Anda di halaman 1dari 4

BELAJAR AKREDITASI TANPA RIBET

Dubes Dubes Maaf bpk... akreditasi terlalu menuntut dokumen tertulis. Apakah

tanpa bukti dokumen berarti kita tdk bekerja? Akreditasi ribet ga praktis.. hrs nya

mempermudah krj pegawai eh taunya mempersulit, hrs lembur lah hingga menyita

waktu utk keluarga. Rapat terlalu sering juga.

Dalam pembuktian suatu kejadian selalu dibutuhkan setidaknya dua alat bukti yang

cukup. Bisa dokumen tertulis , bisa saksi, karena itu dilakukan telusur atau

wawancara dan melihat bukti dilapangan bukan arsip dokumen saja.

Sebenarnya permintaan dokumen tertulis itu biasa saja. Yang belajar agama Islam

juga diajari : nanti tangan kita dan kaki kita bicara, menjadi saksi , sedang mulut
dikunci, Bekas tapak kaki kita di masjid bisa jadi bukti bahwa kita ahli masjid. Dan

Nabi Muhammad bisa jadi saksi kita di akhirat.

Kita tidak dibiasakan budaya menulis sejak di SD. Dimasyarakat, ngrumpi dan

ngobrol menjadi bagian hidup sehari hari. Jarang membaca , apalagi menulis.

Perpustakaan sepi, dan sekarang omzet surat kabar sudah banyak menyusut.

Dalam beragama kita diminta rajin membaca, Bacalah. Iqra, selain itu juga, disuruh

menulis. Kalau melakukan utang piutang kita harus menuliskannya. Jadi kalau kita

legowo dengan agama kita maka menjalankan akreditasi untuk menuju Indonesia

Sehat itu , baik dan bagus, dan sebenarnya tidak ribet, serta sesuai syariat.

1. Dari semua dokumen akreditasi itu : wujutnya hanya ada 2: Tulisan dan gambar.
2. Sedangkan kegiatan di Puskesmas itu : hanya ada 2 : ditingkat desa /sasaran

dan ditingkat Kecamatan/Puskesmas.

3. Ditingkat Puskesmas : kegiatan yang terbanyak dari UKM dan Admen itu

Pertemuan dan Rapat.

4. Untuk pertemuan dokumen yang diminta : (1) Undangan, (2) daftar hadir, (3)

notulen dan (4) foto kegiatan.

5. Saya selalu mencontohkan pertemuan di UKM : Buat buku notulen pertemuan

UKM , yang berisi kegiatan pertemuan UKM secara berurutan, diberi tanggal

dan selalu ditanda tangani dengan disebutkan siapa penanda tangannya,

sehingga bisa ditanya kalau tidak jelas..

6. Yang pertama: tulis nama nama semua anggauta UKM : beri judul : missal :

Undangan rapat pertemuan : UKM tgl 29 Mei 2018 puskesmas Rapi Jali . Lalu

yang sudah membaca menanda tangani disampingnya. ( Jadi undangan sudah

ada buktinya ).

7. Yang kedua : Selanjutnya buat lagi daftar nama semua orang UKM : Yang hadir

saat pertemuan : membubuhkan tanda tangan. Maka daftar hadir sudah

terpenuhi.

8. Yang ketiga : Ketika rapat dimulai , salah satu pelaksana UKM diminta membuat

notulen : Secara singkat apa yang terjadi ditulis. Maka dokumen pertemuan

sudah selesai.

9. Yang keempat: Salah satu pelaksana UKM diminta membuat foto kegiatan

selama pertemuan. Moment moment penting diambil gambarnya: Pembukaan ,

Ucapan Selamat datang yang mengundang, Sambutan Pimpinan ,, lalu

presentasi, Tanya jawab, lalu foto bersama. Selesailah sudah pengambilan

gambar , bisa diprint dan diberi judul lalu ditempel dihalaman berikutnya. Beri

kereangan : Siapa melakukan apa, kapan dan dimana. .

10. Jadi begitu selesai pertemuan : dokumennya sudah jadi lengkap, rapi terstruktur
dan valid.
11. Jadi tidak perlu lembur lagi. ( Apa yang perlu dilemburkan ? )

12. Untuk kegiatan lapangan begitu juga :

13. Pertama undangan : kalau inisiatiifkegiatan dari kita, harus buat undangan, atau

di print dari WA, Kalau undangan dari kegiatan orang itu dujadikan dokumen:

Selesai undangan.

14. Kedua: Setelah datang, kita mengisi daftar hadir, potret dengan HP. Selesialh

masalah daftar hadir.

15. Ketiga: Kita mencatat sedikit , apa yang terjadi dalam pertemuan atau kegiatan

lapangan itu. Jadilah notulen.

16. Keempat: Disaming itu kita ambil gambarnya ketika Pak Camat pidato, bu

Camat memberi pengarahan dsbnya. Selesailah foto dokumentasi.

17. Kelima: Lalu kita lampirkan juga surat tugas dari Puskesmas. Maka selesailah

seluruh dokumen yang dibutuhkan kegiatan luar gedung.

18. Tidak perlu lembur lagi. ( Apa yang akan dilemburkan ? ).

19. Saya bertemu dengan para PJ UKM yang hebat, kemana mana bawa catatan

dan HPnya selau aktif, potret sana potret sini, sering selfi juga, dengan pak

Camat dengan bu Camat dengan Kapolsek, Danramil dan tentu saja dengan

para kader kesehatan serta masyarakat luas Lalu mulai berbincang bincang

melakukan lobbying acara kegiatan yang akan dilakukan. Semua orang kenal

dia dan rupanya bangga sekali denga kehadirannya. Luar biasa. Luar biasa.

Say mengeleng gelengkan kepala. Pantas Puskesmasnya begitu harum

namanya dimasyarakat Rupanya beliau ini yang menjadi andalannya. Banyak

Ibu bidan desa yang begitu dipuja banyak orang karena rajn membanu dan

melakukan egiatan kelurahan. Sekarang ditambah rajin selfi. Wajahnya jadi

semakin bersinar karena bahagia. Indonesia sehat, ternyata belaiu beliaulah

yang mewujutkannya. Dokumentasi tidak menjadikannya kendala sama sekali.

Rupanya tertular kebiasaan di PKK yang dokumentasinya sangat rapi, juga para
kader yang bekerja tanpa pamih, tanpa gaji, tanpa insentif, tanpa honor, tanpa

tunjangan, tetapi tdak pernah terlambat melakukan kegiatan Posyandu.

Tugas Kepala Puskesmas dan PJ UKM, PJ UKP, PJ Admen dan Ketua Mutu untuk

mengontrol semua anak buahnya, apakah dokumen yang diperlukan hari itu sudah

selesai dikompilasi hari itu juga ?

Disalah satu Puskesmas, ada yang karyawannya sampai 62 orang, Pasien sehari

hanya 5-10 orang. Ternyata kegiatan UKM yang dilapangan idak ada dokumennya.

Kita tidak tahu apakah dikerjakan atau tidak. Katanya : tidak ada waktu karena

sibuk . Apa yang disibukkan 62 orang mengurusi 5-10 orang pasien sehari , sampai

sampai dokumennya kosong sama sekali ? bukankan Pemerintah menggaji 62

orang kali rata rata Rp 3 juta , perbulan = Rp 186 juta Ditambah dana kegiatan,

renvasi dan pembangunan dll dll dll ? Tapi itu ceritera dulu , ketika Akreditasi belum

dikenal. Sekarang berobah 180 derajat. Betul.

Saya sangat bergembira setelah akreditasi banyak yang menyapaikan , kinerja

Puskesmas sudah berobah menjadi lebih baik. Karena bisa bekerja efektif , efisien.

Karena SOPnya ditaati. Datang jam 7.00 ditepati. Rapat jam 09.00 mulai ditepati,

Undangan, daftar hadir, notulen, foto dibuat saat itu juga. Jadi kerja lebih ceppat,

lebih nyaman dan lebih punya waktu untuk keluarga karena tidak lembur.

Kus Sularso, Banyumanik 29 Mei 2018.

(Mari mulai berlatih diri menulis dan membuat foto kegiatan. Kalau belum, dengan

mengikui proses akreditasi dengan baik dan benar, perlahan lahan kegiatan kita

akan terstruktur dan terencana dengan dokumentasi yang baik, teatur dan

terstruktur/systematis. Kalau melihat postingan saya , biasanya pagi hari karena

saya tulis mulai jam 02.00 malam. Kaang kita perlu merenung. Mengapa Allah

menganjurkan kita banyak bersyukur, bukan banyak mengeuh. Tetap semangat.


Sukses.) ®HR

Anda mungkin juga menyukai