Anda di halaman 1dari 7

No Deviation Mayor Minor Penanggung

. Jawab
1 Belum ada komitmen tertulis tentang komitment manajemen
terhadap
implementasi RSPO dan transparansi dalam memberikan
informasi yang
memadai kepada stakeholder terkait dengan isu lingkungan ,
sosial dan
hukum terkait dengan kriteria RSPO.

2 Rekaman tentang tanggapan permintaan informasi dari


stakeholder
belum dibuat secara lengkap, dan tidak ada informasi
ditemukan apakah
permintaan informasinya sudah ditanggapi sampai selesai.
Aturan penyimpanan rekaman permintaan informasi dan
tanggapan dari
manajemen tentang permintaan informasi belum diatur
dengan jelas.
3 Belum ada dokumen khusus seperti “Public Summary”
perusahaan yang
memberikan informasi kepada publik atau stakeholder yang
berisi
tentang Legalitas perusahaan, kegiatan lingkungan, kegiatan
Social, program K3 serta dokumen perbaikan operasional
yang berkelanjutan.
Prosedur yang mengatur tatacara permintaan informasi dari
pihak luar
dan tanggapannya juga belum tersedia
4 Perusahaan belum mengatur tentang langkah-langkah yang
diambil oleh
manajemen dalam menerima permintaan informasi dan
mekanisme untuk
menanggapi permintaan informasi dari stakeholder, belum
ada ketetapan
yang mengatur tentang jenis-jenis informasi yang boleh
diberikan oleh
perusahaan kepada stakeholder.
5 Belum terbukti bahwa semua peraturan perundangan terkait
RSPO telah
ditinjau pemenuhannya mengingat rekaman evaluasi yang ada
hanya
terhadap peraturan perundangan di bidang pengelolaan
lingkungan hidup
dan beberapa aspek mutu dan operasional. Sebagian besar
peraturan
yang tersebut dalam Lampiran 1 Dokumen Final NI Indonesia
belum
termasuk dalam daftar peraturan perundangan yang diacu
oleh PT FMPI.
6 Evaluasi pemenuhan kepatuhan legal yang dilakukan belum
mencakup
sebagian besar peraturan perundangan terkait yang tersebut
dalam
Lampiran 1 Dokumen Final RSPO NI Indonesia
7 Mekanisme untuk evaluasi pelaksanaan pemenuhan
persyaratan hukum
dan peraturan terkait yang berlaku perlu ditambahkan dengan
menetapkan periode waktu pelaksanaan evaluasi.
8 1. Belum cukup bukti bahwa hak legal penguasaan lahan
perusahaan
dapat dibuktikan secara hukum. Dari HGU seluas 12.641 Ha,
terdapat
kasus sengketa lahan dengan masyarakat desa Julu seluas 621
Ha yang
belum terselesaikan secara hukum. Demikian pula Hak
Penguasan
Lahan seluas 1727,61 Ha yang berasal dari ganti rugi dengan
masayarakat sekitar belum dapat dibuktikan secara hukum.
2. Bukti/tanda batas legal didemarkasi di lapangan untuk
tanah2 yang
tidak bersengketa, sedangkan lahan yg masih bersengketa
tanda batas
belum selesai didemarkasi.
3. Bukti penyelesaian kasus lahan belum seluruhnya
terselesaikan
bersama perusahaan dan masyarakat.
9 1.Bukti dokumen prose’s negosiasi dengan para pemilik lahan
yang
diganti rugi belum ter dokumentasikan dengan lengkap.
2.Peta digital dalam skala memadai untuk menunjukkan
lokasi-lokasi
perkebunan dan lahan-lahan masyarakat tidak tersedia.
3. Salinan perjanjian ganti rugi lahan yang telah disepakati
kedua belah
pihak disimpan oleh bagian legal perusahaan.
10 Dokumen rencana kerja perusahaan untuk jangka waktu
minimum 3
tahun belum dibuat termasuk rencana replanting tahunan
untuk minimum
5 tahun ke depan. Dokumen rencana kerja harus dibuat
terintegrasi
dengan kegiatan yang terkait dengan pengelolaan dampak
lingkungan
dan dampak sosial yang terkait dengan aktifitas perusahaan.
11 SOP Pengolahan Pabrik Kelapa Sawit SOP-PKS-01 belum
mencakup
proses sortasi TBS serta kriteria berterimaan TBS yang
menjadi bagian
dari proses pengolahan Kelapa Sawit.
12 Kebun mempunyai rekaman analisa daun dan rekomendasi
pemupukan,
tetapi tiada rekaman analisa terhadap tanah serta analisa
visual.
13 Belum ada dokumen tentang hasil identifikasi kondisi tanah
yang rentan
dan masalah lain menyangkut kesuburan tanah
14 Perusahaan belum memiliki peta-peta yang
menginformasikan tentang
sebaran jenis tanah dan topografi di areal tanaman
15 Belum ada sistem dan strategi yang dibangun untuk
melakukan
penanaman pada areal dengan kemiringan tertentu.
16 Program atau rencana pemeliharaan jalan yang
terdokumentasi belum
dibuat.
17 Perusahaan belum menetapkan daerah perlindungan aliran air
dan lahan basah termasuk menjaga dan memelihara daerah
sempadan sungai pada
saat dan sebelum replanting.
18 Belum ada dokumen yang mengatur tentang pengelolaan air
untuk
konsumsi dan non konsumsi. Pengukuran seberapa besar
efisiensi
penggunaan air yang sudah dilakukan oleh masing-masing
unit,
perusahaan juga belum menetapkan program yang dilakukan
untuk
memelihara sumber-sumber air.
19 Belum ada perhitungan tentang berapa banyak penggunaan
air untuk
pabrik per ton TBS
20 Pelatihan tentang pengendalian hama terpadu belum
dilakukan, yang
pernah dilakukan hanyalah perlatihan tentang pengendalian
gulma saja,
belum mengarah ke pengendalian hama dan penyakitnya.
21 Tidak ada tempat mencuci pesticida yang sesuai untuk bagi
mencegah air
bekas cucian agar tidak mencemari
22 Bekas pesticida tidak dipisahkan dari benda lain ditempat
penyimpanan
pestisida.
Tidak ada juga ’spillage tray’ atau ’spillage kit’ untuk
mencegah
tumpahan pestisida keluar dari lahan.
23 Di kawasan pabrik didapati kebanyakan parit-parit besar yang
tidak ditutup malah mungkin menyebabkan kecelakaan
terhadap karyawan.
Beberapa karyawan contractor juga didapati tidak memakai
APD yang
sesuai, contoh helmet dan sepatu keselamatan di kawasan
pabrik.
24 Kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja belum ditetapkan.
25 Program kesehatan dan keselamatan kerja belum
diidentifikasi dan
ditetapkan serta pertemuan berkala untuk membahas
kesehatan,
keselamatan dan kesejahteraan pekerja belum dilakukan.
26 Pemeriksaan kesehatan secara berkala oleh dokter terhadap
pekerja yang
bekerja di stasiun-stasiun atau ditempat yang beresiko tinggi
bagi
kesehatan belum dilakukan
27 Analisa resiko terhadap program kesehatan dan keselamatan
kerja belum
dilakukan dikarenakan program kesehatan dan keselamatan
kerja belum
ditetapkan
28 Program pelatihan yang terkait dengan kesehatan dan
keselamatan kerja
belum tersedia, sehingga rekaman untuk pelatihan tersebut
tidak tersedia.
29 Belum tersedia rekaman kecelakaan akibat kerja, serta
metode dalam
mengumpulkan informasi kecelakaan akibat kerja belum
ditetapkan
30 Tidak tersedia program pelatihan bagi karyawan dan staff
sesuai dengan
masing-masing kompetensi.
31 Tidak ada bukti perusaan menggunakan kontraktor yang
terlatih, karena
kontraktor yang bekerjasama saat ini belum pernah
mendapatkan
pelatihan dari perusahaan , serta tidak ada kontrol terhadap
kontraktor
yang menyimpang dari kontrak kerja, dimana ditemukan
kontraktor yang
men sub-con kan kembali dengan kontraktor lain, seperti Jasa
Angkut
TBS Ivan Motor
32 Dokumen AMDAL tidak diperbaharui sejak 1993, sementara
kapasitas
terpasang pabrik bsudah bertambah menjadi 50 ton perjam.
RPL/RKL
juga didapati belum diperbaharui.
33 Perusahaan belum melakukan identifikasi terhadap
keberadaan spesies
dilindungi, langka, terancam, atau hampir punah, dan habitat
dengan
nilai konservasi tinggi yang mungkin ada di areal kebun
sawit.
34 Perusahaan belum membuat strategi atau perencanaan untuk
melindungi
spesies dilindungi, langka, terancam, atau hampir punah, dan
habitat
dengan nilai konservasi tinggi yang teridentifikasi ada di areal
kebun.
35 Perusahaan belum mengidentifikasi langkah-langkah yang
sesuai dengan
hukum dan perundangan yang terkait dengan keberadaan
spesies
dilindungi, langka dan terancam
36 Belum ditemukan poster-poster atau papan informasi
peringatan
mengenai spesies yang dilindungi, dipublikasikan, diedarkan
dan
disosialisasikan kepada seluruh karyawan dan masyarakat
lokal
37 Belum ada personal khusus dan terlatih dalam struktur
organisasi yang
bertanggung jawab dalam pengelolaan HCV, identifikasi
satwa d/l/t yang
ada diareal perkebunan PTFMPI.
38 Semua sumber-sumber limbah dan pencemaran bagi pabrik
dan kebun
tidak didokumentasi.
Rencana bagi pengelolaan limbah bagi mengurangkan polusi
juga tidak
disediakan.
39 Tidak ada rekaman upaya dan rencana pengurangan polusi
dan emisi
bagi kebun dan pabrik
40 Tidak ada rekaman identifikasi, monitoring dan metodology
pengelolaan
effluen/limbah dari pabrik yang diaplikasi kepada lahan
(POME).
41 Tidak tersedia rekaman rencana pengelolaan dan rencana
pemantauan
dampak sosial yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam
penyusunan
dan pelaksanaannya
42 Tidak tersedia hasil revisi dokumen analisis dampak sosial
yang
memasukkan aspek sosial dan lingkungan jika terdapat
perubahan ruang
lingkup operasi atau kapasitas produksi.
43 Tidak ada laporan berkala pengelolan dan pemantauan
lingkungan untuk
aspek sosial.
44 Tidak ada prosedur khusus untuk mekanisme komunikasi dan
konsultasi
dengan masyarakat lokal.
45 Perusahaan memiliki daftar stakeholder sederhana yang
terkait di
masing-masing unit kebun dan pabrik, tetapi belum
memasukkan
masyarakat lokal, media, kontraktor .
46 Perusahaan belum memiliki rekaman aspirasi masyarakat dan
stakeholder lain dan tindak lanjutnya sebagai tanggapan
perusahaan.
47 Perusahaan belum menunjuk secara khusus personal yang
bertugas
sebagai HUMAS,
48 Tidak ada prosedur yang mengatur proses menyampaikan
keluhan dari
para pihak (karyawan maupun para pihak), meskipun dalam
peraturan
perusahaan diatur.
49 Tidak ada catatan penanganan keluhan dari karyawan maupun
para
pihak.
50 Tidak ada prosedur identifikasi, kalkulasi dan pemberian
ganti rugi atas
kehilangan hak legal dan hak adat (jika ada) dengan
melibatkan wakil
masyarakat dan instansi terkait.
51 Tidak ada prosedur identifikasi, kalkulasi, pemberian ganti
rugi atas
kehilangan hak legal yang ,melibatkan masyarakat terkait.
52 Rekaman proses ganti rugi tidak tersedia secara umum, hanya
dokumen
final yang disimpan perusahaan.
53 Kondisi beberapa fasilitas yang disediakan perusahaan seperti
perumahan karyawan, sarana ibadah, pendidikan, transportasi,
penitipan
bayi masih kurang memadai dan fasilitas rumah tinggal untuk
BHL
masih memerlukan perbaikan terutama untuk kamar mandi
dan WC
54 Perjanjian dengan kontraktor belum mensyaratkan ketaatan
pada aturan
pemerintah seperti K3. Selain itu tidak ada sistem kontrol
terhadap para
kontraktor yang mesubkontrakkan pekerjaan kepada
kontraktor lain.
55 Perusahaan telah memberikan kesempatan karyawan untuk
membentuk
Serikat Karyawan Perkebunan, namun perserikatan tersebut
tidak
tersosialisasikan dengan baik sampai pada pekerja di
lapangan. Sampai
dengan tahun 2009 susunan pengurus SKP dan peraturannya
belum juga
terbentuk
56 Dokumen rekaman pertemuan didalam rapat-rapat serikat
karyawan dan
pertemuan dengan manajemen tidak terpelihara dengan baik.
57 Peraturan perusahaan mengatur tentang umur minimal yang
dapat
bekerja di perusahaan yaitu 18 tahun. Namun pada saat audit
masih
ditemukan adanya anak dibawah umur yang bekerja di kebun
pada saat
jam sekolah.
58 Rekaman pelaksanaan kebijakan persyaratan umur pekerja di
lapangan
tidak tersedia catatannya, sehingga tidak diketahui kepatuhan
pada aturan
yang disyaratkan dalam kontrak kerja. Terbukti adanya
pekerja dibawah
umur dan tidak ada pengawasan yang cukup dari manager
kebun
59 Secara eksplisit tidak tertuang dalam Peraturan perusahaan
bahwa
perusahaan memberikan peluang kerja yang sama untuk
semua
golongan, kelompok ataupun jender dan sebagainya.
60 Rekaman bukti pemberian kesempatan kerja yang sama untuk
semua
golongan tidak tersedia
61 Ditemukan data keryawan yang bekerja dengan status BHL
pada bagian
pemeliharaan yang berusia kurang dari 17 tahun (lahir: 22
Desember
1992) dimana menyimpang dari peraturan perusahaan Pasal 3
bagian 3
dimana perusahaan hanya menerima karyawan yang berusia
sekurangkurangnya
18 tahun, serta penyimpangan terhadap undang-undang no.13
tahun 2003.
62 Peraturan perusahaan mengatur pelanggarana asusila tetapi
secara khusus
tidak mengatur peraturan tentang pelecehan seksual bagi
tenaga kerja
perempuan di lapangan. Belum ada mekanisme untuk
mengendalikan
dan memonitor tentang kejadian-kejadian pelecehan seksual
meskipun di
lapangan belum ada kejadian dimaksud sampai dengan audit
dilakukan.
63 Kebijakan perusahaan tentang perlindungan hak-hak
reproduksi telah
diatur misalnya hak cuti H1, H2, dan penitipan bayi. Namun
pada
kenyataanyya cuti H1 tidak dijalankan selama tiga tahun
terakhir.
Dokumentasi tentang perlindungan hak-hak reproduksi tidak
ditemukan.
Penitipan bayi kurang terawat.
64 Belum ada rekaman bukti implementasi kebijakan
pencegahan pelecehan
sosial untuk tenaga kerja di lapangan.
65 Dalam PP tersedia mekanisme penanganan keluhan untuk
karyawan
perusahan kususnya yang perempuan demikian juga untuk
tenaga
kontraktor belum secara spesifik dikomunikasikan dan dibuat
mekanismenya.
66 Belum ada rekaman bukti implementasi kebijakan
pencegahan pelecehan
sosial untuk tenaga kerja di lapangan.
67 Dalam PP tersedia mekanisme penanganan keluhan untuk
karyawan
perusahan kususnya yang perempuan demikian juga untuk
tenaga
kontraktor belum secara spesifik dikomunikasikan dan dibuat
mekanismenya
68 Bagian PKS tidak menyimpan catatan jumlah rupiah
kontribusi
perusahaan kepada pemerintah daerah melalui pembayaran
pajak-pajak.
Semua aktivitas dilakukan di kantor pusat Medan
Kontribusi perusahaan kepada masyarakat lokal atau
pembangunan lokal
berupa CSR, bantuan-bantuan lokal dan lainnya belum
terdokumentasi
dan direncanakan dengan baik. Meknisme penentuan bantuan
atau kontribusi belum terintegrasi
69 Upaya-upaya perbaikan seperti pengurangan penggunaan
bahan kimia
melalui penggantian dan modifikasi alat penyemprotan
tanaman telah
dilaksanakan namun tanpa melalui proses perencanaan yang
baik atau
sejalan dengan pertimbangan analisis dampak lingkungan.
Pada dasarnya
belum terdapat rencana aksi pemantauan yang tersedia untuk
dampak
lingkungan, pengurangan limbah, polusi dan emisi dan
dampak sosial,
yang sejalan dengan dokumen RKL dan RPL.

Anda mungkin juga menyukai