Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR INOVASI PENDIDIKAN

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
KELOMPOK I

1. Diana Bhakti (35.13.3.0)


2. Maulidya Silvana Sari Sitompul (35.13.3.058)
3. Mila Ardika Sitanggang (35.13.3.119)

PENDIDIKAN MATEMATIKA - 4
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt, yang senantiasa menganugrahkan nikmat,


taufik, serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Konsep Dasar Inovasi Pendidikan ” ini tepat waktu.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan bagi
mahasiswa agar mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari materi yang akan
dibahas pada makalah ini .
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan
mempelajarinya. Dan senantiasa Allah meridhoi atas perbuatan yang baik, dan
memberikan balasan atas kebaikan pihak-pihak yang memberi dukungan atas
penyusunan makalah ini. Amin.

Medan, Maret 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Inovasi ................................................................................ 3
B. Pengertian Inovasi Pendidikan ............................................................. 4
C. Tujuan Inovasi Pendidikan ................................................................... 7
D. Karakteristik Inovasi Pendidikan ......................................................... 8
E. Contoh-Contoh Pelaksanaan Inovasi Pendidikan ................................ 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu sistem yang membantu manusia berkembang
sesuai dengan potensi dan sistem nilai yang mereka anut. Pendidikan di Indonesia
bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan merupakan salah satu pilar
dari tujuan pokok bangsa Indonesia sesuai dengan yang tercantum pada
pembukaan UUD 1945 alenia IV. Berkenaan dengannya, dapat disimpulkan
bahwa pendidikan merupakan hal penting bagi bangsa Indonesia. Namun kualitas
dan kuantitas pendidikan di Indonesia belum mencapai nilai yang optimal dan
masih terus berkembang menuju kearah perbaikan, karena sampai saat sekarang
ini masih banyak hambatan-hambatan yang timbul yang menghambat
berkembangnya pendidikan. Namun hambatan-hambatan tersebut telah
diupayakan oleh pemerintah untuk dipecahkan dengan berbagai programnya.
Inovasi pendidikan dibentuk sesuai dengan perkembangan masyarakat dan
perkembangan zaman, hal ini dilakukan agar pendidikan dapat memenuhi tuntutan
kebutuhan masyarakat.
Dalam perkembangan pendidikan dibutuhkan beberapa langkah untuk
menciptakan pendidikan yang unggul. Langkah-langkah yang dilakukan
merupakan sebuah inovasi untuk menciptakan suatu sistem pendidikan baru serta
meningkatkan efektifitas dalam pendidikan itu sendiri. Inovasi pendidikan
menjadi topik yang selalu hangat dibicarakan dari masa ke masa. Inovasi yang di
lakukan dalam pendidikan bertujuan mengembangkan pembelajaran agar lebih
menarik, lebih baik, memadai dan menjadikan peserta didik lebih mudah dalam
memperoleh ilmu pengetahuan ataupun pendidikan. Inovasi yang terjadi dalam
pendidikan diharapkan mampu memberikan keseimbangan antara kemajuan iptek
dan manusia sehingga menghasilkan peserta didik yang aktif, kreatif dan inovatif.
Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai konsep dasar inovasi
pendidikan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Inovasi?
2. Apa Pengertian dari Inovasi Pendidikan?
3. Apa Tujuan dari Inovasi Pendidikan?
4. Bagaimana Karakteristik dari Inovasi Pendidikan?
5. Apa Saja Contoh-Contoh dari Pelaksanaan Inovasi Pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian dari Inovasi
2. Mengetahui Pengertian dari Inovasi Pendidikan
3. Mengetahui Tujuan dari Inovasi Pendidikan
4. Memahami Karakteristik dari Inovasi Pendidikan
5. Mengetahui Contoh-Contoh dari Pelaksanaan Inovasi Pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Inovasi
Kata inovasi dalam bahasa Inggris “innovation” sering diterjemahkan
segala hal yang baru atau pembaharuan. Inovasi kadang-kadang juga dipakai
untuk menyatakan penemuan, karena hal yang baru itu hasil penemuan. Kata
penemuan juga sering digunakan untuk menterjemahkan kata dari bahasa inggris
“discovery” dan “invention”. Ada juga yang mengaitkan antara pengertian inovasi
dan modernisasi karena keduanya membicarakan usaha pembaharuan.
“Discovery”, “invention”, dan “innovation” dalam bahasa Indonesia dapat
diartikan “penemuan”, maksudnya ketiga kata tersebut mengandung arti
“ditemukannya sesuatu yang baru” baik sebenarnya barang itu sudah ada lama
kemudian baru diketahui atau memang benar-benar baru dalam arti sebelumnya
tidak ada. Demikian pula mungkin hal yang baru itu diadakan dengan maksud
untuk mencapai tujuan tertentu. Inovasi dapat menggunakan diskoveri atau
invensi.
Untuk jelasnya, pengertian diskoveri, invensi dan inovasi sebagai berikut:
Diskoveri (discovery) adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal
yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang. Misalnya penemuan
benua Amerika. Invensi (invention) adalah penemuan sesuatu yang benar-benar
baru, artinya hasil kreasi manusia. Benda atau hal yang ditemui itu benar-benar
sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. Misalnya
penemuan teori belajar, teori pendidikan, teknik pembuatan barang dari plastic,
mode pakaian, dan sebagainya. Inovasi (innovation) ialah suatu ide, barang,
kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invensi
maupun diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk
memecahkan suatu masalah tertentu.1

1
Eko Supriyanto, Inovasi Pendidikan (Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2007),
h. 23

3
Inovasi diartikan “penemuan” yang kemudian dimaknai sebagai sesuatu
yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang baik berupa discovery maupun
invention untuk mencapai tujuan atau untuk memecahkan masalah tertentu. Dalam
inovasi tercakup discovery dan invention.
Kata kunci lainnya dalam pengertian inovasi adalah yang baru. Hamijoyo
dalam Wijaya dkk menjabarkan bahwa kata “baru” diartikan sebagai apa saja
yang belum dipahami, ditterima atau dilaksanakan oleh si penerima pembaharuan,
meskipun mungkin bukan baru lagi bagi orang lain.2
Dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah pembaharuan dalam ide, gagasan
dan produk barang dalam kehidupan manusia untuk mencapai tujuan hidup yang
lebih baik. Karena itu, inovasi yang dilakukan individu dan kelompok masyarakat
atau bangsa berkenaan dengan perubahan kualitatif dalam perwujudan
kebudayaan manusia yang termanifestasikan pada berbagai bidang dan aspek
kehidupan.

B. Pengertian Inovasi Pendidikan


Kata Innovation dalam Bahasa Inggris sering diterjemahkan segala hal
yang baru atau pembaharuan. Untuk memahami lebih dalam lagi mengenai
pengertian inovasi pendidikan perlu diketahui juga tentang pengertian discovery
dan invention yang dalam bahasa Indonesia kata tersebut mengandung arti
ditemukannya sesuatu hal yang baru, baik sebenarnya barangnya itu sendiri sudah
ada lama kemudian baru diketahui atau memang benar-benar baru dalam arti
sebelumnya tidak ada.3 Ibrahim mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah
inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah
pendidikan.4
Yang dimaksud dengan inovasi dalam bidang pendidikan adalah usaha
mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik
dalam bidang pendidikan. Pendidikan adalah suatu sitem, maka inovasi

2
Syafaruddin dkk, Inovasi Pendidikan (Suatu Analisis Terhadap Kebijakan Baru Pendidikan)
(Medan : PERDANA PUBLISHING, 2015), h. 25
3
Udin Saefudin Sa’ud, Inovasi Pendidikan.(Bandung: Penerbit ALFABETA, 2008), h. 2
4
Fuad Hasan, Dasar-Dasar Kependidikan I (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 192

4
pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem
pendidikan, baik sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga
pendidikan yang lain, maupun sistem dalam arti yang luas misalnya Sistem
Pendidikan Nasional.
Untuk lebih jelasnya inovasi (innovation) adalah suatu ide, barang,
kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa
hasil invention maupun discovery. Discovery adalah penemuan sesuatu yang
sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui
orang. Invensi adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasil
kreasi manusia. Benda atau hal itu benar-benar belum ada sebelumnya, kemudian
diadakan dengan hasil kreasi baru. Misalnya penemuan teori belajar, teori
pendidikan, teknik pembuatan barang dari plastik, model pakaian, dan sebagainya.
Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati
sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik berupa
hasil invention maupun discovery yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu atau untuk memecahkan masala. Selain itu, menurut dari para ahli dapat
disimpulkan bahwa inovasi adalah suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara,
barang-barang buatan manusia yang diamati atau dirasakan sebagai suatu yang
baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat).
Inovasi Pendidikan memiliki beberapa pengertian berdasarkan sudut
pandang para pakar pendidikan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Santoso S menyatakan bahwa inovasi pendidikan sebagai “suatu perubahan
yang baru dan secara kualitatif berbeda dari hal (yang ada) sebelumnya dan
sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan
tertentu, termasuk dalam bidang pendidikan”.
b. Ibrahim, inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau
inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan
adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal
baru bagi hasil invers untuk mencapai tujuan masalah pendidikan.
Maka dari itu pengertian inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang
baru, dan kualitatif berbeda dari hal (yang sama sebelumnya), serta sengaja

5
diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu
dalam pendidikan.
Dari definisi tersebut dapat dijabarkan beberapa istilah yang menjadi kunci
pengertian inovasi pendidikan, sebagai berikut.
a. “Baru” dalam inovasi dapat diartikan apa saja yang belum dipahami,
diterima atau dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun mungkin bukan
baru lagi bagi orang. “Kualitatif” berarti inovasi itu memungkinkan adanya
reorganisasian atau pengaturan kembali unsur-unsur dalam pendidikan.
b. “Hal” yang dimaksud dalam dfinisi tadi banyak sekali, meliputi semua
komponen dan aspek dalam subsistem dalam pendidikan.
c. “Kesengajaan” merupakan unsur perkembangan baru dalam pemikiran para
pendidik dewasa ini. Pembatasan arti secara fungsional ini lebih banyak
mengutarakan harapan kalangan pendidik agar kita kembali pada
pembelajaran dan pengajaran dan menghindarkan diri dari pembaharuan
perkakas.
d. “Meningkatkan kemampuan” mengandung arti bahwa tujuan utama inovasi
adalah kemampuan sumber-sumber tenaga, uang, dan sarana, termasuk
struktur dan prosdur organisasi. Pendeknya keseluruhan sistem perlu
ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai
dengan sebaik-baiknya.
e. Tujuan” yang direncanakan harus dirinci dengan jelas tentang sasaran dan
hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur untuk
mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi
dilaksanakan. Sedangkan tujuan dari inovasi itu sendiri adalah efisiensi dan
efektifitas, mengenai sasaran jumlah anak didik sebanyak-banyaknya
dengan hasil yang sebesar-besarnya dengan menggunakan sumber tenaga,
uang, alat, dan waktu dalam jumlah sekecil-kecilnya.
Dari uraian tersebut, dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan
inovasi di bidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan
untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan.5

5
Udin Saefudin Sa’ud, Inovasi Pendidikan, h. 6-8

6
C. Tujuan Inovasi Pendidikan
Tujuan utama inovasi mencakup perbaikan kualitas kehidupan manusia
supaya mencapai kehidupan lebih baik. Secara rinci tujuan inovasi yaitu :
1. Meningkatkan kualitas
2. Menciptakan pasar baru
3. Memperluas jangkauan produk
4. Mengurangi biaya tenaga kerja
5. Meningkatkan proses produksi
6. Mengurangi bahan baku
7. Mengurangi kerusakan lingkungan
8. Mengganti produk ataupelayanan
9. Mengurangi konsumsi energi
10. Menyesuaikan diri dengan undang-undang6
Menurut Santoso tujuan utama inovasi yakni meningkatkan sumber-
sumber tenaga, uang dan sarana termasuk struktur dan prosedur organisasi.
Sedangkan, tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi,
kualitas dan efektifitas sarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya
dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan peserta
didik, masyarakat dan pembangunan) dengan menggunakan sumber, tenaga, uang,
alat dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya. Arah tujuan inovasi
pendidikan Indonesia tahap demi tahap yaitu:
1. Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan
ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin
berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
2. Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah
bagi setiap warga negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia
sekolah SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi.7
Adapun tujuan inovasi pendidikan di Indonesia pada umumnya adalah:
1. Lebih meratanya pelayanan pendidikan
2. Lebihserasinya kegiatan belajar

6
Syafaruddin dkk, Inovasi Pendidikan (Suatu Analisis Terhadap Kebijakan Baru Pendidikan),
h. 40
7
Fuad Hasan, Dasar-Dasar Kependidikan I, h. 193

7
3. Lebih efisien dan ekonomisnya pendidikan
4. Lebih efektif dan efisiennya sistem penyajian
5. Lebih lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan
6. Lebih dihargainya unsur kebudayaan nasional
7. Lebih kokohnya kesadaran, identitas, dan kesadaran nasional
8. Tumbuhnya masyarakat gemar belajar
9. Tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna dan mudah
diperoleh
10. Meluasnya kesempatan kerja

D. Karakteristik Inovasi Pendidikan


Hakikat inovasi adalah sebagai suatu gagasan dan praktik yang baru dalam
kehidupan manusia. King dan Anderson menjelaskan ciri inovasi, mencakup: (1)
suatu inovasi adalah hasil yang dapat dilihat, proses atau hasil dalam suatu
organisasi. Suatu gagasan baru yang memiliki titik pemulaan bagi suatu inovasi,
(2) suatu inovasi harus merupakan suatu latar sosial baru yang diperkenalkan
terhadap kelompok kerja, bidang atau seluruh organisasi, (3) suatu inovasi harus
bertujuan bukan sekedar bersifat sesaat. Jika suatu pabrik mengurangi
produksinya hal itu karena akan mempengaruhi terhadap peralatan, staf dan bukan
merupakan suatu inovasi, (4) suatu inovasi bukan merupakan perubahan rutin.
Perjanjian dengan anggota staf baru yang berpindah atau diberhentikan, tidak
berkenaan dengan perubahan atau inovasi.8
Cepat lambatnya penerimaan inovasi oleh masyarakat luas dipengaruhi
oleh karakteristik inovasi itu sendiri. Karakteristik inovasi dikemukan oleh Rogers
adalah sebagai berikut:
1. Relative Advantage (Keunggulan relatif)
Para pengguna inovasi akan menilai apakah suatu inovasi itu relatif
menguntungkan atau lebih unggul dibanding yang lainnya atau tidak. Untuk
pengguna inovasi yang menerima secara cepat suatu inovasi, akan melihat
inovasi itu sebagai sebuah keunggulan. Keunggulan relatif adalah derajat dimana

8
Syafaruddin dkk, Inovasi Pendidikan (Suatu Analisis Terhadap Kebijakan Baru Pendidikan),
h. 33

8
suatu inovasi dianggap lebih baik dan unggul dari yang pernah ada sebelumnya.
Hal ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti segi eknomi, sosial, kenyamanan,
kepuasan dan lain-lain. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh
pengadopsi, maka semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi.
2. Compatibility (Kompatibilitas/Konsisten)
Kompatibilitas adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten
dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi.
Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai
dan norma yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah
sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible). Pengguna inovasi
(adopter) juga akan mempertimbangkan pemanfaatan inovasi berdasarkan
konsistensinya pada nilai-nilai, pengalaman dan kebutuhannya.
3. Complexity (Kompleksitas/Kerumitan)
Kompleksitas adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang
sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan
mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang
sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka
semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.
4. Trialability (Kemampuan Untuk Dapat Diuji)
Trialability adalah derajat dimana suatu inovasi dapat diuji-coba batas
tertentu. Suatu inovasi yang dapat di uji-cobakan dalam seting sesungguhnya
umumnya akan lebih cepat diadopsi. Seberapa jauh inovasi tersebut bisa
diujicobakan di sekolah-sekolah atau di lembaga pendidikan. Jadi, agar dapat
dengan cepat diadopsi, suatu inovasi sebaiknya harus mampu menunjukan
(mendemonstrasikan) keunggulannya. Kemampuan untuk dapat diuji bertujuan
untuk mengurangi ketidakpastian. Mempunyai kemungkinan untuk diuji coba
terlebih dahulu oleh para adopter untuk mengurangi ketidak pastian mereka
terhadap inovasi itu.
5. Observability (Kemampuan Untuk Dapat Diamati)
Observability adalah derajat dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat oleh
orang lain. inovasi tersebut dapat diperlihatkan secara nyata hasilnya kepada para
peserta didik dan Apakah kita bisa melihat variasi-variasi saat mengaplikasikan

9
inovasi tersebut. Semakin mudah seseorang melihat hasil dari suatu inovasi,
semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar keunggulan relative,
kesesuaian (compatibility); kemampuan untuk diuji cobakan dan kemampuan
untuk diamati serta semakin kecil kerumitannya, maka semakin cepat
kemungkinan inovasi tersebut dapat diadopsi. Dengan kemampuan untuk diamati
akan mendorong adopter untuk memberikan penilaian apakah inovasi itu mampu
meningkatkan status sosial mereka di depan orang lain sehingga dirinya akan
dianggap sebagai orang yang inovatif. Seorang inovator pendidikan harus
mengetahui dan memahami karakteristik inovasi pendidikan agar tidak sia-sia
dalam pelaksanaannya. Di saat kita membuat inovasi, kita harus yakin dulu
apakah inovasi tersebut efisien, dapat diuji, dapat diamati, pasti dan bermanfaat
atau tidak. Jika tidak memenuhi kelima kriteria diatas, hendaknya kita berfikir
seribu kali untuk memperkenalkan produk inovasi kita kepada publik.9

E. Contoh – Contoh Pelaksanaan Inovasi Pendidikan


Pendidikan merupakan suatu sistem, sehingga sebuah inovasi pendidikan
haruslah mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem
pendidikan.Baik sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga
pendidikan yang lain, maupun sistem dalam arti yang luas, misalnya sistem
pendidikan nasional. Beberapa contoh-contoh pelaksanaan inovasi pendidikan
yang ada di Indonesia adalah :
1. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
Awalnya proyek ini dimaksudkan untuk mencoba bentuk sistem
persekolahan komprehansif dengan nama “sekolah pembangunan”. PSPP ini ada
sejak tahun 1971 dan konsepsi sekolah pembangunan ini direncanakan akan
disebarluaskan ke seluruh Indonesia tahun 1974. Akan tetapi, setelah diadakannya
penelitian studi kelayakan, konsepsi tersebut masih perlu dikembangkan lagi

9
Everetts M Rogers, Diffussion of Inovation.(New York: The Free Press, 1983), h. 14-16

10
melalui proses penelitian dan percobaan yang dilakukan secara sistematis. Jenjang
pendidikan yang dipakai pada PSPP adalah SD dan Sekolah Menengah10
2. Pengajaran dengan Sistem Modul
Modul merupakan program pengajaran mengenai suatu satuan bahasan
yang disusun secara sistematis, operasional, dan terarah untuk digunakan oleh
anak didik. Tujuan pengajaran dengan sistem modul adalah untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas belajar mengajar di sekoah, terutama yang berkaitan
dengan penggunaan waktu, dana, fasilitas, dan tenaga secara tepat guna alam
mencapai tujuan secara optimal. Contoh dari bentuk dari adanya sistam modul
adalah : LKS (Lembar Kerja Siswa), lembaran kerja, kunci lembaran kerja,
lembaran tes, dan sebagainya.
3. SMP Terbuka dan Universitas Terbuka (UT)
Menurut Fuad Ihsan dalam bukunya yang berjudul “Dasar-Dasar
Kependidikan: Komponen MKDK”, SMP terbuka adalah Sekolah Menengah
Pertama yang kegiatan belajarnya sebagian besar diselenggarakan di luar gedung
sekolah dengan cara penyampaian pelajaran melalui berbagai media dan interaksi
yang terbatas antara guru dan murid. Terselenggaranya SMP terbuka ini diawali
dari pemikiran untuk menampung anak-anak lulusan SD yang tidak tertampung di
SMP biasa.Demikian halnya, UT didirikan dalam rangka meningkatkan daya
tamping perguruan tinggi.
4. Kuliah Kerja Nyata
KKN adalah salah satu bentuk pengintegrasian antara pengabdian pada
masyarakat dengan pendidikan dan penelitian, yang terutama oleh mahasiswa
dengan bimbingan perguruan tinggi dan pemerintah daerah, dilaksanakn secara
interdisipliner dan intrakurikuler. KKN sudah ada sejak tahun 1971. Ide
dilaksanakannya adalah banyaknya problematika yang akan dihadapi oleh
mahasiswa setelah mengenyam pendidikan di almamaternya, terutama
problematika kemasyarakatan yang semakin kompleks.

10
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Umum dan Agama Islam) (Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2005), h. 205-208

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Inovasi adalah pembaharuan dalam ide, gagasan dan produk barang dalam
kehidupan manusia untuk mencapai tujuan hidup yang lebih baik.
2. Inovasi di bidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan
tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan.
3. Tujuan utama inovasi mencakup perbaikan kualitas kehidupan manusia
supaya mencapai kehidupan lebih baik.
4. Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi,
kualitas dan efektifitas sarana serta jumlah peserta didik sebanyak-
banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut kriteria
kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pembangunan) dengan
menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang
sekecil-kecilnya.
5. Semakin besar keunggulan relative, kesesuaian (compatibility);
kemampuan untuk diuji cobakan dan kemampuan untuk diamati serta
semakin kecil kerumitannya, maka semakin cepat kemungkinan inovasi
tersebut dapat diadopsi.
6. Beberapa contoh-contoh pelaksanaan inovasi pendidikan yang ada di
Indonesia adalah Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP),
Pengajaran dengan Sistem Modul, SMP Terbuka dan Universitas Terbuka
(UT), Kuliah Kerja Nyata, dan lainnya.

B. SARAN
Inovasi dalam pendidikan harus senantiasa dikembangkan mengingat
perkembangan akan ilmu pengetahuan akan semakin pesat dan kebutuhan
manusia akan pendidikan akan semakin meningkat. Dan inovasi pendidikan harus
terus digalakkan agar pendidikan tidak ketinggalan dan senantiasa mengikuti
perkembangan zaman yang ada.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Fuad, , Dasar-Dasar Kependidikan I, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.


Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Umum dan Agama Islam), Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2005.
Rogers, Everetts M, Diffussion of Inovation, New York: The Free Press, 1983.
Sa’ud, Udin Saefudin, Inovasi Pendidikan, Bandung: Penerbit ALFABETA,
2008.
Supriyanto, Eko, Inovasi Pendidikan, Surakarta: Muhammadiyah University
Press, 2007.
Syafaruddin dkk, Inovasi Pendidikan (Suatu Analisis Terhadap Kebijakan Baru
Pendidikan), Medan: PERDANA PUBLISHING, 2015.

iii

Anda mungkin juga menyukai