KELOMPOK I
TEKNIK KIMIA
2019
PEMERIKSAAN AIR DENGAN METODE MPN
I. TUJUAN
Bakteri Kolifrom
Bakteri Coliform adalah jenis bakteri yang umum digunakan sebagai indikator penetuan
kualitas sanitasi makanan dan air. Coliform sendiri sebenarnya bukan penyebab dari
penyakit-penyakit bawaan air, namun bakteri jenis ini mudah untuk dikultur dan
keberadaannya dapat digunakan sebagai indikator keberadaan organisme patogen seperti
bakteri lain, virus atau protozoa yang banyak merupakan parasit yang hidup dalam sistem
pencernaan manusia serta terkandung dalam feses. Organisme indikator digunakan karena
ketika seseorang terinfeksi oleh bakteri patogen, orang tersebut akan mengekskresi organisme
indikator jutaan kali lebih banyak dari pada organisme patogen. Hal inilah yang menjadi
alasan untuk menyimpulkan bila tingkat keberadaan organisme indikator rendah maka
organisme patogen akan jauh lebih rendah atau bahkan tidak ada sama sekali. Bakteri
Coliform dijadikan sebagai bakteri indikator karena tidak patogen, mudah serta cepat dikenal
dalam tes laboratorium serta dapat dikuantifikasikan, tidak berkembang biak saat bakteri
patogen tidak berkembang biak, jumlahnya dapat dikorelasikan dengan probabilitas adanya
bakteri patogen, serta dapat bertahan lebih lama daripada bakteri patogen dalam lingkungan
yang tidak menguntungkan (Colome, 2001).
Bakteri Coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih
tepatnya, sebenarnya, bakteri Coliform feka adalah bakteri indikator adanya pencemaran
bakteri patogen. Penentuan Coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah
koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi
Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain.
Contoh bakteri Coliform adalah, Esherichia coli dan Entereobacter aerogenes. Jadi, Coliform
adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan Coliform, artinya, kualitas air semakin
baik. (Friedheim, 2001). Eschericia coli, merupakan anggota Coliform yang dapat dibedakan
dari bakteri Coliform lain karena kemampuannya memfermentasikan laktosa pada suhu 44°C
(pada JPT hal ini dilakukan pada tahap terakhir atau saat uji kelengkapan). Pengidentifikasian
dapat dilihat dari pertumbuhan dan reaksi yang memberikan warna berbeda pada media
kultur khusus. Saat dikulutur pada media EMB, hasil positif E. coli adalah koloni berwarna
hijau metalik. Tidak seperti golongan Coliform pada umumnya, E. coli merupakan bakteri
yang berasal dari feses dan kehadirannya efektif mengkonfirmasi adanya kontaminasi fekal
pada badan air. Umumnya, pada feses, E. coli ada sebanyak 11% dariColiform ().
Air
Air merupakan molekul penting yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Berbagai jenis
makhluk hidup memanfaatkan air untuk keberlangsungan hidup mereka, begitu juga dengan
manusia. Namun, tidak semua jenis air dapat dimanfaatkan oleh manusia. Hanya air bersih
yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Kebersihan air ditinjau dari segi fisik, kimia, dan
biologi. Air bersih secara sepintas yaitu air yang jernih, tidak berbau, dan rasanya tawar.
Lebih lanjut lagi, air bersih merupakan air yang tidak mengandung senyawa-senyawa yang
berbahaya bagi tubuh. Senyawa-senyawa tersebut dapat berasal dari mikroorganisme. Air
yang mengandung mikroorganisme berbahaya atau patogen sangat berbahaya bagi tubuh.
Namun, mikroorganisme patogen sulit dideteksi alasannya yaitu jumlahnya yang sangat
sedikit di air dan mikroorganisme patogen kebanyakan tidak mampu bereplikasi di dalam air.
Melihat hal tersebut, dibutuhkan suatu organisme yang dapat dijadikan indikator Air
merupakan bahan esensial bagi hidupnya organisme, oleh karena itu air selalu penuh dengan
benda-benda hidup. Manusia dan makhluk-makhluk lain yang tidak hidup di dalam air
senantiasa mencari tempat-tempat tinggal dekat air supaya mudah mengambil air untuk
keperluan hidupnya, maka desa atau kota zaman dulu tumbuh di sekitar sumber air, di tepi
sungai, atau di tepi danau. Sesudah manusia lebih maju, tempat tinggalnya tidak perlu dekat
air dengan sumber jauh yang disalurkan dengan pipa dan didistribusikan. Pentingnya air di
dalam tubuh manusia, berkisar antara 50%–70% dari seluruh total berat badan. Tulang
manusia mengandung air sebanyak 22% berat tulang, dalam darah dan ginjal sebanyak 83%.
Pentingnya air bagi kesehatan dapat dilihat dari jumlah air yang ada di dalam organ, 80% dari
darah terdiri atas air, dalam tulang mengandung 25%, sedangkan dalam urat syaraf terdapat
75% air, dalam ginjal mengandung 80% air, dalam hati 70% air, dan otot 75% air.
Kekurangan air menyebabkan penyakit batu ginjal dan kandung kemih, karena terjadi
kristalisasi unsur-unsur yang ada di dalam cairan tubuh. Kehilangan air sebanyak 15% dari
berat badan dapat mengakibatkan kematian. Kebutuhan minum orang dewasa adalah
minimum 1,5–2 liter air sehari (Prescott, 2003).
Air merupakan komponen esensial bagi kehidupan jasad hidup. Akan tetapi dapat juga
merupakan suatu substansi yang membawa malapetaka, karena air dapat membawa
mikroorganisme patogen dan zat-zat kimia yang bersifat racun .Banyaknya kontaminan
dalam air memerlukan standar tertentu untuk menjamin kebersihannya. Air yang
terkontaminasi oleh bakteri patogen saluran cerna sangat berbahaya untuk diminum. Hal ini
dapat dipastikan dengan penemuan organisme yang ada dalam tinja manusia atau hewan dan
yang tidak pernah terdapat bebas di alam. Ada beberapa organisme yang termasuk kategori
ini, yaitu bakteri Coliform (Escherichia coli), Enterococcus faecalis,dan Clostridium. Di
Indonesia, bakteri indikator air terkontaminasi adalah Escherichia coli (Fardiaz, 2002).
350C
Gambar - -
450C
Gambar - -
Pada suhu 450C – E.Coli berwarna merah tua sampai hijau metalik
VI. PEMBAHASAN
Praktikum pemeriksaan air pada air kemasan dengan metode filtrasi ini bertujuan
untuk mengetahui jenis bakteri yang mencemari sampel dan untuk mengetahui kualitas
dari sampel air yang diujikan.
Dalam percobaan ini dilakukan pemeriksaan air dengan metode filtrasi. Filtrasi
adalah penyaringan yang dapat menahan mikroba hingga mikroba yang dikandung
dapat dipisahkan secara fisika. Ada beberapa macam teknik filtrasi salah satunya yaitu
filtrasi membran. Filtrasi membran adalah suatu teknik pemisahan campuran 2 atau
lebih komponen tanpa menggunakan panas dan juga telah menjadi alat dasar dalam
pembuatan larutan-larutan steril, dan penggunanya telah dikuatkan secara resmi oleh
United State Pharmacopoeia (USP) dan The US Food and Drug Administration (FDA).
Membran dengan porositas berkisar dari 0,2 atau 0,45 mikron biasanya
dispesifikasikan untuk penyaringan-penyaringan steril. Dalam kisaran porositas ini,
penyaring membran mungkin tersumbat dengan cepat, sehingga digunakan prafilter
untuk menghilangkan beberapa benda koloid untuk menyempurnakan siklus
penyaringan. Formulasi sederhana seperti larutan-larutan intravenous, obat mata dan
produk dalam air lainnya dapat disaring langsung melalui membran dalam cara yang
ekonomis.
Media yang digunakan pada praktikum kali ini adalah endo agar. Media Endo Agar
adalah media media selektif dan media diferensial yang digunakan untuk mengisolasi
bakteri batang gram negatif berdasarkan kemampuan bakteri memfermentasi laktosa
atau tidak. Media ini pada awalnya dibuat untuk mengisolasi bakteri batang penyebab
tifus (typhoid) kemudian berkembang menjadi media diferensial terutama untuk
konfirmasi pemeriksaan bakteri coliform.
Pada percobaan kali ini, mula mula diletakkan kertas saring pada vakum, kemudian
ditambahkan 10 ml aquades lalu divakum. Fungsi dari vakum disini untuk
memisahkan air akuades dari kertas saring. Setelah itu dimasukkan sampel air kemasan
melalui kertas saring dan diletakkan kertas saring tersebut pada media endo agar yang
telah dituang kedalam cawan. Setelah itu dilakukan duplo dan diinkubasikan selama 48
jam pada suhu 35°C dan 45°C.
Dari hasil percobaan, diperoleh data cawan pada suhu 35°C dan suhu 45°C , tidak
tumbuh bakteri hal ini menunjukkan bahwa sampel air bebas dari bakteri kontaminasi.
VII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan yaitu sampel air
terbebas dari bakteri kontaminasi ditunjukkan dengan tidak adanya pertumbuhan
mikroba pada endo agar.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A., J.B. Reece., L.G. Mitchell. 2002. Biologi Jilid 2 edisi Kelima.
Erlangga. Jakarta.
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi Cetakan ke-13. Percetakan
Imagraph. Jakarta.
Solihah, ina. 2006.Mikrobiologi pangan. http://inasholihah2006.blogspot.co.id diakses
pada 30 Juni 2019
Thayib, Soeminarti, dkk.1997.Petunjuk Praktikum Mikrobiologi
Teknik.Serpong:Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Teknologi Indonesia.
Vata, zarra. 2012. Deteksi adanya bakteri pada kemasan galon.
https://zarravata.wordpress.com diakses pada 27 februari 2018