Anda di halaman 1dari 15

Klarifikasi istilah

Sesak napas : pengalaman subjektif atas ketidaknyamanan dalam bernapas

Obat : senyawa kimia yang diberikan pada hewan/manusia yang mempengaruhi metabolisme.

Mengi : suara napas seperti bersiul,kontiniu yang durasinya lebih lama terdengar pada saat ekspirasi

Batuk : ekspulsi udara dari dalam paru secara mendadak

Dahak :

Demam :

Bersin :

Pilek :
Identifikasi masalah

1. Jelakan klasifikasi sesak napas.?


 Dispnea akut

Sesak napas yang berlangsung kurang dari 1 bulan. Dyspnea akut dengan awal yang tiba-tiba
merupakan penyebab umum kunjungan ke ruang gawat darurat. Penyebab dyspnea akut
diantaranya penyakit pernapasan (paru-paru dan pernapasan), penyakit jantung atautrauma dada.

 Dispnea kronik

Sesak napas yang berlangsung lebih dari 1 bulan. Dyspnea kronis (menahun) dapat disebabkan oleh
asma, Penyakit ParuObstruktif Kronis (PPOK), emfisema, inflamasi paru-paru, tumor,kelainan pita suara.

Dyspnea biasanya ditentukan dengan klasifikasi Hugh-Jones yang dapat dibagi menjadi:

 Derajat pertama: kerja tampak sama dengan mereka yang memiliki usia sama, berjalan, naik tangga
mungkin seperti orang sehat lainnya.
 Derajat dua: walaupun obstruksi tidak didapatkan, pasien tidak dapat untuk berjalan seperti orang
lainnya yang berusia sama.
 Derajat tiga: walaupun tidak dapat berjalan seperti orang sehat pada level biasa, pasiennya masih
dapat berjalan satu kilometer atau lebih dengan langkahnya sendiri.
 Derajat empat: orang berjalan 50 m atau lebih membutuhkan istirahat atau tidak dapat
melanjutkannya.
 Derajat lima: sesak napas terjadi ketika ganti baju atau istirahat; dan orang tersebut biasanya tidak
dapat meninggalkan rumah.

2. Bagaimana ciri-ciri fisik seseorang dikatakan sesak napas.?


3. Bagaimana faktor pemicu dan mekanisme sesak napas.?
Sistem kardiovaskular : gagal jantung
Sistem pernafasan : PPOK, penyakit parenkim paru, hipertensi pulmonal, kifoskoliosis
berat, fakor mekanik di luar paru (asites, obesitas, efusi pleura)
Psikologis :(kecemasan)
Hematologi (anemia kronik)
Aktifitas berat
Kelai nan gas-gas pernafasan dalam cairan tubuh, terutama hiperkapnia dan hipoksia, dll.

Mekanisme sesak nafas : Dispnea atau sesak napas bisa terjadi dari berbagai mekanisme
seperti jika ruang fisiologi meningkat maka akan dapat menyebab kan gangguan pada pertukaran gas
antara O2 dan CO2 sehingga menyebabkan kebutuhan ventilasi makin meningkat sehingga terjadi
sesak napas. Pada orang normal ruang mati ini hanya berjumlah sedikit dan tidak terlalu penting,
namun pada orang dalam keadaan patologis pada saluran pernapasn maka ruang mati akan meningkat.
Begitu juga jika terjadi peningkatan tahanan jalan napas maka pertukaran gas juga akan terganggu dan
juga dapat menebab kan dispnea. Dispnea juga dapat terjadi pada orang yang mengalami penurnan
terhadap compliance paru, semakin rendah kemampuan terhadap compliance paru maka makinbesar
gradien tekanan transmural yang harusdibentuk selama inspirasi untuk menghasilkan pengembangan
paru yang normal. Penyebab menurunnya compliance paru bisa bermacam salah satu nya adalah
digantinya jaringan paru dengan jaringan ikat fibrosa akibat inhalasi asbston atau iritan yang sama.

4. Apa indikasi seseorang yang sesak napas diharuskan masuk ICU.?


a. Gagal napas
b. Apneu dengan henti napas, termasuk kasus akibat intoksikasi
c. Syok
d. Insufisiensi jantung
e. Disfungi Neurologis

5. Sebutkan jenis-jenis pola pernapasan.?


6. Mengapa setelah mulan diberikan obat sakitnya tidak berkurang.?
Kemungkinan Mulan mengalami serangan asma berat sehingga paru memberi respon buruk
terhadap obat yang biasa digunakan Mulan.
Cirri asma serangan berat:
Sesak saat istirahat
Berbicara kata perkata dalam satu napas
Nadi > 120
APE < 60% atau 100 1/dtk

7. Bagaimana mekanisme bunyi napas mengi dan batuk berdahak.?

Alergen Bereaksi dengan sel mast


& IgE

Tract. Respirasi
Mengeluarkan mediator
inflamasi
Imp. Saraf aferen yang
berjalan N. Vagus ke
medulla otak Histamin menyebabkan Hipersekresi
vasokontriksi bronkus mucus dan
edema dinding
Efek :
bronkus

8. Udara tekanan
Udara
9. diekspirasi tinggi dalam paru Sesak nafas
mendadak keluar
10. cepat dan bunyi
melewati epiglottis mengi
dan pita suara Batuk
berdahak

Otot diabdomen
kontraksi kuat
Mendorong diafragma
BATUK

Tekanan paru
meningkat cepat

8. Apa makna klinis bunyi napas mengi dan batuk berdahak berwarna jernih.?

Nafas mengi :
Terjadinya penyempitan saluran nafas bawah secara fisiologik (hipersekresi mukus) atau anatomik
(bronkokonstriksi).

Dahak jernih :
Tidak terjadi infeksi pada saluran pernafasan.
Tidak terjadi luka pada saluran pernafasan bawah.
Terjadi hipersekresi mukus akibat reaksi alergi.

Respirologi
DR. R. Darmanto Djojodibroto, Sp.P, FCCP

9. Jelaskan macam-macam suara napas.?

Suara napas normal


 Vesikuler, yaitu suara nafas yang terdengar bila stetoskop ditempelkan pada dinding toraks
seorang normal. Kualitas suara cukup halus, bernada agak rendah, dan biasanya kanan sama
dengan kiri. Tempat terbaik untuk mendengarkan bising ini ialah pada daerah bawah toraks
karena suara ini berasal dari masuknya udara ke dalam alveolus sedangkan didaerah basal
paru jarak antara alveolus ke dinding toraks adalah yang paling pendek, mengingat makin
menipisnya lapisan otot dinding toraks setempat. Suara waktu inspirasi akan langsung
berkelanjutan dengan suara yang terdengar saat ekspirasi, tetapi perlu diperhatikan bahwa
suara nafas waktu inspirasi sedikit lebih keras disamping sedikit lebih lama dari ekspirasi. Hal
ini disebabkan karena dalam keadaan normal inspirasi merupakan proses aktif (yaitu melalui
kontraksi otot-otot), sedangkan ekspirasi merupakan proses pasif (melaui gaya elastic yang
berasal dari jaringan-jaringan elastic paru itu sendiri, toraks maupun isi perut yang tertekan ke
bawah oleh diafragma saat inspirasi).
 Bronkovesikuler, yaitu suara nafas yang kualitasnya seperti suara nafas normal namun dengan
nada yang sedikit lebih tinggi, sedikit lebih keras disertai dengan ekspirasi yang sedikit lebih
panjang (sehingga menjadi sama panjang dengan inspirasi). Hal ini secra normal dapat
dijumpai pada anak-anak, karena bronkus –bronkus lebih dekat pada dinding toraks
dibandingkan pada orang dewasa. Secara patologis dapat ditemukan pada orang dewasa yang
menderita bronkopnemoni.
 Suara nafas bronkeal/trakeal, yaitu suara nafas yang sama sekali berbeda kualitasnya (lebih
keras dengan nada lebih tinggi, disertai suara nafas ekspirasi yang jauh lebih lama dari
inspirasi. Tepat sebelum suara nafa inspirasi beralih ke suara nafas ekspirasi akan terjadi
keheningan sejenak (silent gap). Suara yang mendekati suara nafas bronkeal ialah suara nafas
trakeal (yang dapat didengar dengan menaruh stetoskop tepat diatas trakea pada orang
normal). Hal ini bias terjadi, kalau penyaluran getaran suara dari bronkus tersebut makin
padat, sedang bronkus tetap terbuka dan dengan lumen yang normal.

Suara atau Bising Nafas Tambahan 7

1. Ronki kering, dalam hal ini dapat dibedakan atas :


a. Wheeze = wheezing, yaitu suara mengi yang berkepanjangan dan terdengar saat ekspirasi
(lebih sering), walupun kadang-kadang juga saat inspirasi. Intensitasnya tak selalu sama,
tergantung saat pemeriksaan maupun lokalisasinya dan bila cukup keras maka tanpa
stetoskop pun suara ini dapat terdengar.
Suara tambahan ini ditimbulkan karena adanya penyempitan lumen bronkeolus dan
bronkus kecil baik karena edema, mucus ataupun karena spasme, maupun karena ketiga-
tiganya seperti pada asma dan bronchitis kronis, dalam hal mana akan didapatkan secara
difus di kedua paru. Makin kecil diameter lumen saluran nafas yang tersumbat dan makin
kecil lumen yang masih dapat dilalui udara pernafsan, makin tinggi pula nada suara
tambahan ini.
Kadang-kadang wheezing hanya dapat didengarkan di suatu tempat tertentu saja, yaitu
bila ada kompresi terhadap dinding bronkus dan sekitarnya, ataupun ada penyumbatan
local suatu saluran pernafasan, misalnya karena benda asing, atau tumor intra-luminer.
Dengan demikian wheezing jenis terakhir ini sama sekali tidak ada hubungannya asma
ataupun bronkitis kronis.
b. Stridor = sonorous rhonchus, yaitu suara yang akan terdengar bilamana ada segumpal
dahak atau penyebab obstruksi intraluminer lain berada dlam bronkus besar/trakea/laring,
tentunya makin besar gumpalan dahak ataupun penyebab obstruksi serta makin besar
saluran nafas, makin keras/kasar pula bunyi suara ini, sehingga tanpa stetoskop juga
dapat terdengar. Sebagaimana halnya dengan wheeze, stridor dapat terdengar saat
ekspirasi (lebih sering), tetapi juga dapat saat inspirasi. Yang dikenal baik ialah stridor
pada anak yang terkena difteri yang sudah agak parah (dalam hal ini penyebab obstruksi
ialah pseudomembran)
2. Ronki basah = rales (dibaca rahls), yaitu suara yang terdengar bila ada infiltrate, atau tidak
nyaring bila ada edema paru. Suara ini timbul karena dalam bronkus terdapat cairan bebas
berupa sekrit atau eksudat, selanjutnya dibagi dalam 3 kelas :
a. Ronki basah halus, yaitu bila sumber suara berasal dari bronkeolus. Ronki basah halus ini
harus dapat dibedakan dari “Krepitasi” atau Opening Snap of the Alveoli, yaitu suara
yang terdengar bila seseorang mendadak menarik nafas dalam, sehingga beberapa
alveolus yang tadinya tertututp mendadak terbuka terisi udara. Setelah beberapa kali
nafas dalam maka krepitasi akan hilang sendiri, padahal ronki basah halus tetap akan
terdengar. Perlu diingat bahwa fenomena krepitasi adalah suatu hal yang normal,
sebaliknya adanya ronki basah halus menunjukkan adanya kelainan patologis. Seringkali
pada penyakit tuberculosis paru stadium dini sudah dapat terdengar adanya ronki basah
halus didaerah supra atau infra-klavikuler kanan atau kiri atau kedua-duanya (yaitu
ditempat dimana biasanya timbul infiltrate dini, bahkan kadang-kadang sudah akan dapat
terdengar sebelum tampak bayangan infiltrate tersebut pada foro paru.
b. Ronki basah sedang, yaitu bila sumber suara berasal dari bronkus kecil.
c. Ronki basah kasar, yaitu bila sumber suara berasal dari bronkus besar, juga bisa
terdengar bila ada cairan bebas dalam suatu kavitas.

Ronki basah halus sampai sedang akan dapat terdengar secara merata di seluruh paru
pada bronkopnemoni luas serta juga pada tuberculosis miliaris.

3. Suara gesekan pleura (pleural friction rub), yaitu suara yang terdengar pada inspirasi maupun
ekspirasi dan sifatnya serupa dengan suara yang akan timbul bila 2 lembar kertas gosok
(yaitu bagian yang kasar) digosokkan yang satu terhadap yang lain. Suara ini dapat terdengar
bila permukaan pleura menjadi kasar.
4. Bronkofoni (vocal resonance), yaitu suara gema yang dapat didengarkan bila orang yang
diperiksa mengucapkan suara vocal yang keras (delapan puluh delapan, tujuh puluh tujuh,
dan sebagainya) atau suara bisik (sasa-sasa, seratus sebelas, dan sebagainya). Kiranya perlu
diingat bahwa dengan suara bisik perbedaan kanan-kiri (bila ada) akan lebih jelas terdengar.
Pada umumnya bronkofoni kanan sama dengan kiri. Bilamana tidak demikian halnya maka
hal ini menunjukkan adanya kelainan patologis yang dapat disebabkan oleh keadaan-keadaan
seperti yang didapatkan pada fremitus yang mengeras ataupun melemah.
10. Macam-macam kelainan pada sistem pernapasan.?
1. Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain
pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.

2. Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang
disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat menurun.

3. Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri mycobacterium


tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding
alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil.
Akibatnya napas penderit terengah-engah.

4. Macam-macam peradangan pada sistem pernapasan manusia:

a. Rinitis, radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza. Rinitis juga
dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir
meningkat.
b. Faringitis, radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit dan
tampak berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik.
c. Laringitis, radng pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain
karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
d. Bronkitis, radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam dan
banyak menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan.
e. Sinusitis, radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung. Biasanya
di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.

5. Asfikasi, adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen yang
disebabkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan
lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan).

6. Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah,
sehingga pernapasan terganggu.

7. Difteri, adalah penyumbatanpada rongga faring atau laring oloeh lendir yang dihasilkan kuman
difteri.

8. Emfisema, adalah penyakit pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.

9. Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang
menyebabkan terjadinya radang paru-paru.

10. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena
pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.

11. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar
ke seluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan aktivitas yang sering merokok.
Perokok pasif juga dapat menderita kanker paru-paru. Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan
kanker paru-paru adalah penderita menghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk petroleum, dan
kromium.

12.Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan


Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru-
paru. Akibat perubahan anatomi saluran pernapasan tersebut, pada perokok akan timbul perubahan
fungsi paru-paru. Merokok juga merupakan penyebab timbulnya penyakit obstruksi paru menahun,
termasuk emfisema (pembengkakan paru-paru), bronkitis kronis. Dan asma.
Merokok menjadi pemicu utama penyebab penyakit kanker paru-paru. Hubungan tersebut telah
diteliti dan akhirnya secara tegas memang bahwa rokok sebagai penyebab utama kanker paru-paru.
Dibandingkan dengan bukan seorang perokok, kemungkinan timbulnya kenker paru-paru pada
perokok mencapai 10-30 kali lipat.

11. Penyakit apa yang ditandai dengan sesak napas.?


Asma
PPOK : Emfisema, bronkhitis kronis
Emboli paru
Pneumonia
Gagal jantung kiri akut
Sarkoidosis

Respirologi
DR. R. Darmanto Djojodibroto, Sp.P, FCCP

Ilmu Penyakit Dalam Jilid , Edisi 5.

12. Diagnosis banding yang terkait dengan sesak napas.?

13. Apa makna klinis pasien ini 4X sesak napas.?


Berarti Mulan terserang sesak napas tipe kronis karena sesaknya sudah berlangsung sejak
lama dan biasanya sesak napas ini dialami oleh orang dengan riwayat asma.

14. Macam-macam batuk dan obatnya?


15. Apakah ada hubungannya riwayat napas Mulan sebelumnya dengan sekarang?
hubungannya adalah untuk membantu menegakkan diagnosis. Karna jika pasien pernah sebelumnya
mangalami sesak nafas pada saat kecil, berbeda dengan pasien yang baru mengalami sesak nafas saat
dewasa. Pasien yang mengalami sesak nafas sejak kecil seperti di skenario kemungkinan besar
mengalami asma. Karena ciri asma biasanya dimulai dari pada masa kanak-kanak dengan keluarga
yang mempunyai riwayat penyakit atopik termasuk hay fever, ekzema, dan asma
16. Kenapa debu dan asap tidak berpengaruh pada semua orang?
Karena tidak semua orang memiliki faktor resiko asma, orang-orang dengan keluarga yang
memiliki riwayat asma memiliki jumlah IgE yang berlebih dibanging orang-orang normal
tanpa riwayat asma, sehingga hanya orang-orang dengan faktor resiko asma yang akan
berespon terhadap benda-benda yang pada orang normal tidak berpengaruh, termasuk di
dalamnya debu/asap pada kasus si Mulan, dan juga cuaca dingin pada kasus ibu Mulan.

17. Jelaskan definisi asma.?


Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan
elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan
gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama
malam dan atau dini hari. Episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas,
bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan.
(Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia, PDPI 2004)

18. Jelaskan klasifikasi asma.?


Berdasarkan etiologi,
Asma ekstrinsik (alergik)
Asma intrinsik (non alergi/idopatik)

Berdasarkan derajat berat,


Intermitten
Persisten ringan
Persisten sedang
Persisten berat
(Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia, PDPI 2004)
(Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1 edisi 5)

19. Jelaskan epidemiologi asma.?

Asma merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia, hal itu
tergambar dari data studi survei kesehatan rumah tangga (SKRT) di berbagai propinsi di Indonesia.
Survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 1986 menunjukkan asma menduduki urutan ke-5 dari 10
penyebab kesakitan (morbiditi) bersama-sama dengan bronkitis kronik dan emfisema. Pada SKRT
1992, asma, bronkitis kronik dan emfisema sebagai penyebab kematian (mortaliti) ke-4 di Indonesia
atau sebesar 5,6 %. Tahun 1995, prevalensi asma di seluruh Indonesia sebesar 13/ 1000, dibandingkan
bronkitis kronik 11/ 1000 dan obstruksi paru 2/ 1000.

(Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia, PDPI 2004)

20. Jelaskan Etiologi asma.?


terdapat hubungan antara asma dan alergi. Pada sebagian besar penderita asma, ditemukan riwayat
alergi, selain itu serangan asmanya juga sering dipicu oleh pemajanan terhadap alergen. Pada pasien
yang mempunyai komponen alergi, jika ditelusuri ternyata sering terdapat riwayat asma atau alergi
pada keluarganya. Hal ini menimbulkan pandapat bahwa terdapat faktor genetik yang mnyebabkan
seorang mnderita asma. Faktor genetik yang diturunkan adalah kecenderungan memproduksi antibodi
IgE yang berlebihan. Seseorang yang mempunyai predisposisi memproduksi IgE berlebihan disebut
mempunyai sifat atopik. Namun, ada penderita asma yang tidak atopik dan juga serangan asmanya
tidak dipicu oleh pemajanan terhadap alergen. Pada penderita ini, jenis asmanya disebut idiosinkratik;
biasanya serangan asmanya didahului oleh infeksi saluran pernafasan bagian atas.

21. Jelaskan Patofisiologi asma.?

Pencetus serangan asma dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, antara lain allergen, virus,
iritan yang dapat menginduksi respon inflamasi akut yang terdiri atas reaksi asma tipe cepat dan
pada sejumlah kasus diikuti reaksi asma tipe lambat.

22. Jelaskan faktor resiko asma.?

Faktor Pejamu
Prediposisi genetik
Atopi
Hiperesponsif jalan napas
Jenis kelamin
Ras/ etnik

Faktor Lingkungan
(predisposisi asma)

Alergen di dalam ruangan


 Mite domestik
 Alergen binatang
 Alergen kecoa
 Jamur (fungi, molds, yeasts)

Alergen di luar ruangan


 Tepung sari bunga
 Jamur (fungi, molds, yeasts)

Bahan di lingkungan kerja

Asap rokok
 Perokok aktif
 Perokok pasif

Polusi udara
 Polusi udara di luar ruangan
 Polusi udara di dalam ruangan

Infeksi pernapasan
Infeksi parasit
Status sosioekonomi
Besar keluarga
Diet dan obat
Obesiti

(Non alergik)
Alergen di dalam dan di luar ruangan
Polusi udara di dalam dan di luar ruangan
Infeksi pernapasan
Exercise dan hiperventilasi
Perubahan cuaca
Sulfur dioksida
Makanan, aditif (pengawet, penyedap, pewarna makanan), obat-obatan
Ekspresi emosi yang berlebihan
Asap rokok
Iritan (a.l. parfum, bau-bauan merangsang, household spray)

(Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia, PDPI 2004)

23. Jelaskan gejala/manifestasi kilnis asma


24. Jelaskan Pemeriksaan fisik asma
25. Jelaskan Pemeriksaan penunjang asma
26. Jelaskan alur diagnosa
 Anamnesis
 Riwayat dan gejala penyakit
 Riwayat keluarga
 Riwayat alergi (atopi)
 Penyakit lain yang memberatkan
 Perkembangan penyakit
 Obat – obat yang digunakan

 Pemeriksaan fisik
 Inspeksi
 Palpasi
 Perkusi
 Auskultasi
 Faal Paru dengan spirometri

a. Pemeriksaan Penunjang

 Analisa gas darah


 Pengukuran status alergi
 Radiografi

b. Pemeriksaan sputum

c. Pemeriksaan darah

27. Jelaskan Diagnosa banding diagnosa kerja

DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding asma antara lain sbb :
Dewasa
 Penyakit Paru Obstruksi Kronik
 Bronkitis kronik
 Gagal Jantung Kongestif
 Batuk kronik akibat lain-lain
 Disfungsi larings
 Obstruksi mekanis (misal tumor)
 Emboli Paru

Anak
 Benda asing di saluran napas
 Laringotrakeomalasia
 Pembesaran kelenjar limfe
 Tumor
 Stenosis trakea
 Bronkiolitis

(Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia, PDPI 2004)

28. Jelaskan Penatalaksanaan dan farmakologi.?

Penialaian awal
Riwayat & pemeriksaan fisik
(auskultasi, otot bantu
napas, denyut jantung, frek.
Ringa Napas) danSedang bila mungkin faalMengan
paru (APE &/berat
VEP1, saturasi cam
n O2). AGDA dan pemeriksaanjiwa
Pengobatan
lain atasawal
indikasi
- Oksigenasi dengan
kanul nasal
- Inhalasi agonis β-2
kerja singkat
(nebulisasi), setiap 20
menit dalam sati jam)
atau agonis β-2 injeksi
Penilaian ulang setelah 1
(terbutalin 0,5 ml
jam
subkutan
Pem. atau O2 &
Fisik, saturasi
adrenalin 1/1000
pemeriksaan lain atas0,3 Respon
Respon baik Respon
-Respon ml subkutan)
indikasi tidak buruk
baik & - Kortikostreoid
sempur dalam 1
stabil dalam sistemikna : jam
60 menit o Resiko
Serangan Resiko
-Pem. Fisik tinggi
asma berat tinggi
normal distress distress
o Tidak ada
-APEPulang
> 70% Dirawat
- Pem. Dirawat
- Pem.
- Pengoba
prediksi/nil direspon
RS
Fisik di ICU
Fisik
tan - (gejala
Inhalasi
segera
ai terbaik - (berat,
Inhalasi
dilanjutk agonis β-
-Saturasi
an O2 bronkodilato
ringan agonis
gelisah
2 ± anti
> 90%dengan sedang
r
kolinergi β-2 ±
dan
inhalasi o- APE
k Dalam> anti
kesdaran
agonis β- - 50%
Kortikost
kortikosteroi kolinerg
menurun
2 tetapi
eroid < ik
d oral )
- Btuh sistemik
70% -- APE
Kortikos
<
kortikostPerbaik Tidak
-- Saturasi
Aminofili teroid
30%
eroid an n drip
oral
O2 perba
- Terapi
IV
- PaCO2 >
tidak - Pertimb
- Edukasi : O2ikan 45
-Pulang
Pakai perbaik
pertimba Dirawa angkan
mmHg
obat an
ngan agonis
Bila APE
yang kanul
t di β-2 <
- PaO2
60
benar
>60% nasal ICU mmHginjeksi
-prediksi/t
Ikuti atau SC/IM/I
rencan
erbaik. masker V
a obat venture Bila
Tetap
selanju
- Terapi
- Pantau tidak O2
29. Apa maknaberikan
tnya klinis yang dialami
PE, sat.
mulan.?
30.
pengobat
Apa mekanisme bersin O2, nadi,
dan pilek.? perbaimenggu
an oral kadar nakan
kan masker
31. atau teofilin
Hubungan faktor keturunan dengan kondisi yang dialami mulan.?
inhalasi dalamventure
32. Edukasi apa yang diberikan dokter 6-12-kepada
Aminofi mulan.?
lin drip
jam - Mungki
n perlu
intubasi
dan
ventilasi
mekani
k
TEMAN-TEMAN PEMBAGIAN PERTANYAAN INI BUKAN BERDASARKAN SIAPA YANG
MENJELASKANNYA TADI, PEMBAGIAN INI HANYA ACAK-ACAK BELAKA, BILA ADA
KESALAHAN DAN KEBANYAKAN MENJAWAB ITU HANYALAH KEBETULAN BELAKA.
JADI HARAP DI MAKLUMI YA

^_^ ^_^

Susan : 3, 20, 15

Rido : 1, 10

Stella : 6, 24, 7

Dema : 26, 8, 11

Mince :18, 30, 2

Heru :29, 4

Eaa :31, 17

Rahman: 32, 12, 5

Lusi :23, 25, 27

Andre : 14, 13, 19

Nadia : 21, 16, 13

Iif : 9, 28, 22
NB : JAWABANNYA DIKRIM KEMBALI KE EMAIL PENGIRIMNYA LAGI  ,DI TUNGGU SAMPAI
BESOK SORE YA!! KALAU TIDAK BESOK DIKASIH JAWABANNYA PAKE LEWAT.. OCEE!! KEEP
SMILE!! 

Anda mungkin juga menyukai