DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIANJUR KOTA
JL. SURYAKENCANA NO 1 TELP. (0263) 264615 – CIANJUR 43212
TENTANG
PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT
DI PUSKESMAS CIANJUR KOTA
Ditetapkan di : Cianjur
Pada Tanggal : 02 Juni 2016
KEPALA PUSKESMAS CIANJUR KOTA
A. PERESEPAN
a. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter
gigi, dan praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat di Puskesmas Cianjur Kota
untuk menyediakan atau membuatkan obat dan menyerahkannya kepada pasien. Resep
merupakan sarana komunikasi profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien
(pengguna obat). Isi resep merupakan refleksi dari proses pengobatan. Untuk itu, agar
obat berhasil, resep harus rasional.
Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah digunakan
sebagai bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak mengalami perubahan (statis),
sehingga resep obat yang ditulis dalam bahasa latin tidak akan terjadi salah tafsir.
Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk pasien
rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas Cianjur Kota harus tercantum:
1. Tanggal penulisan resep.
2. Nama pasien.
3. Jenis kelamin
4. Umur pasien.
5. Berat badan untuk pasien anak.
6. Alamat pasien.
7. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
8. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral.
9. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral pada kolom
suntikan.
10. Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.
11. Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis maksimum.
12. Kode pasien Umum, BPJS dan GRATIS.
b. Penyiapan Obat
Penyiapan obat dilakukan oleh Apoteker, dan tenaga lain yang diberikan
wewenang. Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter
atau praktisi lain yang diberikan wewenang harus memahami isi resep dan
memperhatikan:
1. Nama obat
2. Jenis dan bentuk sediaan obat
3. Nama dan umur pasien
4. Dosis
5. Cara pemakaian dan aturan pemberian
6. Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
7. Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang dimaksud
tidak tersedia
8. Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari tempatnya
9. Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat
c. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau
praktisi lain yang diberikan wewenang harus memperhatikan:
1. Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
2. Pemberian obat melalui loket
3. Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
4. Pemberian informasi obatkepada pasien atau keluarga pasien.
B. PEMESANAN OBAT
Sumber penyediaan obat di Puskesmas Cianjur Kota berasal dari Gudang Farmasi
Kabupaten Cianjur (GFK) dan Pengadaan Obat mandiri yang bersal dari dana JKN
Puskesmas Cianjur Kota. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas
Cianjur Kota adalah obat – obat yang tercantum dalam Formularium Nasional dan DOEN
yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Pengadaan Obat yang bersumber dana JKN dilakukan dengan membentuk tim
Pengadaan Obat dari Puskesmas. Pengadaan obat yang dilakukan berdasarkan RKO yang
disusun dengan memperhatikan besarnya dana anggaran JKN, permintaan obat rutin ke
Gudang Farmasi Kabupaten Cianjur (GFK) serta stok akhir di Puskesmas.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di Puskesmas DTP
Cikalongkulon diajukan oleh Kepala Puskesmas Cianjur Kota kepada Kepala Gudang
Farmasi Kabupaten Cianjur (GFK) dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan
permintaan dari sub unit ke pengelola obat dilakukan secara periodik menggunakan
LPLPO sub unit.
Tujuan dari pengadaan dan permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan
obat di Puskesmas Cianjur Kota sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah
Kecamatan Cianjur.
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
1. Menentukan jenis permintaan obat
a. Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Gudang Farmasi
Kabupaten Cianjur (GFK) untuk Puskesmas Cianjur Kota.
b. Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
kebutuhan meningkat
terjadi kekosongan
ada KLB atau Bencana
SO = SK + SWK + SWT + SP
C. PENGELOLAAN OBAT
Obat dan bahan medis habis pakai hendaknya dikelola secara optimal untuk
menjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu
pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan.
Pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai meliputi kegiatan:
1. Perencanaan dan permintaan,
2. Penerimaan,
3. Penyimpanan dan distribusi,
4. Pencatatan dan pelaporan serta
5. Supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.
Ditetapkan di : Cianjur
Pada Tanggal : 02 Juni 2016
KEPALA PUSKESMAS CIANJUR KOTA