1 PB PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DIAMETER 0,6

METER DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITIS DAN


METODE ELEMEN HINGGA PADA INTERCHANGE BINJAI
DARI PROYEK JALAN TOL MEDAN – BINJAI

Welman F.F. Tambunan1 dan Roesyanto2


1
Mahasiswa S1 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara (USU)
2
Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara (USU)

ABSTRAK
Pondasi tiang pancang merupakan salah satu jenis dari pondasi dalam yang umum digunakan.
Untuk menghitung kapasitas tiang, terdapat banyak rumus yang dapat digunakan. Hasil masing-
masing rumus tersebut menghasilkan nilai kapasitas yang berbeda beda. Tujuan studi ini untuk
menghitung dan menganalisis daya dukung tiang pancang dari hasil Standard Penetration Test
(SPT), dan Kalendering kemudian membandingkan hasil perhitungan tersebut dengan hasil
perhitungan dengan Metode Elemen Hingga dengan bantuan program Plaxis. Hasil perhitungan
daya dukung ultimit (Qu) tiang pada kedalaman yang sama yaitu 22 m, untuk SPT dengan
metode Mayerhoff diperoleh 462,38 ton, untuk Kalendering dengan metode Danish 439,82 ton
dan metode ENR 488,90 ton , dan dengan Metode Elemen Hingga diperoleh 255,55 ton. Daya
dukung lateral ultimit tiang pancang tunggal dengan metode Broms secara analitis bernilai
24,47 Ton dan secara grafis bernilai 28,60 Ton. Penurunan yang terjadi untuk tiang apung atau
friksi diperoleh sebesar 2,44 mm untuk tiang dukung ujung sebesar 2,56 mm penurunan elastis
tiang tunggal sebesar 6,53 mm dan berdasarkan Metode Elemen Hingga sebesar 18,72 mm.
Untuk kapasitas kelompok tiang menggunakan metode Converse-Labore diperoleh efisiensi grup
tiang pancang sebesar 0,66 dan metode Los Angeles diperoleh efisiensi grup tiang pancang
sebesar 0,74. Terdapat perbedaan daya dukung dari titik SPT, Kalendering dan hasil Metode
Elemen Hingga. Perbedaan hasil tersebut dapat disebabkan oleh kedalaman tanah yang ditinjau,
dan cara pelaksanaan pengujian yang bergantung pada ketelitian operator dan perbedaan
parameter yang digunakan dalam perhitungan.

Kata kunci: Tiang Pancang, SPT, Kalendering, Daya Dukung, Plaxis

ABSTRACT

Pile foundation is one type of foundation when great depth is required for supporting the load. To
calculate the capacity of the pile, there are many formulas that can be used. The results of each of
these formulas produces a value that is different capacity. The purpose of this study to calculate
and analyze the bearing capacity of the pile from the Standard Penetration Test (SPT), and
calendering then compare this with the results of calculations by the Finite Element Method with
the help of Plaxis program. The result of the calculation of ultimate bearing capacity (Qu) at the

1
same depth is 22 m, for SPT by Mayerhoff method gained 462,38 tons, to Kalendering by the
Danish method gained 439,82 tons and ENR method gained 488,90 tons, and the Finite Element
Method gained 255,55 tons. The lateral bearing capacity with Broms method, analytically and
graphically are 24,47 ton and 28,60 ton respectively . The resulting of settlement for the pole
buoyancy or friction and end bearing are 2,44 mm and 2,56 mm then elastic settlement gained
6,53 mm and is based on the Finite Element Method of 18,72 mm. For the capacity of pile
groups using methods Converse-Labore obtained pile group efficiency of 0,66 and Los Angeles
methods obtained pile group efficiency of 0,74. There are differences in the carrying capacity of
the SPT point, Kalendering and the results of the Finite Element Method. The yield difference
can be caused by soil depth under review, and how the testing is dependent on the accuracy
operator and the difference of parameters used in the calculation.

Key words: Pile Foundation, SPT, Calendering, Bearing Capacity, Plaxis

1. PENDAHULUAN

Pondasi merupakan salah satu struktur bangunan yang terletak pada bagian paling bawah
bangunan. Keberadaan pondasi tidak dapat dipisahkan dari struktur bangunan karena pondasi
berfungsi untuk meneruskan gaya-gaya atau beban yang bekerja pada struktur atas ke tanah dasar
yang cukup keras. Pemilihan pondasi serta perencanaan pondasi harus dilakukan secara benar.
Maka pada saat perencanaan pondasi para perencana harus menganalisa daya dukung tanah
dimana pondasi akan dibangun karena pada saat pondasi diberi beban dan besar beban tersebut
diteruskan pondasi ke tanah tidak boleh melampaui kekuatan tanah tersebut. Perencanaan dan
pemilihan pondasi yang salah akan mengakibatkan bangunan tersebut tidak awet bahkan
mengalami keruntuhan (failure). Pondasi tiang pancang merupakan bagian dari jenis pondasi
dalam yang banyak digunakan. Dalam mendisain pondasi dalam, terdapat beberapa metode
analitis untuk menentukan kapasitas daya dukung pondasi dalam. Selain itu kapasitas daya
dukung juga dapat di analisa dengan metode numerik dengan bantuan program. Salah satu
diantaranya adalah Plaxis. Plaxis adalah program pemodelan dan post processing metode elemen
hingga yang mampu melakukan analisa masalah geoteknik dalam perencanaan bangunan sipil.
2. TUJUAN PENELITIAN
Menghitung dan membandingkan daya dukung pondasi tiang pancang dengan
menggunakan data dari hasil Standart Penetration Test (SPT), kelendering dan Metode Elemen
Hingga. Menghitung kapasitas daya dukung lateral tiang tunggal Menghitung penurunan elastis
yang terjadi pada tiang tunggal secara analitis dan metode elemen hingga Menghitung efisiensi
dan daya dukung ultimit kelompok tiang.
3. METODE PENELITIAN
 Mengadakan analisis data dengan menggunakan data hasil SPT dan hasil uji Kalendering
berdasarkan formula yang ada.
 Mengadakan analisis terhadap hasil perhitungan yang dilakukan dan membuat
kesimpulan.

2
4. STUDI PUSTAKA
Daya dukung tiang akan dihitung dengan menggunakan data hasil SPT dengan rumus
Mayerhof dan perhitungan daya dukung dengan menggunakan data kalendering yang diperoleh
saat pemancangan tiang dengan rumus Danish dan ENR.
4.1. Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang Berdasarkan Data SPT.
1. Daya dukung pondasi tiang pada tanah non kohesif
(1)
Dimana :
NSPT = rata-rata nilai N-SPT di dekat ujung tiang (sekitar 10D (diameter) di atas dan 4D
dibawah ujung tiang)
2. Tahanan geser selimut tiang pada tanah non kohesif
(2)
Dimana :
Li = Panjang lapisan tanah (m), P = Keliling Tiang (m)
3 Daya dukung pondasi tiang pada tanah kohesif
(3)
Dimana :
Ap = Luas penampang tiang (m2), cu = Kohesi undrained (kN/m2)
4 Tahanan geser selimut tiang pada tanah kohesif
(4)
Dimana :
α = Koefisien adhesi antara tanah dan tiang, cu = Kohesi undrained (kN/m2), p = Keliling
tiang (m), Li = Panjang lapisan tanah (m)

4.2. Perhitungan Daya Dukung Tiang Berdasarkan Data Kalendering

a. Menghitung kapasitas daya dukung tiang pancang dengan metode Danish Formula

(5)

Dimana :η= effisiensi alat pancang, E = energi alat pancang (kg-cm),L = panjang tiang
(m), Ep= modulus elastisitas tiang (kg/cm2).

b. Menghitung kapasitas daya dukung tiang pancang dengan Metode Modified New
Enginering News Record (ENR)

Rdu (6)

Dimana : ef= effisiensi hammer (%), Wr = berat hammer (Ton), Wp= berat pile (Ton), S
= penetrasi pukulan per cm (cm), n= koefisien restitusi = 0,4, h= tinggi jatuh hammer
(cm).

3
4.3. Perhitungan Daya Dukung Lateral Tiang
Daya dukung lateral dihitung menggunakan metode Broms. Untuk menghitung daya
dukung horizontal, terlebih dahulu kita harus menghitung faktor kekakuan tiang untuk jenis tanah
non-kohesifnya.
1. Perilaku tiang dan factor kekakuan tiang

(7)

Gambar 1. Sketsa gaya lateral pada pondasi tiang

2. Keruntuhan tiang akibat momen lentur maksimum tiang


Maka :
(8)

Maka beban izin lateral

(9)

3. Cek terhadap grafik hubungan dan .

4.4. Penurunan Elastis Tiang Tunggal

Penurunan tiang tunggal dihitung menggunakan rumus Poulus – Davis. Perkiraan


penurunan tiang tunggal dapat dihitung berdasarkan :

a) Untuk tiang apung atau friksi

(10)

Dimana : (11)

4
b) Untuk tiang dukung ujung

(12)

Dimana : (13)

Keterangan :
S = besar penurunan yang terjadi untuk tiang tunggal (cm)
Q = besar beban yang bekerja (kN)
D = diameter tiang (cm)
Es = modulus elastisitas tanah (Mpa)
I0 = faktor pengaruh penurunan tiang yang tidak mudah mampat (Incompressible) dalam
massa semi tak terhingga
Rμ = faktor koreksi angka poisson untuk μ = 0,3
Rk = faktor koreksi kemudahmampatan tiang
Rh = faktor koreksi untuk ketebalan lapisan yang terletak pada tanah keras
Rb = faktor koreksi untuk kekakuan lapisan pendukung
H = kedalaman total lapisan tanah; ujung tiang ke muka tanah
K adalah suatu ukuran kompressibilitas relatif dari tiang dan tanah yang dinyatakan oleh
persamaan:
(14)

Dimana : (15)

Dengan :
K = faktor kekakuan tiang
Ep = modulus elastisitas dari bahan tiang (kN/ m2)

Ep = 4700 . (16)
Es = modulus elastisitas tanah di sekitar tiang (kN/ m2)
Es = 3 .qc (17)
Eb = 10. Es (18)
c) Penurunan tiang elastis

(19)

4.5. Efisiensi Tiang Pancang


1. Metode Converse – Labore Formula (AASHO)

(20)

5
(21)

2. Metode Los Angeles Group

(22)

4.6. Perhitungan dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga


Pada Metode Elemen Hingga daya dukung yang akan dihitung adalah daya dukung aksial
pondasi tiang pancang.Pemodelan tanah yang digunakan adalah model Mohr – Coulomb dengan
analisis axisymmetric.
5. HASIL
Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Mayerhoff dengan menggunakan data hasil
uji SPT diameter tiang 0,6 meter pada kedalaman 22 m maka diperoleh daya dukung ultimit
pondasi tiang pancang adalah sebesar 462,38 Ton.
Dari data Kalendering dengan menggunakan rumus Danish (5) maka diperoleh daya
dukung sebesar Pu = 439,82 ton dan dengan menggunakan rumus ENR (6) maka didapat hasil
perhitungan sebesar Rdu= 488,90 ton.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh maka tiang pancang


dikategorikan sebagai tiang panjang / elastic pile. Dengan menggunakan rumus (8) diatas
diperoleh beban lateral sebesar Hu = 244,684 kN dan Hall = 97,87 kN

Dan untuk secara grafik dicari pertama Tahanan momen ultimit .


Nilai tahanan ultimit sebesar 20,81 diplot ke grafik, sehingga diperoleh tahanan lateral ultimit
sebesar 21. Berdasarkan perhitungan diperoleh beban lateral Hu = 285,97 kN dimana hasilnya
tidak jauh berbeda dengan cara analitis.
Untuk penurunan yang terjadi pada Bore hole 1 dari persamaan (10), (12), dan (19)
diperoleh secara berurut sebesar 2,44 mm, 2,56 mm, dan 6,53 mm.
Efisiensi grup tiang Metode Converse – Labore Formula diperoleh sebesar 0,66 dan
efisiensi grup tiang metode Los Angeles didapat sebesar 0,74.
Tabel 1. Tabel Daya dukung ultimit tiang pancang Metode Converse – Labore Formula
Jumlah Daya dukung tiang Daya Dukung Tiang
Metode Efisiensi
Tiang tunggal (Ton) Kelompok (Ton)
SPT 0,66 24 462,38 7324,10
DANISH 0,66 24 439,82 6966,76
ENR 0,66 24 488,90 7744,18
MEH 0,66 24 255,25 4043,16

6
Tabel 2. Tabel Daya dukung ultimit tiang pancang Metode Los Angeles
Jumlah Daya dukung tiang Daya Dukung Tiang
Metode Efisiensi
Tiang tunggal (Ton) Kelompok (Ton)
SPT 24 462,38 8211,87
DANISH 24 439,82 7811,20
ENR 24 488,90 8682,86
MEH 24 255,25 4533,24

Perhitungan daya dukung dimodelkan dengan 4 fase. Diperoleh daya dukung pondasi
sebesar Qu = 255,55 ton. Berdasarkan program Plaxis dihasilkan penurunan sebesar 18,72 mm
lebih kecil dari batas penurunan maksimum yaitu 18,72 mm < 25,4 mm maka pondasi dinyatakan
aman terhadap penurunan

Gambar 2. Besar Nilai Penurunan yang Terjadi Setelah Hasil Perhitungan

6. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Medan-Binjai
(Interchange Binjai), maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perbandingan hasil perhitungan kapasitas daya dukung ultimit tiang pancang pada
kedalaman yang sama yaitu 22 m, untuk SPT dengan metode Mayerhoff diperoleh 462,38
ton, untuk Kalendering dengan metode Danish 439,82 ton dan metode ENR 488,90 ton ,
dan dengan Metode Elemen Hingga diperoleh 255,55 ton.
2. Hasil perhitungan kapasitas daya dukung lateral ultimit tiang pancang tunggal dengan
metode Broms secara analitis bernilai 24,47 Ton dan secara grafis bernilai 28,60 Ton.
3. Penurunan yang terjadi untuk tiang apung atau friksi diperoleh sebesar 2,44 mm untuk
tiang dukung ujung sebesar 2,56 mm penurunan elastis tiang tunggal sebesar 6,53 mm dan
berdasarkan Metode Elemen Hingga sebesar 18,72 mm.
4. Dari Metode Converse-Labore diperoleh efisiensi grup tiang pancang sebesar 0,66 dan
dari metode Los Angeles efisiensi grup tiang pancang sebesar 0,74.

7. DAFTAR PUSTAKA
Bowles, J. E., 1982, Foundation Analysis and Design, Terjemahan oleh Pantur Silaban. Jilid
I,Penerbit Erlangga, Jakarta

7
Bowles, J. E., 1984, Foundation Analysis and Design, Terjemahan oleh Pantur Silaban. Jilid
II,Penerbit Erlangga, Jakarta
Das, B. M., 1985, Principle of Geotechnical Engineering, Terjemahan oleh Noor Endah & Indra
Surya Mochtar. Jilid I,Penerbit Erlangga, Jakarta.
Das, B. M., 1985, Principle of Geotechnical Engineering, Terjemahan oleh Noor Endah & Indra
Surya Mochtar. Jilid II,Penerbit Erlangga, Jakarta.
Das, B. M., 2007, Principles of Foundation Engineering 6th Edition, Thomson Canada Limited,
United States.
Hardiyatmo, H. C., 1996, Teknik Fondasi 1, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta
Hardiyatmo, H. C., 2002, Analisis dan Perancangan Fondasi 2, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta
Lambe, W. T., Whitman, R. V., 1969, Soil Mechanics, Jhon Willey & Sons, Inc., New York.
Manual Latihan Plaxis Versi 8
Marpaung, D. A., 2012, Analisis Daya Dukung Sistem Pondsi Kelompik Tiang Tekan Hidrolis
(Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan ITC Polonia Medan), Tugas Akhir Teknik
Sipil, Universitas Sumatera Utara.
Napitupulu, E. D. S., 2012, Analisis Kapasitas Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang dengan
Menggunakan Metode Analitis Dan Elemen Hingga, jurnal Teknik Sipil, Universitas
Sumatera Utara : Medan
Poulus, H.G., dan Davis, E.H., 1980, Pile Foundations Analysis and Design, : John Wiley and
Sons Publishers, Inc., America
Rahayu, E. D., 2010, Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Pembangunan
Sei Babalan Langkat, Tugas Akhir Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara.
Rumajar, C. A. S., 2013, Analisa Daya Dukung dan Penurunan Pondasi Tiang Pancang Proyek
Pembangunan Gedung Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Tugas Akhir Teknik
Sipil, Universitas Sumatera Utara.
Sardjono, H. S., 1988, Pondasi Tiang Pancang Jilid 1, Sinar Wijaya, Surabaya.
Sardjono, H. S., 1991, Pondasi Tiang Pancang Jilid 2, Sinar Wijaya, Surabaya.
Sembiring, P. D. L., 2014, Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Tekan Hidrolis dengan
Menggunakan Metode Analitis dan Elemen Hingga (Studi Kasus Proyek Pembangunan
Bird’s Park Apartment), Tugas Akhir Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara.
Sosrodarsono, S.,dan Nakazawa, 2005, Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, PT Pradnya
Paramita, Jakarta.
Tomlinson, M.J., 1977, Pile Design and Construction Practice First Edition, View Point
Publishing, London

Anda mungkin juga menyukai