Homosistein
Homosistein
1. Poltekkes Kemenkes Medan, Midwifery Study Program of Pematang Siantar, Medan 20137, Indonesia
2. Department of Obstetrics Gynecology Faculty of Medicine, Universitas Andalas, Padang 25163, Indonesia 3. Nutrition
Department Faculty of Medicine, Universitas Andalas, Padang 25163, Indonesia
*
E-mail: inkemala76@gmail.com
Abstrak
Latar belakang: Kurangnya asupan asam folat atau kelainan genetik dalam metabolisme asam folat
berkorelasi dengan peningkatan konsentrasi plasma atau homosistein serum. Studi analitik kontrol
kasus ini bertujuan untuk mengetahui korelasinya antara asam folat dan kadar homocysteine pada pre-
eklampsia berat dan kehamilan normal. Metode: Kami mendaftarkan 46 wanita hamil (usia 20─35
tahun) dengan pre-eklampsia berat atau kehamilan normal di rumah sakit pemerintah di Padang,
Indonesia, antara Maret dan Mei 2015. Ukuran sampel dipilih secara consecutive sampling. Kemudian,
kami memutuskan kadar asam folat dan homocysteine menggunakan ELISA dan analisis statistik
menggunakan independent t-test dan Pearson korelasi. Hasil: Kami mengamati perbedaan kadar asam
folat antara pre-eklampsia berat (39,48 ± 9,40 ng / mL) dan kehamilan normal (47,04 ± 13,20 ng / mL,
p <0,05). Perbedaan juga diamati pada tingkat homocysteine antara pre-eklampsia (18,52 ± 0,41 pmol
/ mL) dan kehamilan normal (17,80 ± 0,73 pmol / mL, p <0,05). Korelasi antara asam folat dan
homocysteine pada pre-eklampsia berat dan kehamilan normal adalah negatif (r = -0.034, dan r = -
0.222, p> 0,05, masing-masing). Kesimpulan: Kadar asam folat rendah cenderung meningkatkan kadar
homosistein pada preeklamsia berat, sedangkan kadar asam folat yang tinggi cenderung menurunkan
kadar homocysteine pada kehamilan normal
Kata Kunci : folic acid, homocysteine, pre-eclampsia, pregnancy
Parity
- Nulliparity 8 (34.8) 6 (26.1) 0.75*
- Multiparity 15 (65.2) 17 (73.9)
PE History
- Yes 3 (20%) 0 (0%) 0.18*
- No 12 (80%) 17 (100%)