NPM : 175020022 - A
A. Politik Proteksi
Politik Proteksi merupakan kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang
sedang tumbuh (infant industry) dari persaingan-persaingan barang-barang impor.
1.Tarif
Tarif adalah sebuah pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean (costum
area). Sementara itu, barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk.
Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk dari luar negeri.
Akibat dari kebijakan kuota dan pembatasan impor biasanya akan terjadi : Jumlah barang di
pasar turun, Harga barang naik.
Kuota Ekspor adalah pembatasan jumlah barang yang diekspor. Tindakan untuk membatasi atau
mengurangi jumlah barang impor ada yang diakukan secara sukarela yang disebut sebagai
pembatasan ekspor sukarela.
3. Larangan Ekspor
Larangan ekspor adalah kebijakan pemerintah dalam perdagangan internasional yang tidak
memperbolehkan melakukan ekspor barang.
4. Larangan Impor
Kebijakan ini dimaksudkan untuk melarang masuknya produk-produk asing ke dalam pasar
domestik. Kebijakan ini biasanya dilakukan karena alasan politik dan ekonomi. untuk alasan
ekonomi pelarangan impor biasanya bertujuan untuk melindungi produksi dalam negeri dan
meningkatkan produksi dalam negeri.
5. Dumping
6. Subsidi
Subsidi merupakan kebijakan pemerintah untuk membantu mengurangi sebagian biaya produksi
per unit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri bisa memasarkan
barangnya lebih murah dan dapat bersaing dengan barang impor. Subsidi yang diberikan dapat
berupa tenaga ahli, mesin-mesin, peralatan, fasilitas kredit, keringanan pajak, dll.
7. Premi
Premi adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan sebagai suatu kewajiban.
8. Devisa
Devisa adalah sejumlah emas atau valuta asing yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran
dengan luar negeri yang diterima dan diakui luas oleh dunia internasional.
Politik dagang bebas adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan perdagangan bebas antar
negara. Alasan diberlakukannya kebijakan perdagangan bebas ini adalah bahwa perdagangan
bebas dapat mendorong setiap Negara melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang,
sehingga barang suatu negara memiliki keunggulan komparatif dibandingkan Negara lain.
C. Politik Autarki
Politik autarki merupakan kebijakan perdagangan internasional dengan tujuan untuk
menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh ekonomi, militer maupun
politik. sehingga kebijakan ini berlawanan dengan prinsip perdagangan internasional yang
mendorong adanya perdagangan bebas.
A. Politik Proteksi
Misalkan harga mobil di pasaran dunia adalah $8,000 dan harga keseluruhan suku cadangnya
adalah $6,000. marilah kita bandingkan keadaan di dua negara: satu negara ingin mendorong
pengembangan industri perakitan mobil dan yang lain telah memiliki industri perakitan dan
menginginkan pengembangan industri suku cadang mobil. Untuk mendorong industri mobil
dalam negeri, negara pertama mengenakan tarif sebesar 25 persen atas mobil yang diimpor,
sehingga memungkinkan pengusaha perakitan di dalam negeri menetapkan harga $10,000 dan
bukan $8,000. Dalam kasus, kita sudah salah kalau pengusaha perakitan mobil menerima
proteksi hanya sebesar 25%.
B. Politik Perdagangan
NAFTA (North America Free Trade Area). NAFTA merupakan contoh perjanjian bebas antara
negara-negara yang berada di daerah Ameika Utara. Organisasi ini didirikan pada tahun 1994
oleh Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. NAFTA bertugas mengkoordinasikan kegiatan
ekonomi, termasuk hubungan niaga, komunikasi, kegiatan kebudayaan, kewarganegaraan,
paspor, visa, kegiatan sosial dan kegiatan kesehatan. Markas NAFTA berada di Washington DC,
Ottawa, dan Mesiko City. Simak juga teori perdagangan internasional modern.
C. Politik Autarki
Contohnya adalah seorang importir harus membeli uang dollar terlebih dahulu sebelum
melaksanakan pembayaran, kemudian membayarkannya kepada eksportir di Amerika.