Anda di halaman 1dari 17

BASIC STRUCTURE ANALYSIS

PROYEK REVITALISASI KAWASAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPOP) RAGUNAN


WIKA GEDUNG

I. ANALISA STRUKTUR

Berikut adalah rencana teknologi struktur yang akan digunakan pada Proyek
Revitalisasi Kawasan Psuat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) Ragunan.

I.1 BUILDING

I.1.1 GEDUNG MULTI OLAHRAGA

Gedung Multi Olahraga merupakan bangunan 4 lantai yang diperuntukkan untuk


ruang olahraga Angkat besi, Karate, Tenis Meja, dan lainnya.

a. Sistem Struktur

Sistem struktur yang digunakan untuk bangunan ini adalah Struktur Komposit.
Struktur komposit (Composite) merupakan struktur yang terdiri dari dua material atau
lebih dengan sifat bahan yang berbeda dan membentuk satu kesatuan sehingga
menghasilkan sifat gabungan yang lebih baik. Material yang akan digunakan adalah
Beton dan Baja.

b. Pondasi

Pondasi menggunakan Tiang Pancang ukuran 30x30 cm yang kemudian di-ikat


dengan menggunakan Pile Cap dan Tie Beam.

c. Mutu

Mutu Beton : Fc’ 35 MPa


Mutu Baja Tulangan : diameter  10 mm  Fy 420 MPa
diameter < 10 mm  Fy 240 MPa
Mutu Baja Profil : B-37
Fy : 270 MPa
Fu : 370 MPa

I.1.2 GEDUNG VOLLY & TAKRAW

Gedung Volly & Takraw merupakan bangunan 1 lantai + 1 mezzanine yang


diperuntukkan untuk ruang olahraga Volly dan Sepak takraw Indoor.

1|Page
BASIC STRUCTURE ANALYSIS
PROYEK REVITALISASI KAWASAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPOP) RAGUNAN
WIKA GEDUNG

a. Sistem Struktur

Sistem struktur yang digunakan untuk bangunan ini adalah Struktur Beton Bertulang
(SRPMK). Untuk atap digunakan struktur rangka baja dengan kombinasi profil WF
dengan H-Beam dan sebagian merupakan dak beton.

b. Pondasi

Pondasi menggunakan Tiang Pancang ukuran 30x30 cm yang kemudian di-ikat


dengan menggunakan Pile Cap dan Tie Beam.

c. Mutu

Mutu Beton : Fc’ 35 MPa


Mutu Baja Tulangan : diameter  10 mm  Fy 420 MPa
diameter < 10 mm  Fy 240 MPa
Mutu Baja Profil : B-37
Fy : 270 MPa
Fu : 370 MPa

I.1.3 GEDUNG TENNIS

Gedung Tennis merupakan bangunan 1 lantai + 1 mezzanine yang diperuntukkan


untuk ruang olahraga Tennis Indoor.

a. Sistem Struktur

Sistem struktur yang digunakan untuk bangunan ini adalah Struktur Beton Bertulang
(SRPMK). Untuk atap digunakan struktur rangka baja dengan kombinasi profil WF
dengan H-Beam dan sebagian merupakan dak beton.

b. Pondasi

Pondasi menggunakan Tiang Pancang ukuran 30x30 cm yang kemudian di-ikat


dengan menggunakan Pile Cap dan Tie Beam.

c. Mutu

Mutu Beton : Fc’ 35 MPa


Mutu Baja Tulangan : diameter  10 mm  Fy 420 MPa

2|Page
BASIC STRUCTURE ANALYSIS
PROYEK REVITALISASI KAWASAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPOP) RAGUNAN
WIKA GEDUNG

diameter < 10 mm  Fy 240 MPa


Mutu Baja Profil : B-37
Fy : 270 MPa
Fu : 370 MPa

I.1.4 DORMITORY PUTRA

Dormitory Putra merupakan bangunan 4 lantai yang diperuntukan untuk para atlit
tinggal.

a. Sistem Struktur

Struktur yang digunakan adalah Struktur Beton Bertulang dengan Sistem Rangka
Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Pelat lantai dasar menggunakan pelat suspended
dengan tebal 150 mm.

b. Pondasi

Pondasi menggunakan Tiang Pancang ukuran 30x30 cm yang kemudian di-ikat


dengan menggunakan Pile Cap dan Tie Beam.

c. Mutu

Mutu Beton : Fc’ 30 MPa


Mutu Baja Tulangan : diameter  10 mm  Fy 420 MPa
diameter < 10 mm  Fy 240 MPa

I.1.5 DORMITORY PUTRI

Dormitory Putri merupakan bangunan 4 lantai yang diperuntukan untuk para atlit
tinggal.

a. Sistem Struktur

Struktur yang digunakan adalah Struktur Beton Bertulang dengan Sistem Rangka
Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Pelat lantai dasar menggunakan pelat suspended
dengan tebal 150 mm.

3|Page
BASIC STRUCTURE ANALYSIS
PROYEK REVITALISASI KAWASAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPOP) RAGUNAN
WIKA GEDUNG

b. Pondasi

Pondasi menggunakan Tiang Pancang ukuran 30x30 cm yang kemudian di-ikat


dengan menggunakan Pile Cap dan Tie Beam.

c. Mutu

Mutu Beton : Fc’ 30 MPa


Mutu Baja Tulangan : diameter  10 mm  Fy 420 MPa
diameter < 10 mm  Fy 240 MPa

I.1.6 HUNIAN GURU

Hunian Guru merupakan bangunan 2 lantai yang diperuntukan untuk para guru
tinggal.

a. Sistem Struktur

Struktur yang digunakan adalah Struktur Beton Bertulang dengan Sistem Rangka
Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Pelat lantai dasar menggunakan pelat suspended
dengan tebal 150 mm.

b. Pondasi

Pondasi menggunakan Tiang Pancang ukuran 30x30 cm yang kemudian di-ikat


dengan menggunakan Pile Cap dan Tie Beam.

c. Mutu

Mutu Beton : Fc’ 30 MPa


Mutu Baja Tulangan : diameter  10 mm  Fy 420 MPa
diameter < 10 mm  Fy 240 MPa

I.1.7 GEDUNG FASILITAS PENUNJANG

Gedung Fasilitas Penunjang merupakan bangunan 2 lantai tempat berbagai macam


fasilitas yang menunjang kegiatan para atlit.

4|Page
BASIC STRUCTURE ANALYSIS
PROYEK REVITALISASI KAWASAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPOP) RAGUNAN
WIKA GEDUNG

a. Sistem Struktur

Struktur yang digunakan adalah Struktur Baja dengan menggunakan tiang kolom
berupa Pipa Baja. Pelat lantai dasar menggunakan pelat suspended dengan tebal
150 mm.

b. Pondasi

Pondasi menggunakan Tiang Pancang ukuran 30x30 cm yang kemudian di-ikat


dengan menggunakan Pile Cap dan Tie Beam.

c. Mutu

Mutu Beton : Fc’ 30 MPa


Mutu Baja Tulangan : diameter  10 mm  Fy 420 MPa
diameter < 10 mm  Fy 240 MPa

Mutu Baja Profil : B-37


Fy : 270 MPa
Fu : 370 MPa

I.1.8 GEDUNG OFFICE

Gedung Office merupakan bangunan 4 lantai yang dipergunakan untuk kantor


pengelola.

a. Sistem Struktur

Struktur yang digunakan adalah Struktur Beton dengan pelat lantai dasar
menggunakan pelat suspended dengan tebal 150 mm.

b. Pondasi

Pondasi menggunakan Tiang Pancang ukuran 30x30 cm yang kemudian di-ikat


dengan menggunakan Pile Cap dan Tie Beam.

c. Mutu

Mutu Beton : Fc’ 30 MPa


Mutu Baja Tulangan : diameter  10 mm  Fy 420 MPa

5|Page
BASIC STRUCTURE ANALYSIS
PROYEK REVITALISASI KAWASAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPOP) RAGUNAN
WIKA GEDUNG

diameter < 10 mm  Fy 240 MPa

I.1.9 GEDUNG MASJID

Gedung Masjid merupakan bangunan 1 lantai dimana diperuntukan untuk bisa


menampung +/- 368 orang untuk beribadah.

a. Sistem Struktur

Struktur yang digunakan adalah Struktur Beton Bertulang dengan Sistem Rangka
Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Pelat lantai dasar menggunakan pelat suspended
dengan tebal 150 mm.

b. Pondasi

Pondasi menggunakan Tiang Pancang ukuran 30x30 cm yang kemudian di-ikat


dengan menggunakan Pile Cap dan Tie Beam.

c. Mutu

Mutu Beton : Fc’ 30 MPa


Mutu Baja Tulangan : diameter  10 mm  Fy 420 MPa
diameter < 10 mm  Fy 240 MPa

I.1.10 GEDUNG KOLAM RENANG

Gedung Kolam Renang merupakan bangunan lantai dengan luasan 5210 m 2 dengan
3 tipe kolam, yaitu Warming Up Pool, Diving Pool, dan Competition Pool.

a. Sistem Struktur

Sistem Struktur yang digunakan adalah Struktur Baja dengan menggunakan baja
Truss. Dengan memperhitungkan bentang atap yang panjang dan beban yang akan
dipikul, atap menggunakan Truss setinggi 3m. Untuk Dinding kolam renangn
digunakan Struktur Beton Bertulang.

b. Pondasi

Pondasi menggunakan Tiang Borepile diameter Ø 800mm yang kemudian di-ikat


dengan menggunakan Pile Cap dan Tie Beam.

6|Page
BASIC STRUCTURE ANALYSIS
PROYEK REVITALISASI KAWASAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPOP) RAGUNAN
WIKA GEDUNG

c. Mutu

Mutu Beton : Fc’ 30 MPa


Mutu Baja Tulangan : diameter  10 mm  Fy 420 MPa
diameter < 10 mm  Fy 240 MPa
Mutu Baja Profil : B-37
Fy : 270 MPa
Fu : 370 MPa

I.2 NON-BUILDING

I.2.1 LAPANGAN BOLA

Lapangan olahraga menggunakan struktur Slab On ground dengan spesifikasi sebagai


berikut :
o Tanah dipadatkan dengan CBR minimum 4
o Sirtu atau Limestone dengan tebal 500mm, CBR min 7
o Pasir tebal 50mm
o Pelat beton dengan tebal 500mm, dengan tulangan D13-200, 2 lapis (tulangan atas
dan tulangan bawah), mutu beton Fc’ = 30 MPa

I.2.2 LAPANGAN ATLETIK

Lapangan olahraga menggunakan struktur Slab On ground dengan spesifikasi sebagai


berikut :
o Tanah dipadatkan dengan CBR minimum 4
o Sirtu atau Limestone dengan tebal 500mm, CBR min 7
o Pasir tebal 50mm
o Pelat beton dengan tebal 500mm, dengan tulangan D13-200, 2 lapis (tulangan atas
dan tulangan bawah), mutu beton Fc’ = 30 MPa

I.2.3 LAPANGAN PANAHAN

Lapangan olahraga menggunakan struktur Slab On ground dengan spesifikasi sebagai


berikut :
o Tanah dipadatkan dengan CBR minimum 4

7|Page
BASIC STRUCTURE ANALYSIS
PROYEK REVITALISASI KAWASAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPOP) RAGUNAN
WIKA GEDUNG

o Sirtu atau Limestone dengan tebal 500mm, CBR min 7


o Pasir tebal 50mm
o Pelat beton dengan tebal 500mm, dengan tulangan D13-200, 2 lapis (tulangan atas
dan tulangan bawah), mutu beton Fc’ = 30 MPa

I.2.4 TRIBUN

a. Sistem Struktur

Struktur yang digunakan adalah Struktur Beton Bertulang dan struktur Precast untuk
mempermudah proses pembuatan tribun dengan tambahan baja untuk menjadi
rangka tribun dan steel deck.

b. Pondasi

Pondasi menggunakan Tiang Pancang ukurang 25x25 cm yang kemudian di-ikat


dengan menggunakan Pile Cap dan Tie Beam.

c. Mutu

Mutu Beton : Fc’ 30 MPa


Mutu Baja Tulangan : diameter  10 mm  Fy 420 MPa
diameter < 10 mm  Fy 240 MPa
Mutu Baja Profil : B-37
Fy : 270 MPa
Fu : 370 MPa

I.2.5 LAPANGAN VOLLEY PASIR

Lapangan olahraga menggunakan struktur Slab On ground dengan spesifikasi sebagai


berikut :
o Tanah dipadatkan dengan CBR minimum 4
o Sirtu atau Limestone dengan tebal 500mm, CBR min 7
o Pasir tebal 50mm
o Pelat beton dengan tebal 500mm, dengan tulangan D13-200, 2 lapis (tulangan atas
dan tulangan bawah), mutu beton Fc’ = 30 MPa

8|Page
BASIC STRUCTURE ANALYSIS
PROYEK REVITALISASI KAWASAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPOP) RAGUNAN
WIKA GEDUNG

I.2.6 LAPANGAN VOLLEY OUTDOOR

Lapangan olahraga menggunakan struktur Slab On ground dengan spesifikasi sebagai


berikut :
o Tanah dipadatkan dengan CBR minimum 4
o Sirtu atau Limestone dengan tebal 500mm, CBR min 7
o Pasir tebal 50mm
o Pelat beton dengan tebal 500mm, dengan tulangan D13-200, 2 lapis (tulangan atas
dan tulangan bawah), mutu beton Fc’ = 30 MPa

I.2.7 LAPANGAN BASKET

Lapangan olahraga menggunakan struktur Slab On ground dengan spesifikasi sebagai


berikut :
o Tanah dipadatkan dengan CBR minimum 4
o Sirtu atau Limestone dengan tebal 500mm, CBR min 7
o Pasir tebal 50mm
o Pelat beton dengan tebal 500mm, dengan tulangan D13-200, 2 lapis (tulangan atas
dan tulangan bawah), mutu beton Fc’ = 30 MPa

I.2.8 LAPANGAN TENNIS OUTDOOR

Lapangan olahraga menggunakan struktur Slab On ground dengan spesifikasi sebagai


berikut :
o Tanah dipadatkan dengan CBR minimum 4
o Sirtu atau Limestone dengan tebal 500mm, CBR min 7
o Pasir tebal 50mm
o Pelat beton dengan tebal 500mm, dengan tulangan D13-200, 2 lapis (tulangan atas
dan tulangan bawah), mutu beton Fc’ = 30 MPa

I.2.9 LAPANGAN FUTSAL

a. Lapangan olahraga menggunakan struktur Slab On ground dengan spesifikasi sebagai


berikut :
o Tanah dipadatkan dengan CBR minimum 4
o Sirtu atau Limestone dengan tebal 500mm, CBR min 7

9|Page
BASIC STRUCTURE ANALYSIS
PROYEK REVITALISASI KAWASAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPOP) RAGUNAN
WIKA GEDUNG

o Pasir tebal 50mm


o Pelat beton dengan tebal 500mm, dengan tulangan D13-200, 2 lapis (tulangan atas
dan tulangan bawah), mutu beton Fc’ = 30 MPa
b. Untuk pagar Lapangan wiremesh setinggi 5 meter, digunakan Tiang Pancang ukuran
25x25 cm

I.2.10 AREA DROP-OFF

o Slab on ground dengan tebal 25cm, dengan tulangan rangkap D13-200


o Tanah dipadatkan CBR 4, Sirtu 30cm, dan pasir 5cm

I.2.11 AREA TAMAN

o Tanah dipadatkan dengan CBR minimum 4


o Sirtu atau Limestone dengan tebal 500mm, CBR min 7
o Pasir tebal 50mm
o Pelat beton dengan tebal 500mm, dengan tulangan D13-200, 2 lapis (tulangan atas
dan tulangan bawah), mutu beton Fc’ = 30 Mpa

10 | P a g e
BASIC STRUCTURE ANALYSIS
PROYEK REVITALISASI KAWASAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPOP) RAGUNAN
WIKA GEDUNG

II. DASAR PERENCANAAN

Perencanaan bangunan dilakukan berdasarkan kaidah-kaidah perencanaan pada


umumnya dan peraturan-peraturan yang berlaku pada masa perencanaan dilakukan.

II.1 PERATURAN

Peraturan-peraturan yang digunakan dalam perencanaan adalah sebagai berikut


Desain Beban Gempa
1. Badan Standarisasi Nasional, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
Bangunan Gedung, SNI 1726-2012
2. UBC (Uniform Building Code) 1997
Desain Pondasi.
1. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung, SNI 1726-
2012.
2. Bowles, J.E. (1997), Foundation Ananlysis And Design, 5th edition, McGraw-Hill
International Editions.
3. Xanthakos, P.P., Abramson, L.W. and Bruce, D.A. (1994), Ground Control And
Improvement, John Wiley and Sons, Inc.
4. Donald P. Coduto, PE, GE (1994), Foundation Design, Principles and Practices,
Prentice Hall.
5. Braja M. Das (1999), Principles of Foundation Engineering 4th edition, PWS
Publishing.
6. Poulos, H.G. and Davis, E.H. (1980), Pile Foundation Ananlysis And Design, John
Wiley and Sons.
Peraturan pembebanan
Loading will be taken based on codes, and requirement from supplier and clients.
1. Requirement from supplier and clients.
2. Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain, SNI
1727:2013
3. ASCE 7-10 – Minimum Design Loads for Building and others structures
4. Standard or other loading spesification.
Desain Beton
1. Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 2847-2012)
2. ACI 318M-2016

11 | P a g e
BASIC STRUCTURE ANALYSIS
PROYEK REVITALISASI KAWASAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPOP) RAGUNAN
WIKA GEDUNG

Desain Baja
1. Badan Standarisasi Nasional, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan
Gedung, SNI 03-1723-2012
Referensi Manual software pendukung
1. ETABS@ Integrated Building Design Software Version 9, An Introduction To Etabs,
Computers and Structures, Inc., Berkeley, California.
2. ETABS@ Integrated Building Design Software Version 9, Concrete Frame Design
Manual, Computers and Structures, Inc., Berkeley, California.
3. ETABS@ Integrated Building Design Software Version 9, Concrete Shear Wall
Design Manual, Computers and Structures, Inc., Berkeley, California
4. SAFETM Integrated Analysis and Design of Slab by the Finite Element Method,

II.2 SOFTWARE

Dalam perencanaan, menggunakan beberapa software struktur sebagai perencanaan.


Dimana dalam perencanaan digunakan :
1. ETABS 2016 versi 16.2.1
2. CSI Col versi 9
3. SAFE 2016

II.3 SATUAN

Dalam perencaaan, digunakan satuan SI (Standar Internasional) , dimana uraian nya dapat
diurai seperti berikut :
 Untuk gaya digunakan satuan kN & MPa
 Untuk jarak dan dimensi menggunakan satuan m & mm

II.4 MUTU MATERIAL

a) BETON BERTULANG
Mutu beton yang digunakan dalam perencanaan :
• Borepile : fc’ = 30 Mpa
• Tiang Pancang : fc’ = 40 MPa
• Pilecap : fc’ = 30 MPa

12 | P a g e
BASIC STRUCTURE ANALYSIS
PROYEK REVITALISASI KAWASAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPOP) RAGUNAN
WIKA GEDUNG

b) BESI TULANGAN
 Mutu Tulangan
diameter  10 mm  Fy 420 MPa
diameter < 10 mm  Fy 240 MPa
 Baja Profil
SPESIFIKASI BAJA = BJ-37
Fy = 240 MPa
Fu = 370 MPa
 Material Grouting
Menggunakan non shrink grouting.
 Material Las
Material las menggunakan using E70xx.
 Anchor Bolt
Yield Strength (Fy) = 400 MPa
 Bolt
Menggunakan mutu baut A325
Tensile Strength = 620 MPa
Shear Strength = 330 MPa

13 | P a g e
BASIC STRUCTURE ANALYSIS
PROYEK REVITALISASI KAWASAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPOP) RAGUNAN
WIKA GEDUNG

III. PEMBEBANAN
Pembebanan yang digunakan berdasarkan SNI Code SNI 1727:2013. Dimana beban-
beban yang diterapkan pada bangunan ini adalah sebagai berikut :

III.1. BEBAN MATI / DEAD LOAD


Beban diambil dari berat sendiri struktur, dan material-material konstruksi yang ada,
material lain seperti finishing dan beban-beban M/E dijadikan beban Super Impose Dead
Load.
Beban Mati - Selfweight (SW)
• Beton = 2400 kgf/m3
• Baja = 7860 kgf/m3
Beban Super impose Dead Load (SIDL) – Area Loads
• Screed (tebal 5 cm) = 2400 kgf/m3 x 0.05 = 120 kgf/m2
• Others = = 30 kgf/m2
• TOTAL = = 150 kgf/m2
Super Impose Dead Load (SIDL) – Line load
• Dinding ½ Bata = 250 kgf/m2 (15 cm dinding)
• Dinding Bata Ringan = 150 kgf/m2
Beban mesin
• Beban mesin sesuai dengan permintaan dari mekanikal dan elektrikal

III.2. BEBAN HIDUP / LIVE LOAD


o Parking Lot = 400 kgf/m2.
o Mess = 200 kgf/m2.
o Lobby/Public Area = 480 kgf/m2
o Kolam Renang = 1500 kgf/m3 (Tergantung tinggi air)
o Koridor Evakuasi = 500 kgf/m2
o Jalur Damkar = 1200 kgf/m2
o Lapangan olahraga = 400 kgf/m2

III.3. BEBAN GEMPA / EARTHQUAKE LOAD


Perhitungan beban gempa diambil dari peraturan SNI 03-1726-2012, sebagai referensi
beban-beban gempa

14 | P a g e
BASIC STRUCTURE ANALYSIS
PROYEK REVITALISASI KAWASAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPOP) RAGUNAN
WIKA GEDUNG

Bangunan diperhitungkan sebagai beban dinamik dan statik dalam desain, dengan
parameter-parameter sebagai berikut :
• Faktor keutamaan : I = 1.0
• Faktor reduksi beban gempa :R =7
• Metode Desain : SRPMK
• Kondisi tanah : Lunak
• Massa partisipasi beban gempa : DL + LLr (0.3LL)

Sedangkan untuk Wilayah Jakarta, Respon spektrum yang terbentuk adalah

Gambar III.1 : Grafik Respon Spektrum Desain

15 | P a g e
BASIC STRUCTURE ANALYSIS
PROYEK REVITALISASI KAWASAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPOP) RAGUNAN
WIKA GEDUNG

III.4. KOMBINASI PEMBEBANAN

III.4.1. DESAIN PONDASI dan BASEMENT


Kombinasi pada beban pondasi dilakukan berdasarkan kombinasi beban :

Kondisi Gempa Rencana < Pall


(Tanpa Uplift)
1. DL
2. DL + LL

Beban Sementara (Gempa Rencana) < 1.3 Pall


1. (1+0.14Sds)DL + LL + 0.7ρ (±Ex + ±0.3Ey)
2. (1+0.14Sds)DL + LL + 0.7ρ (±0.3Ex + ±Ey)
3. (1+0.10Sds)DL + LL + 0.525ρ (±Ex + ±0.3Ey)
4. (1+0.10Sds)DL + LL + 0.525ρ (±0.3Ex + ±Ey)
5. (0.6 - 0.14Sds)DL + LL + 0.7 ρ (±Ex + ±0.3Ey)
6. (0.6 - 0.14Sds)DL + LL + 0.7 ρ (±0.3Ex + ±Ey)

Beban Gempa Kuat < 1.3 x 1.2 Pall (sekitar 1.56 Pall)
7. (1+0.14 Sds)DL + LL + 0.7 Ωo (±Ex + ±0.3Ey)
8. (1+0.14 Sds)DL + LL + 0.7 Ωo (±0.3Ex + ±Ey)
9. (1+0.105 Sds)DL + LL + 0.525 Ωo (±Ex + ±0.3Ey)
10. (1+0.105 Sds)DL + LL + 0.525 Ωo (±0.3Ex + ±Ey)
11. (0.6 - 0.14Sds)DL + LL + 0.7 Ωo (±Ex + ±0.3Ey)
12. (0.6 - 0.14Sds)DL + LL + 0.7 Ωo (±0.3Ex + ±Ey)

Dimana dalam perencanaan ini didapatkan nilai :


Nilai Ωo = 2.5 (sistem ganda rangka daktail)
Redundacy Factor ρ = 1.3 (bangunan dengan Kategori Seismik D)
Nilai Sds Sds = 0.607 (sesuai perhitungan pada str atas)

16 | P a g e
BASIC STRUCTURE ANALYSIS
PROYEK REVITALISASI KAWASAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPOP) RAGUNAN
WIKA GEDUNG

III.4.1. DESAIN STRUKTUR ATAS


Kombinasi struktur atas yang dilakukan dengan metode ultimit :

1. 1.4DL
2. 1.2DL + 1.6LL
3. 1.2DL + LLr ± Ex ± 0.3Ey
4. 1.2DL + LLr ± 0.3Ex ± Ey
5. (1.2+0.2 Sds) DL + LLr + ρ (± Ex ± 0.3Ey)
6. (1.2+0.2 Sds) DL + LLr + ρ (± 0.3Ex ± Ey)
7. (0.9-0.2Sds)DL + ρ( ± Ex ± 0.3Ey)
8. (0.9-0.2Sds)DL + ρ( ± 0.3Ex ± Ey)

Di dalam kombinasi diatas, nilai LLr boleh diambil sama dengan 0.5LL, kecuali ruangan
garasi, ruang pertemuan dan ruangan yang beban hidupnya lebih dari 500 kg/m2

III.5. PENENTUAN FAKTOR REDUDANSI


Dalam pengecekan bangunan terhadap ketidakberaturan, maka didapatkan nilai
redundasai ρ = 1.3 sebagai pembesaran / redundasi terhadap bentuk struktur yang ada.

17 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai