Anda di halaman 1dari 3

Potikik Islam dan masyarakat madani yang ada di Indonesia

Di Indonesia politik tidak dapat dipisahkan dengan adanya agama. Hal ini dilkarenakan,
bila kita lihat dari sejarahnya saja, kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari adanya politik Islam
yang memengang peranan penting dalam proses kemerdekaan Indonesia. Peranan tersebut seperti
terbentuknya partai-partai politik yang bercorak Islam dan sebagainya. Jadi, membuat politik Islam
tersebut terbawa hingga saat ini. Dengan kata lain politik Islam akan selau ada di indonesia dan
perkembangannya semakin meluas di berbagai bidang. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor,
salah satunya yaitu Islam Indonesia memiliki hubungan dengan duania islam yang secara esensial
bersumber dari ajaran islam itu sendiri, yakni adanya prinsip ukhuah islamiah, yang berpandangan
setiap umat islam dimanapun berada merupakan saudara bagi umat islam lainnya. Secara politis
komunikasi lokal dan internasional, merupakan pondasi komunikasi politik yang luar biasa dalam
politik Islam, yang secara esensial, melekat dalam ajaran Islam itu sendiri (Mhd. Syahminan, jurnal
POLITEIA, Januari 2012: 10).
Politik Islam di Indonesia semakin meluas apabila sedang terjadi pesta demokrasi, seperti
sekarang ini yang sedang akan terjadi pesta demokrasi. Pesta demokrasi tersebut meliputi berbagai
pemilihan umum seperti pemilihan anggota DPR, gubernur, walikota, bupati, dan sebagainya.
Pemilihan umun yang paling hangat sekarang adalah pemilihan presiden yang akan dilaksanakan
sebentar lagi. Politik Islam adalah strategi yang paling sederhana dalam memperoleh suara dalam
pemilihan umum, dikarenakan penduduk Indinesia mayoritas adalah umat Islam. Dalam hal ini
dapat membuktikan bahwa politik Islam akan selalu ada di Indonesia.
Di Indonesia selain adanya politik Islam yang kompleks, Indonesia juga terdapat
masyarakat madani yang tersebar di seluruh Indonesia. Masyarakat madani tersebut terbentuk dari
proses yang panjang dengan cara pemberdayaan masyarakat dalam berbagai bidang dan aspek.
Pembentukan masyarakat madani tersebut dilakukan mulai dari Indonesia awal era proklamasi
samapai sekarang era globalisasi. Sehingga sampai sekarang masyarakat madani Indonesia
memiliki karakteristik yang berbeda dengan negara yang lain. Karakteristik tersebut antara lain
adalah:
1. Pluralistik/keberagaman.
2. Sikap saling pengertian antara sesama anggota masyarakat.
3. Toleransi yang tinggi.
4. Memiliki sanksi moral (Suroto, jurnal pendidikan kewarganegaraan, Mei 2015: 666).
Karakteristik masyarakat madani tersebut sebenarnya merupakan sebuah cita-cita yang
sudah direncanakan sejak dahulu, yang baru tercermin sekarang. Walaupun seperti itu masyarakat
Indonesia belum dapat dikatakan berhasil mencapai kehidupan yang madani. Masyarakat
Indonesia dapat dikatakan telah mencapai kehidupan yang madani apabila didalamnya telah
memiliki:
1. Keimanan dan ketaqwaan yang kokoh.
2. Berpendidikan maksimal (berkualitas).
3. Kembali menjadi insan pancasilais.
4. Memiliki cita-cita (komitmen) dan harapan (secara kolektif) untuk setara dengan negara-
negara maju.
5. Memiliki kepercayaan diri untuk bersaing.
6. Loyalitas terhadap bangsa dan negara Indonesia (bukan terhadap partai politik saja)
(Suroto, jurnal pendidikan kewarganegaraan, Mei 2015: 669).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki masyarakat madani,
namun dalam kehidupannya belum mencerminkan kehidupan madani yang semestinya. Selain itu,
dalam politik kita memilih pemimpin yang terbaik. Dalam hal kepemimpinan, umat Islam tidak
perlu silau dengan “keberhasilan” pemimpin non Muslim. Kepemimpinan Muslim di Indonesia
punya prestasi yang tak kalah membanggakan dibandingkan Walikota/Gubernur non Muslim.
Wallahu a’lam (Ajat Sudrajat, et al. 2016: 248).
Daftar Isi
Sudrajat, Ajat, dkk. 2016. Dinul Islam Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum.
Yogyakarta, Pusat Pengembangan Mata Kuliah Universiter Lembaga Pengembangan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
Suroto. 2015. Konsep Masyarakat di Indonesia dalam Masa Postmodern (Sebuah Analisis Kritis).
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan. 5(9): 664-671.
Syahminan, Mhd. 2012. Pemikiran dan Gerakan Politik Islam Indonesia. Jurnal POLITEIA. 4(1):
1-11.

Anda mungkin juga menyukai