DEFINISI
Autis berarti penarikan diri dan kehilangan kontak dengan realitas atau orang lain.
Keadaan tiadak berhubungan dengan orang lain ini tidak terlihat selama masa bayi tetapi sudah
ada. Autis juga merupakan suatu gangguan yang melibatkan kegagalan untuk mengembangkan
hubungan antar pribadi jenis autistic sebelum umur 30 bulan, suatu hambatan dalam
pembicaraan dan perkembangan bahasa dan fenomena ritualistic dan kompulsif (Sacharin, 1996).
2.ETIOLOGI
Oleh karena itu, masalah kedepannya yang akan dialami anak autisme adalah :
1. Terbatasnya empati
2. Perubahan persepsi terhadap dunia
3. Terbatasnya kemampuan berkomunikasi
4. Terbatasnya ingatan pada orang lain ataupun diri sendiri
5. Terbatasnya fantasi hidup dan pelaksanaan fungsi kehidupan (Datta,2009).
Ada 5 pendekatan yang digunakan dalam mempelajari neurobiology dari anak autism, yaitu
terkait dengan factor genetic, radiological, neurofisiological, neurochemical, dan
neuropatological.
Factor Genetik
Berdasarkan dari fakta saat studi keluarga, factor genetic memainkan peranan utama.
Gangguan yang paling tinggi sebagai penyebab terjadinya autism adalah seperti heterogenus
genetically dan pertalian X yang mungkin lebih umum tinggi terjadi pada anak laki-laki. Pada
anak perempuan, mungkin disebabkan oleh abnormalitas autosom. Penyebab autism pada anak
laki-laki mungkin disebabkan oleh perlengketan kedua autosom dan kecacatan pada mata rantai
X (Datta, 2009).
Studi Neuroimaging
1. Cortical abnormalitas
Abnormalitas cortical merupakan kelainan yang paling sering terlihat pada anak sebelum
berusia 12 tahun, dimana otak anak autism tersebut lebih berat daripada yang diharapkan.
2. Structural abnormalitas
Terdapat abnormalitas mini column yang mempunyai fungsi dasar dari otak untuk
mengorganisasikan ruang kortikal dan dilibatkan dalam proses informasi sensori. Hasil
studi Dr Manuel Casanova pada anak autism terdapat lebih banyak mini column dari rata-
rata jumlah mini column di otak.
3. Subcortical abnormalitas
Sistem limbic asosiation kortek ,hipocampal, dan complek amygdala . limbik assiation
kortek terdiri dari cingulatif gyrus, para hipocampal gyrus. Aria ini menerima impormasi
dari saraf yang di atasnya dan kemudian impormasi tersebut di teruskan ke hipocampal
dan amic dalam.
C.KLASIFIKASI
Menurut Power (1989) karakteristik anak dengan autism adalah adanya enam gangguan
dalam bidang:
1. Interaksi social
2. Komunikasi (bahasa dan bicara)
3. Prilaku emosi
4. Pola bermain
5. Gangguan sensorik dan motorik
6. Perkembangan terlambat atau tidak normal
Autisme dalam diagnostic dam statistical manual of mental Disorder R-IV merupakan salah
satu dari lima gangguan di bawah payung PDD (Perpasive Development Disorder) di luar
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan ADD (Anttention Deficit Disorder).
Gangguan perkembangan perpasive (PDD) adalah istilah yang dipakai untuk mengambarkan
beberapa kelompok gangguan perkembangan dibawah PDD, yaitu :
D.MANIFESTASI KLINIS
1. Penarikan diri
Anak yang autis tidak memberikan respon jika diajak bicara dan tidak mengadakan
kontak dengan orang lain. Mereka tampak tidak tuli karena sekali mereka dapat meniru
istilah dan lagu-lagu. Tidak ada hubungan mata ke mata. Anak biasanya duduk dalam
waktu yang lama, sibuk dengan tangannya, menatap pada objek. Kesibukan dengan objek
ini berlanjut dan menjadi lebih mencolok pada saat anak menjadi lebih dewasa.
E.PATOFISIOLOGI
Pertumbuhan sel
saraf otak terganggu