PO : 71.24.2.16.006
Abdomen :
a). Inspeksi
- tidak ada luka bekas operasi, ada striae gravidarum, ada linea nigra
- perut kelihatan tegang, menonjol dan pembesaran sesuai usia kehamilan.
b). TFU : teraba, 3 jari di atas pusat, 25 cm.
c). Palpasi
Leopold I
Ø TFU 3 jari di atas pusat
Ø Pada fundus teraba bagian yang lunak, bulat dan tidak melenting
Leopold II
Ø Sebelah kiri teraba bagian yang keras, datar, terasa ada tahanan.
Ø Sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil dan tidak penuh.
Leopold III
Ø Bagian bawah teraba bulat, keras, melenting dan dapat digoyangkan.
Leopold IV
Ø Kedua jari tangan saling bertemu
TBJ = ( TFU – 11) 155
= (25 – 11) 155
= 2.170 gram
d). Pemeriksaan denyut jantung janin
Ø Frekuensi : 140 x/menit, teratur.
Ø Punktum maksimum : kiri bawah pusat.
Ekstremitas bawah: gerakan aktif, simetris, tidak ada oedema, reflex patella kiri d
an kanan (positif)
Genetalia luar : tidak ada pembesaran kelenjar bartholini, terlihat ada bintik-
bintik yang berair, berwarna kemerahan seperti melepuh.
Anus : ada lubang, tidak ada hemoroid
3. Pemeriksaan Penunjang
Ø Hb : 11 Gr% diperiksa pada hari ini pukul 10.30 WIB
Ø Golongan darah : B
Ø USG : presentasi kepala, DJJ (+), diperiksa pada hari ini pukul 11.00 WIB
II. INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa Kebidanan :
Seorang Ny. Fanya umur 38 tahun G1P0A0Ah0 usia kehamilan 30 minggu 3 hari,
hidup intrauterin, preskep, puki, janin tunggal dengan herpes genetalia pada ibu.
Data dasar penunjang
DS: Ibu mengatakan bernama Ny. Fanya
Ibu mengatakan berumur 38 tahun
Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama
Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 27 September 2018
Ibu mengatakan sakit dan perih pada daerah kemaluannya
DO: 1. KU : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. TTV:
- TD : 110/80 mmHg
- N : 80 x/menit
- R : 22 x/menit
- S : 36,4C
- LILA : 26 cm
4. Palpasi Abdomen
TFU : teraba, 3 jari di atas pusat, 25 cm.
Leopold I
Ø TFU 3 jari di atas pusat
Ø Pada fundus teraba bagian yang lunak, bulat dan tidak melenting
Ø Kesimpulannya teraba bokong janin.
Leopold II
Ø Sebelah kiri teraba bagian yang keras, datar, terasa ada tahanan.
Ø Sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil dan tidak penuh.
Ø Kesimpulannya punggung kiri
Leopold III
Ø Bagian bawah teraba bulat, keras, melenting dan dapat digoyangkan.
Ø Kesimpulannya presentasi kepala belum masuk panggul.
Leopold IV
Ø Kedua jari tangan saling bertemu.
Ø Kesimpulannya kepala belum masuk panggul.
5. Pemeriksaan denyut jantung janin (+)
Ø Frekuensi : 140 x/menit, teratur.
Ø Punktum maksimum : kiri bawah pusat.
6. Hb : 11 Gr %
B. Diagnosa Masalah : Ibu mengatakan sakit dan perih pada daerah kemaluannya
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Diagnosa potensial yang dialami Ny. Fanya :
a. Diagnosa potensial : herpes genetalia (HVS-II)
IV. ANTISIPASI MASALAH / TINDAKAN SEGERA
Diagnosa : herpes genetalia
A. Mandiri : Memberikan KIE tentang kebersihan alat genetalia
B. Kolaborasi : Melakukan kolaborasi dengan Dokter Kulit
C. Merujuk : Merujuk ibu ke rumah sakit
V. PERENCANAAN
Tanggal : 28 September 2019/ Pk: 11.20 WIB. Oleh : Bidan Bella
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
2. Berikan KIE ketidaknyamanan ibu hamil
3. beritahu Ibu tentang keadaannya
4. Berikan KIE tentang kebersihan alat genetalianya
5. Berikan Ibu salep acyclovir
6. Berikan KIE tentang nutrisi ibu hamil
7. Berikan Ibu suplemen tablet Fe
8. Berikan KIE persiapan persalinan
9. Atur kunjungan ulang ke rumah sakit yang dapat menangani penyakit herpes le
bih efektif.
VI. PENATALAKSANAAN
Tanggal: 28 April 2019, Pk: 11.30 WIB, Oleh: Bidan Bella
1. Menjelaskan kepada ibu hamil hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik. Tek
anan darah ibu 110/80 mmHg, DJJ positif.
2. Menjelaskan ketidaknyamanan ibu hamil
Sering BAK dialami ibu akibat pembesaran janin yang menekan kandung kemih,
cara mengatasinya ibu mengurangi minum di malam hari dan perbanyak minum d
i siang hari.
Mual, muntah yang dialami ibu akibat penurunan hormone, cara mengatasinya m
akan sedikit-sedikit tapi sering, hindari bau yang menyengat.
3. Memberitahu ibu tentang keadaannya bahwa ibu mengalami herpes genetalia ya
itu penyakit kulit yang diakibatkan oleh virus yaitu Herpes simplek tipe 1 (HSV-
1).
4. Memberitahu Ibu tentang kebersihan alat genetalianya yaitu dengan cara mengg
anti pakaian dalam minimal 2x sehari, tidak menyentuh bagian yang terkena infek
si herpes supaya tidak menyebar ke organ lainnya, gunakan tisu atau handuk khus
us saat membersihkan alat genetalianya sehabis buang air besar maupun buang air
kecil.
5. Memberikan dan memberitahu ibu salep acyclovir untuk pengobatan sementara
di rumah supaya infeksinya tidak menyebar lebih luas pada bagian yang lainnya.
Caranya memakai yaitu dengan mengoleskan salep pada daerah yang terdapat her
pes dengan menggunakan cotonbud, jangan menggunakan tangan.
6. Memberikan KIE nutrisi ibu hamil
Ibu hamil harus cukup menkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat unt
uk sumber energy ibu yang terkandung pada nasi, roti atau gandum.
Protein sebagai zat untuk pertumbuhan janin terkandung pada ikan, telur, daging,
tempe dan tahu.
- Vitamin dan mineral untuk zat pengatur dalam tubuh terkadung pada sayur-
sayuran dan buah-buahan.
- Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi terkandung dalam susu.
7. Memberikan ibu suplemen Fe 1x1 sehari, asam folat 1x1 sehari.
8. Memberikan KIE persiapan persalinan
-
Ibu hamil harus tahu persiapan persalinan seperti: pakaian ibu dan bayi, pembalut
, biaya, tempat dan penolong persalinan, pendamping persalinan, pengambilan ke
putusan, pembagian peran, dan menyiapkan pendonor darah.
- Ibu hamil harus tahu masalah tanda-
tanda persalinan seperti: adanya kontraksi pada rahim, pecahnya kantung ketuban,
pembukaan (adanya lendir darah).
9. Menganjurkan ibu untuk control ke rumah sakit yang dapat menangani
penyakit herpes lebih efektif, karena jika tidak ditangani lebih efektif akan mengg
anggu ibu saat persalinan dan sistem kekebalan tubuh ibu akan cenderung menuru
n, dan juga jika janin sudah lahir akan kemungkinan janin akan tertular penyakit h
erpes lewat jalan lahir.