Anda di halaman 1dari 3

Nama : Citra Sri Ayuningsih

NPM : 175020022 - A

1. Jelaskan peta konsep

Perdagangan Internasional merupakan suatu bentuk dari perekonomian internasional di


mana di dalamnya terjadi kerja sama antara satu negara dengan negara lainnya. Indonesia adalah
salah satu negara yang menjalankan perdagangan internasional, seperti melakukan kegiatan
ekspor dan impor. Suatu negara melalukan perdagangan internasional antara lain untuk
memajukan perekonomian di negara itu sendiri. Sebagai suatu negara yang berkeinginan
menyejahterakan rakyatnya dan mengembangkan perekonomiannya, maka tidak cukup dengan
hanya memiliki sumber daya alam. Tetapi, dibutuhkan tenaga kerja sebagai tenaga ahli dalam
pengelolaan sumber dayanya. Maka, dalam hal ini muncullah politik kebijakan perdagangan
internasional.

Politik kebijakan perdagangan internasional ialah segala tindakan negara/pemerintah, baik


langsung ataupun tidak langsung untuk memengaruhi struktur, arah, komposisi, serta bentuk
perdagangan luar negeri atau kegiatan perdagangan. Politik kebijakan perdagangan internasional
muncul karena meluasnya jaringan-jaringan hubungan ekonomi antarnegara. Adapun kebijakan
perdagangan internasional dibagi menjadi tiga adalah sebagai berikut.

A. Politik Proteksi

Politik Proteksi merupakan kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang
sedang tumbuh (infant industry) dari persaingan-persaingan barang-barang impor.

1.Tarif

Tarif adalah sebuah pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean (costum
area). Sementara itu, barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk.

2. Kuota Ekspor dan Impor

Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk dari luar negeri.
Akibat dari kebijakan kuota dan pembatasan impor biasanya akan terjadi : Jumlah barang di
pasar turun, Harga barang naik.

Kuota Ekspor adalah pembatasan jumlah barang yang diekspor. Tindakan untuk membatasi atau
mengurangi jumlah barang impor ada yang diakukan secara sukarela yang disebut sebagai
pembatasan ekspor sukarela.

3. Larangan Ekspor
Larangan ekspor adalah kebijakan pemerintah dalam perdagangan internasional yang tidak
memperbolehkan melakukan ekspor barang.

4. Larangan Impor

Kebijakan ini dimaksudkan untuk melarang masuknya produk-produk asing ke dalam pasar
domestik. Kebijakan ini biasanya dilakukan karena alasan politik dan ekonomi. untuk alasan
ekonomi pelarangan impor biasanya bertujuan untuk melindungi produksi dalam negeri dan
meningkatkan produksi dalam negeri.

5. Dumping

Dumping merupakan kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga, yakni


produsen menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih murah dari dalam negeri atau
bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume perdagangan
dan menguntungkan negara pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka.

6. Subsidi

Subsidi merupakan kebijakan pemerintah untuk membantu mengurangi sebagian biaya produksi
per unit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri bisa memasarkan
barangnya lebih murah dan dapat bersaing dengan barang impor. Subsidi yang diberikan dapat
berupa tenaga ahli, mesin-mesin, peralatan, fasilitas kredit, keringanan pajak, dll.

7. Premi

Premi adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan sebagai suatu kewajiban.

8. Devisa

Devisa adalah sejumlah emas atau valuta asing yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran
dengan luar negeri yang diterima dan diakui luas oleh dunia internasional.

B. Politik Perdagangan Bebas

Politik dagang bebas adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan perdagangan bebas antar
negara. Alasan diberlakukannya kebijakan perdagangan bebas ini adalah bahwa perdagangan
bebas dapat mendorong setiap Negara melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang,
sehingga barang suatu negara memiliki keunggulan komparatif dibandingkan Negara lain.

C. Politik Autarki
Politik autarki merupakan kebijakan perdagangan internasional dengan tujuan untuk
menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh ekonomi, militer maupun
politik. sehingga kebijakan ini berlawanan dengan prinsip perdagangan internasional yang
mendorong adanya perdagangan bebas.

2. Contoh dari politik kebijakan perdagangan internasional

A. Politik Proteksi

Misalkan harga mobil di pasaran dunia adalah $8,000 dan harga keseluruhan suku cadangnya
adalah $6,000. marilah kita bandingkan keadaan di dua negara: satu negara ingin mendorong
pengembangan industri perakitan mobil dan yang lain telah memiliki industri perakitan dan
menginginkan pengembangan industri suku cadang mobil. Untuk mendorong industri mobil
dalam negeri, negara pertama mengenakan tarif sebesar 25 persen atas mobil yang diimpor,
sehingga memungkinkan pengusaha perakitan di dalam negeri menetapkan harga $10,000 dan
bukan $8,000. Dalam kasus, kita sudah salah kalau pengusaha perakitan mobil menerima
proteksi hanya sebesar 25%.

B. Politik Perdagangan

NAFTA (North America Free Trade Area). NAFTA merupakan contoh perjanjian bebas antara
negara-negara yang berada di daerah Ameika Utara. Organisasi ini didirikan pada tahun 1994
oleh Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. NAFTA bertugas mengkoordinasikan kegiatan
ekonomi, termasuk hubungan niaga, komunikasi, kegiatan kebudayaan, kewarganegaraan,
paspor, visa, kegiatan sosial dan kegiatan kesehatan. Markas NAFTA berada di Washington DC,
Ottawa, dan Mesiko City. Simak juga teori perdagangan internasional modern.

C. Politik Autarki

Contohnya adalah seorang importir harus membeli uang dollar terlebih dahulu sebelum
melaksanakan pembayaran, kemudian membayarkannya kepada eksportir di Amerika.

Anda mungkin juga menyukai