Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TENTANG
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Visi
Misi
Tujuan
Ruang Lingkup
Ruang lingkup Program PPI adalah lingkungan Rumkit TK II Moh Ridwan Meuraksa
yang meliputi semua ruangan atau lapangan, terbuka atau tertutup bergerak atau tetap
dimana pegawai Rumah Sakit bekerja, pasien dilayani pengunjung atau penunggu
pasien melewati atau mendatangi, terutama tempat-tempat yang potensial menjadi
sumber bahaya baik diatas atau dibawah permukaan tanah atau air maupun
diudaradilingkungan Rumkit TK II Moh Ridwan Meuraksa termasuk didalamnya
adalahpegawaiRumkit TK II Moh Ridwan Meuraksa sendiri agar tidak
membahayakandirinyasendiri,rekannya ataupun orang lain.
BAB II
Tugas Pokok
Uraian Tugas
Tanggung Jawab
Wewenang
Ketua/wakil ketua Panitia harus seorang tenaga medis tetap (organik) yang sudah
dilatih dalam hal pengetahuan dan keterampilan tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (bersertifikat), sedangkan anggota PanitiaPPI (IPCO, IPCN dan
IPCLN) sudah mengikuti pelatihan dan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
hal : Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Agar Panitia PPI bisa mengemban misi
dan melaksanakan fungsinya, maka perlu dilengkapi dengan staf dan pimpinan, dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Jabatan ketua/wakil ketua Panitia PPI adalah seorang organik rumah sakit dan
mempunyai pengalaman dan sudah mengikuti pelatihan PPIN.
2. Jabatan seorang sekretaris PPIN adalah seorang pegawai rumah sakit yang
mempunyai pengalaman latar belakang pengetahuan dibidang PPI terampil serta
cekatan daiam bekerja sebagai sekretaris
3. Jabatan Panitia IPCO adalah Panitia yang terdiri dari Dokter yang mempunyai
minat kepedulian dan pengetahuan, pengalaman mendalami masalah infeksi
mokrobiologi klinik, atau epidemiologi klinik.
4. Jabatan Panitia IPCN adalah seorang perawat yang sudah mengikuti pelatihan PPI,
yang disegani, berminat, mampu memimpin dan aktif.
5. IPCLN adalah seorang perawat yang sudah mengikuti pelatihan PPI,yang terampil
dan mampu melaksanakan tugas dalam hal pelaksaan surveilans harian dan
mampu bekerja sama dengan Panitia IPCN.
Masa Kerja
2. Sekretaris
a. Mengatur penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan PanitiaPPI agar proses
kegiatannya berjalan lancer
b. Membuat notulen setiap rapat PanitiaPPI
c. Mewakili ketua PanitiaPPI apabila berhalangan
d. Mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan intern organisasi yang telah di
jadwalkan secara tertib dan bertanggung jawab
e. Melaksanakan tugas sebagai anggota PPI
BAB IV
3. Dana
Diperlukan anggaran pembiayaan untuk menunjang kegiatan operasional Panitia
PPI.Rencana Anggaran ini disusun dan di ajukan pada setiap tahun anggaran
melalui rencana usulan kegiatan Panitia PPI, dan dimasukkan dalam Anggaran
Operasional Rumah Sakit.
BAB V
Kebijakan
1. Kebijakan Eksternal
Kebijakan dan komitmen Kepala Rumah Sakit sebagai landasan
PanitiaPencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI ) adalah :
a. Bahwa rumah sakit berkewajiban memberikan perlindungan kesehatan dan
keselamatan kerja kepada seluruh karyawan, mahasiswa akper ataupun
kedokteran yang mau melaksanakan praktek dan karyawan medis maupun non
medis selama menjalankan fungsi dan tugasnyadi rumah sakit melalui panitia
PPI
b. Bahwa pasien dan pengunjung berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang
maksimal untuk mencegah terjadinya resiko infeksi selama dirawat di rumah
sakit.
2. Kebijakan internal
a. PanitiaPPI merupakan bagian yang tak terpisahkan dari manajemen Rumah
Sakit
b. Setiap bentuk dan pelaksanaan kegiatan PPI harus selalu berpedoman pada visi,
misi panitia PPI,buku pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi yang
dikeluarkan oleh Kepala Rumkit TK II Moh Ridwan Meuraksa PPI harus di
jadikan sebagai budaya, bagi setiap individu yang bekerja di Rumah Sakit
3. Kebijakan Pengelolaan
Prinsip Pengelolaan: Membentuk suatu Panitia PPI ditempat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, sumberdaya manusia, kondisi dan lingkungan kerja
yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi angka infeksi
nosokomial yang diakibatkan karena pelayanan yang diberikan di rumah sakit.
Pengelolaan program/kegiatan PPI di lingkungan Rumkit tk II Moh Ridwan
Meuraksa dilakukan secara komprehensif, terintegrasi serta berkelanjutan oleh
masing-masing unit terkait, serta dikoordinasikan oleh suatu Panitia PPI yang
kedudukan dan susunan anggotanya terdiri dari unsur pimpinan dan staf pelaksana
Rumkit TK II Moh Ridwan Meuraksa yang terlatih dan Panitia ini bertanggung jawab
iangsung kepada Kepala Rumah Sakit. Kedudukan, tugas dan fungsi ketua dan
anggota, ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Rumkit TK II Moh
Ridwan Meuraksa .
Dalam melaksanakan kegiatannya Panitia PPI harus mengacu pada
pedoman pelaksanaan PPIdi Rumkit TK II Moh Ridwan Meuraksa yang ditetapkan
oleh Kepala Rumah Sakit, dan selalu harus berkoordinasi dengan setiap bagian,
instalasi, unit fungsional maupun non fungsional dalam upaya mewujudkan
terlaksananya pelaksanaan PPI di rumah sakit yang berperan dalam
memantau,mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan PPIN.
Program kegiatan PPIN mendapat dukungan dana dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja (APB) Rumkit TK II Moh Ridwan Meuraksa setiap tahun
maupun sumber pendanaan lain yang sah yang kemudiaan dialokasikan baik
secara terintegrasi melalui kegiatan program PPI di masing-masingbagian/unit
pelayanan terkait maupun khusus melalui PanitiaPPI Rumkit tk II Moh Ridwan
Meuraksa .
PanitiaPPI berkewajiban menyusun rencana program tahunan 1 (satu) bulan
sebelum penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB)- Rumkit
TK II Moh Ridwan Meuraksa untuk mendapat persetujuan dari Ka Rumkit,
kemudian ketika program sedang berjalan harus menyusun sistem pemantauan
dan evaluasi serta menyampaikan laporan kepada Ka Rumkit.
Panitia PPI berperan aktif bersama unit-unit terkait dalam penyusunan
pedoman pelaksanaan PPI untuk selanjutnya memintakan persetujuan dan
pemberlakuan dari KaRumkit TK II Moh Ridwan Meuraksa.
4. Kebijakan pelaksanaan
a. Tata cara pelaksanaan program/kegiatan PPIdi lingkungan Rumkit TK II Moh
Ridwan Meuraksa dilaksanakan menurut pedoman yang disusun berdasarkan
peraturan perundang - undangan serta kebijakan umum ini, untuk kemudian
dilaksanakan dilapangan menurut prosedur tetap ataupun petunjuk teknisnya
sebagai penjabaran operasional dari pedomannya.
b. Prosedur tetap dan atau petunjuk teknis dibuat oleh Panitia PPI maupun oleh
unit-unit pelaksanaan terkait sesuai dengan kepentingannya, sedangkan
pendokumentasian dan pengadministrasiannya dilakukan oleh PanitiaPPI
c. Agar seluruh program PPI dilingkungan Rumkit TK II Moh Ridwan Meuraksa
dapat terselenggara dengan cara efisien, efektif dan produktif maka
pelaksanaannya melalui penerapan sistem rnanajemen PPI.
Strategi
Prosedur Kerja
Prosedur kerja adalah acuan kerja bagi staf dalam melaksanakan tugasnya,
sehingga tidak terjadi kesimpang siuran karena ketidak jelasan. Beberapa prosedur
kerja yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan Panitia PPI adalah :
Dasar Hukum
BAB VI
Pengembangan Staf
1. Tahap pertama
a. Pemahaman anggota PanitiaPPI terhadap pedoman pengorganisasian PPI dan
Prosedur kerja yang telah ditetapkan
b. Pembudayaan cara kerja anggota PanitiaPPIN yang selalu konsisten dengan
prosedur kerja yang telah di bakukan
2. Tahap kedua
Pembekalan kepada anggota Panitia PPI tentang proses dan mekanisme
pelaksanaan, pengendalian, dan penilaian PPI yang sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan, sehingga tiap anggota paham dan dapat memberikan informasi
tentang PPI
3. Tahap ketiga
a. Pembekalan kepada anggota Panitia PPI mengenai prinsip dasar PPI sehingga
mampu membuat perencanaan peningkatan mutu PPI Rumah Sakit.
b. Pembekalan kepada anggota Panitia PPI tentang ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berkaitan dengan PPI, sehingga mempunyai wawasan yang luas
tentang pelaksanaan, pengendalian dan penilaian PPI serta mengadakan suatu
upaya-upaya peningkatan mutu PPI.
Pendidikan Staf
Pendidikan staf diarahkan pada upaya pembekalan anggota Panitia PPI mampu
melaksanakan tugasnya dengan maksimal sesuai hak dan kewenangannya sehingga
fungsi Panitia PPI dapat maksimal. Program Pendidikan ini ditujukan kepada seluruh
staf secara terbuka, sepanjang memenuhi persyaratan dan kriteria yang ditentukan.
Cara pendidikan staf dapat ditempuh dengan formal maupun informal pada setiap ada
kesempatan, dapat berupa kegiatan : Study pustaka, Study banding, temuanilmiah,
kursus, pelatihan, in house training atau pendidikan formal yang berkaitan dengan PPI,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Langkah-langkah kegiatan program
pendidikan staf ini disusun sesuai kesempatan dan kemampuan yang ada, adalah
sebagai berikut :
1. Prioritas pertama
Study kepustakaan, dengan cara mempelajari buku-buku pedoman tentang PPI,
Buku Pedoman Pengorganisasian Panitia PPI prosedur kerja yang telah ditetapkan.
2. Prioritas kedua
a. Study banding ke rumah sakit lain yang lebih baik dalam hal pengelolaan
Panitia PPI
b. Mengikuti kursus/pelatihan ilmiah yang berkaitan dengan PPI pada setiap ada
kesempatan.
3. Prioritas ketiga
Mengikuti pendidikan formal yang berkaitan dengan PPI atau mengangkat staf
fungsional yang berpengalaman dalam upaya peningkatan mutu PPI di Rumah
Sakit.
BAB VII
Kriteria Evaluasi
Aspek Masukan
Aspek Proses
Bentuk Kegiatan
Ditetapkan : Di Jakarta
Pada Tangga: September 2017