Anda di halaman 1dari 2

Episkleritis -Skleritis

Episkleritis merupakan reaksi radang jaringan ikat vaskular yang terletak antara konjungtiva dan
permukaan sklera. Radang episklera dan sklera mungkin disebabkan reaksi hipersensitivitas
terhadap penyakit sistemik seperti tuberkulosis, reuma- toid artritis, lues, SLE, dan lainnya.
Merupa- kan suatu reaksi toksik, alergik atau merupa- kan bagian daripada infeksi. Dapat saja ke-
lainan ini terjadi Gambar 34. Episkleritis secara spontan dan idiopatik
Episkleritis umumnya mengenai satu mata dan terutama perempuan usia nertengan dengan
penyakit bawaan reumatik.

Keluhan pasien dengan episkleritis berupa mata terasa kering dengan rasa sakit yang ringan,
mengganjal, dengan konjungtiva yang kemotik
Bentuk radang yang terjadi pada episkleritis mempunyai gambaran Keluhan pasien dengan
episkleritis berupa mata terasa kering, dengan khusus, yaitu berupa benjolan setempat dengan
batas tegas dan warn merah ungu di bawah konjungtiva. Bila benjolan ini ditekan dengan kanas
atau ditekan pada kelopak di atas benjolan, akan memberikan rasa sakit, rasa sakit akan menjalar
ke sekitar mata. Pada episkleritis bila dilakukan pengangkatan konjungtiva di atasnya, maka akan
mudah terangkat atau dilepas dari pembuluh darah yang meradang. Perjalanan penyakit mulai
dengan episode akut dan terdapat riwayat berulang dan dapat berminggu enulnodu molsmel
minggu atau beberapa bulan.
Terlihat mata merah satu sektor yang disebabkan melebarnya pem- buluh darah di bawah
konjungtiva. Pembuluh darah ini mengecil bila diberi fenil efrin 2.5% topikal.
Pengobatan yang diberikan pada episkleritis adalah vasokonstriktor. Pada keadaan yang
berat diberi kortikosteroid tetes mata, sistemik atau salisilat.
Kadang-kadang merupakan kelainan berulang yang ringan. Pada episkleritis jarang terlibat
kornea dan uvea, penglihatan tetap normal.
Episkleritis dapat sembuh sempurna atau bersifat residif yang dapat menyerang tempat
yang sama ataupun berbeda-beda dengan lama sakit umumnya berlangsung 4-5 minggu. Penyulit
yang dapat timbul adalah terjadinya peradangan lebih dalam pada sklera yang disebut sebaga
skleritis.
Skleritis biasanya disebabkan kelainan atau penyakit sistemik. Lebih sering disebabkan
penyakit jaringan ikat, pasca herpes, sifilis, dan gout Kadang-kadang disebabkan tuberkulosis,
bakteri (pseudomonas), sarkoi. dosis, hipertensi, benda asing, dan pasca bedah.
Skleritis dibedakan skleritis anterior difus dan nodular, dan skleritis posterior. Skleritis
terjadi bilateral pada wanita lebih banyak dibandingkan pria yang timbul pada usia 50-60 tahun.
Skieritis terjadinya tidak lebih sering dibanding episkleritis akan tetapi penyebabnya hamper
Terdapat perasaan sakit yang berat yang dapat menyebar ke dahi, alis, dan dagu yang
kadang-kadang membangunkan sewaktu tidur akibat sakitnya yang sering kambuh. Mata merah
berair, fotofobia, dengan peng- sama lihatan menurun.

Terlihat konjungtiva kemotik dan sakit sehingga sering diduga ada- nya selulitis orbita.
Skleritis tidak mengeluarkan kotoran, terlihat benjolan berwarna sedikit lebih biru jingga,
mengenai seluruh lingkaran kornea, sehingga terlihat sebagai skleritis anular.
Skleritis dapat disertai iritis dengan iritis atau siklitis dan koroiditis anterior. Bila terjadi
penyembuhan, maka akan terjadi penipisan sklera vang tidak tahan terhadap tekanan bola mata
sehingga terjadi stafiloma sklera yang berwarna biru.
Terdapat peradangan sklera, episklera, dan konjungtiva dengan mele- banya pembuluh
besar yang tidak kembali putih dengan pemberian fenilefrin.
Pengobatannya dengan antiinflamasi steroid ataupun nonsteroid atau obat imunosupresif
lainnya.
Penyulit skleritis berupa keratitis perifer, glaukoma, granuloma sub- retina, uveitis, ablasi
retina eksudatif, proptosis, katarak, dan hipermetropia. Skleritis biasanya disertai dengan
peradangan di daerah sekitarnya seperti uveitis atau keratitis sklerotikan. Pada skleritis akibat
terjadinya nekrosis sklera atau skleromalasia maka dapat terjadi perforasi pada sklera. Penyulit
pada kornea dapat dalam bentuk keratitis sklerotikan, yaitu kekeruhan kornea akibat peradangan
sklera terdekat. Bentuk keratitis sklerotikan adalah segitiga yang terletak dekat skleritis yang
sedang meradang. Hal ini terjadi akibat terjadi gangguan susunan serat kolagen stroma. Pada
keadaan ini tidak pernah terjadi neovaskularisasi ke dalam stroma kornea. Proses penyembuhan,
kornea yaitu berupa menjadi jernihnya kornea yang dimulai dari bagian sentral.

Anda mungkin juga menyukai