Anda di halaman 1dari 85

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana pengaturan mengenai tujuan, sisi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pandidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pandidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh
satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada didaerah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19
tahun 2005 yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan
perubhan kedua dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Selanjutnya dijabarkan dengan Permendikbud Nomor 20 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Permendiknas Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi, Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian, dan Permendikbud Nomor 24 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 (UU No.20/tahun 2003)
tentang system pendidikan nasional dan PP No. 19 Tahun 2005 sebagabimana diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan perubahankedua dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan bahwa pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
Jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu
kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta berpedoman pada panduan
yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

B. Landasan Penyusunan Kurikulum


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga
Kependidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39
Tahun 2000;

1
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013; sebagaimana diubah dalam perubahan dengan Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2015
4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala sekolah/madrasah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A
Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikukulum 2013. Dipertegas dengan
Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2016 tentang Standar Komepensi dan Kompetensi Dasar.
14. Peraturan Bupati Serang Nomor 423.5/Kep.178-Huk.Org/2014 tanggal 21
Februari 2014 tentang Mata Pelajaran Muatan Lokal untuk jenjang pendidikan
SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs dan SMA/SMALB/SMK/MA Negeri dan
swasta sebagai mulok wajib di Kabupaten Serang

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum

Tujuan perumusan KTSP adalah:


1. Menyediakan dokumen yang memuat tujuan, strategi pencapaian tujuan,
pengaturan waktu, pedoman umum dan evaluasi penyelenggaraan kurikulum 2013.

2
2. Menyediakan acuan bagi warga sekolah dalam mengembangkan program
pelaksanaan kurikulum 2013 agar dapat mencapai tujuan secara efektif dan
berkelanjutan.
3. Meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum dengan menyediakan
rumusan latar belakang, konsep, model implementasi, dan perangkat evaluasi
program.
4. Menyediakan instrumen untuk mengukur ketercapaian program.
5. Memberikan informasi kepada masyarakat terutama orang tua siswa untuk lebih
memahami dan mmberikan dukungan terhadap penyelenggaraan kurikulum 2013
pada tingkat satuan pendidikan secara terarah agar lebih berhasil guna.
6. Menyediakan acuan bagi para evaluator program pelaksanaan kurikulum 2013
dalam mengukur efektivitas program pelaksanaan kurikulum pada tingkat satuan
pendidikan.

D. Target Pencapaian Kompetensi Lulusan

Berdasarkan Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016, bahwa setiap lulusan satuan


pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; memiliki kompetensi

1. Pada dimensi sikap memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:

a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,

b. berkarakter, jujur, dan peduli,

c. bertanggungjawab,

d. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan

e. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan


keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.

2. Pada Deminsi Pengetahuan

a. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada

tingkat dasar berkenaan dengan:

1) ilmu pengetahuan,

3
2) teknologi,

3) seni, dan

4) budaya.

b. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga,


sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.

Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif pada


masing-masing satuan pendidikan dijelaskan pada matriks berikut.

FAKTUAL: Pengetahuan dasar berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,


dan budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.

KONSEPTUAL : Terminologi/ istilah yang digunakan, klasifikasi, kategori, prinsip,


dan generalisasi berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara

PROSEDURAL: Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang


berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya terkait
dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa dan negara.

METAKOGNITIF: Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan


menggunakannya dalam mempelajari ilmu pengetahuan, teknologi, seni
dan budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah,masy arakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa dan negara.

3. Dimensi Keterampilan

Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A memiliki kompetensi pada dimensi


keterampilan sebagai berikut.

a. Memiliki keterampi berpikir dan bertindak:

1) kreatif,

2) produktif,

3) kritis,
4
4) mandiri,

5) kolaboratif, dan

6) komunikatif

melalui pendekatan ilmiah sesuai denga tahap perkembanga anak yang relevan dengan
tugas yang diberikan.

Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang

pendidikan memperhatikan:

a. perkembangan psikologis anak;

b. lingkup dan kedalaman;

c. kesinambungan;

d. fungsi satuan pendidikan; dan

e. lingkungan.

Pencapaian kompetensi sebagaimana yang tertuang dalam target selanjutnya


akan sekolah gunakan sebagai fokus dalam menentukan strategi pengembangan
sekolah dan akan dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa pengembangan
sekolah berkembang sesuai dengan arah yang diharapkan.

5
BAB II
KONSEP KURIKULUM 2013

A. Pengertian dan Prinsip Pengembangan


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 merupakan
kurikulum berbasis kompetensi yang dikembangkan dari kurikulum tahun 2004 dan
KTSP 2006 untuk merespon berbagai tantangan internal dan eksternal bangsa.
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu
yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Arus globalisasi seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO),
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic
Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga
terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta
mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student
Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak
Indonesia tidak menggembirakan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia
dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia
usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-
14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini
akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%.
Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar
sumber daya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi
sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan.
Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, maka titik tekan pengembangan
Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum,
pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian
beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara yang sekolah inginkan dengan yang
hasilkan. Pengembangan kurikulum perlu disesuaikan dengan kemajuan ilmu

6
pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal,
nasional, regional, dan global di masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 berdasarkan enam prinsip utama, yaitu:
 Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan.
 Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti
yang bebas mata pelajaran.
 Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
 Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.
 Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti.
 Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan
penilaian.
Penerapan kurikulum baru kami kembangkan sejalan dengan perubahan yang terus
berjalan baik pada lingkungan internal dan eksternal sekolah dalam menghadapi
globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia masa depan.

B. Analisis Konteks
Dinamika pembangunan bangsa telah berdampak timbulnya perubahan pada
lingkungan internal sekolah. Perkembangan ilmu pengetahuan, interaksi sosial yang cepat
berubah, dukungan teknologi televisi dan penggunaan handphone telah mengubah prilaku
warga sekolah secara nyata. Peradaban sekitar sekolah berubah pula dengan cepat.
Fenomena ini telah mendatangkan tantangan baru pada sistem pendidikan sekolah karena
sekolah menjadi bagian dari sistem social yang berubah mengikuti lingkungannya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat perubahan pada
ruang lingkup lokal, perkembangan dunia berubah makin menggelobal. Diajarkan atau
tidak diajarkan nilai-nilai keinternasional telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari para siswa. Oleh karena itu, siap tidak siap sekolah dihadapkan permasalahan untuk
menyelenggarakan pendidikan yang membekali siswa siap menghadapi tantangan hidup
masa kini dan pada masa depannya. Pembelajaran mejadi proses untuk penguatan
kompetensi siswa dalam penguasaan kearifan lokal, memperkuat jati diri bangsa dalam
konteks nasional, dan penguatan pada bersaing pada konteks global.
Pemenuhan kompetensi untuk kebutuhan siswa pada abad ke-21 menjadi salah satu
acuan sekolah agar lulusan memiliki daya saing tinggi pada ruang lingkup kehidupan
global.
7
Kebutuhan siswa berdasarkan kerangka kompetensi dalam dikelompokan pada
pengembangan hidup dan karir, belajar dan berinovasi, serta melek informasi dan
teknologi informasi.
Kompensi pengembangan hidup dan karir meliputi;
 Memiliki daya fleksibelitas dan adaptif.
 Menumbuhkan daya insiatif dan mandiri.
 Mengembangkan kecerdasan sosial dan budaya.
 Mengembangkan daya produktif dan akuntabel.
 Mengembangkan kompetensi kepemimpinan dan tangggung jawab.
Mengembangkan kompetensi belajar dan berinovasi meliputi;
 Terampil berkreasi dan berinovasi.
 Terampil berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah.
 Terampil berkomunikasi dan berkolaborasi untuk meningkatkan efektivitas belajar.
Teknologi komunikasi dan informasi berkembang cepat. Pada bidang ini siswa
perlu meningkatkan kompetensi dalam tiga bidang utama, yaitu;
 Mampu mengelola informasi
 Mampu menggunakan media
 Terampil menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Karakteristik kompetensi abad 21 berdampak pada strategi pembelajaran. Untuk
mengembangkan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan siswa diperlukan strategi
pembelajaran yang sesuai sebagaimana terlihat dalam diagram di bawah ini.

8
Pembelajaran tidak hanya mengembangakn pengetahuan, namun perlu
menyeimbangkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap
dikembangkan terintegrasi dalam aktivitas belajar. Pengetahuan meliputi penguasaan
fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif sehingga siswa dapat mengembangkan
kreativitas dan inovasinya. Keterampilan meliputi berkomunikasi dan berkolaborasi,
keterampilan mendayagunakan informasi dan teknologi komunikasi, serta media. Karena
itu penilaian selain tes, juga termasuk portofolio yang menekankan pada pemanfaatan
umpan balik berdasarkan kinerja belajar peserta didik.
Pembelajaran harus terintegrasi dengan lingkungan sehingga siswa dapat
menggunakan fenomena lingkungan sekitar yang paling dekat dengan siswa sehingga
guru berkewenangan untuk membelajarkan siswa yang terintegrasi pada lingkungan
sekitarnya. Pembelajaran berbasis konteks dengan pendekatan kolaboratif sehingga siswa
mendapatkan pengalaman belajar yang relevan dengan konteks kehidupan.
Untuk itu diperlukan guru yang lebih professional yang dapat meningkatkan
pengetahuan, terampil berpikir kritis, dan sikap mental yang tangguh yang ditunjukkkan
dengan karater pribadi yang bertanggung jawab, memiliki jiwa sosial, toleran, berdisiplin,
tepat waktu, dan dapat menempatkan diri dengan baik dalam perubahan sosial yang
dinamis yang didukung dengan keimanan yang tangguh. Karena, itu sekolah perlu
menetapkan pencapaian standar nasional yang dinamis sehingga dapat beradaptasi
dengan kebutuhan pada tingkat global.

C. Perubahan Mindset (Pola Pikir)


Keberhasilan sekolah beradaptasi dalam mengawal perubahan kurikulum
ditentukan oleh sikap berterima seluruh warga sekolah terhadap rencana perubahan.
Sikap berterima sangat penting sebagai dasar untuk melaksanakan aktivitas susulan yang
lebih tinggi yaitu menjalankan, menghargai, mengahayati, dan mengamalkan. Sikap
tersebut harus dibuktikan dengan kesiapan menanggung resiko akibat melaksanakan
perubahan yang memerlukan proses belajar untuk meningkatkan pengetahuan baru,
penguasaan strategi baru, penguasaan kebiasaan-kebiaasaan baru sehingga memerlukan
proses dan waktu belajar lebih banyak.
Kunci sukses melaksanakan perubahan adalah perubahan pola pikir dalam
perencanan dan pengaturan pembelajaran sebagai basis penyelenggaraan kegiatan.
Perubahan pola pikir direalisasikan dalam pemenuhan tujuan yang terukur pada tiap
indikator dengan target yang paling tinggi yang mungkin sekolah capai. Dalam hal ini

9
sekolah perlu menetapkan standar pencapaian yang ditunjang dengan harapan dan
keyakinan yang tinggi. Lebih tinggi daripada itu, sekolah akan membangun komitmen
yang lebih tinggi.
Pengembangan pola pikir diarahkan penyempurnaan pola pola tindak dalam
menerapkan prinsip sebagai berikut:
1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada
peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media
lainnya);
3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik
dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta
diperoleh melalui internet);
4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa
aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran
ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis

D. Rasional Kurikulum
Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif di tengah persaingan
antarbangsa yang semakin kritis. Dilihat dari kesiapan dunia pendidikan, sekolah kami
belum dapat menghasilkan mutu lulusan yang dapat bersaing kuat dalam dinamika
perkembangan nasional dan global.
1) Persepsi masyarakat terhadap kurikulum 2006
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
• Beban belajar siswa terlalu berat
• Kurang bermuatan karakter

10
2) Kondisi negatif yang berkembang pada ranah sosial
• Meningkatnya perkelahian pelajar
• Meningkatnya penggunaan narkoba.
• Meningkatnya prilaku yang menyimpang.
• Rendahnya toleransi dalam kehidupan sosial.
• Berkembangnya sadisme.
3) Kondisi persaingan pelajar dalam konteks lokal dan global.
• Pelajar Indonesia kalah bersaing dalam mengerjakan soal sepeti yang
digunakan oleh TIMSS dan PIRLS yang membagi soal-soalnya menjadi empat
katagori:
– Low mengukur kemampuan sampai level knowing
– Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
– High mengukur kemampuan sampai level reasoning
– Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete
information
• Lulusan satuan pendidikan belum menunjukkan daya saing kuat dalam
persaingan nasional dan global sebagaimana yang
• Keunggulan kompetitif siswa, guru, kepala sekolah, dan sekolah dalam konteks
provinsi, nasional, apalagi internasional belum tercapai.
• Nilai siswa dalam persaingan UN antar sekolah belum dalam posisi terbaik
pada tingkat kabupaten, provinsi, atau nasional.
• Rasa kebanggaan siswa terhadap sekolah belum mencapai tingkat keunggulan
karena sekolah masih kalah unggul dalam berbagai indikator mutu persaingan
antar sekolah.

4) Pada kelompok pendidik, pada tingkat satuan pendidikan masih terkendala dengan
kesenjangan Antara fakta dengan realita pada berbagai komponen berikut:
• Kompetensi dalam belum semua guru dapat merumuskan indikator pencapaian
kompetensi pada kecakapan berpikir level tinggi.
• Belum semua guru mampu merumuskan RPP secara mandiri untuk memenuhi
kebutuhan siswa belajar secara kreatif dan inovatif karena itu guru masih
memenuhi kebutuhan RPP dengan copy-paste.
• Belum semua guru dapat menerapkan strategi pembelajaran siswa aktif, kreatif,
inovatif, dan kompetitif.
11
• Belum semua guru terampil mengembangkan instrument penilaian yang
memenuhi kriteria standar level reasoning dan mengukur kemampuan sampai
level reasoning with incomplete information
• Kedalaman keluasan materi pelajaran meliputi tiga dimensi yang digambarkan
setiap level memiliki jalur yang berbeda.

• Pada gambar terlihat bahwa pengembangan sikap, pengetahuan, dan


keterampilan melalui jalur yang berbeda. Itu berarti bahwa siswa yang telah
berkembang pengetahuaannya belum tentu berkembang sejalan dengan ranah
lainya. Oleh karena itu, tiap memerlukan strategi pengembangan yang berbeda
dari yang lainnya.
• Pengembangan sikap mengacu pada teori Krathwhol yang meliputi tahap
menerima,menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
Pengembangan keterampilan berpikir merujuk pada teori Dyers yang meliputi
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.
Pengembangan pengetahuan merujuk pada teori Bloom yang menggambarkan
tahapan kecakapan berpikir, meliputi tingkatan mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi.
• Penguasaan pengetahuan siswa ditandai dengan penguasaan fakta, konsep,
prosedur, dan metakognitif. Keempat tingkat penguasaan tersebut terkait erat
dengan pendekatan saintifik. Penguasaan fakta terkait erat dengan pengenalan
fenomena, penguasaan konsep terkait pada penguasaan teori, penguasaan
prosedur terkait erat dengan penerapan teori dalam kegiatan praktis sehari-hari,
12
dan penguasaan metakognitif berkaitan dengan kemampuan belajar tentang
bagaimana cara belajar atau berpikir tentang cara berpikir

E. Elemen Perubahan
Perubahan dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013, mengandung konsekuensi ada
pergeseran pokok pada standar SKL, isi, proses, dan penilaian. Agar menjadi dasar bagi
sekolah untuk penentuan program, perlu analisis yang lebih rinci Ada pun beberapa
komponen pergeseran penting dapat dilihat pada uraian berikut:
1. Pergeseran Kompetensi standar kompetensi lulusan (SKL)
Yang Lalu Elemen Perubahan
1) SKL, SK, KD, dan Indikator Terstruktur dalam SKL, Kompetensi
Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar, Indikator
Kompetensi (IK). Kompetensi inti
mengikat kompetensi-kompetensi dasar.
2) Faktual: Lebih menitikberatkan pada Menunjukkan perilaku yang
pengembangan kompetensi pada mencerminkan sikap orang beriman,
dimensi kognitif. berahlak mulia, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara epektif dengan lingkungan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak
yang efektif dan kreatif.
Memiliki pengetahuan faktual dan
konseptual yang berwawasan
kemanusiaan, lingkungan, kebangsaan,
kenegaraan, peradaban.
Pembelajaran mengembangkan
kemampuan menguasai fakta, konsep,
prosedur, metakognitif.

3) SKL pada tiap mata pelajaran SKL dikembangkan menjadi


dikembangkan secara lepas kompetensi inti sebagai pengikat dan
acuan bagi pengembangan kompetensi
dasar.

2. Pergeseran Standar Isi


Yang Lalu Elemen Perubahan

13
4) Secara faktual kurikulum masih Kurikulum holistik dan integratif
belum optimal memberikan kepada yang berfokus pada alam, sosial,
peserta didik untuk mempelajari dan budaya
permasalahan di lingkungan
masyarakatnya dan
mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
5) Secara faktual pembelajaran tematik Pendekatan pembelajaran tematik
di SD diberikan hanya di kelas I, II integratif pada semua jenjang kelas.
dan III saja.
6) Secara faktual dalam pembelajaran pembelajaran menggunakan pendekatan
siswa pada umumnya hanya saintifik, sehingga memiliki perilaku
menerima apa yang diberikan guru khas yang berkaitan dengan kebutuhan
saja, sehingga daya inisiatif dan siswa pada hidupnya, meliputi;
kreativitas berkarya yang tidak Domain sikap : menerima, mejalankan,
optimal. menghargai, menghayati, dan
mengamalkan.
Domain keterampilan: mengamati,
menanya, mencoba, mengolah, menyaji,
menalar, dan mencipta.
Domain pengetahuan: mengetahui,
memahami, menerapkan, menganalisis,
dan mengevaluasi.
7) Jumlah mata pelajaran untuk SD Jumlah mata pelajaran dikurangi, tetapi
sebanyak 10 mata pelajaran dan jam belajar untuk setiap mata pelajaran
untuk SMP 12 mata pelajaran maupun keseluruhan ditambah. Jumlah
mata pelajaran di SD menjadi 6 MP
dan untuk SMP menjadi 10 MP.
8) Jam belajar di SD untuk kelas I, II, Jam belajar di SD untuk kelas I, II, III
III masing masing 26, 27, dan 27 masing masing 30, 32, dan 34 jam, dan
jam, dan untuk kelas IV, V dan VI untuk kelas IV,V dan VI adalah 36 Jam
masing-masing 32 Jam Pelajaran Pelajaran
9) Secara faktual pembelajaran di kelas Pembelajaran kontekstual dan terpadu
masing-masing berdiri sendiri di SMP merupakan pemaduan materi
yang dipelajari dengan pengalaman
keseharian siswa akan menghasilkan
14
dasar-dasar pengetahuan yang
mendalam. Siswa akan mampu
menggunakan pengetahuannya untuk
menyelesaikan masalah-masalah baru
dan belum pernah dihadapinya dengan
peningkatan pengalaman sehingga
dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.dengan memadukan materi
pelajaran yang telah diterimanya di
sekolah.
10) Secara faktual TIK merupakan salah TIK menjadi media semua mata
satu mata pelajaran. pelajaran di SMP

3. Pergeseran pada proses pembelajaran (Standar Proses)


Yang Lalu Elemen Perubahan
11) Faktual, pembelajaran berpusat pada Pembelajaran berpusat pada siswa.
guru. Guru berbicara dan siswa Memperhatikan siswa berinteraksi,
mendengar dan menyimak, dan beragumen, berdebat, dan
menulis. Guru mengajar. berkolaborasi. Guru menjadi
fasilitator.
12) Faktual, pembelajaran satu arah, guru Pembelajaran interkatif.
mengajari siswa. Guru berusaha membuat kelas
semenarik mungkin dengan
menggunakan pendekatan tematik
integratif, sains, kontekstual yang
terencana.
13) Pembelajaran menerapkan model Pembelajaran dalam konteks
isolasi, sebelumnya siswa bertanya jejaring.
kepada guru dan berguru pada buku Sekarang siswa menimba ilmu dari
yang ada di dalam kelas semata berbagai sumber; dari siapa saja, dari
mana saja, dari internet, dari
perpustakaan sekolah, dari hasil
praktik di luar kelas, dari praktik di
dalam kelas, dari pengalaman teman-
teman, dari pengalaman orang-orang
sukses.
15
14) Faktual banyak guru melaksanakan Pembelajaran siswa aktif. Sekarang
pembelajaran model siswa pasif. Siswa guru memfasilitasi siswa aktif dengan
mendengarkan yang guru sampaikan cara merumuskan berbagai
agar peserta didik mengerti. pertanyaan yang ingin mereka cari
jawabannya.
15) Faktual, pembelajaran disampaikan Pembelajaran menggunakan contoh
secara verbal dan abstrak. Contoh- yang diperoleh dari analisis bacaan,
contoh diberikan guru yang artifisial dari kenyataan pada kehidupan
(buatan atau bukan diangkat dari fakta sehari-hari hasil pengamatan dan
yang sesungguhnya). pengalaman belajar siswa.
16) Faktual pembelajaran Pembelajaran berbasis tim. Guru
mengembangkan kapasitas tiap mengembangkan kapasitas belajar
individu. individu melalui kerja sama dalam
kelompok. Belajar merupakan proses
interaksi sosial dengan sesama siswa
yang saling mengasah, saling
membantu untuk meraih keberhasilan
kelompok dan keberhasilan individu.
17) Faktual: Proses pembelajaran Pembelajaran menstimulasi seluruh
menstimulasi indra lihat dan dengar. panca indra, komponen jasmani dan
rohani terlibat aktif dalam kegiatan
belajar.
18) Faktual: Pembelajaran mencukup Memberdayakan perilaku khas
materi yang luas dengan menganggap dengan menggunakan kaidah
semua materi perlu diberikan. keterikatan dengan menyederhanakan
kurikulum, mengurangi mata
pelajaran, dan menambah jam belajar.

4. Pergeseran pada Standar Penilaian


YANG LALU ELEMEN PERUBAHAN
19) Faktual: pada umumnya penilaian Penilaian otentik, menggunakan penilaian
masih menggunakan bentuk tes. acuan patokan (PAP), berbasis kompetensi,
memanfaatkan portofolio sebagai
gambaran perkembangan hasil belajar
dalam bentuk pengukuran sikap, penilaian
hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
16
produk.
20) Faktual: penilaian lebih dominan Penilaian mencakup SKL, KI, dan KD
menekankan pada penguasaan yang meliputi sikap, keterampilan, dan
materi pelajaran. sikap
21) Faktual: Rapot berisi nilai yang Rapot berisi laporan perkembangan belajar
siswa capai sehingga laporan hasil siswa secara deskriptif yang merekam
belajar lebih menekankan pada hasil seimbang pencapaian pada kompetensi
pada dimensi kognitif. sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

F. Strategi Implementasi
Kepala sekolah merupakan salah satu penentu keberhasilan sekolah. Dalam
perannya kepala sekolah menjadi pemimpin perubahan, pemimpin pembelajaran, dan
arsitek pengembang kultur sekolah. Dalam ketiga peran penting ini kepala sekolah wajib
menetapkan tujuan yang jelas, memiliki strategi yang tepat untuk mencapi tujuan dan
menjamin bahwa recana yang ditetapkannya dapat berproses dan mencapai hasil yang
diharapkannya.
Keunggulannya ditentukan oleh keberhasilannya dalam memfasilitasi guru
mengajar dan murid belajar efektif. Kapasitas dan kapabelitas pengetahuan dan
keterampilan sangat menentukan. Oleh karena itu daya belajarnya perlu terus
dikembangkan agar adaptif dalam mengikuti perkembangan dan perubahan sistem
pembelajaran. Kunci suksesnya ada pada kemampuan mengembangkan sekolah sebagai
organisasi pembelajar.
Tugas kepala sekolah sebagai manajer dalam pengembangan kurikulum dan
kegiatan pembelajaran harus diarahkan pada tujuan pendidikan nasional dengan
mengembangkan perencanaan, melaksanakan, dan melakukan monitoring, evaluasi, serta
pelaporan. Pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat
serta merencanakan tindak lanjut (Permendikbud Nomor 13 Tahun 2007 Lampiran
Bagian B butir 2.10 dan 2.16).
Kepemimpinan kepala sekolah perlu penekanan pada peningkatan kompetensi
supervisi akademik pengawas maupun kepala sekolah. Tugas penting lain membimbing
guru dalam mengelola silabus, memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik
pembelajaran, menyusun RPP, melaksanakan kegiatan pembelajaran/bimbingan (di kelas,
laboratorium, atau di lapangan), menggunakan dan mengelola media
pembelajaran,memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam
pembelajaran(Permendikbud Nomor 12 Tahun 2007 Lampiran Bagian B butir 2.3).

17
Standar Nasional Pendidikan diintegrasikan dalam sistem yang terlihat pada
gambar di bawah ini.

Pemantauan dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan pengamatan,


pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan oleh kepala sekolah
dan pengawas sekolah kepada guru melalui kegiatan pendampingan. Pemantauan proses
pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil
pembelajaran (Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, Lampiran Bagian V A).
Supervisi proses pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh kepala dan
pengawas satuan pendidikan dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan
konsultasi. Supervisi pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran (Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, Lampiran Bagian V
B).
Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara membandingkan proses
pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses, mengidentifikasi kinerja
guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru. Evaluasi proses
pembelajaran memusatkan pada ke seluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran
(Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, Lampiran Bagian V C). Pelaporan hasil proses
pembelajaran merupakan hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses
pembelajaran (Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, Bab V D).
Tindaklanjut pengawasan proses pembelajaran adalah penguatan dan penghargaan
diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar. Teguran yang bersifat mendidik
diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar. Guru diberi kesempatan untuk
mengikuti pelatihan/penataran Iebih lanjut (Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016,
Lampiran Bagian V E). Keseluruhan strategi diikat dalam dinamika kinerja guru sesuai

18
dengan PP 46 tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil, dalam hal
ini penilaian kierja guru.

G. Penjabaran SKL ke Indikator Pencapaian Kompetensi


Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Titik tekan pengukuran
keberhasilan satuan pendidikan dimulai dari penjabaran SKL ke Indikator Pencapaian
Kompetensi.
Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar Kompetensi
Lulusan dengan Pecapaian Kompetensi Tingkat Satuan Pendidikan, yang diukur dengan
indikator pencapaian kompetensi yang ditetapkan guru dalam kegiatan belajar. Indikator
pencapaian kompetensi mesti memenuhi persyaratan mutu seperti menggambarkan
kecakapan berpikir kritis level tinggi misalnya, menggunakan skala berpikir menurut
Bloom pada level kognitif dari tiga ke atas.
Ada pun contoh indikator pencapaian kompetensi yang diturunkan dari KI-3 dan
KI-4 yang diikat dengan KI-1 dan KI-2 sebagaimana dipersyaratkan pada kurikulum
2013 dapat dilihat pada contoh:

No. Dimensi Indikator Level Berpikir


1 Pengetahuan Menentukan jenis teks dari hasil analisis Evaluasi
ciri-ciri strukturnya dengan kerja sama
dalam kelompok.
(perpaduan KI-3 dengan KI-2)
2 Keterampilan Mengkomunikasikan teks eksposisi hasil Berkreasi
kreasi baru yang dikembangkan dari
contoh yang ada dengan mensyukuri
atas nikmat kemampuan dapat
menyelesaikan tugas dengan baik
(perpaduan KI-4 dengan KI-1)

H. Pembelajaran
Proses pembelajaran sedapat mungkin memenuhi kriteria interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
19
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Oleh karena
itu satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran untuk mendisain skenario
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan karakteristik siswa yang pada satuan
pendidikan.
Perencanaan pembelajaran juga perlu dikembangkan untuk meningkatkan
efektivitas pelaksanaan proses pembelajaran memenuhi prosedur yang ditetapkan dalam
perencanaan yang direalisasikan dalam pelaksanaan. Karena itu, pembelajaran harus
memenuhi empat belas prinsip berikut;
1) dari pesertadidik diberi tahu menuju pesertadidik mencari tahu;
2) dari guru sebagai satu-satunya sumber belajarmenjadi belajar berbasis aneka
sumberbelajar;
3) dari pendekatan tekstual menuju proses penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;
4) dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
5) dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6) dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7) dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8) peningkatan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan
mental (softskills);
9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
sebagai pembelajar sepanjang hayat;
10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso
sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani);
11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
13) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran; dan
14) Pengakuan atas perbedaan individu dan latar belakang budaya peserta didik.
Karakteristik pembelajaran dipengaruhi dengan karaktersitik kompetensi beserta
perbedaan lintasan perolehan yang hendak diwujudkan. Untuk memperkuat
keseimbangan antardimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan maka pelaksanaan

20
pembelajaran perlu dikembangkan untuk memberikan pengalaman belajar yang seluas-
luasnya kepada peserta didik. Untuk meningkatkan pencapaian kompetensi,
pembelajaran perlu diperkuat dengan penerapan pendekatan ilmiah (scientific), tematik
terpadu (tematik antarmata pelajaran), tematik (dalam suatu mata pelajaran),
pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk
mendorong pengembangan peserta didik sehingga menghasilkan karya kontekstual, baik
individual maupun kelompok maka sangat pembelajaran menggunakan metode berbasis
karya dan pemecahan masalah (project based learning).
 Perencanaan Pembelajaran
 Pengelolaan Kompetensi Dasar
 Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi
 Perumusan Instrumen Penilaian
 Pelaksanaan Pembelajaran
 Pendayagunaan TIK
 Pelaksanaan Pembelajaran

I. Penilaian
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian
diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian
nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
Pemenuhan Standar Penilaian bertujuan untuk menjamin: a. perencanaan
penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai; b. pelaksanaan
penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai
dengan konteks sosial budaya; dan c. pelaporan hasil penilaian peserta didik secara
objektif, akuntabel, dan informatif.
Perbaikan mutu dalam pelaksanaan penilaian menggunakn acuan yang diurai
sebagai dalam gambar yang mengintegrasikan potensi sekolah, pendidik, siswa, dan
pemberintah yang terintegrasi dalam sistem seperti yang dapat dilihat dalam gambar
berikut;

21
Penilaian paling utama adalah efektifnya peran pendidik dalam menilai dalam
bentuk tes dan non tes yang dilakukan melalui ulangan dan penugasan, pengamatan,
untuk mengukur kompetensi peserta didik secara berkelanjutan, memantau kemajuan,
dan memperbaiki hasil belajar peserta didik pada tiga ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara seimbang. Namun demikian untuk memperoleh transparansi dan
keseimbangan perlu diperhatikan pula penilain oleh peserta didik.
Penilaian untuk ranah pengetahuan menggunakan tes dan penilaian uatentik. Tes
dapat menggunakan instrumen penilaian pilihan ganda atau uraian. Penilaian Penilaian
Autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai
dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran. (Permendikbud No
23 Tahun 2016). Penilaian Autentik adalah penilaian yang mengharuskan siswa untuk
menunjukkan pengetahuan (knowledge), sikap (affective), keterampilan (skills) dan
kemampuannya (ability) dalam situasi yang nyata /real life situations . (Popham, 1995;
Bookhart, 2001).
Prosedur penilaian dalam pelaksanaan matrikulasi memenuhi standar proses
sebagai berikut:

22
Langkah penting bagi sekolah adalah menyusun persiapan program penilain,
dalam hal sekolah perlu mengarahkan guru menganalisis KD, menyiapkan kisi-kisi
instrumen menyusun instrumen, dan menggunakan instrumen penilaian. Penilaian
meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian sikap sekolah lakukan melalui beberapa teknik berikut:
1. Penilaian kompetensi sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri (self
assessment), penilaian antarpeserta didik (peer assessment), dan jurnal.
2. Instrumen observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik berupa daftar cek
(check list) atau skala penilaian (rating scale) disertai rubrik.
3. Rubrik adalah daftar kriteria yang menunjukkan kinerja, aspek yang akan dinilai, dan
gradasi mutu.
4. Jurnal berupa catatan guru tentang kekuatan, kelemahan, sikap dan perilaku peserta
didik di dalam dan di luar kelas .
Contoh penilaian sikap santun dapat menggunakan rubrik seperti contoh di bawah ini.

KRITERIA INDIKATOR
Sangat Baik Selalu santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan
(SB) teman – Sudah konsisten
Baik Sering santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan
(B) teman – Mulai konsisten
Cukup Kadang-kadang santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru
(C) dan teman – Belum konsisten
23
Kurang Tidak pernah santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru
(K) dan teman – Tidak konsisten

Penilaian diri siswa kami gunakan matrik berikut:

Kriteria Sikap
Profil sikap secara
No Nama Semangat
Santun Peduli umum
Belajar
1 Dewi B B C B
2 Aminah
Nilai yang diperoleh siswa B diperoleh dari rentang maksimal pada matrik
berikut.

KRITERIA RENTANG SKOR


Sangat Baik (SB) 82 - 100
Baik (B) 71 – 81,99
Cukup (C) 60 – 70,99

Rekapitulasi nilai sikap pada pelaksanaan matrikulasi dapat dilihat seperti pada
contoh berikut;

Kriteria Sikap
Profil sikap secara
No Nama Semangat
Santun Peduli umum
Belajar
1 Dewi B B C B

2 Aminah

Penilaian Keterampilan
Prinsip penilain memenuhi prosedur berikut:
1. Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan melalui pengamatan kinerja yang
meminta peserta didik mendemonstrasikan kompetensi tertentu, melalui tes
praktik, proyek, atau penilaian portofolio.
2. Instrumen penilaian keterampilan berupa daftar cek (check list) atau skala penilaian
(rating scale) disertai rubrik
3. Tes praktik menuntut peserta didik melakukan keterampilan berupa aktivitas yang
sesuai dengan tuntutan kompetensi.
24
4. Proyek adalah tugas yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan
pelaporan yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu.
5. Penilaian portofolio dilakukan dengan cara menilai kumpulan karya peserta didik
dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif integratif.

J. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah batas nilai terendah yang harus dicapai
oleh peserta didik
 Peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar untuk KD pada KI-3 dan KI-4 apabila
hasil tes formatif mencapai nilai ≥ KKM terkecil dalam Satuan Pendidikan.
 Ketuntasan seorang peserta didik untuk KD pada KI-1 dan KI-2 dilakukan dengan
memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh mata pelajaran, yakni
jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut
standar yang ditetapkan.

 Implikasi dari ketuntasan:


 KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan kebutuhan
kepada peserta didik yang memperoleh nilai < KKM;
 KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan
apabila > 75% peserta didik memperoleh nilai < KKM;
 KD pada KI-3 dan KI-4: peserta didik yang memperoleh nilai > KKM dapat
diberi pengayaan dan melanjutkan KD berikutnya;
 Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara
umum profil sikapnya belum berkategori BAIK dilakukan secara holistik (oleh
guru matapelajaran, guru BP, dan orang tua).
 Berdasarkan Permendikbud 23 Tahun 2016 nilai ketuntasan dilihat berdasarkan
KKM terendah dalam satuan pendidikan dengan predikat CUKUP.
 Penentuan kriteria berikutnya digunakan interval berdasarkan berdasarkan
perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut:

100 – KKM terkecil


Kriteria=
3
 Peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar untuk KD pada KI-3 dan KI-4
apabila hasil tes formatif mencapai nilai ≥ KKM.

25
 Ketuntasan seorang peserta didik untuk KD pada KI-1 dan KI-2 dilakukan dengan
memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh matapelajaran,
yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B)
menurut standar yang ditetapkan.
 KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan kebutuhan
kepada peserta didik yang memperoleh nilai < KKM;
 KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan
apabila > 75% peserta didik memperoleh nilai < KKM;
 KD pada KI-3 dan KI-4: peserta didik yang memperoleh nilai > KKM dapat
diberi pengayaan dan melanjutkan KD berikutnya
 Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara
umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (oleh guru
matapelajaran, guru BK, dan orang tua).

K. Matrik Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Matrik Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SD Negeri ....

KKM Kelas
No Komponen
I II III IV V VI
A. Mata Pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi 70
1 70
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan 70
2 68
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 61 63

4 Matematika 65 60

5 Ilmu Pengetahuan Alam - 62

6 Ilmu Pengetahuan Sosial - 61

7 Seni Budaya dan Ketrampilan 64 60


Pendidikan Jasmani, Olahraga 70
8 70
& Kesehatan
B. Mulok
a. Bahasa Jawa Serang 60 60

b. Bahasa Sunda 60 60

c Baca Tulis Al-Qur’an 60 60

26
L. Interval Kriteria Capaian
Berdasarkan Permendikbud 23 Tahun 2016 nilai ketuntasan dilihat berdasarkan
KKM terendah dalam satuan pendidikan dengan predikat CUKUP.
Penentuan kriteria berikutnya digunakan interval berdasarkan perhitungan
menggunakan rumus sebagai berikut:

100 – KKM terkecil


Interval=
3
Berdasarkan data pada Matrik Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Nilai KKM
terkecil SDN ...., yaitu 60 (enam puluh). Maka untuk menentukan kriteria berikutnya
adalah:

100 – KKM terkecil


Interval=
3

100 – 60
Interval=
3

Interval= 13

Maka Interval kriteria capaian adalah:


60 ≤ Cukup ≤ 73, 73 < Baik ≤ 86, 86 < Sangat Baik ≤ 100

M. Supervisi Pembelajaran
Bagian terpenting dari strategi implementasi kurikulum 2013 adalah pelaksanaan
supervisi pembelajaran. Supervisi merupakan komponen kunci sistem monitoring mutu.
Karena itu, supervisi menjadi salah satu komponen penjaminan mutu. Kedudukan
supervisi yang amat penting dalam mengarahkan dan membantu guru mencapai tujuan
lembaga. Itu sebagnya, setiap supervisor harus fokus pada visi-misi-dan tujuan satuan
pendidikan. Supervisor wajib memahami visi-misi dan tujuan, kondisi ideal yang
diharapkan, kondisi nyata yang realistik, serta strategi untuk mewujudkan tujuan dengan
indikator yang terukur sehingga semuanya diletakan sebagai rujukan operasional yang
tepat.
Pada modul satu Reforming School Supervision, Unesco, 2007.hal 9**
dinyatakan bahwa kegiatan supervisi sebagai bagian dari proses meningkatkan
pemenuhan standar. Kegiatan intinya meliputi tiga tahap; yaitu
 Menghimpun informasi

27
 Menganalisis informasi
 Melakukan tindakan.
Hubungan ketiga kegiatan ini dapat digambarkan pada peta keterkaitan berikut:

Pelaksanaan menghimpun informasi dapat kepala sekolah atau pengawas


laksanakan dengan menguji siswa, menguji kompetensi guru, memonitor merencanakan
dan dokumen perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, atau memantau
instrumen, pelaksanaan, dan hasil penilaian. Informasi juga dapat dihimpun dengan
penelitian, wawancara, atau penyebaran angket. Data yang terhimpun selanjutnya
dianalisis dan ditafsirkan.
Pelaksanaanan kegiatan mengimpun informasi, menganalisis informasi, dan
melakukan tindakan sebagai tindak lanjut supervisi dapat dilakukan secara individual
atau melibatkan banyak personal yang tergabung dalam tim penjaminan mutu bidang
akademik.
Analisis informasi yang terhimpun oleh pengawas atau kepala sekolah
melaksanakan supervisi sering terpenuhi. Informasi yang terhimpun dari kegiatan pra-
observasi yang diisi dengan pengkondisian atau persiapan observasi dan pelaksanaan
observasi sering dipandang telah selesai jika supervisor telah mengisi instrumen dan
memperoleh data persentase kinerja. Persentase yang diperoleh dari penskoran
diperlakukan cukup sebagai bahan pembanding dengan standar sehingga dapat dipeoleh
kesimpulan bahwa kinerja guru kurang, cukup, baik, atau sangat baik. Informasi tidak
dianalisis dan ditafsirkan sehingga diperoleh kesimpulan.

28
BAB III
VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi Sekolah

Terwujudnya SD Negeri .......... yang Maju, Sejahtera, dan Agamis.

B. Misi Sekolah
Misi sekolah:
1) Mengembangkan keyakinan semua warga sekolah bahwa sekolah ini dapat berprestasi
dan meraih keunggulan kompetitif.
2) Menciptakan kehidupan sekolah yang berbudaya religius dan bermartabat
3) Mememenuhi Standar Kompetensi Lulusan sesuai standar nasional
4) Memenuhi standar kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan hidup siswa
pada konteks global.
5) Memenuhi standar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2013 yang sesuai
dengan kebutuhan siswa mengembangkan kompetensi yang diperlukannya.
6) Mengembangkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal
7) Memberdayakan sistem penilaian autentik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
8) Menerapkan manajemen perubahan sebagai strategi percepatan pembaharuan sekolah.
9) Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui peningkatan
keprofesian berkelanjutan.
10) Memenuhi standar sarana dan prasarana secara bertahap dan terukur.
11) Menggunakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.
12) Memberdayakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai pendukung
keunggulan pembelajaran.
13) Mengembangkan kultur sekolah yang menjaga keamanan fisik, psikologis, social
yang sehat, dinamis, dan kompetitif.
14) Menciptakan lingkungan dan budaya yang kondusif untuk indah, nyaman, dan
damai sebagai tempat belajar untuk guru, siswa, dan seluruh warga sekolah.
15) Menerapkan sistem pembiayaan sekolah yang transparan dan akuntabel
.

C. Tujuan Sekolah
Tujuan Umum
Meningkatkan keunggulan potensi dan prestasi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

Tujuan Khusus
29
1) Mewujudkan mutu lulusan
 Bersikap sebagai orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
 Berpengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural sebagai dukungan terhadap
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian yang tampak mata.
 Berketerampilan berpikir dan bertindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret

2) Merumuskan struktur kurikulum


Menyusun struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan memuat kompetensi
(sikap, pengetahuan, dan keterampilan); materi pelajaran yang perlu siswa kuasai;
penyebaran peta beban belajar siswa yang memungkinkan siswa dapat
mengembangkan potensi diri dan prestasi secara optimal secara alamiah melalui
proses pengalaman belajar yang efektif.

3) Penyelenggaraan Pelayanan Belajar


Terselenggara pelayanan belajar yang efektif dengan dukungan sistem
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian yang terbarukan melalui
kerja sama guru yang pembelajaran dengan indikator
 Seluruh guru menyusun RPP yang memenuhi kebutuhan siswa
mengembangkan potensi dan prestasinya.
 Disain pembelajaran pada seluruh mata pelajaran sesuai koteks satuan
pendidikan
 Memenuhi standar proses pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik
(menerapkan metode inkuiri, pemecahan masalah, dan proyek)
 Mendayagunakan sumber belajar yang beragam dengan memanfaatkan data
yang terdekat, dari kongkrit sampai yang abstrak.
 Mendayagunakakan kerja sama intenal dan eksternal sekolah dengan
melibatkan orang tua siswa secara bijak.
 Mengembangkan model penilaian yang mendorong siswa belajar dan
bekompeten.

30
 Mengoptimalkan pendayagunaan waktu secara efektif dan efisien.
 Meningkatkan keunggulan siswa secara kolaboratif.
 Mengevaluasi perkembangan belajar secara berkala melalui pertemuan dewan
guru.
 Mengembangkan inovasi pelayanan belajar sebagai tindaklanjut dari data hasil
evaluasi.

4) Penilaian
Terselenggara penilaian autentik yang menunjang terpenuhinya tertib
dokumen sistem informasi penilaian dan mendorong siswa berprestasi dengan
meningkatkan efektivitas (a) perbaikan instrument yang mengukur ketercapaian
indikator hasil belajar (b) pengelolaan buku nilai guru (c) pengelolaan sistem
infomasi penilaian tingkat satuan pendidikan (d) leger (f) buku indik siswa, dan (g)
rapot.

31
BAB IV
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum

Sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun 2005 jo PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang


Standar Nasional Pendidikan bahwa penyusunan struktur kurikulum tingkat nasional
maupun daerah serta penyusunan kurikulum tingkat sekolah (KTSP) harus menggunakan
acuan pada kerangka dasar kurikulum yang dikembangkan dari Standar Nasional
Pendidikan. Perubahan PP Nomor 32 tahun 2013 telah ditegaskan bahwa kerangka dasar
kurikulum yang digunakan sebagai dasar penyusunan kurikulum 2013 meliputi landasan
filosofis, landasan sosiologis, landasan yuridis, dan landasan pedagogis.

Landasan filosofis dasar penyusunan kurikulum 2013 sebagai berikut :


1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan
bangsa yang lebih baik di masa depan.
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang
peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan
kinestetik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism).

32
Landasan pedagogis Kurikulum 2013 adalah rancangan pendidikan yang memberi
kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana
belajar penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk mengembangakan diri sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan bangsanya.

Permendikbud No 69 tahun 2013 menjelaskan tentang Kerangka dasar kurikulum


Sekolah Dasar merupakan landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan yuridis
yang berfungsi sebagai acuan pengembangan struktur kurikulum pada tingkat
nasional dan pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah serta pedoman
pengembangan kurikulum pada Sekolah Menengah Atas. Struktur Kurikulum Sekolah
Dasar merupakan pengorganisasian kompetensi inti, matapelajaran, beban belajar, dan
kompetensi dasar pada setiap Sekolah Dasar.

B. Struktur Kurikulum

Dalam kurikulum 2013 sebagaimana tercantum dalam PP Nomor 32 tahun 2013


dan Permendikbud Nomor 69 tahun 2013 yang dimaksud dengan struktur kurikulum
adalah pengorganisasian kompetensi inti, kompetensi dasar, muatan pembelajaran, mata
pelajaran, beban belajar, pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Secara
tegas dinyatakan bahwa struktur kurikulum adalah pengorganisasian mata pelajaran
untuk setiap mata pelajaran dan atau program pendidikan.

Mengingat pada tahun pelajaran 2017/2018, SD Negeri ... ditetapkan sebagai


sekolah sasaran (piloting) untuk mengimplementasikan kurikulum 2013, maka struktur
kurikulum sekolah SD Negeri ... sebagai berikut:

1. Struktur Kurikulum SD Negeri ....

Struktur kurikulum SD Negeri .... dijelaskan sebagai berikut:


STRUKTUR KURIKULUM SD NEGERI ....

33
Kelas Sasaran
No Komponen Pembelajaran Tematik
I IV
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti X X
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan V V
3 Bahasa Indonesia V V
4 Matematika V X
5 Ilmu Pengetahuan Alam V V
6 Ilmu Pengetahuan Sosial V V
7 Seni Budaya dan Prakarya V V
8 Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan V X
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa Serang X X
1. Bahasa Sunda X X
2. Baca Tulis Al-Qur’an X X
JUMLAH

Keterangan :
1. 1 (satu) Jam pelajaran alokasi waktu 35 menit.
2. Kelas I dan IV Pendekatan Tematik
3. Mata Pelajaran Matematika danPJOK untuk Kelas IV menggunakan Pendekatan Mata
Pelajaran
4. V dengan Pembelajaran Tematik
5. X dengan Pembelajaran Mata Pelajaran

C. Pengaturan Beban Belajar

1. SD Negeri .... menggunakan sistem paket. Beban belajar yang diatur pada ketentuan
ini adalah beban belajar dengan menggunakan sistem paket. Sistem Paket adalah
sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan
mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan
untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan
pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam
satuan jam pembelajaran.

2. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan
peserta didik.

34
3. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam
pembelajaran pada SD Negeri ... selama 35 menit. Beban belajar kegiatan tatap muka
per minggu di SD Negeri ... adalah 30 jam pelajaran pembelajaran di kelas I dan 38
jam pelajaram di kelas IV.

Jumlah Jam Minggu Efektif Waktu


Satu Jam Pembelajaran
Kelas Pembelajaran Per-Tahun Pembelajaran/
Tatap Muka /Menit
Per-Minggu Ajaran Jam Per-Tahun
I 35 30 38 709
IV 35 38 38 775
4. terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik 0 –
60%.

5. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa


pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh
peserta didik dan guru tetapi maksimum 60% dari jam tatap muka dalam satu
semester.

6. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Walaupun pengaturan alokasi waktu
untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu
tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel, menetapkan alokasi waktu yang sama
setiap semesternya yakni 30 dan 38 jam pelajaran per minggu. Penambahan jam
pembelajaran tambahan dari alokasi minimal didasarkan pada pertimbangan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, tingkat kesulitan, dan atas dasar
pencapaian prestasi akademik siswa.

7. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
dalam sistem paket di SD Negeri ... 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan
potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

35
8. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah enam
tahun maksimum 12 tahun. SD Negeri ... tidak melaksanakan program percepatan
peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

9. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu
jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.

D. Muatan Kurikulum

Muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan
pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri atau
kegiatan ekstrakurikuler termasuk ke dalam isi kurikulum. Secara rinci muatan kurikulum
dijelaskan sebagai berikut:
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan pendidikan
berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam Standar Isi. Pada tahun
pelajaran 2017/2018, Standar Kometensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap mata
pelajaran sesuai dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 yang harus dipelajari
peserta didik adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
KELAS: I

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP


KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Terbiasa membaca basmalah setiap 2.1 Menunjukkan sikap percaya diri dalam
memulai belajar al-Qur’an melafalkan huruf-huruf hijaiyyahdan
harakatnya
1.2 Terbiasa membaca al-Qur’andengan 2.2 Menunjukkan sikap kasih sayang dan
tartil peduli kepada sesama sebagai
implementasi pemahaman Q.S. al-

36
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas
1.3 Menerima adanya Allah SWT. yang 2.3 Menunjukkan perilaku percaya diri
Maha Pengasih dan Maha Penyayang sebagai implementasi pemahaman
adanya Allah SWT.
1.4 Menerima keesaan Allah SWT. 2.4 Menunjukkan perilaku percaya diri
berdasarkan pengamatan terhadap sebagai implementasi pemahaman
dirinya dan makhluk ciptaan-Nya yang keesaan Allah SWT.
dijumpai di sekitar rumah dan sekolah
1.5 Menerima adanya Allah SWT. Maha 2.5 Menunjukkan sikap kasih sayang,
Pengasih, Maha Penyayang, dan peduli, kerjasama dan percaya diri
Maharaja sebagai implementasi pemahaman al-
Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-
Rahim, dan al-Malik
1.6 Menerima dan mengakui makna dua 2.6 Menunjukkan sikap teguh pendirian
kalimat syahadat sebagai implementasi pemahaman
makna dua kalimat syahadat
1.7 Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah 2.7 Menunjukkan sikap disiplin sebagai
belajar implementasi pemahaman makna doa
sebelum dan sesudah belajar
1.8 Meyakini bahwa perilaku hormat dan 2.8 Menunjukkan perilaku hormat dan
patuh kepada orangtua dan guru patuh kepada orangtua dan guru
sebagai cerminan dari iman
1.9 Meyakini bahwa berkata yang baik, 2.9 Menunjukkan sikap yang baik, sopan,
sopan dan santun sebagai cerminan dan santun ketika berbicara
dari iman
1.10 Meyakini bahwa bersyukur, pemaaf, 2.10 Menunjukkan perilaku bersyukur,
jujur dan percaya diri sebagai pemaaf, jujur dan percaya diri
cerminan dari iman
1.11 Terbiasa bersuci sebelum beribadah 2.11 Menunjukkan perilaku bersih badan,
pakaian, barang-barang, dan tempat
sebagai implementasi pemahaman
makna bersuci
1.12 Menjalankan salat dengan tertib 2.12 Menunjukkan sikap disiplin sebagai
implementasi pemahaman salat dan
kegiatan agama yang dianutnya di
sekitar rumahnya melalui pengamatan
1.13 Meyakini kebenaran kisah Nabi Adam 2.13 Menunjukkan sikap pemaaf sebagai
a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Adam a.s.
1.14 Meyakini kebenaran kisah Nabi Idris 2.14 Menunjukkan sikap semangat dan rajin
a.s. belajar sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan Nabi
Idris a.s.
1.15 Meyakini kebenaran kisah Nabi Nuh 2.15 Menunjukkan sikap kerja keras, dan
a.s. kerjasama sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan Nabi
Nuh a.s.
1.16 Meyakini kebenaran kisah Nabi Hud 2.16 Menunjukkan sikap sopan dan santun

37
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
a.s. sebagai implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Hud a.s.
1.17 Meyakini kebenaran kisah Nabi 2.17 Menunjukkan sikap jujur dan kasih
Muhammad saw sayang sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan Nabi
Muhammad saw

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
dengan cara mengamati [mendengar, bahasa yang jelas dan logis, dalam
melihat, membaca] dan menanya karya yang estetis, dalam gerakan yang
berdasarkan rasa ingin tahu tentang mencerminkan anak sehat, dan dalam
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan tindakan yang mencerminkan perilaku
kegiatannya, dan benda-benda yang anak beriman dan berakhlak mulia
dijumpainya di rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mengetahui huruf-huruf hijaiyyah dan 4.1Melafalkan huruf-huruf hijaiyyah dan
harakatnya secara lengkap harakatnya secara lengkap
3.2 Memahami pesan-pesan pokok Q.S. 4.2.1 Melafalkan Q.S. al-Fatihah danQ.S.al-
al-Fatihah, dan Q.S.al-Ikhlas Ikhlas dengan benar dan jelas
4.2.2 Menunjukkan hafalan Q.S. al-Fatihah
dan Q.S. al-Ikhlas dengan benar dan
jelas
3.3 Memahami adanya Allah SWT. yang 4.3 Menunjukkan bukti-bukti adanya Allah
Maha Pengasih dan Maha Penyayang SWT. yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang
3.4 Memahami keesaan Allah SWT. 4.4 Menunjukkan bukti-bukti keesaan Allah
berdasarkan pengamatan terhadap SWT.berdasarkan pengamatan terhadap
dirinya dan makhluk ciptaan-Nya yang dirinya dan makhluk ciptaan-Nya yang
dijumpai di sekitar rumah dan sekolah dijumpai di sekitar rumah dan sekolah
3.5 Memahami makna al-Asmaual- 4.5 Melafalkan al-Asmau al-Husna: ar-
Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, danal- Rahman, ar-Rahim, danal-Malik
Malik
3.6 Memahami makna dua kalimat 4.6 Melafalkan dua kalimat syahadat
syahadat dengan benar dan jelas
3.7 Memahami makna doa sebelum dan 4.7 Melafalkan doa sebelum dan sesudah
sesudah belajar belajar dengan benar dan jelas
3.8 Memahami perilaku hormat dan patuh 4.8 Mencontohkan perilaku hormat dan
kepada orangtua dan guru patuh kepada orangtua dan guru
3.9 Memahami berkata yang baik, sopan 4.9 Mencontohkan cara berkata yang baik,
dan santun sopan, dan santun
3.10 Memahami makna bersyukur, pemaaf, 4.10 Mencontohkan perilaku bersyukur,
jujur, dan percaya diri pemaaf, jujur, dan percaya diri
3.11 Memahami tata cara bersuci 4.11 Mempraktikkan tata cara bersuci
38
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.12 Memahami salat dan kegiatan agama 4.12.1 Melaksanakan salat dan kegiatan
yang dianutnya di sekitar rumahnya agama di sekitar rumahnya melalui
melalui pengamatan pengamatan
4.12.2 Mencontohkan kegiatan agama di
sekitar rumahnya
3.13 Memahami kisah keteladanan Nabi 4.13 Menceritakan kisah keteladanan Nabi
Adam a.s. Adam a.s.
3.14 Memahami kisah keteladanan Nabi 4.14 Menceritakan kisah keteladanan Nabi
Idris a.s. Idris a.s.
3.15 Memahami kisah keteladanan Nabi 4.15 Menceritakan kisah keteladanan Nabi
Nuh a.s. Nuh a.s.
3.16 Memahami kisah keteladanan Nabi 4.16 Menceritakan kisah keteladanan Nabi
Hud a.s. Hud a.s.
3.17 Memahami kisah keteladanan Nabi 4.17 Menceritakan kisah keteladanan Nabi
Muhammad saw Muhammad saw

KELAS: IV
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menerima, menjalankan, dan 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama yang tanggung jawab, santun, peduli, dan
dianutnya percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya

1.1 Terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama dan
tartil peduli sebagai implementasi
pemahaman makna Q.S. al-Falaq dan
Q.S al-Fīl
1.2 Meyakini Allah itu ada melalui 2.2 Menunjukkan sikap percaya diri
pengamatan terhadap makhluk sebagai implementasi pemahaman
ciptaan-Nya di sekitar rumah dan Allah itu ada
sekolah
1.3 Meyakini adanya Allah SWT. Yang 2.3 Menunjukkan sikap hati-hati, hormat
Maha Melihat, Maha Adil dan Maha dan kerjasama sebagai implementasi
Agung pemahaman makna al-Asmau al-Husna:
al-Basir, al-‘Adil, danal-‘Azim
1.4 Meyakini keberadaan malaikat- 2.4 Menunjukkan sikap patuh sebagai
malaikat Allah SWT. implementasi pemahaman makna iman
kepada malaikat-malaikat Allah
1.5 Meyakini adanya Rasul-rasul Allah 2.5 Menunjukkan sikap yang dipengaruhi
SWT. oleh keimanan kepada para Rasul Allah
SWT. yang tercermin dariperilaku
kehidupan sehari-hari
1.6 Meyakini bahwa sikap santun dan 2.6 Menunjukkan sikap santun dan
menghargai teman sebagai cerminan menghargai teman
dari iman
1.7 Meyakini bahwa sikap rendah hati 2.7 Menunjukkan sikap rendah hati
39
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
sebagai cerminan dari iman
1.8 Meyakini bahwa perilaku hemat 2.8 Menunjukkan perilaku hemat
sebagai cerminan dari iman
1.9 Meyakini bahwa perilaku jujur sebagai 2.9 Menunjukkan perilaku jujur dalam
cerminan dari iman kehidupan sehari-hari
1.10 Meyakini bahwa perilaku amanah 2.10 Menunjukkan perilaku amanah dalam
sebagai cerminan dari iman kehidupan sehari-hari
1.11 Meyakini bahwa perilaku hormat dan 2.11 Menunjukkan perilaku hormat dan
patuh kepada orangtua dan patuh kepada orangtua danguru
gurusebagai cerminan dari iman
1.12 Meyakini bahwa perilaku gemar 2.12 Menunjukkan sikap gemar membaca
membaca sebagai cerminan dari iman
1.13 Meyakini bahwa sikap pantang 2.13 Menunjukkan sikap pantang menyerah
menyerah sebagai cerminan dari iman
1.14 Menerapkan ketentuan syariat Islam 2.14 Menunjukkan perilaku bersih sebagai
dalam bersuci dari hadas kecil implementasi pemahaman tata cara
bersuci dari hadas kecil
1.15 Menjalankan salat dengan tertib 2.15 Menunjukkan sikap disiplin sebagai
implementasi pemahaman makna
ibadah salat
1.16 Meyakini kebenaran kisah Nabi 2.16 Menunjukkan sikap sabar sebagai
Ayyub a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Ayyub a.s.
1.17 Meyakini kebenaran kisah Nabi 2.17 Menunjukkan sikap rendah hati sebagai
Zulkifli a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Zulkifli a.s.
1.18 Meyakini kebenaran kisah Nabi Harun 2.18 Menunjukkan perilaku kasih sayang
a.s. sebagai implementasi pemahamankisah
keteladanan Nabi Harun a.s.
1.19 Meyakini kebenaran kisah Nabi Musa 2.19 Menunjukkan sikap berani dan sikap
a.s. pantang menyerah sebagaiimplementasi
pemahaman kisah keteladanan Nabi
Musa a.s.
1.20 Meyakini kebenaran kisah Nabi 2.20 Menunjukkan sikap santun dan
Muhammad saw menghargai teman, baik di rumah,
sekolah, dan di masyarakat sekitar
sebagai implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Muhammad saw
1.21 Meyakini keimanan Wali Songo 2.21 Menunjukkan perilaku peduli dan
kepada Allah SWT. rendah hati sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan Wali
Songo

40
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
dengan cara mengamati dan menanya bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam karya yang estetis, dalam
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan mencerminkan perilaku anak beriman
tempat bermain dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami makna Q.S. al-Falaq dan 4.1.1 Membaca Q.S. al-Falaq dan Q.S al-Fīl
Q.S. al-Fil dengan baik dan benar dengan tartil
4.1.2 Menulis kalimat-kalimat dalam Q.S. al-
Falaq dan Q.S al-Fīl dengan benar
4.1.3 Menunjukkan hafalan Q.S. al-Falaq
dan Q.S al-Fīl dengan lancar
3.2 Memahami Allah itu ada melalui 4.2 Melakukan pengamatan terhadap
pengamatan terhadap makhluk makhluk ciptaan Allah di sekitar rumah
ciptaan-Nya di sekitar rumah dan dan sekolah sebagai upaya mengenal
sekolah Allah itu ada
3.3 Memahami makna al-Asmau al- 4.3 Membaca al-Asmau al-Husna: Al-
Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azimdengan
Al-‘Azim jelas dan benar
3.4 Memahami makna iman kepada 4.4 Melakukan pengamatan diri dan alam
malaikat-malaikat Allah berdasarkan sekitar sebagai implementasi makna
pengamatan terhadap dirinya dan alam iman kepada malaikat-malaikat Allah
sekitar
3.5 Memahami makna iman kepada Rasul 4.5 Mencontohkan makna iman kepada
Allah Rasul Allah
3.6 Memahami sikap santun dan 4.6 Mencontohkan sikap santun dan
menghargai teman, baik di rumah, menghargai teman, baik di
sekolah, maupun di masyarakat sekitar rumah,sekolah, maupun di masyarakat
sekitar
3.7 Memahami sikap rendah hati 4.7 Mencontohkan sikap rendah hati
3.8 Memahami perilaku hemat 4.8 Mencontohkan perilaku hemat
3.9 Memahami makna perilaku jujur 4.9 Mencontohkan perilaku jujurdalam
dalam kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari
3.10 Memahami makna perilaku amanah 4.10 Mencontohkan perilaku amanah dalam
dalam kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari
3.11 Memahami makna perilaku hormat 4.11 Mencontohkan perilaku hormat dan
dan patuh kepada orangtua dan guru patuh kepada orangtua danguru
3.12 Memahami manfaat gemar membaca 4.12 Menunjukkan perilaku gemar membaca
41
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.13 Memahami makna sikap pantang 4.13 Menunjukkan sikap pantang menyerah
menyerah
3.14 Memahami tata cara bersuci dari 4.14 Mempraktikkan tata cara bersuci dari
hadas kecil sesuai ketentuan syari’at hadas kecil sesuai ketentuan syari’at
Islam Islam
3.15 Memahami makna ibadah salat 4.15.1 Menunjukkan contoh makna ibadah
salat
4.15.2 Menceritakan pengalaman
melaksanakan salat di rumah dan
masjid lingkungan sekitar rumah
3.16 Memahami kisah keteladanan Nabi 4.16 Menceritakan kisah keteladan Nabi
Ayyub a.s. Ayyub a.s.
3.17 Memahami kisah keteladanan Nabi 4.17 Menceritakan kisah keteladan Nabi
Zulkifli a.s. Zulkifli a.s.
3.18 Memahami kisah keteladanan Nabi 4.18 Menceritakan kisah keteladan Nabi
Harun a.s. Harun a.s.
3.19 Memahami kisah keteladanan Nabi 4.19 Menceritakan kisah keteladanan Nabi
Musa a.s. Musa a.s.
3.20 Memahami kisah keteladanan Nabi 4.20 Menceritakan kisah keteladanan Nabi
Muhammad saw Muhammad saw
3.21 Memahami kisah keteladanan Wali 4.21 Menceritakan kisah keteladanan Wali
Songo Songo

b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


KELAS: I
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru

c.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghargai gambar (bintang segi 2.1 Bersikap positif terhadap gambar pada
lima, rantai, pohon beringin, kepala lambang negara “Garuda Pancasila”
banteng, dan padi kapas) pada
lambang negara “Garuda Pancasila”
1.2 Menunjukkan sikap mematuhi aturan 2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku
yang berlaku dalam kehidupan sehari- dalam kehidupan sehari-hari di rumah
hari di rumah
1.3 Menghargai keberagaman 2.3 Bekerja sama dalam konteks
karakteristik individu di rumah kebersamaan dalam keberagaman
karakteristik individu di rumah
1.4 Menunjukkan sikap kerjasama dalam 2.4 Bekerjasama dalam keberagaman di

42
suasana keberagaman di rumah rumah

d.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
dengan cara mengamati [mendengar, bahasa yang jelas dan logis, dalam
melihat, membaca] dan menanya karya yang estetis, dalam gerakan yang
berdasarkan rasa ingin tahu tentang mencerminkan anak sehat, dan dalam
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan tindakan yang mencerminkan perilaku
kegiatannya, dan benda-benda yang anak beriman dan berakhlak mulia
dijumpainya di rumah dan di sekolah
e.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami gambar pada lambang 4.1 Menceritakan gambar pada lambang
negara “Garuda Pancasila” negara “Garuda Pancasila”
3.2 Mengurutkan aturan yang berlaku 4.2 Melakukan kegiatan sesuai dengan
dalam kehidupan sehari-hari di rumah aturan yang berlaku dalam kehidupan
sehari-hari di rumah
3.3 Memahami keberagaman 4.3 Menceritakan pengalaman
karakteristik individu di rumah kebersamaan dalam keberagaman
karakteristik individu di rumah
3.4 Menggambarkan bentuk kerjasama 4.4 Menceritakan pengalaman kerjasama
dalam keberagaman di rumah dalam keberagaman di rumah

KELAS IV
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama yang tanggung jawab, santun, peduli, dan
dianutnya percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan tetangganya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Meyakini makna hubungan simbol 2.1 Menghargai makna hubungan simbol
dengan sila-sila Pancasila sebagai satu dengan sila-sila Pancasila dalam
kesatuan dalam kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari
1.2 Menghargai kewajiban dan hak 2.2 Menunjukkan sikap memenuhi
sebagai amanah warga masyarakat kewajiban dan hak sebagai warga
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
1.3 Mensyukuri keberagaman umat 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman
beragama di masyarakat dalam umat beragama di masyarakat dalam
konteks Bhinneka Tunggal Ika konteks Bhinneka Tunggal Ika
1.4 Menghargai berbagai bentuk 2.4 Bekerja sama dalam berbagai bentuk
persatuan dan kesatuan suku bangsa, keberagaman suku bangsa, sosial, dan
sosial, dan budaya di Indonesia budaya di Indonesia yang terikat

43
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha persatuan dan kesatuan
Esa

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
dengan cara mengamati [mendengar, bahasa yang jelas dan logis, dalam
melihat, membaca] dan menanya karya yang estetis, dalam gerakan yang
berdasarkan rasa ingin tahu tentang mencerminkan anak sehat, dan dalam
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan tindakan yang mencerminkan perilaku
kegiatannya, dan benda-benda yang anak beriman dan berakhlak mulia
dijumpainya di rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mengasosiasikan makna hubungan 4.1 Menceritakan makna hubungan simbol
simbol dengan sila-sila Pancasila dengan sila-sila Pancasila sebagai satu
dalam kehidupan sehari-hari kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
3.2 Memahami pelaksanaan kewajiban 4.2 Melaksanakan kewajiban dan hak
dan hak sebagai warga masyarakat sebagai warga masyarakat dalam
dalam kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari
3.3 Menganalisis secara sederhana 4.3 Bekerja sama dalam keberagaman umat
keberagaman umat beragama dalam beragama dalam masyarakat
masyarakat
3.4 Mendeskripsikan berbagai bentuk 4.4 Bekerja sama dalam keberagaman suku
keberagaman suku bangsa, sosial, dan bangsa, sosial, dan budaya dalam
budaya di Indonesia yang terikat masyarakat
persatuan dan kesatuan

c. Bahasa Indonesia
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
KELAS I
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati (mendengar, dalam bahasa yang jelas dan logis
melihat, membaca) dan menanya dalam karya yang estetis, dalam
berdasarkan rasa ingin tahu tentang gerakan yang mencerminkan anak
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan sehat, dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak
dijumpainya di rumah dan di sekolah beriman dan berakhlak mulia

3.1 Memahami kegiatan persiapan 4.1 Mempraktikkan kegiatan persiapan


membaca permulaan (cara duduk membaca permulaan (duduk wajar
44
wajar dan baik, jarak antara mata dan
dan baik, jarak antara mata dan buku,
buku, cara memegang buku, cara
cara memegang buku, cara membalik
membalik halaman buku, gerakan
halaman buku, gerakan mata dari kiri
mata dari kiri ke kanan, memilih
ke kanan, memilih tempat dengan
tempat dengan cahaya yang terang)
cahaya yang terang) dengan benar
dengan cara yang benar
3.2 Memahami kegiatan persiapan 4.2 Mempraktikkan kegiatan persiapan
menulis permulaan (cara duduk, cara menulis permulaan (cara duduk, cara
memegang pensil, cara meletakkan memegang pensil, cara meletakkan
buku, jarak antara mata dan buku, buku, jarak antara mata dan buku,
pemilihan tempat dengan cahaya gerakan tangan atas-bawah, kiri-
yang terang) yang benar kanan, latihan pelenturan gerakan
tangan dengan gerakan menulis di
udara/pasir/ meja, melemaskan jari
dengan mewarnai, menjiplak,
menggambar, membuat garis tegak,
miring, lurus, dan lengkung,
menjiplak berbagai bentuk gambar,
lingkaran, dan bentuk huruf di
tempat bercahaya terang) dengan
benar
3.3 Memahami lambang bunyi vokal 4.3 Melafalkan bunyi vokal dan
dan konsonan dalam kata bahasa konsonan dalam kata bahasa
Indonesia atau bahasa daerah Indonesia atau bahasa daerah
4.4 Menyampaikan penjelasan dengan
3.4 Memahami kosakata tentang anggota
kosakata yang tepat tentang anggota
tubuh dan pancaindra serta
tubuh dan pancaindra serta
perawatannya melalui teks pendek
perawatannya (berupa gambar dan
(berupa gambar, tulisan, slogan
tulisan) dalam bahasa Indonesia lisan
sederhana, dan/atau syair lagu)
dan tulis
3.5 Memahami kosakata tentang cara 4.5 Mengemukakan penjelasan
memelihara kesehatan melalui teks Menjelaskan dengan kosakata
pendek (berupa gambar, tulisan, dan Bahasa Indonesia dan pelafalan yang
slogan sederhana) tepat cara memelihara kesehatan
3.6 Memahami kosakata tentang 4.6 Menggunakan kosakata bahasa
berbagai jenis benda di lingkungan Indonesia dengan ejaan yang tepat
sekitar melalui teks pendek (berupa tentang berbagai jenis benda di
gambar, slogan sederhana, tulisan, lingkungan sekitar dalam teks tulis
dan/atau syair lagu) sederhana
3.7 Memahami kosakata yang berkaitan 4.7 Menyampaikan penjelasan dengan
dengan peristiwa siang dan malam kosakata Bahasa Indonesia dan ejaan
melalui teks pendek (gambar, tulisan, yang tepat peristiwa siang dan malam
dan/atau syair lagu) dalam teks tulis dan gambar
3.8 Memahami ungkapan penyampaian 4.8 Mengucapkan ungkapan terima
terima kasih, permintaan maaf, kasih, permintaan maaf, tolong, dan
tolong, dan pemberian pujian, pemberian pujian, dengan
ajakan, pemberitahuan, perintah, dan menggunakan bahasa yang santun
petunjuk kepada orang lain dengan kepada orang lain secara lisan dan
menggunakan bahasa yang santun tulis
secara lisan dan tulisan yang dapat

45
dibantu dengan kosakata bahasa
daerah
4.9 Menggunakan kosakata dan
3.9 Memahami kosakata dan ungkapan
ungkapan yang tepat untuk
perkenalan diri, keluarga, dan orang-
perkenalan diri, keluarga, dan orang-
orang di tempat tinggalnya secara
orang di tempat tinggalnya secara
lisan dan tulis yang dapat dibantu
sderhana dalam bentuk lisan dan
dengan kosakata bahasa daerah
tulis
3.10 Memahami kosakata hubungan 4.10 Menggunakan kosakata yang tepat
kekeluargaan melalui gambar/bagan dalam percakapan tentang hubungan
silsilah keluarga dalam bahasa kekeluargaan dengan menggunakan
Indonesia atau bahasa daerah bantuan gambar/bagan silsilah
keluarga
3.11 Memahami puisi anak/syair lagu 4.11 Melisankan puisi anak atau syair lagu
(berisi ungkapan kekaguman, (berisi ungkapan kekaguman,
kebanggaan, hormat kepada orang kebanggaan, hormat kepada orang
tua, kasih sayang, atau persahabatan) tua, kasih sayang, atau persahabatan)
yang diperdengarkan dengan tujuan sebagai bentuk ungkapan diri
untuk kesenangan

KELAS IV
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas, sistematis
menanya berdasarkan rasa ingin dan logis, dalam karya yang estetis,
tahu tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang mencerminkan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan anak sehat, dan dalam tindakan yang
benda-benda yang dijumpainya di mencerminkan perilaku anak beriman
rumah, di sekolah dan di tempat dan berakhlak mulia
bermain

KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
3.1 Mencermati gagasan pokok dan 4.1 Menata informasi yang didapat dari
gagasan pendukung yang diperoleh teks berdasarkan keterhubungan
dari teks lisan, tulis, atau visual antargagasan ke dalam kerangka tulis
3.2 Mencermati keterhubungan 4.2 Menyajikan hasil pencermatan
antargagasan yang didapat dari teks tentang keterhubungan antargagasan
lisan, tulis, atau visual ke dalam tulisan
3.3 Menggali informasi dari seorang 4.3 Melaporkan hasil wawancara
tokoh melalui wawancara menggunakan kosakata baku dan
menggunakan daftar pertanyaan kalimat efektif dalam bentuk teks tulis
3.4 Membandingkan teks petunjuk 4.4 Menyajikan teks petunjuk
penggunaan dua alat yang sama dan penggunaan alat dalam bentuk teks
berbeda tulis dan visual menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif
3.5 Menguraikan pendapat pribadi 4.5 Mengomunikasikan secara lisan dan
tentang isi buku sastra (cerita, tulisan pendapat pribadi tentang isi

46
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
dongeng, dan sebagainya) buku sastra yang dipilih sendiri dan
dibaca yang didukung oleh alasan
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang 4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi
disajikan secara lisan dan tulis dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
dengan tujuan untuk kesenangan yang tepat sebagai bentuk ungkapan
diri
3.7 Menggali pengetahuan baru yang 4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari
terdapat pada teks nonfiksi teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan
bahasa sendiri
3.8 Membandingkan hal yang sudah 4.8 Menyampaikan hasil membandingkan
diketahui dengan yang baru pengetahuan lama dengan
diketahui dari teks nonfiksi pengetahuan baru secara tertulis
dengan bahasa sendiri
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang 4.9 Menyampaikan hasil identifikasi
terdapat pada teks fiksi tentang yang ingin diperjuangkan atau
dipertentangkan antartokoh pada
cerita fiksi
3.10 Membandingkan watak masing- 4.10 Menyajikan cara-cara yang dilakukan
masing tokoh pada teks fiksi oleh tokoh cerita fiksi dalam
memperjuangkan atau
mempertentangkan hal-hal yang
diinginkan

d. Matematika
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan
dirumuskan sebagai berikut ini.
KELAS I

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati (mendengar, dalam bahasa yang jelas dan logis,
melihat, membaca) dan menanya dalam karya yang estetis, dalam
berdasarkan rasa ingin tahu tentang gerakan yang mencerminkan anak
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan sehat, dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak beriman
dijumpainya di rumah dan di sekolah dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah 4.1 Menyajikan bilangan cacah sampai
sampai dengan 99 sebagai banyak dengan 99 yang bersesuaian dengan
anggota suatu kumpulan objek banyak anggota kumpulan objek yang
disajikan
3.2 Menjelaskan bilangan sampai dua 4.2 Menuliskan lambang bilangan sampai
angka dan nilai tempat penyusun dua angka yang menyatakan banyak

47
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
lambang bilangan menggunakan anggota suatu kumpulan objek dengan
kumpulan benda konkret serta cara ide nilai tempat
membacanya
3.3 Membandingkan dua bilangan 4.3 Mengurutkan bilangan-bilangan
sampai dua angka dengan sampai dua angka dari bilangan
menggunakan kumpulan benda- terkecil ke bilangan terbesar atau
benda konkret sebaliknya dengan menggunakan
kumpulan benda-benda konkret
3.4 Menjelaskan dan melakukan 4.4 Menyelesaikan masalah kehidupan
penjumlahan dan pengurangan sehari-hari yang berkaitan dengan
bilangan yang melibatkan bilangan penjumlahan dan pengurangan
cacah sampai dengan 99 dalam bilangan yang melibatkan bilangan
kehidupan sehari-hari serta cacah sampai dengan 99
mengaitkan penjumlahan dan
pengurangan
3.5 Mengenal pola bilangan yang 4.5 Memprediksi dan membuat pola
berkaitan dengan kumpulan bilangan yang berkaitan dengan
benda/gambar/gerakan atau lainnya kumpulan benda/gambar/gerakan atau
lainnya
3.6 Mengenal bangun ruang dan bangun 4.6 Mengklasifikasi bangun ruang dan
datar dengan menggunakan berbagai bangun datar dengan menggunakan
benda konkret berbagai benda konkret
3.7 Mengidentifikasi bangun datar yang 4.7 Menyusun bangun-bangun datar untuk
dapat disusun membentuk pola membentuk pola pengubinan
pengubinan
3.8 Mengenal dan menentukan panjang 4.8 Melakukan pengukuran panjang dan
dan berat dengan satuan tidak baku berat dalam satuan tidak baku dengan
menggunakan benda/situasi konkret menggunakan benda/situasi konkret
3.9 Membandingkan panjang, berat, 4.9 Mengurutkan benda/kejadian/ keadaan
lamanya waktu, dan suhu berdasarkan panjang, berat, lamanya
menggunakan benda/ situasi konkret waktu, dan suhu

KELAS IV

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan menanya dalam bahasa yang jelas, sistematis
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dan logis, dalam karya yang estetis,
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan dalam gerakan yang mencerminkan
kegiatannya, dan benda-benda yang anak sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan mencerminkan perilaku anak beriman
tempat bermain dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menjelaskan pecahan-pecahan 4.1 Mengidentifikasi pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan model senilai dengan gambar dan model
konkret konkret
48
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.2 Menjelaskan berbagai bentuk 4.2 Mengidentifikasi berbagai bentuk
pecahan (biasa, campuran, desimal, pecahan (biasa, campuran, desimal,
dan persen) dan hubungan dan persen) dan hubungan diantaranya
diantaranya
3.3 Menjelaskan dan melakukan 4.3 Menyelesaikan masalah penaksiran
penaksiran dari jumlah, selisih, hasil dari jumlah, selisih, hasil kali, dan
kali, dan hasil bagi dua bilangan hasil bagi dua bilangan cacah maupun
cacah maupun pecahan pecahan
3.4 Menjelaskan faktor dan kelipatan 4.4 Mengidentifikasi faktor dan kelipatan
suatu bilangan suatu bilangan
3.5 Menjelaskan bilangan prima 4.5 Mengidentifikasi bilangan prima
3.6 Menjelaskan dan menentukan faktor 4.6 Menyelesaikan masalah yang
persekutuan, faktor persekutuan berkaitan dengan faktor persekutuan,
terbesar (FPB), kelipatan faktor persekutuan terbesar (FPB),
persekutuan, dan kelipatan kelipatan persekutuan, dan kelipatan
persekutuan terkecil (KPK) dari dua persekutuan terkecil (KPK) dari dua
bilangan berkaitan dengan kehidupan bilangan berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari sehari-hari

3.7 Menjelaskan dan melakukan 4.7 Menyelesaikan masalah pembulatan


pembulatan hasil pengukuran hasil pengukuran panjang dan berat ke
panjang dan berat ke satuan terdekat satuan terdekat
3.8 Menganalisis segibanyak beraturan 4.8 Mengidentifikasi segibanyak
dan segibanyak tidak beraturan beraturan dan segibanyak tidak
beraturan
3.9 Menjelaskan dan menentukan 4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan
keliling dan luas daerah persegi, dengan keliling dan luas daerah
persegipanjang, dan segitiga persegi, persegipanjang, dan segitiga

3.10 Menjelaskan hubungan antar garis 4.10 Mengidentifikasi hubungan antar garis
(sejajar, berpotongan, berhimpit) (sejajar, berpotongan, berhimpit)
menggunakan model konkret menggunakan model konkret
3.11 Menjelaskan data diri peserta didik 4.11 Membaca data diri peserta didik dan
dan lingkungannya yang disajikan lingkungannya yang disajikan dalam
dalam bentuk diagram batang bentuk diagram batang
3.12 Menjelaskan dan menentukan ukuran 4.12 Mengukur sudut pada bangun datar
sudut pada bangun datar dalam dalam satuan baku dengan
satuan baku dengan menggunakan menggunakan busur derajat
busur derajat

e. Ilmu Pengetahuan Alam


KELAS IV

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
dengan cara mengamati dan menanya bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam karya yang estetis, dalam
49
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan mencerminkan perilaku anak beriman
tempat bermain dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menganalisishubungan antara bentuk 4.1 Menyajikan laporan hasil pengamatan
dan fungsi bagian tubuh pada hewan tentang bentuk dan fungsi bagian tubuh
dan tumbuhan hewan dan tumbuhan
3.2 Memahami siklus hidup beberapa 4.2 Membuat skema siklus hidup beberapa
jenis makhluk hidup yang ada di jenis mahluk hidup yang ada di
lingkungan sekitar dan upaya lingkungan sekitarnya, dan slogan
pelestariannya upaya pelestariannya
3.3 Memahami macam-macam gaya, 4.3 Mendemonstrasikan manfaat gaya
antara lain gaya otot, gaya listrik, gaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
magnet, gaya gravitasi, dan gaya gaya otot, gaya listrik, gaya magnet,
gesekan gaya gravitasi, dan gaya gesekan

3.4 Memahami hubungan antara gaya dan 4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang
gerak hubungan antara gaya dan gerak
3.5 Memahami berbagai sumber energi, 4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan
perubahan bentuk energi, dan sumber dan penelusuran informasi tentang
energi alternatif (angin, air, matahari, berbagai perubahan bentuk energi
panas bumi, bahan bakar organik, dan
nuklir) dalam kehidupan sehari-hari
3.6 Menerapkan sifat-sifat bunyi dan 4.6 Menyajikan laporan hasil pengamatan
keterkaitannya dengan indera dan/atau percobaan tentang sifat-sifat
pendengaran bunyi
3.7 Menerapkan sifat-sifat cahaya dan 4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan
keterkaitannya dengan indera dan/atau percobaan yang memanfaatkan
penglihatan sifat-sifat cahaya
3.8 Memahami pentingnya upaya 4.8 Melakukan kegiatan upaya pelestarian
keseimbangan dan pelestarian sumber sumber daya alam bersama orang-orang
daya alam di lingkungannya di lingkungannya

f. Ilmu Pengetahuan Sosial


Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan Ilmu Pengetahuan
dirumuskan sebagai berikut ini.
KELAS IV
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
cara mengamati dan menanya bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam karya yang estetis, dalam gerakan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan anak sehat, dan
50
kegiatannya, dan benda-benda yang dalam tindakan yang mencerminkan
dijumpainya di rumah, di sekolah dan perilaku anak beriman dan berakhlak
tempat bermain mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang 4.1 Menyajikan hasil identifikasi
dan pemanfaatan sumber daya alam karakteristik ruang dan pemanfaatan
untuk kesejahteraan masyarakat dari sumber daya alam untuk kesejahteraan
tingkat kota/kabupaten sampai tingkat masyarakat dari tingkat kota/kabupaten
provinsi sampai tingkat provinsi

3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, 4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai


ekonomi, budaya, etnis dan agama di keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis
provinsi setempat sebagai identitas dan agama di provinsi setempat sebagai
bangsa Indonesia identitas bangsa Indonesia
3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi 4.3 Menyajikan hasil identifikasi kegiatan
dalam meningkatkan kehidupan ekonomi dalam meningkatkan kehidupan
masyarakat di bidang pekerjaan, sosial masyarakat di bidang pekerjaan, sosial
dan budaya di lingkungan sekitar dan budaya di lingkungan sekitar sampai
sampai provinsi provinsi
3.4 Mengidentifikasi kerajaan Hindu, 4.4 Menyajikan hasil identifikasi kerajaan
Buddha dan Islam serta pengaruhnya Hindu, Buddha dan Islam serta
pada kehidupan masyarakat masa kini pengaruhnya pada kehidupan masyarakat
di lingkungan daerah setempat masa kini di lingkungan daerah setempat

f. Seni Budaya dan Prakarya


Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan Seni Budaya dan
Prakarya dirumuskan sebagai berikut ini.

KELAS I

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati [mendengar, dalam bahasa yang jelas dan logis,
melihat, membaca] dan menanya dalam karya yang estetis, dalam
berdasarkan rasa ingin tahu tentang gerakan yang mencerminkan anak
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan sehat, dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak beriman
dijumpainya di rumah dan di sekolah dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mengenal karya ekspresi dua dan tiga 4.1 Membuat karya ekspresi dua dan tiga
dimensi dimensi
51
3.2 Mengenal elemen musik melalui lagu 4.2 Menirukan elemen musik melalui lagu
3.3 Mengenal gerak anggota tubuh 4.3 Meragakan gerak anggota tubuh
melalui tari melalui tari
3.4 Mengenal bahan alam dalam 4.4 Membuat karya dari bahan alam
berkarya

KELAS IV

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas, sistematis
menanya berdasarkan rasa ingin tahu dan logis, dalam karya yang estetis,
tentang dirinya, makhluk ciptaan dalam gerakan yang mencerminkan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- anak sehat, dan dalam tindakan yang
benda yang dijumpainya di rumah, di mencerminkan perilaku anak beriman
sekolah dan tempat bermain dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mengetahui gambar dan bentuk tiga 4.1 Menggambar dan membentuk tiga
dimensi dimensi
3.2 Mengetahui tanda tempo dan tinggi 4.2 Menyanyikan lagu dengan
rendah nada memperhatikan tempo dan tinggi
rendah nada
3.3 Mengetahui gerak tari kreasi daerah 4.3 Meragakan gerak tari kreasi daerah
3.4 Mengetahui karya seni rupa teknik 4.4 Membuat karya kolase, montase,
tempel aplikasi, dan mozaik

g. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan


Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dirumuskan sebagai berikut
ini.
KELAS I
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati [mendengar, dalam bahasa yang jelas dan logis,
melihat, membaca] dan menanya dalam karya yang estetis, dalam
berdasarkan rasa ingin tahu tentang gerakan yang mencerminkan anak
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan sehat, dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak beriman
dijumpainya di rumah dan di sekolah dan berakhlak mulia

52
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami prosedur gerak dasar 4.1 Mempraktikkan gerak dasar
lokomotor sesuai dengan konsep lokomotor sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau permainan sederhana dan atau
tradisional tradisional
3.2 Memahami prosedur gerak dasar non- 4.2 Mempraktikkan gerak dasar non-
lokomotor sesuai dengan konsep lokomotor sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau permainan sederhana dan atau
tradisional tradisional
3.3 Memahami prosedur pola gerak dasar 4.3 Mempraktikkan pola gerak dasar
manipulatif sesuai dengan konsep manipulatif sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau permainan sederhana dan atau
tradisional tradisional
3.4 Memahami prosedur menjaga sikap
4.4 Mempraktikkan sikap tubuh (duduk,
tubuh (duduk, membaca, berdiri,
membaca, berdiri, jalan), dan bergerak
jalan), dan bergerak secara lentur
secara lentur serta seimbang dalam
serta seimbang dalam rangka
rangka pembentukan tubuh melalui
pembentukan tubuh melalui
permainan sederhana dan atau
permainan sederhana dan atau
tradisional
tradisional
3.5 Memahami prosedur berbagai gerak 4.5 Mempraktikkan berbagai pola gerak
dominan (bertumpu, bergantung, dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor, keseimbangan, berpindah/lokomotor,
tolakan, putaran, ayunan, melayang, tolakan, putaran, ayunan, melayang,
dan mendarat) dalam aktivitas senam dan mendarat) dalam aktivitas senam
lantai lantai
3.6 Memahami prosedur gerak dasar 4.6 Mempraktikkan gerak dasar lokomotor
lokomotor dan non-lokomotor sesuai dan non-lokomotor sesuai dengan
dengan irama (ketukan) tanpa/dengan irama (ketukan) tanpa/dengan musik
musik dalam aktivitas gerak berirama dalam aktivitas gerak berirama
3.7 Memahami prosedur berbagai
4.7 Mempraktikkan berbagai pengenalan
pengenalan aktivitas air dan menjaga
aktivitas air dan menjaga keselamatan
keselamatan diri/orang lain dalam
diri/orang lain dalam aktivitas air***
aktivitas air***
3.8 Memahami bagian-bagian tubuh, 4.8 Menceritakan bagian-bagian tubuh,
bagian tubuh yang boleh dan tidak bagian tubuh yang boleh dan tidak
boleh disentuh orang lain, cara boleh disentuh orang lain, cara
menjaga kebersihannya, dan menjaga kebersihannya, dan
kebersihan pakaian kebersihan pakaian
KELAS IV
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
dengan cara mengamati dan bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
53
menanya berdasarkan rasa ingin dalam karya yang estetis, dalam gerakan
tahu tentang dirinya, makhluk yang mencerminkan anak sehat, dan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan dalam tindakan yang mencerminkan
benda-benda yang dijumpainya di perilaku anak beriman dan berakhlak
rumah, di sekolah dan tempat mulia
bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami prosedur variasi gerak 4.1 Mempraktikkan variasi gerak dasar
dasar lokomotor, non-lokomotor, lokomotor, non-lokomotor, dan
dan manipulatif sesuai dengan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh,
konsep tubuh, ruang, usaha, dan ruang, usaha, dan keterhubungan dalam
keterhubungan dalam permainan permainan bola besar sederhana dan
bola besar sederhana dan atau atau tradisional*
tradisional*
3.2 Memahami prosedur variasi gerak 4.2 Mempraktikkan variasi gerak dasar
dasar lokomotor, non-lokomotor, lokomotor, non-lokomotor, dan
dan manipulatif sesuai dengan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh,
konsep tubuh, ruang, usaha, dan ruang, usaha, dan keterhubungan dalam
keterhubungan dalam permainan permainan bola kecil sederhana dan atau
bola kecil sederhana dan atau tradisional*
tradisional*
3.3 Memahami prosedur variasi gerak 4.3 Mempraktikkan variasi pola dasar jalan,
dasar jalan, lari, lompat, dan lari, lompat, dan lempar melalui
lempar melalui permainan/olahraga permainan/olahraga yang dimodifikasi
yang dimodifikasi dan atau dan atau olahraga tradisional
olahraga tradisional
3.4 Menerapkan prosedur gerak dasar 4.4 Mempraktikkan gerak dasar lokomotor
lokomotor dan non-lokomotor untuk dan non lokomotor untuk membentuk
membentuk gerak dasar seni gerak dasar seni beladiri**
beladiri**
3.5 Menganalisis prosedur berbagai 4.5 Mempraktikkan berbagai aktivitas
aktivitas kebugaran jasmani melalui kebugaran jasmani melalui berbagai
berbagai bentuk latihan; daya tahan, bentuk latihan; daya tahan, kekuatan,
kekuatan, kecepatan, dan kecepatan, dan kelincahan untuk
kelincahan untuk mencapai berat mencapai berat badan ideal
badan ideal
3.6 Menerapkan prosedur variasi dan 4.6 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
kombinasi berbagai pola gerak berbagai pola gerak dominan
dominan (bertumpu, bergantung, (bertumpu, bergantung, keseimbangan,
keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran,
berpindah/lokomotor, tolakan, ayunan, melayang, dan mendarat)
putaran, ayunan, melayang, dan dalam aktivitas senam lantai
mendarat) dalam aktivitas senam
lantai
3.7 Menerapkan prosedur variasi gerak 4.7 Mempraktikkan variasi gerak dasar
dasar langkah dan ayunan lengan langkah dan ayunan lengan mengikuti
mengikuti irama (ketukan) irama (ketukan) tanpa/dengan musik
tanpa/dengan musik dalam aktivitas dalam aktivitas gerak berirama
gerak berirama

54
3.8 Memahami prosedur gerak dasar 4.8 Mempraktikkan gerak dasar satu gaya
satu gaya renang*** renang ***
3.9 Memahami jenis cidera dan cara 4.9 Memaparkan jenis cidera dan cara
penanggulangannya secara penanggulangannya secara sederhana
sederhana saat melakukan aktivitas saat melakukan aktivitas fisik dan dalam
fisik dan dalam kehidupan sehari- kehidupan sehari-hari
hari
3.10 Menganalisis perilaku terpuji dalam 4.10 Memaparkan perilaku terpuji dalam
pergaulan sehari-hari (antar teman pergaulan sehari-hari (antar teman
sebaya, orang yang lebih tua, dan sebaya, orang yang lebih tua, dan orang
orang yang lebih muda) yang lebih muda)

2. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan


kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Berdasarkan ketentuan yang berlaku didaerah. Muatan lokal di Wilayah Kabupaten
Serang berdasarkan Surat Keputusan Bupati Serang Nomor 423.5/Kep.178-
Huk.Org/2014 tanggal 21 Februari 2014 tentang Mata Pelajaran Muatan Lokal untuk
jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs dan SMA/SMALB/SMK/MA
Negeri dan swasta sebagai mulok wajib di Kabupaten Serang yaitu; (1) Bahasa Jawa
Serang, (2) Bahasa Sunda,dan (3) Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ).

Tiga mata pelajaran muatan lokal ini dimasukkan dalam struktur kelompok
mata pelajaran wajib B sehingga pada kelompok wajib B terdapat 3 mata pelajaran.
Sesuai dengan kerangka dasar pengembangan kurikulum 2013, maka mata pelajaran
muatan lokal yang diajarkan mengikuti ketentuan sepenuhnya baik mengenai
kompetensi inti, kompetensi dasar, proses pembelajaran, maupun proses
penilaiannya.

a. Bahasa Jawa Serang


Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk Muatan Lokal Bahasa Jawa
adalah sebagai berikut:

KELAS I
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

55
1. Menerima dan menjalankan ajaran 1.1 Menerima anugrah Tuhan Yang Maha
agama yang dianutnya Esa atas penciptaan bahasa jawa Serang
sebagai bahasa daerah dan unsur budaya
bangsa serta alat komunikasi masyarakat
penuturnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1 Memiliki perilaku disiplin dan tanggung
tanggung jawab, santun, peduli, dan jawab dalam merawat diri sendiri (tema
percaya diri dalam berinteraksi 1)
dengan keluarga, teman, dan guru 2.2 Memiliki perilaku santun, peduli, dan
tanggung jawab dalam menyalurkan
kegemaranku (tema 2)
2.3 Memiliki perilaku tanggung jawab,
peduli,dan santun dalam melakukan
kegiatanku sehari-hari (tema )
2.4 Memiliki perilaku peduli dan rasa kasih
sayang kepada keluarga (tema 4)
2.5 Memiliki perilaku santun dan rasa
percaya diri dalam menyampaikan
pengalamanku (tema 5)
2.6 Memiliki perilaku disiplin dalam
hal merawat lingkungan bersih, sehat,
dan asri (tema 6)
2.7 Memiliki perilaku peduli dan rasa
kasih sayang terhadap benda, binatang,
dan tanaman di sekitarku (tema 7)
2.8 Memiliki perilaku peduli dan rasa ingin
tahu tentang peristiwa alam (tema
2.9 Memiliki perilaku terpuji, peduli, dan
santun dalam kehidupan sehari-hari (tema
9)
3. Memahami pengetahuan faktual 3.1 Mengenal teks nyanyian tentang
dengan cara mengamati [mendengar, merawat diri sendiri dalam bahasa jawa
melihat, membaca] dan menanya Serang secara lisan dan tulis. (tema 1)
berdasarkan rasa ingin tahu 3.2 Mengenal teks narasi yang berisi tentang
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan kegemaranku dalam bahasa jawa Serang
dan kegiatannya, dan benda-benda secara lisan dan tulis (Tema 2)
yang dijumpainya dirumah, sekolah 3.3 Mengenalteks percakapan pendek
tentang kegiatanku sehari-hari dalam
bahasa jawa Serang secara lisan dan tulis.
(Tema 3)
3.4 Mengenal teks deskripsi pendek tentang
Keluargaku dalam bahasa jawa Serang
secara lisan dan tulis. (Tema 4)
3.5 Mengenal teks narasi pendek tentang
pengalamanku dalam bahasa jawa
Serang secara lisan dan tulis. (Tema 5)

3.6 Mengenal teks narasi atau deskripsi


tentang lingkungan bersih, sehat, dan
asri dalam bahasa jawa Serang secara
lisan dan tulis (Tema 6)
3.7 Mengenal benda, binatang, dan tanama
56
dengan nyanyian dalam bahasa jawa
Serang (Tema 7)
3.8 Mengenal teks deskripsi pendek tentang
peristiwa alam dalam bahasa Jawa
Banten secara lisan dan tulis. (Tema 8)
3.9 Mengenal teks dongeng yang berisi
tentang perilaku terpuji, peduli, dan
santun dalam kehidupan sehari- hari.
4. Menyajikan pengetahuan 4.1 Melantunkan nyanyian tentang merawat
ktualdalam bahasa yang jelas diri sendiri. (Tema 1)
dan logis dan sistematis, 4.2 Menceritakan teks narasi yang
dalam karya berisi tentang kegemaranku dalam bahasa
Yang estetis dalam gerakan yang jawa Serang secara lisan dan tulis (tema
mencerminkan anak sehat, dan 2)
dalam tindakan yang 4.3 Menirukan teks percakapan pendek tentang
mencerminkan perilaku anak kegiatan sehari-hari dalam bahasa Jawa
beriman dan berakhlak mulia Banten secara lisan dan tulis. (Tema 3)
4.4 Menceritakan teks deskripsi pendek tentang
keluargaku dalam bahasa Jawa Serang
secara lisan dan tulis. (Tema 4)
4.5 Menceritakan isi teks narasi
pendek tentang pengalamanku dalam
bahasa jawa Serang secara lisan dan tulis.
(Tema 5)
4.6 Menceritakan isi teks narasi atau
deskripsi tentang lingkungan bersih,
sehat, dan asri dalam bahasa jawa Serang
secara lisan dan tulis (Tema 6)
4.7 Menirukan teks tembang yang berisi
tentang benda, binatang, dan tanaman
dalam bahasa jawa Serang secara lisan dan
tulis. (Tema 7)
4.8 Menuliskan isi teks deskripsi pendek
tentang peristiwa siang dan malam
dalam bahasa Jawa Banten secara lisan
dan tulis. (Tema 8)
4.9 Menceritakan isi teks dongeng (fabel)
yang berisi tentang perilaku terpuji,
peduli, dan santun dalam kehidupan
sehari-hari.

KELAS II
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menerima dan menjalankan ajaran 1.1 Menerima anugrah Tuhan Yang
agama yang dianutnya Maha Esa atas penciptaan bahasa jawa
Serang sebagai bahasa daerah dan unsur
budaya bangsa serta alat komunikasi
masyarakat penuturnya
2. Memiliki perilaku, disiplin, 2.1 Memiliki perilaku santun, disiplin,
tanggung, jawab, santun, peduli, dan jujur dalam menjalin kerukunan
dan percaya diri dalam berinteraksi hidup dalam kemajemukan. (Tema 1)
2.2 Memiliki perilaku santun, jujur,
dengan keluarga, teman,
57
dan guru rukun, dan toleransi dalam kegiatan
bermain di lingkungan keluarga dan
di lingkungan sekitar. (Tema 2)

2.3 Memiliki perilaku disiplin, jujur,


tanggung jawab dalam melaksanakan
tugasku sehari-hari. (Tema 3)
2.4 Memiliki perilaku tanggung jawab dan
disiplin sebagai pelajar yang baik
dalam merawat lingkungan sekolah.
(Tema 4)
2.5 Memiliki perilaku disiplin dan
tanggung jawab dalam menjaga hidup
bersih dan sehat (Tema 5).
2.6 Memiliki perilaku disiplin dan
tanggung jawab dalam memelihara
lingkungan alam sekitar (air, bumi,
dan matahari). (Tema 6)
2.7 Memiliki perilaku disiplin dan
tanggung jawab dalam memelihara
hewan dan tumbuhan. (Tema 7)
2.8 Memiliki perilaku tertib, tanggung
jawab dan disiplin dalam menjaga
keselamatan di rumah dan perjalanan.
(Tema 8)
2.9 Memiliki perilaku terpuji dan santun
terhadap sesama manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3.1 Mengenal teks tembang tentang
cara mengamati [mendengar, melihat, kerukunan hidup dalam kemajemukan.
membaca] dan menanya (Tema 1)
berdasarkan rasa ingin 3.2 Mengenal teks narasi tentang
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan kegiatan bermain di lingkungan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- keluarga dan di lingkungan sekitar
benda yang dijumpai di rumah, sekolah dalam bahasa jawa Serang secara lisan
dan tulis. (Tema 2)
3.3 Mengenal teks narasi tentang
tugasku sehari-hari dalam bahasa
jawa Serang secara lisan dan tulis.
(Tema 3)
3.4 Mengenal teks deskripsi
tentang pentinngnya merawat
lingkungan sekolah dalam bahasa
Jawa Banten secara lisan dan tulis.
(Tema 4)
3.5 Mengenal teks percakapan tentang
menjaga hidup bersih dan sehat
dalam bahasa Jawa Banten yang
baik secara lisan dan tulis. (Tema 5).
3.6 Mengenal teks deskripsi tentang
lingkungan alam sekitar (air, bumi,

58
dan matahari) dalam bahasa jawa
Serang

4. Menyajikan pengetahuan faktual 4.1 Melantunkan isi teks tembang tentang


dalam bahasa yang jelas dan logis kerukunan hidup dalam kemajemukan
dan sistematis, dalam karya yang dalam bahasa jawa Serang yang baik.
estetis dalam gerakan (Tema 1)
yang mencerminkan 4.2 Menceritakan isi teks narasi
anak sehat,dan dalam tindakan yang tentang kegiatan bermain di
mencerminkan perilaku anak lingkungan keluarga dan di
beriman dan berakhlak lingkungan sekitar dalam bahasa
mulia jawa Serang secara lisan dan tulis.
(Tema 2)
4.3 Menyampaikan isi teks narasi tentang
laporan pelaksanaan tugasku sehari-
hari dalam bahasa jawa Serang secara
lisan dan tulis. (Tema 3)
4.4 Menceritakan isi teks deskripsi
tentang pentinngnya merawat
lingkungan sekolah dalam bahasa
jawa Serang secara lisan dan tulis.
(Tema 4)
4.5 Memperagakan teks percakapan
tentang menjaga hidup bersih dan
sehat dalam bahasa jawa Serang
yang baik. (Tema 5)
4.6 Menyampaikan isi teks deskripsi
tentang lingkungan alam sekitar (air,
bumi, dan matahari) dalam bahasa
jawa Serang secara lisan dan tulis.
(Tema 6)
4.7 Menyampaikan teks deskripsi
tentang cara pemeliharaan hewan
dan tumbuhan dalam bahasa jawa
Serang secara lisan dan tulis. (Tema 7)
4.8 Melantunkan teks anyanyianan atau
tembang tentang menjaga keselamatan
di rumah dan perjalanan dalam bahasa
jawa Serang yang baik. (Tema 8)
4.9 Menceritakan teks dongeng
(parabel) tentang perilaku terpuji dan
santun terhadap sesama manusia
dalam kehidupan sehari-hari.

KELAS III
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menerima dan menjalankan ajaran 1.1 Menerima anugrah Tuhan Yang
agama yang dianutnya Maha Esa atas penciptaan bahasa
jawa Serang sebagai bahasa daerah dan
unsur budaya bangs serta alat
komunikasi masyarakat penuturnya.

59
2. Memiliki perilaku jujur,disiplin, 2.1 Memiliki perilaku peduli dan tanggung
tanggung jawab, santun, peduli, jawab terhadap kondisi alam sekitar
percaya diri dalam berinteraksi (hewan dan tumbuhan) (Tema 1)
dengan keluarga, teman,tetangga, dan 2.2 Memiliki perilaku jujur dan santun
guru menyampaikan pengalaman yang
mengesankan. (Tema 2)
2.3 Memiliki perilaku peduli dan rasa
ingin tahu tentang cuaca dan musim.
(Tema 3)
2.4 Memiliki perilaku disiplin, jujur,
tanggung jawab, dan santun dalam
kehidupan bergotong royong. (Tema 4)
2.5 Memiliki perilaku sportif, disiplin,
dan terpuji dalam kegiatan bermain
dan berolahraga. (Tema 5)
2.6 Memiliki perilaku santun, peduli, dan
jujur terhadap indahnya persahabatan.
(Tema 6)
2.7 Memiliki perilaku tanggung jawab
dan peduli dalam memanfaatkan
energi untuk masa depan. (Tema 7)
2.8 Memiliki perilaku terpuji dan santun
dalam kehidupan sehari-hari terhadap
orang tua dan sesama manusia. (Tema
8)
2.9 Memiliki perilaku peduli, disiplin, dan
tanggung jawab dalam menjaga
kelestarian lingkungan. (Tema 9)
3. Memahami pengetahuan faktual 3.1 Mengamati teks deskripsi tentang
dengan cara mengamati dan mencoba keberadaan alam sekitar (hewan dan
[mendengar, melihat, membaca] serta tumbuhan) dalam bahasa Suda secara
menanya lisan dan tulis. (Tema 1)
berdasarkan rasa ingin tahu 3.2 Mengamati teks narasi tentang
secara kritis tentang dirinya, makhluk pengalaman yang mengesankan dalam
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan bahasa jawa Serang secara lisan dan
benda-benda yang tulis. (Tema 2)
dijumpainya di rumah, sekolah, dan 3.3 Mengamati teks deskripsi tentang
tempat bermain cuaca dan musim dalam bahasa jawa
Serang secara lisan dan tulis. (Tema 3)
3.4 Mengamati teks percakapan
(paguneman) tentang kehidupan
bergotong-royong dalam bahasa
Jawa Banten secara lisan dan tulis.
(Tema 4)
3.5 Mengamati teks percakapan pendek
dalam bahasa jawa Serang secara
lisan dan tulis. (Tema 5)
3.6 Mengamati teks Cerita Pendek
tentang indahnya persahabatan
dalam bahasa jawa Serang secara
lisan dan tulis. (Tema 6)

60
3.7 Mengamati teks eksposisi tentang
memanfaatkan energi untuk masa
depan dalam bahasa jawa Serang
secara lisan dan tulis. (Tema 7)
3.8 Mengamati teks dongeng tentang
perilaku terpuji dan santun terhadap
orang tua dan sesama manusia.
(Tema 8)
3.9 Mengamati teks eksposisi
tentang menjaga kelestarian
lingkungan dalam bahasa jawa Serang
secara lisan dan tulis. (Tema 9)
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4.1 Menjelaskan isi teks deskripsi
bahasa yang jelas dan logis dan tentang keberadaan alam sekitar
sistematis, dalam karya yang estetis (hewan dan tumbuhan) dalam bahasa
dalam gerakan yang mencerminkan anak jawa Serang secara lisan dan tulis.
sehat, dan dalam tindakan yang (Tema 1)
mencerminkan perilaku anak 4 . 2 M enyajikan teks narasi tentang
beriman dan berakhlak mulia pengalaman yang mengesankan dalam
bahasa Jawa Banten yang baik.
(Tema 2)
4.3 Menjelaskan teks deskripsi tantang
cuaca dan musim dalam bahasa jawa
Serang secara lisan dan tulis. (Tema 3)
4.4 Memperagakan isi teks percakapan
(paguneman) tentang kehidupan
bergotong royong dalam bahasa jawa
Serang yang baik. (Tema 4)
4.5 Menyajikan teks deskripsi tentang
kegiatan bermain dan berolahraga
dalam bahasa Jawa Banten yang
baik.(Tema 5)
4.6 Menceritakan isi teks carpon
tentang indahnya persahabatan
dalam bahasa jawa Serang secara
lisan dan tuis. (Tema ) (Tema 6)
4.7 Menjelaskan isi teks eksposisi tentang
pemanfaatkan energi untuk masa depan
dalam bahasa jawa Serang secara lisan
dan tulis. (Tema 7)
4.8 Menceritakan isi teks dongeng
(parabel) tentang perilaku terpuji dan
santun terhadap orang tua dan sesama
manusia. (Tema 8)
4.9 Menyajikan teks eksposisi
tentang menjaga kelestarian
lingkungan dalam bahasa Jawa
Banten

KELAS IV
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

61
1 Menerima, menghargai, dan 1.1 Menerima anugrah Tuhan Yang
menjalankan ajaran agama yang Maha Esa atas penciptaan bahasa jawa
dianutnya Serang sebagai bahasa daerah dan
unsurbudaya bangsa serta alat
komunikasi masyarakat penuturnya
2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1 Memiliki perilaku disiplin, tanggung
tanggung jawab, santun, peduli, percaya jawab, dan santun dalam menjalin
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, komunikasi dan indahnya kebersamaan
teman, tetangga, dan guru menggunakan bahasa jawa Serang
secara lisan dan tulis. (Tema 1)
2.2 Memiliki perilaku tanggung jawab dan
disiplin dalam menghemat energi.
(Tema 2)
2.3 Memiliki perilaku peduli dan kasih
sayang terhadap mahkluk hidup
(manusia, hewan, dan tumbuhan)
dalam kehidupan sehari-hari. (Tema 3)
2.4 Memiliki perilaku disiplin, jujur,
dan bertanggung jawab dalam
melakukan berbagai pekerjaan.
(Tema 4)
2.5 Memiliki prilaku santun terhadap
guru dan menghargai jasa
pahlawan. (Tema 5)
2.6 Memiliki perilaku tanggung jawab
serta rasa cinta tanah air (Indahnya
negeriku). (Tema 6)
2.7 Memiliki perilaku disiplin, jujur, dan
tanggung jawab dalam menggapai
cita-cita dengan kata-katanya
sendiri menjadi sebuah prosa tertulis.
(Tema 7)
2.8 Memiliki perilaku disiplin, tanggung
jawab, dan peduli terhadap lingkungan
daerah tempat tinggal. (Tema 8)
2.9 Memiliki perilaku peduli dan
disiplindalam memanfaatkan makanan
sehat dan bergizi khas Jawa Banten
serta menuliskannya kembali dengan
kata-kata sendiri

3. Memahami pengetahuan faktual 1.1 Menggali informasi tentang menjalin


dengancara mengamati dan mencoba komunikasi dan kebersamaan dalam
[mendengar, melihat, membaca] serta teks pepujian dengan menggunkan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tata bahasa yang benar (Tema 1)
secara kritis tentang dirinya, makhluk 1.2 Menggali isi teks stiker/brosur
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan tentang menghemat energi. (Tema 2)
benda-benda yang dijumpainya di rumah, 1.3 Menggali isi teks dongeng tentang
sekolah, dan tempat bermain kepedulian terhadap mahkluk hidup
(manusia, hewan, dan
tumbuhan) dalam kehidupan sehari-
hari. (Tema 3)
62
1.4 Menggali isi teks deskripsi tentang
berbagai jenis pekerjaan melalui
kegiatan menulis deskripsi dengan
kebahasaan yang benar. (Tema 4)

1.5 Menggali isi teks tembang tentang


menghormati guru dan menghargai
jasa pahlawan dalam tulisan aksara
Banten . (Tema 5)
1.6 Menggali isi teks nyanyian tentang
cinta tanah air (negeri ku) melalui
kegiatan mengapresiasi dan
mengeksprasikan nyanyian. (Tema 6)
1.7 Menggali isi teks narasi tentang
menggapai cita-cita dengan kata-
katanya sendiri menjadi sebuah prosa
tertulis. (Tema 7)
1.8 Menggali isi teks aksara Jawa Banten
yang berisi nama- nama-nama
lingkungan atau daerah tempat
tinggal. (Tema 8)
1.9 Menggali isi teks eksposisi tentang
jenis olahan makanan sehat dan bergizi
khas Banten. (Tema 8)

2. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4.1 Melantunkan teks pepujian tentang


bahasa yang jelas dan logis dan menjalin komunikasi dan kebersamaan
sistematis, dalam karya yang estetis menggunakan bahasa jawa Serang
dalam gerakan yang mencerminkan anak secara lisan dan tulis. (Tema 1)
sehat, dan dalam tindakan yang 4.2 Mengolah dan menyajikan teks
mencerminkan perilaku anak beriman stiker/brosur sederhana tentang
dan berakhlak mulia menghemat energi dengan kata- kata
sendiri. (Tema 2)
4.3 Menceritakan isi teks dongeng
(fabel/parabel) tentang kepedulian
terhadap mahkluk hidup (manusia,
hewan, dan tumbuhan) dalam
kehidupan sehari-hari. (Tema 3)
4.4 Mengolah dan menyajikan teks
deskripsi tentang berbagai jenis
pekerjaan dengan kata-kata sendiri.
(Tema 4)
4.5 Melantunkan isi teks tembang tentang
menghormati guru dan menghargai jasa
pahlawan. (Tema 5)
4.6 Melantunkan isi teks nyanyian
tentang cinta tanah air (negeriku).
(Tema 6)
4.7 Mengolah dan menyajikan teks narasi

63
tentang menggapai cita-cita dengan
bahasa sendiri. (Tema 7)
4.8 Menyusun nama-nama lingkungan atau
tempat tinggal menggunakan aksara
Jawa Banten dengan baik dan benar.
(Tema 8)

KELAS V
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menerima, menghargai, dan 1.1 Menerima anugrah Tuhan Yang Maha
menjalankan ajaran agama yang Esa atas penciptaan bahasa jawa Serang
dianutnya sebagai bahasa daerah dan unsur budaya
bangsa serta alat komunikasi masyarakat
penuturnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1 Memiliki perilaku peduli dan tanggung
tanggung jawab, santun, peduli, percaya jawab dalam melestarikan jenis
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, permainan tradisional Jawa Banten.
teman, tetangga, dan guru (Tema 1)
2.2 Memiliki perilaku tanggung jawab,
peduli, dan santun menanggapi berbagai
peristiwa dalam kehidupan. (Tema 2)
2.3 Memiliki perilaku peduli dan tanggung
jawab dalam menanggulangi berbagai
peristiwa. (Tema 3)
2.4 Memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam menyampaikan
pendapat tentanghidup rukun dengan
keluarga, teman, dan guru. (Tema 4)
2.5 Memiliki perilaku peduli dan taggung
jawab terhadap pentingnya kesehatan
dan obat-obatan tradisional. (Tema 5)
2.6 Memiliki perilaku peduli, tanggung
jawab, dan rasa cinta dan bangga sebagai
bangsa Indonesia. (Tema 6)
2.7 Memiliki perilaku peduli, dan
tanggung jawab pembantu masyarakat
yang menghadap peristiwa
(musibah/bencana) dalam rangka
kehidupan berbangsa dan bernegara.
(Tema 7)
2.8 Memiliki perilaku peduli dan tanggung
jawab terhadap lingkungan alam. (Tema
8)
3 Memahami pengetahuan faktual dengan 3.1 Mengetahui dan memahami teks
cara mengamati dan mencoba deskripsi tentang jenis permainan
[mendengar, melihat, membaca] serta tradisional Banten. (Tema 1)
menanya berdasarkan rasa ingin tahu 3.2 Mengamati dan menggali informasi
secara kritis tentang dirinya, makhluk dalam teks tembang tentang berbagai
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan peristiwa dalam kehidupan yang
benda- benda yang menggunakan aksara Banten (Tema 2)
64
dijumpainya di rumah, sekolah, dan 3.3 Mengamati teks deskripsi tentang istilah-
tempat bermain istilah peristiwa dalam kehidupan yang
menggunakan aksara Banten. (Tema 3)
3.4 Menggali informasi dalam teks
percakapan pendek tentang hidup
rukun dengan keluarga, teman, dan
guru. (Tema 4)
3.5 Menggali isi teks bahasan tentang
pentingnya kesehatan dan obat-obatan
tradisi. (Tema 5)
3.6 Menggali informasi dalam teks bahasan
tentang cinta dan bangga sebagai bangsa
Indonesia. (Tema 6)
3.7 Mengapresiasi teks Cerpen tentang suatu
peristiwa (musibah/ bencana) (Tema 7)
3.8 Menggali isi teks dongeng tentang
asal-usul suatu tempat. (Tema 8)
3. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 3.1 Mengolah dan memperagakan isi teks
ahasa yang jelas dan logis dan deskripsi tentang jenis nyanyian/
sistematis, dalam karya yang estetis permainan tradisional Jawa Banten
dalam gerakan yang mencerminkan dengan berbahasa jawa Serang yang baik.
anak sehat, dalam tindakan yang (Tema 1)
mencerminkan perilaku anak dalam 3.2 Melantunkan teks tembang tentang
beriman dan berakhlak mulia berbagai peristiwa dalam kehidupan
dengan baik. (Tema 2)
3.3 Menuliskan istilah-istilah peristiwa alam
menggunakan aksara Banten dengan baik
dan benar. (Tema 3)
3.4 Mengolah dan memperagakan isi teks
percakapan pendek tentang hidup rukun
dengan keluarga, teman, dan guru dengan
bahasa jawa Serang yang baik. (Tema 4)
3.5 Menjelaskan isi teks bahasan tentang
pentingnya obat- obatan tradisional
dalam bahasa jawa Serang secara lisan
dan tulis. (Tema 5)
3.6 Mengolah dan menjelaskan isi teks
bahasan tentang cinta dan bangga
sebagai bangsa Indonesia. (Tema 6)
3.7 Menceritakan isi teks carpon tentang
peristiwa, bencana alam, atau
musibah lainnya dengan bahasa jawa
Serang yang baik secara lisan dan tulis.
3.8 Menceritakan isi teks dongeng tentang
asal-usul suatu tempat. (Tema 8)

KELAS VI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menerima, menghargai, dan 1.1 Menerima anugrah Tuhan Yang
menjalankan ajaran agama yang dianutnya Maha Esa atas penciptaan bahasa jawa
Serang sebagai bahasa daerah dan unsur

65
budaya bangsa
serta alat komunikasi masyarakat
penuturnya
2. Memiliki perilaku jujur,disiplin,tanggung 2.1 Memiliki perilaku peduli terhadap
jawab, santun, peduli, percaya diri dalam penyelamatan makhluk sebagai ciptaan
berinteraksi dengan keluarga, teman, Tuhan YME (Tema 1)
tetangga, dan guru 2.2 Memiliki perilaku santun dalam
memelihara dan membina Persatuan
dalam perbedaan bangsa. (Tema 2)
2.3 Memiliki perilaku peduli terhadap
jasa-jasa tokoh perjuangan pembela
kebenaran (pahlawan Banten) (Tema 3)
2.4 Memiliki perilaku peduli dan rasa ingin
tahu tentang tokoh dan penemu. (Tema
4)
2.5 Memiliki perilaku tanggung jawab dan
peduli menghadapi pengaruh globalisasi
terhadap lingkungan dan kehidupan
manusia. (Tema 5)
2.6 Memiliki perilaku tanggung jawab,
peduli, dan disiplin dalam berwirausaha.
(Tema 6)
2.7 Memiliki perilaku peduli, disiplin, dan
tanggung jawab dalam menjaga
memeliharan kesehatan masyarakat.
(Tema 7)
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3.1 Memahami dan mencermati teks narasi
cara mengamati dan mencoba dengar, tentang penyelamatan makhluk. (Tema
melihat, membaca] serta menanya 1)
berdasarkan rasa ingin tahu secara 3.2 Memahami isi teks tembang
kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan tentang kehidupan berbangsa dan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- bernegara (Tema 2)
benda yang dijumpainya di rumah, 3.3 Mengamati teks narasi tentang tokoh
sekolah,dan tempat bermain dan penemu secara mandiri kemudian
mengolah dan menuliskan kembali
dengan kata-kata sendiri (Tema 3)
3.4 Mengamati teks dongeng (sage)
tentang perjuangan seorang tokoh
pemberani pembela kebenaran.
(Tema 3a )
3.5 Menggali informsi dari teks deskripsi
tentang pengaruh globalisasi terhadap
lingkungandan kehidupan manusia.
(Tema 4)
3.6 Menggali informasi dalam teks deskripsi
tentang berwira usaha. (Tema 5)
3.7 Mencermati dan memahami teks pidato
tentang menjaga memeliharan kesehatan
masyarakat. (Tema 6)
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4.1 Mengolah dan menulis teks prosa
bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, fiksi tentang penyelamatan makhluk
66
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam dengan bahasa jawa Serang yang baik.
tindakan yang mencerminkan perilaku anak (Tema 1)
beriman dan berakhlak mulia 4.2 Melantunkan isi teks tembang
tentang kehidupan berbangsa dan
bernegara (Tema 2)
4.3 Mengolah dan menyajikan teks narasi
tentang tokoh dan penemu secara
mandiri dalam bahasa Jawa Banten
yang baik. (Tema 3)
4.4 Menceritakan isi teks dongeng (sage)
tentang perjuanganseorang tokoh
pemberani pembela kebenaran
(pahlawan) (Tema 4)

4.5 Mengolah dan menjelaskan isi teks


d eskripsi tentang pengaruh globalisasi
terhadap lingkungan dan kehidupan
manusia dalam bahasa jawa Serang
secara lisan dan tulis. (Tema 5)
4.6 Mengolah dan menjelaskan informasi
yang ada dalam teks deskripsi tentang
berwirausaha dengan bahasa jawa
Serang yang baik secara lisan dan tulis.
(Tema 6)
4.7 Menyusun dan menyajikan teks pidato
tentang menjaga dan memelihara
kesehatan masyarakat dengan bahasa
jawa Serang yang baik. (Tema 7)

2. Bahasa Sunda
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk Muatan Lokal Bahasa Sunda
adalah sebagai berikut:

KELAS I

1. Menyimak (ngaregepkeun)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


1.1 Mampu memahami dan 1.2.1 Membedakan bunyi bahasa Sunda
menangggapi bunyi bahasa 1.2.2 Melakukan perintah sederhana
(sora basa), perintah (parentah) 1.2.3 Menanggapi dengan perbuatan
sederhana, perbuatan, dan 1.2.4 Memahami isi dongeng
dongeng yang dilisankan.

67
2. Berbicara (Nyarita)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


1.2 Mampu mengungkapkan 1.2.1 Meminta izin
pikiran, perasaan, dan 1.2.2 Memperkenalkan diri
keinginan secara lisan 1.2.3 Bercakap-cakap dengan teman
dalam meminta izin, 1.2.4 Menyebutkan berbagai gambar benda
memperkenalkan diri 1.2.5 Menerangkan berbagai jenis gambar
(ngawanohkeun), peristiwa
bercakap-cakap
(paguneman),
menyebutkan dan
menerangkan gambar.

3. Membaca (maca)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


1.3 Mampu memahami dan 1.3.1 Membaca kata-kata lepas yang
menanggapi tulisan dengan mengandung kata asal dwisuku (dua
membaca kata-kata lepas, kalimat engang)
lepas, dan paragraf pendek. 1.3.2 Membaca kalimat lepas dua kata
1.3.3 Membaca kalimat lepas tiga kata
1.3.4 Membaca paragraf pendek tiga kalimat

4. Menulis (nulis)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


1.4 Mampu menulis atau menyalin 1.4.1 Menyalin huruf lepas
huruf lepas, suku kata (engang), 1.4.2 Menyalin suku kata
dan kalimat sederhana. 1.4.3 Menyalin kata dwisuku
1.4.4 Menyalin kata trisuku .
1.4.5 Menyalin kalimat sederhana

KELAS II
68
1. Menyimak (ngaregepkeun)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


2.1 Mampu memahami dan menanggapi 2.1.1 Menyimak tata cara atau tata tertib
wacana lisan dengan menyimak tata belajar
tertib, penjelasan, dongeng, dan 2.1.2 Menyimak penjelasan tentang cara
kakawihan. hidup sehat
2.1.3 Menyimak dongeng
3.2.4 Menyimak kakawihan

2. Berbicara (nyarita)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


2.2 Mampu mengungkapkan pikiran, 2.2.1 Mengajak teman
perasaan, dan keinginan secara lisan 2.2.2 Berjanji dengan teman
dalam mengajak, berjanji, 2.2.3 Memperkenalkan teman
memperkenalkan, mengundang, dan 2.2.4 Mengundang teman
bertamu. 2.2.5 Bertamu ke rumah teman

3. Membaca (maca)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


2.3 Mampu memahami dan menanggapi 2.3.1 Membaca nyaring (bedas) deskripsi
bacaan dengan membaca nyaring, 2.3.2 Membaca bersuara (nyoara)
membaca bersuara, membaca/ eksposisi
menembangkan kakawihan, dan 2.3.3 Membaca/menembangkan
dongeng. kakawihan
2.3.4 Membaca dongeng

4. Menulis (nulis)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


2.4 Mampu mengungkapkan pikiran, 2.4.1 Menulis kalimat berhuruf kapital
perasaan, dan keinginan secara 2.4.2 Menulis/menyalin kalimat sederhana
tertulis dengan menulis, menyusun, 2.4.3 Menyusun kalimat sederhana
dan menyempurnakan kalimat, serta 2.4.4 Menyempurnakan kalimat dengan
menyalin paragraf pendek. menggunakan tanda koma dan tanda
titik
2.4.5 Menyalin paragraf pendek

KELAS III

1. Menyimak (ngaregepkeun)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

69
3.1 Mampu memahami dan menanggapi 3.1.1 Menyimak bahasan tentang kesehatan
wacana lisan melalui menyimak dan makanan
bahasan, dongeng fabel, dan 3.1.2 Menyimak bahasan tentang
kakawihan. kebersihan dan pakaian
3.1.3 Menyimak dongeng fabel (dongéng
sato)
3.1.4 Menyimak kakawihan

2. Berbicara (nyarita)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


3.2 Mampu mengungkapkan pikiran, 3.2.1 Menyapa teman
perasaan, dan keinginan secara lisan 3.2.2 Meyakinkan teman
dalam menyapa, meyakinkan, 3.2.3 Bercakap-cakap tentang jenis
bercakap-cakap, dan menceritakan binatang
gambar. 3.2.4 Bercakap-cakap tentang jenis
makanan
3.2.5 Menceritakan gambar berseri

3. Membaca (maca)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


3.3 Mampu memahami dan menanggapi 3.3.1 Membaca dalam hati karangan
bacaan melalui membaca dalam hati eksposisi
dan membaca nyaring. 3.3.2 Membaca nyaring karangan deskripsi
3.3.3 Membaca nyaring (maca bedas) puisi
3.3.4 Membaca nyaring carita pondok

4. Menulis (nulis)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

70
3.4 Mampu mengungkapkan pikiran, 3.4.1 Menulis kalimat berita (kalimah
perasaan, dan keinginan secara tertulis wawaran)
dalam menulis kalimat dan paragraf 3.4.2 Menulis kalimat luas (kalimah
pendek. jembar)
3.4.3 Menulis kalimat tanya (kalimah
pananya)
3.4.4 Menulis kalimat perintah (kalimah
paréntah)
3.4.5 Menulis paragraf pendek dengan
menggunakan ejaan

KELAS IV

1. Menyimak (ngaregepkeun)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


4.1 Mampu memahami dan menanggapi 4.1.1 Menyimak pengumuman
wacana lisan melalui menyimak 4.1.2 Menyimak dongeng
pengumuman (béwara), dongeng, 4.1.3 Menyimak guguritan
dan guguritan.

4. Berbicara (nyarita)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


4.2 Mampu mengungkapkan pikiran, 4.2.1 Menyampaikan permintaan
perasaan, dan keinginan secara lisan 4.2.2 Menegur
dalam meminta, menegur, 4.2.3 Mengkritik atau memuji
mengkritik atau memuji, bercakap- 4.2.4 Bercakap-cakap
cakap, bercerita, dan menceritakan 4.2.5 Bercerita tentang kegemaran
benda. 4.2.6 Menceritakan benda di lingkungan

71
3. Membaca (maca)

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
4.3 Mampu memahami dan menanggapi 4.3.1 Membaca cepat
bacaan melalui membaca cepat, teks 4.3.2 Membaca teks percakapan
percakapan, carita pondok, dan 4.3.3 Membaca carita pondok
guguritan. 4.3.4 Membaca guguritan

4. Menulis (nulis)

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
4.4 Mampu mengungkapkan pikiran, 4.4.1 Menulis pengumuman
perasaan, dan keinginan secara tertulis 4.4.2 Menulis pengalaman
melalui menulis pengumuman, 4.4.3 Menulis narasi
pengalaman, narasi, deskripsi, dan 4.4.4 Menulis deskripsi
eksposisi. 4.4.5 Menulis eksposisi

KELAS V

1. Menyimak (ngaregepkeun)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


5.1 Mampu memahami dan 5.1.1 Menyimak penjelasan dari
menanggapi wacana lisan narasumber
melalui menyimak penjelasan, 5.1.2 Menyimak pesan lewat tatap muka atau
pesan, dan dongeng. telepon
5.1.3 Menyimak dongeng

2. Berbicara (nyarita)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

72
5.2 Mampu mengungkapkan pikiran, 5.2.1 Mendeskripsikan benda atau alat
perasaan, dan keinginan secara lisan 5.2.2 Berwawancara dengan narasumber
dalam mendeskripsikan, 5.2.3 Menyampaikan pendapat tentang
berwawancara, berpendapat, persoalan faktual
menanggapi, menyimpulkan, 5.2.4 Menanggapi suatu persoalan atau
dan memerankan. peristiwa
5.2.5. Menyimpulkan isi percakapan
5.2.6 Memerankan drama pendek
3. Membaca (maca)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


5.3 Mampu memahami dan 5.3.1 Membaca dalam hati bahasan
menanggapi bacaan melalui 5.3.2 Membaca nyaring sajak
membaca dalam hati dan 5.3.3 Membaca carita pondok
membaca nyaring.

4. Menulis (Nulis)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


5.4 Mampu mengungkapkan pikiran, 5.4.1 Menyusun paragraf
perasaan, dan keinginan secara 5.4.2 Meringkas bacaan
tertulis dalam menyusun 5.4.3 Menulis surat
paragraf, meringkas bacaan, 5.4.4 Menulis narasi
menulis surat, narasi, deskripsi, 5.4.5 Menulis deskripsi
dan eksposisi. 5.4.6 Menulis eksposisi

KELAS VI

1. Menyimak (ngaregepkeun)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


6.1 Mampu memahami 6.1.1 Menyimak nasihat
dan menanggapi 6.1.2 Menyimak berita radio/TV
wacana lisan melalui 6.1.3 Menyimak dongeng
menyimak
nasihat, berita radio/
televisi, dan
dongeng.

2. Berbicara (nyarita)

73
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
6.2 Mampu mengungkapkan pikiran, 6.2.1 Menceritakan hasil pengamatan
perasaan, dan keinginan secara 6.2.2 Membahas isi buku
lisan dalam 6.2.3 Mengeritik dengan alasan
menceritakan hasil 6.2.4 Berpidato (biantara)
pengamatan, membahas 6.2.5 Berdiskusi (sawala)
buku, mengeritik, 6.2.6 Memerankan drama anak-anak
berpidato, berdiskusi,
dan memerankan drama.

3. Membaca (maca)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


6.3 Mampu memahami dan 6.3.1 Membaca sekilas
menanggapi bacaan melalui 6.3.2 Membaca cepat
membaca sekilas (skimming), 6.3.3 Membaca intensif
membaca cepat, dan membaca
intensif.
4. Menulis (nulis)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


6.4 Mampu mengungkapkan pikiran, 6.4.1 Mengisi formulir
perasaan, dan keinginan secara 6.4.2 Melengkapi karangan
tertulis dalam mengisi formulir, 6.4.3 Menuliskan kejadian
melengkapi karangan, menulis 6.4.4 Menuliskan berita
kejadian, berita, riwayat hidup, 6.4.5 Menulis riwayat hidup
dan pidato. 6.4.6 Menulis pidato (biantara)

3. Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)


Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk Muatan Lokal Baca Tulis Al-
Qur’an adalah sebagai berikut:
STANDAR
I. KLS SMT KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
Mengenal huruf-huruf1.1.Membaca huruf-huruf tunggal berharokat fatah
1
dalam Al-Qur’an 1.2.Menebalkan huruf hijaiyah
I
Mengenal huruf- 2.1.Membaca makhraj huruf yang berdekatan
2
huruf dalam Al-Qur’an 2.2.Meniru huruf hijaiyah
Mengenal huruf-huruf 3.1. Membaca huruf hijaiyah bersambung
1
dalam Al-Qur’an 3.2. Menyambung huruf hijaiyah
II 4.1.Membaca huruf hijaiyah bersambung
Mengenal huruf dan kata-
2 4.2.Menulis kata-kata pilihan dalam
kata dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an

74
5.1. Membaca bacaan pendek dan panjang dari fatah
Mengenal ayat-ayat Al- yang diikuti alif dan fatah berdiri
1
Qur’an 5.2. Menulis kalimat sederhana (1 ayat) dalam Al-
Qur’an
III
6.1. Membaca tanda baca kasrah, fatah, dan sukun
Mengenal ayat-ayat Al- dalam kalimat Al-Qur’an
2
Qur’an 6.2. Menulis kalimat sederhana (2 ayat atau lebih)
dalam Al-Qur’an
7.1. Membaca bacaan tanwin, ya sukun, wau sukun,
mim sukun, nun sukun, qolqolah, dan huruf-
Mengenal surat dalam Al-
1 huruf lainnya yang berharokat sukun
Qur’an
7.2. Membaca QS. Al-Fatihah dan Al-Ikhlas
IV
7.3. Menulis satu surat pendek
8.1. Membaca bacaan idzhar
Mengenal surat dalam Al-
2 8.2. Membaca QS. Al-Kautsar, An-Nashr, Al-‘Ashr
Qur’an
8.3. Menulis satu surat yang agak panjang
9.1. Membaca Al-Qur’an yang terdapat hukum alif
Mengenal surat dalam Al- lam, tanda waqof, dan mad far’i
1
Qur’an 9.2. Membaca QS. Al-Lahab dan Al-Kafirun
9.3. Menulis surat yang panjang
V
10.1.Membaca AAl-Qur’an yang mengandung
Mengenal surat dalam Al- hukum idgham dan lapadz jalalah
2
Qur’an 10.2.Membaca QS. Al-Ma’un dan Al-Fiil
10.3.Menulis surat yang panjang
11.1.Membaca Al-Qur’an yang mengandung
hukum Iqlab
Mengenal surat dalam Al-
1 11.2.Membaca QS. Al-Qadr dan Al-‘Alaq ayat 1-
Qur’an
5
VI 11.3.Menulis surat yang panjang
12.1. Membaca huruf-huruf dalam fawatihussuwar
Mengenal surat dalam Al-
12.2. Membaca QS. Al-Maidah ayat 3 dan Al-Hujurat
2
Qur’an ayat 13
12.3. Menulis surat yang panjang

D. Kalender Pendidikan
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu dan pemetaan beban belajar untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Permulaan tahun pelajaran adalah
waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah
jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh
matapelajaran termasuk muatan lokal. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk
tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud.

75
Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan
hari libur khusus.
Sesuai dengan Standar Isi, maka dalam Pengembangan Kalender Pendidikan SD
Negeri ... mengacu pada rambu-rambu sebagai berikut:
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni
tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala
Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
3. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan dikembangkan oleh masing-
masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada
dokumen Standar Isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah
daerah.
1. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan
ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKAN
No Kegiatan Alokasi Waktu Kegiatan
1 Minggu Efektif Digunakan untuk Kegiatan
Belajar 34-38 minggu Pembelajaran Efektif pada setiap
Satuan Pendidikan
2 Jeda Tengah Maksimal 2 Satu minggu setiap semester
Semester minggu
3 Jeda Antar Maksimum 2 Antara semester 1 dan semester 2
Semester minggu
4 Libur akhir tahun Maksimum 3 Digunakan untuk menyiapkan kegiatan
pelajaran minggu dan administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran
5 Hari libur 12 hari Daerah khusus yang memerlukanlibur
keagamaan (maksimal 2 keagamaan lebih lama dapat
minggu) mengaturnya sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar
6 Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan peraturan
umum/nasional minggu Pemerintah
7 Hari libur khususMaksimum Untuk satuan pendidikan dengan ciri
1minggu kekhususan masing masing
8 Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang
sekolah/madrasah minggu diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan
76
waktu pembelajarn efektif

2. Kalender Pendidikan Semester 1


Juli 2017 Jml HBE Tanggal Uraian Kegiatan
Minggu 2 9 16 23 30 1-16 Libur Kenaikan Kelas 2016/2017
Senin 3 10 17 24 31 3 17 - 31 Hari Belajar Efektif (HBE)
Selasa 4 11 18 25 2
Rabu 5 12 19 26 2
Kamis 6 13 20 27 2
Jum’at 7 4 21 28 2
Sabtu 1 8 15 22 29 2
JUMLAH 13
Agustus 2017 Jml HBE Tanggal Uraian Kegiatan
Minggu 6 13 20 27 17 HUTRI 2017
Senin 7 14 21 28 4
Selasa 1 8 15 22 29 5
Rabu 2 9 16 23 30 5
Kamis 3 10 17 24 31 4
Jum’at 4 11 18 25 4
Sabtu 5 12 19 26 4
JUMLAH 26

September 2017 Jml HBE Tanggal Uraian Kegiatan


Minggu 3 10 17 24
Senin 4 11 18 25 4 1 Hari Raya IdhulAdha
Selasa 5 12 19 26 4 21 Tahun Baru Islam
Rabu 6 13 20 27 4
Kamis 7 14 21 28 3
Jum’at 1 8 15 22 29 4
Sabtu 2 9 16 23 30 5
JUMLAH 24
Oktober 2017 Jml HBE Tanggal Uraian Kegiatan
Minggu 1 8 15 22 29
Senin 2 9 16 23 30 4 9-14 UlanganTengah Semester
Selasa 3 10 17 24 31 4
Rabu 4 11 18 25 3
Kamis 5 12 19 26 3
Jum’at 6 13 20 27 3
Sabtu 7 14 21 28 3
JUMLAH 20
Nopember 2017 Jml HBE Tanggal Uraian Kegiatan
Minggu 5 12 19 26
Senin 6 13 20 27 4
Selasa 7 14 21 28 4
Rabu 1 8 15 22 29 5
Kamis 2 9 16 23 30 5
Jum’at 3 10 17 24 4
Sabtu 4 11 18 25 4
JUMLAH 26
Desember 2017 Jml HBE Tanggal Uraian Kegiatan
Minggu 3 10 17 24 31 23-30
Libur Semester I
Senin 4 11 18 25
Selasa 5 12 19 26 25 Libur Hari Natal
Rabu 6 13 20 27 26 Cuti Bersama Hari Natal
Kamis 7 14 21 28 4-9 Ulanagan Akhir Semester (UAS)
Jum’at 1 8 15 22 29

77
Sabtu 2 9 16 23 30
JUMLAH

3. Kalender Pendidikan Semester 2


Januari 2018 Jml HBE Tanggal Uraian Kegiatan
Minggu 7 14 21 28 1 Tahun Baru
Senin 1 8 15 22 29 4 1-6 Libur Semester 1
Selasa 2 9 16 23 30 4
Rabu 3 10 17 24 31 4
Kamis 4 11 18 25 3
Jum’at 5 12 19 26 3
Sabtu 6 13 20 27 3
JUMLAH 21

Februari 2018 Jml HBE Tanggal Uraian Kegiatan


Minggu 5 12 19 26
Senin 6 13 20 27 4 16 Libur Resmi Nasional
Selasa 7 14 21 28 4
Rabu 1 8 15 22 4
Kamis 2 9 16 23 3
Jum’at 3 10 17 1 24 4
Sabtu 4 11 18 6 25 4
JUMLAH 23
Maret 2018 Jml HBE Tanggal Uraian Kegiatan
Minggu 4 11 18 25
Senin 5 12 19 26 3 5-10 Ulangan Tengah Semester
Selasa 6 13 20 27 3 19-24 Tes Kemampuan Dasar Kls III
Rabu 7 14 21 28 3
Kamis 1 8 15 22 29 4
Jum’at 2 9 16 23 30 4
Sabtu 3 10 17 24 31 4
JUMLAH 21
April 2018 Jml HBE Tanggal Uraian Kegiatan
Minggu 1 8 15 22 29 13 Libur Nasional
Senin 2 9 16 23 30 5
Selasa 3 10 17 24 4
Rabu 4 11 18 25 4
Kamis 5 12 19 26 4
Jum’at 6 13 20 27 3
Sabtu 7 14 1 21 28 4
6
JUMLAH 24
Mei 2018 Jml HBE Tanggal Uraian Kegiatan
Minggu 6 13 20 27 1 Libur Nasional
Senin 7 14 21 28 10 Libur Nasional
Selasa 1 8 15 22 29 29 Libur Nsional
Rabu 21 9 16 23 1
30 2-12 PerkiraanUAS/US
Kamis 36 10 17 24 6
31 21-26 Ulangan Kenaikan Kelas
Jum’at 4 11 1 18 25
Sabtu 5 12 6 19 26
JUMLAH

Juni 2018 Jml HBE Tanggal Uraian Kegiatan

78
Minggu 3 10 17 24 1 Libur Nasional
Senin 4 11 18 25 8 Pembagian Raport
Selasa 5 12 19 26 9-30 Libur Semester II
Rabu 6 13 20 27
Kamis 7 14 21 28
Jum’at 1 8 15 22 29
Sabtu 21 9 16 23 30
6 JUMLAH

E. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


Syarat kenaikan kelas maupun kelulusan siswa harus memenuhi syarat ketuntasan.
1. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar berkaiatan langsung dengan penilaian. PP No. 19 tahun
2005 jo PP 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendikbud
No. 20 tahun 2007 yang diperbarui Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah mengatur tentang penilaian yang terdiri
atas penilaian hasil belajar oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik
Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis
ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan
kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan
kompetensi dasar dan standar kompetensi. Kriteria ketuntasan minimal setiap
Kompetensi Dasar (KD) dapat dilihat dalam capaian kompetensi pada diagram
berikut:

Nilai Kompetensi
Predikat
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Baik V - -
Cukup - V V
Keterangan:
2. Katagori untuk Kompetensi sikap berdasarkan hasil observasi selama satu
semester berjalan.
3. Katagori untuk Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan berdasarkan KKM
satuan pendidikan.
4. KKM terendah adalah KKM terkecil dari semua jenjang dan semua kelas.
5. Penentuan Interval Predikat dari Cukup, Baik, dan Sangat Baik ditentukan
dengan rumus:
79
100 – KKM terendah
KKM Satuan Pendidikan = 3

6. Pada KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum tuntas
belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator
minimal nilai CUKUP dari hasil tes formatif. Pada KD pada KI-1 dan KI-2,
ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap,
yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B)
menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan.
7. Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah pada KI-3 dan KI-4: diberikan
remedial individual sesuai dengan kebutuhan kepada peserta didik yang
memperoleh nilai kurang dari CUKUP; Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan
kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta
didik yang memperoleh nilai CUKUP atau lebih dari CUKUP;
8. Pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan apabila
lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari CUKUP. Untuk KD
pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum profil
sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (paling tidak oleh guru
matapelajaran, guru BK, dan orang tua).
9. Secara rinci aturan pelaksanaan penilaian mengacu pada Pedoman Penilaian yang
dikeluarkan oleh Kemendikbud sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan
dokumen kurikulum ini.
2. Kriteria Kenaikan Kelas, Kelulusan
a. Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kenaikan
kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter genap, dengan
pertimbangan seluruh KD yang belum tuntas pada semester ganjil saat semester
genap belum berakhir. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery
learning). Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan
KKM yang ditetapkan, maka yang bersangkutan harus mengikuti pembelajaran
remidial sampai yang bersangkutan mampu mencapai standar ketuntasan.
Seorang peserta didik dapat dinyatakan NAIK KELAS jika memenuhi syarat
berikut:
1) Mencapai ketuntasan belajar minimal atau sama dengan KKM Satuan
Pendidiklan.
80
2) Jika terdapat nilai di bawah KKM sebanyak-banyaknya hanya pada dua mata
pelajaran.
3) Peserta didik dinyatakan TIDAK NAIK KELAS apabila yang bersangkutan
salah satu atau lebih Mata Pelajaran tidak mencapai ketuntasan belajar minimal
(KKM) lebih dari 5% ;
4) Peserta didik dinyatakan TIDAK NAIK KELAS apabila yang bersangkutan
tidak mencapai ketuntasan belajar minimal meliputi 3 (tiga) Mata Pelajaran atau
lebih walaupun selisihnya kurang dari 5%;
5) Peserta didik dinyatakan TIDAK NAIK KELAS jika budi pekerti, akhlak mulia,
dan kepribadian secara keseluruhan KURANG BAIK.
6) Peserta didik dinyatakan TIDAK NAIK KELAS jika perolehan nilai
ektrakurikuler wajib selama 2 semester kurang memuaskan dan yang
bersangkutan tidak mengikuti kegiatan tambahan yang diselenggarakan sekolah.
7) Aturan lain yang tidak diatur dalam kurikulum ini diatur tersendiri dalam rapat
dewan pendidik.

b. Kriteria Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 jo PP 32/2013 jo PP 13/2015 Pasal 72
Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan
dasar dan menengah setelah:
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) mengikuti semua pelaksanaan Ujian;
3) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
4) memperoleh nilai akhir minimal sama dengan Standar Nilai Minimal

BAB V
EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM DAN PELAPORAN

Kurikulum SD Negeri ... yang telah tersusun ini akan menjadi pedoman bagi sekolah
dan menjadi acuan seluruh stake holders sekolah selama 1 tahun pelajaran 2017/2018. Sesuai
dengan tuntutan Pengelolaan Mutu Pendidikan, maka penyesuaian-penyesuaian akan terus

81
dilakukan terutama pada proses adaptasi/adopsi dan pengayaan kurikulum sehingga dapat
menghasilkan mutu lulusan yang setara dengan mutu lulusan dari sekolah unggul.
Sejalan dengan harapan di atas, maka dukungan dari berbagai pihak akan terus
dibutuhkan demi pencapaian terget yang diharapkan. Tanpa dukungan yang nyata tentu akan
berat bagi sekolah untuk memenuhi harapan semua pihak. Oleh karena itu, kita semua
berharap ada sinergi seluruh potensi stake holders sekolah dalam mencapai tujuan yang
dimaksud.
Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan dan keberhasilan kurikulum, maka
evaluasi ditekankan pada dua aspek yaitu evaluasi keterlaksanaan kurikulum dan evalusi
keberhasilan mewujudkan mutu lulusan.
A. Evaluasi Keterlaksanaan
Lembar evaluasi Keterlaksanaan
Kesesuai dengan rencana
dengan pelakanaan
No Pelaksanaan Di Di
Penuhi
bawah atas
Target
target target
1. Analisis Konteks
2. Pengelolaan Mutu Pendidikan (PMP)
3. Pengelolaan Pemetaan Beban Belajar
4. Pemetaan Target Mutu Lulusan penuhi SKL

5. Perumusan Rencana Pembelajaran


6. Peningkatan Kompetensi Pendidik sesuai dengan
kebutuhan pelaksanaan kurikulum

Diakhiri dengan penarikan kesimpulan dan rekomendasi tindak lanjut perbaikan mutu.

B. Evaluasi Keberhasilan

SEKOLAH DASAR Pencapaian Kompetensi


Indikator Pencapaian Keunggulan
Dimensi Lulusan
Lulusan SD
Contoh Di Penuhi Di atas
bawah standar standar

82
standar
TARGET MUTU LULUSAN
Sikap 1. Memiliki karakter
kepemimpinan yang amanah.
2. Bertanggung jawab terhadap
pekerjaan.
3. Berdisiplin waktu.
4. Mehargai sesama dengan penuh
kesantunan
5. .......................................................
6. .......................................................
7.....................................................
Pengetahuan 1. Meraih nilai tertinggi ... dalam
Ujian Sekolah
2. Mengintegrasikan kecakapan
berpikir saintifik dan inovatif
dalam berkarya.
3. Mengintegrasi pengetahuan
faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif
dalam mengembangkan
kesiapan diri dalam melalui
proses pendidikan
berkelanjutan.
4. Menjuarai lomba bidang sain
tingkat .......
5. .......................................................
6. .......................................................
7. ...................................................
Keterampilan 1. Menghasilkan produk belajar
yang bermanfaat untuk
kehidupan siswa.
2. Menghasilkan karya yang
relevan dengan materi

83
pelajaran dengan dukungan
teknologi informasi
3. Memiliki kecakapan berbahasa
daerah
4. Berkomunikasi dengan bahasa
Indonesia, Jawa, dan Sunda
5. .......................................................

6. .......................................................

BAB VI
PENUTUP

Kurikulum yang dirumuskan oleh SDN .... UPTD Pendidikan dan Kebudayaan
Kecamatan ...., Kabupaten Serang, didasarkan dari beberapa masukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku yang melibatkan seluruh Stakeholder sekolah dengan harapan dapat
meningkatkan mutu pendidikan dasar. Oleh sebab itu, dijadikan sebagai acuan dalam Proses
Pendidikan yang berlangsung di SDN ...., UPTD Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan ....
Kabupaten Serang.
Pada dasarnya pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara Orang tua,
Masyarakat, dan Pemerintah. Adapun pendidikan yang berlangsung di Kelas menjadi
tanggung jawab guru. Oleh karena itu para guru harus memiliki kemampuan dan ketrampilan

84
dalam proses pembelajaran. Guru harus dapat mewujudkan apa yang telah dirumuskan secara
bersama.
Akhirnya semoga Kurikulum SDN ... ini dapat membawa perubahan pendidikan yang
sesuai dengan perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Serang, Juli 2017


Penyusun

85

Anda mungkin juga menyukai