Jurnal 2
Jurnal 2
Laporan Praktikum
Grinding
Alfi Rezha (09320150062/C1)/Sabtu 7 April 2018
Asisten : Ayu Lestari Budiani (09320140103)
Abstrak – Praktikum Modul 2 – Kominusi merupakan tahap pertama pada pengolahan bijih, yaitu
berupa proses pengecilan ukuran material yang bertujuan untuk membebaskan mineral berharga dari
gangue mineral serta mempersiapkan ukuran yang tepat untuk proses konsentrasi. Sesuai tahapannya,
kominusi dibagi menjadi dua jenis, yaitu crushing dan grinding. Praktikum crushing bertujuan untuk
dapat memahami mekanisme peremukan dan cara kerja alat, serta memahami mekanisme pengayakan.
Sedangkan pada praktikum grinding, tujuan yang ingin dicapai adalah agar praktikan dapat memahami
mekanisme penggerusan dan cara kerja alat, serta mengetahui pengaruh durasi waktu penggerusan
terhadap hasil penggerusan. Waktu yang digunakan yaitu 30 menit dan 60 meni
A.Tinjauan Pustaka model dari peralatan yang akan
digunakan. Agar mendapatkan kualitas
1. Reduksi Ukuran
nilai ukuran yang baik, maka kualitas
Pengolahan Bahan Galian
reduksi ukuran ini (comminution) sangat
(mineral dressing) adalah pengolahan
dipengaruhi oleh beberapa hal,
mineral dengan tujuan untuk
diantaranya adalah adalah degree of
memisahkan mineral berharga dengan
liberation (derajat kebebasan) serta
gangue (zat pengotor) yang dilakukan
reduction ratio (rasio reduksi). Derajat
secara mekanis, menghasilkan produk
kebebasan adalah perbandingan antara
yang kaya mineral berharga (konsentrat)
jumlah partikel bebas dengan jumlah
dan yang kadar tailing yang rendah.
partikel total. Sedangkan rasio reduksi
Salah satu tahap dalam proses
adalah perbandingan ukuran partikel
pengolahan bahan galian adalah
yang masuk ke dalam proses (opening)
preparasi yang merupakan proses
dibanding dengan ukuran partikel yang
persiapan sebelum dilakukan proses
keluar dari proses (discharge).
konsentrasi. Dalam preparasi ini ada Tabel 1. Nilai Rasio Reduksi Peralatan
beberapa tahap yaitu komunusi dan
comminution
sizing. Kominusi ialah mereduksi
ukuran butir sehingga menjadi lebih
kecil dari ukuran semula. Hal ini dapat
dilakukan dengan crushing atau
grinding. Grinding digunakan untuk
proses basah dan kering, sedangkan
crushing digunakan untuk proses kering
saja. Selain untuk mereduksi ukuran
2. Grinding
butir, kominusi dimaksudkan juga untuk
meliberasikan bijih, yaitu proses a. Pengertian
Gambar 1. Gaya-gaya yang Bekerja pada penting agar batang (rod), yang
Proses Grinding. a) impak (compression), panjangnya beberapa centimeter lebih
b) chipping, c) abrasion pendek dari shell, harus dicegah dari
pembengkokan agar dapat mendesak
c. Media Grinding
diameter silinder. Rod mill
Media grinding adalah media
menggunakan rod selektif yang
yang digunakan dalam proses
ukurannya ditentukan sehingga nantinya
penggerusan bahan galian dalam proses
akan didapatkan grinding yang
comminution. Media yang digunakan
optimum, biasanya rod terbuat dari high
memiliki kekerasan tertentu tergantung
carbon steel dengan diameter berukuran
25 sampai 150 mm, semakin kecil
diameter rod maka surface area (luas
permukaan sentuhnya) lebih luas
sehingga didapat efisiensi grinding yang
lebih besar .
Kecepatan grinding optimum Gambar 3. End Peripheral Discharge Mill
biasanya pada 50-65% kecepatan
grinding kritis, namun ada beberapa c. Overflow (Trunnion) Mill
kecepatan sampai 80% tanpa adanya salah satu trunnion dan pengeluaran
catatan kegagalan aus yang berarti. Ada dilakukan melalui trunnion lainnya,
tiga jenis rod mill berdasarkan biasanya mill ini digunakan untuk
sebesar 4 MW.
3) Pebble
Pebble adalah media grinding
berupa batuan keras atau batuan natural,
dengan kata lain alat grinding yang
menggunakan pebble sebagai media
grindingnya menggunakan batuan yang
mengandung bijih itu sendiri. Alat
grinding yang menggunakan pebble
Gambar 5. Ball Mill
sebagai media grindingnya terdiri atas
Seperti halnya rod mill, ball mill
semi autogenous grinding (SAG) mill,
juga diklasifikasikan berdasarkan sifat
autogenous grinding mill, dan tower
keluaran produknya:
mill.
a. Semi Autogenous Grinding (SAG) prinsip kerja semi autogenous grinding
Mill mill, hanya saja autogenous mill bekerja
Semi Autogenous Grinding berdasarkan metode grinding yang
(SAG) mill adalah peralatan / sirkuit hanya menggunakan partikelpartikel
grinding yang paling sering diminati bijih itu sendiri sebagai media untuk
dibandingkan dengan sirkuit melakukan kominusi.
konvensional dikarenakan memiliki
c. Tower Mill
beberapa keuntungan-keuntungan,
Tower mill digunakan untuk
seperti biaya yang lebih rendah,
operasi penggerusan yang sangat halus,
kemampuan menangani material basah
ruang dimana terjadi pengerusan /
dan lengket, flowsheet yang lebih
grinding bentuknya vertikal dan bagian
sederhana, peralatan berukuran besar,
dalamnya dilengkapi dengan alat yang
kebutuhan operator yang sedikit, dan
melingkar berbentuk spiral dari atas ke
konsumsi medium grinding yang
bawah yang dapat memberikan gerakan
sedikit.
melingkar terhadap grinding media
SAG mill menggunakan metode
yang turun ke bawah. Umpan beserta air
grinding dengan kombinasi medium
dimasukkan dari bagian atas kemudian
grinding dan partikel bijih itu sendiri.
batuan mineral menggelundung
Berdasarkan data riset yang ada, SAG
kebawah diatas pelat yang melingkar.
mill dengan balls sebagai medium
Prinsip kerja dari tower mill adalah
terbukti paling efektif pada 6-10%
dengan memberikan tekanan pada
volum mill. Untuk mengendalikan
batuan yang ada di dalamnya. Saat alat
sirkuit grinding diperlukan beberapa
yang berbentuk spiral yang berada
variabel yang harus diketahui antara
didalam tower mill berputar maka
lain :
batuan akan jatuh kebawah dan akan
1) Perubahan laju umpan baru dan
mendesak batuan sampai batuan
circulating load.
tersebut hancur.
2) Distribusi ukuran dan kekerasan
bijih.
3) Laju penambahan air pada sirkuit.
4) Interupsi operasi dalam sirkuit,
seperti pemberhentian karena
pengumpanan media grinding baru
atau pembersihan choke cyclone.
100
y = 153,8x + 6,335
80
60 80 = 153,8x – 6,335
40 y = 151.56x + 14.012
80 − 6,335
20 R² = 0.7343 x= 153,8
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 = 0.4789.
UKURAN ( mm ) c. Kurva Perbandingan
ball mill waktu 30 menit dengan 60
P80 ball mill 30 menit
menit .
y = 151,5x + 14,01
80 = 151,5x – 14,01
80 − 14,01 KURVA PERBANDINGAN
X= 151,5 250
= 0.4356. 200
% Berat hilang =
Berat Awal−Berat Akhir
× 100 %
Berat Awal
10000 − 8574
= × 100 %
10000
1426
= 10000 × 100 % .
= 14,26 %.
Data Laboratorium
a. Tabel Ball Mill 15 menit. b. Tabel Ball Mill 5 menit.
40 25
20
30
15 y = 26.982x + 8.5346
20 y = 51.22x + 10.606
R² = 0.8944 10 R² = 0.8798
10 5
0 0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 0 0.2 0.4 0.6 0.8
UKURAN ( mm ) UKURAN ( mm )
= 1.3549. = 2.6489.
c. Kurva Perbandingan waktu penggerusan selama 30 menit,
ball mill waktu 30 menit dengan 60 diperoleh material yang lolos ayakan
menit . paling banyak dibandingkan ketika
digunakan waktu penggerusan 60 menit.
KURVA PERBANDINGAN
Hal ini menunjukkan bahwa material
80
yang digunakan pada waktu 60 menit
60
memiliki sifat fisik yang sangat
40
kompeks walaupun waktu pengerusanya
20
lebih lama.
0 Data Percobaan
1 2 3 4 5
Berdasarkan data percobaan,
BALL MILL 5 menit
dapat diketahui bahwa pada percobaan
BALL MILL15 menit
UKURAN ( mm ) kali ini terdapat material yang hilang
(losses). Untuk tiap-tiap percobaan,
D. Analisis Hasil Percobaan
digunakan feed yang sama, yaitu 1000
Problem Set gram. Namun untuk tiap-tiap percobaan
Berdasarkan data percobaan, tersebut diperoleh produk yang lebih
dapat diketahui bahwa pada percobaan sedikit daripada umpan. Pada percobaan
kali ini terdapat material yang hilang pertama dimana digunakan waktu
(losses). Untuk tiap-tiap percobaan, penggerusan 15 menit, diperoleh 925.29
digunakan feed yang sama, yaitu 10.000 gram produk. Adapun saat dilakukan
gram. Namun untuk tiap-tiap percobaan penggerusan selama 5 menit, diperoleh
tersebut diperoleh produk yang lebih 776,59 gram. Hilangnya material
sedikit daripada umpan. Pada percobaan tersebut terjadi karena banyaknya
pertama dimana digunakan waktu material halus yang menempel pada
penggerusan 30 menit, diperoleh 9.813 bola-bola penggerus dan dinding ball
gram produk. Adapun saat dilakukan mill. Dari grafik perbandingan jumlah
penggerusan selama 60 menit, diperoleh material yang lolos ayakan, dapat
8.574 gram. Hilangnya material tersebut diketahui bahwa ketika digunakan
terjadi karena banyaknya material halus waktu penggerusan selama 15 menit,
yang menempel pada bola-bola diperoleh material yang lolos ayakan
penggerus dan dinding ball mill. paling banyak dibandingkan ketika
Dari grafik perbandingan jumlah digunakan waktu penggerusan 5 menit.
material yang lolos ayakan, memiliki Hal ini menunjukkan bahwa semakin
analisis yang berbeda dengan data yang lama waktu yang digunakan untuk
di laboratorium pada data problem set penggerusan, maka material halus yang
dapat diketahui bahwa ketika digunakan dihasilkan akan semakin banyak.
E. Kesimpulan Kemudian di suatu titik ketika
kecepatannya sama dengan nol, bola
1. Mekanisme penggerusan terdiri
akan jatuh dan menumbuk bijih di
atas mekanisme cascading dan
dalam mill. Pada roll mill, material akan
cataracting.
berada di antara dua roll dan dalam
2. Cara kerja ball mill yaitu
kondisi terjepit. Penggerusan terjadi
menggerus umpan dengan
akibat berat dari rod.
bantuan bola-bola baja yang
2. Kenapa penggunaan bijih pada
ketika ball mill diputar secara
pengolahan bahan galian umumnya
menerus akan terjadi tumbukkan
dilakukan dengan cara basah?
antara bola-bola baja dengan
Jawab:
umpan, dan umpan dengan
Penggunaan bijih pada
umpan.
pengolahan bahan galian umumnya
3. Proses penggerusan salah satunya
dilakukan dengan cara basah yaitu
dipengaruhi oleh lama waktu
karena dalam keadaan basah, proses
penggerusan dimana semakin
penggerusan memerlukan energi yang
lama waktu penggerusan, produk
relatif lebih sedikit jika dibandingkan
yang diperoleh semakin banyak
dengan menggunakan bijih kering.