Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 3

Alvianni Nur Mahmuda 14/365752/GE/07833


Dwiki Chandra Kurnia Sandi 14/365319/GE/07819
Fadilah Ardiyanti 14/369390/GE/07924
Ikhwan Arbi Kurniawan 14/365873/GE/07841
Vianka Restie Anjani 14/365331/GE/07829
Isu-isu 1. Rusaknya daerah tangkapan air
strategis 2. Rendahnya kualitas pelayanan infrastruktur
3. Konservasi lahan pertanian menjadi non-
pertanian
• Degradasi lahan dan deforestasi menyebabkan berbagai kerusakan
sumberdaya lahan

Isu 1 • Bencana longsor dan erosi disebabkan oleh pengelolaan lahan


yang tidak memperhatikan kaidah konservasi tanah dan air

RUSAKNYA • Degradasi daerah aliran sungai berupa lahan gundul, tanah kristis,
DAERAH dan erosi pada lereng-lereng curam

TANGKAPAN • Pentingnya posisi DAS sebagai unit perencanaan yang utuh


AIR merupakan konsekuensi logis untuk menjaga kesinambungan
pemanfaatan sumber daya hutan, tanah, dan air (Ratag dkk, 2015).
1. Apakah dominasi jenis penggunaan lahan yang ada di daerah hulu?
a. Permukiman
b. Lahan pertanian
Isu 1 c. Hutan
d. Industri
e. Lainnya (sebutkan 1)
RUSAKNYA DAERAH 2. Aktivitas apa saja yang dilakukan di bagian hulu?
TANGKAPAN AIR a. Aktivitas pertanian
b. Aktivitas non-pertanian
Kalau aktivitas non-pertanian, apa?
3. Jenis vegetasi yang ada di hulu apa aja?
a. tanaman berakar kuat,
Indikator b. tanaman berakar serabut,
1. Penggunaan lahan c. bersifat menahan erosi atau menyebabkan erosi
2. Penyebab rusaknya lahan 4. Bagaimana sistem penanaman pertanian di hulu? (maksudnya sistem pemupukannya,
3. Sistem penanaman seperti yang telah dijelaskan prof Ratman kemaren) Sumber air di sungai berasal dari
mana?
4. Sistem input air sungai a. sungai besar,
5. Jenis vegetasi b. anak sungai,
c. air hujan
d. lain-lain, _______
5. Apa saja aktivitas yang dilakukan di sekitar sungai?
a. Aktivitas pertanian
b. Aktivitas non-pertanian
Kalau aktivitas non-pertanian, apa?
• Teori Dorongan Kuat “Big Push Theory” : Perlu dibangun infrastruktur
terlebih dahulu, dan semua yang lainnya akan berkembang mengikuti
Isu 2 (Jhingan,2000)

Rendahnya • Kurangnya infrastruktur menyebabkan banyak masyarakat hidup


terkurung di wilayah terisolasi . Berbagai persoalan mendera kehidupan
kualitas pelayanan masyarakat mulai dari kemiskinan, wabah penyakit menular, gizi buruk,
infrastruktur buta huruf dan keterbelakangan. Solusi membangun infrastruktur dasar
seperti jalan raya, irigasi, air bersih, pendidikan, kesehatan dan
sebagainya (Hermanto Dardak, 2009)
1. Apakah akses jalan telah memadai?
Isu 2 2. Bagaimana kondisi jalan saat ini?
Rendahnya kualitas a. Sangat baik
pelayanan infrastruktur: b. Baik
Jalan Raya c. Biasa saja
d. Buruk
Indikator:
1. Aksesibilitas e. Sangat buruk
2. Mobilitas Alasannya?
3. Apakah ada perbaikan dan perawatan jalan dari pemerintah?
4. Dengan adanya pembangunan bandara maupun pelabuhan apakah berdampak
pada peningkatan
kualitas jalan?
a. Ya
b. Tidak
Alasannya?
1. Apakah ketersediaan air bersih dapat terpenuhi?
a. Ya
b. Tidak
Isu 2 2. Darimana sumber air bersih didapatkan?
Rendahnya kualitas a. PDAM
pelayanan infrastruktur: b. Airtanah
air bersih
c. Airhujan

Indikator: 3. Apakah pelayanan PDAM terdapat kendala?


1. ketersediaan a. Bau
2. permasalahan/ kendala
b. Debit
c. Warna
4. Apakah ada perbaikan terhadap kendala tersebut?
a. Ya
b. Tidak
Seperti apa penanganan yang dilakukan?
5. Dengan adanya waduk, apakah dapat mensuplai kebutuhan air bagi penduduk ? Pemanfaatan
terbesar untuk apa?
1. Apakah listrik tersedia untuk seluruh warga disini?
a. Ya
b. Tidak
Alasannya?
Isu 2 2. Apakah sering terjadi pemadaman/hambatan/kendala listrik disini?
Rendahnya kualitas a . Sangat sering
pelayanan infrastruktur: b. Sering
Instalasi Listrik c. Kadang-kadang

Indikator: d. Jarang
1. ketersediaan e. Tidak pernah
2. permasalahan/kendala
3. Adakah pemanfaatan sumberdaya alternatif (angin,matahari dan air) untuk menghasilkan listrik?
3. pemanfaatan energi alternatif
a. Ya
b. Tidak
Alasannya?
4. Adakah kendala pemasangan instalasi listrik bagi warga?
a. Ada
b. Tidak
5. Berapa biaya pemasangan instalansi listrik? Apakah biaya termasuk terjangkau?
a. Mahal
b. Sedang
c . Terjangkau
Isu 2 1. Apakah keberadaan sarana pendidikan (sekolah) dapat dijangkau/diakses oleh
semua penduduk disini?
Rendahnya kualitas
2. Apakah setiap daerah memiliki sekolah?
pelayanan infrastruktur:
Pendidikan a. Ada
b. Tidak
Indikator:
1. ketersediaan 3. Bagaimana kondisi fasilitas pendidikan?
2. keterjangkauan
3. kondisi a. Sangat baik
b. Baik
c. Sedang
d. Kurang baik
e. Buruk
Isu 2
Rendahnya kualitas 1. Apakah telah terdapat puskesmas di tiap wilayah?
pelayanan infrastruktur: a. Ada
Kesehatan b. Tidak
2. Bagaimana pelayanan puskesmas?
Indikator: a. Sangat memuaskan
1. ketersediaan
2. kualitas pelayanan b. Memuaskan
c. Biasa
d. Tidak memuaskan
e. Buruk
Irawan (2005), mengemukakan konversi yang lebih besar terjadi pada lahan
sawah dibandingkan dengan lahan kering dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:

Isu 3 (1) pembangunan kegiatan non pertanian seperti kompleks perumahan,


pertokoan, perkantoran, dan kawasan industri lebih mudah dilakukan pada
tanah sawah yang lebih datar dibandingkan dengan tanah kering;
Konversi lahan
pertanian (2) akibat pembangunan masa lalu yang terfokus pada upaya peningkatan
menjadi non- produk padi maka infrastruktur ekonomi lebih tersedia di daerah persawahan
daripada daerah tanah kering;
pertanian
(3) daerah persawahan secara umum lebih mendekati daerah konsumen atau
daerah perkotaan yang relatif padat penduduk dibandingkan daerah tanah
kering yang sebagian besar terdapat di wilayah perbukitan dan pegunungan.
Isu 3 1. selama tinggal disini, sudah berapa banyak petak sawah yang berubah
Konversi lahan jadi bangunan? *1 petak berapa 𝑚2 ?
pertanian menjadi a. <5 petak b. 5-10 petak c. >10 petak
non-pertanian 2. Jenis pembangunan apa yang mendominasi?
a. pertokoan b. pabrik c. perkantoran d. perumahan
3. Seberapa sering kah pembangunan itu terjadi?
a. mingguan b. bulanan c. triwulan, d. 6 bulan, e. tahunan)
Indikator 4. Sepengetahuan anda, pembangunan, dilakukan dari mana saja?
1. Penambahan pembangunan a. perusahaan b. pemilik lahan sendiri)
sektor non-pertanian 5. Jika dari pihak luar, sudah berapa banyak yang melakukan
2. Keberadaan investor
pembangunan? Dari perusahaan apa?
3. Topografi
6. Menurut anda, pembangunan di kulonprogo dilakukan di daerah mana?
4. Kepadatan penduduk dan
(wilayah adinistratif)
jumlah penduduk
7. Pendapat anda mengenai alasan pemilihan lokasi pembangunan itu apa?
8. Apa pendapat bapak mengenai dampak pembangunan?
9. Bagaimana kondisi penduduk sebelum pembangunan?
10. Apakah di lokasi pembangunan menjadi banyak penduduk?
Irawan, B. 2005. Konversi Lahan Sawah : Potensi Dampak, Pola
Pemanfaatannya, dan Faktor Determinan. Forum Penelitian Agro
Ekonomi Volume 23, Nomor 1, Juni 2005. Pusat Analisis Sosial
Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor.
Lestari, T., 2009. Dampak Konversi Lahan Pertanian Bagi Taraf
Hidup Petani. Makalah Kolokium. Deprtemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Msyarakat tanggal 21 April 2009. Intitut Pertanian
Bogor.
Daftar
Murniningtyas, E, 2007. Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan
Pustaka Pertanian. Direktorat Pangan dan Pertanian Kementrian Perncanaan
Pembangunan nasional. Jakarta.
Ratag, J. R., dkk. 2015. Karakteristik Daerah Tangkapan Air Sungai
Malalayang Sulawesi Utara. E-journal Fakultas Pertanian Universitas
Sam Ratulangi.

Anda mungkin juga menyukai