BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Siklus I
a. Perencanaan
50
51
b. Pelaksanaan
Pertemuan Pertama
domino tersebut.
yang terdiri dari 4 tim dengan nama kelompok doraemon, upin ipin,
beberapa soal terkait dengan materi ajar yang telah dipelajari secara
rumah.
Pertemuan Kedua
absensi dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. Guru
game berlangsung.
tangan dan peserta yang paling cepat dapat menjawab soal yang di
bacakan.
game tournament.
c. Observasi
tetapi saat kerja kelompok dimulai masih ada beberapa siswa yang
diam saja dan tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan, hal tersebut
56
mampu mengerjakan.
siswa Nampak jelas dari siswa yang belum aktif lama kelamaan mereka
optimal.
Frekuensi Presentase
No. Interval Nilai
(siswa) (%)
1. 91-100 6 21,43%
2. 81-90 5 17,86%
3. 71-80 6 21,43%
4. 61-70 2 7,14%
5. 51-60 5 17,86%
57
Frekuensi Presentase
No. Interval Nilai
(siswa) (%)
6. 41-50 2 7,14%
7. 31-40 2 7,14%
Jumlah 28 100
Nilai Rata – rata 73,3
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 40
yang mendapat nilai 41-50 terdapat 2 siswa sebesar 7,14%, dan yang
mendapat nilai 31-40 terdapat 2 siswa sebesar 7,14%. Rata – rata nilai
siswa adalah 73,3 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 40.
d. Refleksi
dari pertemuan I dan II pada suklus I jadi dapat dibahas kekuranan dan
melalui tes evalusi pada siklus I. Hasil dari refleksi dijadikan sebagai
tercapai.
dominan dikelas.
1. Kelebihan
permainan.
2. Kekurangan
kooperatif.
kegiatan kelompok.
2. Siklus II
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
Pertemuan Pertama
60
domino tersebut.
yang terdiri dari 4 tim dengan nama kelompok doraemon, upin ipin,
beberapa soal terkait dengan materi ajar yang telah dipelajari secara
rumah.
Pertemuan Kedua
absensi dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. Guru
tangan dan peserta yang paling cepat dapat menjawab soal yang di
bacakan.
game tournament.
c. Observasi
siswa dalam satu tim sudah optimal. Keadaan siswa pada siklus II ini
siswa sudah tidak gaduh dan bergurau lagi. Perubahan tindakan siswa
yang positif ini dapat berpengaruh dan berdampak pada hasil belajar
siswa.
siswa untuk mengerjakan soal dengan cepat dan tepat, hal tersebut
dapat mendidik siswa untuk selalu siap dan melatih konsentrasi siswa
Frekuensi
No. Interval Nilai Presentase (%)
(siswa)
1. 91-100 7 25,00%
2. 81-90 9 31,03%
3. 71-80 7 24,14%
4. 61-70 1 3,57%
5. 51-60 2 10,34%
6. 41-50 1 3,57%
7. 31-40 1 3,57%
Jumlah 28 100
Nilai Rata – rata 81,4
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 40
nilai 91- 100 sebanyak 7 siswa sebesar 25,00%, yang mendapat nilai
3,57%, dan yang mendapat nilai 31-40 terdapat 1 siswa sebesar 3,57%.
Rata – rata nilai siswa adalah 81,4 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai
terendah 40. Dengan demikian hasil belajar siswa pada siklus II sudah
dibandingkan siklus I.
d. Refleksi
penyampaian pembelajaran.
matematika.
B. Pembahasan
1. Siklus I
pembelajaran.
beberapa murid yang kurang mengerti cara bermain sehingga guru harus
Pada saat penjelasan materi yang disampaikan oleh guru siswa dapat
menangkap materi dengan baik karena materi sudah dijelaskan oleh guru
yang hanya diam saja dan tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan, hal
mampu mengerjakan.
68
2. Siklus II
dalam satu tim sudah optimal. Aktivitas guru dalam menerapkan model
baik.
Keadaan siswa pada siklus II ini jauh lebih baik dibandingkan pada
tindakan siswa yang positif ini dapat berpengaruh dan berdampak pada
untuk mengerjakan soal dengan cepat dan tepat, hal tersebut dapat
mendidik siswa untuk selalu siap dan melatih konsentrasi siswa agar tidak
untuk saling bersaing secara positif yaitu agar mendapat poin terbanyak,
sehingga dapat membuat siswa lebih tertarik dalam belajar dan tidak
Pada siklus II, siswa yang sudah tuntas dengan nilai ≥ 70 sebanyak 24
dilanjutkan kembali.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Tournament.
meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan keaktifan belajar siswa
yang presentase pada siklus I menjadi 61.6% dan meningkat lagi pada siklus
hasil belajar siswa. Pada tes tindakan siklus I meningkat menjadi 83%, dan
meningkat mencapai 100% pada siklus II. Sehingga dapat disimpulkan jika
siswa
B. Saran
100
Keberhasilan model pembelajaran ini dikarenakan bantuan dan kerjasama
101
101
untuk perbaikan pada siklus selajutnya, sehingga diperoleh solusi yang tepat
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Nana Sudjana. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Tim Tugas Akhir Skripsi FT UNY. (2013). Pedoman Penyusunan Tugas Akhir
Skripsi.