Anda di halaman 1dari 9

TUGAS AKHIR MODUL 3

PENGORGANISASIAN INFORMASI
DALAM INGATAN MANUSIA

Disusun Oleh :
MEDI SATRIA, S.Kom
19120122410304

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap individu berpikir menggunakan pikirannya. Kemampuan


setiap individu dalam berpikir menentukan cepat tidaknya atau
terselesaikan tidaknya suatu masalah yang sedang dihadapi. Cara individu
dalam bertingkah laku serta bertindak dalam menghadapi masalah yang ada
juga dapat mewujudkan pemecahan masalah bukan hanya sekedar
terselesaikan dengan cepat namun juga dengan tepat.
Menurut Khodijah ( 2014 : 103 ) Berpikir adalah memproses informasi
secara mental atau secara kognitif. Secara lebih formal, berpikir adalah
penyusunan ulang atau manipulasi kognitif baik informasi dari lingkungan
maupun simbol-simbol yang disimpan dalam long-term memory.
Informasi yang diproses saat berpikir dapat diperoleh dari mana saja, baik dari
lingkungan terdekat kita yakni lingkungan keluarga maupun dari lingkungan
sekitar dan lingkungan masyarakat. Informasi yang telah diperoleh sebelumnya
akan disimpan di memori otak. Ketika diperlukan, informasi yang telah tersimpan
tersebut dapat disusun kembali untuk dikaitkan dengan informasi atau
pengetahuan yang baru diperoleh. Hal tersebut memuat diri manusia lebih kaya
akan pengetahuan serta mengasah kemampuan untuk dapat mengingat kembali
informasi yang telah tersimpan dalam memori otak untuk disatukan dengan
informasi terkini yang diterima oleh otak.
Sedangkan menurutt Jumaris ( 2013: 80 ) Kemampuan berpikir adalah
salah satu aspek yang berpengaruh terhadap munculnya kreativitas seseorang.
Kemampuan berpikir ini merangkai kemampuan dalam mensintesis,
menganalisis, mengevaluasi, dan mengaplikasikan berbagai informasi
yang menghasilkan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah
atau memproduk kreasi baru.
Kreativitas seseorang dapat muncul ketika otak menjalankan
fungsinya dalam berpikir. Dalam hal ini, berpikir yang dimaksud adalah
berpikir dalam menemukan ide-ide baru yang kemudian memunculkan inovasi
untuk membuat suatu kreasi baru. Berpikir juga digunakan dalam

2
menerapkan informasi yang diperoleh sebagai cara untuk memecahkan masalah
dalam kehidupan.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas yang dimaksud
dengan berpikir adalah suatu proses pembentukan ide-ide dan gagasan
dalam memecahkan permasalahan yang ada. Pada saat memecahkan masalah
yang dihadapi, membutuhkan berbagai macam proses hingga
permasalahan tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Proses tersebut
meliputi kegiatan mensintesis, menganalisis, mengevaluasi dan
mengaplikasikannya dalam bentuk pemecahan masalah ataupun pembentukan
sebuah kreasi baru sebagai alternatif pemecahan masalah.
Berpikir dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai
menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu;
menimbang-nimbang dalam ingatan.
Semua informasi yang kita peroleh terekam di dalam ingatan. Akan tetapi,
tidak semua informasi tersebut dapat bertahan lama dalam ingatan atau hilang
karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Ketika individu
memperoleh suatu informasi, secara tidak langsung otak akan memproses
informasi tersebut. Apabila dalam pemrosesan tersebut terdapat perhatian
(attention) pada informasi yang diperoleh, maka akan menghasilkan suatu
pemahaman.
Teori pemrosesan informasi didasari oleh asumsi bahwa pembelajaran
merupakan faktor yang sangat penting. Dalam proses pembelajaran terjadi
adanya proses informasi kemudian diolah sehingga menciptakan suasanya yang
terencana, dan suasana pembelajaran yang mendukung (Ellen, 2016:225). Teori
pemrosesan informasi ini merupakan teori kognitif tentang belajar yang
menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan
dari otak (Slavin, 2000: 175). Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang
memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup
lama. Oleh karena itu perlu menerapkan model pembelajara tertentu yang dapat
memudahkan semua informasi diproses dalam otak melalui beberapa indera.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

3
 Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan
manusia?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat
mengetahui dan memahami:
 Pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia

D. Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengorganisasian Informasi Dalam Ingatan Manusia
BAB III SIMPULAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengorganisasian Informasi dalam Ingatan Manusia

Ingatan atau sering disebut memory adalah sebuah fungsi dari kognisi yang
melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Ingatan akan dipelajari lebih
mendalam di psikologi kognitif dan ilmu saraf. Pada umumnya para ahli
memandang ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa
lampau. Apa yang telah diingat adalah hal yang pernah dialami, pernah
dipersepsinya, dan hal tersebut pernah dimasukkan kedalam jiwanya dan
disimpan kemudian pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam
kesadaran. Ingatan merupakan kemampuan untuk menerima dan memasukkan
(learning), menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali apa yang pernah
dialami (remembering).
Ingatan manusia dibagi menjadi dua, yaitu; memori Jangka Pendek (Short
Term Memory atau STM): Memori yang memiliki kapasitas terbatas dan hanya
berlangsung selama 20-30 detik dalam keberadaannya; dan Memori Jangka
Panjang (Long Term Memory atau LTM): Memori yang tidak memiliki batasan
kapasitas dan berlangsung mulai dari hitungan menit hingga selamanya
(Rehalat, 2014). Ingatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan
sebagai alat (daya batin) untuk mengingat atau menyimpan sesuatu yang pernah
diketahui (dipahami, dipelajari, dan sebagainya).Informasi yang kita peroleh
terekam di dalam ingatan melalui proses berpikir.
Informasi yang masuk kemudian diproses dan tersimpan berkaitan erat
dengan kemampuan kognisi seseorang (Frishammar, 2002). Dengan kata lain,
pemrosesan informasi dipengaruhi oleh faktor memori dan kognisi termasuk
kecerdasan seseorang (Frishammar, 2002).Resnick (1981) berpendapat bahwa
dalam psikologi pemrosesan informasi memfokuskan pada struktur pengetahuan
dan pada mekanisme dimana pengetahuan dimanipulasi, ditransformasi dan
dihasilkan dari proses beberapa pemecahan masalah. Pemrosesan informasi
didalam pikiran berlangsung terus-menerus selama adanya informasi baru yang
masuk dalam pikiran.

5
Komponen pemrosesan informasi dipilah berdasarkan perbedaan fungsi,
kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya. Komponen tersebut adalah:
1. Sensory Memory (SM)
Sensory Memory (SM) merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima dari
luar. Di dalam SM informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, bertahan dalam
waktu sangat singkat, dan informasi tadi mudah terganggu atau berganti.
2. Short Term Memory (STM)
Short Term Memory (STM) atau memori jangka pendek memiliki kapasitas
yang kecil sekali, namun sangat besar peranannya dalam proses memori,
yang merupakan tempat dimana kita memproses stimulus yang berasal dari
lingkungan kita.
3. Long Term Memory (LTM)
Long Term Memory (LTM) diasumsikan; (a) berisi semua pengetahuan yang
telah dimiliki individu; (b) mempunyai kapasitas tidak terbatas; ( c) sekali
informasi disimpan di dalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau hilang.

Teori proses masuknya rangsangan ke penyimpanan dan ingatan


digambarkan sebagai berikut ( Wade, 2007 ):

Stimulus yang masuk melalui pancaindra diterima oleh Sensory Memory,


sensory memory menyimpan semua informasi sensorik (visual, pendengaran,

6
penciuman, dan haptic) untuk periode yang sangat singkat dalam bentuk
sensoriknya yang mentah. Melalui perhatian yang selektif (selective attention)
informasi dipindahkan ke dalam kesadaran dan memori jangka pendek (short
term memory), sedangkan informasi yang tidak lolos attention dilupakan.
Hubungan antara memori jangka pendek dan memori kerja masih belum jelas
namun diibaratkan jika memori jangka pendek adalah memori sadar maka maka
memori kerja adalah setara dengan catatan post-it. Selanjutnya dengan
rehearsal and encoding informasi yang telah dipelajari disimpan di memori
jangka panjag (Long Term Memory).

Berikut ini akan diberikan beberapa contoh kasus proses mengingat


jangka pendek :

1. Dalam Mengingat Nomor Telepon


Kasus pertama yang berhubungan dengan mengingat jangka pendek yaitu
dalam mengingat sebuah nomor telepon atau handphone seseorang atau juga
kerabat. Atau mengingat nomor sendiri,biasanya dalam beberapa menit atau
detik Anda mampu mengingat nomor yang penting bagi Anda, hal ini bersifat
memori jangka pendek. Hanya butuh waktu singkat untuk mengingat, dan juga
bisa dilakukan beberapa kali pengulangan. Apa saja bagian dan juga bentuk
bentuk memori dalam psikologi yang paling utama.

2. Kasus Dalam Memori Kerja


Contoh kasus mengingat jangka pendek selanjutnya yaitu memori kerja. Sebuah
memori yang berkaitan dengan menyimpan beberapa informasi mulai dari
hitungan menit hingga beberapa jam kemudian. Umumnya, memori Kerja
berfungsi mengubah informasi, menjejaki perubahan dan memperbarui suatu
memori, pemanggilan ulang informasi, membuat perbandingan, sampai membagi
perhatian.

Contohnya ketika seseorang diminta untuk menghitung atau mengingat


serangkaian angka atau nomor tunggal dan kemudian ia kelompokan dalam
rangkain yang lebih kompleks. Sebagai pengetahuan mengenai tahapan
perkembangan memori pada anak mulai usia dini.

7
3. Kasus Dalam Memori Perantara
Memori perantara merupakan jenis memori yang ketiga antara memori jangka
pendek dan memori kerja. Dalam hal ini, informasi yang telah keluar dari kedua
memori tersebut, kemudian masuk ke tempat penampungan yang bersifat
sementara yang selanjutnya disebut memori perantara. Umumnya orang
menganggap bahwa apabila sebuah informasi telah diproses dan tidak
dibutuhkan kembali maka informasi tersebut akan hilang. Namun kenyataannya,
informasi tersebut akan ditransfer ke memori jangka panjang pada saat kita tidur
atau beristirahat. Contoh dalam kasus mengingat wajah seseorang yang baru
dikenal, apabila kita tidak ingin mengingatnya maka memori itu akan hilang
dengan sendirinya, namun apabila memori tersebut diingat berulang akan
semakin terkenang. Berikut ini wajib kamu ingat tentang perkembangan memori
pada manusia yang wajib diketahui.

4. Kasus Tentang Tugas Rentang Membaca


Materi ini dipopulerkan oleh Daneman & Carpenter, tahun 1980 mengenai
salah satu tugas rentang memori kerja yang pertama. Peserta diminta untuk
membaca kalimat secara keras dan diberitahu bahwa mereka diharapkan
merecall kata terakhir dari masing-masing kalimat. Pada kesimpulan set itu,
peserta merecall kata terakhir dari masing-masing kalimat. Jumlah
kalimat semakin meningkat dari set ke set. Namun, apakah proses tersebut
dapat dilakukan dengan sempurna sesuai permintaan. Semua tergantung
bagaimana ia mampu mengingat tugas dan informasi tersebut secara baik,
dengan memori pendek yang berulang tentu hal tersebut dapat dilakukan.
Berikut ini jenis-jenis memori psikologi kognitif yang bisa kamu pelajari.

8
BAB III
SIMPULAN

A. Kesimpulan
Pemrosesan informasi didalam pikiran berlangsung terus-menerus selama
adanya informasi baru yang masuk dalam pikiran. Psikologi pemrosesan
informasi memfokuskan pada struktur pengetahuan dan pada mekanisme
dimana pengetahuan dimanipulasi, ditransformasi dan dihasilkan dari proses
beberapa pemecahan masalah. Stimulus yang masuk melalui pancaindra
diterima oleh sensory memory.Sensory memory menyimpan semua informasi
sensorik (visual, pendengaran, penciuman, dan haptic) untuk periode yang
sangat singkat dalam bentuk sensoriknya yang mentah.
Melalui perhatian yang selektif (selective attention) informasi dipindahkan
ke dalam kesadaran dan memori jangka pendek (short term memory),
sedangkan informasi yang tidak lolos attention dilupakan. Hubungan antara
memori jangka pendek dan memori kerja masih belum jelas namun diibaratkan
jika memori jangka pendek adalah memori sadar maka maka memori kerja
adalah setara dengan catatan post-it. Selanjutnya dengan rehearsal dan
encoding informasi yang telah dipelajari disimpan di memori jangka panjag (long
term memory).

Anda mungkin juga menyukai