Anda di halaman 1dari 5

BAB VI

KUAT GESER

6.1 Tujuan Pengujian Kuat Geser


Pengujian kuat geser dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik dari
batuan yang menjadi specimen yaitu dari segi berapa kekuatan specimen
terhadap suatu geseran disertai adanya pembebanan yang masih mampu
ditahan oleh specimen tersebut. Hal ini banyak digunakan dalam analisis
stabilitas lereng pada tambang terbuka, analisis stabilitas batuan samping
pada lubang bukaan bawah tanah, dan lain sebagainya.

6.1.1 Pengujian Kuat Geser


Pengujian ini untuk mengetahui kekuatan batuan terhadap suatu geseran
pada tegangan normal tertentu. Dari hasil pengujian kuat geser ini dapat
ditentukan :
 Garis “Coulomb’s shear strength”
 Nilai kuat geser (shear strength) batuan
 Sudut geser dalam (ø)
 Kohesi (C)

6.2 Landasan Teori


Mekanika batuan merupakan salah satu cabang ilmu dari geomekanika.
Mekanika batuan merupakan ilmu yang mempelajari sifat - sifat mekanik
batuan dan juga massa batuan. Hal ini bisa menyebabkan mekanika
batuan memiliki peran yang sangat dominan dalam operasi
penambangan, seperti pekerjaan penerowongan, pemboran, penggalian,
peledakan serta pekerjaan lainnya.
Tanah adalah suatu bagian yang sangat penting dan menentukan dalam
perencanaan suatu konstruksi, karena dapat menentukan kestabilan
konstruksi tersebut. Kekuatan tanah tersebut tidak sama untuk tempat -
tempat yang berbeda, sehingga dalam hal ini mengharuskan para
perencana untuk memperhatikan kondisi lapangan terutama tanah
sebagai suatu elemen kestabilan konstruksi yang sangat menentukan
keadaan konstruksi pada masa penggunaannya.
Untuk menentukan kondisi tanah yang akan digunakan sebagai tempat
dibangunnya suatu konstruksi, tidak cukup dilakukan perhitungan tanpa
suatu pemeriksaan yang mendalam atau spesifik. Terutama untuk
mengetahui parameter-parameter dari sifat fisis dan mekanis dari tanah
tersebut. Jadi diperlukan pengujian atau percobaan yang dilakukan
secara ilmiah yakni melalui pengujian laboratorium.
Kekuatan suatu tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sangat komplek
dari parameter-parameter yang didapatkan dari suatu pemeriksaan yang
mendalam. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat tanah
tersebut, yang meliputi sifat fisis dan mekanis tanah.
Sehingga untuk mengetahui sifat mekanik batuan dan massa batuan
dilakukan berbagai macam uji coba baik di dilaboratorium maupun
dilapangan langsung ataupun secara insitu.
Untuk mengetahui suatu sifat mekanik batuan dapat dilakukan beberapa
percobaan seperti uji kuat tekan uniaksial, uji kuat tarik, uji triaksial serta
uji tegangan insitu.
Mekanika batuan itu sendiri mempunyai karakteristik mekanik yang
diperoleh dari penelitian ini adalah kuat tekan batuan, kuat tarik batuan,
Modulus Young, Nisbah Poisson, selubung kekuatan batuan, kuat geser,
kohesi, serta sudut geser dalam.
Untuk pengujian pada kuat geser ini yang mana berfungsi untuk
mengetahui kekuatan batuan terhadap suatu geseran pada tegangan
normal tertentu. Dan juga nantinya dari hasil pengujian akan dapat
ditentukan:
 Garis
 Kuat geser
 Sudut geser
 Kohesi
Percobaan ini dapat mencakup metode pengukuran kuat geser tanah
menggunakan uji kuat geser langsung UU. Interpretasi kuat geser dengan
cara ini dapat bersifat langsung sehingga tidak dibahas secara rinci
Hasil uji geser langsung dapat digunakan untuk mendapatkan analisis
kestabilan dalam bidang geoteknik, diantaranya untuk menganalisis
kestabilan lereng, dan daya dukung pondasi, serta analisis dinding
penahan, dan lain - lain.
Uji kuat geser langsung tidak dapat mengukur tekanan air pori yang
timbul pada saat penggeseran dan tidak dapat mengontrol tegangan yang
terjadi di sekeliling contoh tanah. Selain itu keterbatasan uji kuat geser
langsung yang lain adalah karena bidang runtuh tanahnya ditentukan,
meskipun belum tentu merupakan bidang termudah.

6.3 Alat-alat yang digunakan


1. Satu set alat untuk uji kuat geser dari suatu batuan
2. Satu specimen dengan bentuk segiempat atau ketupat dan
specimen yang diujinya berada di tengah-tengah segiempat yang
tengahnya dibuat belah
3. Pompa pembebanan serta penunjuknya dalam satuan KN,
dengan skala satu stripnya 1 KN
4. Penunjukkan keadaan gesernya specimen dengan skala 0,5 per
strip
5. Jumlah specimen yang diuji adalah 1 buah specimen dengan 3
kali uji

6.4 Prosedur
1. Ukur terlebih dahulu panjang dan lebar contoh lalu catat pada
form yang ada.
2. Masukkan specimen ke dalam box penyimpanan di alat shear box,
kemudian beri beban normal sesuai dengan perhitungan.
3. Pasang selang oli pressure pada saat posisi maju saat
pengukuran maju, demikian pula pada saat pengukuran mundur
selang dipindahkan.
4. Pompa beban yang digunakan (1 KN, 2 KN, 3 KN) dan ditahan
supaya konstan selama pengujian masih dilakukan.
5. Baca pressure gauge sesuai waktu yang diminta sebanyak 12 mm
perubahan.
6. Beban yang diberikan jangan sampai berubah. Apabila berubah
maka pressure gaugenya pun berubah. Penunjuk keadaan geser
specimen dengan skala 1 strip bernilai 0,5 KN.
7. Pompa untuk menggeser specimen, digerak-gerakkan selama alat
penunjuk geser maju atau mundur itu berputar satu putaran penuh
8. Setelah satu putaran dicatat data yang dihasilkan dari alat
penunjuk kekuatan geser (yang letaknya di dekat pompa yang
berfungsi untuk menggeser).
9. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali dengan keadaan menggeser
ke arah maju dan ke arah mundur.
DAFTAR PUSTAKA

Laboratorium Tambang, Staff Assisten. 2012. Penuntun Praktikum Mekanika


Batuan. Bandung : Universitas Islam Bandung
Aryansah, uji kuat geser langsung, http://aryansah.wordpress.com/ 18 April 2013,
17.00

Anda mungkin juga menyukai