Anda di halaman 1dari 5

Pertama, guru disamping sebagai fasilitator, juga harus menjadi motivator dan inspirator.

Kedua,

salah satu prasyarat paling penting agar guru mampu mentrasformasikan diri dalam era pedagogi

siber atau era digital, adalah tingginya minat baca. Ketiga, guru pada abad 21 harus memiliki

kemampuan untuk menulis. Mempunyai minat baca tinggi saja belum cukup bagi guru, tetapi harus

memiliki keterampilan untuk menulis. Guru juga dituntut untuk bisa menuangkan gagasangagasan
inovatifnya dalam bentuk buku atau karya ilmiah. Keempat, guru abad 21 harus kreatif

dan inovatif dalam mengembangkan metode belajar atau mencari pemecahan masalah-masalah

belajar, sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis TIK. Penguasaan terhadap elearning bagi
seorang guru abad 21 adalah sebuah keniscayaan atau keharusan, jika ingin tetap

dianggap berwibawa di hadapan murid. Kelima, karakteristik guru abad 21 di tengah pesatnya

perkembangan era teknologi digital, bagaimanapun harus mampu melakukan transformasi

kultural. Karena itu transformasi mengandaikan terjadi proses pergantian dan perubahan dari

sesuai yang dianggap lama menjadi sesuatu yang baru. Konkretnya, sikap minimalis, formalistik,

cepas puas, reaktif, dan ceroboh, dalam abad 21 perlu diubah menjadi sikap yang menghargai
substantif, rasa ingin tahu tinggi, proaktif, akurat, presisi, detail, dan tekun.

Sementara itu, abad 21 menuntut karakteristik siswa antara lain: (1) Keterampilan belajar

dan inovasi: berpikir kritis dan pemecahan masalah dalam komunikasi dan kreativitas kolaboratif

dan inovatif; (2) Keahlian literasi digital: literasi media baru dan literasi ICT; dan (3) Kecakapan

hidup dan karir: memiliki kemamuan inisiatif yang fleksibel dan inisiatif adaptif, dan kecakapan

diri secara sosial dalam interaksi antarbudaya, kecakapan kepemimpinan produktif dan akuntabel,

serta bertanggungjawab.

Karakteristik seorang guru di abad 21 tidak hanya berperan sebagai fasilitator dalam kegitan
pembelajaran , tetapi juga motivator, dan inspirator bagi siswanya. Karakter tersebut dimilki seorang
guru didadarkan pada keinginan dan aktualisasi diri dalam mengupgrade kemampuan sebagai seorang
guru. Guru harus tau dan mau memperbaiki kekurangannya dan berinovasi sejalan dengan
perkembangan iptek yang semakin canggih. Kemampuan guru yang mampu memberikan inovasi baru
terhadap penyajian pembelajaran yang menarik, berpusat pada aktivitas siswa, dan mengajak siswa
berfikir kritis dan kreatif. Contohnya pembelajaran yang di kemas dalam bentuk permainan sederhana
yang dimodifikasi sedemikian rupa, dengan melibatkan suatu masalah dan memberikan kesempatan
siswa memberikan solusi pemecahannya. Banyaknya literasi yang dilakukan seorang guru akan
memberikannya ide bentuk pembelajaran kreatif dan pandangan lain akan pentingnya aktualisasi diri
bagi kemajuan mental, sikap dan kemampuan kognitif siswa. Siswa yang telah terbiasa dengan gadged
akan memilki sisi terlalu "masa bodoh" dengan pembelajaran biasa yang bahkan bisa mereka dapatkan
dengan sekejap dari internet, merasa bosan dengan pembelajaran yang tidak semenarik game yang biasa
mereka mainkan. Namun jika guru mau berinovasi dan memiliki karakter guru yang juga kekinian
dengan melakukan literasi lebih bannyak, maka siswa dengan pemikian kristis dan maju juga akan
terbentuk.
Terkait dengan peran teknologi dan media dalam pembelajaran abad 21 yang sangat membantu
kesuksesan pembelajaran di sekolah dasar. Diskusikan dan kemukakanlah bagaimana seharusnya peran
guru dalam mengoptimalkan penggunaan teknologi dan media pembelajaran di SD dan sertakan dengan
contoh kongkrit yang telah Bapak/Ibu lakukan di sekolah masing-masing.

Peran guru dalam membentuk karakter pemikiran siswa yang kritis dan kreatif sangat lah penting.
Pembelajaan yang disajikan di kelas harus mampu membentuk pola pikir siswa itu sendiri. Dengan
mengoptimalkan manfaat dari teknologi yang tersedia, guru dihadapkan pada cara mengolah
pembelajaran semenarik mungkin, apalagi sekarang pembelajaran yang disuguhkan dalam bentuk tema.
Dalam menyajikan pembelajaran tentang lingkungan sehat dan tidak sehat misalnya, dapat disajikan
menggunakan video yang menggambarkan lingkungan tersebut, siswa dapat memberikan pemikiran,
dampak dan solusi yang memungkinkan pada gambaran video tersebut. Siswa juga dapat menuangkan
ide kreatif terhadap benda-benda yang sekiranya mengganggu diubah menjadi barang yang lebih
berdayaguna.

Penggunaan teknologi dibidang pendidikan memanglah sangat membantu dan memudahkan kelancaran
proses pembelajaran. Namun, belum semua sekolah dasar memilki fasilitas tersebut, contohnya
disekolah tempat saya mengajar belum memilki infocus untuk menampilkan media pembelajaran. Secara
praktek saya tidak mungkin menggunakan media ppt, video atau gambar secara layak di dalam kelas.
Namun dengan fasilitas seadanya berbekal laptop ataupun smartphone saya berusaha menampilkan
media pembelajaran dikelas dengan cara lain yakni membagi siswa menjadi beberapa kelompok besar
dan bergiliran kelompok tersebut menyaksikan video ataupun gambar yang ada dilaptop tersebut.
Hasilnya memang tidak seefektif jika media pembelajaran yang saya tampilkan melalui proyektor di
depan kelas.

Diskusikan dan kemukakanlah gagasan Bapak/Ibu tentang bagaimana cara merancang pembelajaran
yang mengakomodasi aspek Berpikir Kritis, Pemecahan Masalah, dan Pembuatan Keputusan siswa (Siswa
menggunakan keterampilan berpikir kritis untuk merencanakan dan melakukan penelitian, mengelola
proyek, memecahkan masalah, dan membuat keputusan dengan menggunakan media digital dan
sumber daya yang tepat). Sertakan contoh kongkrit yang pernah Bapak/Ibu lakukan di sekolah masing-
masing.
Dalam meransgang pola pikir kritis siswa dapat dilakukan salah satunya dengan memberikan rangsangan
berupa permasalahan sesuai dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Media pembelajaran berupa
video contohnya pada daur hidup katak. Siswa dapat menyebutkan bagaimana perkembangan dan
pertumbuhan serta menyadari habitat katak tersebu melaui tayangan video. Siswa dapat diberikan
projek serupa seperti mencari daur hidup hewan lain dan dipresentasikan didepan kelas

Selain penggunaan media, pembelajaran dapat menggunakan metode yang sesuai dengan
tujuan dan indikator pembelajaran. Melaui metode pembelajaran yang diterapkan diharapkan
dapat mencapai indikator pembelajaran namun dengan kegiatan siswa yang secar spesifik
dapat berrpikir kritis, berorientasi pada pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan siswa.
Pembelajaran yang saya gunakan dikelas salah satunya metode kooperatif yang biasanya dikolaborasi
dalm bentuk kompetensi. Contohnya pada materi lambang negara “Garuda Pancasila" siswa
secara berpasangan/berkelompok menghitung banyak bulu pada leher, sayap, dan ekor lambang
negara Garuda Pancasila dan hubungannya dengan hari kemerdekaan Indonesia.

Siswa secara berpasangan atau berkelompok berlomba menghitung banyak bulu pada leher,
sayap, dan ekor lambang negara Garuda Pancasila.

Siswa berdiskusi mengenai sikap saat berkompetisi.

Siswa mengidentifikasi hubungan antara banyak bulu pada lambang negara Garuda Pancasila
dengan hari kemerdekaan Indonesia.

Siswa menceritakan hubungan antara banyak bulu pada lambang negara Garuda Pancasila
dengan hari kemerdekaan Indonesia.

Siswa membaca teks tentang arti warna yang digunakan pada lambang negara Garuda
Pancasila.

Siswa berdiskusi untuk berlatih membuat nama kelompok berdasarkan warna.

Modul 2

Pengembangan profesi guru ditinjau dari kemampuan pedagogi, perlu untuk ditingkatkan dengan
berbagai strategi dan bentuk kegiatan seperti: kegiatan seminar, workhsop, dan pelatihan-pelatihan yang
diselenggarakan oleh lembaga profesi guru, forum guru (KKG), perguruan tinggi, pemerintah maupun
swasta
Jelaskan dampak positif dari kegiatan tersebut terhadap peningkatan profesi guru di abad 21 dan
Sertakan contoh kongkrit yang pernah Bapak/Ibu lakukan di sekolah masing-masing!

Anda mungkin juga menyukai