PENDAHULUAN
bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah
yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya
kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam
rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk
pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi
terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil
daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau
bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah
menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli
yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog,
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan
pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba,
yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara
ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang
1
menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa
1.3 TUJUAN
2
1.4 MANFAAT
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Keuangan
dengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka. Istilah
perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti
kelayakanya.
Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria investasi
4
Break event point (BEP)
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi maka biasanya diperlukan dana yang
relative cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yan ada
seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah
menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau gabungan dari keduanya
tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dari kebijakan pemilik usaha.
Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika menggunakan salah satu modal
Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi 2 (dua) macam, yaitu:
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar
2. Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
5
a. Setoran dari pemegang saham.
dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi
meliputi:
3. Biaya operasi
Tanah
Mesin-mesin
Bangunan
Peralatan
Inventaris kantor
6
Good will
Hak cipta
Lisensi
Merk pedagang
b. Biaya listrik
d. Biaya pemeliharaan
e. Pajak
f. Premi asuransi
g. Biaya pemasaran
h. Biaya-biaya lainnya.
Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan
mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut.Dalam hal
ini investor yang terpenting adalah berapa kas bersih yang diterima dari uang yang
diinvestasikan disuatu usaha. Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan
4. Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:
7
a. Intial cash flow
Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menuntukan kelayakan suatu usaha atau
investasi adalah:
dan profabilitas.
Pada praktiknya setiap perusahaan, baik bank maupun nonbank pada suatu
masing laporan laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri. Secara umum tujuan
8
pendapatn yang diperoleh,sumber-sumber pendapatan.
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil
1. Kreditor
2. Pemegang saham
3. Pemerintah
4. Manajemen
5. Karyawan
Dalam praktiknya jenis-jenis laporan keuangan yang ada adalah sebagai berikut:
1. Neraca
9
2.6.4 Bentuk-bentuk laporangan keuangan
Berikut ini bentuk laporan keuangan yang umum yang sesuaidengan ketentuan yang
berlaku:
Di samping itu membuat cash flow perusahaan juga diminta untuk membuat proyeksi
Untuk lebih mengenal memahami neraca daan laporan laba/rugi ada baiknya kita
mengulang kembali pengertian dan komponen-komponen apa saja yang terdapat dalam
10
2.7.1 Neraca (income statement)
Neraca merupakan laporan keungan yang menunjukan posisi harta, utng, dan modal
perusahan pada waktu tertentu.Artinya, neraca dapat dibuat untuk mengetahui kondisi
Secara garis besar neraca menggambarkan jumlah harta di posisi aktiva dan jumlah
utang serta modal (ekuitas) diposisi posiva. Komponen harta yang tergambar diposisi
a. Kas
c. Deposito berjangka
d. Surat-surat berharga
f. Persediaan
2. Penyertaan
Tanah
Mesin
Bangunan
Akumulasi penyusutan
11
Aktiva tetap lainnya.
Good will
Hak cipta
Lisensi
Merek dagang
d. Uang jaminan
a. Utang dagang
b. Utang wesel
c. Utang bank
d. Utang pajak
g. Utang dividen
12
2. Utang jangka panjang terdiri dari:
a. Utang hipotek
b. Utang obligasi
a. Modal saham
b. Aigo saham
c. Laba ditahan
d. Modal sumbangan
antara lain:
1. Penjualan (pendapatan)
3. Laba kotor
Biaya umum
Biaya penjualan
Biaya sewa
Biaya administrasi
13
5. Laba koter operasional
6. Penyusutan (depresiasi)
8. Pendapatan lainnya
9. Laba sebelum laba dan pajak atau EBIT (earning before intrest and tax)
Bunga wesel
Bunga bank
Bunga hipotek
Bunga obliges
Bunga lainnya
13. Labah sesudah bunga dan pajak atau EAIT (earning after interest and tax)
14
2.8 PENGUKURAN DENGAN RASIO KEUANGAN
Agar laporan keungan yang disajikan dapat diartikan dengna angka-angka yang ada
dilaporan keuangan, maka perlu dianalisis. Alat analisis yang dapat digunakan adalah
rasio-rasio keuangan.
terdiri dari beberapa rasio.Setiap rasio mempunyai tujuan, kegunaan, dan mengandung
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuid
Untuk mengukur rasio likuiditas dapat digunakan beberapa rasio, antara lain:
4. Cash Ratio
15
2.8.3 Laverage Ratio
Laverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengartur sejauh mana aktiva
perusahaan memiliki beberapa sumber dana. Sumber-sumber dana yang dapat diperoleh
5. Asset turnover
16
2.8.5 Rasio profitabilitas (profitability ratio)
mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas menajemen
suatu perusahaan.
17
BAB III
STUDI KASUS
ASPEK KEUANGAN
Analisis Biaya
1. Biaya Pra- Investasi Rp. 300.000.000
2. Pembelian Aktiva Tetap
a. Biaya Pembelian Tanah Rp. 4.000.000.000
b. Biaya Bangunan dan Prasarana
- Bangunan Pabrik Rp. 700.000.000
- Bangunan Kantor Rp. 150.000.000
- Bangunan Gudang Rp. 60.000.000
- Bangunan Gnerator 1 Buah Rp. 20.000.000
- Toilet 6 Buah Rp. 10.000.000
- Bangunan Genset 1 Buah Rp. 5.000.000
- Mobil 5 Buah Rp. 500.000.000
- Lain- Lain Rp. 63.000.000
c. Biaya Pembelian Peralatan
- Mesin- Mesin Rp. 2.000.000.000
- Listrik Rp. 20.000.000
- Genset 1 Buah Rp. 30.000.000
d. Biaya Bahan Baku Rp. 2.000.000.000
e. Investasi Peralatan
- Gerinda 50 Buah Rp. 25.000.000
- Router 70 Buah Rp. 14.000.000
- Planer 10 Buah Rp. 10.000.000
- Serkel Meja 20 Buah Rp. 60.000.000
- Bor Duduk 8 Buah Rp. 8.000.000
- Bor Tangan 20 Buah Rp. 15.000.000
Total Kebutuhan Investasi Rp. 10.000.000.000
Modal Sendiri Rp. 5.000.000.000
Modal Pinjaman Rp. 5.000.000.000
18
ESTIMASI CASH FLOW
Tahun
Komponen
2015 2016 2017 2018 2019
Kas Masuk
Investasi Rp 10.000.000
Pendapatan Rp 6.000.000 Rp 6.700.000 Rp 7.500.000 Rp 8.500.000 Rp 9.700.000
Total Kas Masuk Rp 16.000.000 Rp 6.700.000 Rp 7.500.000 Rp 8.500.000 Rp 9.700.000
Kas Keluar
Pembelian Aktiva
Tetap Rp 9.700.000
Gaji dan Upah Rp 950.000 Rp 960.000 Rp 975.000 Rp 985.000 Rp 990.000
Listrik Rp 20.000 Rp 22.000 Rp 23.000 Rp 24.000 Rp 25.000
Telepon dan Air Rp 10.000 Rp 11.000 Rp 12.000 Rp 12.000 Rp 13.000
Biaya Pemeliharaan Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 17.000 Rp 17.000 Rp 17.000
Pajak Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 15.000
Bunga Bank Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000
Penyusutan Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
Biaya Pemasaran Rp 100.000 Rp 115.000 Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 120.000
Asuransi Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 70.000 Rp 70.000
Biaya Administrasi Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 20.000 Rp 20.000
Biaya Lainnya Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 60.000 Rp 60.000
Total Kas Keluar Rp 13.420.000 Rp 3.748.000 Rp 3.772.000 Rp 3.823.000 Rp 3.830.000
Surplus(defisit) Rp 2.580.000 Rp 2.952.000 Rp 3.728.000 Rp 4.677.000 Rp 5.870.000
Saldo awal kas Rp 2.580.000 Rp 5.532.000 Rp 9.260.000 Rp 13.937.000
Saldo Akhir Kas Rp 2.580.000 Rp 5.532.000 Rp 9.260.000 Rp 13.937.000 Rp 19.807.000
19
Estimasi L/R ( 2015)
Pendapatan Rp. 6.000.000
Biaya yang keluar
Total Biaya Rp. 1.205.000
Penyusutan Rp. 2.000.000
(Rp. 3.205.000)
20
Estimasi L/R ( 2018)
Pendapatan Rp. 8.500.000
Biaya yang keluar
Total Biaya Rp. 1.308.000
Penyusutan Rp. 2.000.000
(Rp. 3.308.000)
EBIT ( Earning Before Interest Tax) Rp. 5.192.000
Bunga Bank (Rp. 500.000)
EBT ( Earning Before Tax) Rp. 4.692.000
Pajak 25% ( Rp. 4.692.000) (Rp. 1.173.000)
EAIT ( Earning After Interest Tax) Rp. 3.519.000
21
Average Rate of Return (ARR) (dalam ribuan)
Rata-rata EAIT = Rp. 14.686.500 : 5 = Rp. 2.937.300
Rata-rata Investasi = Rp. 10.000.000 : 2 = Rp. 5.000.000
ARR = Rp. 2.937.300 : Rp. 5.000.000 = 58,7%
Net Present Value (NPV) (dalam ribuan)
Total PV Kas Bersih Rp. 14.445.333
Total PV Investasi Rp. 10.000.000
NPV Rp. 4. 445.333
Internal Rate of Return ( IRR )
1. Rata-rata kas bersih = Rp. 19.686.500 : 5 = Rp. 3.937.300
2. Perkiraan PP = Rp. 10.000.000 : Rp. 3.937.300 = 2,539
3. Dalam tabel PVIFA, tahun ke 5 diketahui terdekat dengan angka 2,539 adalah 2,532
yaitu 28%
4. Secara Subjektif tiap discount kita kurangi 2% menjadi 26% sehingga NPVnya
= 26 -1,83 x 1%
=24,17% /tahun
22
Kesimpulan Aspek Keuangan
No Alat Ukur Hasil Pengukuran Rata-rata industri Keterangan
1 Payback Period 3 tahun 1 bulan 5 tahun Baik
Average Rate of
2 Return 58,70% 40% Baik
3 Net Present Value Rp 4.445.333.000 Rp 2.000.000.000 Baik
4 Profitability Index 1,4 kali 1 kali Baik
Internal Rate of
5 Return 24,17% 20% Baik
23
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk
2. Ativa tetap ada dua yaitu aktiva tetapn berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud.
3. Untuk menghitung keseluruhan dana yang di pakai, rincian analisis biaya dari sumber
Biaya utang
suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan pembelanjaan
perusahaan. Manajer keuangan juga bertanggung jawab dalam bidang keuangan pada
perusahaan.
Perencanaan Keuangan,
Penganggaran Keuangan,
Pengelolaan Keuangan,
Pencarian Keuangan,
Penyimpanan Keuangan,
24
Pengendalian Keuangan,
Pemeriksaan Keuangan,
Pelaporan keuangan.
Neraca
a. Rasio Likuiditas
b. Rasio Akivitas
d. Rasio Profitabilitas
25
4.2 SARAN
Harapan kami sebagai penulis, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
dan kami harapkan juga bahwa jangan hanya berfokus pada materi ini saja tetapi telusuri
lebih dalam tentang ASPEK KEUANGAN STUDY KELAKANN BISNIS (SIM) melalui
aspek keuangan kareana dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa materi
26
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2008.
Tanjung, Baharuddin Nur. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis).
Medan: Kencana Prenada Media Group, 2005.
Ahman, Rinota. Wawancara. Stabat. 16 Desember 2009.
27