Kutipan
Kutipan
Paragraf:
Sebagian besar dari kegiatan membaca dalam masyarakat selama kita hidup adalah
kegiatan membaca dalam hati. Dibanding dengan membaca nyaring, membaca dalam hati
ini jauh lebih ekonomis, dapat dilakukan di segala tempat. Kita sering melihat orang
membaca dengan asyiknya dalam bus, kereta api, di kafetaria, di tempat tidur, dan
seterusnya tanpa mengganggu orang lain. Ruang baca yang terdapat dalam perpustakaan
umum sebenarnua berarti ruang baca dalam hati; setiap orang dapat membaca tanpa
mengganggu orang lain.
Dibanding dengan membaca nyaring, membaca dalam hati ini jauh lebih
ekonomis, dapat dilakukan di segala tempat (Tarigan 31).
Tarigan dalam kegiatan membaca menyatakan bahwa membaca dalam hati jauh
lebih ekonomis daripada membaca nyaring karena membaca dalam hati bisa
dilakukan di mana saja (31)
Paragraf:
Pancasila merumuskan keyakinan-keyakinan pokok untuk menjadi landasan bagi hidup
bersama secara manusiawi dan merdeka dalam Negara kesatuan Republik Indonesia.
Setiap sila dapat dihubungkan dengan penalaran etis kita mengenai tujuan pembangunan
untuk mengatasi atau paling tidak mengurangi penderitaan manusiawi dalam semua bentuk
dan dimensinya. Kalau demikian Pancasila pun berpangkal dari pengalaman penderitaan
manusia. Manusia yang disentuh oleh Yang mengatasi segalanya dan Yang
menganugerahkan hidup.
Pernyataan langsung:
a. Nama penulis yang dikutip tidak ada dalam teks
Banawiratma, J.B. SJ., J. Muller, SJ. Berteologi Sosial Lintas Ilmu. Penerbit
Kanisius. 1993. Hal. 114.
Buku dengan 3 atau lebih pengarang
Aturan sama dengan di atas, penulis pertama ditulis nama belakang dan ditammbah
singkatan et.al (et alii atau dan kawan kawan)
Artikel online
tanggal 2017
URL:
https://www.academia.edu/4757805/Kalimat_Efektif_dan_Tidak_Efektif
Pernyataan langsung:
a. Nama penulis yang dikutip tidak ada dalam teks