PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang
diharapkan. Salah satu langkah uintuk memiliki strategi itu ialah harus
pengajaran yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain ialah
sebagai teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau
tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik. Di
dalam kenyataan cara atau metode mengajar atau teknik penyajian yang
kepada siswa berbeda degnan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa
1
Kita mengenal bermacam-macam teknik penyajian dari yang tradisional,
yang diguakan dahulu kala, tetapi juga yang modern, yang digunakan baru
akhir-akhir ini.
dipandang paling efektif untuk pelajaran tertentu, apakah hal itu akan terjawab,
peranan guru yang utama dalam pelaksanakaan penyajian, tetapi ada pula yang
menekankan pada media hasil teknologi modern seperti televise, radio, kasset,
video-tape, film, head projector, mesin belajar dan lain-lain, bahkan telah
digunakan untuk sejumlah siswa yang terbatas, tetapi ada pula yang digunakan
bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan
keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dna pemeragaan semata
tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bias membuahkan
2
Agar belajar menjadi aktif siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas.
dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit,
Kelas………………………………tahun Pelajaran………………………….
B. Rumusan Masalah
3
1. Apakah penerapan pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis
C. Tujuan Penelitian
……………………………………..
D. Kegunaan Penelitian
berguna bagi:
4
2. Meningkatkan prestasi dan motivasi pada pelajaran mata diklat
Akuntanasi
diklat Akuntansi
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini maka
5
keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor,
F. Batasan Masalah
………………………………………………..tahun pelajaran………….
pelajaran…………………………………
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Belajar
suatu perbuatan pada sikap dan tingkah laku yang lebih baik, tetapi
dari pada periode yang cukup panjang. Berapa lama waktu itu berlangsung
suatu proses yanbg tidak dapat dilihat dengan nyata prose situ terjadi dalam
diri seseorang yang sedang mengalami belajar. Jadi yang dimaksud dengan
belajar bukan tingkah laku yang nampak, tetapi prosesnya terjadi secara
hubungan baru.
7
2. Pengertian Prestasi Belajar
ynag telah dicapai. Dengan demikian bahwa prestasi merupakan hasul yang
tertentu.
Jadi prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh karena itu semua
belajar menginginkan hasil yang baik mungkin. Oleh karena itu setiap
degna baik. Sedan pengertian prestasi juga ada yang mengatakan prestasi
baik dan pedoman cara yang tepat. Setiap orang mempunyai cara atau
materi pelajaran.
8
Oleh Karen itu tidaklah ada suatu petunjuk yang pasti yang harus
factor yang paling menentukan keberhasilan belajar adalah para siswa itu
a. Factor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang kita sebut factor
pribadi.
b. Faktor yang ada pada luar individu yang kita sebut dengan faktor social
atas, bagi siswa yang berada dalam faktor yang mendukung kegiatan
belajar akan dapat dilalui dengan lancar dan pada gilirannya akan
9
Sebaliknya bagi siswa yang berada dalam kondisi belajar yang
C. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
ada gerakan menuju kea rah tujuan tersebut. Motivasi dapat berupa
atau hadiah. Sebagai suatu masalah di dalam kelas, motivasi adalah proses
Suatu prinsip yang mendasari tingkah laku ialah bahwa individu selalu
dirinya kepada penguasaan kurikulum. Akan tetapi para siswa tidak selalu
guru adalah menolong mereka untuk memilihj topic, kegiatan atau tujuan
10
D. Motivasi Belajar Remaja
Untuk memecahkan masalah tingkah laku belajar remaja ada dua faktor:
arti tidak tercapai tujuan atau sukses dalam arti berhasil apa yang
diharapkan.
untuk bekerja pada saat itu. Individu yang berprestas akademi tinggi
Menurut teori Eston yang sejalan teori Lewi, bila dalam diskusi para
pengelola selalu membicarakan masa akan yang akan dating, berarti mereka
11
mempunyai harapan positif dan optimis. Sebaliknya , mereka yang kurang
rendah.
dasar untuk setiap usaha dan berpengaruh terhadap pihak lain. Contohnya
Begitu pula guru harus disukai oleh ynag lain. Motivasi itu sangat penting
dan menentukan kegiatan dalam belajar. Bila remaja tidak punya motivasi
maka guru tidak menjamin penepatan siswa di kelas tertentu, baik kegiatan
dan kekuatan intelegensi yang juga harus dipertimbangkan dalam hal ini.
Motivasi sangat penging karena suatu kelompok yang tidak punya motvasi
(mungkin0 orang yang sudah tua dan orang yang sedang sakit.
4. Dorongan Aktivitas
hal ini dapat kita lihat misalnya anak kecil biasanya suka berlari, meloncat,
12
berpartisipasi, menari, mengembangkan hobi dan membuat rencana. Ini
berarti bahwa guru harus melihat dan memperhatikan siswa mana yang aktif
dan kreatif sehigga perlu diberi kesempatan untuk aktif. Guru membantu
13
6. Dorongan untuk Masteri (The Mastery)
dorongan ini guru harus memberi semangat kepada mereka, antara lain
dengan cara :
b. Pada masa sekolah anak mempunyai kondisi yang kuat untuk dikenal
oleh teman-temannya.
14
8. Dorongan untuk Merasa Memiliki (The for Belonging)
Hal ini perlu dikembangkan sejak kecil sejak anak masuk sekolah mereka
menyukai setiap orang. Hal ini dapat dijadikan modal guru dalam
E. Prinsip Motivasi
Prinsip ini di susun atas dasar penelitian yang seksama dalam rangka
dilakukan. Oleh karena itu pujial lebih besar nilainya bagi motifasi belajar.
dalam berbagai bentuk yang berbeda. Para siswa yang dapat memenuhi
3. Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif dari pada motivasi
yang dipaksakan dari luar. Kepuasan yang didapat oleh individu itu sesuai
15
4. Jawaban ( perbuatan) yang serasi (sesuai dengan keinginan) memerlukan
mencapai tujuan maka perbuatan itu perlu segera diulang kembali beberapa
5 Motivasi mudah menjalar luar terhadap orang lain. Guru yang berminat
tinggi dan antusias akan mempengaruhi para siswa sehingga mereka juga
berminat tinggi dan antusias. Siswa yang antusias akan mendorong motivasi
7. Tugas-tugas yang bersumber dari diri sendir akan menimbulkan minat yang
Berkat dorongan orang lain misalnya untuk memperoleh angka yang lebih
tinggi, siswa akan berusaha lebih giat karena minatnya menjadi lebih besar.
16
9. Teknik dan prosedur mengajar yang bermacam-macam itu efektif untuk
10.Minat khusus yang dimiliki oleh siswa berdaya guna untuk mempelajari
hal-hal lainnya. Minat khusus yang telah dimiliki oleh siswa, misalnya
minat bermain bola basket, akan mudah ditransferkan kepada minat dalam
bidang studi atau dihubungkan dengan masalah tertentu dalam bidang studi.
kurang tidak ada artinya bagi para siswa ynag tergolong pandai. Hal ini
kreatif. Motivasi yang telah dimiliki oleh siswa apabila diberi semacam
efektif.
17
15. Kecemasan dan frustasi dapat membantu siswa berbuat lebih baik. Emosi
16. Tugas yang terlalu sukar dapat mengakibatkan frustasi sehingga dapat
menuju kepada demoralisasi. Karena terlalu sulitnya tugas itu, para siswa
17. Tiap siswa mempunyai tingkat frustasi dan toleransi yang berlain-lainan.
Ada siswa yang kegagalannya justru menimbulkan insentif, tetapi ada anak
masing.
18
Apabila pemberian angka atau grade didasarkan atas perbandingan
interpersonal dalam prestasi akademis, hal ini akan menimbulkan dua hal :
anak yang mendapat angka baik dan anak yang mendapat angka jelek. Pada
anak yang mendapat angka jelek mungkin akan berkembang rasa rendah diri
inteligensi, status social ekonomi, hubungan dan harapan orang tua. Akan
19
tetapi faktor yang paling kuat adalah perbandingan besar-kecilnya
Oemar, 2000:185)
tujuna harus dapat dicapai dan para siswa merasa bahwa mereka akan
mampu mencapainya.
4. Pemberian Pujian
diingat bahwa efek pujian itu tergantung pada siapa yang memberi pujian
dan siapa yang menerima pujian itu. Para siswa yang sangat membutuhkan
para orang lain akan responsive terhadap pujian. Pujian dapat ditunjukkan
baik secara verbal maupun secara non verbal. Dalam bentuk nonverbal
dapat merusak pada kondisi yang lain. Dalam kompetisi harus terdapat
semangat persaingan.
20
b. Kompetisi kelompok di mana setiap anggota dapat memberikan
kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan dapat lebih banyak dipenuhi
dengan cara kerja sama. Menurut lowry dan Rankin (1969) kerja sama
adalah fungsi utama dan merupakan bentuk yang paling dasar dari
6. Pemberian Harapan
para siswa.
21
G. Pengajaran Berbasis Proyek/Tugas
topic mata pelajaran dan melaksanakan tugas bernama lainnya. Pendekatna ini
pekerjaan kelas atau sebagai pekerjaan rumah, empat prinsip berikut ini
yang efektif.
22
1. Membuat tugas bermakna, jelas dan menantang
Salah satu tantangan paling sukar yang dihadapi guru pada saat
siswa tetap terlibat. Pada saat bekerja sendiri, sangat mudah bagi siswa
yang jelas. Siswa perlu mengetahui dengan tepat apa yang mereka harus
23
menyediakan waktu cukup untuk menjelaskan cirri penting itu kepada
siswa.
2. Menganekaragamkan tugas-tugas
menambah daya tarik tugas pekerjaan kelas dan pekerjaan rumah siswa
yang efektif mengubah panjang dan cara tugas yang diberikan di samping
Pilihan kemungkinan tidak terbatas dan tidak ada alas an bagi guru untuk
seperti sebagai pekerjaan yang tidak menantang. Pada umumnya tugas yang
24
memandangnya sebagai sesuatu yang menantangm namun cukup mudah
umpan balik. Pada saat beberapa sswa diberikan pekerjaan kelas, maka guru
dapat bekerja dengan siswa lain dianjurkan agar guru menyediakan waktu 5
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
yaitu (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan
(2000) (dalam Sukidin, dkk 2002:55), ciri-ciri dari setiap penelitian tergantung
pada (1) tujuaan utamanya atau pada tekanannya (2) tingkat kolaborasi antara
pelaku peneliti dan penelitia dari luar (3) proses yang digunakan dalam melakukan
guru angat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk
in, tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkan praktik-
praktif pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara
26
penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Kehadiran
pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominant dan sangat kecil.
suatu siklus meliputi perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refreksi. Siklus
ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah
cukup.
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
3. Subyek penelitian
27
B. Rancangan Penelitian
yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam
sebagai berikut:
1. Permasalahan atau topic yang dipilih harus memenuhi criteria yitu benar-
benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta
3. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien artinya terpilih
dengan tepat sasaran dan tidakj memboroskan waktu dana dan tenaga.
4. Metodologi yang digunalkan harus jelas, rinci dan terbuka, setiap langkah
pembuktiannya.
28
5. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang
dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi
29
Putaran 1
Refleksi Rencana
awal/rancangan
Tindakan/ Putaran 2
Observasi
Rencana yang
Refleksi direvisi
Tindakan/ Putaran 3
Observasi
Rencana yang
Refleksi direvisi
Tindakan/
Observasi
30
4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat
berikutnya:
Observasi dibagi dalam setiap siklus , yaitu siklus 1,2 dan seterusnya,
dimana masing siklus dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang
sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes
Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes buatan guru yang
fungsinya adalah (1) untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai
bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu : (2) untuk menentukan
apakah suatu tujuan telah tercapai dan (3) untuk memperoleh suatu nilai
siswa sehingga dapat dilihat dimana kelemahan, khususnya pada bagian mana
TPK yang belum tercapai. Untuk memperkuat data yang di kumpulkan maka
sejawat untuk mengetahui dan merekam aktivitas guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar.
31
D. Analisis Data
maka digunakan analisis data kuantitatif dan pada metode observasi digunakan
yang terdapat dalam buku petunjuk teknis penilaian yaitu siswa dikatakan
secara individual mencapai 85% yang telah memcapai daya serap lebih dari
BAB IV
32
Suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan dianggap tuntas secara
klasikal jika siswa yang mendapat nilai 65 lebih dari atau sama dengan 85%
sedangkan seorang siswa dinyatakan tuntas belajar pada pokok bahasan atau sub
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang
mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I
33
No Uraian Hasil Siklus I
1 Nilai rata-rata tes formatif 70,71
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 28
3 Persentase ketuntasan belajar 66,67
sudah tuntas belajar. Hasil ter sebut menunjukkan bahwa pada siklus
pertama secara klalsik siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang
karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang
c. Refleksi
1. Minat
34
Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 25 anak (59,52%)
2. Perhatian
3. Partisipasi
e. Refisi
siklus berikutnya.
1. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas
2. Siklus II
35
a. Tahap perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif 2 dan alat-alat
pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi)
formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai
berikut:
36
Dari tabel di ata diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah
73,81 dan ketuntasan belajar mencapai 78,57% atau ada 33 siswa dari 42
siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II
lebih baik dari siklus I. adanya peningkatan hasil belajar sisw ini karena
untuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mengerti apa yang dimaksud
1. Minat
2. Perhatian
3. Partisipasi
37
Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 25 anak (62,50%)
d. Refleksi
1. Memotivasi siswa
3. Pengelolaan waktu
e. Refisi Rancangan
2. Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan
bertanya.
kesimpulan/menemukan konsep.
38
5. Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi
belajar mengajar.
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 3, soan tes formatif 3 dan alat-alat
jumlah siswa 42 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar.
kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan
mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III
39
tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus III
77,85 dan dari 42 siswa yang telah tuntas sebanyak 38 siswa dan 4 siswa
Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II.
Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi oleh
1. Minat
40
2. Perhatian
3. Partisipasi
d. Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan
berikut:
41
e. Refisi Pelaksanaan
B. Pembahasan
positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari
guru (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I,II dan III) yaitu masing-
42
2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu
antara siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas
a. Minat
cukup dan 8 siswa (19,05%) memiliki minat kurang. Dan siklus III
43
(11,90%) memiliki minat cukup dan 4 siswa (10,00%) memiliki minat
kurang.
c. Partisipasi
terhadap pembelajaran.
44
BAB V
A. Simpulan
penelitian yang telah dipaparkan selama tigas siklus, hasil seluruh pembahasan
proses pembelajaran.
45
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses
optimal.
sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran, walau dalam taraf
memberikan keuntungan lebih baik siswa dari segi akademik maupun non
akademik
lanjut dalam waktu yang lebih lama misalnya triwulan atau satu semester
46
karena siswa perlu waktu untuk bisa menyesuaikan diri dengan metode
47
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad, 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung. Sinar
Baru Algesindo
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung Sinar Baru
Algesindo.
Melvin. L. Siberman. 2004. Active Learning, 101 Cara Belajar Siswa Aktif .
Bandung Nusamedia dan Nuansa.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa Untuk Belajar. Surabaya University Press
Universitas Negeri Surabaya.
48
Rustiyah, N.K. 1991 Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara
Sardiman, A.M. 1996 Interaksi dan Motivasi Belajar mengajar. Jakarta: Bina
Aksara.
Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-
PPAI, universitas Terbuka.
49
Lampiran 1
BIODATA PENULIS
1. Nama : …………………………………………..
2. NIP/NIS : …………………………………………..
5. Pendidikan : …………………………………………..
50
Lampiran 2
Kelas/Semester : I/1
dikredit teridentifikasi
untuk akun-akun.
keuangan
b. Metode Diskuksi
d. Metode praktek
51
V. Langkah-langkah Pembelajaran : a. Kegiatan Awal
mengelompokkan bukti-bukti
transaksi keuangan
b. Kegiatan inti
keuangan.
c. Kegiatan akhir
formulir
b. System Akuntansi
d. Bukti-bukti transaksi
52
Lampiran 3
53
Keterangan
T : Tuntas
TT : Tidak tuntas
54
Lampiran 4
55
Keterangan
T : Tuntas
TT : Tidak tuntas
56
Lampiran 5
57
Keterangan
T : Tuntas
TT : Tidak tuntas
58
Lampiran 6
59
Keterangan
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
60
Lampiran 7
61
Keterangan
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
62
Lampiran 8
63
Keterangan
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
64
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL MODEL PENGAJARAN BERBASIS
PROYEK/TUGAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA
………………………………………….
TAHUN ……………………
OLEH
………………………………………….
NIP……………………..
65
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA ILMIAH
BERJUDUL
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKTUAL MODEL
PENGAJARAN BERBASIS PROYEK/TUGAS DALAM
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA
KELAS …………………………………
TAHUN ………………………………………..
OLEH
…………………………………………………..
TELAH DISETUJUI,
……………………… …………………
NIP: NIP
66ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan karya tulis ilmiah ini
dapat terselesaikan pada waktunya.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
4. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.
Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangan peneliti
harapkan demi kesempurnaan penelitian ini dan demi penelitian yang akan datang.
………………,Oktober 2001
Penulis
iii
67
ABSTRAKSI
iv
68
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..................................................................... i
Halaman pengesahan ..................................................................... ii
Kata Pengantar ..................................................................... iii
Abstraksi ..................................................................... iv
Daftar Isi ..................................................................... v
Daftar Lampiran ..................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
D. Kegunaan Penelitian ..................................................................... 4
E. Definisi Operasional Variabel....................................................... 5
F. Batasan Masalah ..................................................................... 5
69v
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data Penelitian Persiklus ................................................ 35
B. Pembahasan ..................................................................... 46
vi
70
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
Lampiran 1Biodata Penulis ..................................................................... 55
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................... 56
Lampiran 3 Hasil Ulangan Harian pada Siklus I ........................................ 58
Lampiran 4 Hasil Ulangan Harian pada Siklus II ....................................... 60
Lampiran 5 Hasil Ulangan Harian pada Siklus III ...................................... 62
Lampiran 6 Data Pengamatan Minat, Perhatian dan Partisipasi Siswa
Putaran I ................................................................... 64
Lampiran 7 Data Pengamatan Minat, Perhatian dan Partisipasi Siswa
Putaran II ................................................................... 66
Lampiran 8 Data Pengamatan Minat, Perhatian dan Partisipasi Siswa
Putaran III ................................................................... 68
vii
71