PERFUSI SEREBRAL
No.Dokumen : 440/ /PKM
SKJ/SOP.VII /2018
SOP No. Revisi :1
Tanggal Terbit : 02 Januari 2018
Halaman : 2/2
UPT. Puskesmas dr. Jhoni Effensyah
Rawat Inap Sukaraja NIP. 19831027 201101 1 002
A. Pengertian Prosedur penanganan pasien dengan resiko gangguan perfusi serebral
B. Tujuan Sebagai acuan penerapan pasien dengan resiko gangguan perfusi serebral
C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di Puskesmas
Rawat Inap Sukaraja Bandar Lampung No. 440/ /PKM/SKJ/SOP.VII
/2018
D.Referensi https://www.scribd.com/doc/276124878/Sop-Stroke
E. Prosedur/Langkah 1. Dokter menyatakan diagnosis pasien adalah resiko gangguan perfusi
langkah serebral berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Dokter mempertahankan jalan nafas, oksigenasi
3. Dokter memberikan advise dan memastikan pasien terpasang jalur
intravena dengan cairan NaCl 0,9 % dengan kecepatan tetesan 20
ml/jam,jangan memakai cairan hipotonis seperti dextrose 5 % dan salin
0,45% karena dapat memperberat edema otak.
4. Berikan oksigenasi dengan kanul nasal 2 – 4 liter/menit.
5. Jangan memberikan makanan atau minuman lewat mulut jika terdapat
gangguan kesadaran atau kecurigaan ke arah resiko gangguan perfusi
serebral kita pertimbangkan untuk rujuk ke RS dengan fasilitas CT
Scan,jika tidak kita lanjutkan dengan point berikut.
6. Lakukan EKG dan Ro Thorax.
7. Lakukan pemeriksaan darah meliputi hematology lengkap, kimia darah
(glukosa, elektrolit, ureum, dan creatinin). .
8. Konsul/lapor dokter spesialis syaraf
9. Pengobatan diberikan selama 5 hari, hari ke 3 mulai fisioterapi
berikutnya latihan duduk dan berjalan
F. Bagan Alir
diagnosis