Laporan Praktek Kerja Industri Shinta
Laporan Praktek Kerja Industri Shinta
(PRAKERIN)
PUSKESMAS JEPARA
Email : puskesmasjepara@yahoo.co.id
Disusun Oleh :
Roehan Abdurrafi
XI Farmasi 1
NIS:
(PRAKERIN)
Laporan ini disuun utuk emenuhi persyaratan guna menempuh Ujian Sekolah dan
Ujian Nasional
Email : puskesmasjepara@yahoo.co.id
Disetujui Oleh
Mengetahui,
PIHAK SEKOLAH
Roehan Abdurrafi
Mengetahui
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehdirat Allah SWT berkat limpahan rahmat,
hidayah, serta inayahNya sehinga penulis dapat menyelesaikn laporan pelaksanaan
PRAKERIN ini tepat waktu.
Praktik kerja industri yang selanjutnya disebut PRAKERIN merupakan salah satu cara
belajar yang efektif untuk menghasilkan tenaga kerja yang profesional yang memiliki
keahlian yang matang dalam menghadapi pasar bebas dan untuk mengantisipasi hall tersebut
memerlukan tenaga profesional yang kompeten dalam bidang masing-masing. Oleh sebab itu,
pelaksanaan PRAKERIN diharapkan mampu dimanfaatkan oleh siswa siswi dengan sebaik
baiknya untuk bisa meningkatkan skill yang mereka miliki.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang terkait yang telah membantu dalam menyelesaikn pembuatan laporan ini.
1. Akhmad Efendi, S.Pd.I selaku kepala sekolah SMK FADLUN NAFIS BANGSRI
yang telah memberikan izin untuk melepaskn praktik kerja industri kepada kami.
2. Selamet Widodo, S.Pd, selaku Ketua bagian Humas Industri.
3. Mukhibus Solikhin,S.E.,Apr selaku Ketua Jurusan Farmasi Smk Fadlun Nafis
Bangsri.
4. Ahmad Mifthul Ulum, S. Pd, selaku Wakil Kepala bagian Kurikulum Smk Fadlun
Nafis Bangsi.
5. Nia Trisnawati, S.Fams,.Apt selaku pembimbing Praktek Kerja Industri Smk Fadlun
Nafis.
6. Kepada Bapak/Ibu Guru Smk Fadlun Nafis dan semua pihak yang telah membantu
hingga laporan ini dapat terlaksanakan dengan baik dan lancar.
Saya juga menyadari bahwa proposal ini tentu saja jauh dari kesempurnaan. Baik isi
maupun tata tulisnya. Hal ini karena keterbatsan pengetahuan dan pengalaman penyusunan.
Oleh sebab itu kritik dan saran dari berbagai arah bersifat konstruksi penyusun harapkan
demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penyusun berharap laporan ini tetap ada manfaatnya khususnya bagi penyusun
pribdi dan tentunya bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................
Lampiran 5 ........................................................................................................................
Lampiran 6 ........................................................................................................................
Lampiran 7 ........................................................................................................................
Lampiran 8 ........................................................................................................................
Lampiran 8 ........................................................................................................................
Lampiran 9 ........................................................................................................................
Lampiran 10 ......................................................................................................................
Lampiran 11 ......................................................................................................................
Lampiran 12 ......................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan kurikulum dekolah menengah kejuruan (SMK) bahwa lulusam SMK
diharapkn menjadi peserta didik yang siap pakai di masyarakat . Didalam kurikulum
sekolah ditetapkan bahwa untuk mewujudkan program tersebut maka perserta didik
diharuskan unuk mengikutai dan melaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri) yang
didukung oleh sarana dan prasarana yang penting.
Secara umum rung lingkup kegiatan penyelenggaran sitem ganda(PSG) ini meliputi
pelaksanaan di sekolah dan dunia usaha atau dunia industri (DU/DI). Sekolah membekali
siswa dengan materi pendidikan umum (normatif), pengetahuan dasar menunjang(
adaptif), serta teori dan ketrampilan dasar kejuruan(produktif).
Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Puskesmas
B. Fungsi Puskesmas
Puskesmas memiliki fungsi antara lain:
1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkn
kemampun untuk hidup ehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyrakat
wilayah kerjanya
C. Fasilitas Penunjang Kesehatan
Agar jangkauan pelayanan kesehatan lebih merata meluas puskesmas perlu memiliki
fasilitas penujang yang terdiri dari :
Posyandu
D. Pengolahan Obat
Pengolahan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang mencangkup 7
fungsi pokok, yaitu : Perencanaan, Permintaan, Penerimaan, Penyimpanan,
Pendistribuan, Pencatatan, dan Pelaporan, Pengendalian Persediaan pengolahan ini
memerlukan pola atau tata laksana dan perangkat lunak lainnya, serta tenaga dan
sarana dalam rangka pencapaian tujuan.
1. Perencanaan
Perencanaan dilakukan untuk menetapkan jenis dan jumlah obat, perbekalan
kesehatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehtan dasar.
Persiapan-persipan yang diperlukan dalam memiliki jenis dan menetapkan jumlah
obat secara tepat antara lain :
a. Menetapkan tujuan sasaran serta metode atau prosedur pencapaian.
b. Mengumpulkan dan menganalisa data.
c. Evaluasi prosedur perencanaan.
Perencanaan kebutuhan obat untuk pusksmas jepara setiap periode di
lksanakan oleh pengelola obat publik dan pembekalan kesehatan (POPPK). Data
mutasi obat yang di hasilkan oleh puskesmas jepara merupakan salah satu faktor
utama dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat.
2. Permintaan
Permintaan adalah suatu proses untuk memperoleh obat yang di butuhkan di
puskesmas. Adapun maksud dan tujuan dari sistem pengadaan yang dikelola
dengan baik adalah :
a. Mendapatkan obat yang bermutu.
b. Memperoleh obat dengan jenis dan jumlah yng tepat
c. Menjamin pengadaan yang cepat dan tepat (Depkes RI, 2004)
Di puskesmas Jepara ini permintaan sediaan farmai dan alat kesehatan
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan puskesmas dan untuk pelayanan kesehatan
sesuai dengan pola penyakit yang ada di sini.
3. Penerimaan
Merupakan suatu rangkaian menerima obat – obatan dari Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota atau dari suatu unit pelayanan kesehatan kepada unit pelayanan
kesehatan lainnya dalam rangka memenuhi permintaan obat dari unit yang
bersangkutan sesuai dengan kebutuhan.
4. Penyimpanan
Penyimpanan adalah suatu kegiatan keamanan dengan cara menempatkan
obat-obatan yang di terima pada tempat yang di nilai aman.
Tujuan dan penyimpanan obat-obat adalah untuk :
Memelihara mutu obat.
Menghindari penggunaan yang tidak bertanggungjawab.
Menjaga kelangsungan persediaan.
Memudahkan pencarian dan pengawasan obat.
Menghindari kerusakan pada kualitas obat.
Sistem penyimpanan obat :
1) Sistem FIFO (First In First Out), yaitu sitem penyimpanan obat di mana
obat yang datang lebih arwal akan di keluarkan lebih dulu.
2) Sistem FEFO (First Expired First Out), yaitu sistem penyimpanan
berdasarkan masa berlakunya obat tersebut, dimana obat yang lebih awal waktu
kadaluarsa akan di keluarkan terlebih dahulu.
3) Penyimpanan berdasarkan tingkat penggunaan obat yaitu sistem
penyimpanan obat dimana obat yang sering digunakan akan di letakkan di
tempat yang mudah terjangkau.
5. Pendistribusian
Pendistribusian adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan
antara lain :
a. Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan puskesmas PKD (poli klinik desa)
b. Puskesmas pembantu (pustu)
c. Poli rawat jalan ( poli gigi, IGD)
Tujuan dari distribusi adalah memenuhi kebutuhan sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah yang
sesuai dan waktu. Kegiatan distribusi meliputi :
a. Menentukan frekuensi distribusi
b. Menentukan jumlah obat dan jenis obat yang dibeikan
c. Penyerahan obat dilakukan dengan cara menyerahkan obat dari gudang
obat ke sub unit pelayanan kesehatan (PKD, poli rawat jalan, IGD ).
Distribusi adalah krgiatan penyangkut aspek-aspek penerimaan dan
pengecekan, pengendalian, penyimpanan obat dalam gudang dan penyerahan
termsuk penyerahan obat kepada pasien.
Sistem pengiriman obat :
1) Sistem FIFO (First In Firts Out), yaitu sistem pengiriman obat
dimana obat yang datang lebih awal akan dikirim lebih dahulu.
2) Sistem FEFO (First Expired Firts Out), yaitu sistem pengiriman
berdasarkan masa berlakunya obat tersebut, dimana obat yang lebih
awal waktu kadaluarsanya akan dikirim terlebih dahulu.
Pelayanan obat
Pelayanan obat bertujuan agar pasien mendapatkan obat sesuai dengan
resep dokter dan mendapatkan informasi bagaimanan cara
menggunakannya.
VISI :
Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang bermutu
MISI :
1. Melayani dengan tata nilai Jepara
2. Meningkatan Sarana Pelayanan yang Optimal
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam memelihara kesehatan
PENANGGUNG JAWAB
dr. TRIYONO TEGUH WIDODO, MM.
C. Data Inventaris
1. Ruang Apotek
Kondisi
NO Nama Barang Bahan Jumlah B KB RB
Barang
1. Rak Komputer Kayu 1 1
2. Rak Obat Kayu 2 2
3. Meja Panjang Kayu 1 1
4. Rak Plastik Arsip Plastik 1 1
5. Mortir dan stamfer 1 1
6. Almari Kaca dan Besi Kaca + Besi 1 1
7. Termometer ruangan 1 1
8. Penggerus puyer 3 3
listrik
9. Alat perekat kertas Besi 1 1
puyer
10. AC 1 1
11. Almari arsip dan alat Kayu 2 2
12. Almari obat Kayu 1 1
13. Komputer 1 1
14. Jam dinding 1 1
2. Gudang Obat
D. Sasaran Usaha
1. Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)
a. Sasaran Primernya adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan anak anak sampai
dengan usia 5 tahun.
b. Sasaran Sekundernya adalah dukun bersalin dan kadar kesehatan setempat.
2. Keluarga Berencana (KB)
Sasaran : Jumlah pasangan usia subur ( PUS ) yang menjadi sasaran program KB
ini ditetapkan berdasarkan survei PUS yang dilaksanakan setiap tahunnya dan
pelaksanaannya di koordinasikan oleh petugas lapangan keluarga berencana (
PLKB ) di masing masing desa.
3. GIZI
Sasaran : ibu hamil, ibu menyusui, dan anak anak yang berusia di bawah 5 tahun.
Penduduk yang tnggal di daerah rawan pangan perlu mendapat perhatian
puskesmas.
4. GIGI
Sasaran : ibu hamil, anak anak SD, dan masyarakat umum yang datang ke
puskesmas dengan keluhan gangguan kesehatan gigi.
5. LABORATORIUM
Sasaran : Pasien yang berkunjung ke puskesmas, penderita penyakit menular dan
keluarganya yang dicari dirumah masing masing ( contohnya: malaria, TBC,
filariasis, Demam berdarah dan sebagainya)
E. Permasalahan dan Kendala
1. Masyarakat
Kurangnya respon masyarakat terhadap kegiatan di puskesmas.
Pengetahuan masyarakat yang kurang
Kurangnya Kesadaran masyarakat akan kesehatannya.
2. Fasilitas
Fasilitas medis kurang dipelihara dengan baik.
F. Pembahasan
Praktek kerja industri (prakerin) ini dilaksanakan di puskesmas jepara Jl.
Brigjen katamso no. 7 Telp. (0291)594404. Kegiatan prakerin ini dilaksanakan selama
± 3 bulan atau 70 hari proses belajar mengajar yang dimulai tanggal 04 Juni 2018
sampai dengan 25 Agustus 2018
Kegiatan yang pertama adalah pengaturan siswa prakerin ke tempat prakerin
masing-masing . Hari pertama prakerin dilaksanakan pada tanggal 04 Juni
2018.Berhubung kepala sekolah ada acara, apel pelepasan prakerin di ajukan pada
hari Sabtu 02 Juni 2018.
Di puskesmas Jepara di ruangan obat dibagi menjadi 2 yaitu ruang pelayanan
obat dan gudang obat puskesmas. Gudang obat terletak bersebelahan dengan ruang
obat.
Petugas gudang merekap LPLPO tiap sub unit untuk membuat LPLPO
puskesmas induk dan diserahkan ke IFK setiap bulan.
Permintaan Obat ke IFK dilakukan setiap 2 bulan sekali
Permintaan Obat ke IFK ini untuk mendukung pelayanan obat di puskesmas
jepara diajukan oleh Kepala Puskesmas Jepara kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan permintaan
dari sub unit diketahui kepala puskesmas dan dilakukan secara periodik setiap
bulan nya menggunakan LPLPO sub unit.
Rumus Permintaan Obat ke Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota yang dilakukan 2 bulan sekali yaitu :
Jumlah Permintaan = ( Pemakaian per bulan x 2 ) – sisa Gudang.
Misal : Permintaan bulan Juli = ( Pemakaian bulan Juni x 2 ) –sisa Gudang.
Permintaan bulan Juli = (15.000tab x 2) – 500
= 30.000 – 500
= 29.500 tab
Perencanaan obat di puskesmas dilakukan satu tahun sekali dengan
memperhitungkan pemakaian obat dan sisa stok dipuskesmas.
Perencanaan di puskesmas Jepara ini bertujuan untuk meningkatkan
penggunanaan obat secara rasional, meningkatkan efisiensi penggunaan obat.
Rumus Perencanaan Obat Tahunan Puskesmas Jepara
Sisa stok tahun lalu + Permintaan ke IFK tahun sekarang – Sisa dibulan
Desember tahun sekarang = Pemakaian 1 tahun
Pemakaian 1 tahun / 12 = Rata-rata Per bulan
Rata-rata per bulan x 18 = Perencanaan tahun depan
Bila stok obat tidak mencukupi dilakukan bon obat untuk memenuhi stok obat di
puskesmas.
Obat ED dan rusak dikembalikan kepada IFK dengan melampirkan berita acara
LPLPO Narkotika dan Psikotropika dibuat terpisah dan dilaporkan tiap bulan ke
IFK
Obat yang di terima dari IFK kemudian dicocokkan kesesuaian jumlah obat dan
kondisi obat.
Petugas gudang menyusun obat sesuai dengan sediaan secara alfabetis dan
mencantumkan tanggal ED
Di Puskesmas Jepara ini persyaratan gudangnya sudah memadai seperti :
Ruangan kering tidak lembab ( berAC ), cahaya yang cukup, gudang digunakan
khusus untuk penyimpanan obat, terdapat pengukur suhu ruangan, tersedia lemari
khusus psikotropika dan narkotika, lantainya berpallet dll.
Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet
Obat dirotasi sesuai dengan FIFO ( First In First Out ) dan FEFO ( First Expired
First Out )
Obat yang bentuk dan namanya hampir sama (LASA (look a like sound a like))
ditempatkan secara terpisah untuk menghindari kesalahan pengambilan obat
Obat Narkotika dan psikotropik disimpan pada lemari khusus yang terkunci (
Kunci Ganda ).
Setiap obat yang diterima harus dicatat dikartu stok beserta dengan ED nya
Petugas Gudang Obat membagi obat kesetiap sub unit di sesuaikan dengan
permintaan dan pemakaian di setiap sub unit serta menyesuaikan ketersediaan
obat digudang obat.
Pengeluaran obat dicatat dikartu stok.
Kegiatan puskesmas jepara salah satunya adalah Posyandu, yang diadakan ditempat
yang mudah didatangi dan ditemukan oleh masyarakat, misalnya rumah penduduk,balai
desa, RT/RW atau tempat lain. Pelaksanaan posyandu direncanakan dan dikembangkan
oleh kader kesehatan keluarga dibantu oleh seorang lurah dan Lembaga Ketahanan
Masyarakat Desa ( LKMD ) .
Kegiatan Posyandu antara lain :
1. Imunisasi
Bayi Umur 0-7 hari diberikan imunisasi jenis hepatitis B (HB) 0
Bayi Umur 1 bulan diberikan Imunisasi jenis BCG, Polio 1
Bayi Umur 2 bulan diberikan Imunisasi jenis DPT/HB 1, Polio 2
Bayi Umur 3 bulan diberikan Imunisasi jenis DPT/HB 2, Polio 3
Bayi Umur 4 bulan diberikan Imunisasi jenis DPT/HB 3, Polio 4
Bayi Umur 9 bulan diberikan Imunisasi jenis CAMPAK
Anak umur 2-3 tahun diberikan imunisasi jenis Campak Ulang
2. Pemberian Vitamin A dosis tinggi diberikan setiap bulan Februari dan Agustus
Untuk usia 6-12 bulan diberikan vitamin A warna biru dosisnya 100.000 UI
Untuk usia 1-5 tahun diberikan vitamin A warna merah dosisnya 200.000 UI
3. Menimbang Berat Badan, mengukur tinggi badan, Lingkar Lengan Atas
Minum obat tidak teratur (terputus)
Peresepan yang tidak akurat (dosis tidak tepat)
Terputusnya suplay obat (obat habis)
Kualitas obat rendah (obat rusak )
G. Pembahasan
Penerapan SWAMEDIKASI
SWAMEDIKASI
Swamedikasi, atau pengobatan sendiri adalah perilaku untuk mengatasi sakit ringan
sebelum mencari pertolongan ke petugas atau fasilitas kesehatan. Swamedikasi
adalah Pengobatan diri sendiri yaitu penggunaan obat-obatan atau menenangkan diri bentuk
perilaku untuk mengobati penyakit yang dirasakan atau nyata.
Dampak positifnya :
o Pencegahan maupun pengobatan yang lebih dini
o Biaya yang lebih terjangkau dan cepat
Dampak negatifnya :
o Pengobatan yg kurang rasional
Hal-hal yang harus diketahui sebelum melakukan pengobatan sendiri :
Apakah masalah kesehatan memerlukan pemeriksaan dokter .
Apakah memerlukan Obat .
Konsultasikan dengan Apoteker tentang obat yang dapat diperoleh tanpa resep dokter,
untuk mengatasi masalah kesehatan
o Aturan pemakaiannya, perlu diperhatikan :
Bagaimana cara memakainya
Berapa jumlah yang digunakan sekali pakai
Berapa kali sehari
Berapa lama pemakaiannya
Waktu pemakaian
Manfaat
Swamedikasi bermanfaat dalam pengobatan penyakit atau nyeri ringan, hanya jika
dilakukan dengan benar dan rasional, berdasarkan pengetahuan yang cukup tentang obat yang
digunakan dan kemampuan nengenali penyakit atau gejala yang timbul. Swamedikasi secara
serampangan bukan hanya suatu pemborosan, namun juga berbahaya
PENUTUP
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil Prakter Kerja Industri ( Prakerin ) yang dimulai tanggal 04 Juni
Sampai 25 Agustus 2018 saya menerima berbagai pengalaman diantaranya :
a. Mendapat Pengalaman Usaha dan kerja secara Strategis atau realita.
b. Dapat menerapkan pengetahuan kerja nyata pada Dunia kerja secara jelas dan
konsisten dengan komitmen yang tinggi.
c. Mudah memahami konsep non akademis dan non teknis di dunia kerja.
d. Dapat memperluas ilmu dan menambah pengalaman dengan langsung dibidang
farmasi.
e. Memperkuat mental pada diri siswa sehingga siswa dapat percaya diri dengan
keadaan.
Saran :
a. Dapat memelihara fasilitas medis dengan baik.
b. Lebih Ramah atau menerapkan 3S (salam,sapa,dan sopan) pada pelayanan Obat
c. Lebih teliti saat menyerahkan obat kepada pasien
Lampiran 1
Denah Lokasi Puskesmas Jepara
Lampiran 2
BERITA ACARA SERAH TERIMA OBAT DAN PERBEKES
Nomor :...............................................................
Pada hari ini selasa tanggal dua puluh dua bulan Agustus tahun dua ribu tujuh belas,
yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : Ikha Rahmawati, S.Farm,Apt.
NIP : 19810303200512009
Jabatan : Kepala Instalasi Farmasi kabupaten Jepara
Yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
2. Nama : Dr.Triyono TW,MM.
NIP : 197207132003121003
Jabatan : Kepala Puskesmas Jepara
Yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Pasal 1
PIHAK PERTAMA menyerahkan obat obatan dan perbekalan kesehatan kepada PIHAK
KEDUA dengan daftar rincian sebagaimana terlampir.
Pasal 2
Sejak saat penyerahan obat obatan dan perbekalan kesehatan tersebut, maka penggunaan
dan pengelolaannya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA
Demikian Berita Acara serah terima ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
KARTU STOCK
KAMAR OBAT PUSKESMAS JEPARA
Nama :
Obat :
SISA
TGL Dari TERIMA KELUAR STOK KET
Lampiran 7
Contoh Kartu STOK Gudang Obat
KARTU STOCK
GUDANG OBAT PUSKESMAS JEPARA
NAMA OBAT :..........................
SATUAN :..........................
SATUAN KEMASAN :..........................
NO.KODE :..........................
PUSKESMAS : .............................
KECAMATAN : .............................
KABUPATEN : JEPARA
Bulan :
Tahun :