Anda di halaman 1dari 15

BAB VII

UJI GESER LANGSUNG UU


(UU DIRECT SHEAR TEST)

7.1 Tujuan Percobaan


Maksud dari uji geser langsung adalah untuk memperoleh besarnya
tahanan geser tanah pada tegangan normal tertentu. Tujuannya adalah
untuk mendapatkan kuat geser tanah.

7.2 Teori Dasar Percobaan


Gaya normal adalah gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang yang
ditinjau.
Gaya geser adalah gaya yang bekerja secara menyinggung atau sejajar
bidang yang ditinjau.
Tegangan normal (n) adalah gaya normal per satuan luas.
Tegangan geser adalah () adalah gaya geser per satuan luas.
Peralihan (displacement) adalah perpindahan horizontal suatu bidang
geser relatif terhadap bidang lain dalam arah kerja gaya geser.
Kohesi (cu) adalah kuat geser tanah akibat gaya tarik antarpartikel.
Sudut geser dalam adalah komponen kuat geser tanah akibat geseran
antarpartikel.
Kuat geser adalah tegangan geser maksimum yang dapat ditahan oleh
suatu bidang (dalam tanah) di bawah kondisi tertentu.
Kuat geser puncak (peak strength) adalah kuat geser tertinggi pada suatu
rentang peralihan atau regangan tertentu.
Kuat geser residual adalah tahanan geser tanah pada regangan atau
peralihan yang besar yang bersifat konstan. Kuat geser residual ini
dicapai setelah kuat geser puncak dilampaui.
Dilatansi adalah pengembangan volume tanah saat dikenai tegangan
geser.
7.3 Peralatan yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan dalam uji geser langsung, antara lain :
 Shear box/ kotak geser
 Bagian untuk menggeser shear box
 Proving ring
 Dial untuk mengukur deformasi vertikal dan horizontal
 Beban konsolidasi
 Batu pori dari bahan yang tidak berkarat (k = 0,1 cm/det)
 Ring untuk mengambil/ mencetak contoh tanah dari tabung sampel
 Dolly untuk memindahkan contoh tanah dari ring ke shear box
 Timbangan dengan ketelitian 0,01 gr
 Kertas filter
 Stopwatch
 Oven
 Pisau dan pelat

7.4 Prosedur Percobaan


 Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
 Keluarkan shear box dari tempatnya
 Masukkan contoh tanah ke dalam shear box sesuai dengan
susunannya.
 Atur agar pelat pendorong tepat menempel pada shear box bagian
bawah.
 Piston proving ring diatur agar tepat menyinggung shear box bagian
atas, ini berarti proving ring belum menerima beban. Jadi, dial proving
ring juga harus diatur tepat pada nol. Demikian juga dial pengukur
deformasi horizontal.
 Atur kedudukan loading yoke dalam posisi kerja, tempatkan juga
kedudukan dial untuk mengukur deformasi vertikal. Atur kedudukan
dial ini pada posisi tertentu.
 Siapkan beban konsolidasinya.
 Contoh tanah siap digeser, dengan lebih dahulu menentukan
kecepatan penggeserannya.
 Atur susunan gigi agar kecepatan penggeseran sesuai dengan yang
diinginkan.
 Periksa sekali lagi apakah jarum dial proving ring dan dial deformasi
horizontal tepat pada posisi normal. Sekarang penggeseran dapat
dimulai, tapi jangan lupa melepaskan kedua baut yang menyatukan
shear box bagian atas dan bawah. Periksa juga clutch, apakah sudah
terkunci atau belum.
 Hidupkan tombol POWER, lampu indikatornya akan menyala.
Penggeseran dapat dimulai dengan menekan tombol B D, karena
posisi gigi pada D.
 Lakukan pencatatan waktu pada saat penggeseran dimulai dana mati
bahwa jarum dial proving ring dan dial deformasi horizontal mulai
bergerak. Apabila kedua jarum dial tersebut belum menyentuh,
hentikan dengan mematikan tombol B D, dan atur ujung dial pada
kedudukan yang tepat.
 Lakukan pembacaan dan pencatatan dial proving ring, dial deformasi
vertikal atau dial settlement, tiap dial deformasi horizontal bergerak
20 divisi.
 Lakukan pembacaan sampai contoh tanah runtuh, yang dapat
diketahui dari dial proving ring yang mulai turun. Setelah mencapai
maksimum lakukan pembacaan terus sebanyak 3 kali.
 Atau hentikan penggeseran kalau dial proving ring sudah mencapai
670 divisi.
 Setelah penggeseran selesai, maka kembalikan shear box pada
posisi sebelum digeser, dengan menggerak mundur secara manual.
Lepaskan beban konsolidasi dan keluarkan shear box dari
tempatnya.
 Keluarkan contoh tanah dari shear box, timbang berat contoh tanah
ini dan masukkan ke dalam oven selama 24 jam dalam suhu 105˚ C
untuk mengetahui kadar air akhirnya.
 Ulangi semua prosedur di atas dengan dua buah contoh tanah lagi,
tetapi dengan menggunakan tegangan normal yang lain.
7.5 Data Hasil Pengamatan
Tabel 9.1
Data Pengamatan Beban 2 kg
Peralihan Load Dial Vertikal
Beban
Horisontal Reading Reading
20 12 0
40 14 9
60 15 11
80 16 13
100 17 16
120 18,5 20
2Kg 140 19 21
160 20 23
180 20,2 25
200 21 26
220 22 27
240 22 29
260 22 30

Tabel 9.2
Data Pengamatan Beban 4 kg
Peralihan Load Dial Vertical
Beban
Horisontal Reading (div) Reading (div)
20 0,2 0,5
40 0,5 0,7
60 1 0,9
80 1,5 11
100 2 1,2
120 2,5 1,3
140 3,5 1,3
160 4 1,4
180 5 2,2
200 6 3,5
4 Kg
220 6,5 4,4
240 7 5
260 8 6
280 9 8,5
300 10 10
320 10,5 12,2
340 11 15
360 12 17
380 12,5 19
400 12,5 22
420 12,7 24
440 12,8 26,5
460 12,8 29
480 12,8 31

Tabel 9.3
Data Pengamatan Beban 8 kg
Peralihan Load Dial Vertical
Beban
Horisontal Reading Reading
20 0 2
40 0,5 2
60 0,5 2,5
8Kg
80 0,7 2,5
100 0,8 2,5
120 0,8 2,5

Tabel 9.4
Data pengukuran Specimen
Diameter Tinggi Berat Alami Berat Kering
Specimen
(cm) (cm) (gr) (gr)
1 106,4 64,5

2 6,3 1,95 103,1 64,2

3 105,6 63,2

9.6 Data hasil Pengolahan


Beban Horisontal = Load Dial Reading x Kalibrasi
9.6.1. Beban 2 kg
 12 x 0,605 = 7.26 Kg
 14 x 0,605 = 8,47 Kg
 15 x 0,605 = 9,075 Kg
 16 x 0,605 = 9,68 Kg
 17 x 0,605 = 10,285 Kg
 18,5 x 0,605 = 11,1925 Kg
 19 x 0,605 = 11,495 Kg
 20 x 0,605 = 12,1 Kg
 20,2 x 0,605 = 12,221 Kg
 21 x 0,605 = 12,705 Kg
 22 x 0,605 = 13,31 Kg
 22 x 0,605 = 13,31 Kg
 22 x 0,605 = 13,13 Kg
9.6.2. Tegangan Geser
Beban Horisontal
Tegangan Geser =
A
7,26
= 0,233016065591134 Kg/cm2
31,15665

8,47
= 0,271852076522989Kg/cm2
31,15665

9,075
= 0,291270081988917Kg/cm2
31,15665

9,68
= 0,310688087454845 Kg/cm2
31,15665

10,285
= 0,330106092920773 Kg/cm2
31,15665

11,1925
= 0,359233101119665 Kg/cm2
31,15665

11,495
= 0,368942103852629 Kg/cm2
31,15665

12,1
= 0,388360109318556Kg/cm2
31,15665

12,221
= 0,392243710411742 Kg/cm2
31,15665

12,705
= 0,407778114784484Kg/cm2
31,15665

13,31
= 0,407778114784484Kg/cm2
31,15665

13,31
= 0,407778114784484Kg/cm2
31,15665

13,31
= 0,407778114784484 Kg/cm2
31,15665
9.6.3. Tegangan Normal
P x 10
Tegangan Normal =
A
2 x 10
=
31,15665
= 0,641918 Kg/cm2
9.6.4. Pergerakan Vertikal
Pergerakan Vertikal = Vertikal Reading x 0,01

 0 x 0,01 = 0 mm
 x 0,01 = 0,09 mm
 x 0,01 = 0,11 mm
 x 0,01 = 0,13 mm
 16 x 0,01 = 0,16 mm
 20 x 0,01 = 0,2 mm
 21 x 0,01 = 0,21 mm
 23 x 0,01 = 0,23 mm
 25 x 0,01 = 0,25 mm
 26 x 0,01 = 0,26 mm
 27 x 0,01 = 0,27 mm
 29 x 0,01 = 0,29 mm
 30 x 0,01 = 0,3 mm

Tabel 9.5
Data Hasil Pengolahan Uji Direct Shear beban 2 Kg
Beban Tegangan Tegangan Pergerakan
Luas Vertikal
Beban Horisontal Geser Normal
(cm2)
(Kg) (Kg/cm2) (Kg/cm2) Div mm
7,26 0,233016066 0 0
8,47 0,271852077 9 0,09
9,075 0,291270082 11 0,11
9,68 0,310688087 13 0,13
2 kg 31,15665 0,641918
10,285 0,330106093 16 0,16
11,1925 0,359233101 20 0,2
11,495 0,368942104 21 0,21
12,1 0,388360109 23 0,23
12,221 0,39224371 25 0,25
12,705 0,407778115 26 0,26
13,31 0,42719612 27 0,27
13,31 0,42719612 29 0,29
13,31 0,42719612 30 0,3

9.6.5. Beban 4 kg

Beban Horisontal = Load Dial Reading x Kalibrasi

 2 x 0,605 = 1,21 Kg
 5 x 0,605 = 3,025 Kg
 x 0,605 = 6,05 Kg
 15 x 0,605 = 9,075 Kg
 20 x 0,605 = 12,1 Kg
 25,5 x 0,605 = 15,125 Kg
 35 x 0,605 = 21,175 Kg
 40 x 0,605 = 24,2 Kg
 50 x 0,605 = 30,25 Kg
 60 x 0,605 = 36,3 Kg
 65 x 0,605 = 39,325 Kg
 70 x 0,605 = 42,25 Kg
 80 x 0,605 = 48,4 Kg
 90 x 0,605 = 54,45 Kg
 100 x 0,605 = 60,5 Kg
 105 x 0,605 = 63,525 Kg
 110 x 0,605 = 66,55 Kg
 120 x 0,605 = 72,6 Kg
 125 x 0,605 = 75,625 Kg
 125 x 0,605 = 75,625 Kg
 127 x 0,605 = 76,835 Kg
 128 x 0,605 = 77,44 Kg
 128 x 0,605 = 77,44 Kg
 128 x 0,605 = 77,44 Kg
9.6.6. Tegangan Geser
Beban Horisontal
Tegangan Geser =
A
1,21
= 0,0388360109318556 Kg/cm2
31,15665

3,025
= 0,0970900273296391Kg/cm2
31,15665

6,05
= 0,194180054659278Kg/cm2
31,15665

9,075
= 0,291270081988917 Kg/cm2
31,15665

12,1
= 0,388360109318556 Kg/cm2
31,15665

15,125
= 0,485450136648196 Kg/cm2
31,15665

21,175
= 0,679630191307474 Kg/cm2
31,15665

24,2
= 0,776720218637113Kg/cm2
31,15665

30,25
= 0,970900273296391 Kg/cm2
31,15665

36,3
= 1,16508032795567Kg/cm2
31,15665

39,325
= 1,26217035528531Kg/cm2
31,15665

42,35
= 1,35926038261495Kg/cm2
31,15665

48,4
= 1,55344043727423 Kg/cm2
31,15665

54,45
= 1,7476204919335Kg/cm2
31,15665

60,5
= 1,94180054659278 Kg/cm2
31,15665
63,525
= 2,03889057392242Kg/cm2
31,15665

66,55
= 2,13598060125206Kg/cm2
31,15665

72,6
= 2,33016065591134Kg/cm2
31,15665

75,625
= 2,42725068324098 Kg/cm2
31,15665

75,625
= 2,42725068324098 Kg/cm2
31,15665

76,835
= 2,46608669417283Kg/cm2
31,15665

77,44
= 2,48550469963876Kg/cm2
31,15665

77,44
= 2,48550469963876Kg/cm2
31,15665

77,44
= 2,48550469963876 Kg/cm2
31,15665

9.6.7. Tegangan Normal


P x 10
Tegangan Normal =
A
4 x 10
=
31,15665
= 1,283835 Kg/cm2
9.6.8. Pergerakan Vertikal
Pergerakan Vertikal = Vertikal Reading x 0,01

 0,5 x 0,01 = 0,005 mm


 0,7 x 0,01 = 0,007 mm
 0,9 x 0,01 = 0,009 mm
 1,1 x 0,01 = 0,011 mm
 1,2 x 0,01 = 0,012 mm
 1,3 x 0,01 = 0,013 mm
 1,3 x 0,01 = 0,013 mm
 1,4 x 0,01 = 0,014 mm
 2,2 x 0,01 = 0,022 mm
 3,5 x 0,01 = 0,035 mm
 4,4 x 0,01 = 0,044 mm
 5 x 0,01 = 0,055 mm
 6 x 0,01 = 0,06 mm
 8,5 x 0,01 = 0,085 mm
 12,2 x 0,01 = 0,122 mm
 15 x 0,01 = 0,15 mm
 17 x 0,01 = 0,17 mm
 19 x 0,01 = 0,19 mm
 22 x 0,01 = 0,22 mm
 24 x 0,01 = 0,24 mm
 26,5 x 0,01 = 0,265 mm
 29 x 0,01 = 0,29 mm
 31 x 0,01 = 0,31 mm
Tabel 9.6
Data Hasil Pengolahan Uji Direct Shear beban 4 Kg
Beban Tegangan Tegangan Pergerakan
Luas Vertikal
Beban Horisontal Geser Normal
(cm2)
(Kg) (Kg/cm2) (Kg/cm2) Div mm
1,21 0,038836011 0,5 0,005
3,025 0,097090027 0,7 0,007
6,05 0,194180055 0,9 0,009
9,075 0,291270082 1,1 0,011
12,1 0,388360109 1,2 0,012
15,125 0,485450137 1,3 0,013
21,175 0,679630191 1,3 0,013
24,2 0,776720219 1,4 0,014
4 kg 31,15665 1,283835
30,25 0,970900273 2,2 0,022
36,3 1,165080328 3,5 0,035
39,325 1,262170355 4,4 0,044
42,35 1,359260383 5 0,05
48,4 1,553440437 6 0,06
54,45 1,747620492 8,5 0,085
60,5 1,941800547 10 0,1
63,525 2,038890574 12,2 0,122
66,55 2,135980601 15 0,15
72,6 2,330160656 17 0,17
75,625 2,427250683 19 0,19
75,625 2,427250683 22 0,22
76,835 2,466086694 24 0,24
77,44 2,4855047 26,5 0,265
77,44 2,4855047 29 0,29
77,44 2,4855047 31 0,31

9.6.9. Beban 8 kg
Beban Horisontal = Load Dial Reading x Kalibrasi
 0 x 0,605 = 0 Kg
 5 x 0,605 = 3,025 Kg
 5 x 0,605 = 3,025 Kg
 7 x 0,605 = 4,235 Kg
 8 x 0,605 = 4,235 Kg
 8 x 0,605 = 4,84 Kg
9.6.10. Tegangan Geser
Beban Horisontal
Tegangan Geser =
A
0
= 0 Kg/cm2
31,15665

3,025
= 0,0970900273296391Kg/cm2
31,15665

3,025
= 0,0970900273296391Kg/cm2
31,15665

4,235
= 0,135926038261495 Kg/cm2
31,15665

4,235
= 0,155344043727423 Kg/cm2
31,15665

4,235
= 0,155344043727423 Kg/cm2
31,15665
9.6.11. Tegangan Normal
P x 10
Tegangan Normal=
A
8 x 10
=
31,15665
= 2,56767 Kg/cm2
9.6.12. Pergerakan Vertikal
Pergerakan Vertikal = Vertikal Reading x 0,01

 2 x 0,01 = 0,02 mm
 2 x 0,01 = 0,02 mm
 2,5 x 0,01 = 0,025 mm
 2,5 x 0,01 = 0,025 mm
 2,5 x 0,01 = 0,025 mm
 2,5 x 0,01 = 0,025 mm

Tabel 9.7
Data Hasil Pengolahan Uji Direct Shear beban 8 Kg
Beban Tegangan Tegangan Pergerakan
Luas Vertikal
Beban Horisontal Geser Normal
(cm2)
(Kg) (Kg/cm2) (Kg/cm2) Div mm
0 0 2 0,02
3,025 0,097090027 2 0,02
3,025 0,097090027 2,5 0,025
8 kg 31,15665 2,56767
4,235 0,135926038 2,5 0,025
4,84 0,155344044 2,5 0,025
4,84 0,155344044 2,5 0,025

9.7 Analisa
Pada pengujian kuat geser, sampel yang digunakan adalah tanah yang
basah. Dari hasil grafik yang telah dibuat, dapat dinalisa bahwa, semakin besar
perahlian horizontal maka tegangan geser akan semakin besar.
Pengujian kuat geser ini, banyak digunakan dalam analisis stabilitas lereng
pada tambang terbuka, analisis stabilitas batuan samping pada lubang bukaan
bawah tanah, dan lain sebagainya.
9.8 Kesimpulan
Dari hasil pengujian kuat geser dapat diketahui nilai tegangan geser dari
ketiga sampel
Dari nilai tegangan geser puncak ini dapat dibuat grafik antar perahlian
horizontal terhadap tegangan geser untuk mengetahui kenaikan dan
perbandingan antara ketiga sampel yang diambil.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Assisten. “Diktat Praktikum Geomekanika”. Laboratorium Tambang


2012. UNISBA.

Anda mungkin juga menyukai