Obat : senyawa kimia yang diberikan pada hewan/manusia yang mempengaruhi metabolisme.
Mengi : suara napas seperti bersiul,kontiniu yang durasinya lebih lama terdengar pada saat ekspirasi
Dahak :
Demam :
Bersin :
Pilek :
Identifikasi masalah
Sesak napas yang berlangsung kurang dari 1 bulan. Dyspnea akut dengan awal yang tiba-tiba
merupakan penyebab umum kunjungan ke ruang gawat darurat. Penyebab dyspnea akut
diantaranya penyakit pernapasan (paru-paru dan pernapasan), penyakit jantung atautrauma dada.
Dispnea kronik
Sesak napas yang berlangsung lebih dari 1 bulan. Dyspnea kronis (menahun) dapat disebabkan oleh
asma, Penyakit ParuObstruktif Kronis (PPOK), emfisema, inflamasi paru-paru, tumor,kelainan pita suara.
Dyspnea biasanya ditentukan dengan klasifikasi Hugh-Jones yang dapat dibagi menjadi:
Derajat pertama: kerja tampak sama dengan mereka yang memiliki usia sama, berjalan, naik tangga
mungkin seperti orang sehat lainnya.
Derajat dua: walaupun obstruksi tidak didapatkan, pasien tidak dapat untuk berjalan seperti orang
lainnya yang berusia sama.
Derajat tiga: walaupun tidak dapat berjalan seperti orang sehat pada level biasa, pasiennya masih
dapat berjalan satu kilometer atau lebih dengan langkahnya sendiri.
Derajat empat: orang berjalan 50 m atau lebih membutuhkan istirahat atau tidak dapat
melanjutkannya.
Derajat lima: sesak napas terjadi ketika ganti baju atau istirahat; dan orang tersebut biasanya tidak
dapat meninggalkan rumah.
Mekanisme sesak nafas : Dispnea atau sesak napas bisa terjadi dari berbagai mekanisme
seperti jika ruang fisiologi meningkat maka akan dapat menyebab kan gangguan pada pertukaran gas
antara O2 dan CO2 sehingga menyebabkan kebutuhan ventilasi makin meningkat sehingga terjadi
sesak napas. Pada orang normal ruang mati ini hanya berjumlah sedikit dan tidak terlalu penting,
namun pada orang dalam keadaan patologis pada saluran pernapasn maka ruang mati akan meningkat.
Begitu juga jika terjadi peningkatan tahanan jalan napas maka pertukaran gas juga akan terganggu dan
juga dapat menebab kan dispnea. Dispnea juga dapat terjadi pada orang yang mengalami penurnan
terhadap compliance paru, semakin rendah kemampuan terhadap compliance paru maka makinbesar
gradien tekanan transmural yang harusdibentuk selama inspirasi untuk menghasilkan pengembangan
paru yang normal. Penyebab menurunnya compliance paru bisa bermacam salah satu nya adalah
digantinya jaringan paru dengan jaringan ikat fibrosa akibat inhalasi asbston atau iritan yang sama.
Tract. Respirasi
Mengeluarkan mediator
inflamasi
Imp. Saraf aferen yang
berjalan N. Vagus ke
medulla otak Histamin menyebabkan Hipersekresi
vasokontriksi bronkus mucus dan
edema dinding
Efek :
bronkus
8. Udara tekanan
Udara
9. diekspirasi tinggi dalam paru Sesak nafas
mendadak keluar
10. cepat dan bunyi
melewati epiglottis mengi
dan pita suara Batuk
berdahak
Otot diabdomen
kontraksi kuat
Mendorong diafragma
BATUK
Tekanan paru
meningkat cepat
8. Apa makna klinis bunyi napas mengi dan batuk berdahak berwarna jernih.?
Nafas mengi :
Terjadinya penyempitan saluran nafas bawah secara fisiologik (hipersekresi mukus) atau anatomik
(bronkokonstriksi).
Dahak jernih :
Tidak terjadi infeksi pada saluran pernafasan.
Tidak terjadi luka pada saluran pernafasan bawah.
Terjadi hipersekresi mukus akibat reaksi alergi.
Respirologi
DR. R. Darmanto Djojodibroto, Sp.P, FCCP
Ronki basah halus sampai sedang akan dapat terdengar secara merata di seluruh paru
pada bronkopnemoni luas serta juga pada tuberculosis miliaris.
3. Suara gesekan pleura (pleural friction rub), yaitu suara yang terdengar pada inspirasi maupun
ekspirasi dan sifatnya serupa dengan suara yang akan timbul bila 2 lembar kertas gosok
(yaitu bagian yang kasar) digosokkan yang satu terhadap yang lain. Suara ini dapat terdengar
bila permukaan pleura menjadi kasar.
4. Bronkofoni (vocal resonance), yaitu suara gema yang dapat didengarkan bila orang yang
diperiksa mengucapkan suara vocal yang keras (delapan puluh delapan, tujuh puluh tujuh,
dan sebagainya) atau suara bisik (sasa-sasa, seratus sebelas, dan sebagainya). Kiranya perlu
diingat bahwa dengan suara bisik perbedaan kanan-kiri (bila ada) akan lebih jelas terdengar.
Pada umumnya bronkofoni kanan sama dengan kiri. Bilamana tidak demikian halnya maka
hal ini menunjukkan adanya kelainan patologis yang dapat disebabkan oleh keadaan-keadaan
seperti yang didapatkan pada fremitus yang mengeras ataupun melemah.
10. Macam-macam kelainan pada sistem pernapasan.?
1. Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain
pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
2. Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang
disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat menurun.
a. Rinitis, radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza. Rinitis juga
dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir
meningkat.
b. Faringitis, radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit dan
tampak berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik.
c. Laringitis, radng pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain
karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
d. Bronkitis, radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam dan
banyak menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan.
e. Sinusitis, radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung. Biasanya
di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.
5. Asfikasi, adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen yang
disebabkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan
lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan).
6. Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah,
sehingga pernapasan terganggu.
7. Difteri, adalah penyumbatanpada rongga faring atau laring oloeh lendir yang dihasilkan kuman
difteri.
9. Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang
menyebabkan terjadinya radang paru-paru.
10. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena
pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.
11. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar
ke seluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan aktivitas yang sering merokok.
Perokok pasif juga dapat menderita kanker paru-paru. Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan
kanker paru-paru adalah penderita menghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk petroleum, dan
kromium.
Respirologi
DR. R. Darmanto Djojodibroto, Sp.P, FCCP
Asma merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia, hal itu
tergambar dari data studi survei kesehatan rumah tangga (SKRT) di berbagai propinsi di Indonesia.
Survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 1986 menunjukkan asma menduduki urutan ke-5 dari 10
penyebab kesakitan (morbiditi) bersama-sama dengan bronkitis kronik dan emfisema. Pada SKRT
1992, asma, bronkitis kronik dan emfisema sebagai penyebab kematian (mortaliti) ke-4 di Indonesia
atau sebesar 5,6 %. Tahun 1995, prevalensi asma di seluruh Indonesia sebesar 13/ 1000, dibandingkan
bronkitis kronik 11/ 1000 dan obstruksi paru 2/ 1000.
Pencetus serangan asma dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, antara lain allergen, virus,
iritan yang dapat menginduksi respon inflamasi akut yang terdiri atas reaksi asma tipe cepat dan
pada sejumlah kasus diikuti reaksi asma tipe lambat.
Faktor Pejamu
Prediposisi genetik
Atopi
Hiperesponsif jalan napas
Jenis kelamin
Ras/ etnik
Faktor Lingkungan
(predisposisi asma)
Asap rokok
Perokok aktif
Perokok pasif
Polusi udara
Polusi udara di luar ruangan
Polusi udara di dalam ruangan
Infeksi pernapasan
Infeksi parasit
Status sosioekonomi
Besar keluarga
Diet dan obat
Obesiti
(Non alergik)
Alergen di dalam dan di luar ruangan
Polusi udara di dalam dan di luar ruangan
Infeksi pernapasan
Exercise dan hiperventilasi
Perubahan cuaca
Sulfur dioksida
Makanan, aditif (pengawet, penyedap, pewarna makanan), obat-obatan
Ekspresi emosi yang berlebihan
Asap rokok
Iritan (a.l. parfum, bau-bauan merangsang, household spray)
Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Faal Paru dengan spirometri
a. Pemeriksaan Penunjang
b. Pemeriksaan sputum
c. Pemeriksaan darah
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding asma antara lain sbb :
Dewasa
Penyakit Paru Obstruksi Kronik
Bronkitis kronik
Gagal Jantung Kongestif
Batuk kronik akibat lain-lain
Disfungsi larings
Obstruksi mekanis (misal tumor)
Emboli Paru
Anak
Benda asing di saluran napas
Laringotrakeomalasia
Pembesaran kelenjar limfe
Tumor
Stenosis trakea
Bronkiolitis
Penialaian awal
Riwayat & pemeriksaan fisik
(auskultasi, otot bantu
napas, denyut jantung, frek.
Ringa Napas) danSedang bila mungkin faalMengan
paru (APE &/berat
VEP1, saturasi cam
n O2). AGDA dan pemeriksaanjiwa
Pengobatan
lain atasawal
indikasi
- Oksigenasi dengan
kanul nasal
- Inhalasi agonis β-2
kerja singkat
(nebulisasi), setiap 20
menit dalam sati jam)
atau agonis β-2 injeksi
Penilaian ulang setelah 1
(terbutalin 0,5 ml
jam
subkutan
Pem. atau O2 &
Fisik, saturasi
adrenalin 1/1000
pemeriksaan lain atas0,3 Respon
Respon baik Respon
-Respon ml subkutan)
indikasi tidak buruk
baik & - Kortikostreoid
sempur dalam 1
stabil dalam sistemikna : jam
60 menit o Resiko
Serangan Resiko
-Pem. Fisik tinggi
asma berat tinggi
normal distress distress
o Tidak ada
-APEPulang
> 70% Dirawat
- Pem. Dirawat
- Pem.
- Pengoba
prediksi/nil direspon
RS
Fisik di ICU
Fisik
tan - (gejala
Inhalasi
segera
ai terbaik - (berat,
Inhalasi
dilanjutk agonis β-
-Saturasi
an O2 bronkodilato
ringan agonis
gelisah
2 ± anti
> 90%dengan sedang
r
kolinergi β-2 ±
dan
inhalasi o- APE
k Dalam> anti
kesdaran
agonis β- - 50%
Kortikost
kortikosteroi kolinerg
menurun
2 tetapi
eroid < ik
d oral )
- Btuh sistemik
70% -- APE
Kortikos
<
kortikostPerbaik Tidak
-- Saturasi
Aminofili teroid
30%
eroid an n drip
oral
O2 perba
- Terapi
IV
- PaCO2 >
tidak - Pertimb
- Edukasi : O2ikan 45
-Pulang
Pakai perbaik
pertimba Dirawa angkan
mmHg
obat an
ngan agonis
Bila APE
yang kanul
t di β-2 <
- PaO2
60
benar
>60% nasal ICU mmHginjeksi
-prediksi/t
Ikuti atau SC/IM/I
rencan
erbaik. masker V
a obat venture Bila
Tetap
selanju
- Terapi
- Pantau tidak O2
29. Apa maknaberikan
tnya klinis yang dialami
PE, sat.
mulan.?
30.
pengobat
Apa mekanisme bersin O2, nadi,
dan pilek.? perbaimenggu
an oral kadar nakan
kan masker
31. atau teofilin
Hubungan faktor keturunan dengan kondisi yang dialami mulan.?
inhalasi dalamventure
32. Edukasi apa yang diberikan dokter 6-12-kepada
Aminofi mulan.?
lin drip
jam - Mungki
n perlu
intubasi
dan
ventilasi
mekani
k
TEMAN-TEMAN PEMBAGIAN PERTANYAAN INI BUKAN BERDASARKAN SIAPA YANG
MENJELASKANNYA TADI, PEMBAGIAN INI HANYA ACAK-ACAK BELAKA, BILA ADA
KESALAHAN DAN KEBANYAKAN MENJAWAB ITU HANYALAH KEBETULAN BELAKA.
JADI HARAP DI MAKLUMI YA
^_^ ^_^
Susan : 3, 20, 15
Rido : 1, 10
Stella : 6, 24, 7
Dema : 26, 8, 11
Heru :29, 4
Eaa :31, 17
Iif : 9, 28, 22
NB : JAWABANNYA DIKRIM KEMBALI KE EMAIL PENGIRIMNYA LAGI ,DI TUNGGU SAMPAI
BESOK SORE YA!! KALAU TIDAK BESOK DIKASIH JAWABANNYA PAKE LEWAT.. OCEE!! KEEP
SMILE!!