Anda di halaman 1dari 8

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan dan Manfaat
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Metode Pembahasan
1.5 Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Biografi Rem Koolhaas


2.2 Arsitektur Rem Koolhaas
2.3 Karya Arsitektur Rem Koolhaas
2.3.1 Dee and Charles Wyly Theater Dallas
2.3.2 CCTV Herdquarters Beijing

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengetahui dan memahami lebih dalam tokoh-tokoh arsitek dan karya-karyanya khususnya
pada aliran atau langgam arsitektur post modern . Arsitektur post modern berkembang di akhir
abad ke 20. post modern merupakan pemahaman idealisme barat yang berlandaskan dari
pemikiran skeptis, subjektif atau relativitas. post modern merupakan kecurigaan terhadap
alasan-alasan yang berkembang dalam pemikiran general manusia. Pada awalnya post modern
merupakan suatu pemikiran tentang ideologi, tentang pemahaman, keyakinan seseorang untuk
dapat melakukan perubahan.

Dalam perkembangan arsitektur pada era post-modern, terdapat beberapa kelompok


pemikiran. Seperti yang disebutkan oleh Sugiharto (1996), ada satu kelompok yang lebih
memfokuskan pada pemikiran yang terkait erat dengan dunia sastra dan persoalan linguistik.
Pemikiran dari kelompok ini cenderung hendak mengatasi sebuah gambaran dunia modern
melalui gagasan yang sama sekali anti gambaran dunia. Kata kunci yang populer untuk kelompok
ini adalah ’’dekonstruksi’’. Dekonstruksi sendiri adalah sebuah konsep filosofi Perancis yang
diturunkan oleh Jacques Derrida, seorang filsuf Perancis, yang dalam aplikasi terapannya tidak
mudah disampaikan sebagaimana pemahaman yang baku mengenai konstruksi, destruksi, dan
rekonstruksi.

Rem Koolhaas merupakan salah satu arsitek yang memiliki aliran atau langgam arsitektur
dekonstruksi . Remment Lucas Koolhaas (lahir 17 November 1944) adalah seorang arsitek
Belanda, teoris arsitektur, Urbanis dan "Profesor dalam Praktek Arsitektur dan Urban Design" di
Graduate School of Design di Harvard University, Amerika Serikat. Karya Rem Koolhass yang
akan kita bahas yaitu China Central Television Heatquaters (CCTV) , dan Dee and Charles Wyly
Theater Dallas . Mengetahui dan memahami langgam arsitektur dekonstruksi dengan
menganalisa karya arsitek Rem Koolhaas .

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.3 Rumusan Masalah
1.4 Metode Pembahasan
1.5 Sistematika Penulisan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biografi Rem Koolhaas

Remment Lucas Koolhaas (lahir 17 November 1944) adalah seorang arsitek Belanda, teoris
arsitektur, Urbanis dan "Profesor dalam Praktek Arsitektur dan Urban Design" di Graduate School of
Design di Harvard University, Amerika Serikat. Koolhaas belajar di the Netherlands Film and
Television Academy di Amsterdam, the Architectural Association School of Architecture in London
dan Cornell University di Ithaca, New York. Koolhaas adalah mitra pendiri OMA, dan mitra AMO
berorientasi penelitian, yang saat ini berbasis di Rotterdam, Belanda. Pada tahun 2005 ia mendirikan
Majalah Volume bersama dengan Mark Wigley dan Ole Bouman.

Pada tahun 2000 Rem Koolhaas memenangkan


Hadiah Pritzker. Pada tahun 2008 Majalah Times
menempatkannya 100 Orang Paling Berpengaruh di
Dunia. Kehidupan & Karir
Remment Koolhaas, biasa disingkat Rem Koolhaas, untuk
Anton Koolhaas (1912-1992) dan Selinde Pietertje
Roosenburg (lahir 1920). Ayahnya adalah seorang
novelis, kritikus, dan penulis skenario. Dua film
dokumenter oleh Bert Haanstra yang ayahnya menulis
skenario dinominasikan untuk Academy Award untuk
Dokumenter Fitur, satu memenangkan Golden Bear
untuk Film Pendek. Kakek dari ibunya, Dirk Roosenburg
(1887-1962), adalah seorang arsitek modernis. Kakeknya
bekerja untuk Hendrik Petrus Berlage, sebelum ia
membuka praktek sendiri. Rem Koolhaas memiliki
saudara, Thomas, dan seorang adik, Annabel. Keluarga
berurutan tinggal di Rotterdam (sampai 1946), Amsterdam (1946-1952), Jakarta (1952-1955), dan
Amsterdam (dari 1955).

Ayahnya sangat mendukung Indonesia otonomi dari kolonial Belanda dalam tulisannya.
Ketika perang kemerdekaan menang, ia diundang ke menjalankan program budaya selama tiga
tahun dan keluarganya pindah ke Jakarta pada tahun 1952. "Itu adalah usia yang sangat penting bagi
saya," kenang Koolhaas, "dan aku benar-benar hidup sebagai Asia."

Koolhaas pertama kali mempelajari naskah di Belanda dan Televisi Film Academy di
Amsterdam. Koolhaas co-menulis The Slave Putih, sebuah film noir 1969 Belanda, dan kemudian
menulis naskah unproduced untuk American soft-porno raja Russ Meyer. Dia kemudian adalah
seorang wartawan untuk Haagse Post sebelum studi dimulai, pada tahun 1968, di arsitektur di
Asosiasi Arsitektur Sekolah Arsitektur di London, diikuti, pada tahun 1972, dengan penelitian lebih
lanjut di Cornell University di New York.

Koolhaas pertama kali datang ke perhatian publik dan kritis dengan OMA (Kantor untuk
Metropolitan Arsitektur), kantornya didirikan pada tahun 1975 bersama-sama dengan arsitek Elia
Zenghelis, Zoe Zenghelis dan (istri Koolhaas's) Madelon Vriesendorp di London. Mereka kemudian
bergabung dengan salah satu mahasiswa Koolhaas's, Zaha Hadid - yang akan segera pergi untuk
mencapai keberhasilan dalam haknya sendiri. Sebuah karya awal yang akan menandai perbedaan
mereka dari klasisisme postmodern kemudian dominan dari akhir 1970-an, merupakan kontribusi
mereka untuk Biennale Venesia tahun 1980, curated oleh arsitek Italia Paolo Portoghesi, berjudul
"Kehadiran Masa Lalu". Setiap arsitek harus merancang "bagian depan" panggung-suka jalan internal
Potemkin tipe dan skema OMA adalah skema modernis satunya di antara mereka.

Awal lainnya kritis yang diterima (belum terbangun) proyek termasuk Parc de la Villette,
Paris (1982) dan kediaman bagi Presiden Irlandia (1981). Proyek besar pertama oleh OMA akan
dibangun adalah Kunsthal di Rotterdam (1992). Skema ini akan berusaha untuk mempraktekkan
banyak temuan Koolhaas dibuat dalam bukunya Delirious New York (1978), yang ditulis sementara ia
adalah seorang sarjana tamu di Institut untuk Arsitektur dan Perkotaan Studi di New York,
disutradarai oleh Peter Eisenman. Pada bulan September 2006, Rem Koolhaas ditugaskan untuk
mengembangkan 111 First Street di Jersey City melintasi Sungai Hudson dari Manhattan, bekerja
sama dengan pengembang real estat Louis Dubin.

Pada bulan Oktober 2008 Rem Koolhaas diundang untuk "sekelompok orang bijak" Eropa di
bawah pimpinan mantan perdana menteri Spanyol Felipe González untuk membantu 'desain' masa
depan Uni Eropa. Anggota lainnya termasuk Nokia Jorma Ollila ketua, mantan Komisioner Eropa
Mario Monti dan mantan presiden Polandia Lech Walesa.

2.2 Arsitektur Rem Koolhaas

Seorang arsitek dari Belanda kelahiran 17 November 1944 ini sangat influential. Ia memiliki
dua gaya arsitektur, yakni Moderen dan dekonstruktif, yang kemudian justru ia gabungkan menjadi
suatu desain yang sangat eye-catching dan fenomenal, namun tidak berkesan ‘jahat’ dengan
lingkungan di sekitar bangunan yang ia buat. Namun ada pula orang yang berpendapat bahwa gaya
arsitektur Pak Koolhaas adalah humanist. Proyek besar pertamanya adalah ‘The Netherland Dance
Theatre’ di Den Haag pada tahun 1987. Rem Koolhaas memiliki ketertarikan pada geometri. Pola
geometri yang ia buat sangat unik.
China Central Television Headquarters (CCTV)

Pada setiap rancangannya, geometri bukan hanya bentuk dasar yang diletakkan di sekitar
bangunan atau elemen pelengkap pada bangunan tersebut, melainkan bentuk-bentuk bangun ruang
yang ia gabungkan menjadi suatu bentuk tiga dimensi baru yang kokok dan menjadi suatu kesatuan.
Contoh karyanya yang sangat fenomenal adalah ‘China Central Television Headquarters (CCTV)’ yang
dibangun untuk keperluan Olimpiade Beijing. Bangunan ini awalnya dibangun dari dua bangunan
balok tegak miring yang terpisah, yang kemudian digabungkan di waktu subuh agar material yang
dipakai tetap dalam keadaan dingin dan tidak dipengaruhi oleh unsur temperatur. Menurut saya,
gedung CCTV ini sangatlah unik dan menarik, bentuk dasarnya adalah beberapa balok. Dan sangat
jarang manusia dapat memikirkan penggabungannya seperti bangunan ini. Kaca yang melingkupi
gedung ini pun memiliki pola geometris yang unik dan nampak tidak beraturan. Pengaturan cahaya
yang terpancar dari gedung ini pun nampak sangat indah ketika malam hari.
Seattle Central Library

Entah apa yang dibayangkan oleh beliau ketika merancang gedung ini. Bentuk bangun ruang
yang digabungkan saja menurut saya sudah cukup sulit untuk dijabarkan. Ditambah lagi dengan pola
geomteris berupa belah ketupat pada kaca penutup konstruksi bangunan ini. Gedung ini berhasil
tampak ‘menonjol’ di areanya, namun penempatan gedung ini pun menurut saya tidak
‘membahayakan’ gedung di sekitarnya. Karena gedung-gedung di sekitarnya sudah mengadopsi gaya
modern dan berunsur kaca.
Casa da Musica

Sebuah concert hall di Porto, Portugal. Material yang digunakan oleh Koolhaas tetaplah
ramah, sesuai lingkungan di sekitarnya, yakni beton yang diekspos. Namun, gedung ini sama sekali
tidak ramah saat proses pembuatannya. Casa da Musica disiapkan untuk acara ‘The Portas Capital of
Culture’ pada tahun 2001, namun karena bentuknya yang sangat sulit diwujudkan pada kenyataan,
bangunan ini baru berhasil didirikan dan dibuka untuk umum pada tahun 2005. Gedung ini didirikan
dari hasil sayembara yang Koolhaas ikuti, namun desainnya sudah lama ia buat. Desain ini sangat
beliau sukai, tetapi belum sempat terwujud sebelum adanya sayembara itu. Casa da musica
memiliki 17 permukaan nampak seperti sebuah kendaraan di film Star Wars. Luasnya mencapai
22.000m2 terdapat sebuah grand auditorium dengan kapasitas 1200 kursi.

Dan tak disangka lagi, Rem Koolhaas pernah merasakan tinggal di Jakarta, orangtuanya
memiliki peran penting di bidang kebudayaan dalam pemberitaan kemerdekaan Indonesia dulu, saat
itu ia berumur 8-12 tahun. Sudah beberapa kali ia datang kembali ke Indonesia, terutama Jakarta
dan Bali untuk menikmati nasi goreng dan kerupuk.

Tetap satu hal yang paling unggul dari diri seorang Rem Koolhaas ialah kemampuannya
mengolah bentuk dan menjadikan karyanya monumental menggunakan fasade berupa material di
lingkungan bangunan tersebut. Tak ada bahaya yang ia buat untuk sekeliling karyanya. Eksistensi
sebuah karya monumentalis yang ramah.

Anda mungkin juga menyukai