Anda di halaman 1dari 9

Elfida, Eva Sulistiany, Pengaruh Rendam Kaki……

PENGARUH RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT


TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA
PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS
LANGSA LAMA

Elfida1, Eva Sulistiany1


1
Dosen Program Studi Keperawatan Kota Langsa

ABSTRAK

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi tekanan darah seseorang
berada di atas angka normal yaitu 120/80 mmHg. Hipertensi merupakan masalah kesehatan
global yang memerlukan penanggulangan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh rendam kaki menggunakan air hangat terhadap penurunan tekanan
darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Langsa Lama tahun 2015.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi eksperimental dengan


rancangan pre and post test only design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
penderita hipertensi di Puskesmas Langsa Lama bulan April- Mei tahun 2015 yaitu
sebanyak 12 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling pada
tanggal 23-25 November 2015.

Hasil penelitian di Puskesmas Langsa Lama tahun 2015 terhadap 12responden, rata-
rata nilai tekanan darah sebelum dikompres adalah 7.08 gr% dengan standar deviasi 1.46
gr%. Pada pengukuran setelah direndam didapat rata-rata nilai tekanan darah adalah
5.32gr% dengan standar deviasi 1.36gr%. Uji T berpasangan dilaporkan pada tabel kedua,
terlihat nilai mean perbedaan antara pengukuran pertama dan kedua adalah 1.75 dengan
standar deviasi 0.962. perbedaan ini diuji dengan uji T berpasangan menghasilkan nilai p
yang dapat dilihat pada kolom ‘’Sig (2 tailed)’’. Nilai p Value = 0,000,

Disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan penurunan tekanan darah pada
penderita hipertensi antara pengukuran pertama dengan pengukuran kedua. Disarankan agar
dapat memberikan masukan dan informasi kepada penderita hipertensi agar dapat
memberikan informasi mengenai hipertensi dan pengobatan secara non farmakologis kepada
responden sehingga dapat mencegah terjadinya hipertensi dan dapat melakukan pengobatan
farmakologis dalam mengontrol tekanan darah.

Kata Kunci : Rendam Kaki + Air Hangat + Hipertensi

ISSN: 2406-4356 19
Elfida, Eva Sulistiany, Pengaruh Rendam Kaki……

PENDAHULUAN Hipertensi dapat diobati Susilo


Hipertensi atau tekanan darah tinggi (2011, hal 38) secara farmakologis dan non
adalah suatu kondisi tekanan darah
seseorang berada di atas angka normal yaitu farmakologis. Pengobatan secara
120/80 mmHg. Hipertensi merupakan farmakologis biasanya menggunakan obat-
masalah kesehatan global yang memerlukan obatan yang mempunyai efek samping.
penanggulangan yang baik. Hipertensi Pengobatan non farmakologis adalah
merupakan keadaan dimana tekanan systole pengobatan yang berasal dari bahan-bahan
dan diastole mengalami kenaikan yang alami, biasanya bahan-bahan ini mudah
melebihi batas normal tekanan systole diatas didapatkan dan biayanya relatif murah.
140 mmHg dan diastole diatas 90 mmHg. Pengobatan dengan buah mengkudu, daun
Hipertensi menurut Ningrum (2013, salam, rumput laut, mentimun, temu hitam,
hal 17) menempati urutan kedua penyakit bawang putih, jantung pisang, terapi dengan
yang paling sering diderita pasien oleh aroma mawar atau lavender, dan dapat juga
pasien rawat jalan Indonesia (4, 67%) setelah menggunakan terapi rendam kaki dengan air
ISPA (9, 32%). Berdasarkan penelitian tahun hangat.
1975 diketahui bahwa prevalensi hipertensi Secara ilmiah air hangat menurut
di Indonesia adalah (7, 1%) dengan (6, 6%) Madyastuti (2011, hal 65) mempunyai
pada wanita dan (7, 6%) pada pria. dampak fisiologis bagi tubuh. Pertama
Sedangkan pada survei faktor risiko penyakit berdampak pada pembuluh darah dimana
kardiovaskuler, prevalensi hipertensi di hangatnya air membuat sirkulasi darah
Indonesia meningkat menjadi (13,6%) pada menjadi lancar, yang kedua adalah faktor
pria dan (16%) pada wanita. pembebanan di dalam air yang
Nilai atau batasan Dewi (2013, hal menguntungkan otot-otot dan ligament yang
45) hipertensi sudah berubah, seseorang mempengaruhi sendi tubuh. Penderita
dikatakan memiliki tekanan darah normal hipertensi dalam pengobatannya tidak hanya
bila tekanan darahnya kurang dari 120/80 menggunakan obat-obatan, tetapi bisa
mmHg. Orang yang sudah menjelang menggunakan alternatif non-farmakologis
hipertensi atau prehipertensi adalah mereka dengan menggunakan metode yang lebih
yang memiliki tekanan darah 120 – 139/80- murah dan mudah yaitu dengan
99 mmHg. Sedangkan orang yang menggunakan terapi rendam kaki air hangat
mengalami hipertensi juga dapat dibedakan dapat digunakan sebagai salah satu terapi
berdasarkan derajat ketinggiannya. yang dapat memulihkan otot sendi yang kaku
Hipertensi derajat 1 adalah mereka yang serta dapat menurunkan tekanan darah
memiliki tekanan darah 140-159/90-99 apabila dilakukan secara memalui kesadaran
mmHg. Hipertensi derajat 2 adalah orang- dan kedisiplinan.
orang yang memiliki tekanan darah lebih Hasil penelitian Purnama (2014),
dari 160/90 mmHg. menunjukkan bahwa rendam kaki pada
Pengobatan awal menurut Surendra penderita hipertensi dapat mengurangi nyeri
(2011, hal 32) pada hipertensi sangatlah dan menurunkan tekanan darah. Sebelum
penting karena dapat mencegah timbulnya dilakukan rendam kaki tekanan darah
kompikasi pada beberapa organ tubuh seperti penderita hipertensi tersebut 180/90 mmHg,
jantung, ginjal, dan otak. Untuk pengobatan dan setelah dilakukan rendam kaki selama 3
hipertensi tidak hanya menggunakan obat hari dan per hari 1 kali, tekanan darah
obatan, karena menimbulkan efek samping menjadi 140/80 mmHg dan skala nyeri
yang sangat berat, selain itu menimbulkan menjadi 3 di Ruang Flamboyan RSUD
ketergantungan apabila penggunaan obat Sukoharjo.
dihentikan dapat menyebabkan peningkatan Menurut Joint National Committee
resiko terkena serangan jantung atau stroke. on Prevention, Detection, Evaluation, and
Treatment on High Blood Pressure

ISSN: 2406-4356 20
Elfida, Eva Sulistiany, Pengaruh Rendam Kaki……

VII (JNC-VII, 2012, hal 45 ), Hipertensi saat diseluruh Kota Langsa pada tahun 2013
ini masih menjadi masalah utama di dunia. sebanyak 3.796 jiwa,dan meningkat pada
hampir 1 milyar orang menderita hipertensi tahun 2014 sebanyak 4.255 jiwa, sedangkan
di dunia. Menurut laporan Badan Kesehatan data pada tahun 2015 pada bulan Januari – Juli
Dunia atau WHO, hipertensi merupakan tercatat ada 1.754 jiwa penderita hipertensi.
penyebab nomor 1 kematian di dunia. Data Data Puskesmas Langsa Lama (2015)
tahun 2010 di Amerika Serikat menunjukkan jumlah pasien hipertensi di Puskesmas
bahwa 28,6% orang dewasa berusia 18 tahun sebanyak 176 pasien terhitung bulan Januari-
ke atas menderita hipertensi. Mei 2015. Berdasarkan hasil wawancara
Menurut WHO (2014) hampir satu dengan perawat yang berada di ruang poli
miliar orang-orang yang mempunyai tekanan umum bahwa terapi rendam kaki dengan air
darah tinggi (hipertensi), dua pertiga hangat belum pernah diterapkan sebagai
diantaranya berada di Negara berkembang. salah satu cara menurunkan tekanan darah
Hipertensi membunuh hampir 8 juta dan pada umumnya hanya dengan terapi
penduduk tiap tahun di seluruh dunia, dan farmakologis yaitu dengan obat-obatan.
hampir 1,5 juta penduduk setiap tahun di Berdasarkan data survey awal terhadap
daerah Asia Tenggara. Kira-kira sepertiga 10 responden, terdapat 2 responden memiliki
populasi penduduk dewasa pada daerah asia tekanan darah 150/80 sebelum dilakukan
tenggara memiliki tekanan darah tinggi. Data intervensi, setelah dilakukan intervensi turun
hasil penelitian epidemiologi menjadi 140//90 dan 8 responden memiliki
memperlihatkan bahwa hipertensi dijumpai tekanan darah 180/110, 160/100, 179/109,
pada 50% - 70% pasien stroke,dari jumlah 159/99 dan 140/90 tidak mengalami
tersebut ini mengindikasikan bahwa masih penurunan tekanan darah setelah diilakukan
tingginya angka stroke yang diakibatkan ntervensi. Rendam kaki hanya dapat terlihat
oleh hipertensi. Angka fatalitas berkisar efektifitasnya apabila dilakukan 3 kali/sehari
antara 20% - 30% di banyak negara. selama 3 kali intervensi.
Kematian akan jauh meningkat Berdasarkan uraian diatas maka
(peningkatan sebesar 47%) pada serangan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
stroke ulang. tentang pengaruh rendam kaki menggunakan
Prevalensi hipertensi menurut air hangat terhadap penurunan tekanan darah
Riskesdas (2013) di Indonesia yang didapat pada penderita hipertensi di Puskesmas
melalui pengukuran pada umur ≥18 tahun Langsa Lama..
sebesar 25,8 persen, tertinggi di Bangka
Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan METODOLOGI PENELITIAN
(30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan
Jawa Barat (29,4%). Prevalensi hipertensi di Dalam penelitian ini menggunakan
Indonesia yang didapat melalui kuesioner desain penelitian Quasi eksperimental
terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4 dengan rancangan pre and post test only
persen, yang didiagnosis tenaga kesehatan design. Penelitian ini memberikan intervensi
atau sedang minum obat sebesar 9,5 persen. kepada responden yang akan dilakukan
Jadi, ada 0,1 persen yang minum obat tindakan perlakuan dan membandingkan
sendiri. Responden yang mempunyai sebelum dan sesudah dilakukan intervensi.
tekanan darah normal tetapi sedang minum Intervensi yang diberikan adalah pemberian
obat hipertensi sebesar 0.7 persen. Jadi terapi rendam kaki menggunakan air hangat.
prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
26,5 persen (25,8% + 0,7 %). penurunan tekanan darah pada pasien
Prevalensi penderita hipertensi di hipertensi sebelum dan sesudah diberikan
Provinsi Aceh yaitu sebanyak 21,5%. intervensi rendam kaki menggunakan air
Sedangkan berdasarkan data Profil Dinkes hangat.
Kota Langsa (2015), penderita hipertensi

ISSN: 2406-4356 21
Elfida, Eva Sulistiany, Pengaruh Rendam Kaki……

Sampel menurut Notoatmodjo (2010, dianalisis. Data terlebih dahulu harus


hal 60) adalah sebagian dari keseluruhan diolah dengan tujuan mengubah data
objek yang diteliti dan dianggap mewakili menjadi informasi. Pengolahan data
seluruh populasi. Sampel dalam penelitian menurut Hastono (2010, hal 25)
ini adalah penderita hipertensi di puskesmas melewati beberapa langkah, yaitu :
langsa lama dengan jumlah sampel menurut 1) Editing
Sugiono (2008) yaitu berjumlah 10 s/d 20 Hasil wawancara, angket atau
anggota sampel. Disini peneliti mengambil pengamatan dari lapangan harus
sampel sebanyak 12 orang dan menggunakan harus dilakukan penyuntingan
teknik pengambilan sampel secara total (editing) terlebih dahulu.
sampling. Alasan dari pengambilan 12 2) Coding
sampel ini dilihat dari segi waktu dalam Setelah semua koesioner diedit atau
melakukan penelitian dan juga dalam segi disunting, selanjutnya dilakukan
biaya. peng” kodean” atau “Coding” , yakni
Kriteria inklusi adalah kriteria atau mengubah data berbentuk kalimat
ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap atau huruf menjadi data angka atau
anggota populasi yang dapat diambil sebagai bilangan.
sampel. 3) Masukkan data (Data Entry) atau
Kriteria inklusi dalam penelitian ini processing
yaitu : Data, yakni jawaban-jawaban dari
-Pasien hipertensi yang berada di wilayah masing-masing responden yang
kerja Puskesmas Langsa Lam,aPasien dalam bentuk “kode” (angka atau
hipertensi yang bersedia diintervensi huruf) dimasukkan ke dalam program
Kriteria eksklusi ciri-ciri anggota populasi atau “software” komputer.
yang tidak dapat diambil sebagai sampel. 4) Pembersihan Data (Cleaning)
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu : Apabila semua data dari setiap
Pasien hipertensi yang berpergian,Pasien sumber data atau responden selesai
hipertensi dalam kondisi lemah,Tidak dimasukkan, perlu dicek kembali
bersedia menjadi responden. untuk melihat kemungkinan-
Jenis data dalam Gulo (2011, hal 38) adalah kemungkinan adanya kesalahan-
sekumpulan informasi atau nilai yang kesalahan kode, ketidak lengkapan
diperoleh dari pengamatan (obsevasi) suatu dan sebagainya, kemudian dilakukan
objek. Data yang baik adalah data yang bisa pembetulan atau koreksi.
dipercaya kebenarannya (reliable), tepat
waktu dan mencakup ruang lingkup yang
luas atau bisa memberikan gambaran tentang Data yang diperoleh dari hasil tes uji
suatu masalah secara menyeluruh merupakan melalui pengisian kuesioner dan dianalisa
data relevan. Jenis data penelitian ini adalah : secara Statistic Product And Service Solutio
1. Data primer yaitu data yang didapat (SPSS) dengan perhitungan statistik Analitik,
melalui intervensi oleh interviewer atau pengolahan data dapat juga
kepada responden. menggunakan jasa komputer.Uji-t (t-test)
2. Data sekunder yaitu data yang dalam Riduwan (2010, hal 71) Digunakan
diperoleh dengan mengambil laporan untuk menguji hipotesa komparatif (uji
atau informasi dari ruang poli umum perbedaan) yang digunakan untuk sample
Puskesmas Langsa Lama dan tenaga kecil & varian populasi tidak diketahui. salah
kesehatan lainnya. satu tehnik statistik parametrik yang
Pengolahan data merupakan salah membedakan mean kelompok. Dalam uji t
satu bagian rangkaian kegiatan tes menggunakan Paired sample t-test yang
penelitian setelah pengumpulan data. digunakan untuk membandingkan mean dari
Setelah data terkumpul dan kemudian suatu sampel yang berpasangan (paired).

ISSN: 2406-4356 22
Elfida, Eva Sulistiany, Pengaruh Rendam Kaki……

Pengambilan keputusan, bila X2 hit Dari hasil penelitian terhadap 12


≥ X tabel (menggunakan tabel X2 dengan α
2
responden di Puskesmas Langsa Lama
= 0,05) maka H0 ditolak ( bila P value < Tahun 2015 yang peneliti lakukan pada
Nilai α) artinya menunjukkan ada hubungan tanggal 23-25 November 2015, didapatkan
antara variabel independen dengan hasil sebagai berikut:
dependen, bila hasil uji diperoleh X2 hit < X2 Berdasarkan hasil penelitian yang telah
maka H0 gagal ditolak (bila P value > Nilai dilakukan dari 24 juni sampai dengan 05 Juli
α), berarti tidak ada hubungan antara Tahun 2016 mengenai faktor-faktor yang
variabel independen dengan variabel mempengaruhi kejadian inkfesi saluran
dependen, dengan derajat kepercayaan 95% pernafasan akut pada anak usia dibawah lima
tahun di Puskesmas Langsa Barat, terhadap 96
(α = 0,05) responden, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel .1
Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Sebelum Direndam Menggunakan Air
Hangat Pada Penderita HipertensiDi Puskesmas Langsa Lama Thn 2015

No Tekanan Frekuensi (F) Persentase (%)


Darah/Hipertensi

1 Normal 0 0
2 Ringan 3 25,0
3 Sedang 4 33,3
4 Berat 5 41,7
Total 12 100

Sumber : Data Primer (diolah) 2015

Tabel .1. diketahui bahwa dari 12 responden (25,0%) mengalami


responden sebelum kakinya direndam hipertensi ringan, 4 responden
dengan air hangat yang terdapat di (33,3%) mengalami hipertensi sedang
Puskesmas Langsa Lama, 3 dan 5 responden (41,7%) mengalami
hipertensi berat.

Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Sebelum Direndam Menggunakan Air Hangat


Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Langsa Lama September 2015

No Tekanan Frekuensi (F) Persentase (%)


Darah/Hipertensi
1 Normal 3 25,0
2 Ringan 3 25,0
3 Sedang 6 50,0
4 Berat 0 0
Total 12 100
Sumber : Data Primer (diolah) 2015

ISSN: 2406-4356 23
Elfida, Eva Sulistiany, Pengaruh Rendam Kaki……

Tabel 2. diketahui bahwa dari tekanan darah normal, 3 responden


12 responden setelah kakinya (25,0%) mengalami hipertensi ringan
direndam dengan air hangat yang dan 6 responden (50,0%) mengalami
terdapat di Puskesmas Langsa Lama, hipertensi sedang.
3 responden (25,0%) memiliki
Pada tabel pertama terlihat statistik Rata-rata nilai tekanan darah sebelum
deskriptif berupa rata-rata dan standar direndam adalah 7.08 gr% dengan standar
deviasi sebelum dan sesudah direndam deviasi 1.46 gr%. Pada pengukuran setelah
dengan menggunakan air hangat. Rata-rata direndam didapat rata-rata nilai tekanan
nilai tekanan darah sebelum direndam adalah darah adalah 5.32gr% dengan standar
7.08 gr% dengan standar deviasi 1.46 gr%. deviasi 1.36gr%.
Pada pengukuran setelah direndam didapat
rata-rata nilai tekanan darah adalah 5.32gr% Uji T berpasangan dilaporkan pada
dengan standar deviasi 1.36gr%. tabel kedua, terlihat nilai mean perbedaan
antara pengukuran pertama dan kedua adalah
Uji T berpasangan dilaporkan pada 1.75 dengan standar deviasi 0.962.
tabel kedua, terlihat nilai mean perbedaan perbedaan ini diuji dengan uji T berpasangan
antara pengukuran pertama dan kedua adalah menghasilkan nilai p yang dapat dilihat pada
1.75 dengan standar deviasi 0.962. kolom ‘’Sig (2 tailed)’’. Nilai p Value =
perbedaan ini diuji dengan uji T berpasangan 0,000 < α = 0,05, maka dapat disimpulkan
menghasilkan nilai p yang dapat dilihat pada bahwa ada perbedaan yang signifikan
kolom ‘’Sig (2 tailed)’’. Nilai p Value = penurunan tekanan darah pada penderita
0,000 < α = 0,05, maka dapat disimpulkan hipertensi antara pengukuran pertama
bahwa ada perbedaan yang signifikan dengan pengukuran kedua.
penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensi antara pengukuran pertama Hasil penelitian ini sesuai dengan
dengan pengukuran kedua. hasil penelitian yang dilakukan oleh
Purnama (2014), menunjukkan bahwa
PEMBAHASAN rendam kaki pada penderita hipertensi dapat
mengurangi nyeri dan menurunkan tekanan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa darah. Sebelum dilakukan rendam kaki
dari 12 responden sebelum kakinya tekanan darah penderita hipertensi tersebut
direndam dengan air hangat yang terdapat di 180/90 mmHg, dan setelah dilakukan
Puskesmas Langsa Lama, 3 responden rendam kaki selama 3 hari dan per hari 1
(25,0%) mengalami hipertensi ringan, 4 kali, tekanan darah menjadi 140/80 mmHg
responden (33,3%) mengalami hipertensi dan skala nyeri menjadi 3 di Ruang
sedang dan 5 responden (41,7%) mengalami Flamboyan RSUD Sukoharjo.
hipertensi berat. Hipertensi menurut Sarwono (2011,
hal 42) ialah tekanan darah sistolik dan
Hasil penelitian meninjukkan bahwa diastolik seratus empat puluh per sembilan
dari 12 responden setelah kakinya direndam puluh mmHg. Hipertensi berarti tekanan
dengan air hangat yang terdapat di darah yang naik diatas normal. Tetapi sukar
Puskesmas Langsa Lama, 3 responden untuk menentukan suatu nilai rata rata dari
(25,0%) memiliki tekanan darah normal, 3 tekanan darah normal untuk suatu golongan,
responden (25,0%) mengalami hipertensi meskipun untuk yang berumur enampuluhan
ringan dan 6 responden (50,0%) mengalami sering diberikan angka seratus enam puluh
hipertensi sedang. per sembilan puluh. Akan tetapi banyak
banyak juga orang yang kelihatannya
Hasil penelitian di Puskesmas Langsa normal, tetapi mempunyai tekanan yang
Lama tahun 2015 terhadap 12responden, lebih tinggi dari batas tersebut.

ISSN: 2406-4356 24
Elfida, Eva Sulistiany, Pengaruh Rendam Kaki……

Total Sampling pada tanggal 12-19


Hipertensi dapat diobati Susilo September 2015.
(2011, hal 38) secara farmakologis dan non 4) Hasil penelitian menunjukkan bahwa
farmakologis. Pengobatan secara dari 12 responden sebelum kakinya
farmakologis biasanya menggunakan obat- direndam dengan air hangat yang
obatan yang mempunyai efek samping. terdapat di Puskesmas Langsa Lama, 3
Pengobatan non farmakologis adalah responden (25,0%) mengalami
pengobatan yang berasal dari bahan-bahan hipertensi ringan, 4 responden (33,3%)
alami, biasanya bahan-bahan ini mudah mengalami hipertensi sedang dan 5
didapatkan dan biayanya relatif murah. responden (41,7%) mengalami
Pengobatan dengan buah mengkudu, daun hipertensi berat.
salam, rumput laut, mentimun, temu hitam, 5) Hasil penelitian meninjukkan bahwa
bawang putih, jantung pisang, terapi dengan dari 12 responden setelah kakinya
aroma mawar atau lavender, dan dapat juga direndam dengan air hangat yang
menggunakan terapi rendam kaki dengan air terdapat di Puskesmas Langsa Lama, 3
hangat. responden (25,0%) memiliki tekanan
Peneliti berasumsi bahwa terdapat darah normal, 3 responden (25,0%)
perbedaan tekanan darah sebelum dan mengalami hipertensi ringan dan 6
sesudah direndam dengan menggunakan air responden (50,0%) mengalami
hangat pada pasien hipertensi. Air hangat hipertensi sedang.
sangat mempengaruhi pembuluh darah 6) Hasil penelitian di Puskesmas Langsa
pasien hipertensi dimana hangatnya air Lama tahun 2015 terhadap 12responden,
membuat sirkulasi darah menjadi lancar, Rata-rata nilai tekanan darah sebelum
pembebanan di dalam air yang direndam adalah 7.08 gr% dengan
menguntungkan otot-otot dan ligament yang standar deviasi 1.46 gr%. Pada
mempengaruhi sendi tubuh. Sebagian besar pengukuran setelah direndam didapat
penderita hipertensi berat yang mendapatkan rata-rata nilai tekanan darah adalah
rendaman kaki, mengalami penurunan yang 5.32gr% dengan standar deviasi
sangat signifikan menjadi hipertensi sedang. 1.36gr%.
Dan penderita hipertensi sedang setelah 7) Uji T berpasangan dilaporkan pada tabel
dilakukan perendaman, mengalami kedua, terlihat nilai mean perbedaan
penurunan tekanan darah menjadi hipertensi antara pengukuran pertama dan kedua
ringan serta penderita hipertensi ringan adalah 1.75 dengan standar deviasi
mendapatkan tekanan darah normal setelah 0.962. perbedaan ini diuji dengan uji T
dilakukan perendamaan kaki dengan berpasangan menghasilkan nilai p yang
menggunakan air hangat. dapat dilihat pada kolom ‘’Sig (2
tailed)’’. Nilai p Value = 0,000 < α =
KESIMPULAN 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
ada perbedaan yang signifikan
1) Hipertensi atau tekanan darah tinggi penurunan tekanan darah pada penderita
adalah suatu kondisi tekanan darah hipertensi antara pengukuran pertama
seseorang berada di atas angka normal dengan pengukuran kedua.
yaitu 120/80 mmHg.
2) Penelitian ini menggunakan desain SARAN
penelitian Quasi eksperimental dengan
rancangan pre and post test only design. Berdasarkan analisis dan pembahasan
3) Populasi dalam penelitian ini adalah hasil penelitian, dapat disarankan agar dapat
seluruh penderita hipertensi sebanyak 12 memberikan masukan dan informasi kepada
sampel dengan menggunakan teknik Puskesmas Langsa Lama agar dapat
memberikan informasi mengenai hipertensi

ISSN: 2406-4356 25
Elfida, Eva Sulistiany, Pengaruh Rendam Kaki……

dan pengobatan secara non farmakologis RW 03 Kelurahan


kepada penderita hipertensi sehingga dapat Wonokromo Surabaya.
mencegah terjadinya hipertensi dan dapat
melakukan pengobatan farmakologis dalam Dinkes Kota Langsa (2013). Profil Dinas
mengontrol tekanan darah serta agar Kesehatan Kota Langsa –
penderita hipertensi dapat melakukan Aceh.
perendaman kaki dengan menggunakan air
hangat sebagai pengobatan rutin yang dapat Elisa, dkk. (2010). Bebas hipertensi dengan
dilakukan di rumah.dan dapat memperluas terapi Sederhana. Jakarta :
lagi variabel-variabel yang akan diteliti Rineka Cipta
selanjutnya.
Hambing (2010). Hipertensi tekanan darah
DAFTAR PUSTAKA tinggi . Yogyakarta : Kanisius.
Kemenkes RI, (2013). Prevalensi jumlah
Andri. H . (2010). Terapi Gizi dan Rendam hipertensi di Indonesia, Jakarta.
Kaki Menggunakan Air
Hangat Pada Penderita Kartasapoetra, (2010). Hubungan
Hipertensi. Jakarta : EGC. pengetahuan dan sikap lansia
terhadap Rendam Kaki
Aziz, A. Hidayat. (2012). Konsep Dasar Menggunakan Air Hangat
Keperawatan, Edisi - II. Pada hipertensi di desa
Jakarta : PT.Salemba Medika. Salatiga jawa tengah.
Fakultas Keperawatan:
Bustan (2011). Analisi Tingkat Kecemasan Universitas Diponogoro
pada penderita Hipertensi
Pada Pasien Yang Berobat di Madyastuti (2011). Hipertensi Dari Aspek
Piliklinik Dewasa Puskesmas Kardiovaskuler. Bambodea :
Bangkinang. Jakarta.

Braverman, (2011). Pengaruh Konseling Ningrum (2013). Psikologi Kesehatan.


Terhadap Pengetahuan, Sikap Jakarta : EGC.
Dan Kepatuhan Dalam
Menjalankan Rendam Kaki
Menggunakan Air Hangat Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian
Pada Pada Pasien Hipertensi Kesehatan. Edisi Revisi.
Jawat jalan Di Puskesmas Jakarta: PT. Rineka
Kedungkandang Kota Cipta
Malang.
Nursalam. (2010). Konsep dan Penerapan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Metodologi Penelitian
Laporan Hasil Riset Keperawatan:
Kesehatan Dasar Indonesia Pedoman Skripsi, Tesis dan
(Riskesdas). 2013 Instrumen Penelitian
Keperawatan, Jakarta:
Dewi (2013). Gambaran Tingkat Salemba Medika.
Pengetahuan Keluarga
Tentang Rendam Kaki Purnomo, H., (2010). Pencegahan dan
Menggunakan Air Hangat Pengobatan Penyakit Yang
Pada Hipertensi Di Wilayah Paling Mematikan,
BuanaPustaka, Yogyakarta

ISSN: 2406-4356 26
Elfida, Eva Sulistiany, Pengaruh Rendam Kaki……

Kepatuhan Rendam Kaki


Raikonnen (2011). Hubungan kecemasan Menggunakan Air Hangat
dengan hipertensi Wilayah Pada Hipertensi Pada Lansia
Kerja Puskesmas Sidomulyo di Kecamatan Medan Johor,
Kota Pekanbaru. Universitas Sumatera Utara.

Ramaiah, (2011). Gambaran Faktor-Faktor Valentina, L. (2012), Aplikasi Klinis


Resiko Hipertensi Grade II Patofisiologi. Jakarta : EGC.
dan Kecemasan Pada
Masyarakat (Studi Kasus di Wiryowidagdo, 2009, Tanaman Obat Untuk
Kabupaten di RSU USD Jantung, Darah Tinggi, &
Gambiran Kediri. Kkolesterol. Cetakan 13, Edisi
revisi, PT Agromedia Pustaka,
Riset Kesehatan Dasar Kemkes (2013), Jakarta.
Kementrian Kesehatan
Indonesia. WHO, Report. (2011). Jumlah angka
penderita hipertensi.
Sarwono. (2011). Terapi Hipertensi. Bandung
: PT Mizan Pustaka.

Sundari, (2010). Gambaran Kepatuhan


Rendam Kaki Menggunakan
Air Hangat Pada dan
Kecemasan Pada Penderita
Hipertensi Di Puskesmas
Perak Timur Surabaya

Surendra (2011). Tinjauan Pola Makan pada


Penderita Lansia Dengan
Hipertensi Rawat Jalan di
RSU. Dr.Pirngadi Medan.

Susilo (2011) Pengetahuan Dan Sikap


Pasien Hipertensi Terhadap
Kepatuhan Dalam
Melaksanakan Rendam Kaki
Menggunakan Air Hangat
Pada Yang Dirawat Jalan Di
RSU. Pirngadi Medan.

Tari. (2015). Pengaruh Rendam Kaki Air


Hangat Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Lansia
Penderita Hipertensi Di
Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Kebon Jeruk
Jakarta Barat.

Purnama (2014). Hubungan Antara


Pengetahuan Dengan

ISSN: 2406-4356 27

Anda mungkin juga menyukai