Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

NUTRISI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN)


DI BANGSAL CEMPAKA 1 RSUD KARANGANYAR

Disusun Oleh :

1. Oky Prasetyo N. ( 2017012222)


2. Putri Ayu D. (2017012223)
3. Ritma Kurnia C. (2017012234)
4. Yoga Bima N. (2017012133)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN PKU MUHAMMADIYAH


SURAKARTA
TAHUN 2018/2019

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
NUTRISI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH

A. LATAR BELAKANG
Nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolism
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan
,pertumbuhan dan fungsi normal dari organ – organ,serta menghasilkan energy.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi,yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat,tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu,setiap
orang perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan.
Makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.apalagi untuk anak
dalam masa sekolah,makanan merupakan sumber untuk membuat anak cerdas.
Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt Organization) adalah
kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detile untuk masalah
asupan gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya.inilah yang mendorong kami untuk
member makalah tentang nutrisi anak usia sekolah.(istiqomah,2008)
B. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan, sasaran mampu memahami pentingnya asupan


nutrisi dalam pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia pra sekolah
b. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan, sasaran mampu menyebutkan tentang:


1. Mengetahui apa pengertian Nutrisi dan anak usia pra sekolah.
2. Mengetahui fungsi Nutrisi untuk anak usia pra sekolah.
3. Mengetahui apa saja asupan makanan untuk anak usia pra sekolah.
4. Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi Pada Anak pra Sekolah.
5. Mengetahui Gangguan Nutrisi Pada Anak pra Sekolah.
6. Mengetahui bagaimana Upaya Peningkatan Nutrisi Pada Anak pra
Sekolah.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Mata Ajar : Nutrisi Anak Usia Pra Sekolah
2. Pokok Bahasan : Pentingnya Asupan Nutrisi Dalam Pertumbuhan dan
Perkembangan Pada Anak Usia Pra Sekolah
3. Sasaran dan Target
a. Sasaran : Bangsal Cempaka 1
b. Target : Pasien anak dan keluarga di Bangsal Cempaka 1

2
4. Waktu dan Tempat
i. Hari / tanggal : Jumat, 16 agustus 2019
ii. Waktu : Pukul 10.00-10.45 WIB
iii. Tempat : Bangsal Cempaka 1 RSUD Karanganyar
5. Metode : Diskusi dan Tanya jawab
6. Media : Lembar balik dan leaflet
7. Pengorganisasian
- Penanggung jawab / pembimbing : Estin ,S.kep,Ns
- Pemateri : Yoga Bima N
- Moderator : Ritma Kurnia C
- Fasilitator : Oky Prasetyo N
- Observer : Putri Ayu D

8. Uraian Tugas
a. Penanggungjawab / pembimbing
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
b. Moderator / pembawa acara
i. Membuka acara.
ii. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing.
iii. Menjelaskan tujuan dan topic.
iii. Mengadakan kontrak waktu.
iv. Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri .
v. Menutup acara.
c. Pemateri
Memberikan penjelasan / penyuluhan nutrisi pada anak usia sekolah
d.Fasilitator
i. Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
ii. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.
d. Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awals ampai akhir.

3
9. Setting tempat

 

     

Keterangan :
 : Moderator
 : Pembimbing
 : Pemateri
 : Peserta
 : Fasilitator
 : observe
10. Materi
Terlampir
11. Proses penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 5 menit Pembukaan :
· Memberi salam · Menjawab salam
· Memperkenalkan diri · Mendengar dan
· Menjelaskan kontrak waktu, memperhatikan
topik dan tujuan penyuluhan · Mendengar dan
memperhatikan
2. 35 menit Pelaksanaan :
Ø Menanyakan pengertian Gizi Ø Audien menjawab sesuai
kemampuan
Ø Menjelaskan pengertian gizi
Ø Mendengarkan
anak usia pra sekolah.

4
Ø Menjelaskan fungsi gizi untuk
Ø Mendengarkan
anak usia pra sekolah.

Ø Menjelaskan apa saja asupan


Ø Mendengarkan
makanan untuk anak usia pra
sekolah.

Ø Menjelaskan Faktor Yang


Ø Mendengarkan
Mempengaruhi Gizi Pada
Anak pra Sekolah.
Ø Mendengarkan
Ø Menjelaskan Gangguan Gizi
Pada Anak pra Sekolah.
Ø Mendengarkan
Ø Menjelaskan bagaimana Upaya
Peningkatan Gizi Pada Anak
pra Sekolah.
Ø Memberikan kesempatan padaØ Beberapa audien
audien untuk bertanya mengajukan pertanyaan
Ø Menjawab pertanyaan yang
Ø Mendengarkan dan
diajukan audien memperhatikan

3. 5 menit Penutup :
- Menyimpulkan materi Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
- Menutup penyuluhan dan Menjawab Salam
memberi salam

12. Criteria Evaluasi


i. Evaluasi struktur
b. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
c. Klien menghadiri penyuluhan
d. Tempat, media dan alat penyuluhan sesuai rencana
ii. Evaluasi proses
o Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
o Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
o Klien aktif dalam kegiatan penyuluhan
o Klien tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan

5
iii. Evaluasi hasil
Pasien atau keluarga mampu :
Ø Menyebutkan pengertian Gizi
Ø Menjelaskan pengertian gizi anak pra usia sekolah.

Ø Menjelaskan fungsi gizi untuk anak usia pra sekolah.

Ø Menjelaskan apa saja asupan makanan untuk anak usia pra sekolah.

Ø Menjelaskan Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak pra Sekolah.

Ø Menjelaskan Gangguan Gizi Pada Anak pra Sekolah.

Ø Menjelaskan bagaimana Upaya Peningkatan Gizi Pada Anak pra Sekolah.

6
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN GIZI DAN USIA ANAK SEKOLAH


a. Pengertian Gizi
Gizi merupakan ilmu terapan yang mempergunakan berbagai disiplin ilmu dasar,
seperti Biokimia, Biologi, Ilmu hayat (fisiologi), ilmu penyakit (pathologi), dan
beberapa lagi. Sedangkan definisi gizi sekarang menjadi ilmu yang mempelajari
hal ihwal makanan, dikaitkan dengan kesehatan tubuh.
b. Pengertian Usia Anak pra Sekolah
Berikut adalah beberapa tentang pengertian usia anak sekolah:
1.UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang dikatakan
masuk usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah
2. American Academic of Pediatric tahun 1998 memberikan rekomendasi yang
lain tentang batasan usia anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga usia 21
tahun.
3. Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan
psikososial, perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya.
4. Pembagian golongannya:
a) Taman kanak-kanak (pra sekolah usia 4-6 tahun)
b) Sekolah dasar 7-12 tahun
c) Remaja 13-18 tahun

B. FUNGSI GIZI UNTUK ANAK PRA SEKOLAH

a.Supaya pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal


b.Memperbaiki gizi anak
c.Menentukan perkembangan anak untuk usia selanjutnya

C. ASUPAN MAKANAN UNTUK ANAK USIA PRA SEKOLAH

a. Kebutuhan Gizi Berkaitan dengan Proses Tubuh

7
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi
yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak
dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial
tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan.
Bila dikelompokkan, ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu :
1. Memberi Energi
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan
protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan
tubuh untuk beraktivitas.
2. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh
Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena
itu, diperlukan unutk membentuk sel-se baru, memelihara, dan mengganti
sels-sel yang rusak. Dalam fungsi ketiga ini zat gizi dinamakan zat
pembangun.
3. Mengatur Proses Tubuh
Protein, mineral, air, dan vitamin deiperlukan untuk mengatur prose tubuh.
Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin
diperlukan sebagai pengatur dalam peroses-proses oksidasi, fungsi normal
saraf dan otot serta banyak peroses lain yang terjadi di dalam tubuh
termasuk proses penuaan.
b. Angka Kecukupan Gizi dan Angka Kebutuhan Gizi
Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi yang
diperlukan tubuh unutk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi menurut
kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu. Angka kecukupan
gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary requirements). Angka
kebutuhan gizi adalah jumlah zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang
untuk mempertajankan status gizi adekuat.
AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing
kelompok umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam penggunaannya, bila
kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang
berbeda dengan patokan yang digunakan, maka diperlukan penyesuaian. AKG
tidak dipergunakan untuk individu. Dalam menentukan AKG, perlu
dipertimbangkan setiap faktor yang berpengaruh terhadap absorpsi zat-zat gizi
atau efisiensi penggunaannya di dalam tubuh. Untuk sebagian zat gizi, sebagian
8
dari kebutuhan mungkin dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat yang di
dalam tubuh kemudian dapat diubah menjadi zat gizi esensial. Pada kebanyakan
zat gizi, pencernaan dan atau absorpsinya tidak komplit, sehingga AKG yang
dianjurkan harus sudah memperhitungkan bagian zat gizi yang tidak di absrorpsi.
Dalam memenuhi kebutuhan AKG seriap harinya, perlu dilakukan memberi
variasi makanan yagn berbeda setiap harinya yang nantinya diharapkan cukup
dapat memenuhi semua kebutuhan gizi. Di Indonesia pola menu seimbang
tergambar dalam menu 4 Sehat 5 Sempurna dan Pedoman Umum Gizi Seimbang
(PUGS). Saat ini dikenal juga menu pelangi, yaitu menu makanan yang berwarna-
warni seperti pelangi untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang
diperlukan oleh tubuh seperti sayur-sayuran. Perlu pendidikan khusus bagi anak
usia sekolah atau sekolah dasar dalam memilih makanan yang berwarna-warni.
Peran orang tua sangat diperlukan, jangan sampai anak memilih makanan yang
berwarna-warni yang menggunakan zat pewarna. Dalam menyusun menu, selain
AKG perlu pula dipertimbangkan aspek akseptibilitas makan yang disajikan,
karena selain sebagai sumber zat-zat gizi, makanan juga mempunyai nilai sosial
dan emosional. Untuk itu dalam memenuhi AKG harus sesuai dengan prinsip-
prinsip gizi seimbang, yaitu :
1. Variasi makanan
2. Pola hidup bersih
3. Menghindari rokok, alkohol dan narkoba
4. Aktivitas fisik
5. Pantau BB
Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan
besar untuk kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi dengan baik dan
cukup, ternyata ada beberapa masalah yang berkaitan dengan konsumsi zat gizi
untuk anak. Contoh masalah gizi masyarakat mencakup berbagai defisiensi zat
gizi atau zat makanan. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi gizi atau
makanan. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi zat gizi tersebut yang
berakibat pada berbagai aspek fisik maupun mental. Masalah ini dapat
ditanggulangi secara cepat, jangka pendek, dan jangka panjang serta dapat dicegah
oleh masyarakat sendiri sesuai dengan klasifikasi dampak defisiensi zat gizi antara
lain melalui pengaturan makan yang benar.

9
Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makan yang
dikonsumsi beragam jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Di masyarakat
dikenal pola makan atau kebiasaan makan dan selera makan, yang terbentuk dari
kebiasaan alam masyarakatnya. Jika menyusun hidangan untuk anak, hal ini perlu
diperhatikan di samping kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh
kembang. Kecukupan zat gizi ini berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan
anak, maka pengetahuan dan kemampuan mengelola makanan sehat untuk anak
adalah suatu hal yang sangat amat penting.
c. Faktor yang Berperan dan Permasalahan pada Tumbuh Kembang
Ada dua faktor utama yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal
seorang anak, yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam merupakan faktor-
faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri, baik faktor bawaan maupun faktor
yang diperoleh. Faktor luar yaitu faktor-faktor yang ada di luar atau berasal dari
luar diri anak, mencakup lingkungan fisik dan sosial serta kebutuhan fisik anak.
Selain kedua faktor tersebut, faktor yang berperan dalam proses tumbuh kembang
anak dapat ditentukan oleh keluarga, status gizi, budaya, dan teman bermain.
Keluarga hendaknya menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan secara
optimal. Status gizi anak dapat ditentukan oleh tingkat konsumsi atau kualitas
makanan. Kualitas makanan ditentukan oleh zat-zat bergizi yang dibutuhkan oleh
anak. Permasalahan tumbuh kembang anak ada dua macam, yaitu gizi lebih dan
gizi kurang.
Akibat dari status gizi yang buruk, maka dapat menimbulkan penyakit.
Lingkungan masyarakat dalam hal ini asuhan dan kebiasaan suatu masyarakat
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Tata cara dan
kebiasaan yang diberlakukan masyarakat tidak selalu sesuai dengan syarat-syarat
kebersihan dan kesehatan. Teman bermain dan sekolah juga berperan dalam
mempengaruhi makanan yang dikonsumsi oleh anak. Ketika mereka berinteraksi
dengan teman bermain atau teman sekolahnya, makanan atau jajanan yang dipilih
biasanya sejenis dengan yang dipilih oleh teman dekat atau lingkungan sekitarnya.
Makhluk hidup memerlukan makanan untuk melangsungkan kehidupannya.
Makanan itu terdiri atas bagian-bagian yang berbentuk iktan-ikatan kimia atau
unsur-unsur anorganik yang disebut zat-zat makanan atau zat gizi.Manusia
mendapatkan zat makanannya dalam bentuk bahan makanan. Yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan atau hewan. Satu macam saja bahan makanan tidak dapat
10
memenuhi semua keperluan tubuh akan berbagai zat makanan, karena masing-
masing bahan makanan mengandung zat makanan yang berlainan macam maupun
banyaknya

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI PADA USIA PRA


SEKOLAH

Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt Organization) adalah
kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detil untuk masalah
asupan gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya.
Kali ini penulis akan coba share dengan pembaca mengenai kebutuhan energi dan zat
gizi anak usia sekolah. Kembali lagi ke WHO, mengapa perlunya memperhatikan
kebutuhan gizi anak usia sekolah, ada beberapa alasan mengapa kebutuhan gizi anak
sekolah sangat diperhatikan, berikut point-pointnya :
Faktor yang mempengaruhi gizi pada usia anak pra sekolah

1. Usia pra Sekolah.

Anak Pra sekolah yang berusia sekitar 4-6 tahun merupakan masa-masa
pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang
optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap
kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakan untuk perkembangan
mental yang mengacu pada skil anak.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak.
Karena tentunya fisik dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling
berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh
kembang otak dan organ-organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil
pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga adalah pihak pertama yang harus
memperhatikan asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat
berpengaruh disini.

2. Selalu Aktif.
Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan semaki
banyak diperlukan, anak usia pra sekolah merupakan usia yang senang bermain.

11
Senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar.
Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk menunjang
aktifitas fisiknya.
Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang perlu
dihadapi oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat
disarankan untuk mempelajarinya.

3. Perubahan Sikap Terhadap Makanan.


Anak Usia pra sekolah tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang
ia senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
salah satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu
terhadap pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus digalakan.

4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.


Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi
makanan-makanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria
makanan yang banyak disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak
mengandung gula dan mempunyai warna yang cerah sehingga menarik anak untuk
mengkonsumsinya.
Beberapa tips diatas penulis rasa, dapat anda manfaatkan pada saat anda membeli
makanan dimanapun, tidak hanya disupermarket namun di tempat penjualan
produk makanan yang sering anda kunjungi. Ingin sehat tidak asal pilih dan beli.

E. GANGGUAN GIZI PADA ANAK PRA SEKOLAH


Nutrisi merupakan komponen penting bagi kesehatan anak. Pertumbuhan dan
perkembangan yang dialami oleh anak-anak membuat mereka membutuhkan nutrisi
yang baik dalam hal protein, energi dan komponen nutrien lainnya. Hal tersebut juga
membuat mereka rentan terhadap kekurangan nutrisi dan gangguan pertumbuhan.
Pola makan yang dimulai sejak masa kanak kanak dapat mempengaruhi kesehatan
mereka selanjutnya. Pada masa kanak-kanak, pemberian nutrisi yang kurang baik
dapat mengakibatkan gagal tumbuh, obesitas, dan penyakit-penyakit terkait defisiensi
nutrisi. Akibat jangka panjang yang dapat ditimbulkan adalah meningkatnya risiko
penyakit degeneratif kelak saat usia lanjut.

12
Masalah gizi yang dihadapi oleh anak-anak pada usia pra sekolah antara lain:
obesitas, gagal tumbuh, anemia karena kekurangan zat besi, dan karies pada gigi
geligi serta infeksi kecacingan. Obesitas biasanya disebabkan karena konsumsi
makanan yang melebihi kebutuhannya per hari. Sebaliknya, gagal tumbuh biasanya
disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi. Selain gagal tumbuh, kurangnya asupan
nutrisi juga dapat menyebabkan terjadinya anemia dan membuat anak rentan terhadap
infeksi. Karies disebabkan karena konsumsi makanan yang mengandung gula
berlebihan disertai dengan kebersihan gigi yang kurang terjaga. Infeksi kecacingan
disebabkan karena kurangnya kebiasaan cuci tangan saat makan dan seringnya tidak
menggunakan alas kaki saat beraktifitas.
Masalah gizi pada anak pra sekolah masih cukup memprihatinkan. Hal ini dapat
terlihat dari beberapa penelitian yang dilakukan terhadap anak usia sekolah dasar di
Indonesia. Anak usia pra sekolah dalam hal ini adalah anak dengan kisaran usia 4-6
tahun. Pada penelitian yang dilakukan oleh dr. Saptawati Bardosono, ahli gizi dari
Universitas Indonesia, didapatkan sebanyak 94,5% anak mendapatkan asupan gizi di
bawah angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Hal senada diungkapkan oleh Endang
Dewi Lestari dengan penelitiannya pada anak pra sekolah di Solo. Didapatkan
semuanya menderita defisiensi zat seng. Rendahnya kecukupan gizi pada kelompok
anak usia sekolah dasar berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik, konsentrasi dan
prestasi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Satoto, ditemukan sebanyak 30-35%
anak pra sekolah tumbuh di bawah baku yang ada.
Infeksi yang lama dan berat juga berhubungan erat dengan masalah gizi berupa
malnutrisi. Infeksi dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi. Seorang anak yang
mengalami infeksi membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak dari biasanya.
Sementara beberapa gejala yang dialami saat infeksi seperti diare dan tidak nafsu
makan membuat asupan nutrisi menjadi sulit. Sebaliknya, malnutrisi juga dapat
menyebabkan individu rentan terhadap terjadinya infeksi. Daya tahan tubuh kita
didukung oleh protein, zat besi, vitamin dan beberapa mikronutrien lainnya. Jika
asupan zat gizi tersebut kurang, kerja daya tahan tubuh menjadi tidak optimal.
Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan beberapa upaya, terutama dari pihak orang
tua dan pihak sekolah. Makanan anak-anak pada usia pra sekolah perlu diperhatikan,
terutama karena pada usia ini anak-anak tersebut masih dalam tahap pertumbuhan dan
perkembangan, sehingga keseimbangan gizi perlu dijaga.

13
Anak dengan usia pra sekolah sudah dapat menentukan makanan yang disukainya.
Makanan yang diberikan pada anak usia pra sekolah ditentukan berdasarkan berat
badan, usia dan aktivitas anak. Anak laki-laki umumnya lebih banyak melakukan
aktivitas fisik dibandingkan anak perempuan, sehingga asupan makanan yang
mengandung lebih banyak energi perlu ditingkatkan. Sedangkan anak perempuan
pada usia sekolah dasar mulai memasuki usia haid, sehingga memerlukan lebih
banyak protein dan zat besi.
Sarapan pagi bagi anak-anak usia sekolah dasar sangat penting mengingat aktivitas di
sekolah yang melibatkan fisik dan konsentrasi belajar. Lingkungan sekolah dasar
umumnya memiliki banyak jajanan. Banyak anak menyukai makanan jajanan yang
hanya mengandung karbohidrat dan garam. Makanan tersebut hanya akan membuat
seorang anak cepat kenyang dan mengurangi nafsu makan anak.
Asupan gizi pada anak usia pra sekolah mulai dipengaruhi oleh faktor lingkungan,
karena anak-anak usia ini sudah mulai mengenal lingkungannya. Oleh karena itu,
perhatian orang tua dan pihak sekolah perlu ditingkatkan untuk mencegah gangguan
nutrisi berupa malnutrisi atau pun obesitas. Peran serta dari berbagai pihak dalam hal
asupan gizi diperlukan untuk memperbaiki status gizi anak-anak di Indonesia pada
umumnya dan anak-anak usia sekolah dasar pada khususnya.

14

Anda mungkin juga menyukai