Anda di halaman 1dari 3

1.

KLASIFIKASI BAJA
 BAJA KARBON
Baja karbon adalah paduan antara besi dan karbon dengan sedikit Si, Ma, P, S, dan Cu. Sifat baja
karbon sangat tergantung pada kadar karbon, bila kadar karbon naik maka kekuatan dan kekerasan juga
akan bertambah tinggi, karena itu baja karbon dikelompokkan berdasarkan kadar karbonnya.
- Baja karbon rendah
Baja kabron rendah memiliki kadar karbon < 0,3%. Baja karbon rendah biasa juga disebut dengan
baja ringan.
- Baja karbon sedang
Baja karbon sedang merupakan baja yang memilki kandungan karbon 0,30% - 0,60%. Untuk
mendapatkan hasil yang terbaik maka dilakukan pemanasan mula sebelum pengelasan dan
normalizing setelah pengelasan.
- Baja karbon tinggi
Baja karbno tinggi memiliki kadnungan karbon paling tinggi jika dibandingkan dengan baja
karbon yang lain yakni 0,60% - 1,7%. Kebnayakan baja karbon tinggi sukar untuk dilas jika
dibandingkan dengan baja karbon rendah dan sedang.

 BAJA PADUAN
Baja ini termasuk baja yang tahan terhadap korosi, suhu tinggi, ketangguhan dan suhu rendah.
Karena sifatnya, maka baja ini banyak digunakan dalam pembuatan turbin, mesin jet, pesawat terbang,
bejana tekan, alat rumah tangga, dan lain-lainnya.

 STANDARISASI BAJA KARBON


Standariasi baja karbon digunakan untuk menggolongkan baja karbon berdasarkan komposisi kimia,
penetapan standarisasi karbon menurut ASME dan ASTM yang didasarkan pada standar asosiasi las
Amerika Serikat AWS. Mempergunakan angka atau nomor dan huruf.

 SIFAT LOGAM
- Sifat Fisik
Sifat fisis suatu logam adalah bagaimana keadaan logam itu apabila mengalami peristiwa fisika,
misalnya keadaan waktu terkena pengaruh panas dan pengaruh listrik. Karena pengaruh panas yang
diterima pada suhu, bahkan akan mencair atau hanya mengalami perubahan bentuk dan ukurannya.
Sifat fisis yang ditimbulkan oleh pengaruh listrik berhubungan dengan kekuatan bahan itu dalam
menghantarkan arus listrik atau menghambat arus listrik.
- Sifat Mekanis
1. Kekuatan
Yaitu kemapuan material logam dalam menerima gaya berupa tegangan tanpa mengalami patah.
Ada beberapa jenis kekuatan tergantung jenis bahan yang dipakai. Diantaranya : tekan, Tarik, kerja dan
geser.
2. Kekerasan
Yaitu kemampuan material logam dalam menerima gaya berupa penetrasi, pengikisan dan
pergeseran. Sifat ini berhubungan dengan sifat ketahanan aus.
3. Kekakuan
Kemampuan material dalam mempertahankan bentuk setelah mendapatkan gaya dari arah
tertentu.
4. Ketangguhan
Merupakan sifat yang menyatakan kemampuan bahan dlaam menyerap gaya yang diberikan.
5. Kelenturan
Menyatakan kemampuan material kembali kebentuk asal setelah gaya dihilangkan. Hal ini terjadi
sebelum masuk wilayah plastis.
6. Plastisitas
Kemampuan bahan dalam mengalami sejumlah deformasi permanen sebelum terjadi patah.
7. Mulur
Menyatakan kecendrungan logam mengalami deformasi plastis apabila diberi gaya dalam jangka
waktu tertentu.
8. Kelelahan
Merupakan kemampuan material dalam menahan beban sevcara terus menerus.

 PENGELASAN
o Las busur listrik
proses penyambungan logam dengan pemanfaatan tenaga listrik sebagai sumber panasnya.
Las busur listrik merupakan salah satu jenis las lsitrik dimana sumber pemanasan atau
pelumeran bahan yang disambung atau dilas berasal dari busur nyala listrik.

o Elektrod terbungkus
Pengelasan menggunakan ls busur listrik memerlukan kawat las ( elektroda ) yang terdiri dari
satu inti terbuat dari logam yang dilapisi lapisan dari campuran kimia. Fungsi dari elektroda
sebagai pembangkit dan sebagai bahan tambah. Elektroda terdiri atas bagian yang berselaput
( fluks ) dan tidak berselaput yang merupakan pangkal untuk menjepitkan tang las.

Anda mungkin juga menyukai