Anda di halaman 1dari 16

PENGANTAR ILMU NEGARA

Untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Pengantar Ilmu


Negara

Dosen Pembimbing : Dr. Siti Kotijah, S.H., M.H

Disusun oleh:
Muhammad Khafiz Dalmasyah Putra
1808015003
Kelas A

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2018
A. Pendahuluan

Dalam kamus hukum Negara ialah suatu persekutuan bangsa dalam satu wilayah
yang jelas batas-batasnya, dan mempunyai pemerintahan sendiri. 1 Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Negara sebagai (1) organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat; (2) kelompok social yang
menduduki wilayah atu daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan
pemerintahan yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdauat sehingga nerhak
menentukan tujuan nasionalnya. 2

Istilah Negara menurut beberapa bahasa seperti Belanda dan Jerman staat, dan
bahasa Perancis etat. Istilah Staat mula-mula dipergunakan di Eropa barat pada abad
ke-15 Kata staat, state, dan etat itu sendiri dialihkan dari bahasa Latin Status atau
statum. Secara etimologis kata status itu dalam bahasa Latin klasik adalah suatu istilah
yang abstrak menunjukan keadaan yang tegak dan tetap, atau sesuatu yang memiliki
sifat-sifat yang tetap dan tegak. Negara merupakan integrasi kekuataan politik, organisaii
pokok kekuataan politik, alat masyakarat yang memegang kekuasaan mengatur
hubungan antarmanusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala kekuasaan
didalamnya.

Definisi Negara - Negara adalah suatu badan atau organisasi tertinggi yang mempunyai
wewenang untuk mengatur hal-hal yang berkaitan untuk kepentingan orang banyak serta
mempunyai kewajiban-kewajiban untuk melindungi, mensejahterakan masyarakatnya
dan sebagainya. Dapat dikatakan menjadi suatu negara bila terdapat wilayah, rakyat dan
pemerintahan. Unsur pelengkap suatu negara ialah diakui kedaulatannya
oleh negara lain.definisi lain dari negara yaitu dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
yang menyatakan bahwa negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah, dan di taati oleh rakyat, definisi negara lainnya yang
di definisikan oleh KBBInegara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau
daerah tertentu yang diorganisasi dibawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif,
mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.

1
Kamus hukum
2
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Definisi Negara menurut para ahli:
 Menurut John Locke(1632-1704) dan Rousseau(1712-1778), negara adalah suatu badan
atau organisasi hasil dari pada perjanjian masyarakat.
 Menurut Max Weber, negara adalah suatumasyarakat yang mempunyai monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
 Menurut Mac Iver, suatu negara harus mempunyai tiga unsur pokok, yaitu wilayah,
rakyat dan pemerintahan.
 Menurut Roger F. Soleau, negara merupakan alat atau wewenang yang mengatur atau
mengendalikan persoalan-persoalan bersama yang diatasnamakan masyarakat.
Unsur-unsur Pokok terbentuknya suatu negara:

1. Penduduk
Penduduk adalah warga negara yang mempunyai tempat tinggal serta mempunyai
kesepakatan diri untuk bersatu. Yang dimaksud dengan warga negara adalah penduduk
asli Indonesia (pribumi) dan penduduk negaralain yang sedang berada di Indonesia
untuk bisnis, wisata dan sebagainya.

2. Wilayah
Wilayah adalah sebuah daerah yang dikuasai atau menjadi teritorial dari sebuah
kedaulatan. Dapat dikatakan menjadi unsur utama pembentuk negara apabila wilayah
tersebut mempunyai batas atau teritorial yang jelas atas darat, laut dan udara.

3. Pemerintah
Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan
hukum serta undang-undang di wilayah tertentu.

Sifat-sifat Negara;
1.Sifat memaksa Tiap-tiap negara dapat memaksakan kehendaknya, baik melalui
jalur hukum maupun melalui jalur kekuasaan.
2. Sifat monopoli Setiap negara menguasai hal-hal tertentu demi tujuan negara tersebut
tanpa ada saingan.
3. Sifat totalitas Segala hal tanpa terkecuali menjadi kewenangan negara. Contoh :
semua orang harus membayar pajak, semua orang sama di hadapan hukum dan lainnya.

B. Pengertian Negara
Pertama, Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena
mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung
daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu. Atau
merujuk pada pemahaman sederhana bahwa Negara adalah kekuasaan terorganisir yang
mengatur masyarkat hukum untuk mewujudkan tujuan-tujuan tertentu demi
kesejahteraan bersama, maka tampak sekali hubungan diantara keduanya, bahwa
masyarakat (yang terdiri dari kumpulan individu/manusia) adalah bagian dari Negara
(salah satu unsur persyaratan terbentuk Negara) dan Negara memiliki kekuasaan dan
kewenangan untuk mengatur masyarakat agar dapat mewujudkan cita dan tujuan dari
masyarakat dan Negara tersebut. 3kedua, Negara adalah lanjutan dari keiginan manusia
hendak bergaul antara seseorang dengan orang lainnya dalam rangka meyempurnakan
segala kebutuhan hidupnya. Semakin luas pergaulan manusia dan semakin banyak
kebutuhannya, maka bertambah besar kebutuhannya kepada seusatu organisai Negara
yang akan melindungi dan memlihara keselamatan hidupnya.

IBNU CHALDUN (1332-1406 M) seorang filosof islam abad ke-16, menyatakan


bahwa bermasyarakat itu adalah satu kemestian bagi jenis manusia atau al ijtima’u
dharuriyyan li annaw’I al insani. Selanjutnya kata ibnu chaldun, hidup bersama di dalam
masyarakat itu merupakan senjata yang dianugerahkan Tuhan kepada jenis manusia
untuk mempertahankan hidupnya, sebagaimana Tuhan telah menganugrahkan taring
dan kuku yang tajam kepada harimau. Kemudian masyarakat yang sudah teratur itu
meningkat lagi suatu tangga kesempurnaan, yaitu anggota-anggota masyarakat yang
menundukan dirinya bersama-sama dengan permufakatan terlebih dahulu atau tidak,
kepada suatu pemerintahan yang kekuasaaannya dipegang oleh seorang kepala Negara
yang mereka akui besama-sama , dengan mempunyai pula batas-batas tertentu.4

3
Memahami Ilmu Negara dan Teori Negara, Refika Aditama, Bandung, hlm 4-5
4
Samidjo,S.H. Ilmu Negara hlm 28
Ini yang dinamakan “staat”, dalam bahasa Indonesia “Negara” dan dalam bahasa
arabnya “daulah”

Pertumbuhan Negara tersebut hingga mencari bentuk yang sempurna,


kita dapat mengambil keputusan bahwa Negara adalah sesuatu organisasi yang hidup
yang harus mengalami segala peristiwa yang menjadi pengalaman tiap-tiap benda yang
hidup. Beberapa pendapat para ahli pengertian Negara;

1. PLATO (427-348) mengatakan bahwa Negara adalah suuatu tubuh yang senantiasa
maju, berevolusi, terdiri dari orang-orang
2. GROTIUS disebut juga HUGO DE GROOT (1583-1645) mengatakan bahwa Negara
adalah ibarat suatu perkakas yang dibikin manusia untung melahirkan keberuntungan
dan kesejahteraan umum.
3. J.J ROUSSAU (1712-1778) mengatakan bahwa Negara adalah perserikatan dari rakyat
bersama-sama yang melindungi dan mempertahankan hak masing-masing diri dari harta
benda anggota-anggota yang tetap hidup dengan bebas merdeka.
4. IBNU CHALDUN, mengemukakan pandangan yang lebih tegas lagi, Negara merupakan
suatu tubuh yang persis keadaannya sebagai tubuh manusia, mempunyai sifat tabi’at
sendiri, mempunyai badan jasmani dan rohani dan mempunyai batas umur sebagai
halnya keadaan manusia. Ada masanya kahir dan tumbuh, ada pula masanya muda dan
dewasa, dan ada lagi masanya tua.5

Di Indonesia kata “Negara” telah terkenal pada zaman purbakala. Dalam bahasa jawa
kuno, kata Negara itu sama artinya dengan “kerajaan” atau juga “rakyat”.

Sifat Negara mencakup bebrapa hal seperti. Pertama, Negara bersifat memaksa
artinya Negara mempunyai kekuataan fisik secara legal. Alat itu adalah polisi, tentara dan
alat hukum lainnya. Kedua, Negara bersifat monopoli artinya Negara mentapkan tujuan
bersama masyarakat yaitu menentukan mana yang baik dan mana yang tidak baik
karena dianggap bertentangan dengan tujuan Negara

Negara dan masyarakat. Ketiga, negara bersifat mencakup semua artinya segala
peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah untuk semua orang tanpa
terkecuali.

Fungsi atau tugas negara adalah untuk mengatur kehidupan yang ada dalam negara
untuk mencapai tujuan negara. Fungsi negara, antara lain menjaga ketertiban

5
Samidjo, Ilmu Negara, hlm. 28-29
masyarakat, mengusahakan kesejahteraan rakyat, membentuk pertahanan, dan
mengakkan keadilan.

Tujuan negara Indonesia telah jelas tercantum dalam pembukaan Undang – Undang
dasar 1945 alinea ke-4 yaitu :6

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.


2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamain
abadi dan keadilan sosial.

Unsur-unsur negara adalah bagian yang paling penting untuk membentuk


suatu negara sehingga negara memiliki pengertian yang utuh. Jika salah satu unsur-
unsur tidak terpenuhi maka tidak sempurnalah nega itu. Negara dapat memiliki status
yang kokoh jika didukung oleh minimal tiga unsur utama yaitu rakyat, wilayah. 7 Rakyat
adalah unsur terpenting dari suatu negara karena negara terbentuk oleh rakyat. Rakyat
adalah segenap orang yang berytempat tinggal di daerah atau wilayah suatu negara. 2.
Wilayah adalah batas tempat tinggal bagi rakyat dan pemerintah dalam menjalankan
kedaulatannya. Wilayah suatu negara meliputi daratan, lautan, dan udara.

C. Negara dalam Arti Formal dan Materil

Negara dalam arti penguasa yaitu, orang-orang yang menjalankan kekuasaan


tertinggi atas persekutuan rakyat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Negara dalam arti persekutuan rakyat yaitu, suatu bangsa yang hidup dalam suatu
daerah, di bawah kekuasaan tertinggi menurut kaidah-kaidah hukum yang sama.

Selain penafsiran tentang pengertian negara atas, kita juga menafsirkan


pengertian dalam arti Formal dan materil. Dalam arti formal, negara merupakan
organisasi kekuasaan dengan suatu pemerintahan pusat. Negara dalam pengertian ini
diartikan sebagai pemerintah (staat-overheid). Karateristik negara formal adalah
kewenangan pemerintah untuk mejalalankan paksaan fisik secara legal. Dalam arti
materill, negara merupakan masyarakat (staat-gamenschaap) atau negara merupakan
persekutuan hidup.

Tiap negara memiliki pengalaman berbeda sejak terjadinya negara hingga


diakui oleh negara lain. 1. Secara factual, cara ini menggunakan fakta nyata yang dapat
diketahui melalui sejarah, beberapa istilah sebagai berikut; occupatie(penduduk),
cessie(penyerahan), accesie(penaikan), fusi(peleburan), proklamasi,
innovation(pembentukan baru), anexatie(penguasaan). 2. Secara teoritis, cara ini

6
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
7
Membangun Wawasan Kewarganegaraan, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, hlm. 18-20
menggunakan kajian teoritis kita mengenal beberapa teori terbentuknya negara sebagai
berikut; teori ketuhanan, teori kekuasaan, teori perjanjian masyarakat, teori hukum alam.
3. Berdasarkan proses pertumbuhan ini adalah cara mengetahui tahap-tahap
perkembangan negara, mulai dari asal mula terjadinya, proses pertumbuhannya, hingga
mencapai bentuk yang kita kenal sekarang. Berdasarkan cara ini, asal mula terjadinya
negara dapat dibedakan menjadi dua proses. A. secara primer, terjadinya negara dimulai
dari masyarakat umum yang paling sederhana. Kemudian berevolusi ke tingkat yang
lebih maju. Tahap pertumbuhan sebagai berikut; suku/persekutuan masyarakat,
kerajaan, negara nasional, negara demokrasi. B. secara sekunder, teori terjadinya negara
secara sekunder beranggapan bahwa negara telah ada sebelumnya. Namun revolusi,
intervensi, dan penaklukan memunculkan negara baru yang menggantikan negara yang
telah ada tersebut.8

D. Definisi Ilmu Negara

Kata-kata “ilmu” dan “negara” adalah terang artinya, yaitu suatu sistem
bahan-bahan pengetahuan bagi kata “ilmu”, sedang bagi kata “negara” cukup diingat,
bahwa ada tiga unsur pokok bagi adanya negara , yaitu ke satu adanya suatu
masyarakat tertentu, kedua adanya wilayah tertentu yang didiami oleh masyarakat itu,
dan ke tiga adanya suatu pemerintahan yang berkuasa mengurus tata tertib dari
keselamatan masyarakat itu.9

Istilah “ilmu negara” diambil dari isitilah bahasa belanda “staatsleer” yang
diambilnya dari istilah bahsa jerman, “staatslehre”. Didalam bahasa inggris disebut
“Theory of State” atau “The General Theory of State” atau “political theory”, sedangkan
dalam bahasa prancis dinamakan “Theorie d’etat”. Timbulnya istilah ilmu negara dan
staatsler sebagai istilah tehnis, adalah sebagai akibat penyelidikan dari seorang sarjana
Jerman bernama Georg JELLINEK. Georg JELLINEK ini adallah “bapak dalam bidang ilmu
negara”. Sebutan bapak dalam salah satu cabang ilmu pengetahuan ini, adalah untuk
menunjukan bahwa orang itulah yang pertama kali dapat melihat cabang ilmu
pengetahuan itu sebagai satu kesatuan, dan dapat menghubungkannya dalam satu
kesatuan dan juga telah berhasil mencoba meletakannya dalam satu sistem. 10Kajiannya
mencakup hal-hal yang sama atau serupa dalam negara-negara yang ada atau pernah
ada, misalnya tentang terjadinya negara, lenyapnya negara, tujuan dan fungsi negara,
perkembangan negara, bentuk negara dan sebagainnya.

Dan Georg JELLINEK itu, disebut bapak ilmu negara, karena ialah yang
pertama kali mencoba melihat bidang ilmu kenegaraan seluruhnya dan membaginya
dalam bagian-bagian yang berhubungan satu sama lain. Dalam bahasa Belanda
“staatsleer” dialih bahasakan kedalam bahsa Indonesia menjadi istilah : “Ilmu Negara”.
Ilmu negara adalah ilmu yang meyelidiki pengertian-pengertian pokok dari sendi-sendi
pokok dari pada negara dan hukum negara pada umumnya. Maksud perkataan

8
Soehino, definisi ilmu Negara hlm 1 diakses hari sabtu, 1 September 2018 pukul 20.18 wita
9
Wirjoyo Prodjodikoro, Asas-Asas Ilmu Negara dan Politik, hlm 1
10
Abu Daud Busroh, hlm 4-5
pengertian yaitu menitik berkatkan kepada suatu pengetahuan, sedangkan maksud dari
pada sendi adalah menitik beratkan kepada suatu asas atau kebenaran. 11

E. Objek Ilmu Negara

Objek ilmu negara adalah negara dalam pengertian yang abstak, umum dan
universal. Kajian Obyek Ilmu Negara adalah negara.Ilmu yang membicarakan negara itu
tidak hanya Ilmu Negara, masih banyak ilmu-ilmu lain yang obyeknya juga negara.
Misalnya, ilmu politik, ilmu Negara, ilmu hukum kenegaraan, ilmu hukum tata Negara,
hukum administrasi Negara, dan ilmu administrasi pemerintahan (Public
Administration). Semuanya menjadikan Negara sebagai pusat perhatiaannya.

Obyek Ilmu Negara memandang bahwa Negara dilihat dari sifat atau dari
pengertiannya yang abstrak, dimana obyek tersebut berada dalam keadaan terlepas dari
tempat, keadaan, dan. Dari sifat atau pengertian Negara yang abstrak tersebut maka
perlu diperjelas kembali, ada beberapa aspek mengenai Negara yang perlu diketahui
lebih rinci, antara lain:

1. Asal mula Negara


Mengenai asal mula Negara yang dimaksud bukan asal mula atau terbentuknya
suatu Negara yang kongkrit, tapi pengertian terbentuknya atau terjadinya, asal
mula apa atau sesuatu yang dinamakan Negara, jadi apa yang dinamakan
Negara itu hanya dalam alam pikiran, angan-angan.

2. Hakekat Negara
Hakekat Negara merupakan suatu keluarga yang besar, alat atau wadah,
organisasi atau perkumpulan.Dalam penertian secara umum syarat-syarat formil
Negara antara lain:

a) Ada daerah tertentu


b) Ada rakyatnya
c) Ada pemerintahan yang berdaulat
Metode yang dipelajari dari ilmu Negara adalah Negara dalam pengertian yang
absrak, umum dan universal yaitu yang belum mempunyai adjektif tertentu.

3. Bentuk – bentuk Negara dan pemerintahan


Menurut pendapat para ahli bentuk Negara harus dipisahkan dari bentuk
pemerintahannya, Menurut M. Hutauruk Bentuk Negara dapat diklasifikasikan
menjadi tiga bentuk, yakni :12

a. Bentuk Negara atas dasar pimpinan


b. Bentuk Negara atas dasar kedaulatan
c. Bentuk Negara atas dasar ekonomi

4. contoh-contoh objek Negara :

11
Ibid., hlm 8
12
opcit hlm 6 diakses hari senin 3 September 2018 pukul 9.20 Wita
a) masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sistem
semi terbuka maupun semi tertutup dimana interaksibesar diantara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata masyarakat
berasal dari kata bahasa arab musyarak yang artinya suatu jaringan
hubungan-hubungan antar etnis satu dengan yang lainnya atau sebuah
komunitas yang interpenden (saling tergantung satu sama lain).
Masyarakat dalam istilah adalah sekelompok orang yang hidup bersama
dalam satu komunitas yang teratur. Konsep-konsep yang digunakan
untuk menganalisa proses dan terbentuk dan tergesernya masyarakat
dan kebudayaan ; pertama, internalisasi {internalization}, kedua,
sosialisasi { socialization}, ketiga, enkulturasi { enculturation} 13
b) kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki
kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok
diciptakan oleh anggota mayarakat serta kelompok juga dapat
memengaruhi perilaku para anggotanya menurut Robert Bierstedt dibagi
menjadi empat kelompok;
pertama, kelompok statistik adalah kelompok yang bukan organisasi,
tidak memiliki hubungan sosisal dan kesadaran jenis diantaranya.
Contoh : kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
Kedua, kelompok kemasyarakatan adalah kelompok yang memiliki
persamaan, tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubugan social
diantara anggotanya.
Ketiga, kelompok sosial adalah kelompok yang anggotanya memiliki
kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak
terikat dalam ikatan organisasi. Contoh : kelompok pertemuan atau
kerabat.
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang anggotanya mempunyai
kesadaran jenis da nada persamaan kepentingan pribadi maupun
kepentingan bersama. Dalam asosiasi para anggotanya melakukan
hubungan social, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi
formal. Contoh : Negara dan sekolah14
c) organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah
untuk tujuan bersama. Organisasi berasal dari kata yunani opyavov,

13
Ibid masyarakat diakses hari senin 3 september 2018 pukul 13.20 wita
14
Ibid kelompok diakses hari senin 3 september 2018 pukul 13.23 Wita
organon. Menurut Keith Davis dibagi menjadi 3, yaitu pertama, bahwa
partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu
keterlibatan mental dan perasaan lebih daripada semata-mata atau
hanya keterlibatan jasmaniah. kedua, kesediaan memberi suatu
sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ketiga, tanggung
jawab merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota.15
d) organisasi massa (ormas) adalah otganisasi yang didirikan dan
dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasrkan kesamaan aspirasi,
kehendak, kebutuhan, kepentigan, kegiatan, dan tujuan berpartisipasi
dalam pembangunan demi tercapainya tujuan negara kesatuan republik
Indonesia yang berdasrkan pancasila.
Asas ormas tidak bertentangan dengan pacasila dan undang-undang
dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, meski ormas juga dapat
mencamtumkan. ciri tertentu yang mencerminkan kehendak dan cita—
cita ormas yang tidak bertentangan dengan pancasila dan undang-
undang dasar Republik Indonesia 1945. Tujuan ormas, yaitu
meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat, memberikan
pelayanan kepada masyarakat, menjaga nilai agama dan kepercayaan
terhadap tuhan yang maha esa, melestarikan dan memelihara norma,
nilai, moral, etika, dan budaya yang hidup dalam masyarakat,
melestarikan sumber daya alam, menjaga dan memelihara, memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa serta mewujudkan tujuan Negara.
Fungsi ormas, yaitu penyalur kegiatan sesuai dengan kepentingan
anggota atau tujuan organisasi, pembinaan dan pengembangan anggota
mewujudkan tujuan organiasi, penyalur aspirasi masyarakat,
pemberdayaan masyarakat, pemenuhan pelayanan16

F. Metode Ilmu Negara

Metode yang dipelajari dari ilmu negara adalah Negara dalam pengertian yang
abstrak, umum dan universal yaitu yang belum mempunyai ajektif tertentu. Ada
beberapa metode dalam Ilmu negara, antara lain: 17

15
Ibid/ organisasi diakses hari senin 3 september 2018 pukul 13.26 Wita
16
ibid/ organisasi massa diakses hari senin 3 september 2018 pukul 13.30 Wita

17
http://ekaitusatu.blogspot.com/2015/03/ilmu-negara.html diakses hari senin 3
September pukul 9.35 Wita
1. Metode Observatif;
Bekerja dengan memperhatikan, menaggapi dan memperdalam
sesuatunya baik pertumbuhan negara, wilayah, umatnya, dan
pemerintahannya.
2. Metode Komparatif;
Bekerja dengan studi banding antar negara yang satu dengan negara yang
lain.
3. Metode Dialektis;
Bekerja dengan Dialektika, dengan mengkonfrontasikan, menguji fakta-
fakta, fenomena yang satu dengan yang lain.
Pola ilmu negara ditentukan oleh 2 kerangka yaitu :
a) Kerangka struktural: disebut sistemetik, menyusun data rencana kerja
yang lengkap dengan bahan yang ada, merangkum data, fenomena dan
persoalannya.
b) Kerangka Susunan fungsional / metodik, taktik kerja yang menentukan
cara bagamana melakukan tugas.
2. Metode Psikologis Untuk Menjelaskan Negara;
Karena dua alasan (JJ Van Schmid,1978 :183) :
a.) Mempelajari pengaruh pikiran dengan perasaan serta naluri manusia
dalam hidup bernegara;
b.) Menentukan gejala sosial yang sama sekali baru dalam konteks moralitas
susunan negara dan masyarkat.
4. Metode Mac Iver
Negara menurut Mac Iver adalah alat masyarakat. Metode yang digunakan
bersandar pada sejarah dan perbandingan.

G. Kedudukan Ilmu Negara

Ilmu negara merupakan ilmu yang sangat di butuhkan oleh suatu bangsa dalam
bernegara. Pada dasarnya, negara adalah sebuah organisasi yang memiliki anggota, yaitu
warga negaranya. Dalam ilmu pengetahuan, kedudukan ilmu negara sangatlah penting.
Karena kita semua hidup dalam suatu organisasi yang disebut negara. Yang mana
didalamnya mengatur pihak-pihak yang menjadi anggota. Sehingga hidup kita tidak
terombang ambing. Selain itu juga Ilmu Negara sangat penting bagi ilmu Hukum Tata
Negara dan Hukum Administrasi Negara, maka dengan bantuan Ilmu Negara, Hukum
Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara dapat memperoleh ciri ilmiahnya yang
penting. Ilmu Negara sangat penting mementingkan nilai teoritisnya sehingga disebut
sebagai suatu Seinswissenschaft, sedangkan Hukum Tata Negara dan Hukum
Administrasi Negara merupakan suatu Normativen Wissenschaft, Bagi mererka yang
mempelajari Hukum Tata Negara atau Hukum Administrasi Negara sudah tidak perlu
diterkangkan lagi secara mendalam mengenai arti dan asas dari negara dan hukum
negara karena semua hal itu sudah dianggap diketahui ketika Negara merupakan ilmu
pengetahuan pengantar bagi mereka yang hendak mempelajari Hukum Tata Negara dan
Hukum Administrasi Negara Itu sendiri.18

18
Prodjodikoro, Asas-Asas Ilmu Negara dan Politik
H. Hubungan Ilmu Negara dan Ilmu-ilmu Lainnya;

A. ILMU NEGARA DAN HUKUM TATA NEGARA

Obyek Ilmu Negara adalah negara dalam pengertian yang umum, abstrak,
universal yang terlepas dari keadaan, tempat dan waktu tertentu, maka selanjutnya
ilmu Negara menitik beratkan untuk mempelajari keseluruhan dan permasalahan
Negara secara umum, utuh, dan menyeluruh. Sedangkan hukum tata Negara
menitikberatkan pada perhatiannya pada masalah-masalah hukum yang menjadi
landasan kehidupan suatu Negara tertentu. Dengan kata lain hukum tata Negara
menilai Negara itu dari pengertian, sifat dan bentuknya dalam pengertian yang
kongkrit , terikat pada keadaan, tempat dan waktu tertentu.

Dengan demikian hubungan antara Ilmu Negara dengan Hukum Tata


Negara adalah Ilmu Negara merupakan dasar dalam penyelenggaraan praktek
ketatanegaraan yang diatur dalam Hukum Tata Negara lebih lanjut dengan kata lain
Ilmu Negara yang mempelajari konsep, teori tentang Negara merupakan dasar
dalam mempelajari Hukum Tata Negara.

B. ILMU NEGARA DAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Menurut J.H. Logemann Hukum Administrasi Negara adalah hukum


mengenai hubungan-hubungan antara jabatan-jabatan satu dengan yang lain serta
hubungan hukum antara jabatan-jabatan Negara itu dengan para warga
masyarakat. Untuk mempelajari Ilmu Hukum Administrasi Negara diperlukan dulu
pengetahuan tentang Ilmu Negara, karena berbicara Administrasi Negara maka
tidak mungkin lepas dari tujuannya yakni Negara. Keberadaan Hukum Administrasi
Negara merupakan sarana hukum yang dapat dipergunakan untuk mencapai
berbagai tujuan Negara.

C. ILMU NEGARA DAN ILMU POLITIK

jika pekerjaan yang dikerjakan untuk diharapkan, dijalankan atau


diterapkan di dalam praktek untuk mencapai tujuan tertentu, tugas itu diserahkan
kepada Angewandte staatswissechaft atau ilmu politik. Jadi ilmu negara selaku ilmu
pengetahuan sosial yang bersifat teoritis, segala hasil penyelidikannya
dipraktekkan oleh ilmu politik sebagai ilmu pengetahuan dan bersifat praktis
(angewandt, toegepast atau applied). Dengan demikian jelaslah menurut
pahamnya, bahwa ilmu politik itu bukan merupakan ilmu pengetahuan sosial yang
berdiri sendiri.

Herman Heller menganggap ilmu politik sebagai ilmu yang berdiri sendiri,
dan berhubungan dengan pengaruh konsepsi Ango-Saxon terutama Amerika yang
lebih menitikberatkan pembahasannya kepada hal-hal yang bersifat praktis dalam
masyarakat sebagai gejala sosio-politik. Maka dalam hubungan ini jelaslah ada sifat-
sifat komplementer, karena itu ilmu negara merupakan salah satu inti atau pokok
dari pada ilmu politik.19

19
Ibid diakses hari senin 3 September pukul 22.30 Wita
1. What is that country?

{Apa Negara itu} ?.

2. What is called the country?

{ Apakah yang dinamakan Negara itu} ?

3. What is the difference between countries in a formal and material sense ?

{ Apa perbedaan negara dalam arti formil dan materil} ?

4. Explain the meaning of State science ?

{ Jelaskan arti ilmu Negara} ?

5. Mention and explain some aspects of the State ?

{ Sebutkan dan jelaskan beberapa aspek mengenai Negara} ?

6. Explain the various methods of State science ?

{ Jelaskan macam-macam metode ilmu Negara} ?

7. Explain the relationship between state science and constitutional law ?

{ Jelaskan hubungan ilmu negera dan hukum tata Negara} ?


DAFTAR PUSTAKA

WEBSITE

www.wikipedia.co.id/definisi-ilmu-negara/2017, diakses pada tanggal 02


September 2018 Pukul 16.40 WITA

https://academia.edu/2015/12/19/ ilmu-negara-metode-dan-hubungannya-
dengan-disiplin-ilmu-lain/, diakses pada tanggal 03 september 2018 pukul 08.00

www.wikipedia.co.id /objek-ilmu-negara/ diakses hari senin 3 September 2018


pukul 9.20 Wita

http://academia. edu/2015/03/ilmu-negara.html diakses hari senin 3 September


pukul 22.30 Wita

Anda mungkin juga menyukai