PENDAHULUAN
Dimana :
∅ = Porositas absolute (total), fraksi (%)
Vp = Volume pori-pori, cc
Vb = Volume batuan (total), cc
Vgr = Volume butiran, cc
Porositas batuan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
Porositas absolut, adalah perbandingan antara volume pori total terhadap
volume batuan total yang dinyatakan dalam persen, atau secara matematik
dapat ditulis sesuai persamaan sebagai berikut :
Volume Pori Total
∅= x 100
bulk volume
2.1.2. Permeabilitas ( k )
Permeabilitas didefinisikan sebagai ukuran media berpori untuk
meloloskan/melewatkan fluida. Apabila media berporinya tidak saling
berhubungan maka batuan tersebut tidak mempunyai permeabilitas. Oleh karena
itu ada hubungan antara permeabilitas batuan dengan porositas efektif.
Sekitar tahun 1856, Henry Darcy seorang ahli hidrologi dari Prancis mempelajari
aliran air yang melewati suatu lapisan batu pasir. Hasil penemuannya
diformulasikan kedalam hukum aliran fluida dan diberi nama Hukum Darcy.
Dapat dilihat pada gambar dibawah :
Gambar 2.1
Skema penentuan Permeabilitas
2.2. Saturasi
Saturasi adalah perbandingan antara volume pori-pori batuan yang terisi
fluida formasi tertentu terhadap total volume pori-pori batuan yang terisi fluida
atau jumlah kejenuhan fluida dalam batuan reservoir per satuan volume pori.
Oleh karena didalam reservoir terdapat tiga jenis fluida, maka saturasi dibagi
menjadi tiga yaitu saturasi air (Sw), saturasi minyak (So) dan saturasi gas (Sg),
dimana secara matematis dapat ditulis :
Volume Pori yang diisi oleh air
Ssg =
Volume pori total
Dimana :
Ro = resistiviti batuan yang terisi minyak
Rw = resistiviti batuan yang terisi air
2.4. Wettabiliti
Wettabiliti didefinisikan sebagai suatu kemampuan batuan untuk dibasahi
oleh fasa fluida atau kecenderungan dari suatu fluida untuk menyebar atau
melekat ke permukaan batuan. Sebuah cairan fluida akan bersifat membasahi
bila gaya adhesi antara batuan dan partikel cairan lebih besar dari pada gaya
kohesi antara partikel cairan itu sendiri. Tegangan adhesi merupakan fungsi
tegangan permukaan setiap fasa didalam batuan sehingga wettabiliti
berhubungan dengan sifat interaksi (gaya tarik menarik) antara batuan dengan
fasa fluidanya.
Dalam sistem reservoir digambarkan sebagai air dan minyak atau gas
yang terletak diantara matrik batuan.
Gambar 2.2
Kesetimbangan gaya – gaya pada batas air – minyak - padatan