DEFINISI
Bronkopneumonia disebut juga pneumonia lobularis yaitu suatu peradangan
pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya mengenai bronkiolus dan juga
mengenai alveolus disekitarnya, yang sering menimpa anak-anak dan balita, yang
disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda
asing (Bradley et al., 2011).
Pneumonia merupakan penyakit peradangan akut pada paru yang disebabkan
oleh infeksi mikroorganisme dan sebagian kecil disebabkan oleh penyebab non-
infeksi yang akan menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran
gas setempat (Bradley et al., 2011).
Pneumonia adalah infeksi akut parenkim paru yang meliputi alveolus dan
jaringan interstitial (IDAI, 2009). Menurut World Health Organization, pneumonia
didefinisikan berdasarkan penemuan klinis yang didapat pada pemeriksaan inspeksi
dan frekuensi pernapasan.
Pneumonia adalah infeksi jaringan paru-paru (alveoli) yang bersifat akut.
Terjadinya pneumonia ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan atau kesukaran
bernafas. Beberapa penyebab terjadinya pneumonia pada balita adalah faktor Host
(umur, status gizi, jenis kelamin, status imunisasi dasar, pemberian ASI, pemberian
vitamin A), faktor Agent (Streptococcus pneumoniae, Hemophilus influenzae dan
Staphylococcus aureus), faktor lingkungan sosial (pekerjaan orang tua dan
pendidikan ibu), faktor lingkungan fisik (polusi udara dalam ruangan dan kepadatan
hunian) (Rachmawati, 2012).
EPIDEMIOLOGI
Pneumonia adalah penyakit infeksi yang merupakan penyebab utama
kematian pada balita di dunia. Data World Health Organization (WHO) tahun 2012
menyebutkan pneumonia setiap tahunnya menyebabkan kematian sekitar 1,2 juta
atau 18% dari seluruh penyebab kematian anak dibawah usia 5 tahun. Di negara
berpendapatan rendah, penyakit ini menempati urutan pertama dengan jumlah
kematian 91 orang per 100.000 populasi.
Insiden pneumonia pada anak <5 tahun di negara maju adalah 2-4 kasus/100
anak/ tahun, sedangkan negara berkembang 10-20 kasus/100 anak/ tahun.
Pneumonia menyebabkan lebih dari 5 juta kematian per tahun pada anak balita di
negara berkembang (IDAI, 2009)
Menurut Bradley et al., 2011, Insiden bronkopneumonia pada negara
berkembang hampir 30% pada anak-anak di bawah umur 5 tahun dengan resiko kematian
yang tinggi. Sedangkan pneumonia menunjukkan angka 13% dari seluruh penyakit infeksi
pada anak di bawah umur 2 tahun di Amerika.
Pneumonia merupakan penyakit yang menjadi masalah di berbagai negara
terutama negara berkembang termasuk Indonesia. Menurut hasil Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) tahun 2013, period prevalensi berdasarkan gejala atau diagnosis
dari pneumonia adalah 1,8 %, dengan prevalensi pneumonia di Jawa Tengah adalah
5,0 %. Pada tahun 2013, terdapat 571,541 balita di Indonesia yang terdiagnosis
pneumonia, dengan 55,932 (0,1 %) balita berasal dari Jawa Tengah. Prevalensi
Pneumonia yang relatif tinggi dijumpai di Kabupaten Pemalang, Banyumas, Cilacap
dan Kota Tegal. Jumlah balita yang mengalami kematian karena pneumonia pada
tahun 2013 di Indonesia adalah 6774 dengan 67 balita (0,01 %) berasal dari Jawa
Tengah. Case Fatality Rate pneumonia pada balita di Indonesia adalah 1,19 %.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009. Pedoman Pelayanan Medis : Pneumonia. Indonesia.
Rachmawati, D. 2012. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia pada
Balita Umur 12-48 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Mijen Kota Semarang [Skripsi].
Semarang: Universitas Diponegoro