Oleh:
1
I. PENDAHULUAN
dan fungsi (tupoksi) tim monev internal dalam membantu tim monev Balai
2
(BPTP) Aceh Tahun Anggaran 2015 sebagai Eselon di bawahnya, dimana
1.2 Tujuan
1.3 Keluaran
3
II. RUANG LINGKUP KEGIATAN
hasil yang telah dicapai yang dapat di lihat pada luaran dan manfaat
kegiatan.
4
dan juknis dengan laporan hasil litkaji dan diseminasi, serta inforamasi
5
III. GAMBARAN UMUM PENGKAJIAN DAN DISEMINASI
Pertanian (padi, kedelai, jagung, ternak, cabai dan bawang merah) serta
6
II. Diseminasi
1. Visitor Plot dan Klinik Teknologi Provinsi Aceh 100.000
Pertanian
2. Pameran/Ekspose Provinsi Aceh 90.000
3. Pengembangan Media Informasi Kota Banda Aceh 94.400
4. Peningkatan komunikasi inovasi Provinsi Aceh 80.000
teknologi dalam rangka percepatan
diseminasi inovasi teknologi
pertanian di Provinsi Aceh
5. Taman agroinovasi Kota Banda Aceh 100.000
6. Model penyediaan benih untuk Kabupaten Pidie, Pidie 507.000
pemenuhan kebutuhan wilayah Jaya, Aceh Besar dan
(Padi, Kedelai dan Jagung) Aceh Selatan)
7. Pendampingan pengembangan Provinsi Aceh 746.200
kawasan pertanian nasional
tanaman pangan (padi, kedelai dan
jagung)
8. Pendampingan pengembangan Provinsi Aceh 256.000
kawasan pertanian hortikultura
(Cabai, bawang merah, jeruk)
9. Pendampingan kawasan pertanian Provinsi Aceh 120.000
peternakan sapi potong
10. Pendampingan KRPL Provinsi Aceh 313.500
11. Pendampingan Gugus Katam Provinsi Aceh 83.300
terpadu
12. Model laboratorium lapang Kabupaten Aceh Timur 114.500
13. Identifikasi calon lokasi, Provinsi Aceh 900.000
koordinasi, bimbingan dan
dukungan teknologi UPSUS, ATP
dan Komoditas utama Kementan
14. Pembangunan Agro Tekno Park Kabupaten Aceh Besar 7.500.000
15. Pendampingan PUAP Provinsi Aceh 100.000
16. Produksi Benih Sumber (padi, Provinsi Aceh 947.000
kedelai, jagung)
17. Model pengembangan pertanian Kabupaten Bireuen 560.000
Bio-Industri berbasis kedelai-
kambing
18. Model pengembangan pertanian Kabupaten Aceh 476.000
Bio-Industri berbasis kopi arabika Tengah
19. Layanan perkantoran Provinsi Aceh 7.652.132
20. Operasional dan pemeliharaan Provinsi Aceh 1.066.960
perkantoran
21. Peralatan dan fasilitas perkantoran Provinsi Aceh 1.842.303
Jumlah 26.862.038
7
Berdasarkan data di atas, sebagian besar kegiatan yang
penghematan uang negara, dalam bentuk sisa lelang. Di lain pihak, untuk
mekanisme revisi POK sangat sulit dilakukan, karena waktu yang tersisa
pertanian.
8
Dari sisi kegiatan diseminasi hasil penelitian dan pengkajian yang
visitor plot, pada Tahun Anggaran 2016, BPTP Aceh juga mengemban
10%) dari total pagu BPTP Aceh. Selain itu kegiatan strategis Kementan
9
pencapaian kemandirian pangan, melalui kegiatan yang diberi nama
UPSUS (upaya khusus). Secara teknis kegiatan ini lebih bersifat strategis,
daerah, untuk memutakhirkan data luas tanam dan luas panen dari
melalui beberapa land offiser (LO) yang telah ditetapkan oleh Kepala
Secara teknis kegiatan yang bersifat utama (major) dari BPTP Aceh
anggaran yang cukup besar (5-6%) dari total pagu BPTP Aceh.
10
IV. HASIL MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN
KEGIATAN PENGKAJIAN DAN DISEMINASI
tersebut.
4.1 PERENCANAAN
terdiri atas empat unsur: Matriks Program (MP), Proposal (RPTP), Rencana
dari hasil seminar proposal dan hasil kegiatan. Berdasarkan hasil evaluasi
11
pengkajian, ROPP, RODHP, Petunjuk teknis, TOR, laporan tengah
4.2 PELAKSANAAN
panen kakao
Metodologi
oleh beberapa faktor yaitu tingkat pendidikan, umur dan besaran luas
akses permodalan (Gambar 1), dalam hal ini fokus kepada teknologi
Analisi Faktual
kegiatan, dalam hal ini Kabupaten Aceh Barat Daya sangat potensial
12
Petani Kakao
Intensitas Penyuluhan
Adopsi Tinggi/Rendah
Produktivitas dan
Mutu Kakao
13
digunakan serta alat analisis untuk mengukur secara kuantitafi tingkat
adopsi teknologi.
oleh pengguna.
14
Gambar 3. Kegiatan Temu lapang kegiatan
2. Uji adaptasi beberapa varietas padi dataran tinggi di Provinsi
Aceh
a. Metodologi
a. Metodologi
ratoon dapat produksi per unit luas dan per unit waktu. Waktu untuk
kedua (ratoon).
teknologi ratoon.
faktorial.
15
Fakta menunjukkan bahwa kegiatan tidak dapat dilanjutkan
karena secara teknis ratoon padi yang telah tumbuh (berkumur sekitar
3 minggu) telah rusak oleh serangan hama tikus. Hal inilah yang
Aceh, karena dengan seluruh tanaman telah di panen, maka yang ada
lokasi pengkajian.
Mekanisme Kontrol
Metodologi
study dan verifikasi lapangan (Gambar 3). Desk study menyusun peta ZAE
(re-checking).
16
Gambar 3. Diagram alir penyusunan peta pewilayahan komoditas
pertanian
Analisi Faktual dan Mekanisme Kontrol
Aceh Besar, Pidie, Aceh Jaya dan Aceh Selatan sangat potensial untuk
17
komoditas perkebunan, seperti pala, kopi, sedangkan pada komoditas
pada masa yang akan datang, terutama sekali untuk tim pelaksana.
yang lama, akan tetapi hasil secara konkret masih pada hal yang sama,
18
Gambar 4. Peta Administrasi Kabupaten Aceh Besar
Metodologi
19
berikutnya adalah melakukan koleksi baik secara insitu maupun
tahun 2015, fokus kegiatan ini pada tanaman pala di Kabupaten Aceh
pada kegiatan ini adalah varietas lokal yang memiliki ciri spesifik dan
mutu minyak yang sangat baik. Pada sisi yang lain, akhir dekade 2010,
minyak pala di daerah ini turun drastis. Kegiatan lain dari SDG pada
seperti beberapa jenis bunga, mangga, jeruk nipis dan tanaman obat.
yang akan tidak hanya fokus kepada kegiatan yang bersifat inventarisi,
baik untuk pelestarian SDG lokal, akan tetapi sebaiknya tim juga fokus
20
kenapa tim melakukan inventarisasi dan karakterisasi terhadap suatu
tanaman/ternak.
Metodologi
21
bersifat responsive dan berorientasi partisipatif, (2) Desk study:
issue) yang terkait dengan sektor pertanian. Oleh sebab itu, agar tidak
mempertahankan objektivitas.
22
Kajian mengacu kepada analisis kebijakan dari kedua kegiatan
perhatian adalah teknologi sistem jajar legowo (2:1) yang dalam Bahasa
bahan-bahan organik.
23
Pada kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), umumnya
adopsi kegiatan belum tampak pada eks kegiatan, kecuali pada daerah
Kota Banda Aceh. Hal ini disebabkan karena wujud dari kegiatan ini
keluarga.
petani dan pelaku lain yang secara fungsional memiliki tugas dan
fungsi masing-masing.
24
oriented), sehingga alternatif kebijakan yang dirumuskan dapat
Kegiatan Diseminasi
Prosedur Pelaksanaan
Bener Meriah.
25
Beberapa topik yang diselesaikan antara lain masalah budidaya
(GAP).
disekitar BPTP Aceh dan KP agar lahan tersebut tertata dan menjadi
26
kegiatan penanaman belum berdasarkan prakiraan musim, sehingga
biasa. Dalam hal ini tim harus jeli dalam memilih kegiatan (kasus) yang
27
Gambar 10. Demplot Kedelai Kipas Merah visitor plot di BPTP Aceh
Prosedur pelaksanaan
dari teknik atau metode dari Badan Litbang Pertanian, dalam hal ini
Selatan.
28
Analisis Faktual dan Mekanisme Kontrol
dilaksankan oleh Tim BPTP Aceh pada beberapa event diikuti telah
berjalan dengan baik. Akan tetapi terdapat beberapa hal yang menjadi
pameran dan ekspose yang diikuti pada masa yang akan datang.
pamerkan/disebarluaskan.
29
Foto by tim pameran BPTP Aceh 2015
Gambar 12. Stand BPTP Aceh Pameran TTG di Banda Aceh
Prosedur Pelaksanaan
30
teknologi pertanian yang telah dihasilkan oleh lembaga pencetak inovasi
Informasi pada TA. 2015 telah berjalan dengan baik yaitu dari sisi
Aceh.
yang disebarluaskan. Akan tetapi dari sisi kedalaman materi pre-test dan
31
post-test, analisis yang dilakukan kurang mendalam, sehingga umpan
Dalam hal ini, ke depan tim pelaksana harus lebih mendalam pada
analisis pre dan post pelaksanaan. Dapat menggunakan alat analisis yang
digunakan.
Prosedur Pelaksanaan
Provinsi Aceh. Para pelaku yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah
BPTP Aceh dan yang berada di daerah, dalam hal ini sesuai dengan lingku
32
Pada dasarnya tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjembatani
kegiatan.
pencapaian IKK tersebut (sahih). Dalam hal ini tim pelaksana belum
33
Ke depan, kegiatan ini telah menjadi salah satu kegiatan utama
tersebut ke dalam aktivitas nyata di lapangan. Selain itu juga agar lebih
Balitbangda.
34
foto by pelaksana Komunikasi Inovasi Teknologi, 2015
5. Taman Agroinovasi
Prosedur Pelaksanaan
2015, berjalan dengan baik. Hal yang perlu menjadi perhatian adalah
35
yang akan dijadikan model (komoditas dan inovasi teknologi). Komoditas
Prosedur Pelaksanaan
kedelai dan jagung. Output dari kegiatan ini adalah tersedianya jumlah
36
model mandiri benih dilaksanakan di Kecamatan Trumon, Kabupaten
Jaya untuk Kedelai dan Kecamatan Titue dan Kemala Pidie pada
komoditas padi.
benih sesuai dengan target yang telah ditetapkan, proses sertifikasi benih
dan fungsi sebagi penghasil breeder seed (BS) dan FS. Basis pelaksanaan
benih bagi komoditas padi, kedelai dan jagung dalam jumlah yang cukup
37
Secara umum kegiatan model penyediaan benih mandiri BPTP
Aceh TA. 2016 sudah berjalan dengan baik. Fakta ini didukung dengan
tetapi yang menjadi titik kritis dari kegiatan ini adalah, bagaimana
38
Foto by tim mandiri benih, 2015
Gambar 18. Tim di lokasi mandiri benih jagung Kab. Aceh Selatan
Prosedur Pelaksanaan
39
kedelai dan jagung. Berdasarkan sistem kewilayahan Provinsi Aceh,
panen.
pertanian komoditas padi, kedelai dan jagung. Dalam hal ini tim
lingkup kabupaten.
40
Hal terpenting dari kegiatan ini upaya peningkatan produktivitas
ketiga komoditas tersebut. Secara umum kegiatan pada TA. 2015 telah
dilaksanakan dengan baik. Akan tetapi yang harus menjadi perhatian dari
Gambar 19. Salah Satu Kegiatan Pendampingan Padi Kab. Aceh Barat
41
Prosedur Pelaksanaan
lingkup Balitbangtan, dalam hal ini dilaksanakan oleh BPTP Aceh adalah
secara nasional.
Tinggi Gayo.
42
Secara umum kegiatan pendampingan hortikultura TA. 2015
sudah berjalan dengan baik. Prinsip GAP sangat tepat digunakan dalam
kegiatan ini pada tahun yang akan datang, adalah peningkatan kapasitas
pelaku itu sendiri, karena dalam sistem pertanian tidak hanya berada
tetapi juga pada masalah penanganan pra-panen dan pasca panen yaitu
Manufacturing Practices (GMP) serta aspek pasar. Dengan aplikasi hal ini,
komoditas yang dikaji. Disamping itu hal terpenting lainnya adalah upaya
43
Foto by tim PKAH, 2015
Gambar 21. Salah satu kegiatan pelatihan pada kegiatan PKAH
Gambar 23. Salah satu kegiatan pelatihan pada kegiatan PKAH komoditas
Bawang Merah
Prosedur Pelaksanaan
44
Fokus kegiatan pendampingan kawasan pertanian peternakan sapi
tingginya impor daging sapi dari beberapa negara tetangga. Isu tingginya
harga daging sapi telah menjadi isu nasional yang menjadi salah satu
tolok ukur kinerja pemerintahan saat ini. Pada konteks Aceh, pada
dasarnya daerah ini adalah salah satu sentra produksi daging sapi, akan
sapi antara lain Kabupaten Aceh Besar, Bener Meriah dan Aceh Jaya.
Jaya, Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tamiang. Sifat kegiatan adalah
mineral.
45
Secara detail, pelaksanaan kegiatan pendampingan kawasan
peternakan sudah berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukan dengan fakta-
46
Prosedur Pelaksanaan
mengacu kepada skala operasi industri, dalam hal ini industri rumah
model.
47
sistem bioindustri berbasis komoditi ternak Kambing dan Kedelai telah
terlihat.
hal ini ditunjukan dengan realisasi fisik dan keuangan yang mencapai
lebih dari 95%. Hasil kunjungan tim Monev Internal BPTP Aceh ke salah
digunakan industri tahu, dan ampas tahu juga digunakan sebagai pakan
sub sistem (sub sistem kedelai, sub sistem kambing dan sub sistem
48
produksi maka kuantifikasi terhadap sistem dapat dilakukan. Selain itu
sistem industri tahu dengan sub sistem kedelai dan ternak kambing, pola
Gambar 27. Anggota tim Monev Internal BPTP Aceh di lokasi kegiatan
Bioindustri Kedelai-Ternak Kambing
Prosedur Pelaksanaan
49
Kegiatan Pembangunan Taman Teknologi Pertanian (TTP)
Tujuan dari kegiatan ini adalah (1) sebagai pusat penerapan teknologi di
panen) yang telah dikaji oleh lembaga penelitian, swasta, perguruan tinggi
kawasan mencakup seluas 400 Ha. Komoditas utama adalah padi sawah,
50
pengolahan pupuk organik, screen house, tempat pengolahan hasil
kegiatan yaitu, pada komoditas padi sawah adalah uji performa 14 VUB
dan beberapa pelatihan teknis. Demikian juga pada komoditas ternak dan
visible untuk dilaksanakan. Hal yang menjadi menarik dari kegiatan ini
adalah adanya unsur bisnis dari kegiatan. Kegiatan bisnis yang potensial
Selain dari sisi teknis, hal terpenting dari kegiatan ini adalah aspek
(persil 1 dan 2). Fokus lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah
penentuan struktur pelaksana TTP itu sendiri, dalam hal ini pasca
51
Sampai dengan saat ini, hal mendasar dari pelaksanaan kegiatan
TTP itu sendiri. Sejak diluncurkan tahun yang lalu, masih terjadi
pelaksanaan kegiatan TSP dan TTP yang telah diterjemahkan oleh tim
pelaksana TTP Kota Jantho menjadi Profil kegiatan, Bisnis Plan, Master
TTP Kota Jantho, karena sampai dengan saat ini proses perumusan aspek
adalah tim pelaksana pusat (BB Biogen) dan internal (BPTP Aceh) harus
52
sejalan dengan stakeholder terkait, termasuk juga melibatkan lebih jauh
Gambar 29. Kepala Balitbangtan, Sekda Aceh Besar dan Kepala BPTP
Aceh dalam panen raya padi di Kawasan TTP Kota Jantho
53
Gambar 30. Kondisi per 20 Pebruari TTP Kota Jantho
V. PENUTUP
Kesimpulan
54
Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi
penggunaan keuangan.
ROPP, RODHP dan laporan akhir kegiatan. Termasuk juga pada kegiatan
selanjutnya.
55
LAMPIRAN-LAMPIRAN
56
LEMBARAN PENILAIAN MONEV TAHAP I
(Kelengkapan dan kesesuaian Dokumen)
STATUS
Tengah Laporan
Matriks Proposal ROPP Juklak/Juknis
Tahunan Akhir
Isi dengan :
*) Ada
+) Belum ada
Isi dengan :
*) sesuai
+) tidak sesuai
Uraian Bobot Batas Score Nilai
Score Monev
1. ROPP 35
a. Sesuai 81-100
b. Perlu perbaikan ringan 61-80
c. Revisi 0-60
2. Juklak/Juknis 20
a. Sesuai 81-100
b. Perlu perbaikan ringan 61-80
c. Revisi 0-60
3. Kuesioner awal kegiatan 15
(assessment)
a. Sesuai dan fisibel 81-100
b. Perlu perbaikan ringan 61-80
c. Revisi 0-60
4. Kuesioner akhir kegiatan (adopsi) 30
a. Sesuai dan fisibel 81-100
b. Perlu perbaikan ringan 61-80
c. Revisi 0-60
T o t a l 100 -
Catatan Perbaikan/SaranPerubahan/Komentar Monev tahap I
57
1. ROPP : .........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
2. Juklak/Juknis : ..........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
........................................................................................
.......................................................................................
Pemonev
(.............................................)
NIP. ............................
58
LEMBARAN PENILAIAN MONEV TAHAP II
Judul Pengkajian/Diseminasi :
.....................................................................
Penanggung Jawab :
......................................................................
59
Catatan Perbaikan/SaranPerubahan/Komentar Monev tahap II
1. Perbaikan : ...................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
................................................................................................
.................................................................................................
2. Saran : ..................................................................................................
..................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Pemonev
(.................................................)
NIP. ............................
60
LEMBARAN PENILAIAN MONEV TAHAP III (Lapangan)
61
II. Kerjasama (Kuesioner terbuka)
a. Dalam melaksanakan pengkajian Apakah tim telah melakukan kerjasama
dengan dinas/instansi terkait
1.
2.
3.
...........................................................................
.........................................................................
. .......................................................................
.......................................................................
... ................................................................
....................................................................
.....................................................................
.....................................................................
62
III. Pengembangan
Isi dengan :
- research to research
- cenderung research to research
- research to development
- cenderung research to development
- Dengan alasan:
1................................................................................................................
2. ............................................................................................................
3. .............................................................................................................
1. .. .................................................
2. ....................................................
3. .....................................................
- Substansi penelitian :
63
c. Pengkajian/diseminasi di hentikan dengan alasan :
1. .. .................................................
2. ....................................................
3. .....................................................
64