[Type here]

TEKNOLOGI DAN GENERASI MUDA DALAM

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
Ghina Ghaisani Iklimah

Proram Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
E-mail: ghaisanigna@gmail.com

Abstrak
Bahasa Indonesia mengalami banyak perkembangan seiring berjalannya waktu. Hal
ini di sebabkan jaman yang ikut berkembang awal mulanya di pelopori oleh
teknologi yang mengalami perkembangan sangat cepat serta, menyebabkan banyak
perubahan yang terjadi pada aspek kehidupan seperti aspek budaya, aspek bahasa,
aspek sosial, aspek pendidikan, aspek religius, dan aspek kehidupan yang lainnya.
Generasi muda di jaman serba canggih ini mendapatkan hal positif dan negatif dari
teknologi yang berkembang pesat, salah satunya terhadap aspek bahasa. Hal ini
terjadi pada generasi remaja yang berkembang pesat bersamaan dengan majunya
teknologi bangsa Indonesia, yaitu mudahnya menerima informasi dari banyak
sumber luar utamanya dalam penggunaan kebahasaan yang tidak di saring terlebih
dahulu serta tidak dilihat baik buruknya makna bahasa tersebut yang menyebabkan
remaja beranggapan dengan menggunakan bahasa internasional dalam kehidupan
sehari-hari tidak masalah bahkan lebih fatal adalah dengan mencampurkan bahasa
Indonesia dengan bahasa Internasional.

Pendahuluan
Bahasa Indonesia mengalami
banyak perkembangan seiring
berjalannya waktu. Hal ini di
sebabkan jaman yang ikut
berkembang awal mulanya di
pelopori oleh teknologi yang
mengalami perkembangan sangat
[Type here]
cepat serta, menyebabkan banyak
perubahan yang terjadi pada aspek
kehidupan seperti aspek budaya,
aspek bahasa, aspek sosial, aspek
pendidikan, aspek religius, dan aspek
kehidupan yang lainnya. Bahasa
Indonesia ikut berperan aktif dalam
[Type here]
perkembangan jaman tersebut
dimana banyak bermunculan kosa
kata baru baik adaptasi maupun
adopsi dari bahasa asing. Pelaku
utama dalam munculnya kosa kata
baru adalah generasi muda atau lebih
populer dikalangan masyarakat
disebut remaja.
Menurut Sri Murti “ Bahasa
merupakan sarana manusia untuk
berpikir yang merupakan sumber
awal manusia memperoleh
pemahaman dan ilmu pengetahuan,
sebagai simbol sebuah pemahaman”.
Pernyataan tersebut memberikan
petunjuk tentang keberadaan bahasa
begitu penting untuk kelangsungan
hidup manusia . Bahasa juga
merupakan hal pertama yang
diketahui oleh manusia saat
berinteraksi dengan lingkungannya.
Manusia tidak sadar sebenarnya
ilmu yang di dapatkan adalah melalui
kombinasi tata bahasa yang
menjadikannya suatu ilmu
pengetahuan. Generasi muda di
jaman serba canggih ini
mendapatkan hal positif dan negatif
dari teknologi yang berkembang
pesat, salah satunya terhadap aspek
bahasa. Pengaruh hal itu terhadap
[Type here]
perkembangan bahasa Indonesia
adalah remaja menciptakan banyak
kosa kata baru yang tidak sesuai
dengan kaidah kebahasaan bahkan
mencampurkan bahasa asing dengan
bahasa Indonesia, selain
mencampurkan bahasa terdapat juga
perubahan-perubahan kata dalam
pengucapan contohnya "galau"
dimana kata yang sebenarnya adalah
"resah" atau "bimbang".
Menurut Tri Indrayanti
"Terjadinya variasi penggunaan
bahasa itu dinamakan bahasa remaja.
Bagi remaja ataupun mahasiswa
terjadi karena kesenangan dan
kebanggaan tersendiri. Mereka
berharap bisa menjadi yang paling
'keren' dari teman-temannya.
Bahkan, mereka menganggap bahwa
bahasa yang mereka gunakan
merupakan bentuk kreativitas yang
harus mereka dikembangkan untuk
mencapai sebuah kepuasan".
Sehingga dengan munculnya bahasa
remaja tersebut menyebabkan
keaslian bahasa Indonesia perlahan
terkikis. Hal ini juga disebabkan oleh
pergaulan bahasa remaja dengan
kebahasaan internasional yang tidak
[Type here]
tersaring dengan baik. Kemampuan
bahasa yang dimiliki remaja
Indonesia agaknya mengkhawatirkan
sebab, dengan mudahnya menerima
bahasa internasional memungkinkan
lupa terhadap bahasa tanah
kelahirannya sendiri.
Bahasa merupakan aspek
penting dalam kehidupan manusia
yang memberikan ruang tak terbatas
terhadap interaksi sosial, dimana
dengan mampunya manusia dalam
menggunakan bahasa akan
menciptakan aksi-reaksi ketika
terjadi komunikasi dengan manusia
lainnya . bersamaan dengan bahasa
yang memberikan ruang tak terbatas
itu menyebabkan manusia dapat
melangsungkan interaksi dengan
manusia di berbagai negara , dalam
ketentuan pelaku interaksi harus
saling memahami bahasa yang di
komunikasikannya. Namun dari
luasnya ruang lingkup bahasa
tersebut tetap ada aturan dan batasan
dalam penerimaan bahasa
internasional karena tidak semua
bahasa memiliki arti dan tujuan yang
sama dengan apa yang maksudkan.
Hal ini terjadi pada generasi remaja
yang berkembang pesat bersamaan
[Type here]
dengan majunya teknologi bangsa
Indonesia, yaitu mudahnya menerima
informasi dari banyak sumber luar
utamanya dalam penggunaan
kebahasaan yang tidak di saring
terlebih dahulu serta tidak dilihat
baik buruknya makna bahasa
tersebut yang menyebabkan remaja
beranggapan dengan menggunakan
bahasa internasional dalam
kehidupan sehari-hari tidak masalah
bahkan lebih fatal adalah dengan
mencampurkan bahasa Indonesia
dengan bahasa Internasional. Dilihat
dalam segi komuikasi dengan
menggunakan atau mencampurkan
bahasa tidak terjadi masalah namun,
jika hal tersebut terjadi pada kondisi
formal akan sangat berpengaruh
terhadap informasi yang
disampaikan. Sehingga untuk
mengatasi permasalahan tersebut hal
yang paling utama adalah generasi
muda atau remaja Indonesia perlu
diberi pemahaman untuk dapat
menyaring dalam kemampuannya
yang mudah menerima terhadap
informasi asing khusunya adalah
bahasa internasional. Diperlukan
kesadaran dalam diri seorang remaja
terhadap peran besarnya bagi bangsa,
[Type here]
tentunya dengan muncul kesadaran
tersebut akan menimbulkan
tindakan-tindakan positif bagi
kemajuan bangsa. Remaja menjadi
faktor yang sangat penting dalam
proses kemajuan bangsa Indonesia
dimana pada usia tersebut
kemampuan daya pikirnya sangat
baik , maka dari hal tersebut remaja
sangat diharapkan perannya dalam
kemajuan bangsa agar tidak kalah
bersaing dengan negara lain.
Pembahasan
Bahasa Indonesia
mendapatkan banyak perubahan
dalam segi kebahasaan yang
dipengaruhi oleh masuknya budaya
atau bahasa asing melalui
pemanfaatan teknologi dengan bebas
tanpa penyaringan yang lebih ketat.
Menurut Miarso seorang ahli dalam
bidang teknologi yang menyatakan
bahwa teknologi adalah suatu bentuk
proses yang meningkatkan nilai
tambah, proses tersebut dapat
menghasilkan suatu produk tertentu
dimana produk yang bersangkutan
tidak terpisah dari produk lain yang
telah ada terlebih dulu.
Dihasilkannya suatu produk untuk
meningkatkan nilai tambahan perlu
[Type here]
diperhatikan dan di saring terlebih
dahulu serta di analisis dampak yang
akan timbul terhadap konsumen.
Sama dengan masuknya bahasa
asing ke dalam bahasa Indonesia
dimana proses masuknya tersebut
melalui kecanggihan teknologi
informasi khususnya di bidang
media. Annisa (Marsudi, 2009: 135).
Era digital yang menuntut
penguasaan teknologi dan bahasa
asing pada berbagai bidang
kehidupan saat ini makin
meminggirkan posisi bahasa
Indonesia. Seharusnya, posisi ini
tidak berarti bahwa bahasa Indonesia
tidak mampu bersaing dengan bahasa
lain di dunia, tetapi lebih pada sikap
bangsa Indonesia sebagai pengguna
bahasa Indonesia cenderung
menunjukkan sikap negatif. Ketika
masyarakat Indonesia sebagai
pemilik dan pemakai bahasa
Indonesia terus bersikap negatif
terhadap bahasa nasionalnya, bahasa
Indonesia akan berkembang secara
kacau dan tak pernah bahasa ini
menjadi bahasa yang mantap.
Sehingga peran pemuda bangsa
memiliki posisi penting dalam
mempertahankan keutuhan bahasa
[Type here]
bangsanya, disebabkan mereka
memiliki semangat yang menggebu
secara mental dan fisik kuat
dihadapkan dengan tantangan yang
ada dihadapannya.
Perubahan yang terjadi dalam
aspek kebahasaan disebabkan oleh
kemajuan teknologi bahkan bisa
dikatakan semua aspek termasuk
bagian didalamnya. Dimana dampak
negatifnya adalah terhadap mental
dan fisik remaja yang seharusnya
menjadi tonggak utama untuk
pertahan bangsa dan bahasa
Indonesia.
Menurut Jean Piaget, pada
awal masa remaja pikiran menjadi
abstrak, konseptual, dan berorientasi
pada masa depan. Dari pendapat
pakar diatas kaitannya dengan peran
pemuda dalam pekembangan bahasa
Indonesia bisa dikatakan bahwa usia
remaja mampu menjadi tonggak
utama untuk pertahanan bangsa dan
bahasa di masa yang akan datang hal
tersebut sesuai berdasarkan pikiran
yang ada di dalam dirinya berupa
abstrk, berdasarkan konsep, dan
pemikirannya tertuju ke depan.
Permasalahan yang terjadi adalah
remaja atau pemuda Indonesia masih
[Type here]
kurang dalam mengeksplorasi
kemampuan yang ada di dalam
dirinya selain itu kesadaran terhadap
pentingnya mempertahankan bahasa
bangsa masih kurang. Hal tersebut
disebabkan oleh kecanggihan
teknologi menguasai diri remaja
bangsa Indonesia. Menurut Nimas
(2017) “Generasi yang hidup di era
millennial ini memiliki karakter yang
khas. Sejak di bangku sekolah sudah
menggunakan gawai dan menjadikan
internet sebagai kebutuhan pokok,
selalu terhubung dengan internet,
supaya dapat mengakses hal-hal baru
atau sekedar bersosialisasi dalam
media sosial.”. Remaja yang lahir di
jaman sekarang disebut generasi
millenial , dimana semua aspek
kehidupan dipengaruhi oleh
kecanggihan teknologi yang serba
instan sehingga menyebabkan
aktivitas manusia bisa lebih cepat.
Dibalik kecanggihan tersebut banyak
sisi negatif yang ditimbulkan karena
penggunaan yang kurang bijak, serta
tidak dibatasi oleh usia yang
menyebabkan siapapun bebas untuk
mengonsumsi.
Potensi generasi remaja
seharusnya berperan penting dalam
[Type here]
pertahanan dan perkembangan
bahasa Indonesia di masa yang akan
datang, tetapi nyatanya potensi
tersebut telah direnggut oleh
kecanggihan teknologi yang
menyebabkan kesadaran cinta tanah
air. Penyebab salah satunya kurang
bijak dalam penggunaan teknologi,
jika dilakukan dengan bijak maka
generasi remaja sudah pasti dapat
mengeksplorasi kemampuan yang
ada didalam dirinya. Dampak yang
terjadi adalah kesadaran cinta tanah
air dan bahasa nasional menjadi
turun, bahkan lebih memilih
menggunkan bahasa-bahasa negara
luar karena merasa lebih modern.
Kesimpulan
Perkembangan bahasa
Indonesia banyak dipengaruhi oleh
faktor dari luar salah satunya adalah
kecanggihan teknologi yang
menyebabkan segala aspek
kehidupan ikut berubah, semua serba
mudah tanpa banyak hambatan.
Kecanggihan tersebut banyak
menyerang generasi remaja
Indonesia yang dimana perannya
sangat penting dalam pertahanan
bangsa dan bahasa negara. Kecintaan
terhadap bangsa dan bahasa
[Type here]
negaranya sendiri telah berkurang
akibat pergaulan yang internasional
tanpa ada kebijakan untuk dibatasi,
padahal harapan bangsa adalah
generasi remaja dimana mental dan
fisiknya sangat kuat jika
dikembangkan dan diarahkan
terhadap hal yang positif. Dampak
yang lebih parah adalah generasi
remaja melupakan bahasa tanah
kelahirannya sendiri karena merasa
kuno dan lebih memilih
menggunakan bahasa-bahasa “gaul”
dengan mencampurkan bahasa
Indonesia dengan bahasa
internasional. Padahal bangsa telah
mempercayakan pertahanannya
kepada generasi muda agar tidak
diambil alih oleh orang lain.
Saran
Dari penampakan masalah
yang telah dipaparkan di atas
mengenai generasi muda yang telah
terkontaminasi oleh kecanggihan
teknologi dimana menyebabkan
timbulnya dampak negatif, sebagai
generasi muda sudah sepatutnya
menjadi tonggak utama dalam
pertahanan dan ketahanan bangsa
dan bahasa negara. Kepada siapa lagi
negara akan mempercayakan
[Type here]
pertahanan tersebut selain kepada
generasi mudanya sendiri yang lahir
sebagai warga negara tanah air.
Sebaiknya dengan kemampuan yang
dimiliki serta di anugerahkan oleh
tuhan dapat digunakan dengan
menyalurkannya kepada hal-hal
positif serta dapat bermanfaat bagi
orang lain terutama untuk negara.
Meskipun tidak dapat dipungkiri
bahwa kehidupan jaman sekarang
selalu diiringi oleh kecanggihan
teknologi, tetapi harus mampu
menggunakannya dengan bijak
jangan sampai terlena dengan
fasilitas yang serba mudah. Bahkan
[Type here]
jika dapat digunakan dengan bijak
maka akan menimbulkan hal positif
serta dapat memajukan bangsa,
terutama dalam perkembangan
bahasa Indonesia dimana sebagai
generasi remaja jangan sampai
melupakan bahasa kelahirannya
sendiri dan lebih mencintai bahasa
lain . Diperlukan kesadaran terhadap
diri masing-masing untuk bisa
menjadi tonggak utama dalam
pertahanan bangsa dan bahasa ,
jangan sampai rasa cinta terhadap
bangsa dan bahasa Indonesia luntur
karena kecerobohan dalam
pergaulan.