PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, antara lain mengetahui :
1. Pengertian SARS
2. Klasifikasi SARS
3. Faktor Resiko SARS
4. Patofisiologi SARS
5. Manifestasi Klinis SARS
6. Penatalaksanaan SARS
7. Asuhan Keperawatan pada pasien SARS
1.3 Manfaat
Mengetahui dan menjabarkan tentang penyakit SARS. Dan diharapkan
makalah ini dapat menjadi referensi dan berguna bagi pembaca.
2
BAB II
KONSEP SARS
3
serumah atau berhubungan langsung dengan cairan saluran
pernafasan maupun jaringan tubuh seseorang penderita SARS.
- Dalam 10 terakhir sebelum sakit, melakukan perjalanan ketempat
yang seseuai dengan ketetapan WHO yaitu Kanada, Singapura,
China, Hongkong, Taiwan, Vietnam.
- Penduduk dari daerah terjangkit.
b) Adalah seseorang yang meninggal dunia karena mengalami gagal
nafas akut yang tidak diketahui penyebabnya dan tidak dilakukan
outopsi untuk mengetahui penyebabnya. Pada 10 hari sebelum
meninggal, orang tersebut mengalami satu atau lebih kondisi dibawah
ini :
- Kontak erat dengan seseorang yang telah didiagnosa Suspect atau
Probable SARS.
- Riwayat berkunjung ketempat atau ke negara yang terkenal wabah
SARS
- Bertempat tinggal atau pernah tinggal ditempat yang terjangkit
wabah SARS.
2. Probable SARS
Seseorang yang meninggal karena penyakit saluran pernafasan
yang tidak jelas penyebabnya, dan pada pemeriksaan autopsi ditemukan
tanda patologis berupa Respiratory Distess Syndrome yang tidak jelas
penyebabnya.
4
6. Tingkat jangkauan pelayanan kesehatan yang rendah
7. Menderita penyakit yang kronis
8. Aspek kepercayaan setempat dalam praktek pencarian pengobatan yang salah.
5
menurun. Kalau sudah berat, oksigen dalam darah menurun dan enzim hati
akan meningkat. Ini semua gejala yang bisa dilihat dengan alat medis. Tapi
semua gejala itu masih bisa berubah. penelitian terus dilangsungkan sampai
sekarang.
6
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN SARS
3.1 Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, keyakinan, pekerjaan, status
perkawinan, dan alamat.
2. Riwayat kesehatan
Sejak kapan, semakin memburuknya kondisi, upaya yang dilakukan
selama menderita penyakit.
3. Pengkajian fisik
Inspeksi : sesak, batuk, nyeri dada, penggunaan otot bantu pernafasan,
pernafasan diafagma dan perut meningkat, pernafasan cuping hidung, pola
nafas cepat dangkal, retraksi otot bantu pernafasan, RR> 30x / menit.
Palpasi : Demam, Denyut nadi meningkat.
Perkusi : Terdengar suara timpani pada abdomen
Auskultasi : Terdengar suara ronchi basah, bising usus meningkat.
- Nyeri kepala, terjadi penurunan kesadaran.
- Terkadang produksi urine menurun.
- Mual, muntah, diare, bising usus meningkat, nafsu makan
menurun.
- Nyeri otot, kelemahan pada otot.
7
- Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan
- Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
- Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
- Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi
- Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
- Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan
ketidakseimbangan cairan
- Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai O2
dan CO2
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan absorpsi nutrisi
3.4 Intervensi
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi jalan
nafas
- Kaji fungsi pernapasan (bunyi nafas, kecepatan nafas, dan
kedalaman)
- Ajarkan kepada pasien tentang batuk dan teknik nafas dalam
- Berikan pasien posisi semi fowler dan bantu pasien untuk batuk
dan latihan nafas dalam
- Bersihkan secret dari mulut dan trakea
- Lembabkan udara (inspirasi oksigen)
- Beri obat-obatan sesuai indikasi
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
alveolar-kapiler
- Kaji frekuensi dan kedalaman nafas
- Bantu pasien untuk memilih posisi yang mudah untuk bernafas
(tinggikan tempat tidur)
- Dorong mengeluarkan sputum
- Pertahankan istirahat tidur
3. Diare berhubungan dengan inflamasi
8
- Timbang berat badan pasien setiap hari
- Kaji frekuensi, warna, dan jumlah(ukuran) feses
- Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan
- Anjurkan keluarga untuk memberi minum banyak ke pasien
- Jelaskan tentang pembatasan diet (makanan berserat tinggi,
makanan pedas, minuman terlalu panas atau dingin)
- Ajarkan keluarga dalam merawat perianal
4. Resiko Infeksi berhubungan dengan wabah SARS
- Pantau tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan pasien teknik mencuci tangan yang benar
- Berikan terapi antibiotik
- Lakukan teknik steril
- Lakukan penkes tentang pencegahan dan penularan
5. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
- Intruksikan kepada pasien tentang penggunaan teknik relaksasi
- Dampingi pasien, berikan ketenangan dan rasa nyaman
- Dorong pasien untuk mengungkapkan secara verbal pikiran dan
perasaan
- Intruksikan teknik pengalihan (televisi, permainan)
3.5 Implementasi
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi jalan
nafas
- Mengkaji fungsi pernapasan
- Membantu pasien posisi semi fowler
- Mengajarkan pasein teknik napas dalam
- Membersihkan secret dari mulut dan trakea pasien (penghisapan)
- Memberi pasien obat sesuai indikasi
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
alveolar-kapiler
- Mengkaji frekuensi dan kedalaman nafas pasien
9
- Membantu pasien untuk memilih posisi yang mudah untuk
bernafas (meninggikan tempat tidur pasien)
- Mendorong pasien untuk mengeluarkan sputum (batuk efektif)
- Menganjurkan pasien untuk teknik relaksasi sebelum tidur
3. Diare berhubungan dengan inflamasi
- Menimbang berat badan pasien setiap hari
- Mengkaji frekuensi, warna, dan jumlah(ukuran) feses
- Memantau tanda dan gejala kekurangan cairan
- Menganjurkan keluarga untuk memberi minum banyak ke pasien
- Menjelaskan tentang pembatasan diet (makanan berserat tinggi,
makanan pedas, minuman terlalu panas atau dingin)
- Mengajarkan keluarga dalam merawat perianal pasien
4. Resiko infeksi berhubungan dengan wabah SARS
- Memantau tanda dan gejala infeksi
- Mengajarkan pasien teknik mencuci tangan yang benar
- Memberikan pasien terapi antibiotik
- Melakukan teknik steril
- Melakukan penkes tentang pencegahan dan penularan
5. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
- mengintruksikan kepada pasien tentang penggunaan teknik
relaksasi
- mendampingi pasien, berikan ketenangan dan rasa nyaman
- Mendorong pasien untuk mengungkapkan secara verbal pikiran
dan perasaan
- Mengintruksikan teknik pengalihan (televisi, permainan)
3.6 Evaluasi
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi jalan
nafas teratasi
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
alveolar-kapiler teratasi
10
3. Diare berhubungan dengan inflamasi teratasi
4. Resiko infeksi berhubungan dengan wabah SARS tidak terjadi
5. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan teratasi
11
BAB IV
KESIMPULAN
12