Anda di halaman 1dari 27

USAHA DALAM

ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

Oleh :

Adhitama Noval Wicaksono

NIM : 1531120145

Kelas/No : D3 1E/01

PRODI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan kasih‐Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima, serta
petunjuk‐Nya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam
penyusunan makalah yang berjudul “ Usaha dalam Aspek Sumber Daya Manusia
(SDM)”. Tulisan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kewirausahaan.

Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami tentang


proposal usaha, menurut aspek SDM, menjadikan keterbatasan kami pula untuk
memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang proposal ini, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Harapan kami, semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita. Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan makalah ini.

Malang, 21 Januari 2015

[Type text]
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................

DAFTAR ISI ...............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .....................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................

1.3 Tujuan Program Kewirausahaan ..........................................................

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Kewirausahaan .....................................................................................

2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) .....................................

2.3 Sumber Daya Manusia dalam Kewirausahaan ......................................

BAB III RENCANA BIAYA DAN KEUNTUNGAN

3.1 Profil Usaha ...........................................................................................

3.2 Rencana Usaha .....................................................................................

3.3 Aspek SDM ...........................................................................................

BAB III KESIMPULAN .............................................................................

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

[Type text]
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan penduduk Indonesia yang pesat membuat kita dihadapkan


pada suatu krisis, dimana setiap penduduk harus bersaing untuk dapat
memperoleh pekerjaan. Lapangan pekerjaan yang sempit membuat persaingan
semakin sengit, orang-orang yang tidak memiliki persiapan tentunya akan kalah
dalam persaingan tersebut dan menjadi seorang pengangguran. Pengangguran tak
mengenal ijazah. Tak hanya orang-orang yang tidak sekolah tetapi juga orang-
orang yang sudah menamatkan sekolahnya, bahkan bergelar master juga tak luput
dari gelar 'pengangguran'. Fenomena tersebut akhirnya mendorong beberapa
orang untuk berwirausaha.

Pengembangan usaha merupakan bagian kekuatan pendorong pembangunan


ekonomi. Selain berperan untuk mempercepat pemerataan pertumbuhan ekonomi
dalam peningkatan pendapatan masyarakat, kegiatan usaha juga mampu
menyediakan lapangan kerja dan lapangan usaha. Di kota-kota besar seperti
Medan, Jakarta, dan lain sebagainya sudah banyak mahasiswa yang mempunyai
usaha-usaha menengah contohnya usaha pembuatan tas, boneka, sarung tangan
dan masih banyak lagi. Melihat majunya mahasiswa yang ada di kota besar,
mahasiswa kota kecil juga memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan
usaha-usaha menengah dan kecil. Selain meningkatkan pendapatan mahasiswa,
juga dapat membangkitkan kreativitas mahasiswa lain yang ada di kota kecil
tersebut.
Melihat betapa penting kewirausahaan dan peranannya dalam perekonomian
masyarakat, potensi wirausaha Indonesia sangat besar terutama jika melihat data
jumlah usaha kecil dan menengah yang ada. Sampai dengan tahun 2006, menurut
data Badan Pusat Statistik (BPS), di Indonesia terdapat 48,9 juta usaha kecil dan
menengah (UKM), menyerap sekitar 80 persen tenaga kerja, serta menyumbang
62 persen dari PDB (di luar migas). Data tersebut sekilas memberikan gambaran
betapa besarnya aktivitas kewirausahaan di Indonesia dan dampaknya bagi
kemajuan ekonomi bangsa. Oleh sebab itu, usaha kecil dalam kehidupan
masyarakat khususnya mahasiswa, tidak dapat dipandang sebelah mata.
Menilik analisa di atas, kami mencoba mengawali satu bisnis yang bermanfaat
dan cocok dilakukan dalam lingkungan kampus. Bisnis ini berupa bisnis aksesoris
dari kain flanel. Sebuah peluang usaha dan bisnis rumahan modal kecil hanya
berkisar mulai dari Rp 45.000,- hingga Rp 200.000,-, dengan potensi keuntungan
hingga 35%-60%. Sangat mudah dijalankan khususnya bagi mahasiswa dalam
mengisi waktu senggang. Teknik pemasarannya juga cukup mudah. Di samping
dijual di lingkungan kampus, aksesoris dari kain flanel juga dapat menjadi usaha
pesanan ucapan terima kasih dalam sebuah acara pernikahan dan wisuda.

Program Kreativitas Mahasiswa dalam mata kuliah kewirausahaan ini, kami


akan menjalankan program bisnis Souvenir dari Kain Flanel. Usaha ini, kami
rasakan mudah dalam proses pembuatannya dan tidak terlalu mahal pula modal
yang diperlukan untuk membuat gantungan kunci tersebut.
Kami menamakan Souvenir dari Kain Flanel ini dengan nama Annabel Flanel
karena hasil dari desain gantungan kunci dan hp dari kain flanel termasuk dalam
kategori indah. Selain itu juga nama Annabel Flanel tersebut sangat unik sehingga
pengharapan kami adalah dapat mudah diingat oleh banyak orang.

Usaha kami menginginkan pencapaian tujuan tanpa mengalami banyak


kendala. Diantara tujuan tersebut adalah tujuan memperoleh laba, memenangkan
persaingan serta memberikan kepuasan kepada konsumen. Dalam kenyataannya,
proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ternyata bukanlah suatu hal
yang mudah dilaksanakan. Perusahaan sebagai organisasi merupakan kumpulan
dari berbagai faktor sumber daya, baik itu sumber daya manusia, moral, teknologi,
serta keterampilan. Dari faktor-faktor tersebut yang memegang peran paling
penting adalah faktor sumber daya manusia. Keberhasilan perusahaan dalam
mencapai tujuannya sangat tergantung pada bagaimana perusahaan tersebut
mengelola dan mepersiapkan manajemen sumber daya manusia yang dimilikinya.
Dari latar belakang di atas maka kami tertarik untuk membuat usaha dengan
mengutamakan aspek Manajemen Sumber Daya Manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:
a. Bagaimana keberadaan kewirausahaan sekarang?
b. Bagaimana keberadaan MSDM dalam organisasi ?
c. Bagaimana kewirausahaan menurut aspek MSDM ?

1.3 Tujuan Program Kewirausahaan


Adapun tujuan dari program kewirausahaan ini adalah:
a. Memberikan informasi kepada masyarakat untuk tetap mengembangkan
dan melestarikan kreativitas yang dapat bermanfaat dalam bisnis terutama dalam
bisnis souvenir dari kain flanel.
b. Memberikan pengetahuan untuk memulai usaha dalam bidang kreativitas
melalui aneka souvenir dari kain flanel.
c. Memberikan ide – ide kreatif dalam mengembangkan usaha dengan
kreativitas terutama dalam pembuatan souvenir dari kain flanel.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Kewirausahaan
2.1.1 Konsep Dasar Kewirausahaan

Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dan perilaku seseorang


dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan
berbagai risiko yang mungkin dihadapinya. Wirausaha adalah mereka yang
melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan mengembangkan ide
dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.
Sukses bagi wirausaha akan tercapai apabila berpikir dan melakukan sesuatu
yang baru atau sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.

Era globalisasi yang diwarnai dengan pesatnya teknologi informasi,


menuntut keunggulan, pemerataan, dan persaingan, maka dewasa ini sedang
terjadi perubahan paradigm pendidikan, yang mana pendidikan
kewirausahaan mulai diperhitungkan dan telah diakui sebagai ilmu yang
biasa dipelajari dan diajarkan. Pendidikan kewirausahaan telah diakui
sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen, karena :
a. Kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata, yaitu ada
teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap.
b. Kewirausahaan memiliki dua konsep yaitu posisi venture star-up dan
venture growth, ini jelas tidak termasuk dalam kerangka manajemen
umum yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha.
c. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek
tersendiri, yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda.
d. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan
berusaha dan pemerataan pendapatan atau kesejahteraan rakyat yang
adil dan makmur.

2.1.2 Fungsi dan Model Peran Wirausaha

Entrepreneur adalah perilaku dinamik, menerima risiko, kreatif serta


berorientasi pada perubahan positif. Seorang entrepreneur adalah individu
yang siap menerima risiko dan melaksanakan tindakan-tindakan untuk
mengejar peluang-peluang dalam situasi dimana pihak lain tidak melihat
dan merasakan peluang tersebut, orang lain mungkin mengabaikan atau
justru menganggap sebagai ancaman.

Dilihat dari ruang lingkupnya wirausaha memiliki dua fungsi, yaiut


fungsi makro dan fungsi mikro. Secara makro, wirausaha berperan sebagai
penggerak pengendali dan pemicu perekonomian suatu bangsa. Secara
kuantitatif, peranan wirausaha melalui usaha kecilnya tidak diragukan lagi,
yakni : pertama, usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional
melalui berbagai keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi produksi,
fungsi penyalur dan pemasar bagi produk-produk usaha besar. Keuda, usaha
kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam menyerap
sumber daya yang ada. Ketiga, usaha kecil dipandang sebagai sarana
pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan berusaha dan
pemerataan pendapatan karena jumlahnya tersebar baik di perkotaan
maupun di wilayah pedesaan. Secara mikro, peran wirausaha adalah
penanggung risiko dan ketidakpastian, mengkombinasikan sumber-sumber
ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan
usaha-usaha baru.
2.1.3 Kompetensi Kewirausahaan

Setelah keberanian untuk memulai seorang wirausaha harus memiliki


beberapa kompetensi. Kemampuan dasar tersebut dapat diperoleh melalui
proses yang rutin dan berkelanjutan, diakui bahwa bakat dan pengalaman
sedikit banyak akan mempengaruhi dalam wirausaha. Logikanya kedua hal
tersebut akan membantu dalam membangun percaya diri wirausaha. Tetapi
belajar diakui sebagai cara yang efektif untuk membangun kompetensi dasar
wirausaha.

Kompetensi dibutuhkan karena dalam dunia usaha wirausaha bukanlah


pemain tunggal yang akan memerankan sistem monopoli, melainkan
wirausaha akan menjadi pemain di antara pemain-pemain yang lain. Agar
menjadi pemenang wirausaha harus menyiapkan dirinya dengan segala
kemampuan dan nilai tambah.

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil seseorang harus memiliki bekal


pengetahuan kewirausahaan dan bekal keterampilan kewirausahaan. Bekal
pengetahuan yang penting adalah bekal pengetahuan bidang usaha yang
dimasuki dan lingkungan usaha pengetahuan tentang etika bisnis dan
tanggung jawab social, pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan
diri, pengetahuan tentang manajemen dan bisnis. Sedangkan bekal
kemampuan yang perlu dimiliki meliputi keterampilan konseptual dalam
mengatur strategi dan memperhitungkan risiko, keterampilan kreatif dalam
menciptakan nilai tambah, keterampilan dalam memimpin dan mengelola,
keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi, serta keterampilan teknis
bidang usaha.
Lingkungan wirausaha tidak bisa diabaikan begitu saja, lingkungan
usaha akan menjadi arena bagi wirausaha untuk berkompetisi. Karenanya,
lingkungan usaha dapat menjadi pendoronh maupun penghambat jalannya
perusahaan. Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha adalah
lingkungan mikro dan lingkungan makro.

Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitannya dengan


operasional perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham,
majikan, manajer, direksi, distributor, pelanggan, dan lain sebagainya.
Sejalan dengan pergeseran strategi pemasaran dari laba perusahaan ke
stakeholders, maka lingkungan internal baik perseorangan maupun
kelompok akan sangat berpengaruh.

Lingkungan makro adalah kondisi lingkungan di luar perusahaan yang


dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan lingkungan
makro meliputi lingkungan ekonomi, lingkungan teknologi, lingkungan
sosiopolitik, dan lingkungan demografi serta gaya hidup.

2.1.4 Proses Kewirausahaan

Proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut


dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor
eksternal seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan, dan
lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk Locus of Control, kreativitas,
inovasi, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembang
menjadi wirausaha yang besar.

Proses kewirausahaan pada dasarnya dipicu oleh satu bentuk motivasi/


dorongan, yang mana dorongan tersebut dapat dikategorikan ke dalam dua
faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern yang meliputi faktor
sociological dan environmental.
Faktor internal terdiri dari adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan
yang sekarang, adanya pemutusan hubungan kerja, dorongan faktor usia,
keberanian menanggung risiko, komitmen dan minat yang tinggi terhadap
bisnis, serta keahlian.

Faktor sociological terdiri dari hubungan/ relasi dengan pihak lain,


kelompok yang bisa diajak kerjasama dalam berusaha, dorongan dari orang-
orang terdekat, sumber daya turunan, serta tradisi/ cara pandang dan pola
pendidikan keluarga.

Faktor environmental terdiri dari suasana kompetitif dalam kehidupan,


sumber daya alam yang tersedia di lingkungan sekitar, kebijakan
pemerintah, kesulitasn dalam memperoleh lapangan pekerjaan, serta trend
bisnis.

Tidak semua wirausaha berhasil dalam merintis usahanya, namun tak


sedikit pula yang sukses. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari
berwirausaha adalah :
a. Otomoni. Pengelola yang bebas atau tidak terikat, membuat wirausaha
menjadi bos yang penuh kepuasan.
b. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tantangan awal atau
perasaan bermotivasi yang tinggi merupakan hal yang
menggembirakan. Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang
menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
c. Kontrol financial, bebas dalam mengelola keuangan dan merasa
kekayaan milik sendiri.
d. Memiliki Locus of Control.
Dalam keuntungan yang bisa diperoleh, beberapa kerugian yang perlu
dipertimbangkan, yaitu:
a. Pengorbanan personal, pada awalnya wirausaha harus bekerja dengan
waktu yang lama dan sibuk. Mungkin sedikit sekali waktu untuk
kepentingan keluarga.
b. Unlimited responsibility, tanggung jawab yang tidak terbatas.
Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasara,
keuangan, personalia, maupun pengawasan.
c. Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal.

2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

2.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia


Definisi dan bahasan mengenai MSDM didefinisikan oleh Moses N.
Kiggundu, seperti yang dikutip dari Dr. Faustino Cardoso Gomes yakni :
“Manajemen sumber daya manusia adalah pengembangan dan
pemanfaatan personil bagi pencapaian yang efektif mengenai
sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan individu, organisasi. Masyarakat,
nasional, dan internasional.”

Menurut Hasibuan, MSDM adalah sebagai berikut :

“ Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur


hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien
membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat.”

Menurut Tulus dalam Suharyanto dan Hadna ;


“Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan dan pemutusan hubungan tenaga kerja dimaksud
membantu tujuan organisasi, individu dan masyarakat.”
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut. maka dapat disimpulkan
bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah pengembangan dan
pemanfaatan manusia guna untuk membantu tujuan suatu pekerjaan di
perusahaan maupun badan/ instansi secara optimal.

2.2.2 Keberadaan MSDM dalam Organisasi

Manajemen sumber daya manusia adalah pelaksana dan bertanggung


jawab atas kegiatan-kegiatan sumber daya manusia mulai dari pengadaan,
pelatihan dan pengembangan, sampai pemisahan tenaga kerja. Kegiatan-
kegiatan ini sangat penting karena sebagai penentu dalam pencapaian
tujuan-tujuan strategis. Fungs-fungsi manajemen sumber daya manusia
dilaksanakan sesuai dengan arahan dan visi organisasi untuk kepentingan
para anggota organisasi dan masyarakat lainnya.

Aktivitas manajemen sumber daya manusia mencakup suatu strategi


yang ditetapkan dan dijalankan oleh pengambil keputusan untuk dapat
memberikan hasil kerja yang efektif. Pada tingkat strategic, pengelola
sumber daya manusia harus merancang kegiatan-kegiatan sumber daya
manusia untuk kepentingan keberlanjutan kegiatan organisasi di masa yang
akan datang. Para ahli manajemen sumber daya manusia akan menyusun
pedoman dan sistem yang berkaitan dengan fungsi-fungsi manajemen
sumber daya manusia. Ketentuan dan persyaratan pekerjaan merupakan
pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan. Pekerja yang memenuhi persyaratan
akan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan harapan pemberi kerja.
2.2.3 Analisis dan Rancangan Pekerjaan

Analisis pekerjaan merupakan sekumpulan informasi tentang suatu


pekerjaan yang berisi tugas-tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta
persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan untuk dapat mengerjakan
pekerjaan tersebut. Dapat dikatakan bahwa analisis pekerjaan berisi tentang
deskripsi dan spesifikasi pekerjaan yang merupakan tanggung jawab secara
langsung oleh para analis pekerjaan. Analisis pekerjaan sangat berkaitan
baik secara langsung maupun tidak langsung dengan fungsi-fungsi
manajemen sumber daya manusia, karena ini merupakan dasar dari setiap
kegiatan manajemen sumber daya manusia.

Hasil dari analisis pekerjaan adalah rentang pekerjaan, kedalaman


pekerjaan, dan hubungan pekerjaan untuk memberikan hasil pekerjaan
seperti prestasi kerja, kepuasan kerja, perputaran kerja, dan absensi. Setiap
pekerjaan memiliki karakteristik yang beragam, untuk memperoleh hail
yang efektif dan efisien perlu dilakukan perancangan yang sesuai.
Rancangan pekerjaan adalah suatu proses yang diciptakan untuk dapat
mengenal karakteristik setiap pekerjaan. Merancang pekerjaan meliputi
banyak faktor yang memengaruhinya, antara lain, perubahan teknologi,
spesialisasi pekerjaan, tuntutan serikat pekerja, kemampuan karyawan yang
ada sekarang, tersedianya calon karyawan yang ada, kesenjangan
pengetahuan dan kemampuan antar karyawan, dan kebutuhan-kebutuhan
psikologis dan sosial dari pekerjaan. Suatu kebijakan pihak perusahaan,
setiap karyawan akan adapat diperbaiki pengetahuan dan kemampuannya
melalui rotasi pekerjaan, perluasan, dan pengayaan pekerjaan. Teori
pengayaan pekerjaan dapat dipahami melalui karakteristik pekerjaan, yang
terdiri dari lima dimensi, antara lain, keragaman tugas, identitas tugas,
keberartian tugas, otonomi, dan umpan balik.
2.2.4 Rekrutmen

Rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, dan menarik para


pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi. Maksud
rekrutmen adalah untuk mendapatkan persediaan sebanyak mungkin calon-
calon pelamar sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan yang lebih
besar untuk melakukan pilihan terhadap calon pekerja yang dianggap
memenuhi standar kualifikasi organisasi. Proses rekrutmen berlangsung
mulai dari saat mencari pelamar hingga pengajuan lamaran oleh pelamar.

Rekrutmen dilaksanakan dalam suatu organisasi karena kemungkinan


adanya lowongan dengan beraneka ragam alasan, antara lain :
a. Berdirinya organisasi baru
b. Adanya perluasan kegiatan organisasi
c. Terciptanya pekerjaan-pkerjaan dan kegiatan-kegiatan baru
d. Adanya pekerja yang pindah ke organisasi lain
e. Adanya pekerja yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak
dengan hormat sebagai tindakan punitive
f. Adanya pekerja yang berhenti karena memasuki usia pension
g. Adanya pekerja yang meninggal dunia

Rekrutmen merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang


penting dan menarik karena dalam praktek sangat dipengaruhi oleh tiga nilai
utama, yang saling berbeda dan bahkan saling berlawanan satu sama lain,
yang meliputi : keadilan sosial, efisiensi manajemen, dan daya tanggap
politik.

Teknik-teknik rekrutmen, baik di sector public maupun swasta, dapat


dilakukan melalui asas disentralisasikan atau didesentralisasikan, tergantung
kepada keadaan organisasi, kebutuhan dan jumlah calon pekerja yang
hendak direkrut.
a. Teknik rekrutmen yang disentralisasikan
Dalam rekrutmen disentralisasi, instansi yang mengelola sumber daya
manusia itu akan bertanggungjawab untuk meminta dari para manajer
akan perkiraan-perkiraan periodic mengenai jumlah dan tipe pekerja-
pekerja baru yang dibutuhkan di waktu akan datang.

b. Teknik rekrutmen yang didesentralisasikan


Rekrutmen yang didesntralisasikan terjadi di instansi-instansi yang
relatif kecil, kebutuhan-kebutuhan rekrutmen terbatas, dan dalam mana
setiap instansi mempekerjakan berbagai tipe pekerja. Rekrutmen
dengan cara ini selalu dipakai untuk posisi-posisi khas professional,
ilmiah, atau administratif bagi suatu instansi tertentu. Selama masa
resesi, dimana permintaan akan pekerjaan-pekerjaan meningkat tetapi
lowongannya terbatas, maka penggunaan rekrutmen dengan cara ini
lebih efektif.

2.2.5 Seleksi dan Penempatan

Kegiatan seleksi sumber daya manusia berkaitan dengan kualitas


pekerja untuk mencapai hasil kerja yang diinginkan perusahaan. Seleksi dan
penempatan karaywan yang baik akan memberikan hasil kerja yang baik
pada kinerja karyawan, dan rendah tingkat turnover dan absensi karyawan.
Seleksi sumber daya manusia adalah proses memilih calon karyawan yang
memiliki kualifikasi sesuai dengan penyesuaian kemampuan dan bakat
seseorang dengan pekerjaan yang akan dikerjakannya. Keberhasilan dalam
penempatan karyawan akan melibatkan suatu kegiatan penting adalah
memilih sumber daya manusia yang terbaik.

Tujuan utama dalam memilih sumber daya manusia adalah untuk


mengetahui kemampuan pelamar. Pelamar yang diterima adalah pelamar
yang kemampuannya sesuai dengan kebutuhan atau persyaratan pekerjaan.
Secara umum, tahapan seleksi sumber daya manusia adalah menerima
lamaran kerja, wawancara pendahuluan, tes psikologi, pemeriksaan
referensi, wawancara seleksi, persetujuan atasan langsung, tes atau
pemeriksaan kesehatan, dan induksi atau orientasi. Langkah-langkah ini
akan disesuaikan dengan kebutuhan proses seleksi sumber daya manusia.

2.2.6 Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia perlu dilakukan untuk


meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan atas pekerjaannya.
Pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan untuk tujuan
pemindahan pekerjaan baik promosi maupun mutasi. Pengembangan
dilakukan karena ada perubahan sifat-sifat pekerjaan berkaitan dengan
perkembangan teknologi.

Pelatihan adalah suatu proses memperbaiki keterampilan kerja


karyawan untuk membantu meningkatkan kinerja. Pelaksanaan pelatihan
dapat dilakukan di dalam dan di luar perusahaan. Pelatihan di dalam
perusahaan dilakukan pada aspek-aspek khusus pekerjaan digunakan secara
informal, yang terjadi melalui interaksi dan umpan balik sesama karyawan.
Pelatihan bersumber dai luar perusahaan, para karyawan bila dilatih oleh
pelatih-pelatih professional dari luar perusahaan. Dewasa ini berkembang
sistem peatihan melalui pembelajaran secara elektronik, kegiatan pelatihan
danpat dilakukan secara online. Pelatihan secara online akan mempersingkat
jarak dan waktu untuk melakukan kegiatan pelatihan, sehingga para peserta
latihan tidak perlu datang ke tempat lain dan mengeluarkan biaya yang
relatif besar karena mengikuti pelatihan.

Bagi kebanyakan perusahaan mengenal dua metode pelatihan sumber


daya manusia antara lain on the job training dan off the job training. Adapun
empat metode yang digunakan antara lain, rotasi pekerjaan, penugasan yang
direncanakan, pembimbingan, dan pelatihan posisi. Metode off the job
training, pelatih didatangkan dari luar organisasi atau para peserta mengikuti
pelatihan di luar metode organisasi. Metode ini dapat dilakukan dengan
beberapa teknik antara lain business games, vestibule school, dan case
study.

Seorang pemimpin juga membutuhkan pengembangan untuk


menambah wawasan mereka dalam bidang kepemimpinan. Pengembangan
bagi para eksekutif diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilannya dalam memimpin, ini berkaitan dengan situasi lingkungan
perusahaan. Berbagai teknik pengembangan manajemn dalam perusahaan
biasa dilakukan antara lain rotasi pekerjaan, bimbingan, dewan junior, dan
praktek langsung. Demikian pula, teknik pengembangan manajemen luar
perusahaan.

Pada aspek lain, pengembangan organisasi sangat penting dilakukan


berkaitan dengan aktivitas pekerjaan dalam perusahaan. Pengembangan
organisasi cenderung lebih bersifat terapan dan berada pada tingkat makro,
yang berfungsi secara praktis dalam pengembangan organisasi. Semakin
banyknya perminyaan ke atas produk yang dihasilkan akan meningkat pula
aktivitas perusahaan, akan menuntut dikembangkannya struktur organisasi.
Demikian sebaliknya, untuk kepentingan efisiensi, perampingan struktur
dilakukan karena menurunnya aktivitas perusahaan.

2.3 Sumber Daya Manusia dalam Kewirausahaan

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek penting, hal ini


terutama terkait jika sudah terjadi pengembangan usaha yang dilakukan
walaupun pada dasarnya di dalam realitas keseharian khususnya di usaha
kecil menengah (UKM) pelibatan anggota keluarga dalam usaha yang
dilakukan dapat dikategorikan sebagai pelibatan SDM yang dimiliki hanya
saja hal itu dalam analisis ekonomi seringkali diabaikan atau tidak
diperhitungkan sebagai bagian dari penggunaan tenaga kerja. Oleh karena
itu SDM dinilai hanya ada jika satu usaha sudah mempekerjakan tenaga
kerja orang lain yang bukan dari keluarga pelaku usaha, atau dengan kata
lain SDM hanya diamati sebagai bagian dari wirausaha jika wirausaha
tersebut sudah dianggap mempunyai skala ekonomi yang sedang atau besar,
bukan usaha ekonomi keluarga atau mikro.

Jika suatu usaha sudah melibatkan SDM maka hal itu berarti wajib
hukumnya ada satu organisasi kerja. Hal ini karena jika ada organisasi maka
untuk pembagian tugas dan menjalankan fungsi SDM dan sumberdaya
lainnya yang ada guna mencapai tujuan bersama dapat dilakukan dengan
lebih rapih dan maksimal. Organisasi menjadi wadah bagi pelaksanaan kerja
yang direncanakan dan diperlukan.

Keberadaan organisasi berarti akan diperlukan satu pemimpin, dan itu


berarti harus ada proses kepemimpinan dari wirausaha yang dilakukan.
Pemimpin akan mengarahkan semua SDM ke arah pencapaian tujuan yang
telah disepakati dengan mengelola sumber-sumber daya yang ada secara
baik : efektif dan efisien. Keberadaan pemimpin sangat diperlukan dalam
satu organisasi, pemimpin dalam organisasi seperti perumpamaan supir pada
satu kendaraan atau bis umum. Jika tidak ada supir di satu kendaraan maka
sebanyak apapun penumpangnya maka kendaraan tersebut tidak akan dapat
membawa penumpangnya ke tempat tujuan yang diharapkan.

Dengan adanya pemimpin maka satu wirausaha sudah mempunyai


secara lengkap aspek-aspek yang dibutuhkan bagi pencapaian tujuan yang
diharapkan dan pengembangan usaha yang direncanakan sesuai dengan hasil
yang dapat dicapai. Dengan demikian proses selanjutnya yang harus
dilakukan oleh satu wirausaha adalah melakukan evaluasi hasil dari proses
kerja usaha yang telah dilakukannya.
Proses evaluasi hasil paling tidak mencakup dua saat, yaitu :

a. saat proses kegiatan sedang berlangsung, sering disebut dengan kegiatan


monitoring
b. saat proses kegiatan sudah selesai dilakukan, mencakup dua kegiatan
pokok, yaitu :
1. proses evaluasi hasil
2. proses penentuan tindak-lanjut (follow-up) dari hasil
evaluasi yang telah dilakukan

Evaluasi hasil dapat dilakukan secara sederhana atau kompleks, secara


kuantitatif atau kualitatif, pada periode keseluruhan atau sebagian, dan lain
sebagainya.
Jika evaluasi hasil telah dilakukan maka hal terakhir yang harus ditangani oleh
satu wirausaha adalah pengembangan usaha yang telah dilakukannnya, secara
umum proses pengembangan ini akan kembali ke siklus memulai usaha baru :
apakah memperbesar usaha yang telah ada sebelumnya atau melakukan usaha
yang sama sekali berbeda dari yang telah dilakukan sebelumnya.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Profil Usaha


Nama Usaha : Annabel Flanel
Nama Pemilik : Perhimpunan PAPI GEMA Bondowoso
Alamat : Kota Malang

Annabel Flanel adalah bisnis yang bergerak di bidang industri kreatif


membuat gantungan kunci dan HP dari kain flannel. Gantungan ini dibuat
dari kain flannel secara handmade oleh karyawan yang telah mahir menjahit.
Jahitannya yang rapih dan kuat akan diharapkan membuat awet gantungan
tersebut. Biasanya kami membuka stand saat Car Free Day (CFD) sehingga
memudahkan kami dalam memasarkannya. Harganya yang ditawarkan
berkisar dari Rp 1500,- sampai Rp 2500,- per buahnya.

3.2 Rencana Usaha

3.2.1 Biaya
a. Peralatan
1) Peralatan kantor

No Uraian Vol Sat. Harga/Sat Jumlah Rp.


1 Meja Tulis 1 Bh Rp. 375.000,- Rp. 750.000,-
2 Kursi 2 Bh Rp. 125.000,- Rp. 250.000,-
4 Rak Kaca 2 Bh Rp. 500.000,- Rp.1.000.000,-
5 Komputer 1 Bh Rp.3.000.000,- Rp.3.000.000,-
Total Rp.5.000.000,-
2) Peralatan Kerja

No Uraian Vol Sat. Harga/Sat Jumlah Rp.


1 Jarum 8 cm 12 Bh Rp. 200,- Rp. 2.400,-
2 Gunting Gerigi 3 Bh Rp. 55.000,- Rp. 165.000,-
3 Gunting Biasa 3 Bh Rp. 15.000,- Rp. 45.000,-
4 Tang 3 Bh Rp. 15.000,- Rp. 45.000,-
5 Glue Gun 3 Bh Rp. 32.500,- Rp. 97.500,-
Total Rp. 354.900,-

3) Biaya Operasi

1) Bahan Baku

No Uraian Vol Sat. Harga/Sat Jumlah Rp.

1 Kain Flannel 16 M Rp 9,000 Rp 144,000


2 Benang Woll 10 Gul. Rp 1,500 Rp 15,000
3 Dakron (Busa Isi) 1 Kg Rp 25,000 Rp 25,000
4 Gantungan Hp 500 Bh Rp 100 Rp 50,000
5 Gantungan Kunci 500 Bh Rp 100 Rp 50,000
6 Lem Tembak 10 Bh Rp 900 Rp 9,000
7 Lem Uhu 6 Bh Rp 5,000 Rp 30,000
8 Plastik Pengemas 1000 Bh Rp 75 Rp 75,000
Total Rp 398,000
2) Kebutuhan Biaya Operasional
No Uraian Jumlah Rp. Perbulan
1 Sewa Listrik Rp. 30.000,-

3) Gaji dan Upah Pegawai


No Uraian Vol Sat. Upah/org Jumlah Rp.
1 Tenaga Ahli 1 Org Rp. 20.000,- Rp.20.000,-
2 Pekerja 2 Org Rp. 10.000,- Rp.20.000,-
1 hari Rp.40.000,-
1 bulan (24 hari) Rp.960.000,-

Jumlah biaya tetap = Rp 5.000.000,- + Rp 354.900,-


= Rp 5.354.900,-
Jumlah biaya variable = Rp 398.000,- + Rp 30.000,- + Rp 960.000,-
= Rp 1.388.000,-
Biaya per unit = Rp 1.388.000,- : 1000 unit
= Rp 1.388,-

3.2.2 Harga Produksi


Kapasitas Biaya Per
No Uraian Jumlah Rp.
Produk Unit
1 Gantungan Kunci 500 Rp. 1.388,- Rp. 694.000,-
2 Gantungan Hp 500 Rp. 1.388,- Rp. 694.000,-
Produksi Perbulan 1000 Total Rp. 1.388.000,-

3.2.3 Margin Keuntungan


Margin keuntungan yang diharapkan adalah 40%.
Harga Jual Produk Margin Keuntungan Total Harga Jual
Perbulan yang Diharapkan 40 % Produk Perbulan
Rp. 1.388.000,- Rp. 555.200,- Rp. 1.943.200,-
3.2.4 Break Even Point
𝟓.𝟑𝟓𝟒.𝟗𝟎𝟎
BEP = 𝟏.𝟗𝟒𝟑.𝟐𝟎𝟎−𝟏.𝟑𝟖𝟖.𝟎𝟎𝟎 = 9,646732 bulan

3.3 Aspek SDM


a. Analisis dan rancangan pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilakukan dalam usaha ini adalah :
Manajer : Mengatur dan mengelola pesanan masuk dan pesanan
yang telah diselesaikan.
Pengrajin : Membuat gantungan handamade sesuai pesanan dari
pelanggan dan untuk di pasarkan di tempat usaha.

b. Rekrutmen
Usaha kami merekrut karyawan yang mahir menjahit dan mendesain
gantungan handmade agar dapat mengembangkan usaha.

c. Seleksi dan penempatan


Penyeleksian dimulai dengan menyeleksi pelamar yang bisa menjahit
dengan mahir, dan dilihat pula hasil jahitannya. Pelamar yang
mempunyai jahitan yang bagus akan terpilih dan ditempatkan sebagai
pengrajin dalam usaha kami.

d. Pelatihan dan Pengembangan SDM


Pelatihan dan pengembangan SDM yang dilakukan dalam usaha kami
adalah dengan mengenalkan jenis-jenis jahitan kepada karyawan
sehingga karyawan akan tahu jenis jahitan mana yang akan digunakan
dalam pembuatan gantungan yang dibuat.
BAB III
KESIMPULAN

Usaha Souvenir dari Kain Flanel ini sudah sangat layak untuk dijalankan.
Dalam cara menjalankannya pun terlihat tidak terlalu sulit, sehingga proses
penjualannya pun tidak terlalu memakan waktu dan pikiran terlalu banyak.
Setelah itu, modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha gantungan kunci
kain flanel ini pun tidak terlalu banyak, sehingga tidak akan terlalu menyulitkan
kami sebagai mahasiswa.

Besar pengharapan kami untuk memperoleh keuntungan dalam kegiatan


kewirausahaan ini. Karena setelah dilakukan penghitungan, ternyata keuntungan
yang didapatkan dari program ini selain manfaat pengetahuan dan relasi serta kita
juga memperoleh keuntungan dalam bentuk materi. Materi tentunya adalah suatu
hal yang sangat berharga, apalagi apabila materi tersebut diperoleh oleh
mahasiswa yang ingin menambah pemasukan keuangannya.
DAFTAR PUSTAKA

Bangun, Wilson, Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Jakarta, 2012.

Gomes, Faustino Cardoso, Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi, Yogyakarta,


2003.

Sukmana, UD, Pengantar Kewirausahaan, PE AP Press, 2005.

Anda mungkin juga menyukai