Anda di halaman 1dari 4

KETERAMPILAN PENGISAPAN LENDIR (SUCTION)

PADA BAYI ATAU ANAK

Penilaian Ket
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3
A Tahap Pre Interaksi
1. Pastikan tindakan sesuai dengan advis dalam catatan medis
klien
2. Siapkan Peralatan:
a. Bak instrument berisi: kasa secukupnya, tongue spatel
b. Sarung tangan steril
c. Delee/ Mucus Extractor (Suction Manual)/ kanul suction
d. Tabung suction diisi cairan desinfektan sebanyak ¼
tabung
e. Selang Suction
 Bayi baru lahir : 5 – 6,5 F
 6 bulan : 8 F
 1 tahun : 8 – 10 F
 2 tahun : 10 F
 5 tahun : 12 F
 > 10 tahun : 12 – 14 F
f. Mesin Suction
Tekanan suction (dinding) :
 Bayi : 60 – 100 mmHg
 Anak-anak : 100 – 120 mmHg
 Dewasa : 120 – 150 mmHg
Tekanan suction (portabel):
 Bayi : 3 – 5 incHg
 Anak-anak : 5 - incHg
 Dewasa : 7 – 15 incHg
g. Kom
h. Nacl 0,9% / Air Steril
i. Tissue
j. Perlak
k. Bengkok
l. Cairan desinfektan untuk merendam slang yang telah
digunakan
3. Cuci tangan

B Sikap dan Perilaku


1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya dan
perkenalkan diri
2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
kepada pasien dan keluarga
 Tujuannya untuk menghisap lendir pada mulut dan
hidung agar tidak menghalangi jalan nafas sehingga
pasien mudah bernafas
3. Atur posisi klien agar nyaman
4. Tanggap terhadap reaksi pasien disemua langkah tindakan
5. Sabar dan teliti
C Tahap Kerja
1. Posisikan pasien
a. Penghisapan oropharingeal: posisi semi fowler dengan
kepala menghadap ke area perut
b. Penghisapan nasopharingeal: posisi semi fowler dengan
kepala hiperekstensi
c. Pasien tidak sadar: posisi lateral/ telentang dengan
kepala menghadap perut
2. Letakan perlak/ handuk pada dada pasien
3. Pakai sarung tangan steril
4. Menggunakan suction manual:
a. Melakukan penghisapan lendir secara langsung ke
bagian mulut atau bagian hidung.
b. Apabila menggunakan delee tekan atau pijat bagian yang
menggelembung seperti balon, setelah itu tahan tekanan
tersebut jangan dilepaskan, kemudian masukkan delee
dalam hidung/ mulut bayi pada area yang terdapat sekret
kemudian lepas tekanan atau pijatan pada delee sampai
sekret tersedot (ujung penghisap < 5 cm masuk ke mulut
dan < 3 cm ke hidung). Jangan terlalu lama dan dalam
melakukan penyedotan.
c. Apabila menggunakan mucus extractor, membasahi
ujung slang suction dengan NaCl 0,9% atau air steril
kemudian memasukkan selang yang tidak ada
tonjolannya ke dalam hidung atau mulut yang terdapat
sekret, kemudian ditarik sambil dihisap. Perhatikan
penghisapan jangan lebih dari 5 cm ke dalam mulut dan
jangan lebih dari 3 ke dalam hidung) serta jangan lama
dalam melakukan penyedotan.
5. Menggunakan mesin suction:
a. Menghubungkan slang suction dengan mesin dan
membiarkan slang suction dalam kantong yang steril,
serta isi tabung suction sebanyak ¼ bagian
b. Menggunakan sarung tangan steril
c. Membasahi ujung slang suction dengan NaCl 0,9% atau
air steril
d. Memasukan ujung slang suction ke mulut dengan
tangan kanan (tangan dominan). Pastikan anda masih
dapat melihat ujung kateter di mulut. Jangan menutup
konektor kateter pada saat memasukkan
e. Setelah ujung kateter di dalam mulut (biasanya ditujukan
ke sisi dalam mulut di antara gigi dan pipi), tutuplah
konektor dengan jempol tangan kiri. Tarik slang suction
sambil diputar. Waktu pelaksanaan sekitar 5 – 10 detik.
(hati-hati saat melakukan suction area jaringan lunak di
sekitar mulut)
f. Bila orofaringeal/ nasofaringeal/ endotrakeal:
Memasukkan ujung slang suction ke orofaringeal/
nasofaringeal (bayi dan anak kecil: 1 – 8 cm atau anak
lebih besar: 8 – 12 cm) dan jika melakukan penghisapan
di selang endotrakeal, maka masukkan kanul suction
(terbuka/ tertutup) ke sepanjang selang endotrakeal
6. Membilas ujung slang suction dengan air steril/ NaCl 0,9%
7. Membiarkan anak bernapas dalam (jika sadar)
8. Mengulang prosedur suction apabila diperlukan (suction
dilakukan dibagian mulut dulu, kemudian ke bagian hidung)
9. Kanul suction atau delee direndam pada cairan desinfektan
apabila tidak digunakan dan kemudian di sterilkan untuk
dipakai kembali
10. Merapihkan pasien dan kembalikan anak ke posisi semula
11. Merapihkan alat dan lepas sarung tangan
12. Mencuci tangan

D Tahap Terminasi
1. Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
 Evaluasi respons bayi atau anak
 Evaluasi bersihan jalan nafas, sputum dan
karakteristiknya
2. Beri reinforcement positif pada bayi atau anak
3. Mengakhiri pertemuan dengan baik

E Dokumentasi
Dokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan dengan tepat
 Identitas pasien (nama, umur, RMK, dll)
 Waktu pelaksanaan
 Tindakan yang dilakukan beserta hasil evaluasinya
(cek frekuensi nafas, saturasi oksigen, suara nafas, jumlah
sekret, warna sekret)
 TTD perawat pelaksana

F Teknik
1. Berkomunikasi dengan pendekatan yang tepat sesuai
dengan kondisi klien.
2. Bekerja dengan pencegahan infeksi
3. Bekerja dengan hati – hati dan cermat
4. Menghargai privasi atau budaya klien
5. Bekerja secara sistematis

Keterangan;
* = jika item (*) tidak dikerjakan maka mahasiswa diharuskan mengulang
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Langkah kerja dikerjakan tetapi tidak sesuai dengan urutan
2 = Langkah dikerjakan sesuai dengan urutan, tetapi kurang tepat
3 = Langkah kerja dilakukan secara benar dan tepat sesuai dengan pedoman
Banjarmasin,……………20…..

Penguji,

…………………………………

Anda mungkin juga menyukai