PENGORGANISASIAN INFORMASI
DALAM INGATAN MANUSIA
Disusun Oleh :
MEDI SATRIA, S.Kom
19120122410304
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
menerapkan informasi yang diperoleh sebagai cara untuk memecahkan masalah
dalam kehidupan.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas yang dimaksud
dengan berpikir adalah suatu proses pembentukan ide-ide dan gagasan
dalam memecahkan permasalahan yang ada. Pada saat memecahkan masalah
yang dihadapi, membutuhkan berbagai macam proses hingga
permasalahan tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Proses tersebut
meliputi kegiatan mensintesis, menganalisis, mengevaluasi dan
mengaplikasikannya dalam bentuk pemecahan masalah ataupun pembentukan
sebuah kreasi baru sebagai alternatif pemecahan masalah.
Berpikir dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai
menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu;
menimbang-nimbang dalam ingatan.
Semua informasi yang kita peroleh terekam di dalam ingatan. Akan tetapi,
tidak semua informasi tersebut dapat bertahan lama dalam ingatan atau hilang
karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Ketika individu
memperoleh suatu informasi, secara tidak langsung otak akan memproses
informasi tersebut. Apabila dalam pemrosesan tersebut terdapat perhatian
(attention) pada informasi yang diperoleh, maka akan menghasilkan suatu
pemahaman.
Teori pemrosesan informasi didasari oleh asumsi bahwa pembelajaran
merupakan faktor yang sangat penting. Dalam proses pembelajaran terjadi
adanya proses informasi kemudian diolah sehingga menciptakan suasanya yang
terencana, dan suasana pembelajaran yang mendukung (Ellen, 2016:225). Teori
pemrosesan informasi ini merupakan teori kognitif tentang belajar yang
menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan
dari otak (Slavin, 2000: 175). Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang
memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup
lama. Oleh karena itu perlu menerapkan model pembelajara tertentu yang dapat
memudahkan semua informasi diproses dalam otak melalui beberapa indera.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
3
Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan
manusia?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat
mengetahui dan memahami:
Pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia
D. Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengorganisasian Informasi Dalam Ingatan Manusia
BAB III SIMPULAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB II
PEMBAHASAN
Ingatan atau sering disebut memory adalah sebuah fungsi dari kognisi yang
melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Ingatan akan dipelajari lebih
mendalam di psikologi kognitif dan ilmu saraf. Pada umumnya para ahli
memandang ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa
lampau. Apa yang telah diingat adalah hal yang pernah dialami, pernah
dipersepsinya, dan hal tersebut pernah dimasukkan kedalam jiwanya dan
disimpan kemudian pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam
kesadaran. Ingatan merupakan kemampuan untuk menerima dan memasukkan
(learning), menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali apa yang pernah
dialami (remembering).
Ingatan manusia dibagi menjadi dua, yaitu; memori Jangka Pendek (Short
Term Memory atau STM): Memori yang memiliki kapasitas terbatas dan hanya
berlangsung selama 20-30 detik dalam keberadaannya; dan Memori Jangka
Panjang (Long Term Memory atau LTM): Memori yang tidak memiliki batasan
kapasitas dan berlangsung mulai dari hitungan menit hingga selamanya
(Rehalat, 2014). Ingatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan
sebagai alat (daya batin) untuk mengingat atau menyimpan sesuatu yang pernah
diketahui (dipahami, dipelajari, dan sebagainya).Informasi yang kita peroleh
terekam di dalam ingatan melalui proses berpikir.
Informasi yang masuk kemudian diproses dan tersimpan berkaitan erat
dengan kemampuan kognisi seseorang (Frishammar, 2002). Dengan kata lain,
pemrosesan informasi dipengaruhi oleh faktor memori dan kognisi termasuk
kecerdasan seseorang (Frishammar, 2002).Resnick (1981) berpendapat bahwa
dalam psikologi pemrosesan informasi memfokuskan pada struktur pengetahuan
dan pada mekanisme dimana pengetahuan dimanipulasi, ditransformasi dan
dihasilkan dari proses beberapa pemecahan masalah. Pemrosesan informasi
didalam pikiran berlangsung terus-menerus selama adanya informasi baru yang
masuk dalam pikiran.
5
Komponen pemrosesan informasi dipilah berdasarkan perbedaan fungsi,
kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya. Komponen tersebut adalah:
1. Sensory Memory (SM)
Sensory Memory (SM) merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima dari
luar. Di dalam SM informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, bertahan dalam
waktu sangat singkat, dan informasi tadi mudah terganggu atau berganti.
2. Short Term Memory (STM)
Short Term Memory (STM) atau memori jangka pendek memiliki kapasitas
yang kecil sekali, namun sangat besar peranannya dalam proses memori,
yang merupakan tempat dimana kita memproses stimulus yang berasal dari
lingkungan kita.
3. Long Term Memory (LTM)
Long Term Memory (LTM) diasumsikan; (a) berisi semua pengetahuan yang
telah dimiliki individu; (b) mempunyai kapasitas tidak terbatas; ( c) sekali
informasi disimpan di dalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau hilang.
6
penciuman, dan haptic) untuk periode yang sangat singkat dalam bentuk
sensoriknya yang mentah. Melalui perhatian yang selektif (selective attention)
informasi dipindahkan ke dalam kesadaran dan memori jangka pendek (short
term memory), sedangkan informasi yang tidak lolos attention dilupakan.
Hubungan antara memori jangka pendek dan memori kerja masih belum jelas
namun diibaratkan jika memori jangka pendek adalah memori sadar maka maka
memori kerja adalah setara dengan catatan post-it. Selanjutnya dengan
rehearsal and encoding informasi yang telah dipelajari disimpan di memori
jangka panjag (Long Term Memory).
7
3. Kasus Dalam Memori Perantara
Memori perantara merupakan jenis memori yang ketiga antara memori jangka
pendek dan memori kerja. Dalam hal ini, informasi yang telah keluar dari kedua
memori tersebut, kemudian masuk ke tempat penampungan yang bersifat
sementara yang selanjutnya disebut memori perantara. Umumnya orang
menganggap bahwa apabila sebuah informasi telah diproses dan tidak
dibutuhkan kembali maka informasi tersebut akan hilang. Namun kenyataannya,
informasi tersebut akan ditransfer ke memori jangka panjang pada saat kita tidur
atau beristirahat. Contoh dalam kasus mengingat wajah seseorang yang baru
dikenal, apabila kita tidak ingin mengingatnya maka memori itu akan hilang
dengan sendirinya, namun apabila memori tersebut diingat berulang akan
semakin terkenang. Berikut ini wajib kamu ingat tentang perkembangan memori
pada manusia yang wajib diketahui.
8
BAB III
SIMPULAN
A. Kesimpulan
Pemrosesan informasi didalam pikiran berlangsung terus-menerus selama
adanya informasi baru yang masuk dalam pikiran. Psikologi pemrosesan
informasi memfokuskan pada struktur pengetahuan dan pada mekanisme
dimana pengetahuan dimanipulasi, ditransformasi dan dihasilkan dari proses
beberapa pemecahan masalah. Stimulus yang masuk melalui pancaindra
diterima oleh sensory memory.Sensory memory menyimpan semua informasi
sensorik (visual, pendengaran, penciuman, dan haptic) untuk periode yang
sangat singkat dalam bentuk sensoriknya yang mentah.
Melalui perhatian yang selektif (selective attention) informasi dipindahkan
ke dalam kesadaran dan memori jangka pendek (short term memory),
sedangkan informasi yang tidak lolos attention dilupakan. Hubungan antara
memori jangka pendek dan memori kerja masih belum jelas namun diibaratkan
jika memori jangka pendek adalah memori sadar maka maka memori kerja
adalah setara dengan catatan post-it. Selanjutnya dengan rehearsal dan
encoding informasi yang telah dipelajari disimpan di memori jangka panjag (long
term memory).