Laporan Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro
Laporan Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro
Disusun oleh:
Alhamdulillah segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
individu ini tidak akan terselesaikan dengan baik dan benar tanpa keterlibatan
banyak pihak, untuk itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih
1. Bapak dr. Didik Haryanto, selaku Direktur RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
2. Ibu Endang Nur Widiyaningsih, S.ST., M. Si Med selaku Ketua Program Studi
3. Ibu Lituhayu Gutomo, S.Gz., selaku Kepala Instalasi Gizi RSUD dr. Soehadi
Surakarta
5. Bapak dan Ibu Ahli Gizi di Instalasi Gizi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
7. Orang tua kami yang telah memberi do’a dan dukungan kepada kami.
8. Teman-teman angkatan S1 Gizi angkatan 2014 atas kerja sama, motivasi dan
dukungan sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dan benar.
ii
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Penulis
iii
BAB I
tahun 1957 dan diresmikan pada tahun 1958, yang berlokasi di Jalan
dengan luas bangunan 26.000 m2. Rumah Sakit ini merupakan rumah
tipe C pada tahun 1995 dengan Surat Keputusan Bupati Sragen Nomor
445/461/011/1995.
1
Sragen Nomor 900/141.a/002/2009 tentang Penetapan Rumah Sakit
Daerah Sragen Dengan Nama Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soehadi
2
Seiring dengan jumlah dan jenis pelayanan, sampai saat ini luas
PARIPURNA.
kesehatan.
keselamatan pelanggan
3
c. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian yang
yang memadai
professional.
4
2. Uraian Jabatan, Fungsi, dan Tugas Pokok Tenaga Kerja di Instalasi
Gizi
a. Uraian jabatan
pokok, yaitu:
c. Kegiatan Pokok
1) Merencanakan anggaran
2) Merencanakan menu
5
7) Mendistribusikan dan menyajikan makanan
penyakitnya
jaga bangsal, dokter jaga malam, dan melayani snack dan susu
c. Poli klinik mendapatkan air mineral, adapun poli klinik yang sampai
d. Setiap bagian ruangan mendapatkan gula dan teh dari Instalasi Gizi
Selasa
operasi).
6
g. Instalasi gizi melayani kebutuhan makan tenaga pemeliharaan
sarana.
dilayani berupa karyawan atau staff RSUD dr. Soehadi Prijonegoro dan
Kelas yang ada di RSUD dr. Soehadi Prijinegoro yaitu kelas SVIP,
1) Penyakit Dalam
2) Penyakit Anak
5) Radiologi
7
6) Patologi Klinik
7) Patologi Anatomi
8) Penyakit THT
9) Bedah Orthopedi
5) Instalasi Radiolog
8) Instalasi Farmasi
9) Instalasi Gizi
8
10) Instalasi Laboratorium
makanan yang telah diisi dan dibuat rangkap 2, rangkap pertama untuk
9
untuk kemudian dilakukan pengolahan, tetapi ada yang langsung
10
BAB III
No Kegiatan Check
List
Menganalisis pengadaan, penerimaan dan penyimpanan bahan
makanan
1 Mengamati cara pemesanan bahan makanan
11
suplier dengan formulir rekapitulasi bahan makanan dibuat menjadi 2 rangkap, rangkap pertama
untuk arsip Instalasi Gizi RSUD dr Sehadi Prijonegoro Sragen untuk rangkap 2 diberikan kepada
Pejabat Pelaksanaan Teknis Kegiatan (PPTK). Formulir pemesanan bahan makanan yang telah
disetujui oleh PPTK kemudian diberikan kepada bagian pengadaan atau pemesanan kebutuhan.
Setelah itu formulir pemesanan bahan makanan diberikan kepada Primer Koperasi Waras selaku
yang ditunjuk untuk membelanjakan. Sistem pengadaan bahan makanan oleh Primer Koperasi
Waras sudah dilakukan sejak Juni tahun 2007.
Ruang penerimaan bahan makanan terletak di bagian depan. Sehingga mudah dijangkau
oleh kendaraan yang mengantarkan bahan makanan. Pintu masuk penerimaan bahan makanan
terpisah dengan pintu keluarnya trolley makanan. Hal ini dapat meminimalisir terjadinya
kontaminasi silang anatara bahan makanan dengan makanan siap saji. Sistem penerimaan
bahan makanan di Instalasi Gizi dr. Soehadi Prijonegoro dilakukan secara konvensional yaitu
dengan petugas menerima daftar belanja bahan makanan, standar spesifikasi bahan makanan,
sehingga dapat melakukan kesesuaian antara pemesanan dan pengiriman bahan makanan.
Bahan makanan diperiksa sesuai dengan pesanan dan ketentuan spesifikasi bahan makanan
yang telah dipesan, beberapa bahan makanan akan di bawa ke ruang persiapan untuk dilakukan
penyeleksian, pencucian bahan makanan untuk nantinya akan diolah di ruang pengolahan.
Tetapi, ada beberapa bahan makanan yang masuk ke ruang penyimpanan bahan makanan
kering dan bahan makanan basah sebagai stok untuk mengolah bahan makanan di waktu
selanjutnya.
Cara penyaluran bahan makanan di Instalasi Gizi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro dimulai
dari penerimaan bahan makanan langsung masuk melalui pintu penerimaan bahan makanan,
lalu sampai ke tempat sementara untuk ditimbang dan disesuaikan dengan spesifikasi dan
checklist pemesanan yang telah dibuat.
Observasi ruangan penyimpanan bahan kering dan bahan basah di Instalasi Gizi RSUD
dr. Soehadi Prijonegoro dengan dipisah antara bahan makanan kering dan bahan makanan
basah. Bahan makanan kering berada di ruangan khusus dengan suhu 24ºC. Terdapat 2 buah
rak besi 3 tingkat yang terdapat kotak-kotak berisi bahan makanan kering yang telah
dikelompokkan dan sudah terdapat kartu stok bahan makanan untuk 1 periode. Lalu terdapat
minuman khusus karyawan rumah sakit yang disusun dalam satu tempat. Untuk penyimpanan
beras ketika ingin digunakan akan dipindah ke dalam kotak tempat untuk beras sehingga ketika
12
ingin diambil untuk diolah akan lebih mudah. Namun, dalam ruangan penyimpanan bahan
makanan kering terdapat 1 rak penyimpanan peralatan pengolahan dikarenakan ruangan
penyimpanan gudang alat tidak cukup. Rak penyimpanan bahan makanan kering sudah sesuai
dengan standar PGRS dengan ketetapan untuk bahan kering seperti kondisi rak penyimpanan
15 cm dari lantai, 10 cm dari dinding, dan 50 cm dari langit-langit Sedangkan, bahan makanan
basah disimpan di dua tempat penyimpanan yaitu di kulkas dan freezer. Kulkas digunakan untuk
menyimpan bahan makanan nabati dan buah-buahan dengan suhu stabil 9ºC dan freezer untuk
menyimpan bahan makanan hewani dengan suhu stabil -10ºC. Keduanya terdapat kartu stok
yang berisi jumlah list bahan makanan yang tersedia. Dalam proses penyimpanan bahan
makanan sudah sesuai dengan PGRS dengan syarat penyimpana bahan makanan yaitu :
1. Adanya ruang penyimpanan bahan makanan kering dan bahan makanan segar.
2. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai peraturan.
3. Tersedianya kartu stok bahan makanan atau buku catatan keluar masuknya bahan makanan.
(PGRS, 2013)
13
No Kegiatan Check
List
Menganalisis persiapan dan pengolahan bahan makanan
1 Melakukan observasi tempat persiapan dan pengolahan bahan makanan
2 Melakukan observasi jumlah dan jenis peralatan dalam persiapan dan pengelolaan
bahan makanan
3 Mengamati persiapan dan pengolahan sesuai standar (standar porsi, standar resep,
standar mutu)
Hasil Pengamatan dan Analisis
Tempat persiapan dan pengolahan bahan makanan di Instalasi Gizi RSUD dr. Soehadi
Prijonegoro berdekatan dengan pintu penerimaan bahan makanan, terdapat meja besi khusus proses
persiapan seperti pemotongan, penyeleksian, lalu terdapat wastafel untuk proses pencucian bahan
makanan segar. Meja persiapan juga biasa digunakan untuk distribusi snack karyawan dan jajaran
direksi. Dalam proses persiapan menggunakan alat-alat yang tersedia seperti pisau sudah diberi label
sesuai dengan bahan makanan hewani, nabati, sayuran, dan buah. Ditempat persiapan terdapat 2 buah
wastafel di sebelah pintu penerimaan bahan makanan dan terdapat ruangan penyimpanan bahan
makanan kering dan gudang alat.
Dalam proses pengolahan, pengolahan bahan makanan memiliki alur L melalui pintu kaca lalu ke
peralatan masak. Terdapat meja besar untuk meletakkan bahan makanan yang akan diolah dan bumbu-
bumbu dapur. Di ruang pengolahan bahan makanan terdapat lorong atau sekat keramik sebagai
pembatas dan penyalur makanan yang telah diolah untuk persiapan penyajian. Ditempat pendistribusian
makanan biasa digunakan untuk penyajian bahan makanan seperti pengemasan dan penyaluran
langsung ke troli pasien melalui lorong/sekat kaca yang terhubung untuk menyalurkan makanan siap
diantar.
Observasi jumlah dan jenis peralatan dalam persiapan dan pengolahan bahan makanan di
Instalasi Gizi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro sebagai berikut :
1. tempat persiapan
meja stainless besar 2 buah, rak penirisan 3 tingkat 1 buah, wastafel sayuran 2 buah, wastafel
hewani 1 buah, baskom besar 7 buah, berry 3 buah, telenan 4 buah, pisau yang dibedakan
pemakaian sesuai warna yaitu merah muda untuk hewani 2 buah, hijau nabati untuk nabati 3 buah,
hijau sayur 4 buah, dan pisau orange buah 2 buah.
2. tempat pengolahan
tempat pengolahan dan distribusi jenis dan jumlah peralatan yang ada seperti wajan besar 3 buah,
wajan kecil 3 buah, panci kecil 4 buah, kompor besar 4 buah, kompor kecil dengan 2 buah dan 4
14
tungku, wastafel 2 buah, tempat cuci bahan makanan 1 buah, meja pendistribusian 4 buah, meja
kayu 1 buah, rice cooker 4 buah, berry 5 buah, alat saring makanan 3 buah, baskom besi 4 buah,
baskom plastik 4 buah, alat pengemas minuman 1 buah, exhousevan 4 buah, rak besi kecil 1 buah,
dispenser 1 buah, cobek 1 buah, rak 4 buah, meja kecil besi 1 buah, pengatur suhu 2 buah, baskom
penyajian 6 buah, teflon 1 buah, spatula kayu 2 buah, dan spatula stanles 2 buah.
Dalam prakteknya semua peralatan digunakan untuk pengolahan bahan makanan dan juga
ruangan penyajian makanan untuk didistribusikan ke bangsal pasien. Untuk hygiene dan sanitasi
dari pekerja masih belum diterapkan dengan baik karena masih banyak pegawai yang belum
memakai masker APD dan sarung tangan. Hal ini akan berakibat pada penurunan mutu dari
makanan dan resiko kontaminasi silang yg terjadi, karena makanan yang dibuat adalah makanan
untuk pasien. Akan lebih baik jika hygiene dan sanitasi dapat diterapkan dengan baik sehingga
mutu makanan tetap baik dan dapat meningkatkan derajat kesembuhan pasien.
Persiapan dan pengolahan bahan makanan kesesuaian dengan standar porsi, standar
resep, dan standar mutu. Terdapat daftar standar porsi yang telah dibuat oleh ahli gizi untuk
disesuaikan dengan bahan makanan yang akan diproduksi dan ketepatan diet dari pasien. Untuk
standar resep dengan data yang juga telah ada dibuat oleh ahli gizi sebagai acuan dasar dalam
pengolahan bahan makanan dengan penambahan bumbu dan kesesuaian dengan diet pasien.
Pada kesesuaian dengan standar mutu, standar mutu sudah dibuat oleh ahli gizi sebagai acuan
ketika pemesanan bahan makanan yang datang saat penerimaan dengan pengecekan kuantitas
dan kualitas. Mutu bahan makanan di Instalasi Gizi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro sudah baik
karena kuantitas dan kualitas bahan makanan selalu dicek ketika barang datang sebagai
kesesuaian dengan standar mutu. Apabila ada kerusakan pada mutu maka harus ada pergantian
sehingga bahan makanan tetap aman dan baik saat diolah.
15
No Kegiatan Check
List
Menganalisis distribusi dan penyajian makanan
1 Mengamati faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam distribusi dan
penyajian : jenis menu, keadaan konsumen, peralatan distribusi dan
penyajian, waktu dan tempat distribusi dan penyajian, tenaga distribusi dan
penyajian.
2 Mengamati cara distribusi makanan
3 Mengevaluasi distribusi dan penyajian makanan
Hasil Pengamatan dan Analisis
16
2) Kelas I : menggunakan nampan yang diatasnya tersusun dari piring, mangku,
mangkuk sayur, mangkuk lauk, buah yang dikemas diwadah mika dan untuk snack.
3) Kelas II :dengan tempat makanan yang berbahan stainless yang didalamnya terdapat
sekat untuk pemisah antara nasi, lauk, sayur, dan buah dengan tempat makan yang
berbahan srimulasi yang didalamnya sud
4) Kelas III : tempat makan yang digunakan plato plastik, dengan ada sekat untuk
pembagian tempat nasi, lauk hewani, lauk nabati, dan sayur.
Pasien dengan penyakit menular seperti HIV/AIDS di berikan tempat makan
disposible (sterofoam), sedangkan untuk penyakit menular lainnya di kelas SVIP dan VIP
menggunakan sendok stainless.
d. Waktu dan Tempat Distribusi dan Penyajian
Makanan yang sudah matang, langsung disalurkan di ruang pemorsian untuk
selanjutnya di distribusikan kepada pasien. Waktu makan pagi di distribusikan sekitar pukul
06.00 WIB, makan siang pukul 12.00 WIB, makan malam pukul 18.30 WIB. Waktu
pemorsian makan pagi, siang, dan malam membutuhkan waktu ± 2 jam untuk menyiapkan
makanan bagi pasien yang berada di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro. Tempat penyajian
dan distribusi makanan tertutup kaca transparan dan terdapat jendela kaca untuk distribusi
makanan yang telah disajikan untuk masuk ke troli pasien untuk segera didistribusikan ke
bangsal pasien. Jadwal snack diberikan untuk kelas S.VIP, VIP, kelas 1, sebanyak 2x
sehari dan untuk kelas 2 dan kelas 3 hanya 1x sehari di pagi hari secara bergantian.
Makanan yang sudah siap langsung di distribusikan berdasarkan bangsal.
Distribusi makanan maupun snack di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro sudah tepa
waktu, sesuai dengan Depkes RI, yang menyatakan bahwa ketepatan waktu distribusi
adalah >90%. Dalam proses penyajian harus memperhatikan waktu serta jarak antara
tempat pengolahan sampai dengan tempat penyajian. Waktu distribusi dan penyajian
sudah memenuhi standart ketepatan waktu (PGRS, 2013).
e. Tenaga Distribusi dan Penyajian
Tenaga distribusi dan penyajian makanan di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro sudah
dibagi menjadi 4 tim kerja. Setiap tim bertanggung jawab untuk bekerjasama melakukan
tugasnya mulai dari bagian pengolahan, pemorsian, pendistribusian, penyajian hingga
pencucian. Sehingga apabila ditempat pengolahan makanan selesai tenaga kerja
17
langsung melanjutkan untuk proses pemorsian hingga proses pendistribusian dan
penyajian. Jadi tenaga kerja mulai dari pengolahan hingga penyajian dengan tenaga kerja
yang sama.
18
LAYOUT ALUR PENYELENGGARAAN MAKANAN DI INSTALASI GIZI
RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN JAWA TENGAH
19