Anda di halaman 1dari 14

A.

Tinjauan pustaka
A. Tinjauan Pustaka yang didasarkan pada teori peluang
Pengolahan Bahan Galian (ore (probability).
dressing) adalah suatu proses Random sampling yaitu cara
pengolahan bijih (ore) secara mekanik mengumpulkan contoh sedemikian rupa
sehingga mineral berharga dapat sehingga setiap unit yang memebentuk
dipisahkan dari mineral pengotornya lot mempunyai kesempatan/peluang
dengan didasarkan pada sifat fisika atau yang sama untuk diikutkan kedalam
sifat kimia-fisika permukaan mineral. contoh.
Sampling adalah operasi Sistematic sampling adalah cara
pengambilan sebagain yang banyaknya mengumpulkan contoh dari lot pada
cukup untuk dianalisis atau uji fisik interval yang spesifik dan teratur, baik
dari suatu yang besar jumlahnya. dalam istilah jumlah, waktu dan ruang.
Sedemikian rupa sehingga Increment yaitu sejumlan material yang
perbandingan dan distribusi kualitas diambil sebagai contoh dari lot
adalah sama pada keduanya. dengan menggunakan alat sampling
Suatu yang besar jumlahnya dan dengan satu kali operasi (misalnya
seperti disebut diatas disebut lot atau dengan satu kali sekop).
populasi, misalnya produksi satu hari Adapun 2 metode yang
atau pengiriman bijih satu kapal dll. digunakan dalam sistem sampling
Yang kita ingin ketahui datanya seperti secara umum ialah:
kandungan logam, distribusi ukuran, a. Metode Hard sampling
kandungan air dan lain-lain. Contoh Pengambilan contoh dilakukan dengan
yang diperoleh harus representative tangan , sehingga hasinya sangat
atau dapat dipercaya, Artinya harus tergantung pada ketelitian operator.
diambil menurut teknik dan prosedur b. Metode Mechanical Sampling
yang benar. Digunakan untuk pengambilan
Data atau besaran tentang populasi contoh dalam jumlah yag besar dengan
disebut parameter (tidak pernah hasil yang lebih representative
dikatahui secara mutlak), sedangkan dibandingkan hand sampling. Alat yang
besaran yang diperoleh dari contoh dipergunakan antara lain adalah riffle
disebut statistik jadi statistik sampler dan vezin sampler.
merupakan perkiraan terhadap
parameter. Dengan demikian
sampling merupakan teknik statistik
A. Tinjauan Pustaka
Analisis ayak sangat banyak
digunakan dalam pengolahan bahan
galian, antara lain digunakan untuk
menentukan efisiensi berbagai
peralatan, menghitung derajat liberasi,
mencari penyebab dan ukuran
mineral berharga yang hilang bersama
tailing Karena itu pengetahuan
Gambar 2. Contoh sieve
ukuran ayakan, tata cara analisis Series.
ayak serta presentasi hasilnya dalam
- Hand sieve
bentuk grafik sangat diperlukan.
- Sieve shakers, ROTAP
Screening dan sieving adalah
proses pemsahan secara mekanik
berdasarkan ukuran. Istilah sieving
dipakai untuk skala laboratorium, dan
istilah screening dipakai untuk skala
industri.
Produk dari proses pengayakan
ada dua, yaitu oversize (ukuran yang
Iebih besar dari ukuran lubang
Gambar 3. Pengoperasian sieve shaker.
pengayak) dan undersize (ukuran yang
- Wet and Dry Sieving.
Iebih kecil dari ukuran lubang
Sedangkan contoh-contoh pengayak
pengayak).
skala industri yang banyak dipakai
adalah dan tipe vibrating (bergetar).

Gambar 1. Ilustrasi proses pengayakan.

Contoh pengayak skala laboratorium


(sieve) yaitu : Gambar 4. Pengayak Getar Miring
- Sieve series Dengan Dua dek.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran. Tipe grafik semacam ini banyak
operasi pengayakan antara lain sebagai dipergunakan.
berikut : 3. Semi-log plot
Pada Keadaan bijih Pada grafik ini sumbu x
1. Densitas dari pada bijih (umpan) menggunakan skala logaritmik.
2. Distribusi ukuran 1 4. Log-log plot
3. Bentuk partikel Baik sumbu tegak maupun
4. Kelembaban. sumbu horisontal menggunakan skala
Pada keadaan screen logaritmik Log- log plot dimana persen
5. Luas screen, %-opening, ukuran berat kumulatif lolos ayakan sebagai
lubang, bentuk lubang, ketebalan screen ordinat dan ukuran partikel sebagai
6. Vibrasi : amplitudo, frekwensi, arah absisca disebut Gaudin-Schuhman plot
7. Metoda pengumpanan. dan grafiknya dapat dinyatakan dalam
Modulus distribusi m adalah
Data hasil analisis ayak kemiringan log-log plot dan
umumnya dipresentasikan dalam bentuk menunjukkan distribusi ukuran. Makin
grafik yaitu memplot ukuran partikel besar m, makin kecil (sempit)
pada absis (sumbu x) dan berat sebagai distribusi ukuran. k menunjukkan
ordinat (sumbu y). Ada dua pendekatan ukuran maksimum dalam contoh.
dalam menggambarkan berat yaitu: Dalam praktek k adalah ukuran ayakan
Jumlah berat masing-masing fraksi dalam mikron dimana 80% material
dalam persen atau Jumlah berat lolos. Fungsi Gaudin-Schuhman hanya
kumulatif yaitu jumlah berat dalam berlaku untuk produk peremukan atau
persen yang lebih besar dan lebih kecil penggerusan.
ukuran tertentu .
1. Direct plot
Pada grafik ini ukuran partikel
pada jarak yang sama sebagai absis
diplot terhadap persen berat tertampung
pada masing-masing ayakan berukuran
tertentu.
2. Cumulative direct plot
Pada grafik ini persen berat
kumulatif tertampung atau persen berat
kumulatif lolos ayakan diplot terhadap
B. Data Percobaan
Menimbang masing-masing fraksi
Dalam data percobaan yang dari hasil ayakan tersebut
(dibulatkan sampai gram yang
diberikan adalah sampling terdekat).
a. Tabel ayakan selama 14 menit.
fraksi fraksi berat (gr) %
(mesh) (mm) berat Mengayak kembali material. selama
65 0.210 60,87 15,26 kira-kira 4 menit dalam susunan
ayakan yang berukuran 65 mesh, 100
100 0.149 45,56 11,42
mesh, 150 mesh, 200 mesh, dan -200
150 0.105 31,55 7,91 mesh.
200 0.074 50,74 12,72
-200 -0.074 210,15 52,68
total 398.87 100 Menimbang berat masing-masing
fraksi dan menyatakan dalam
% berat.
b.Tabel ayakan selama 4 menit.
fraksi fraksi berat (gr) %
(mesh) (mm) berat
Menghitung % berat tertampung dan
65 0.210 199,05 49,93 % berat kumulatif tertampung dan
100 0.149 105,17 26,38 % berat kumulatif lolos untuk setiap
150 0.105 5,03 1,26 saringan.
200 0.074 65,26 16,37
-200 -0.074 20,13 5,05
total 394,64 100 Mencari data-data di atas dengan
persamaan-persamaan yang telah
C. Pengolahan Data Percobaan ditentukan.
1. Rumus Dasar
3. Perhitungan Data
- % Error : % Error material hasil ayakan selama 14
Berat awal − Berat akhir
= × 100 % menit.
Berat awal
400 − 398.87
- % Berat : = × 100 %
400
Berat tertahan (gr) 1,13
× 100 % = × 100 %
Berat total 400
= 0,28 %.
2. Langkah Kerja

% Error material hasil ayakan selama 4


Mengambil contoh kira-kira 400
gram dari material yang telah menit.
disediakan di laboratorium .
400 − 394.64
= × 100 %
400
5,36
Mengambil saringan dan menyusun = × 100 %
sebagai berikut 65 mesh, 100 mesh, 400
150 mesh, 200 mesh, dan -200 mesh. = 1,34 %.
mengayak bijih selama mira-kira 14
menit
.
4. Data Hasil Pengolahan
LOG LOG PLOT
Tabel 1 : Lama Ayakan 14 menit.
1.95

Log % Berat lolos komulatif


1.9

1.85

1.8
y = -0.39x + 2.6347
1.75 R² = 0.9588
1.7
0 1 2 3
Log Ukuran

Berdasarkan pengolahan data

Grafik : pada grafik di atas, maka dapat


diperoleh nilai modulus distribusi
DIRECT PLOT
20 dengan menggunakan persamaan
15 Gaudin-schuhman.
% Berat

𝑥
10 Y = 100 ( )m
y = 30.152x + 7.7721 k
5 R² = 0.3379
𝑥 m
log Y = log 100 + log ()
0 k
0 0.1 0.2 0.3 𝑥
Fraksi (mm)
log Y = log 100 + m log ( )
k
log Y − log 100
COMMULATIVE DIRECT PLOT m = 𝑥
100 log ( )
k
% Berat Lolos Komulatf

80
60
Dengan k adalah ukuran ayakan
40 y = -0.2271x + 98.278
20 R² = 0.9853 saat 80 % partikel lolos (P80)
0 berdasarkan grafik commulative direct
0 100 200 300
Fraksi (mesh) plot melalui persamaan garis :

SEMI LOG PLOT Y = −0,227𝑥 + 98,27


100
% Berat Lolos Komulatif

80
80 = −0,227𝑥 + 98,27

60 80 − 98,27
y = -62.815x + 199.07 k =𝑥 =
40 R² = 0.9797 − 0,227

20 = 80,485 µm.
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Log ukuran
Sedangkan x adalah ukuran maximum
COMMULATIVE DIRECT PLOT
yang diperoleh dari log – log plot 60

% Berat Lolos Komulatif


melalui persamaan garis : 50
40 y = -0.2873x + 61.815
Y = −0,39x + 2,634 R² = 0.8484
30
log 80 = −0,39 (log 𝑥) + 2,634 20
log 80 − 2,634 10
log 𝑥 = 0
−0,39
0 100 200 300
log 𝑥 = 1,874 Fraksi (Mesh)
𝑥 = 74,817 µm.

Maka, modulus distribusinya adalah :


SEMI LOG PLOT
60

% Berat Lolos Komulatif


log Y − log 100 50
𝑚 = 𝑥
log ( ) 40
k 30
log 80 − 2 20 y = -82.329x + 195.24
𝑚 = R² = 0.9053
74,817 10
log ( )
80,485 0
1,8920 0 1 2 3
𝑚 = =
−0,0317 Log Ukuran

Tabel 2 : Lama Ayakan 4 menit


LOG LOG PLOT
2
Log % Berat Lolos Komulatif

1.5

1
y = -1.7526x + 4.9029
0.5 R² = 0.827

0
0 1 2 3
Log Ukuran
Grafik :

DIRECT PLOT Berdasarkan pengolahan data pada


60
50 y = 302.29x - 16.941
grafik di atas, maka dapat diperoleh
R² = 0.7468
40 nilai modulus distribusi dengan
% Berat

30
menggunakan persamaan Gaudin-
20
10 schuhman.
0 𝑥
0 0.1 0.2 0.3 Y = 100 ( )m
k
Fraksi (mm)
𝑥 m
log Y = log 100 + log ( )
k
𝑥
log Y = log 100 + m log ( )
k
log Y − log 100
m = 𝑥
log ( )
k
Dengan k adalah ukuran ayakan saat 80
% partikel lolos (P80) berdasarkan
grafik commulative direct plot melalui
persamaan garis :

Y = −0,227𝑥 + 98,27

80 = −0,227𝑥 + 98,27

80 − 98,27
k =𝑥 =
− 0,227
= 80,485 µm.

Sedangkan x adalah ukuran maximum


yang diperoleh dari log – log plot
melalui persamaan garis :
Y = −0,39𝑥 + 2,634
log 80 = −0,39 (log 𝑥) + 2,634
log 80 − 2,634
log 𝑥 =
−0,39
log 𝑥 = 1,874
𝑥 = µm

Maka, modulus distribusinya adalah :


log Y − log 100
𝑚 = 𝑥
log ( )
k
log 80 − 2
𝑚 = 𝑥
log ( )
80,485
𝑚 =
Hasil Perhitungan hilang sebanyak 1,31 %. Dan pada
a. Berat hilang dalam waktu 5 proses pengayakan 10 menit didapatkan
menit. % berat hilang sebanyak 1,7025 %.
Berat hilang
berat awal−berat akhir 3. Daftar Pustaka
= X 100% Methodes Fourth Edition”, Investment
berat awal
400−394.76 Evaluations Corporation, Colorado.
= X 100%
400
Kelly, Errol, G. and Spottiswood,
=1,31 %
David ., 1982, Intoduction to Mineral
1. Direct plot
Processing, John Wiley & Sons, Inc,
2. Log - log plot
Canada.
b. Berat hilang dalam waktu 10
menit.
4. Lampiran
Berat hilang
Jawaban Pertanyaan
berat awal−berat akhir
= X 100% 1. Jelaskan tujuan dari analisis
berat awal
400−393.19 ayak!
= X 100%
400
a. Untuk mengetahui
=1,7025 %
jumlah produksi suatu
1. Direct plot
alat
2. Log - log plot
b. Distribusi partikel
1. Analisis Hasil Percobaan pada` ukuran tertentu
Berdasarkan percobaan yang telah c. Ration of concentration
dilakukan, dapat dilihat bahwa masing d. Recovery suatu mineral
masing mempunyai perbedaan % berat pada setiap fraksi.
hilang. 2. Pelolosan material dalam
ayakan dipengaruhi oleh
2. Kesimpulan
beberapa hal. Jelaskan!
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, bahwa pada proses
pengayakan 5 menit didapatkan % berat
a. Ukuran material yang ayakan diplot terhadap
sesuai dengan lubang ukuran. Tipe grafik
ayakan. semacam ini banyak
b. Ukuran rata – rata dipergunakan.
material yang 3. Semi-log plot
menembus lubang Pada grafik ini sumbu x
ayakan menggunakan skala
c. Sudut yang dibentuk logaritmik
oleh gaya pukulan 4. Log-log plot
partikel Baik sumbu tegak maupun
d. Komposisi air dalam sumbu horisontal
material yang akan menggunakan skala
diayak logaritmik Log- log
e. Letak perlapisan plot dimana persen berat
material pada kumulatif lolos ayakan
permukaan sebelum sebagai ordinat dan ukuran
diayak. partikel
sebagai absisca disebut
3. Jelaskan mengenai Direct Gaudin-Schuhman plot dan
Plot, Cumulative Direct grafiknya dapat dinyatakan
Plot, Semi-log Plot, dan dalam
Log-log Plot! Y = 100 [x/k] m
1. Direct plot dimana
Pada grafik ini ukuran Y : % berat kumulatif
partikel pada jarak yang lolos ukuran x
sama sebagai absis diplot m : modulus distribusi
terhadap k : modulus ukuran
persen berat tertampung dalam micron
pada masing-masing ayakan x : ukuran partikel.
berukuran tertentu.
2. Cumulative direct plot Modulus distribusi m
Pada grafik ini persen berat adalah kemiringan log-log
kumulatif tertampung atau plot dan menunjukkan
persen berat kumulatif lolos distribusi ukuran. Makin
besar m, makin kecil
(sempit) distribusi ukuran. menggunakan timbangan digital.
Menunjukkan ukuran
maksimum dalam contoh.
Dalam praktek k adalah
ukuran ayakan dalam mikron
dimana 80% material lolos.
Fungsi Gaudin-Schuhman
hanya berlaku untuk produk
peremukan atau
penggerusan.

Gambar 1. Proses penimbangan


material dengan alat timbangan digital .
a. Proses Pengayakan Yaitu
dengan waktu 5 menit pada percobaan
pertama dan pada percobaan kedua
menggunakan waktu 10 menit dengan
65 mesh, 100 mesh, 150 mesh, 200
mesh, dan -200 mesh yang sama.

9. Foto percobaan analisis ayakan


a. Proses penimbangan batu serpih
sebanyak 400 gram dengan

Gambar 2. Peroses pengayakan.

b. Lalu Di Timbang Untuk


Mengetahui Berapa Berat Tertahan
Pada Masing Masing Lubang Ayakan.. 1.62630459 98.37369541 0.807535028 1.99287898
100

%berat tertahan %berat lolos log ukuran log % berat


komulatif komulatif lolos komulatif
40.41303187 59.58696813 2.201123897 1.775151288
18.1438999 81.8561001 1.853333105 1.91305105
31.36905822 68.63094178 2.091103944 1.836519959
5.305323126 94.69467687 1.319314304 1.976325566
4.768686894 95.23131311 1.273001272 1.978779773
100

Gambar 3. Yaitu proses penimbangan,


menggunakan timbangan .

%berat %berat lolos log ukuran log % berat


tertahan komulatif lolos
komulatif komulatif
57.85540582 42.14459418 2.358677085 1.624741876
16.00972743 83.99027257 1.800717078 1.924228991
21.49913872 78.50086128 1.928754202 1.894874422
3.009423447 96.99057655 1.074816441 1.986729541

Fraksi Fraksi Berat % Berat % Berat % Berat Log Log %


(mesh) (mm) (gr) Berat tertahan tertahan lolos Ukuran Berat
lolos
komulatif komulatif komulatif komulatif
65 0.210 60,87 15,26 60,87 15,26 84,74 1,81 1,92
100 0.149 45,56 11,42 106,43 26,68 73,32 2 1,86
150 0.105 31,55 7,91 137,98 34,59 65,41 2,17 1,81
200 0.074 50,74 12,72 188,72 47,31 52,69 2,30 1,72
-200 -0.074 210,15 52,68 398.87 100 0 0 0
total 398.87 100

Anda mungkin juga menyukai