Setelah Anda membaca dan memahami materi tentang sejarah penelitian linguistik, buatlah
kesimpulan tentang bidang kajian linguistik yang penting pada masa Yunani dan Romawi
serta gambarkan analisis sintaksis pada kajian linguistik tradisional berdasarkan pemahaman
Anda!
Salah seorang tokoh Sophis, yaitu Protogoras, membagi kalimat menjadi kalimat narasi,
kalimat tanya, kalimat jawab, kalimat perintah, kalimat laporan, doa, dan undangan. Tokoh
lain, Georgias, membicarakan gaya bahasa seperti yang kita kenal sekarang.
Hal lain yang perlu diketahui adalah bahwa Aristoteles selalu bertolak dari logika. Dia
memberikan pengertian, definisi, konsep, makna dan sebagainya selalu berdasarkan logika.
Dari uraian di atas tampak bahwa yang telah dihasilkan kaum Stoik lebih jauh daripada
yang telah dihasilkan oleh atau pada masa Aristoteles.
2.1.5 Kaum Alexandria
Kaum Alexandria menganut paham analogi dalam studi bahasa. Oleh karena itulah
dari mereka kita mewarisi sebuah buku tata bahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius
Thrax sebagai hasil mereka dalam menyelidik kereguleran bahasa Yunani. Buku Dionysius
Thrax ini lahir lebih kurang tahun 100 SM. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin
oleh Remmius Palaemon pada permulaan abad pertama Masehi dengan judul Ars
Grammatika. Buku inilah yang kemudian dijadikan model dalam penyusunan buku tata
bahasa Eropa lainnya. Karena model dalam penyusunan buku tata bahasa tradisional. Jadi,
cikal bakal tata bahasa tradisional itu berasal dari buku Dionysius Thrax.
Sezaman dengan sarjana-sarjana Yunani di atas, di India pada tahun 400 SM. Panini
seorang sarjana Hindu telah meyusun lebi kurang 4000 pemerian tentang struktur bahasa
Sansekerta dengan prinsip-prinsip dan gagasan-gagasan yang masih dipakai dalam linguitik
modern. Leonardo Bloomfield (1887-1949), seorang tokoh linguis strukural Amerika
menyebut panini sebagai one of the greatest monuments of the human intelligence karena
buku tata bahasa Panini, yaitu Astdhyasi merupakan deskripsi lengkap dari bahasa Sansekerta
yang ada pertama kali.
Menyusun kelas kata, varro membagi kelas kata Latin dalam empat bagian, yaitu :
a. Kata benda, termasuk kata sifat, yakni kata yang disebut berinfleksi kasus.
b. Kata kerja, yakni kata yang membuat pernyataan, yang berinfleksi kala.
c. Partisipel, yakni kata yang menghubungkan atau menggabungkan (dalam kata benda dan
kata kerja), yang berinfleksi kasus dan “tense”.
d. Adverbium, yakni kata yang menghungkan, yang tidak berinfleksi.