Pertumbuhan Dan Perkembangan (Ninda) 123
Pertumbuhan Dan Perkembangan (Ninda) 123
PENDAHULUAN
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di
dunia. Bagi manusia dan hewan cahaya matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu , bagi
tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses
fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan
makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Misalnya saja pada tanaman cabai rawit. Bagi masyarakat Asia khususnya penduduk
Indonesia tanaman cabai rawit adalah tanaman yang sangat penting. Dikarenakan Indonesia
sangat terkenal dengan masakan yang berbumbu sangat pedas. Selain itu Indonesia adalah
Negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Selain itu sebagian
besar penduduk Indonesia juga mempunyai lahan yang ditanami rempah-rempah dan
kebutuhan sehari-hari khususnya cabai rawit.
Namun dibalik segala kegunaannya pertumbuhan cabai rawit yang baik itu dipengaruhi oleh
beberapa faktor salah satunya adalah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan cabai rawit.
Mengapa hal itu bisa terjadi?.Mungkin sebagian orang tidak mengetahui sebabnya.
Oleh sebab itu, kami memilih permasalahan ini sebagai poin penting dalam pembuatan
makalah kami. Kami ingin membuktikan bahwa teori yang sudah ada itu benar.
1.2. Rumusan Masalah
Kami meneliti pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit selama 6 hari.
1.4. Hipotesa
Hipotesa penelitian ini adalah,jika tanaman cabai rawit diletakkan di luar ruangan maka
pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya tampak lebih lebar,tebal,hijau tampak
segar dan batang kecambah tampak lebih kokoh. Dan jika tanaman cabai rawit diletakkan di
dalam ruangan maka batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah, daunnya
berukuran kecil,tipis dan berwarna pucat tidak hijau
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh cahaya
matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit.
Manfaat yang kita ambil adalah kita dapat mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan.
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1.1. Tumbuh
2.1.2. Berkembang
Berkembang merupakan salah satu perubahan organisme ke arah kedewasaan dan biasanya
tidak bisa diukur oleh alat ukur atau bersifat kualitatif.
1) Air dan Mineral Þ berpengaruh pada pertumbuhan tajuk 2 akar. Diferensiasi salah satu
unsur hara atau lebih akan menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak normal.
2) Kelembaban.
3) Suhu Þ di antaranya mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk
pertumbuhan yang paling baik adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis
tumbuhan.
Untuk menghasilkan energi. Kekurangan cahaya akan mengganggu proses fotosintesis dan
pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan.
Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada intensitas ( kuat penyinaran ) saja, namun
ada factor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Hendricks dan Borthwick pada tahun 1984, menunjukkan
bahwa cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah
dengan panjang gelombang 660nm.
Percobaan dengan menggunakan spectrum infra merah dengan panjang gelombang 730nm
memberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merespons terhadap spectrum
cahaya adalah fitokrom suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan
atom khusus yang mengabsorpsi cahaya.
1) Faktor Hereditas.
2) Hormon
Auksin Jaringan penghasil pada tunas apikal, daun muda, embrio dalam sel.
Merangsang perpanjangan sel batang dan merangsang pertumbuhan sel akar, diferensiasi,
percabangan, dominansi tunas apikal, perkembangan bakal buah, fototropisme dan
gravitropisme.
Botani Tanaman Cabai Rawit Cabai rawit (Capsicum annuum L.) termasuk ke dalam famili
Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk ke dalam genus Capsicum,
diantaranya adalah lima spesies yang telah dibudidayakan, yaitu : C. baccatum, C.
pubescens, C. annuum, C. chinense dan C. frutescent.
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledone
Ordo : Tubiflorae
Familia : Solanaceae
Genus : Capsicum
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Waktu yang kami
butuhkan untuk melakukan penelitian ini selama 6 hari dengan cara dan bahan-bahan
sebagai berikut:
2. Penggaris
4. Air
5. Cahaya matahari
b. Variable terikat : tinggi tanaman cabai rawit, warna daun, dan kokoh tidaknya tanaman
cabai rawit
3. Menanam 5 biji cabai rawit ke dalam pot I dan meletakkanya ke dalam ruangan.
4. Menanam 5 biji cabai rawit ke dalam pot II dan meletakkanya ke luar ruangan
6. Mengukur tinggi tiap – tiap tanaman cabai rawit setiap 1 hari sekali
7. Mengamati perbedaan – perbedaan yang terjadi antara tanaman pot I dan pot II
misalnya, jumlah daun, warna daun, dan kokoh tidaknya batang tanaman cabai rawit.
HASIL PENGAMATAN
Hari ke 1 0 cm 0 cm
Hari ke 3 2 cm 2 cm
Hari ke 4 4 cm 2,3 cm
Hari ke 5 4,5 cm 3 cm
Hari ke 6 5 cm 3,2 cm
Dari 5 biji tanaman cabai rawit yang kami tanam hanya 3 biji yang mengalami
perkecambahan. Kami hanya mengamati dan mengukur satu biji yang mengalami
perkecambahan tersebut.
Tabel 1
Mengalami pertambahan tinggi yang sangat cepat, dari hari ke hari. Namun pertambahan
daunnya lambat, warna daunnya tidak hijau ( pucat ) dan batang kecambahnya tidak kokoh
dan melengkung. Batang kecambah melengkung karena pertambahan tinggi yang sangat
pesat, namun batangnya tidak kuat. Tanaman di pot I ini mengalami gejala etiolasi,
dikarenakan kekurangan cahaya matahari disaat perkecambahan. Gejala etiolasi ditandai
dengan pertambahan tinggi yang sangat cepat dikarenakan hormon auksin yang berfungsi
dalam perpanjanga sel – sel tumbuhan dapat bekerja secara maksimal di tempat yang tanpa
cahaya matahari. Namun kekuarangan cahaya itu menyebabkan daun berwarna pucat,
berukuran kecil, tipis dan batangnya tidak kokoh karena tanaman tidak bisa melakukan
proses fotosintesis sehingga tanaman kekurangan nutrisi.
4.2.2. Tanaman cabai rawit pada pot II ( di luar ruangan )
Mengalami pertumbuhan yang lambat, namun jumlah daunnya bertambah lebih cepat,
berwarna hijau lebar dan tebal dan batang kecambahnya kokoh. Pertumbuhan yang lambat
ini disebabkan oleh Fungsi hormone auksin yang dihambat oleh cahaya matahari. Namun
dengan cahaya matahari yang cukup tanaman tersebut dapat melakukan proses fotosintesis
secara maksimal, sehingga tanaman tersebut memiliki nutrisi yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan tubuhnya. Nutrisi yang cukup itulah yang menyebabkan tanaman cabai rawit pot
II tampak lebih gemuk, kokoh berdaun lebar, tebal dan banyak.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
2. Tanaman di luar ruangan pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebih lebar dan
tebal, berwarna hijau, batang tegak dan kokoh.
5.2. Saran
Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan
lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang cukup cahaya dan
kurang cahaya matahari.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://hilmanraditya.blogspot.com/2009/03/normal-0-false-false-false.html
2. http://gayul.wordpress.com/2009/12/07/pengertian-pertumbuhan-dan-
perkembangan/
3. http://www.plantamor.com/index.php?plant=273