Anda di halaman 1dari 15

Laporan Pengolahan Bahan Galian

Jurusan Teknik Pertambangan


Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia

Laporan Praktikum
Grinding
Alfi Rezha (09320150062/C1)/Sabtu 7 April 2018
Asisten : Ayu Lestari Budiani (09320140103)
Abstrak – Praktikum Modul 2 – Kominusi merupakan tahap pertama pada pengolahan bijih, yaitu
berupa proses pengecilan ukuran material yang bertujuan untuk membebaskan mineral berharga dari
gangue mineral serta mempersiapkan ukuran yang tepat untuk proses konsentrasi. Sesuai tahapannya,
kominusi dibagi menjadi dua jenis, yaitu crushing dan grinding. Praktikum crushing bertujuan untuk
dapat memahami mekanisme peremukan dan cara kerja alat, serta memahami mekanisme pengayakan.
Sedangkan pada praktikum grinding, tujuan yang ingin dicapai adalah agar praktikan dapat memahami
mekanisme penggerusan dan cara kerja alat, serta mengetahui pengaruh durasi waktu penggerusan
terhadap hasil penggerusan. Waktu yang digunakan yaitu 30 menit dan 60 meni
A.Tinjauan Pustaka model dari peralatan yang akan
digunakan. Agar mendapatkan kualitas
1. Reduksi Ukuran
nilai ukuran yang baik, maka kualitas
Pengolahan Bahan Galian
reduksi ukuran ini (comminution) sangat
(mineral dressing) adalah pengolahan
dipengaruhi oleh beberapa hal,
mineral dengan tujuan untuk
diantaranya adalah adalah degree of
memisahkan mineral berharga dengan
liberation (derajat kebebasan) serta
gangue (zat pengotor) yang dilakukan
reduction ratio (rasio reduksi). Derajat
secara mekanis, menghasilkan produk
kebebasan adalah perbandingan antara
yang kaya mineral berharga (konsentrat)
jumlah partikel bebas dengan jumlah
dan yang kadar tailing yang rendah.
partikel total. Sedangkan rasio reduksi
Salah satu tahap dalam proses
adalah perbandingan ukuran partikel
pengolahan bahan galian adalah
yang masuk ke dalam proses (opening)
preparasi yang merupakan proses
dibanding dengan ukuran partikel yang
persiapan sebelum dilakukan proses
keluar dari proses (discharge).
konsentrasi. Dalam preparasi ini ada Tabel 1. Nilai Rasio Reduksi Peralatan
beberapa tahap yaitu komunusi dan
comminution
sizing. Kominusi ialah mereduksi
ukuran butir sehingga menjadi lebih
kecil dari ukuran semula. Hal ini dapat
dilakukan dengan crushing atau
grinding. Grinding digunakan untuk
proses basah dan kering, sedangkan
crushing digunakan untuk proses kering
saja. Selain untuk mereduksi ukuran
2. Grinding
butir, kominusi dimaksudkan juga untuk
meliberasikan bijih, yaitu proses a. Pengertian

melepas mineral tersebut dari ikatan Grinding adalah proses terakhir


yang merupakan gangue mineral. Untuk dari comminution dimana proses
melakukan hal ini digunakan alat kerjanya menggunakan prinsip
crusher dan grinding mill (Nurhakim, gabungan dari impak (tumbukan) dan
2007). abrasi. Pada bijih dengan gerakan bebas
Untuk mendapatkan bijih yang dari media yang tidak terhubung dengan
memiliki tingkat ukuran yang maksimal sesuatu, seperti rod, bola pejal, ataupun
atau baik, maka penggunaan crushing pebble. Pada proses grinding partikel
dan grinding secara serempak akan direduksi dari 5 sampai 250 mm
sangat berpengaruh terhadap proses, menjadi 10 sampai 300 mm, grinding
tentu saja dengan menggunakan variasi biasanya dilakukan pada kondisi basah
(wet condition) untuk mendapatkan kepada bahan galian yang akan
slurry yang akan diumpankan pada direduksi ukurannya. Media grinding
proses concentration, meskipun ada antara lain: 1. Silinder / batang (rods)
beberapa keadaan dari grinding yang baja, dengan ukuran panjang hampir
dilakukan pada kondisi kering (dry sama dengan panjang mill itu sendiri. 2.
condition) namun dilakukan pada Bola / grinding balls, berupa bola-bola
aplikasi yang terbatas. baja ataupun bahan lainnya dengan
kekerasan tertentu. 3. Bijih / pebbles,
b. Mekanisme Grinding
yaitu media yang terbuat dari batuan
Mekanisme kerja dari grinding ini keras atau bahan natural.
adalah dengan memanfaatkan gaya-gaya Tabel 2. Ukuran Umpan dan Produk Media
yang bekerja untuk memecah umpan Grinding
atau material yang terjadi dalam suatu
silinder berputar yang berisi bijih yang
diolah dengan atau tanpa media
grinding. Gaya tersebut antara lain:
a. Impak atau penekanan, dimana 1. Klasifikasi
gaya diberikan hampir ke seluruh Alat grinding dibedakan
permukaan partikel. berdasarkan media grinding menjadi :
b. Chipping, dimana gaya memiliki 1) Batangan Silinder Baja (rod
sudut tertentu. mill)
c. Abrasi (gesek), dimana gaya paralel Disebut juga mesin fine crusher
terhadap permukaan partikel. atau coarse grinding. Umpan yang
dapat masuk berukuran 50 mm dan
menghasilkan produk sebesar 300 μm.
Ciri khusus dari rod mill adalah panjang
shell silinder antara 1,5 sampai 2,5 kali
diameternya, perbandingan ini sangat

Gambar 1. Gaya-gaya yang Bekerja pada penting agar batang (rod), yang
Proses Grinding. a) impak (compression), panjangnya beberapa centimeter lebih
b) chipping, c) abrasion pendek dari shell, harus dicegah dari
pembengkokan agar dapat mendesak
c. Media Grinding
diameter silinder. Rod mill
Media grinding adalah media
menggunakan rod selektif yang
yang digunakan dalam proses
ukurannya ditentukan sehingga nantinya
penggerusan bahan galian dalam proses
akan didapatkan grinding yang
comminution. Media yang digunakan
optimum, biasanya rod terbuat dari high
memiliki kekerasan tertentu tergantung
carbon steel dengan diameter berukuran
25 sampai 150 mm, semakin kecil
diameter rod maka surface area (luas
permukaan sentuhnya) lebih luas
sehingga didapat efisiensi grinding yang
lebih besar .
Kecepatan grinding optimum Gambar 3. End Peripheral Discharge Mill
biasanya pada 50-65% kecepatan
grinding kritis, namun ada beberapa c. Overflow (Trunnion) Mill

dari jenis grinding menggunakan Pengumpanan dilakukan melalui

kecepatan sampai 80% tanpa adanya salah satu trunnion dan pengeluaran

catatan kegagalan aus yang berarti. Ada dilakukan melalui trunnion lainnya,

tiga jenis rod mill berdasarkan biasanya mill ini digunakan untuk

perbedaan pada jalur pengumpanan grinding basah.

(opening) dan pengeluaran (discharge).


a. Center Peripheral Discharge Mill
Umpan dimasukkan melalui
trunnion pada kedua sisi mill dan
pengeluaran dilakukan pada bagian
bawah melalui lubang di tengah shell, Gambar 4. Overflow Mills
mill ini bisa digunakan untuk grinding
basah dan kering dan menghasilkan 2) Bola-bola Baja
lebih banyak partikel kasar daripada Prinsip kerja alat grinding yang
halus. menggunakan media bola-bola baja
adalah memutar silinder yang berisi
bola-bola grinding yang terbuat dari
baja dan material (bijih) di dalamnya,
proses grinding terjadi dengan
pergerakan bola-bola dimana balls
Gambar 2. Center Peripheral Discharge
berputar di dalam dan menggerus bijih.
Mill
Semakin besar diameter silinder maka
b. End Peripheral Discharge Mill kecepatan rotasi akan semakin lambat.
Memiliki jalur pengumpanan Jika kecepatan terlalu besar maka akan
pada satu sisi trunnion dan pengeluaran terjadi gaya sentrifugal pada silinder
dilakukan pada bagian bawah shell di sehingga balls akan menempel pada tepi
seberang sisi pengumpanan, biasanya silinder dan proses grinding akan
digunakan untuk grinding kering dan menjadi tidak optimum. Grinding balls
lembab. biasanya terbuat dari baja, baik itu baja
karbon tinggi, baja tempa, baja paduan, 1) Peripheral Discharge Mill umpan
atau baja cor-coran dan konsumsinya melewati screen sepanjang silinder,
berkisar antara 0.1 sampai 1.0 kg per bisa digunakan pada grinding
ton bijih tergantung dari kekerasan kering maupun basah.
bijih, kehalusan gerus, dan kualitas 2) Overflow Mill prinsipnya sama
medium. Pengisian dilakukan sebesar dengan prinsip kerja rod mill.
40-50% dari volum mill, dan sekitar 3) Grate Mill merupakan mill yang
40% adalah ruang kosong. Alat grinding paling sering digunakan.
yang menggunakan bola-bola baja b. Tube Mill
sebagai media grindingnya ada 2 jenis, Prinsipnya sama dengan ball mill,
yaitu ball mill dan tube mill. perbedaanya hanya panjangnya antara 2
a. Ball Mill kali diameternya, grinding media
Ball Mill mempnyai ukuran menggunakan bola- bola baja. Selain
panjang kira-kira sama dengan itu, tube mill memiliki 2 kompartmen,
diameternya atau maksimal 1 ½ kali sehingga ukuran produk yang dihasilkan
diameternya. Diameter mill bisa lebih halus dibandingkan ball mill yaitu
mencapai 5,5 m dan panjang 7,3 m. Ball <45 μm.
mill bekerja dengan kecepatan yang
lebih tinggi yaitu sekitar 70-80% dari
kecepatan kritis.
Ukuran produk hasil keluaran
dari ball mill sekitar 45 μm. Kinerja
mesin ball mill dinilai berdasarkan
tenaga bukan berdasarkan kapasitas,
dan didorong dengan motor bertenaga Gambar 6. Tube Mill

sebesar 4 MW.
3) Pebble
Pebble adalah media grinding
berupa batuan keras atau batuan natural,
dengan kata lain alat grinding yang
menggunakan pebble sebagai media
grindingnya menggunakan batuan yang
mengandung bijih itu sendiri. Alat
grinding yang menggunakan pebble
Gambar 5. Ball Mill
sebagai media grindingnya terdiri atas
Seperti halnya rod mill, ball mill
semi autogenous grinding (SAG) mill,
juga diklasifikasikan berdasarkan sifat
autogenous grinding mill, dan tower
keluaran produknya:
mill.
a. Semi Autogenous Grinding (SAG) prinsip kerja semi autogenous grinding
Mill mill, hanya saja autogenous mill bekerja
Semi Autogenous Grinding berdasarkan metode grinding yang
(SAG) mill adalah peralatan / sirkuit hanya menggunakan partikelpartikel
grinding yang paling sering diminati bijih itu sendiri sebagai media untuk
dibandingkan dengan sirkuit melakukan kominusi.
konvensional dikarenakan memiliki
c. Tower Mill
beberapa keuntungan-keuntungan,
Tower mill digunakan untuk
seperti biaya yang lebih rendah,
operasi penggerusan yang sangat halus,
kemampuan menangani material basah
ruang dimana terjadi pengerusan /
dan lengket, flowsheet yang lebih
grinding bentuknya vertikal dan bagian
sederhana, peralatan berukuran besar,
dalamnya dilengkapi dengan alat yang
kebutuhan operator yang sedikit, dan
melingkar berbentuk spiral dari atas ke
konsumsi medium grinding yang
bawah yang dapat memberikan gerakan
sedikit.
melingkar terhadap grinding media
SAG mill menggunakan metode
yang turun ke bawah. Umpan beserta air
grinding dengan kombinasi medium
dimasukkan dari bagian atas kemudian
grinding dan partikel bijih itu sendiri.
batuan mineral menggelundung
Berdasarkan data riset yang ada, SAG
kebawah diatas pelat yang melingkar.
mill dengan balls sebagai medium
Prinsip kerja dari tower mill adalah
terbukti paling efektif pada 6-10%
dengan memberikan tekanan pada
volum mill. Untuk mengendalikan
batuan yang ada di dalamnya. Saat alat
sirkuit grinding diperlukan beberapa
yang berbentuk spiral yang berada
variabel yang harus diketahui antara
didalam tower mill berputar maka
lain :
batuan akan jatuh kebawah dan akan
1) Perubahan laju umpan baru dan
mendesak batuan sampai batuan
circulating load.
tersebut hancur.
2) Distribusi ukuran dan kekerasan
bijih.
3) Laju penambahan air pada sirkuit.
4) Interupsi operasi dalam sirkuit,
seperti pemberhentian karena
pengumpanan media grinding baru
atau pembersihan choke cyclone.

b. Autogenous Grinding Mill


Prinsip kerja autogenous Gambar 7. Tower Mil
grinding mill sama dengan dengan
B. Data Percobaan Mengeluarkan material beserta bola baja

Dari percobaan yang dilakukan, yang digunakan dari tabung

dengan berat feed 10 kg diperoleh


Menyusun peralatan sieve shaker secara
data sebagai berikut.
bersusun dari atas ke bawah
Data Problem set :
Ukuran Berat (gr) Masukkan material yang terlah di

(mm) 30 menit 60 menit grinding ke dalam peralatan ayakan

0,595 256 479


Menghidupkan peralatan ayakan selama
0,297 2481 3098
5 menit
0,210 578 656
0,177 3548 1754 Memindahkan material dari tiap ayakan

0,149 1085 873 yang berbeda ukurannya ke dalam


kantung sampel
-0,149 1865 1714
Total 9813 8574
Menimbang berat material hasil ayakan,
lalu buat tabel penyajian analisa ayak
Data Laboratorium :
Ukuran Berat (gr) Membuat garfik distribusi ukuran
(mm) 15 menit 5 menit
0,595 565,40 596,07 2. Rumus-rumus dasar
0,297 77,91 37,18
% berat hilang =
0,210 69,02 25,19
0,149 43,30 17,94
Berat Awal − Berat Akhir
× 100 %
0,105 60,82 34,85 Berat Awal

-0,105 108,84 65,36


% berat tertampung =
Total 925,29 776,59
Berat Tertahan
x 100
Total Berat Tertahan
C. Pengolahan Data Percobaan
1. Tahap percobaan 3. Hasil perhitungan :

Menimbang material sebanyak 1000 gr Data Problem set


a. Tabel Ball Mill 30 menit.
Memasukkan material kedalam ball mill
% berat % Berat
lalu masukkan sejumlah bola baja Ukuran Berat % Berat
Tertahan Lolos
(mm) (gr) tertampung
Komulatif Komulatif
Menyalakan alat selama waktu yang 0.595 256 2,61 2,61 97,39
telah ditentukan (10 menit dan 20 menit) 0.297 2423 24,69 27,3 72,7
0.210 578 5,89 33,19 66,81
Matikan alat 0.177 3490 35,57 68,79 31,21
0.149 1259 12,83 81,62 18,38
-0.149 1807 18,41 100 0
Total 9813 100 - -
% Berat hilang = Grafik Ball Mill 60 menit.
Berat Awal−Berat Akhir
× 100 %
Berat Awal BALL MILL 60 menit
10000 − 9813
= × 100 % 150

% BERAT LOLOS KOMULATIF


10000
187 100
= × 100 %
10000
50 y = 153.89x + 6.3358
= 1,87 % . R² = 0.9155
0
Grafik Ball Mill 30 menit. 0 0.2 0.4 0.6 0.8
UKURAN ( mm )
BALL MILL 30 menit
120 P80 ball mill 60 menit
% BERAT LOLOS KOMULATIF

100
y = 153,8x + 6,335
80
60 80 = 153,8x – 6,335
40 y = 151.56x + 14.012
80 − 6,335
20 R² = 0.7343 x= 153,8
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 = 0.4789.
UKURAN ( mm ) c. Kurva Perbandingan
ball mill waktu 30 menit dengan 60
P80 ball mill 30 menit
menit .
y = 151,5x + 14,01
80 = 151,5x – 14,01
80 − 14,01 KURVA PERBANDINGAN
X= 151,5 250
= 0.4356. 200

b. Tabel Ball Mill 60 menit. 150


100
% Berat % Berat 50
Ukuran % Berat
Berat Tertahan Lolos 0
(mm) tertampung
(gr) Komulatif Komulatif 1 2 3 4 5
0.595 479 5,59 5,59 94,41 BALL MILL 60 menit
0.297 3040 35,46 41,05 58,95
BALL MILL 30 menit
0.210 830 9,68 50,73 49,27
0.177 1696 19,78 70,51 29,49 UKURAN ( mm )

0.149 873 10,18 80,69 19,31


-0.149 1656 19,31 100 0
Total 8574 100 - -

% Berat hilang =
Berat Awal−Berat Akhir
× 100 %
Berat Awal

10000 − 8574
= × 100 %
10000
1426
= 10000 × 100 % .

= 14,26 %.
Data Laboratorium
a. Tabel Ball Mill 15 menit. b. Tabel Ball Mill 5 menit.

% Berat % Berat % Berat % Berat


Ukuran Berat % Berat Ukuran Berat % Berat
Tertahan Lolos Tertahan Lolos
(mm) (gr) Tertampung (mm) (gr) Tertampung
Komulatif Komulatif Komulatif Komulatif
0.595 565,40 61,105 61,105 38,895 0.595 596,07 76,55 76,55 23,45
0.297 77,91 8,420 69,525 30,475 0.297 37,18 4,79 81,34 18,66
0.210 69,02 7,459 76,984 23,016 0.210 25,19 3,24 84,58 15,42
0.149 43,30 4,679 81,663 18,337 0.149 17,94 2,31 86,89 13,11
0.105 60,82 6,573 88,236 11,764 0.105 34,85 4,49 91,38 8,62
-0.105 108,84 11,672 100 0 -0.105 65,36 8,42 100 0
Total 925,29 100 - - Total 776,59 100 - -

% Berat hilang = % Berat hilang =


Berat Awal−Berat Akhir Berat Awal−Berat Akhir
× 100 % × 100 %
Berat Awal Berat Awal

1000 − 925,29 1000 − 776,59


= × 100 % = × 100 %
1000 1000
74,71 223,41
= × 100 % = × 100 %
1000 1000
= 74,71 % . = 22,341 % .

BALL MILL 15 menit BALL MILL 5 menit


50 30
% BERAT LOLOS KOMULATIF
% BERAT LOLOS KOMULATIF

40 25
20
30
15 y = 26.982x + 8.5346
20 y = 51.22x + 10.606
R² = 0.8944 10 R² = 0.8798
10 5
0 0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 0 0.2 0.4 0.6 0.8
UKURAN ( mm ) UKURAN ( mm )

P80 ball mill 15 menit P80 ball mill 15 menit


y = 51,22x + 10,60 y = 26,98x + 8,534
80 = 51,22x – 10,60 80 = 26,98x – 8,534
80 − 10,60 80 – 8,534
X= X=
51,22 26,98

= 1.3549. = 2.6489.
c. Kurva Perbandingan waktu penggerusan selama 30 menit,
ball mill waktu 30 menit dengan 60 diperoleh material yang lolos ayakan
menit . paling banyak dibandingkan ketika
digunakan waktu penggerusan 60 menit.
KURVA PERBANDINGAN
Hal ini menunjukkan bahwa material
80
yang digunakan pada waktu 60 menit
60
memiliki sifat fisik yang sangat
40
kompeks walaupun waktu pengerusanya
20
lebih lama.
0 Data Percobaan
1 2 3 4 5
Berdasarkan data percobaan,
BALL MILL 5 menit
dapat diketahui bahwa pada percobaan
BALL MILL15 menit
UKURAN ( mm ) kali ini terdapat material yang hilang
(losses). Untuk tiap-tiap percobaan,
D. Analisis Hasil Percobaan
digunakan feed yang sama, yaitu 1000
Problem Set gram. Namun untuk tiap-tiap percobaan
Berdasarkan data percobaan, tersebut diperoleh produk yang lebih
dapat diketahui bahwa pada percobaan sedikit daripada umpan. Pada percobaan
kali ini terdapat material yang hilang pertama dimana digunakan waktu
(losses). Untuk tiap-tiap percobaan, penggerusan 15 menit, diperoleh 925.29
digunakan feed yang sama, yaitu 10.000 gram produk. Adapun saat dilakukan
gram. Namun untuk tiap-tiap percobaan penggerusan selama 5 menit, diperoleh
tersebut diperoleh produk yang lebih 776,59 gram. Hilangnya material
sedikit daripada umpan. Pada percobaan tersebut terjadi karena banyaknya
pertama dimana digunakan waktu material halus yang menempel pada
penggerusan 30 menit, diperoleh 9.813 bola-bola penggerus dan dinding ball
gram produk. Adapun saat dilakukan mill. Dari grafik perbandingan jumlah
penggerusan selama 60 menit, diperoleh material yang lolos ayakan, dapat
8.574 gram. Hilangnya material tersebut diketahui bahwa ketika digunakan
terjadi karena banyaknya material halus waktu penggerusan selama 15 menit,
yang menempel pada bola-bola diperoleh material yang lolos ayakan
penggerus dan dinding ball mill. paling banyak dibandingkan ketika
Dari grafik perbandingan jumlah digunakan waktu penggerusan 5 menit.
material yang lolos ayakan, memiliki Hal ini menunjukkan bahwa semakin
analisis yang berbeda dengan data yang lama waktu yang digunakan untuk
di laboratorium pada data problem set penggerusan, maka material halus yang
dapat diketahui bahwa ketika digunakan dihasilkan akan semakin banyak.
E. Kesimpulan Kemudian di suatu titik ketika
kecepatannya sama dengan nol, bola
1. Mekanisme penggerusan terdiri
akan jatuh dan menumbuk bijih di
atas mekanisme cascading dan
dalam mill. Pada roll mill, material akan
cataracting.
berada di antara dua roll dan dalam
2. Cara kerja ball mill yaitu
kondisi terjepit. Penggerusan terjadi
menggerus umpan dengan
akibat berat dari rod.
bantuan bola-bola baja yang
2. Kenapa penggunaan bijih pada
ketika ball mill diputar secara
pengolahan bahan galian umumnya
menerus akan terjadi tumbukkan
dilakukan dengan cara basah?
antara bola-bola baja dengan
Jawab:
umpan, dan umpan dengan
Penggunaan bijih pada
umpan.
pengolahan bahan galian umumnya
3. Proses penggerusan salah satunya
dilakukan dengan cara basah yaitu
dipengaruhi oleh lama waktu
karena dalam keadaan basah, proses
penggerusan dimana semakin
penggerusan memerlukan energi yang
lama waktu penggerusan, produk
relatif lebih sedikit jika dibandingkan
yang diperoleh semakin banyak
dengan menggunakan bijih kering.

F. Daftar Pustaka Selain itu, tidak dihasilkan debu


Barry A. Wills. Tim Napier-Munn sehingga lingkungan tetap bersih dan
2006. Mineral Processing tidak diperlukan penghisap debu..
Technology: “An Introduction to the 3. Jelaskan faktor-faktor yang
Practical Aspects of Ore Treatment mempengaruhi keausan bola pelapis
and Mineral Recovery”. Elsevier (liner) pada ball mill?
Science & Technology Books: Jawab:
Australia. (halaman 109-115) Faktornya yaitu keausan pelapis
Kelly, G., W. 1982. Introduction to (liner) pada ball mill adalah kekerasan
Mineral Processing. John Wiley & bijih yang digerus, durasi penggerusan
Son, New York. (halaman 127-157) yang dilakukan, kecepatan penggerusan,
jenis liner yang digunakan serta
G. Lampiran benturan liner dengan bola.
a. Pertanyaan dan jawaban 4. Jelaskan apa yang dimaksud
1. Jelaskan mekanisme pengecilan dengan kecepatan kritis dan turunkan
ukuran yang terjadi dalam ball mill, persamaannya!
demikian juga dengan roll mill! Jawab:
Jawab: Pada ball mill, bola akan ikut Kecepatan kritis adalah kecepatan
berputar dengan tumbling mill. yang menyebabkan mill berputar
dimana muatan mulai menempel pada impact asalkan tidak melebihi
dinding mill dan ikut berputar bersama kecepatan kritis. Hal ini
mill. Kecepatan kritis dinotasikan disebabkan energi penggerusan
dengan Nc dan dapat ditentukan dengan telah tercapai.
persamaan berikut: c. Impact, semakin cepat putaran
akan semakin banyak terjadi
impact asalkan tidak melebihi
kecepatan kritis.
b. Tabel Konversi
Mesh Milimeter (mm)
𝑚 𝑉2 2 1/2
mesh 8.00
Karena = m g cos α
𝑅
3 mesh 6.37
2𝜋𝑅𝑁
V= 3 1/2
Mesh 5.66
60
4 𝜋 𝑁2𝑅 4 Mesh 4.76
Cos 𝛼 = 60 𝑔 5 Mesh 4.00
2
Cos 𝛼 = 0.0011 𝑁 R 6 Mesh 3.36
R, radius jalur terluar adalah (D-d)/2 7 Mesh 2.83

dimana D adalah diameter mill 8 Mesh 2.38


9 Mesh 2.00
sedangkan d adalah diameter bola baja.
10 Mesh 1.68
Sehingga
12 Mesh 1.41
0.0011 𝑁2 (𝐷−𝑑)
Cos 𝛼 = 14 Mesh 1.19
2
16 Mesh 1.00
Kecepatan kritis terjadi saat α = 0
20 Mesh 0.841
42,3
Nc = rev min-1 24 Mesh 0.707
√𝐷−𝑑

Besarnya nilai kecepatan kritis dalam 28 Mesh 0.595


32 Mesh 0.500
praktek berkisar antara 50-90 persen
35 Mesh 0.402
dari Nc, tergantung pada ukuran produk
42 Mesh 0.354
yang akan dihasilkan dan perhitungan
48 Mesh 0.297
ekonomisnya. 60 Mesh 0.250
5. Jelaskan tiga hubungan putaran 65 Mesh 0.210

mill dengan aksi penggerusan! 80 Mesh 0.177


100 Mesh 0.149
Jawab:
115 Mesh 0.125
a. Abrasi, terjadi apabila putaran
150 Mesh 0.105
realtif rendah, sehingga energi
170 Mesh 0.088
belum cukup untuk menghasilkan 200 Mesh 0.074
penggerusan dengan cara 250 Mesh 0.063

kompresi dan impact. 270 Mesh 0.053


325 Mesh 0.044
b. Kompresi, semakin cepat putaran
400 Mesh 0.037
akan semakin banyak terjadi

Anda mungkin juga menyukai