Anda di halaman 1dari 3

The effect of pacifier sucking on orofacial

structures: a systematic literature review

(Efek menghisap dot pada struktur orofacial : tinjauan literatur sistematis)

Latar Belakang
Penggunaan dot atau yang lebih dikenal dengan istilah “dot” tersebar di seluruh dunia
baik di kalangan bayi maupun anak-anak. Dot sering digunakan untuk menenangkan bayi yang
menangis, untuk meningkatkan kenyamanan orang tua dan bayi, dan untuk mencegah anak
untuk mengisap jari ataupun ibu jari. Kebiasaan menggunakan dot ini merupakan kebiasaan
yang tidak baik. Dot terdiri dari bagian puting lateks atau silikon dengan pelindung dan
pegangan plastik yang kuat dan tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran.

Penggunaan dot ini dapat mengganggu perkembangan struktur wajah dan rongga
mulut, menyebabkan infeksi, mempersingkat durasi menyusui, dan menghasilkan maloklusi
gigi atau gigi yang berantakan. Dot memiliki berbagai macam jenis seperti dot konvensional
atau yang umum dipakai, dot ortodontik yang digunakan untuk memperbaiki gigitan terbuka
dan lain-lain. Efek dari penggunaan dot tergantung dari durasi dan frekuensi dalam
menggunakan dot. Beberapa efek dot pada gigi:

1. Efek dot pada lengkung gigi

penggunaan dot lama akan mempengaruhi peningkatan lebar lengkung gigi taring rahang (gigi
caninus) bawah dan memperdalam langit-langit mulut (palatum).

2. Efek penggunaan dot pada pola menelan

Pola menelan yang tidak normal lebih tinggi pada anak-anak dengan kebiasaan menggunakan
dot.

3. Efek dot pada gigitan terbuka anterior/ gigi depan


Prevalensi gigitan terbuka pada gigi depan anak-anak yang menggunakan dot sekitar 96,3%.
Durasi dan frekuensi mengisap dot juga berperan penting karena kemungkinan terjadi gigitan
terbuka lebih besar setelah penggunaan dot lebih dari 36 bulan.
4. Efek dot pada gigitan terbalik posterior (PCB)
Prevalensi gigitan terbalik pada gigi belakang anak-anak yang menggunakan dot sekitar 88,9%.
Menurut Scavone et al., anak-anak yang berhenti menghisap dot pada usia 2 tahun
menunjukkan prevalensi gigitan terbalik yang lebih rendah (17,2%) daripada anak-anak yang
menghisap dot sampai usia 4-6 tahun (27,3%).
5. Efek dot pada overjet/jarak gigit
Dimberg et al. menunjukkan bahwa sebesar 28% pada anak-anak dengan kebiasaan menghisap
dot memiliki jarak gigit lebih dari 4 mm pada usia 12, 18, dan 30 bulan setelah lahir.

6. Efek dot pada hubungan gigi geraham dan gigi taring yang lebih ke depan.
Gambaran normal

gambaran tidak normal

Anda mungkin juga menyukai