K13 Ngaja
K13 Ngaja
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana pengaturan mengenai tujuan, sisi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pandidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pandidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh
satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada didaerah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19
tahun 2005 yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan
perubhan kedua dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Selanjutnya dijabarkan dengan Permendikbud Nomor 20 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Permendiknas Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi, Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian, dan Permendikbud Nomor 24 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 (UU No.20/tahun 2003)
tentang system pendidikan nasional dan PP No. 19 Tahun 2005 sebagabimana diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan perubahankedua dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan bahwa pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
Jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu
kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta berpedoman pada panduan
yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
1
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013; sebagaimana diubah dalam perubahan dengan Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2015
4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala sekolah/madrasah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A
Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikukulum 2013. Dipertegas dengan
Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2016 tentang Standar Komepensi dan Kompetensi Dasar.
14. Peraturan Bupati Serang Nomor 423.5/Kep.178-Huk.Org/2014 tanggal 21
Februari 2014 tentang Mata Pelajaran Muatan Lokal untuk jenjang pendidikan
SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs dan SMA/SMALB/SMK/MA Negeri dan
swasta sebagai mulok wajib di Kabupaten Serang
2
2. Menyediakan acuan bagi warga sekolah dalam mengembangkan program
pelaksanaan kurikulum 2013 agar dapat mencapai tujuan secara efektif dan
berkelanjutan.
3. Meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum dengan menyediakan
rumusan latar belakang, konsep, model implementasi, dan perangkat evaluasi
program.
4. Menyediakan instrumen untuk mengukur ketercapaian program.
5. Memberikan informasi kepada masyarakat terutama orang tua siswa untuk lebih
memahami dan mmberikan dukungan terhadap penyelenggaraan kurikulum 2013
pada tingkat satuan pendidikan secara terarah agar lebih berhasil guna.
6. Menyediakan acuan bagi para evaluator program pelaksanaan kurikulum 2013
dalam mengukur efektivitas program pelaksanaan kurikulum pada tingkat satuan
pendidikan.
c. bertanggungjawab,
1) ilmu pengetahuan,
3
2) teknologi,
3) seni, dan
4) budaya.
3. Dimensi Keterampilan
1) kreatif,
2) produktif,
3) kritis,
4
4) mandiri,
5) kolaboratif, dan
6) komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai denga tahap perkembanga anak yang relevan dengan
tugas yang diberikan.
pendidikan memperhatikan:
c. kesinambungan;
e. lingkungan.
5
BAB II
KONSEP KURIKULUM 2013
6
pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal,
nasional, regional, dan global di masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 berdasarkan enam prinsip utama, yaitu:
Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan.
Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti
yang bebas mata pelajaran.
Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.
Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti.
Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan
penilaian.
Penerapan kurikulum baru kami kembangkan sejalan dengan perubahan yang terus
berjalan baik pada lingkungan internal dan eksternal sekolah dalam menghadapi
globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia masa depan.
B. Analisis Konteks
Dinamika pembangunan bangsa telah berdampak timbulnya perubahan pada
lingkungan internal sekolah. Perkembangan ilmu pengetahuan, interaksi sosial yang cepat
berubah, dukungan teknologi televisi dan penggunaan handphone telah mengubah prilaku
warga sekolah secara nyata. Peradaban sekitar sekolah berubah pula dengan cepat.
Fenomena ini telah mendatangkan tantangan baru pada sistem pendidikan sekolah karena
sekolah menjadi bagian dari sistem social yang berubah mengikuti lingkungannya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat perubahan pada
ruang lingkup lokal, perkembangan dunia berubah makin menggelobal. Diajarkan atau
tidak diajarkan nilai-nilai keinternasional telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari para siswa. Oleh karena itu, siap tidak siap sekolah dihadapkan permasalahan untuk
menyelenggarakan pendidikan yang membekali siswa siap menghadapi tantangan hidup
masa kini dan pada masa depannya. Pembelajaran mejadi proses untuk penguatan
kompetensi siswa dalam penguasaan kearifan lokal, memperkuat jati diri bangsa dalam
konteks nasional, dan penguatan pada bersaing pada konteks global.
Pemenuhan kompetensi untuk kebutuhan siswa pada abad ke-21 menjadi salah satu
acuan sekolah agar lulusan memiliki daya saing tinggi pada ruang lingkup kehidupan
global.
7
Kebutuhan siswa berdasarkan kerangka kompetensi dalam dikelompokan pada
pengembangan hidup dan karir, belajar dan berinovasi, serta melek informasi dan
teknologi informasi.
Kompensi pengembangan hidup dan karir meliputi;
Memiliki daya fleksibelitas dan adaptif.
Menumbuhkan daya insiatif dan mandiri.
Mengembangkan kecerdasan sosial dan budaya.
Mengembangkan daya produktif dan akuntabel.
Mengembangkan kompetensi kepemimpinan dan tangggung jawab.
Mengembangkan kompetensi belajar dan berinovasi meliputi;
Terampil berkreasi dan berinovasi.
Terampil berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah.
Terampil berkomunikasi dan berkolaborasi untuk meningkatkan efektivitas belajar.
Teknologi komunikasi dan informasi berkembang cepat. Pada bidang ini siswa
perlu meningkatkan kompetensi dalam tiga bidang utama, yaitu;
Mampu mengelola informasi
Mampu menggunakan media
Terampil menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Karakteristik kompetensi abad 21 berdampak pada strategi pembelajaran. Untuk
mengembangkan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan siswa diperlukan strategi
pembelajaran yang sesuai sebagaimana terlihat dalam diagram di bawah ini.
8
Pembelajaran tidak hanya mengembangakn pengetahuan, namun perlu
menyeimbangkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap
dikembangkan terintegrasi dalam aktivitas belajar. Pengetahuan meliputi penguasaan
fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif sehingga siswa dapat mengembangkan
kreativitas dan inovasinya. Keterampilan meliputi berkomunikasi dan berkolaborasi,
keterampilan mendayagunakan informasi dan teknologi komunikasi, serta media. Karena
itu penilaian selain tes, juga termasuk portofolio yang menekankan pada pemanfaatan
umpan balik berdasarkan kinerja belajar peserta didik.
Pembelajaran harus terintegrasi dengan lingkungan sehingga siswa dapat
menggunakan fenomena lingkungan sekitar yang paling dekat dengan siswa sehingga
guru berkewenangan untuk membelajarkan siswa yang terintegrasi pada lingkungan
sekitarnya. Pembelajaran berbasis konteks dengan pendekatan kolaboratif sehingga siswa
mendapatkan pengalaman belajar yang relevan dengan konteks kehidupan.
Untuk itu diperlukan guru yang lebih professional yang dapat meningkatkan
pengetahuan, terampil berpikir kritis, dan sikap mental yang tangguh yang ditunjukkkan
dengan karater pribadi yang bertanggung jawab, memiliki jiwa sosial, toleran, berdisiplin,
tepat waktu, dan dapat menempatkan diri dengan baik dalam perubahan sosial yang
dinamis yang didukung dengan keimanan yang tangguh. Karena, itu sekolah perlu
menetapkan pencapaian standar nasional yang dinamis sehingga dapat beradaptasi
dengan kebutuhan pada tingkat global.
9
sekolah perlu menetapkan standar pencapaian yang ditunjang dengan harapan dan
keyakinan yang tinggi. Lebih tinggi daripada itu, sekolah akan membangun komitmen
yang lebih tinggi.
Pengembangan pola pikir diarahkan penyempurnaan pola pola tindak dalam
menerapkan prinsip sebagai berikut:
1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada
peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media
lainnya);
3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik
dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta
diperoleh melalui internet);
4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa
aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran
ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis
D. Rasional Kurikulum
Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif di tengah persaingan
antarbangsa yang semakin kritis. Dilihat dari kesiapan dunia pendidikan, sekolah kami
belum dapat menghasilkan mutu lulusan yang dapat bersaing kuat dalam dinamika
perkembangan nasional dan global.
1) Persepsi masyarakat terhadap kurikulum 2006
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
• Beban belajar siswa terlalu berat
• Kurang bermuatan karakter
10
2) Kondisi negatif yang berkembang pada ranah sosial
• Meningkatnya perkelahian pelajar
• Meningkatnya penggunaan narkoba.
• Meningkatnya prilaku yang menyimpang.
• Rendahnya toleransi dalam kehidupan sosial.
• Berkembangnya sadisme.
3) Kondisi persaingan pelajar dalam konteks lokal dan global.
• Pelajar Indonesia kalah bersaing dalam mengerjakan soal sepeti yang
digunakan oleh TIMSS dan PIRLS yang membagi soal-soalnya menjadi empat
katagori:
– Low mengukur kemampuan sampai level knowing
– Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
– High mengukur kemampuan sampai level reasoning
– Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete
information
• Lulusan satuan pendidikan belum menunjukkan daya saing kuat dalam
persaingan nasional dan global sebagaimana yang
• Keunggulan kompetitif siswa, guru, kepala sekolah, dan sekolah dalam konteks
provinsi, nasional, apalagi internasional belum tercapai.
• Nilai siswa dalam persaingan UN antar sekolah belum dalam posisi terbaik
pada tingkat kabupaten, provinsi, atau nasional.
• Rasa kebanggaan siswa terhadap sekolah belum mencapai tingkat keunggulan
karena sekolah masih kalah unggul dalam berbagai indikator mutu persaingan
antar sekolah.
4) Pada kelompok pendidik, pada tingkat satuan pendidikan masih terkendala dengan
kesenjangan Antara fakta dengan realita pada berbagai komponen berikut:
• Kompetensi dalam belum semua guru dapat merumuskan indikator pencapaian
kompetensi pada kecakapan berpikir level tinggi.
• Belum semua guru mampu merumuskan RPP secara mandiri untuk memenuhi
kebutuhan siswa belajar secara kreatif dan inovatif karena itu guru masih
memenuhi kebutuhan RPP dengan copy-paste.
• Belum semua guru dapat menerapkan strategi pembelajaran siswa aktif, kreatif,
inovatif, dan kompetitif.
11
• Belum semua guru terampil mengembangkan instrument penilaian yang
memenuhi kriteria standar level reasoning dan mengukur kemampuan sampai
level reasoning with incomplete information
• Kedalaman keluasan materi pelajaran meliputi tiga dimensi yang digambarkan
setiap level memiliki jalur yang berbeda.
E. Elemen Perubahan
Perubahan dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013, mengandung konsekuensi ada
pergeseran pokok pada standar SKL, isi, proses, dan penilaian. Agar menjadi dasar bagi
sekolah untuk penentuan program, perlu analisis yang lebih rinci Ada pun beberapa
komponen pergeseran penting dapat dilihat pada uraian berikut:
1. Pergeseran Kompetensi standar kompetensi lulusan (SKL)
Yang Lalu Elemen Perubahan
1) SKL, SK, KD, dan Indikator Terstruktur dalam SKL, Kompetensi
Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar, Indikator
Kompetensi (IK). Kompetensi inti
mengikat kompetensi-kompetensi dasar.
2) Faktual: Lebih menitikberatkan pada Menunjukkan perilaku yang
pengembangan kompetensi pada mencerminkan sikap orang beriman,
dimensi kognitif. berahlak mulia, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara epektif dengan lingkungan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak
yang efektif dan kreatif.
Memiliki pengetahuan faktual dan
konseptual yang berwawasan
kemanusiaan, lingkungan, kebangsaan,
kenegaraan, peradaban.
Pembelajaran mengembangkan
kemampuan menguasai fakta, konsep,
prosedur, metakognitif.
13
4) Secara faktual kurikulum masih Kurikulum holistik dan integratif
belum optimal memberikan kepada yang berfokus pada alam, sosial,
peserta didik untuk mempelajari dan budaya
permasalahan di lingkungan
masyarakatnya dan
mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
5) Secara faktual pembelajaran tematik Pendekatan pembelajaran tematik
di SD diberikan hanya di kelas I, II integratif pada semua jenjang kelas.
dan III saja.
6) Secara faktual dalam pembelajaran pembelajaran menggunakan pendekatan
siswa pada umumnya hanya saintifik, sehingga memiliki perilaku
menerima apa yang diberikan guru khas yang berkaitan dengan kebutuhan
saja, sehingga daya inisiatif dan siswa pada hidupnya, meliputi;
kreativitas berkarya yang tidak Domain sikap : menerima, mejalankan,
optimal. menghargai, menghayati, dan
mengamalkan.
Domain keterampilan: mengamati,
menanya, mencoba, mengolah, menyaji,
menalar, dan mencipta.
Domain pengetahuan: mengetahui,
memahami, menerapkan, menganalisis,
dan mengevaluasi.
7) Jumlah mata pelajaran untuk SD Jumlah mata pelajaran dikurangi, tetapi
sebanyak 10 mata pelajaran dan jam belajar untuk setiap mata pelajaran
untuk SMP 12 mata pelajaran maupun keseluruhan ditambah. Jumlah
mata pelajaran di SD menjadi 6 MP
dan untuk SMP menjadi 10 MP.
8) Jam belajar di SD untuk kelas I, II, Jam belajar di SD untuk kelas I, II, III
III masing masing 26, 27, dan 27 masing masing 30, 32, dan 34 jam, dan
jam, dan untuk kelas IV, V dan VI untuk kelas IV,V dan VI adalah 36 Jam
masing-masing 32 Jam Pelajaran Pelajaran
9) Secara faktual pembelajaran di kelas Pembelajaran kontekstual dan terpadu
masing-masing berdiri sendiri di SMP merupakan pemaduan materi
yang dipelajari dengan pengalaman
keseharian siswa akan menghasilkan
14
dasar-dasar pengetahuan yang
mendalam. Siswa akan mampu
menggunakan pengetahuannya untuk
menyelesaikan masalah-masalah baru
dan belum pernah dihadapinya dengan
peningkatan pengalaman sehingga
dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.dengan memadukan materi
pelajaran yang telah diterimanya di
sekolah.
10) Secara faktual TIK merupakan salah TIK menjadi media semua mata
satu mata pelajaran. pelajaran di SMP
F. Strategi Implementasi
Kepala sekolah merupakan salah satu penentu keberhasilan sekolah. Dalam
perannya kepala sekolah menjadi pemimpin perubahan, pemimpin pembelajaran, dan
arsitek pengembang kultur sekolah. Dalam ketiga peran penting ini kepala sekolah wajib
menetapkan tujuan yang jelas, memiliki strategi yang tepat untuk mencapi tujuan dan
menjamin bahwa recana yang ditetapkannya dapat berproses dan mencapai hasil yang
diharapkannya.
Keunggulannya ditentukan oleh keberhasilannya dalam memfasilitasi guru
mengajar dan murid belajar efektif. Kapasitas dan kapabelitas pengetahuan dan
keterampilan sangat menentukan. Oleh karena itu daya belajarnya perlu terus
dikembangkan agar adaptif dalam mengikuti perkembangan dan perubahan sistem
pembelajaran. Kunci suksesnya ada pada kemampuan mengembangkan sekolah sebagai
organisasi pembelajar.
Tugas kepala sekolah sebagai manajer dalam pengembangan kurikulum dan
kegiatan pembelajaran harus diarahkan pada tujuan pendidikan nasional dengan
mengembangkan perencanaan, melaksanakan, dan melakukan monitoring, evaluasi, serta
pelaporan. Pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat
serta merencanakan tindak lanjut (Permendikbud Nomor 13 Tahun 2007 Lampiran
Bagian B butir 2.10 dan 2.16).
Kepemimpinan kepala sekolah perlu penekanan pada peningkatan kompetensi
supervisi akademik pengawas maupun kepala sekolah. Tugas penting lain membimbing
guru dalam mengelola silabus, memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik
pembelajaran, menyusun RPP, melaksanakan kegiatan pembelajaran/bimbingan (di kelas,
laboratorium, atau di lapangan), menggunakan dan mengelola media
pembelajaran,memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam
pembelajaran(Permendikbud Nomor 12 Tahun 2007 Lampiran Bagian B butir 2.3).
17
Standar Nasional Pendidikan diintegrasikan dalam sistem yang terlihat pada
gambar di bawah ini.
18
dengan PP 46 tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil, dalam hal
ini penilaian kierja guru.
H. Pembelajaran
Proses pembelajaran sedapat mungkin memenuhi kriteria interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
19
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Oleh karena
itu satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran untuk mendisain skenario
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan karakteristik siswa yang pada satuan
pendidikan.
Perencanaan pembelajaran juga perlu dikembangkan untuk meningkatkan
efektivitas pelaksanaan proses pembelajaran memenuhi prosedur yang ditetapkan dalam
perencanaan yang direalisasikan dalam pelaksanaan. Karena itu, pembelajaran harus
memenuhi empat belas prinsip berikut;
1) dari pesertadidik diberi tahu menuju pesertadidik mencari tahu;
2) dari guru sebagai satu-satunya sumber belajarmenjadi belajar berbasis aneka
sumberbelajar;
3) dari pendekatan tekstual menuju proses penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;
4) dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
5) dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6) dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7) dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8) peningkatan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan
mental (softskills);
9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
sebagai pembelajar sepanjang hayat;
10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso
sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani);
11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
13) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran; dan
14) Pengakuan atas perbedaan individu dan latar belakang budaya peserta didik.
Karakteristik pembelajaran dipengaruhi dengan karaktersitik kompetensi beserta
perbedaan lintasan perolehan yang hendak diwujudkan. Untuk memperkuat
keseimbangan antardimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan maka pelaksanaan
20
pembelajaran perlu dikembangkan untuk memberikan pengalaman belajar yang seluas-
luasnya kepada peserta didik. Untuk meningkatkan pencapaian kompetensi,
pembelajaran perlu diperkuat dengan penerapan pendekatan ilmiah (scientific), tematik
terpadu (tematik antarmata pelajaran), tematik (dalam suatu mata pelajaran),
pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk
mendorong pengembangan peserta didik sehingga menghasilkan karya kontekstual, baik
individual maupun kelompok maka sangat pembelajaran menggunakan metode berbasis
karya dan pemecahan masalah (project based learning).
Perencanaan Pembelajaran
Pengelolaan Kompetensi Dasar
Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi
Perumusan Instrumen Penilaian
Pelaksanaan Pembelajaran
Pendayagunaan TIK
Pelaksanaan Pembelajaran
I. Penilaian
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian
diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian
nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
Pemenuhan Standar Penilaian bertujuan untuk menjamin: a. perencanaan
penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai; b. pelaksanaan
penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai
dengan konteks sosial budaya; dan c. pelaporan hasil penilaian peserta didik secara
objektif, akuntabel, dan informatif.
Perbaikan mutu dalam pelaksanaan penilaian menggunakn acuan yang diurai
sebagai dalam gambar yang mengintegrasikan potensi sekolah, pendidik, siswa, dan
pemberintah yang terintegrasi dalam sistem seperti yang dapat dilihat dalam gambar
berikut;
21
Penilaian paling utama adalah efektifnya peran pendidik dalam menilai dalam
bentuk tes dan non tes yang dilakukan melalui ulangan dan penugasan, pengamatan,
untuk mengukur kompetensi peserta didik secara berkelanjutan, memantau kemajuan,
dan memperbaiki hasil belajar peserta didik pada tiga ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara seimbang. Namun demikian untuk memperoleh transparansi dan
keseimbangan perlu diperhatikan pula penilain oleh peserta didik.
Penilaian untuk ranah pengetahuan menggunakan tes dan penilaian uatentik. Tes
dapat menggunakan instrumen penilaian pilihan ganda atau uraian. Penilaian Penilaian
Autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai
dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran. (Permendikbud No
23 Tahun 2016). Penilaian Autentik adalah penilaian yang mengharuskan siswa untuk
menunjukkan pengetahuan (knowledge), sikap (affective), keterampilan (skills) dan
kemampuannya (ability) dalam situasi yang nyata /real life situations . (Popham, 1995;
Bookhart, 2001).
Prosedur penilaian dalam pelaksanaan matrikulasi memenuhi standar proses
sebagai berikut:
22
Langkah penting bagi sekolah adalah menyusun persiapan program penilain,
dalam hal sekolah perlu mengarahkan guru menganalisis KD, menyiapkan kisi-kisi
instrumen menyusun instrumen, dan menggunakan instrumen penilaian. Penilaian
meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian sikap sekolah lakukan melalui beberapa teknik berikut:
1. Penilaian kompetensi sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri (self
assessment), penilaian antarpeserta didik (peer assessment), dan jurnal.
2. Instrumen observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik berupa daftar cek
(check list) atau skala penilaian (rating scale) disertai rubrik.
3. Rubrik adalah daftar kriteria yang menunjukkan kinerja, aspek yang akan dinilai, dan
gradasi mutu.
4. Jurnal berupa catatan guru tentang kekuatan, kelemahan, sikap dan perilaku peserta
didik di dalam dan di luar kelas .
Contoh penilaian sikap santun dapat menggunakan rubrik seperti contoh di bawah ini.
KRITERIA INDIKATOR
Sangat Baik Selalu santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan
(SB) teman – Sudah konsisten
Baik Sering santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan
(B) teman – Mulai konsisten
Cukup Kadang-kadang santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru
(C) dan teman – Belum konsisten
23
Kurang Tidak pernah santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru
(K) dan teman – Tidak konsisten
Kriteria Sikap
Profil sikap secara
No Nama Semangat
Santun Peduli umum
Belajar
1 Dewi B B C B
2 Aminah
Nilai yang diperoleh siswa B diperoleh dari rentang maksimal pada matrik
berikut.
Rekapitulasi nilai sikap pada pelaksanaan matrikulasi dapat dilihat seperti pada
contoh berikut;
Kriteria Sikap
Profil sikap secara
No Nama Semangat
Santun Peduli umum
Belajar
1 Dewi B B C B
2 Aminah
Penilaian Keterampilan
Prinsip penilain memenuhi prosedur berikut:
1. Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan melalui pengamatan kinerja yang
meminta peserta didik mendemonstrasikan kompetensi tertentu, melalui tes
praktik, proyek, atau penilaian portofolio.
2. Instrumen penilaian keterampilan berupa daftar cek (check list) atau skala penilaian
(rating scale) disertai rubrik
3. Tes praktik menuntut peserta didik melakukan keterampilan berupa aktivitas yang
sesuai dengan tuntutan kompetensi.
24
4. Proyek adalah tugas yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan
pelaporan yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu.
5. Penilaian portofolio dilakukan dengan cara menilai kumpulan karya peserta didik
dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif integratif.
25
Ketuntasan seorang peserta didik untuk KD pada KI-1 dan KI-2 dilakukan dengan
memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh matapelajaran,
yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B)
menurut standar yang ditetapkan.
KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan kebutuhan
kepada peserta didik yang memperoleh nilai < KKM;
KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan
apabila > 75% peserta didik memperoleh nilai < KKM;
KD pada KI-3 dan KI-4: peserta didik yang memperoleh nilai > KKM dapat
diberi pengayaan dan melanjutkan KD berikutnya
Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara
umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (oleh guru
matapelajaran, guru BK, dan orang tua).
KKM Kelas
No Komponen
I II III IV V VI
A. Mata Pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi 70
1 70
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan 70
2 68
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 61 63
4 Matematika 65 60
b. Bahasa Sunda 60 60
26
L. Interval Kriteria Capaian
Berdasarkan Permendikbud 23 Tahun 2016 nilai ketuntasan dilihat berdasarkan
KKM terendah dalam satuan pendidikan dengan predikat CUKUP.
Penentuan kriteria berikutnya digunakan interval berdasarkan perhitungan
menggunakan rumus sebagai berikut:
100 – 60
Interval=
3
Interval= 13
M. Supervisi Pembelajaran
Bagian terpenting dari strategi implementasi kurikulum 2013 adalah pelaksanaan
supervisi pembelajaran. Supervisi merupakan komponen kunci sistem monitoring mutu.
Karena itu, supervisi menjadi salah satu komponen penjaminan mutu. Kedudukan
supervisi yang amat penting dalam mengarahkan dan membantu guru mencapai tujuan
lembaga. Itu sebagnya, setiap supervisor harus fokus pada visi-misi-dan tujuan satuan
pendidikan. Supervisor wajib memahami visi-misi dan tujuan, kondisi ideal yang
diharapkan, kondisi nyata yang realistik, serta strategi untuk mewujudkan tujuan dengan
indikator yang terukur sehingga semuanya diletakan sebagai rujukan operasional yang
tepat.
Pada modul satu Reforming School Supervision, Unesco, 2007.hal 9**
dinyatakan bahwa kegiatan supervisi sebagai bagian dari proses meningkatkan
pemenuhan standar. Kegiatan intinya meliputi tiga tahap; yaitu
Menghimpun informasi
27
Menganalisis informasi
Melakukan tindakan.
Hubungan ketiga kegiatan ini dapat digambarkan pada peta keterkaitan berikut:
28
BAB III
VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi Sekolah
B. Misi Sekolah
Misi sekolah:
1) Mengembangkan keyakinan semua warga sekolah bahwa sekolah ini dapat berprestasi
dan meraih keunggulan kompetitif.
2) Menciptakan kehidupan sekolah yang berbudaya religius dan bermartabat
3) Mememenuhi Standar Kompetensi Lulusan sesuai standar nasional
4) Memenuhi standar kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan hidup siswa
pada konteks global.
5) Memenuhi standar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2013 yang sesuai
dengan kebutuhan siswa mengembangkan kompetensi yang diperlukannya.
6) Mengembangkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal
7) Memberdayakan sistem penilaian autentik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
8) Menerapkan manajemen perubahan sebagai strategi percepatan pembaharuan sekolah.
9) Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui peningkatan
keprofesian berkelanjutan.
10) Memenuhi standar sarana dan prasarana secara bertahap dan terukur.
11) Menggunakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.
12) Memberdayakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai pendukung
keunggulan pembelajaran.
13) Mengembangkan kultur sekolah yang menjaga keamanan fisik, psikologis, social
yang sehat, dinamis, dan kompetitif.
14) Menciptakan lingkungan dan budaya yang kondusif untuk indah, nyaman, dan
damai sebagai tempat belajar untuk guru, siswa, dan seluruh warga sekolah.
15) Menerapkan sistem pembiayaan sekolah yang transparan dan akuntabel
.
C. Tujuan Sekolah
Tujuan Umum
Meningkatkan keunggulan potensi dan prestasi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Tujuan Khusus
29
1) Mewujudkan mutu lulusan
Bersikap sebagai orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Berpengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural sebagai dukungan terhadap
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian yang tampak mata.
Berketerampilan berpikir dan bertindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret
30
Mengoptimalkan pendayagunaan waktu secara efektif dan efisien.
Meningkatkan keunggulan siswa secara kolaboratif.
Mengevaluasi perkembangan belajar secara berkala melalui pertemuan dewan
guru.
Mengembangkan inovasi pelayanan belajar sebagai tindaklanjut dari data hasil
evaluasi.
4) Penilaian
Terselenggara penilaian autentik yang menunjang terpenuhinya tertib
dokumen sistem informasi penilaian dan mendorong siswa berprestasi dengan
meningkatkan efektivitas (a) perbaikan instrument yang mengukur ketercapaian
indikator hasil belajar (b) pengelolaan buku nilai guru (c) pengelolaan sistem
infomasi penilaian tingkat satuan pendidikan (d) leger (f) buku indik siswa, dan (g)
rapot.
31
BAB IV
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
32
Landasan pedagogis Kurikulum 2013 adalah rancangan pendidikan yang memberi
kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana
belajar penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk mengembangakan diri sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan bangsanya.
B. Struktur Kurikulum
33
Kelas Sasaran
No Komponen Pembelajaran Tematik
I IV
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti X X
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan V V
3 Bahasa Indonesia V V
4 Matematika V X
5 Ilmu Pengetahuan Alam V V
6 Ilmu Pengetahuan Sosial V V
7 Seni Budaya dan Prakarya V V
8 Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan V X
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa Serang X X
1. Bahasa Sunda X X
2. Baca Tulis Al-Qur’an X X
JUMLAH
Keterangan :
1. 1 (satu) Jam pelajaran alokasi waktu 35 menit.
2. Kelas I dan IV Pendekatan Tematik
3. Mata Pelajaran Matematika danPJOK untuk Kelas IV menggunakan Pendekatan Mata
Pelajaran
4. V dengan Pembelajaran Tematik
5. X dengan Pembelajaran Mata Pelajaran
1. SD Negeri .... menggunakan sistem paket. Beban belajar yang diatur pada ketentuan
ini adalah beban belajar dengan menggunakan sistem paket. Sistem Paket adalah
sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan
mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan
untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan
pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam
satuan jam pembelajaran.
2. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan
peserta didik.
34
3. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam
pembelajaran pada SD Negeri ... selama 35 menit. Beban belajar kegiatan tatap muka
per minggu di SD Negeri ... adalah 30 jam pelajaran pembelajaran di kelas I dan 38
jam pelajaram di kelas IV.
6. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Walaupun pengaturan alokasi waktu
untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu
tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel, menetapkan alokasi waktu yang sama
setiap semesternya yakni 30 dan 38 jam pelajaran per minggu. Penambahan jam
pembelajaran tambahan dari alokasi minimal didasarkan pada pertimbangan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, tingkat kesulitan, dan atas dasar
pencapaian prestasi akademik siswa.
7. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
dalam sistem paket di SD Negeri ... 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan
potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
35
8. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah enam
tahun maksimum 12 tahun. SD Negeri ... tidak melaksanakan program percepatan
peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
9. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu
jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
D. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan
pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri atau
kegiatan ekstrakurikuler termasuk ke dalam isi kurikulum. Secara rinci muatan kurikulum
dijelaskan sebagai berikut:
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan pendidikan
berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam Standar Isi. Pada tahun
pelajaran 2017/2018, Standar Kometensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap mata
pelajaran sesuai dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 yang harus dipelajari
peserta didik adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
KELAS: I
36
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas
1.3 Menerima adanya Allah SWT. yang 2.3 Menunjukkan perilaku percaya diri
Maha Pengasih dan Maha Penyayang sebagai implementasi pemahaman
adanya Allah SWT.
1.4 Menerima keesaan Allah SWT. 2.4 Menunjukkan perilaku percaya diri
berdasarkan pengamatan terhadap sebagai implementasi pemahaman
dirinya dan makhluk ciptaan-Nya yang keesaan Allah SWT.
dijumpai di sekitar rumah dan sekolah
1.5 Menerima adanya Allah SWT. Maha 2.5 Menunjukkan sikap kasih sayang,
Pengasih, Maha Penyayang, dan peduli, kerjasama dan percaya diri
Maharaja sebagai implementasi pemahaman al-
Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-
Rahim, dan al-Malik
1.6 Menerima dan mengakui makna dua 2.6 Menunjukkan sikap teguh pendirian
kalimat syahadat sebagai implementasi pemahaman
makna dua kalimat syahadat
1.7 Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah 2.7 Menunjukkan sikap disiplin sebagai
belajar implementasi pemahaman makna doa
sebelum dan sesudah belajar
1.8 Meyakini bahwa perilaku hormat dan 2.8 Menunjukkan perilaku hormat dan
patuh kepada orangtua dan guru patuh kepada orangtua dan guru
sebagai cerminan dari iman
1.9 Meyakini bahwa berkata yang baik, 2.9 Menunjukkan sikap yang baik, sopan,
sopan dan santun sebagai cerminan dan santun ketika berbicara
dari iman
1.10 Meyakini bahwa bersyukur, pemaaf, 2.10 Menunjukkan perilaku bersyukur,
jujur dan percaya diri sebagai pemaaf, jujur dan percaya diri
cerminan dari iman
1.11 Terbiasa bersuci sebelum beribadah 2.11 Menunjukkan perilaku bersih badan,
pakaian, barang-barang, dan tempat
sebagai implementasi pemahaman
makna bersuci
1.12 Menjalankan salat dengan tertib 2.12 Menunjukkan sikap disiplin sebagai
implementasi pemahaman salat dan
kegiatan agama yang dianutnya di
sekitar rumahnya melalui pengamatan
1.13 Meyakini kebenaran kisah Nabi Adam 2.13 Menunjukkan sikap pemaaf sebagai
a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Adam a.s.
1.14 Meyakini kebenaran kisah Nabi Idris 2.14 Menunjukkan sikap semangat dan rajin
a.s. belajar sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan Nabi
Idris a.s.
1.15 Meyakini kebenaran kisah Nabi Nuh 2.15 Menunjukkan sikap kerja keras, dan
a.s. kerjasama sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan Nabi
Nuh a.s.
1.16 Meyakini kebenaran kisah Nabi Hud 2.16 Menunjukkan sikap sopan dan santun
37
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
a.s. sebagai implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Hud a.s.
1.17 Meyakini kebenaran kisah Nabi 2.17 Menunjukkan sikap jujur dan kasih
Muhammad saw sayang sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan Nabi
Muhammad saw
KELAS: IV
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menerima, menjalankan, dan 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama yang tanggung jawab, santun, peduli, dan
dianutnya percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya
1.1 Terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama dan
tartil peduli sebagai implementasi
pemahaman makna Q.S. al-Falaq dan
Q.S al-Fīl
1.2 Meyakini Allah itu ada melalui 2.2 Menunjukkan sikap percaya diri
pengamatan terhadap makhluk sebagai implementasi pemahaman
ciptaan-Nya di sekitar rumah dan Allah itu ada
sekolah
1.3 Meyakini adanya Allah SWT. Yang 2.3 Menunjukkan sikap hati-hati, hormat
Maha Melihat, Maha Adil dan Maha dan kerjasama sebagai implementasi
Agung pemahaman makna al-Asmau al-Husna:
al-Basir, al-‘Adil, danal-‘Azim
1.4 Meyakini keberadaan malaikat- 2.4 Menunjukkan sikap patuh sebagai
malaikat Allah SWT. implementasi pemahaman makna iman
kepada malaikat-malaikat Allah
1.5 Meyakini adanya Rasul-rasul Allah 2.5 Menunjukkan sikap yang dipengaruhi
SWT. oleh keimanan kepada para Rasul Allah
SWT. yang tercermin dariperilaku
kehidupan sehari-hari
1.6 Meyakini bahwa sikap santun dan 2.6 Menunjukkan sikap santun dan
menghargai teman sebagai cerminan menghargai teman
dari iman
1.7 Meyakini bahwa sikap rendah hati 2.7 Menunjukkan sikap rendah hati
39
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
sebagai cerminan dari iman
1.8 Meyakini bahwa perilaku hemat 2.8 Menunjukkan perilaku hemat
sebagai cerminan dari iman
1.9 Meyakini bahwa perilaku jujur sebagai 2.9 Menunjukkan perilaku jujur dalam
cerminan dari iman kehidupan sehari-hari
1.10 Meyakini bahwa perilaku amanah 2.10 Menunjukkan perilaku amanah dalam
sebagai cerminan dari iman kehidupan sehari-hari
1.11 Meyakini bahwa perilaku hormat dan 2.11 Menunjukkan perilaku hormat dan
patuh kepada orangtua dan patuh kepada orangtua danguru
gurusebagai cerminan dari iman
1.12 Meyakini bahwa perilaku gemar 2.12 Menunjukkan sikap gemar membaca
membaca sebagai cerminan dari iman
1.13 Meyakini bahwa sikap pantang 2.13 Menunjukkan sikap pantang menyerah
menyerah sebagai cerminan dari iman
1.14 Menerapkan ketentuan syariat Islam 2.14 Menunjukkan perilaku bersih sebagai
dalam bersuci dari hadas kecil implementasi pemahaman tata cara
bersuci dari hadas kecil
1.15 Menjalankan salat dengan tertib 2.15 Menunjukkan sikap disiplin sebagai
implementasi pemahaman makna
ibadah salat
1.16 Meyakini kebenaran kisah Nabi 2.16 Menunjukkan sikap sabar sebagai
Ayyub a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Ayyub a.s.
1.17 Meyakini kebenaran kisah Nabi 2.17 Menunjukkan sikap rendah hati sebagai
Zulkifli a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Zulkifli a.s.
1.18 Meyakini kebenaran kisah Nabi Harun 2.18 Menunjukkan perilaku kasih sayang
a.s. sebagai implementasi pemahamankisah
keteladanan Nabi Harun a.s.
1.19 Meyakini kebenaran kisah Nabi Musa 2.19 Menunjukkan sikap berani dan sikap
a.s. pantang menyerah sebagaiimplementasi
pemahaman kisah keteladanan Nabi
Musa a.s.
1.20 Meyakini kebenaran kisah Nabi 2.20 Menunjukkan sikap santun dan
Muhammad saw menghargai teman, baik di rumah,
sekolah, dan di masyarakat sekitar
sebagai implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Muhammad saw
1.21 Meyakini keimanan Wali Songo 2.21 Menunjukkan perilaku peduli dan
kepada Allah SWT. rendah hati sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan Wali
Songo
40
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
dengan cara mengamati dan menanya bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam karya yang estetis, dalam
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan mencerminkan perilaku anak beriman
tempat bermain dan berakhlak mulia
c.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghargai gambar (bintang segi 2.1 Bersikap positif terhadap gambar pada
lima, rantai, pohon beringin, kepala lambang negara “Garuda Pancasila”
banteng, dan padi kapas) pada
lambang negara “Garuda Pancasila”
1.2 Menunjukkan sikap mematuhi aturan 2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku
yang berlaku dalam kehidupan sehari- dalam kehidupan sehari-hari di rumah
hari di rumah
1.3 Menghargai keberagaman 2.3 Bekerja sama dalam konteks
karakteristik individu di rumah kebersamaan dalam keberagaman
karakteristik individu di rumah
1.4 Menunjukkan sikap kerjasama dalam 2.4 Bekerjasama dalam keberagaman di
42
suasana keberagaman di rumah rumah
d.
KELAS IV
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama yang tanggung jawab, santun, peduli, dan
dianutnya percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan tetangganya
43
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha persatuan dan kesatuan
Esa
c. Bahasa Indonesia
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
KELAS I
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati (mendengar, dalam bahasa yang jelas dan logis
melihat, membaca) dan menanya dalam karya yang estetis, dalam
berdasarkan rasa ingin tahu tentang gerakan yang mencerminkan anak
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan sehat, dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak
dijumpainya di rumah dan di sekolah beriman dan berakhlak mulia
45
dibantu dengan kosakata bahasa
daerah
4.9 Menggunakan kosakata dan
3.9 Memahami kosakata dan ungkapan
ungkapan yang tepat untuk
perkenalan diri, keluarga, dan orang-
perkenalan diri, keluarga, dan orang-
orang di tempat tinggalnya secara
orang di tempat tinggalnya secara
lisan dan tulis yang dapat dibantu
sderhana dalam bentuk lisan dan
dengan kosakata bahasa daerah
tulis
3.10 Memahami kosakata hubungan 4.10 Menggunakan kosakata yang tepat
kekeluargaan melalui gambar/bagan dalam percakapan tentang hubungan
silsilah keluarga dalam bahasa kekeluargaan dengan menggunakan
Indonesia atau bahasa daerah bantuan gambar/bagan silsilah
keluarga
3.11 Memahami puisi anak/syair lagu 4.11 Melisankan puisi anak atau syair lagu
(berisi ungkapan kekaguman, (berisi ungkapan kekaguman,
kebanggaan, hormat kepada orang kebanggaan, hormat kepada orang
tua, kasih sayang, atau persahabatan) tua, kasih sayang, atau persahabatan)
yang diperdengarkan dengan tujuan sebagai bentuk ungkapan diri
untuk kesenangan
KELAS IV
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas, sistematis
menanya berdasarkan rasa ingin dan logis, dalam karya yang estetis,
tahu tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang mencerminkan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan anak sehat, dan dalam tindakan yang
benda-benda yang dijumpainya di mencerminkan perilaku anak beriman
rumah, di sekolah dan di tempat dan berakhlak mulia
bermain
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
3.1 Mencermati gagasan pokok dan 4.1 Menata informasi yang didapat dari
gagasan pendukung yang diperoleh teks berdasarkan keterhubungan
dari teks lisan, tulis, atau visual antargagasan ke dalam kerangka tulis
3.2 Mencermati keterhubungan 4.2 Menyajikan hasil pencermatan
antargagasan yang didapat dari teks tentang keterhubungan antargagasan
lisan, tulis, atau visual ke dalam tulisan
3.3 Menggali informasi dari seorang 4.3 Melaporkan hasil wawancara
tokoh melalui wawancara menggunakan kosakata baku dan
menggunakan daftar pertanyaan kalimat efektif dalam bentuk teks tulis
3.4 Membandingkan teks petunjuk 4.4 Menyajikan teks petunjuk
penggunaan dua alat yang sama dan penggunaan alat dalam bentuk teks
berbeda tulis dan visual menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif
3.5 Menguraikan pendapat pribadi 4.5 Mengomunikasikan secara lisan dan
tentang isi buku sastra (cerita, tulisan pendapat pribadi tentang isi
46
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
dongeng, dan sebagainya) buku sastra yang dipilih sendiri dan
dibaca yang didukung oleh alasan
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang 4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi
disajikan secara lisan dan tulis dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
dengan tujuan untuk kesenangan yang tepat sebagai bentuk ungkapan
diri
3.7 Menggali pengetahuan baru yang 4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari
terdapat pada teks nonfiksi teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan
bahasa sendiri
3.8 Membandingkan hal yang sudah 4.8 Menyampaikan hasil membandingkan
diketahui dengan yang baru pengetahuan lama dengan
diketahui dari teks nonfiksi pengetahuan baru secara tertulis
dengan bahasa sendiri
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang 4.9 Menyampaikan hasil identifikasi
terdapat pada teks fiksi tentang yang ingin diperjuangkan atau
dipertentangkan antartokoh pada
cerita fiksi
3.10 Membandingkan watak masing- 4.10 Menyajikan cara-cara yang dilakukan
masing tokoh pada teks fiksi oleh tokoh cerita fiksi dalam
memperjuangkan atau
mempertentangkan hal-hal yang
diinginkan
d. Matematika
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan
dirumuskan sebagai berikut ini.
KELAS I
47
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
lambang bilangan menggunakan anggota suatu kumpulan objek dengan
kumpulan benda konkret serta cara ide nilai tempat
membacanya
3.3 Membandingkan dua bilangan 4.3 Mengurutkan bilangan-bilangan
sampai dua angka dengan sampai dua angka dari bilangan
menggunakan kumpulan benda- terkecil ke bilangan terbesar atau
benda konkret sebaliknya dengan menggunakan
kumpulan benda-benda konkret
3.4 Menjelaskan dan melakukan 4.4 Menyelesaikan masalah kehidupan
penjumlahan dan pengurangan sehari-hari yang berkaitan dengan
bilangan yang melibatkan bilangan penjumlahan dan pengurangan
cacah sampai dengan 99 dalam bilangan yang melibatkan bilangan
kehidupan sehari-hari serta cacah sampai dengan 99
mengaitkan penjumlahan dan
pengurangan
3.5 Mengenal pola bilangan yang 4.5 Memprediksi dan membuat pola
berkaitan dengan kumpulan bilangan yang berkaitan dengan
benda/gambar/gerakan atau lainnya kumpulan benda/gambar/gerakan atau
lainnya
3.6 Mengenal bangun ruang dan bangun 4.6 Mengklasifikasi bangun ruang dan
datar dengan menggunakan berbagai bangun datar dengan menggunakan
benda konkret berbagai benda konkret
3.7 Mengidentifikasi bangun datar yang 4.7 Menyusun bangun-bangun datar untuk
dapat disusun membentuk pola membentuk pola pengubinan
pengubinan
3.8 Mengenal dan menentukan panjang 4.8 Melakukan pengukuran panjang dan
dan berat dengan satuan tidak baku berat dalam satuan tidak baku dengan
menggunakan benda/situasi konkret menggunakan benda/situasi konkret
3.9 Membandingkan panjang, berat, 4.9 Mengurutkan benda/kejadian/ keadaan
lamanya waktu, dan suhu berdasarkan panjang, berat, lamanya
menggunakan benda/ situasi konkret waktu, dan suhu
KELAS IV
3.10 Menjelaskan hubungan antar garis 4.10 Mengidentifikasi hubungan antar garis
(sejajar, berpotongan, berhimpit) (sejajar, berpotongan, berhimpit)
menggunakan model konkret menggunakan model konkret
3.11 Menjelaskan data diri peserta didik 4.11 Membaca data diri peserta didik dan
dan lingkungannya yang disajikan lingkungannya yang disajikan dalam
dalam bentuk diagram batang bentuk diagram batang
3.12 Menjelaskan dan menentukan ukuran 4.12 Mengukur sudut pada bangun datar
sudut pada bangun datar dalam dalam satuan baku dengan
satuan baku dengan menggunakan menggunakan busur derajat
busur derajat
3.4 Memahami hubungan antara gaya dan 4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang
gerak hubungan antara gaya dan gerak
3.5 Memahami berbagai sumber energi, 4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan
perubahan bentuk energi, dan sumber dan penelusuran informasi tentang
energi alternatif (angin, air, matahari, berbagai perubahan bentuk energi
panas bumi, bahan bakar organik, dan
nuklir) dalam kehidupan sehari-hari
3.6 Menerapkan sifat-sifat bunyi dan 4.6 Menyajikan laporan hasil pengamatan
keterkaitannya dengan indera dan/atau percobaan tentang sifat-sifat
pendengaran bunyi
3.7 Menerapkan sifat-sifat cahaya dan 4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan
keterkaitannya dengan indera dan/atau percobaan yang memanfaatkan
penglihatan sifat-sifat cahaya
3.8 Memahami pentingnya upaya 4.8 Melakukan kegiatan upaya pelestarian
keseimbangan dan pelestarian sumber sumber daya alam bersama orang-orang
daya alam di lingkungannya di lingkungannya
KELAS I
KELAS IV
52
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami prosedur gerak dasar 4.1 Mempraktikkan gerak dasar
lokomotor sesuai dengan konsep lokomotor sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau permainan sederhana dan atau
tradisional tradisional
3.2 Memahami prosedur gerak dasar non- 4.2 Mempraktikkan gerak dasar non-
lokomotor sesuai dengan konsep lokomotor sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau permainan sederhana dan atau
tradisional tradisional
3.3 Memahami prosedur pola gerak dasar 4.3 Mempraktikkan pola gerak dasar
manipulatif sesuai dengan konsep manipulatif sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau permainan sederhana dan atau
tradisional tradisional
3.4 Memahami prosedur menjaga sikap
4.4 Mempraktikkan sikap tubuh (duduk,
tubuh (duduk, membaca, berdiri,
membaca, berdiri, jalan), dan bergerak
jalan), dan bergerak secara lentur
secara lentur serta seimbang dalam
serta seimbang dalam rangka
rangka pembentukan tubuh melalui
pembentukan tubuh melalui
permainan sederhana dan atau
permainan sederhana dan atau
tradisional
tradisional
3.5 Memahami prosedur berbagai gerak 4.5 Mempraktikkan berbagai pola gerak
dominan (bertumpu, bergantung, dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor, keseimbangan, berpindah/lokomotor,
tolakan, putaran, ayunan, melayang, tolakan, putaran, ayunan, melayang,
dan mendarat) dalam aktivitas senam dan mendarat) dalam aktivitas senam
lantai lantai
3.6 Memahami prosedur gerak dasar 4.6 Mempraktikkan gerak dasar lokomotor
lokomotor dan non-lokomotor sesuai dan non-lokomotor sesuai dengan
dengan irama (ketukan) tanpa/dengan irama (ketukan) tanpa/dengan musik
musik dalam aktivitas gerak berirama dalam aktivitas gerak berirama
3.7 Memahami prosedur berbagai
4.7 Mempraktikkan berbagai pengenalan
pengenalan aktivitas air dan menjaga
aktivitas air dan menjaga keselamatan
keselamatan diri/orang lain dalam
diri/orang lain dalam aktivitas air***
aktivitas air***
3.8 Memahami bagian-bagian tubuh, 4.8 Menceritakan bagian-bagian tubuh,
bagian tubuh yang boleh dan tidak bagian tubuh yang boleh dan tidak
boleh disentuh orang lain, cara boleh disentuh orang lain, cara
menjaga kebersihannya, dan menjaga kebersihannya, dan
kebersihan pakaian kebersihan pakaian
KELAS IV
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
dengan cara mengamati dan bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
53
menanya berdasarkan rasa ingin dalam karya yang estetis, dalam gerakan
tahu tentang dirinya, makhluk yang mencerminkan anak sehat, dan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan dalam tindakan yang mencerminkan
benda-benda yang dijumpainya di perilaku anak beriman dan berakhlak
rumah, di sekolah dan tempat mulia
bermain
54
3.8 Memahami prosedur gerak dasar 4.8 Mempraktikkan gerak dasar satu gaya
satu gaya renang*** renang ***
3.9 Memahami jenis cidera dan cara 4.9 Memaparkan jenis cidera dan cara
penanggulangannya secara penanggulangannya secara sederhana
sederhana saat melakukan aktivitas saat melakukan aktivitas fisik dan dalam
fisik dan dalam kehidupan sehari- kehidupan sehari-hari
hari
3.10 Menganalisis perilaku terpuji dalam 4.10 Memaparkan perilaku terpuji dalam
pergaulan sehari-hari (antar teman pergaulan sehari-hari (antar teman
sebaya, orang yang lebih tua, dan sebaya, orang yang lebih tua, dan orang
orang yang lebih muda) yang lebih muda)
2. Muatan Lokal
Tiga mata pelajaran muatan lokal ini dimasukkan dalam struktur kelompok
mata pelajaran wajib B sehingga pada kelompok wajib B terdapat 3 mata pelajaran.
Sesuai dengan kerangka dasar pengembangan kurikulum 2013, maka mata pelajaran
muatan lokal yang diajarkan mengikuti ketentuan sepenuhnya baik mengenai
kompetensi inti, kompetensi dasar, proses pembelajaran, maupun proses
penilaiannya.
KELAS I
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
55
1. Menerima dan menjalankan ajaran 1.1 Menerima anugrah Tuhan Yang Maha
agama yang dianutnya Esa atas penciptaan bahasa jawa Serang
sebagai bahasa daerah dan unsur budaya
bangsa serta alat komunikasi masyarakat
penuturnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1 Memiliki perilaku disiplin dan tanggung
tanggung jawab, santun, peduli, dan jawab dalam merawat diri sendiri (tema
percaya diri dalam berinteraksi 1)
dengan keluarga, teman, dan guru 2.2 Memiliki perilaku santun, peduli, dan
tanggung jawab dalam menyalurkan
kegemaranku (tema 2)
2.3 Memiliki perilaku tanggung jawab,
peduli,dan santun dalam melakukan
kegiatanku sehari-hari (tema )
2.4 Memiliki perilaku peduli dan rasa kasih
sayang kepada keluarga (tema 4)
2.5 Memiliki perilaku santun dan rasa
percaya diri dalam menyampaikan
pengalamanku (tema 5)
2.6 Memiliki perilaku disiplin dalam
hal merawat lingkungan bersih, sehat,
dan asri (tema 6)
2.7 Memiliki perilaku peduli dan rasa
kasih sayang terhadap benda, binatang,
dan tanaman di sekitarku (tema 7)
2.8 Memiliki perilaku peduli dan rasa ingin
tahu tentang peristiwa alam (tema
2.9 Memiliki perilaku terpuji, peduli, dan
santun dalam kehidupan sehari-hari (tema
9)
3. Memahami pengetahuan faktual 3.1 Mengenal teks nyanyian tentang
dengan cara mengamati [mendengar, merawat diri sendiri dalam bahasa jawa
melihat, membaca] dan menanya Serang secara lisan dan tulis. (tema 1)
berdasarkan rasa ingin tahu 3.2 Mengenal teks narasi yang berisi tentang
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan kegemaranku dalam bahasa jawa Serang
dan kegiatannya, dan benda-benda secara lisan dan tulis (Tema 2)
yang dijumpainya dirumah, sekolah 3.3 Mengenalteks percakapan pendek
tentang kegiatanku sehari-hari dalam
bahasa jawa Serang secara lisan dan tulis.
(Tema 3)
3.4 Mengenal teks deskripsi pendek tentang
Keluargaku dalam bahasa jawa Serang
secara lisan dan tulis. (Tema 4)
3.5 Mengenal teks narasi pendek tentang
pengalamanku dalam bahasa jawa
Serang secara lisan dan tulis. (Tema 5)
KELAS II
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menerima dan menjalankan ajaran 1.1 Menerima anugrah Tuhan Yang
agama yang dianutnya Maha Esa atas penciptaan bahasa jawa
Serang sebagai bahasa daerah dan unsur
budaya bangsa serta alat komunikasi
masyarakat penuturnya
2. Memiliki perilaku, disiplin, 2.1 Memiliki perilaku santun, disiplin,
tanggung, jawab, santun, peduli, dan jujur dalam menjalin kerukunan
dan percaya diri dalam berinteraksi hidup dalam kemajemukan. (Tema 1)
2.2 Memiliki perilaku santun, jujur,
dengan keluarga, teman,
57
dan guru rukun, dan toleransi dalam kegiatan
bermain di lingkungan keluarga dan
di lingkungan sekitar. (Tema 2)
58
dan matahari) dalam bahasa jawa
Serang
KELAS III
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menerima dan menjalankan ajaran 1.1 Menerima anugrah Tuhan Yang
agama yang dianutnya Maha Esa atas penciptaan bahasa
jawa Serang sebagai bahasa daerah dan
unsur budaya bangs serta alat
komunikasi masyarakat penuturnya.
59
2. Memiliki perilaku jujur,disiplin, 2.1 Memiliki perilaku peduli dan tanggung
tanggung jawab, santun, peduli, jawab terhadap kondisi alam sekitar
percaya diri dalam berinteraksi (hewan dan tumbuhan) (Tema 1)
dengan keluarga, teman,tetangga, dan 2.2 Memiliki perilaku jujur dan santun
guru menyampaikan pengalaman yang
mengesankan. (Tema 2)
2.3 Memiliki perilaku peduli dan rasa
ingin tahu tentang cuaca dan musim.
(Tema 3)
2.4 Memiliki perilaku disiplin, jujur,
tanggung jawab, dan santun dalam
kehidupan bergotong royong. (Tema 4)
2.5 Memiliki perilaku sportif, disiplin,
dan terpuji dalam kegiatan bermain
dan berolahraga. (Tema 5)
2.6 Memiliki perilaku santun, peduli, dan
jujur terhadap indahnya persahabatan.
(Tema 6)
2.7 Memiliki perilaku tanggung jawab
dan peduli dalam memanfaatkan
energi untuk masa depan. (Tema 7)
2.8 Memiliki perilaku terpuji dan santun
dalam kehidupan sehari-hari terhadap
orang tua dan sesama manusia. (Tema
8)
2.9 Memiliki perilaku peduli, disiplin, dan
tanggung jawab dalam menjaga
kelestarian lingkungan. (Tema 9)
3. Memahami pengetahuan faktual 3.1 Mengamati teks deskripsi tentang
dengan cara mengamati dan mencoba keberadaan alam sekitar (hewan dan
[mendengar, melihat, membaca] serta tumbuhan) dalam bahasa Suda secara
menanya lisan dan tulis. (Tema 1)
berdasarkan rasa ingin tahu 3.2 Mengamati teks narasi tentang
secara kritis tentang dirinya, makhluk pengalaman yang mengesankan dalam
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan bahasa jawa Serang secara lisan dan
benda-benda yang tulis. (Tema 2)
dijumpainya di rumah, sekolah, dan 3.3 Mengamati teks deskripsi tentang
tempat bermain cuaca dan musim dalam bahasa jawa
Serang secara lisan dan tulis. (Tema 3)
3.4 Mengamati teks percakapan
(paguneman) tentang kehidupan
bergotong-royong dalam bahasa
Jawa Banten secara lisan dan tulis.
(Tema 4)
3.5 Mengamati teks percakapan pendek
dalam bahasa jawa Serang secara
lisan dan tulis. (Tema 5)
3.6 Mengamati teks Cerita Pendek
tentang indahnya persahabatan
dalam bahasa jawa Serang secara
lisan dan tulis. (Tema 6)
60
3.7 Mengamati teks eksposisi tentang
memanfaatkan energi untuk masa
depan dalam bahasa jawa Serang
secara lisan dan tulis. (Tema 7)
3.8 Mengamati teks dongeng tentang
perilaku terpuji dan santun terhadap
orang tua dan sesama manusia.
(Tema 8)
3.9 Mengamati teks eksposisi
tentang menjaga kelestarian
lingkungan dalam bahasa jawa Serang
secara lisan dan tulis. (Tema 9)
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4.1 Menjelaskan isi teks deskripsi
bahasa yang jelas dan logis dan tentang keberadaan alam sekitar
sistematis, dalam karya yang estetis (hewan dan tumbuhan) dalam bahasa
dalam gerakan yang mencerminkan anak jawa Serang secara lisan dan tulis.
sehat, dan dalam tindakan yang (Tema 1)
mencerminkan perilaku anak 4 . 2 M enyajikan teks narasi tentang
beriman dan berakhlak mulia pengalaman yang mengesankan dalam
bahasa Jawa Banten yang baik.
(Tema 2)
4.3 Menjelaskan teks deskripsi tantang
cuaca dan musim dalam bahasa jawa
Serang secara lisan dan tulis. (Tema 3)
4.4 Memperagakan isi teks percakapan
(paguneman) tentang kehidupan
bergotong royong dalam bahasa jawa
Serang yang baik. (Tema 4)
4.5 Menyajikan teks deskripsi tentang
kegiatan bermain dan berolahraga
dalam bahasa Jawa Banten yang
baik.(Tema 5)
4.6 Menceritakan isi teks carpon
tentang indahnya persahabatan
dalam bahasa jawa Serang secara
lisan dan tuis. (Tema ) (Tema 6)
4.7 Menjelaskan isi teks eksposisi tentang
pemanfaatkan energi untuk masa depan
dalam bahasa jawa Serang secara lisan
dan tulis. (Tema 7)
4.8 Menceritakan isi teks dongeng
(parabel) tentang perilaku terpuji dan
santun terhadap orang tua dan sesama
manusia. (Tema 8)
4.9 Menyajikan teks eksposisi
tentang menjaga kelestarian
lingkungan dalam bahasa Jawa
Banten
KELAS IV
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
61
1 Menerima, menghargai, dan 1.1 Menerima anugrah Tuhan Yang
menjalankan ajaran agama yang Maha Esa atas penciptaan bahasa jawa
dianutnya Serang sebagai bahasa daerah dan
unsurbudaya bangsa serta alat
komunikasi masyarakat penuturnya
2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1 Memiliki perilaku disiplin, tanggung
tanggung jawab, santun, peduli, percaya jawab, dan santun dalam menjalin
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, komunikasi dan indahnya kebersamaan
teman, tetangga, dan guru menggunakan bahasa jawa Serang
secara lisan dan tulis. (Tema 1)
2.2 Memiliki perilaku tanggung jawab dan
disiplin dalam menghemat energi.
(Tema 2)
2.3 Memiliki perilaku peduli dan kasih
sayang terhadap mahkluk hidup
(manusia, hewan, dan tumbuhan)
dalam kehidupan sehari-hari. (Tema 3)
2.4 Memiliki perilaku disiplin, jujur,
dan bertanggung jawab dalam
melakukan berbagai pekerjaan.
(Tema 4)
2.5 Memiliki prilaku santun terhadap
guru dan menghargai jasa
pahlawan. (Tema 5)
2.6 Memiliki perilaku tanggung jawab
serta rasa cinta tanah air (Indahnya
negeriku). (Tema 6)
2.7 Memiliki perilaku disiplin, jujur, dan
tanggung jawab dalam menggapai
cita-cita dengan kata-katanya
sendiri menjadi sebuah prosa tertulis.
(Tema 7)
2.8 Memiliki perilaku disiplin, tanggung
jawab, dan peduli terhadap lingkungan
daerah tempat tinggal. (Tema 8)
2.9 Memiliki perilaku peduli dan
disiplindalam memanfaatkan makanan
sehat dan bergizi khas Jawa Banten
serta menuliskannya kembali dengan
kata-kata sendiri
63
tentang menggapai cita-cita dengan
bahasa sendiri. (Tema 7)
4.8 Menyusun nama-nama lingkungan atau
tempat tinggal menggunakan aksara
Jawa Banten dengan baik dan benar.
(Tema 8)
KELAS V
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menerima, menghargai, dan 1.1 Menerima anugrah Tuhan Yang Maha
menjalankan ajaran agama yang Esa atas penciptaan bahasa jawa Serang
dianutnya sebagai bahasa daerah dan unsur budaya
bangsa serta alat komunikasi masyarakat
penuturnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1 Memiliki perilaku peduli dan tanggung
tanggung jawab, santun, peduli, percaya jawab dalam melestarikan jenis
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, permainan tradisional Jawa Banten.
teman, tetangga, dan guru (Tema 1)
2.2 Memiliki perilaku tanggung jawab,
peduli, dan santun menanggapi berbagai
peristiwa dalam kehidupan. (Tema 2)
2.3 Memiliki perilaku peduli dan tanggung
jawab dalam menanggulangi berbagai
peristiwa. (Tema 3)
2.4 Memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam menyampaikan
pendapat tentanghidup rukun dengan
keluarga, teman, dan guru. (Tema 4)
2.5 Memiliki perilaku peduli dan taggung
jawab terhadap pentingnya kesehatan
dan obat-obatan tradisional. (Tema 5)
2.6 Memiliki perilaku peduli, tanggung
jawab, dan rasa cinta dan bangga sebagai
bangsa Indonesia. (Tema 6)
2.7 Memiliki perilaku peduli, dan
tanggung jawab pembantu masyarakat
yang menghadap peristiwa
(musibah/bencana) dalam rangka
kehidupan berbangsa dan bernegara.
(Tema 7)
2.8 Memiliki perilaku peduli dan tanggung
jawab terhadap lingkungan alam. (Tema
8)
3 Memahami pengetahuan faktual dengan 3.1 Mengetahui dan memahami teks
cara mengamati dan mencoba deskripsi tentang jenis permainan
[mendengar, melihat, membaca] serta tradisional Banten. (Tema 1)
menanya berdasarkan rasa ingin tahu 3.2 Mengamati dan menggali informasi
secara kritis tentang dirinya, makhluk dalam teks tembang tentang berbagai
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan peristiwa dalam kehidupan yang
benda- benda yang menggunakan aksara Banten (Tema 2)
64
dijumpainya di rumah, sekolah, dan 3.3 Mengamati teks deskripsi tentang istilah-
tempat bermain istilah peristiwa dalam kehidupan yang
menggunakan aksara Banten. (Tema 3)
3.4 Menggali informasi dalam teks
percakapan pendek tentang hidup
rukun dengan keluarga, teman, dan
guru. (Tema 4)
3.5 Menggali isi teks bahasan tentang
pentingnya kesehatan dan obat-obatan
tradisi. (Tema 5)
3.6 Menggali informasi dalam teks bahasan
tentang cinta dan bangga sebagai bangsa
Indonesia. (Tema 6)
3.7 Mengapresiasi teks Cerpen tentang suatu
peristiwa (musibah/ bencana) (Tema 7)
3.8 Menggali isi teks dongeng tentang
asal-usul suatu tempat. (Tema 8)
3. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 3.1 Mengolah dan memperagakan isi teks
ahasa yang jelas dan logis dan deskripsi tentang jenis nyanyian/
sistematis, dalam karya yang estetis permainan tradisional Jawa Banten
dalam gerakan yang mencerminkan dengan berbahasa jawa Serang yang baik.
anak sehat, dalam tindakan yang (Tema 1)
mencerminkan perilaku anak dalam 3.2 Melantunkan teks tembang tentang
beriman dan berakhlak mulia berbagai peristiwa dalam kehidupan
dengan baik. (Tema 2)
3.3 Menuliskan istilah-istilah peristiwa alam
menggunakan aksara Banten dengan baik
dan benar. (Tema 3)
3.4 Mengolah dan memperagakan isi teks
percakapan pendek tentang hidup rukun
dengan keluarga, teman, dan guru dengan
bahasa jawa Serang yang baik. (Tema 4)
3.5 Menjelaskan isi teks bahasan tentang
pentingnya obat- obatan tradisional
dalam bahasa jawa Serang secara lisan
dan tulis. (Tema 5)
3.6 Mengolah dan menjelaskan isi teks
bahasan tentang cinta dan bangga
sebagai bangsa Indonesia. (Tema 6)
3.7 Menceritakan isi teks carpon tentang
peristiwa, bencana alam, atau
musibah lainnya dengan bahasa jawa
Serang yang baik secara lisan dan tulis.
3.8 Menceritakan isi teks dongeng tentang
asal-usul suatu tempat. (Tema 8)
KELAS VI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menerima, menghargai, dan 1.1 Menerima anugrah Tuhan Yang
menjalankan ajaran agama yang dianutnya Maha Esa atas penciptaan bahasa jawa
Serang sebagai bahasa daerah dan unsur
65
budaya bangsa
serta alat komunikasi masyarakat
penuturnya
2. Memiliki perilaku jujur,disiplin,tanggung 2.1 Memiliki perilaku peduli terhadap
jawab, santun, peduli, percaya diri dalam penyelamatan makhluk sebagai ciptaan
berinteraksi dengan keluarga, teman, Tuhan YME (Tema 1)
tetangga, dan guru 2.2 Memiliki perilaku santun dalam
memelihara dan membina Persatuan
dalam perbedaan bangsa. (Tema 2)
2.3 Memiliki perilaku peduli terhadap
jasa-jasa tokoh perjuangan pembela
kebenaran (pahlawan Banten) (Tema 3)
2.4 Memiliki perilaku peduli dan rasa ingin
tahu tentang tokoh dan penemu. (Tema
4)
2.5 Memiliki perilaku tanggung jawab dan
peduli menghadapi pengaruh globalisasi
terhadap lingkungan dan kehidupan
manusia. (Tema 5)
2.6 Memiliki perilaku tanggung jawab,
peduli, dan disiplin dalam berwirausaha.
(Tema 6)
2.7 Memiliki perilaku peduli, disiplin, dan
tanggung jawab dalam menjaga
memeliharan kesehatan masyarakat.
(Tema 7)
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3.1 Memahami dan mencermati teks narasi
cara mengamati dan mencoba dengar, tentang penyelamatan makhluk. (Tema
melihat, membaca] serta menanya 1)
berdasarkan rasa ingin tahu secara 3.2 Memahami isi teks tembang
kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan tentang kehidupan berbangsa dan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- bernegara (Tema 2)
benda yang dijumpainya di rumah, 3.3 Mengamati teks narasi tentang tokoh
sekolah,dan tempat bermain dan penemu secara mandiri kemudian
mengolah dan menuliskan kembali
dengan kata-kata sendiri (Tema 3)
3.4 Mengamati teks dongeng (sage)
tentang perjuangan seorang tokoh
pemberani pembela kebenaran.
(Tema 3a )
3.5 Menggali informsi dari teks deskripsi
tentang pengaruh globalisasi terhadap
lingkungandan kehidupan manusia.
(Tema 4)
3.6 Menggali informasi dalam teks deskripsi
tentang berwira usaha. (Tema 5)
3.7 Mencermati dan memahami teks pidato
tentang menjaga memeliharan kesehatan
masyarakat. (Tema 6)
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4.1 Mengolah dan menulis teks prosa
bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, fiksi tentang penyelamatan makhluk
66
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam dengan bahasa jawa Serang yang baik.
tindakan yang mencerminkan perilaku anak (Tema 1)
beriman dan berakhlak mulia 4.2 Melantunkan isi teks tembang
tentang kehidupan berbangsa dan
bernegara (Tema 2)
4.3 Mengolah dan menyajikan teks narasi
tentang tokoh dan penemu secara
mandiri dalam bahasa Jawa Banten
yang baik. (Tema 3)
4.4 Menceritakan isi teks dongeng (sage)
tentang perjuanganseorang tokoh
pemberani pembela kebenaran
(pahlawan) (Tema 4)
2. Bahasa Sunda
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk Muatan Lokal Bahasa Sunda
adalah sebagai berikut:
KELAS I
1. Menyimak (ngaregepkeun)
67
2. Berbicara (Nyarita)
3. Membaca (maca)
4. Menulis (nulis)
KELAS II
68
1. Menyimak (ngaregepkeun)
2. Berbicara (nyarita)
3. Membaca (maca)
4. Menulis (nulis)
KELAS III
1. Menyimak (ngaregepkeun)
69
3.1 Mampu memahami dan menanggapi 3.1.1 Menyimak bahasan tentang kesehatan
wacana lisan melalui menyimak dan makanan
bahasan, dongeng fabel, dan 3.1.2 Menyimak bahasan tentang
kakawihan. kebersihan dan pakaian
3.1.3 Menyimak dongeng fabel (dongéng
sato)
3.1.4 Menyimak kakawihan
2. Berbicara (nyarita)
3. Membaca (maca)
4. Menulis (nulis)
70
3.4 Mampu mengungkapkan pikiran, 3.4.1 Menulis kalimat berita (kalimah
perasaan, dan keinginan secara tertulis wawaran)
dalam menulis kalimat dan paragraf 3.4.2 Menulis kalimat luas (kalimah
pendek. jembar)
3.4.3 Menulis kalimat tanya (kalimah
pananya)
3.4.4 Menulis kalimat perintah (kalimah
paréntah)
3.4.5 Menulis paragraf pendek dengan
menggunakan ejaan
KELAS IV
1. Menyimak (ngaregepkeun)
4. Berbicara (nyarita)
71
3. Membaca (maca)
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
4.3 Mampu memahami dan menanggapi 4.3.1 Membaca cepat
bacaan melalui membaca cepat, teks 4.3.2 Membaca teks percakapan
percakapan, carita pondok, dan 4.3.3 Membaca carita pondok
guguritan. 4.3.4 Membaca guguritan
4. Menulis (nulis)
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
4.4 Mampu mengungkapkan pikiran, 4.4.1 Menulis pengumuman
perasaan, dan keinginan secara tertulis 4.4.2 Menulis pengalaman
melalui menulis pengumuman, 4.4.3 Menulis narasi
pengalaman, narasi, deskripsi, dan 4.4.4 Menulis deskripsi
eksposisi. 4.4.5 Menulis eksposisi
KELAS V
1. Menyimak (ngaregepkeun)
2. Berbicara (nyarita)
72
5.2 Mampu mengungkapkan pikiran, 5.2.1 Mendeskripsikan benda atau alat
perasaan, dan keinginan secara lisan 5.2.2 Berwawancara dengan narasumber
dalam mendeskripsikan, 5.2.3 Menyampaikan pendapat tentang
berwawancara, berpendapat, persoalan faktual
menanggapi, menyimpulkan, 5.2.4 Menanggapi suatu persoalan atau
dan memerankan. peristiwa
5.2.5. Menyimpulkan isi percakapan
5.2.6 Memerankan drama pendek
3. Membaca (maca)
4. Menulis (Nulis)
KELAS VI
1. Menyimak (ngaregepkeun)
2. Berbicara (nyarita)
73
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
6.2 Mampu mengungkapkan pikiran, 6.2.1 Menceritakan hasil pengamatan
perasaan, dan keinginan secara 6.2.2 Membahas isi buku
lisan dalam 6.2.3 Mengeritik dengan alasan
menceritakan hasil 6.2.4 Berpidato (biantara)
pengamatan, membahas 6.2.5 Berdiskusi (sawala)
buku, mengeritik, 6.2.6 Memerankan drama anak-anak
berpidato, berdiskusi,
dan memerankan drama.
3. Membaca (maca)
74
5.1. Membaca bacaan pendek dan panjang dari fatah
Mengenal ayat-ayat Al- yang diikuti alif dan fatah berdiri
1
Qur’an 5.2. Menulis kalimat sederhana (1 ayat) dalam Al-
Qur’an
III
6.1. Membaca tanda baca kasrah, fatah, dan sukun
Mengenal ayat-ayat Al- dalam kalimat Al-Qur’an
2
Qur’an 6.2. Menulis kalimat sederhana (2 ayat atau lebih)
dalam Al-Qur’an
7.1. Membaca bacaan tanwin, ya sukun, wau sukun,
mim sukun, nun sukun, qolqolah, dan huruf-
Mengenal surat dalam Al-
1 huruf lainnya yang berharokat sukun
Qur’an
7.2. Membaca QS. Al-Fatihah dan Al-Ikhlas
IV
7.3. Menulis satu surat pendek
8.1. Membaca bacaan idzhar
Mengenal surat dalam Al-
2 8.2. Membaca QS. Al-Kautsar, An-Nashr, Al-‘Ashr
Qur’an
8.3. Menulis satu surat yang agak panjang
9.1. Membaca Al-Qur’an yang terdapat hukum alif
Mengenal surat dalam Al- lam, tanda waqof, dan mad far’i
1
Qur’an 9.2. Membaca QS. Al-Lahab dan Al-Kafirun
9.3. Menulis surat yang panjang
V
10.1.Membaca AAl-Qur’an yang mengandung
Mengenal surat dalam Al- hukum idgham dan lapadz jalalah
2
Qur’an 10.2.Membaca QS. Al-Ma’un dan Al-Fiil
10.3.Menulis surat yang panjang
11.1.Membaca Al-Qur’an yang mengandung
hukum Iqlab
Mengenal surat dalam Al-
1 11.2.Membaca QS. Al-Qadr dan Al-‘Alaq ayat 1-
Qur’an
5
VI 11.3.Menulis surat yang panjang
12.1. Membaca huruf-huruf dalam fawatihussuwar
Mengenal surat dalam Al-
12.2. Membaca QS. Al-Maidah ayat 3 dan Al-Hujurat
2
Qur’an ayat 13
12.3. Menulis surat yang panjang
D. Kalender Pendidikan
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu dan pemetaan beban belajar untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Permulaan tahun pelajaran adalah
waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah
jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh
matapelajaran termasuk muatan lokal. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk
tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud.
75
Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan
hari libur khusus.
Sesuai dengan Standar Isi, maka dalam Pengembangan Kalender Pendidikan SD
Negeri ... mengacu pada rambu-rambu sebagai berikut:
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni
tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala
Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
3. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan dikembangkan oleh masing-
masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada
dokumen Standar Isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah
daerah.
1. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan
ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKAN
No Kegiatan Alokasi Waktu Kegiatan
1 Minggu Efektif Digunakan untuk Kegiatan
Belajar 34-38 minggu Pembelajaran Efektif pada setiap
Satuan Pendidikan
2 Jeda Tengah Maksimal 2 Satu minggu setiap semester
Semester minggu
3 Jeda Antar Maksimum 2 Antara semester 1 dan semester 2
Semester minggu
4 Libur akhir tahun Maksimum 3 Digunakan untuk menyiapkan kegiatan
pelajaran minggu dan administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran
5 Hari libur 12 hari Daerah khusus yang memerlukanlibur
keagamaan (maksimal 2 keagamaan lebih lama dapat
minggu) mengaturnya sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar
6 Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan peraturan
umum/nasional minggu Pemerintah
7 Hari libur khususMaksimum Untuk satuan pendidikan dengan ciri
1minggu kekhususan masing masing
8 Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang
sekolah/madrasah minggu diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan
76
waktu pembelajarn efektif
77
Sabtu 2 9 16 23 30
JUMLAH
78
Minggu 3 10 17 24 1 Libur Nasional
Senin 4 11 18 25 8 Pembagian Raport
Selasa 5 12 19 26 9-30 Libur Semester II
Rabu 6 13 20 27
Kamis 7 14 21 28
Jum’at 1 8 15 22 29
Sabtu 21 9 16 23 30
6 JUMLAH
Nilai Kompetensi
Predikat
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Baik V - -
Cukup - V V
Keterangan:
2. Katagori untuk Kompetensi sikap berdasarkan hasil observasi selama satu
semester berjalan.
3. Katagori untuk Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan berdasarkan KKM
satuan pendidikan.
4. KKM terendah adalah KKM terkecil dari semua jenjang dan semua kelas.
5. Penentuan Interval Predikat dari Cukup, Baik, dan Sangat Baik ditentukan
dengan rumus:
79
100 – KKM terendah
KKM Satuan Pendidikan = 3
6. Pada KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum tuntas
belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator
minimal nilai CUKUP dari hasil tes formatif. Pada KD pada KI-1 dan KI-2,
ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap,
yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B)
menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan.
7. Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah pada KI-3 dan KI-4: diberikan
remedial individual sesuai dengan kebutuhan kepada peserta didik yang
memperoleh nilai kurang dari CUKUP; Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan
kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta
didik yang memperoleh nilai CUKUP atau lebih dari CUKUP;
8. Pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan apabila
lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari CUKUP. Untuk KD
pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum profil
sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (paling tidak oleh guru
matapelajaran, guru BK, dan orang tua).
9. Secara rinci aturan pelaksanaan penilaian mengacu pada Pedoman Penilaian yang
dikeluarkan oleh Kemendikbud sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan
dokumen kurikulum ini.
2. Kriteria Kenaikan Kelas, Kelulusan
a. Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kenaikan
kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter genap, dengan
pertimbangan seluruh KD yang belum tuntas pada semester ganjil saat semester
genap belum berakhir. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery
learning). Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan
KKM yang ditetapkan, maka yang bersangkutan harus mengikuti pembelajaran
remidial sampai yang bersangkutan mampu mencapai standar ketuntasan.
Seorang peserta didik dapat dinyatakan NAIK KELAS jika memenuhi syarat
berikut:
1) Mencapai ketuntasan belajar minimal atau sama dengan KKM Satuan
Pendidiklan.
80
2) Jika terdapat nilai di bawah KKM sebanyak-banyaknya hanya pada dua mata
pelajaran.
3) Peserta didik dinyatakan TIDAK NAIK KELAS apabila yang bersangkutan
salah satu atau lebih Mata Pelajaran tidak mencapai ketuntasan belajar minimal
(KKM) lebih dari 5% ;
4) Peserta didik dinyatakan TIDAK NAIK KELAS apabila yang bersangkutan
tidak mencapai ketuntasan belajar minimal meliputi 3 (tiga) Mata Pelajaran atau
lebih walaupun selisihnya kurang dari 5%;
5) Peserta didik dinyatakan TIDAK NAIK KELAS jika budi pekerti, akhlak mulia,
dan kepribadian secara keseluruhan KURANG BAIK.
6) Peserta didik dinyatakan TIDAK NAIK KELAS jika perolehan nilai
ektrakurikuler wajib selama 2 semester kurang memuaskan dan yang
bersangkutan tidak mengikuti kegiatan tambahan yang diselenggarakan sekolah.
7) Aturan lain yang tidak diatur dalam kurikulum ini diatur tersendiri dalam rapat
dewan pendidik.
b. Kriteria Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 jo PP 32/2013 jo PP 13/2015 Pasal 72
Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan
dasar dan menengah setelah:
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) mengikuti semua pelaksanaan Ujian;
3) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
4) memperoleh nilai akhir minimal sama dengan Standar Nilai Minimal
BAB V
EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM DAN PELAPORAN
Kurikulum SD Negeri ... yang telah tersusun ini akan menjadi pedoman bagi sekolah
dan menjadi acuan seluruh stake holders sekolah selama 1 tahun pelajaran 2017/2018. Sesuai
dengan tuntutan Pengelolaan Mutu Pendidikan, maka penyesuaian-penyesuaian akan terus
81
dilakukan terutama pada proses adaptasi/adopsi dan pengayaan kurikulum sehingga dapat
menghasilkan mutu lulusan yang setara dengan mutu lulusan dari sekolah unggul.
Sejalan dengan harapan di atas, maka dukungan dari berbagai pihak akan terus
dibutuhkan demi pencapaian terget yang diharapkan. Tanpa dukungan yang nyata tentu akan
berat bagi sekolah untuk memenuhi harapan semua pihak. Oleh karena itu, kita semua
berharap ada sinergi seluruh potensi stake holders sekolah dalam mencapai tujuan yang
dimaksud.
Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan dan keberhasilan kurikulum, maka
evaluasi ditekankan pada dua aspek yaitu evaluasi keterlaksanaan kurikulum dan evalusi
keberhasilan mewujudkan mutu lulusan.
A. Evaluasi Keterlaksanaan
Lembar evaluasi Keterlaksanaan
Kesesuai dengan rencana
dengan pelakanaan
No Pelaksanaan Di Di
Penuhi
bawah atas
Target
target target
1. Analisis Konteks
2. Pengelolaan Mutu Pendidikan (PMP)
3. Pengelolaan Pemetaan Beban Belajar
4. Pemetaan Target Mutu Lulusan penuhi SKL
Diakhiri dengan penarikan kesimpulan dan rekomendasi tindak lanjut perbaikan mutu.
B. Evaluasi Keberhasilan
82
standar
TARGET MUTU LULUSAN
Sikap 1. Memiliki karakter
kepemimpinan yang amanah.
2. Bertanggung jawab terhadap
pekerjaan.
3. Berdisiplin waktu.
4. Mehargai sesama dengan penuh
kesantunan
5. .......................................................
6. .......................................................
7.....................................................
Pengetahuan 1. Meraih nilai tertinggi ... dalam
Ujian Sekolah
2. Mengintegrasikan kecakapan
berpikir saintifik dan inovatif
dalam berkarya.
3. Mengintegrasi pengetahuan
faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif
dalam mengembangkan
kesiapan diri dalam melalui
proses pendidikan
berkelanjutan.
4. Menjuarai lomba bidang sain
tingkat .......
5. .......................................................
6. .......................................................
7. ...................................................
Keterampilan 1. Menghasilkan produk belajar
yang bermanfaat untuk
kehidupan siswa.
2. Menghasilkan karya yang
relevan dengan materi
83
pelajaran dengan dukungan
teknologi informasi
3. Memiliki kecakapan berbahasa
daerah
4. Berkomunikasi dengan bahasa
Indonesia, Jawa, dan Sunda
5. .......................................................
6. .......................................................
BAB VI
PENUTUP
Kurikulum yang dirumuskan oleh SDN .... UPTD Pendidikan dan Kebudayaan
Kecamatan ...., Kabupaten Serang, didasarkan dari beberapa masukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku yang melibatkan seluruh Stakeholder sekolah dengan harapan dapat
meningkatkan mutu pendidikan dasar. Oleh sebab itu, dijadikan sebagai acuan dalam Proses
Pendidikan yang berlangsung di SDN ...., UPTD Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan ....
Kabupaten Serang.
Pada dasarnya pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara Orang tua,
Masyarakat, dan Pemerintah. Adapun pendidikan yang berlangsung di Kelas menjadi
tanggung jawab guru. Oleh karena itu para guru harus memiliki kemampuan dan ketrampilan
84
dalam proses pembelajaran. Guru harus dapat mewujudkan apa yang telah dirumuskan secara
bersama.
Akhirnya semoga Kurikulum SDN ... ini dapat membawa perubahan pendidikan yang
sesuai dengan perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
85