Anda di halaman 1dari 5

Tugas Farmakoterapi

Ischemia Stroke

Disusun Oleh:
Kelompok :6
Kelas :D
Anggota :
Nadira Anggunita Lorensa (2016210165)
1. Lakukan interpretasi tanda-tanda vital dan data laboratorium!
Intrepetasi tanda-tanda vital:
- Tanda vital:
a. Suhu tubuh pasien masih meningkat hingga hari terakhir yang berarti pemberian
paracetamol tidak memberikan efek terapi
b. Tekanan darah pasien meningkat diatas normal dapat terjadi karena efek samping dari
stroke
- Data lab:
a. Penurunan nilai Hb dapat terjadi pada anemia
b. Penurunan nilai Hct merupakan indikator anemia
c. Peningkatan gula darah (hiperglikemia) atau intoleransi glukosa (nilai puasa > 120 mg/dL)
dapat menyertai penyakit cushing (muka bulan), stres akut, feokromasitoma, penyakit hati
kronik, defi siensi kalium, penyakit yang kronik, dan sepsis.

2. Lakukan kajian kerasionalan pengobatan yang diterima pasien selama perawatan di rumah sakit dan
obat pulang!
Jawab:
a. Aspilet
 Indikasi: mencegah adanya penyumbatan pembuluh darah pada penderita penyakit
kantung, stroke, dan infark. Hal ini dikarenakan kandungan asetosal yang terdapat pada
obat aspilet berfungsi sebagai pengencer darah.
 Dosis: 75 mg/hari, bisa mencapai 150-300 mg/ hari bagi orang-orang yang baru saja
mengalami kejadian iskemik atau setelah serangan jantung
 Rute: Per Oral
 Frekuensi: 1x1
 Efek samping: sakit perut, sakit kepala, mengantuk, bronkospasme, gangguan fungsi
ginjal, perdarahan saluran cerna, dan perdarahan lain seperti subkonjungtiva.
b.
c. Klopidogrel
• Indikasi: Menurunkan kejadian aterosklerotik (infark miokardia, stroke, dan kematian
vaskuler) pada pasien dengan riwayat aterosklerosis yang ditandai dengan serangan stroke
yang baru terjadi, infark miokardia yang baru terjadi atau penyakit arteri perifer yang
menetap.
• Dosis: 75 mg sekali sehari dengan atau tanpa makanan.
• Rute: Per Oral
• Frekuensi: 1x1
• Efek Samping: Dispepsia, nyeri perut, diare; perdarahan (termasuk perdarahan saluran
cerna dan intrakranial); lebih jarang mual, muntah, gastritis, perut kembung, konstipasi,
tukak lambung dan usus besar, sakit kepala, pusing, paraestesia, leukopenia, platelet
menurun (sangat jarang trombositopenia berat), eosinofilia, ruam kulit, dan gatal; jarang
vertigo; sangat jarang kolitis, pankreatitis, hepatitis, vaskulitis, kebingungan, halusinasi,
gangguan rasa, gangguan darah (termasuk trombositopenia purpura, agranulositosis, dan
pansitopenia), dan reaksi seperti hipersensitivitas (termasuk demam, glomerulonefritis,
nyeri sendi, sindrom Steven Johnson, linchen planus.

d. Neurodex
 Indikasi: suplemen vitamin B kompleks yang mengandung vitamin B1, B6, dan B12.
Vitamin B kompleks sendiri dikenal sebagai vitamin neurotropik (nutrisi sel saraf)
sehingga digunakan untuk melindungi dan menjaga fungsi saraf agar berjalan normal.
 Dosis:
 Rute: Per Oral
 Frekuensi: 1x1
 Efek samping: sindrom neuropati
e. Citicoline
 Indikasi: Meningkatkan daya ingat, mempercepat masa pemulihan akibat stroke.
 Dosis: 200-600 mg
 Rute: Per oral
 Frekuensi:
 Efek samping: kesulitan tidur (insomnia), sakit kepala, diare, tekanan darah rendah
atau tinggi, mual, penglihatan kabur, sakit dada, dan lain-lain.
f. Amlodipine
 Indikasi: hipertensi
 Dosis: 10 mg
 Rute: per oral
 Frekuensi: 1x1
 Efek samping: nyeri abdomen, mual, palpitasi, wajah memerah, edema, gangguan tidur,
sakit kepala, pusing, letih
Jarang terjadi, gangguan saluran cerna, mulut kering, gangguan pengecapan, hipotensi,
pingsan, nyeri dada, dispnea, rhinitis, perubahan perasaan, tremor, paraestesia,
gangguan kencing, impoten, ginekomastia, perubahan berat badan, mialgia, gangguan
penglihatan, tinitus, pruritus, ruam kulit (termasuk adanya laporan eritema multiform),
alopesia, purpura dan perubahan warna kulit;
Sangat jarang, gastritis, pankreatitis, hepatitis, jaundice, kolestasis, hiperplasia pada
gusi, infark miokard, aritmia, vaskulitis, batuk, hiperglikemia, trombositopenia,
angioedema dan urtikaria.
g. NaCl
 Indikasi: ketidakseimbangan elektrolit
 Dosis:
 Rute: Per oral
 Frekuensi:
 Efek Samping: pemberian dosis besar dapat menyebabkan penumpukan natrium
dan udem.
h. Tramadol
 Indikasi: nyeri sedang sampai berat
 Dosis: 250 mg (seharusnya: 50-100 mg tidak boleh lebih sering dari 4 jam; total
pemakaian lebih dari 400 mg per hari tidak selalu dibutuhkan.)
 Rute: per oral
 Frekuensi: 2x1
 Efek Samping: perasaan tidak nyaman di perut, diare, hipotensi, dan hipertensi
okasional, dilaporkan juga terjadi paraestesia, anafilaksis, dan kebingungan.
i. Parasetamol
 Indikasi: nyeri ringan sampai sedang, nyeri sesudah operasi cabut gigi, pireksia.
 Dosis: 500 mg
 Rute: per oral
 Frekuensi: 3x1
 Efek samping: jarang terjadi efek samping, tetapi dilaporkan terjadi reaksi
hipersensitivitas, ruam kulit, kelainan darah (termasuk trombositopenia, leukopenia,
neutropenia), hipotensi juga dilaporkan pada infus, PENTING: Penggunaan jangka
panjang dan dosis berlebihan atau overdosis dapat menyebabkan kerusakan hati, lihat
pengobatan pada keadaan darurat karena keracunan.
j. Neurobion 5000
k. Novorapid
l. Ezelin
m. Metformin
3. Menggunakan metode SOAP, Identifikasi drug-related problem/DRP yang terjadi (baik actual
maupun potensial) dan pengatasan DRP!

4. Jika anda diminta melakukan konseling saat pasien pulang, apakah poin-poin penting yang anda
sampaikan kepada pasien?

- Penggunaan paracetamol dihentikan apabila demam sudah hilang

Anda mungkin juga menyukai