Anda di halaman 1dari 98

 Info Kesehatan

 Cari Dokter

 Cari Rumah Sakit

 Tanya Dokter

Masuk
Download Aplikasi

 Virus
 Kanker
 Jantung
 Otak
 Psikologi
 Defisiensi
 Infeksi
 Mata
 Pencernaan
 Semua Penyakit

TANYA DOKTER

Penyakit Jantung

PENGERTIAN

GEJALA

PENYEBAB

DIAGNOSIS

PENGOBATAN
PENCEGAHAN

Pengertian Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan. Bentuk gangguan itu
sendiri bisa bermacam-macam. Ada gangguan pada pembuluh darah jantung, irama jantung,
katup jantung, atau gangguan akibat bawaan lahir.
Jantung adalah otot yang terbagi menjadi empat ruang. Dua ruang terletak di bagian atas, yaitu
atrium (serambi) kanan dan kiri. Sedangkan dua ruang lagi terletak di bagian bawah, yaitu
ventrikel (bilik) kanan dan kiri. Antara ruang kanan dan kiri dipisahkan oleh dinding otot
(septum) yang berfungsi mencegah tercampurnya darah yang kaya oksigen dengan darah yang
miskin oksigen.

Fungsi utama jantung adalah mengalirkan darah kaya oksigen ke seluruh bagian tubuh. Setelah
seluruh organ tubuh menggunakan oksigen dalam darah, darah yang miskin oksigen tersebut
kembali ke jantung (atrium kanan), untuk diteruskan ke ventrikel kanan melalui katup trikuspid.
Sesudah darah memenuhi ventrikel kanan, katup trikuspid akan menutup guna mencegah darah
kembali ke atrium kanan. Kemudian, saat ventrikel kanan berkontraksi, darah miskin oksigen
akan keluar dari jantung melalui katup pulmonal dan arteri pulmonal, lalu dibawa ke paru-paru
untuk diisi dengan oksigen.
Darah yang telah diperkaya oksigen tadi, kemudian dibawa ke atrium kiri melalui vena
pulmonal. Saat atrium kiri berkontraksi, darah akan diteruskan ke ventrikel kiri melalui katup
mitral. Setelah ventrikel kiri dipenuhi darah, katup mitral akan menutup untuk mencegah darah
kembali ke atrium kiri. Kemudian, ventrikel kiri akan berkontraksi, dan darah akan dialirkan ke
seluruh tubuh melalui katup aorta. Siklus peredaran darah tersebut akan terus berulang.
Jenis Penyakit Jantung
Istilah penyakit jantung meliputi beragam gangguan pada jantung, antara lain:

 Penyakit arteri koroner (penyakit jantung koroner) – penyempitan pembuluh darah


jantung.
 Aritmia – gangguan pada irama jantung.
 Penyakit jantung bawaan – kelainan jantung sejak lahir.
 Kardiomiopati – gangguan pada otot jantung.
 Infeksi jantung – infeksi pada jantung akibat bakteri, virus, atau parasit.
 Penyakit katup jantung – gangguan pada salah satu atau keempat katup jantung.

Terakhir diperbarui: 1 Oktober 2018


Ditinjau oleh: dr. Tjin Willy
Referensi
GEJALA
Diskusi Terkait
Punya pertanyaan seputar kesehatan?
Tanya Dokter
1 Balasan
20 jam yang lalu

Pengaruh kesehatan Penderita klep jantung bocor dengan hubungan intim


Oleh: Shri kalya

Dijawab oleh Dokter


Saya wanita 30 th . Dan 1 thn yg lalu di diagnosa menderita kebocoran pada klep jantung. Saat
ini tindakan medis yg...
1 Balasan
2 hari yang lalu
Apakah penderita penyakit stroke dapat menurun ke anaknya?
Oleh: Suci Indah Sarii

Dijawab oleh Dokter


Selamat pagi dok, saya mau tanya apakah penyakit stroke penyakit turunan? Almh ibu saya
sebelum meninggal, beliau sakit stroke dan Almh. Nenek...
1 Balasan
2 hari yang lalu

Mengatasi tekanan darah yang tinggi


Oleh: Xiao Ling Ling

Dijawab oleh Dokter


Selamat malam Dok dari tadi pagi dan malam ini, saudara sy tensi nya 160an dan 100an Dok ..
kami harus gimana Dok?...
Diskusi Terkait Lainnya
Artikel Terkait

Kesehatan
Informasi Lengkap Seputar Dokter Bedah Toraks dan Kardiovaskular

Hidup Sehat

Mengenal Makanan Tinggi Lemak Trans dan Bahayanya

Kesehatan

Sering Sesak Napas? Ini Bisa Menjadi Penyebabnya

Hidup Sehat
Keringat Dingin Jangan Dianggap Remeh

Kesehatan

Pentingnya Mengetahui Tingkat Kolesterol Normal

Artikel Terkait Lainnya

Dokter Terkait

Assist. Prof. Dr. Aekarach Ariyachaipanich


Dokter Jantung
Mulai dari Rp 450.000

dr. Hariadi Hadibrata, Sp.BTKV


Dokter Jantung

Mulai dari Rp 600.000

dr. Triswan Harapan, Sp.BTKV


Dokter Jantung

Mulai dari Rp 600.000

Chat lebih dari 500 dokter di Aplikasi Alodokter!


Respons Cepat, Jawaban Akurat!

Alodokter
 Tentang Kami
 Karier
 Kontak Kami
 Tim Editorial
 Proteksi Alodokter

Lainnya
 Syarat & Ketentuan
 Privasi
 Iklan
 Gabung di Tim Dokter
 Daftarkan Rumah Sakit Anda

Media Sosial

Bagian dari Alodokter


alomedika.com pobpad.com

Hak Cipta © 2019 Alodokter


 KESEHATAN
 OBAT & VITAMIN
 RUMAH SAKIT
 APLIKASI

DiabetesJantungStrokeKehamilanKolesterolHipertensiAnemiaKankerReproduksiSeleng
kapnya
×




Jantung

ARTIKEL TERKAIT

Pengertian Penyakit Jantung


Jantung adalah organ terpenting dalam tubuh manusia dan mempunyai ukuran sebesar kapalan
tangan. Jantung berfungsi memompa dan menyebarkan darah dengan mengangkut oksigen ke
seluruh tubuh.

Kelainan yang terjadi pada jantung disebut penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner
ini dikenal dengan istilah penyakit jantung iskemik dan termasuk salah satu penyebab kematian
tertinggi di Indonesia. Kategori yang masuk ke dalam penyakit jantung koroner adalah angina
(angin duduk) dan serangan jantung.

Gejala Penyakit Jantung


Gejala penyakit jantung pada umumnya antara lain sebagai berikut.

 Detak jantung yang tak beraturan.


 Mudah lelah.
 Napas terasa berat.
 Sulit tidur.
 Berdebar karena hal yang tidak pasti.
Penyebab Penyakit Jantung

Penyakit jantung koroner ini terjadi jika aliran darah ke jantung terhambat oleh adanya lemak.
Penimbunan lemak didalam arteri jantung ini dikenal dengan aterosklerosis yang merupakan
penyabab utama penyakit jantung koroner. Aterosklerosis bisa mengurangi suplai darah ke
jantung serta menyebabkan terbentuknya penggumpalan darah.

Jika hal tersebut terjadi, maka aliran darah ke jantung akan terblokir sepenuhnya dan serangan
jantung dapat terjadi. Faktor pemicunya meliputi kolesterol yang tinggi, merokok, diabetes, dan
tekanan darah tinggi.

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab penyakit jantung, seperti:

 Kebiasaan merokok.
 Kadar kolesterol yang tinggi.
 Pola hidup tidak terjaga.
 Hipertensi atau tekenan darah tinggi meningkat.
 Kelebihan berat badan.
 Adanya penyakit diabetes.
 Faktor usia dan jenis kelamin.

Diagnosis Penyakit Jantung

Penyakit jantung yang tidak segera ditangani akan mengakibatkan komplikasi yang dapat
menghilangkan nyawa seseorang. Saat jantung tidak menerima suplai darah yang cukup untuk
memompa darah, maka kinerja pun akan menurun. Kondisi ini dikenal sebagai gagal jantung dan
dapat terjadi secara tiba-tiba maupun bertahap.

Melalui tahap diagnosis awal, dokter biasanya menanyakan tentang gejala, riwayar kesehatan
keluarga, serta pola hidup yang dilakukan. Jika dokter mencurigai Anda mengidap penyakit
jantung, maka dokter menganjurtkan untuk menjalani beberapa pemeriksaan, seperti tes darah,
elektrokardiogram, angiografi koroner, CT scan dan MRI scan.

Pencegahan Penyakit Jantung

Ada beberapa cara untuk pencegahan penyakit jantung yang dapat dilakukan, di antaranya:

 Menerapkan pola hidup sehat dengan mengurangi makanan berkoleterol tinggi serta
olahraga secara rutin.
 Berhenti merokok.
 Mengurangi konsumsi minuman keras.
Khusus bagi pengidap angina atau angina duduk, pencegahan penyakit jantung perlu dilakukan
demi menghindari serangan jantung serta komplikasinya. Oleh karena itu, pengidap angina
dianjurkan untuk meminum obat-obatan yang diberikan oleh dokter dan sesuai dengan dosis.

Kapan Harus ke Dokter?


Apabila pernah melakukan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan kesehatan sistem kardiovaskular
dinyatakan baik, maka pemeriksaan setahun sekali bisa dilakukan. Tapi kalau hasil pemeriksaan
terpampang adanya kelainan tertentu, pemeriksaan selanjutnya akan lebih dekat waktunya.
Selain itu apabila gejala yang dirasakan sudah terasa dan tidak kunjung hilang, maka cara terbaik
adalah segera bertemu dokter. Penanganan yang tepat dapat meminimalkan dampak, sehingga
pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung
membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu di sini.

Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Pemeriksaan Treadmill

Benarkah Penyakit Iskemia Bisa Picu Serangan Jantung?

Kiat Lancar Berpuasa Bagi Pengidap Penyakit Jantung

Proses Pemeriksaan Treadmill untuk Pengidap Gangguan Jantung

Atlet Juga Bisa Kena Serangan Jantung Saat Olahraga, Kenali Tandanya

Benarkah Penyakit PFO adalah Penyakit Genetik?

Alasan Pengidap Penyakit Jantung Membutuhkan Pemeriksaan Treadmill

Ketahui 4 Manfaat Puasa untuk Kesehatan Jantung

Jangan Diabaikan, Ini Ciri Anak Idap Penyakit Katup Jantung

Pengidap Penyakit Katup Jantung Bisakah Sembuh Total?

Mensa 2 Building

Jl. HR Rasuna Said Kav B-34, 4th Floor, Kuningan, Jakarta 12940 - Indonesia

+6285574677403

help@halodoc.com
FAQ
Syarat & Ketentuan

Promo

Karir

Security

Media

©HALODOC, 2019. ALL RIGHTS RESERVED

Skip to content

Subscribe

 PENYAKIT A-Z
o PENYAKIT A-Z
 Asam Urat
 Kanker Serviks
 Virus Zika
 Vertigo
 Kanker Payudara
 Psoriasis
 Lihat Semua
o HEALTH CENTER
 Asma
 Diabetes
 Hipertensi (Darah Tinggi)
 Kanker Payudara
 Kanker Serviks
 Tuberculosis (TBC)
 Lihat Semua
o KESEHATAN A-Z
 Tes Kesehatan A-Z
 Operasi A-Z
 OBAT A-Z
o OBAT A-Z
 Asam Mefenamat
 Dexamethasone
 Omeprazole
 Ciprofloxacin
 Cefadroxil
 Ibuprofen
 Paracetamol
 Cetirizine
 Ambroxol
 Amoxicillin
 Tramadol
 Simvastatin
 Cefixime
 Lihat Semua
o HERBAL A-Z
 Minyak Jarak
 Sambiloto
 Daun Salam
 Lidah Buaya
 Bee Pollen
 Lihat Semua
 HIDUP SEHAT
o Tips Sehat
o Fakta Unik
o Nutrisi
o Kebugaran
o Kecantikan
o Seks & Asmara
o Gigi & Mulut
o Psikologi
o Pertolongan Pertama
o Berhenti Merokok
o Perawatan Luka
o Perawatan Kewanitaan
o Perawatan Pria
o Asuransi
o Lihat Semua
 KEHAMILAN
o Kontrasepsi
o Kesuburan
o Perkembangan Janin
o Kehamilan & Kandungan
o Melahirkan
o Lihat Semua
 PARENTING
o Perkembangan Bayi
o Perkembangan Balita
o Kesehatan Anak
o Kulit Bayi
o Nutrisi Anak
o Menyusui
o Tips Parenting
o Lihat Semua
 CEK KESEHATAN
o Kalkulator BMI
o kalkulator Kebutuhan Kalori
o Kalkulator Masa Subur
o Cek Gejala
o Lihat Semua

Hello Sehat > Penyakit Jantung > Serangan Jantung

Apa itu serangan jantung?


Oleh Novita JosephInformasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri - Dokter Umum

 membagikan
Klik untuk berbagi pada di Facebook(Membuka
Twitter(Membuka
Tumblr(Membuka
viaLinkedln(Membuka
Google+(Membuka di di jendela
jendela
dijendela
jendela yang
yang yang
baru)baru)
baru)
Klik untuk berbagi di Line didijendela
new(Membukadi jendelayangyang
yang baru)
baru)
baru)

Definisi
Apa itu serangan jantung?
Serangan jantung adalah kondisi yang terjadi ketika aliran darah yang kaya akan oksigen tiba-
tiba terhambat ke otot jantung, sehingga jantung tidak mendapat oksigen. Jika aliran darah
tidak dipulihkan dengan cepat, bagian dari otot jantung akan mulai mati. Kondisi ini, juga
disebut dengan infark miokard, adalah kejadian gawat darurat yang dapat berakibat fatal jika
tidak ditangani secepatnya.

Seberapa umum kondisi ini terjadi?


Serangan jantung adalah kondisi yang sangat umum terjadi dan menjadi salah satu dari banyak
penyebab kematian bagi pria maupun wanita. Wanita di atas usia 55 dan pria di atas usia 45
tahun lebih berisiko terkena serangan jantung.

Tanda-tanda & gejala


Apa saja tanda-tanda dan gejala serangan jantung?
Serangan jantung adalah kondisi yang gejalanya cukup bisa dirasakan. Dada terasa nyeri
seperti tertimpa benda berat (dari sedang hingga parah) adalah gejala yang paling umum. Rasa
sakit juga dapat terjadi di rahang, pundak atau lengan (terutama lengan sebelah kiri). Rasa
nyeri sering kali digambarkan seperti diremas, berat, atau tertekan. Gejala lain yang termasuk:

 Berkeringat
 Napas pendek
 Tekanan jantung yang cepat atau tidak beraturan
 Mual
 Gangguan pencernaan

Wanita dan penderita diabetes mungkin mempunyai gejala yang berbeda dibandingkan pria,
seperti napas pendek yang tidak disertai rasa nyeri. Ada beberapa tanda atau gejala yang tidak
tercantum di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran terhadap gejala-gejala tersebut, mohon
konsultasikan dengan dokter Anda.

Kapan saya harus menemui dokter?


Anda perlu menghubungi gawat darurat atau pergi ke rumah sakit terdekat secepatnya jika
gejala dari serangan jantung (myocardial infraction) mulai terjadi. Kunjungan rutin ke dokter juga
sebaiknya dilakukan untuk memeriksa kondisi Anda dan risiko serangan pada jantung.

Tanyakan ke dokter mengenai gejala-gejala ini jika jantung terasa nyeri ketika bernapas, terjadi
pembengkakan di kaki, atau sulit bernapas saat berbaring.

Penyebab
Apa yang menyebabkan serangan jantung ?
Serangan jantung adalah kondisi yang bisa disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Kondisi
ini muncul ketika zat lilin yang disebut plak menumpuk di dalam arteri koroner. Arteri inilah yang
menyalurkan darah yang kaya akan oksigen ke jantung. Saat plak menumpuk di dalam arteri
selama bertahun-tahun, kondisi ini disebut juga dengan aterosklerosis. Pada akhirnya, area
plak itu sendiri dapat pecah (terbuka) di dalam arteri dan menyebabkan terbentuknya gumpalan
darah pada permukaan plak.

Penyebab lain terjadinya serangan jantung tapi kurang umum adalah spasme hebat
(penyempitan) pada arteri koroner yang memotong aliran darah. Spasme dapat terjadi di arteri
koroner yang tidak terpengaruh oleh aterosklerosis. Kondisi ini biasanya terjadi karena
penggunaan rokok atau obat-obatan terlarang seperti kokain.

Di samping itu, serangan jantung dapat juga terjadi karena adanya robekan di arteri jantung
(pemotongan arteri koroner secara spontan).

Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk serangan jantung?
Serangan jantung adalah kondisi yang dapat terjadi pada siapa saja. Faktor tertentu dapat
menaikkan risiko pengembangan sel penyebab serangan jantung.

 Pria berusia 45 tahun ke atas dan wanita berusia 55 tahun ke atas lebih berisiko terkena
serangan jantung dibandingkan usia yang lebih muda.
 Merokok.
 Tekanan darah tinggi.
 Kadar kolesterol atau trigliserida yang tinggi.
 Faktor keturunan. Risiko lebih tinggi jika ayah atau saudara kandung laki-laki Anda didiagnosa
dengan penyakit jantung sebelum berusia 55 tahun, atau jika ibu atau saudara kandung
perempuan Anda didiagnosa dengan penyakit jantung sebelum berusia 65 tahun.
 Kurang beraktivitas.
 Obesitas.
 Stres berat.

Tidak mempunyai faktor risiko bukan berarti Anda tidak mungkin kena serangan jantung.
Faktor-faktor ini hanya referensi, Anda perlu menemui dokter untuk informasi lebih lanjut.

Obat & Pengobatan


Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter
Anda.

Apa saja pilihan pengobatan serangan jantung?


Tujuan dari pengobatan adalah menyelamatkan otot jantung sebanyak mungkin. Pilihan dari
pengobatan tergantung berapa lama sejak serangan jantung dimulai dan ketersediaan prosedur
khusus di rumah sakit Anda. Untuk menyelamatkan otot jantung sebanyak mungkin, obat-
obatan akan diberikan untuk memperbaiki sirkulasi dan mengurai darah yang menggumpal di
arteri.
Sebagai tambahan, dokter dapat menggunakan prosedur yang disebut dengan Coronary
Angioplasty. Dalam prosedur ini, dokter memasukkan pipa tipis yang panjang (kateter) ke dalam
arteri yang biasanya di kaki atau paha mengarah ke jantung untuk mengamati semua arteri
koroner. Kateter dilengkapi dengan balon spesial yang dirancang untuk membuka arteri yang
tersumbat. Setelah itu, logam mesh dimasukkan ke dalam arteri untuk jangka waktu yang lama.

Obat-obatan dapat juga digunakan untuk mencegah penyumbatan di lain waktu. Dokter
mungkin menyarankan Anda menggunakan obat lain untuk mengurangi rasa sakit dan tekanan
darah, sedangkan oksigen akan membantu pernapasan Anda. Obat-obatan lain seperti aspirin
dan penurun kolesterol (statin) mungkin akan dianjurkan.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk serangan jantung?


Dokter Anda akan mendiagnosis serangan jantung berdasarkan tanda-tanda dan gejala, riwayat
kesehatan Anda dan keluarga, dan hasil pemeriksaan. Pemeriksaan diagnosis yang dokter
gunakan meliputi:

EKG (Electrocardiogram): EKG dapat menunjukkan tanda-tanda dari kerusakan jantung yang
disebabkan masalah jantung koroner, serta tanda-tanda serangan jantung yang yang telah atau
sedang terjadi.

Tes darah: Saat terjadi serangan jantung, sel otot jantung mati dan mengeluarkan protein ke
aliran darah. Pemeriksaan darah dapat mengukur jumlah protein di aliran darah. Jumlah yang
lebih tinggi dari kadar normal diperkirakan sebagai serangan jantung.

Coronary Angiography: Dokter akan memasukkan pipa yang tipis dan fleksibel (kateter) ke
dalam pembuluh darah di lengan, paha atas, atau leher. Pipa ini kemudian diarahkan ke arteri
koroner yang kemudian melepaskan pewarna di aliran darah. Rontgen khusus diambil saat
pewarna mengalir melalui arteri koroner. Pewarnaan membantu dokter mempelajari aliran
darah melalui jantung dan pembuluh darah agar penyumbatan dapat ditemukan.

Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan untuk
mengatasi serangan jantung?
Gaya hidup dan perawatan di rumah ini mungkin dapat membantu Anda mengatasi serangan
jantung:

 Hubungi gawat darurat dan pergi ke rumah sakit secepatnya jika Anda mendapati gejala-gejala
serangan jantung
 Kendalikan tekanan darah dan kolesterol Anda
 Berhenti merokok
 Medical check-up secara rutin
 Konsumsi obat-obatan sesuai anjuran
 Diet sehat untuk jantung seperti mengurangi garam dan menghindari makanan dengan
kolesterol tinggi
 Kontrol gula darah
 Kelola stres
 Hindari minum minuman beralkohol secara berlebihan
 Jaga berat badan yang sehat
 Olahraga secara rutin, sesuai izin dan saran dari dokter

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.

Sumber

Direview tanggal: September 20, 2018 | Terakhir Diedit: September 20, 2018

Direkomendasikan untukmu


Jika lutut dan pinggul terasa sakit, ambillahasia-secrets.com


Cacar Monyet: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan


Think you've seen it all in Japan? Discover these 8 hidden gems on TripAdvisor TripAdvisor


Why Doctors May No Longer Prescribe Metformin (Watch)Healthnewstips.today
Recommended by

Ingin hidup lebih sehat dan bahagia?


Dapatkan update terbaru dari Hello Sehat seputar tips dan info kesehatan

Daftarkan

Direkomendasikan untukmu

5 Penyebab Ingin Kencing Terus Menerus dan Tidak Bisa…


4 Penyakit Kulit Berbahaya dan Mematikan yang…


Cara Membersihkan Vagina Sehabis Berhubungan Seks


Artikel sejenis
4 Teknik Foreplay yang Bisa Bikin Hubungan Intim Semakin Panas
Langkah Pertolongan Pertama Ketika Serangan Jantung Terjadi

Kenapa Orang yang Kelebihan Berat Badan Rentan Kena Varises?

Manfaat Daun Sirsak untuk Penderita Diabetes (Plus Cara Mengolahnya)


Elektrokardiografi (EKG), Tes Deteksi Masalah Irama Denyut Jantung

Tips Sehat Terbaru Setiap Hari


Daftarkan

Hidup sehat Hidup bahagia

This site complies with theHONcode standard for trustworthy healthinformation: verify here.

INFORMASI

 KEBIJAKAN

 KEBIJAKAN EDITORIAL

 INFORMASI PENTING

 INFORMASI KESEHATAN

 SITEMAP

HELLO SEHAT

 TENTANG KAMI

 LOWONGAN

 KONTAK KAMI

INTERNATIONAL
MARI BERTEMAN!

© 2019 Hello Health Group Pte. Ltd. Hak cipta dilindungi.


Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan.

 KESEHATAN A-Z
 HEALTH CENTERS
 OBAT & HERBAL
 HIDUP SEHAT
 KEHAMILAN
 PARENTING
HELLO SEHAT
 TENTANG KAMI
 LOWONGAN
 KONTAK KAMI

 Info Kesehatan

 Cari Dokter

 Cari Rumah Sakit

 Tanya Dokter

Masuk
Download Aplikasi

 Virus
 Kanker
 Jantung
 Otak
 Psikologi
 Defisiensi
 Infeksi
 Mata
 Pencernaan
 Semua Penyakit

TANYA DOKTER

Gagal Jantung

PENGERTIAN

GEJALA

PENYEBAB

DIAGNOSIS

PENGOBATAN

PENCEGAHAN

Pengertian Gagal Jantung

Heart failure atau gagal jantung adalah kondisi saat pompa jantung melemah,
sehingga tidak mampu mengalirkan darah yang cukup ke seluruh tubuh. Kondisi
ini juga dikenal dengan istilah gagal jantung kongestif. Gagal jantung dapat
disebabkan oleh hipertensi, anemia, dan penyakit jantung.
Gejala Gagal Jantung
Gejala utama gagal jantung adalah sesak napas, cepat lelah, serta pembengkakan pada tungkai
dan pergelangan kaki. Gejala ini dapat berkembang secara bertahap atau terjadi secara tiba-tiba.
Diagnosis Gagal Jantung
Sebagai langkah awal, dokter akan menanyakan hal-hal mengenai gejala dan penyakit yang
pernah diderita, serta melakukan pemeriksaan. Beberapa tes penunjang juga dapat dilakukan,
seperti tes darah, foto Rontgen, pemeriksaan rekam jantung, ekokardiografi, CT scan, dan MRI.
Untuk gejala yang terjadi secara tiba-tiba, dokter akan melakukan tindakan penanganan terlebih
dahulu untuk menstabilkan kondisi pasien, baru melakukan tes penunjang.
Pengobatan Gagal Jantung
Pengobatan dilakukan untuk meredakan gejala dan meningkatkan kekuatan jantung. Penderita
disarankan untuk membatasi aktivitas, menjalani pola hidup sehat, serta akan diberikan obat-
obatan sesuai kondisi yang diderita.
Pencegahan Gagal Jantung
Pencegahan utama gagal jantung adalah menjalani gaya hidup sehat. Tindakan ini dapat
dilakukan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, membatasi konsumsi garam dan
gula, menjaga berat badan ideal, berolahraga secara rutin, berhenti merokok, dan membatasi
konsumsi minuman beralkohol.
Selain itu, pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama tekanan darah, gula darah, dan
kolesterol, juga perlu dilakukan untuk mendeteksi gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan
gagal jantung.

Terakhir diperbarui: 11 Maret 2019


Ditinjau oleh: dr. Tjin Willy
Referensi
GEJALA
Diskusi Terkait
Punya pertanyaan seputar kesehatan?
Tanya Dokter
1 Balasan
2 hari yang lalu

Denyut jantung berdebar lebih cepat disertai nyeri dada


Oleh: Kinanti Andini

Dijawab oleh Dokter


Malam dok saya mau tanya.. Udah beberapa hari ini saya merasakan tubuh saya ada yg tidak
beres seperti di ulu hati berdenyut...
1 Balasan
27 hari yang lalu

Penyebab BAB berwarna hitam dan kaki membengkak


Oleh: Dede Bian

Dijawab oleh Dokter


Hallo dok saya mau tanya bapak saya buang air besarnya hitam itu di sebabkan oleh apa ya?Dan
kaki bapak saya tiba -...
Artikel Terkait

Kesehatan

Informasi Lengkap Seputar Dokter Bedah Toraks dan Kardiovaskular

Kesehatan

Penyebab Kaki Bengkak dan Cara Mudah Mengatasinya

Kesehatan
Ini Makanan untuk Penderita Jantung Bengkak

Kesehatan

Ketahui Ciri-Ciri Lemah Jantung dan Cara Menghindarinya

Kesehatan
Kenali Ciri-ciri Sakit Jantung

Artikel Terkait Lainnya

Dokter Terkait

Assist. Prof. Dr. Aekarach Ariyachaipanich


Dokter Jantung

Mulai dari Rp 450.000

dr. Hariadi Hadibrata, Sp.BTKV


Dokter Jantung

Mulai dari Rp 600.000

dr. Triswan Harapan, Sp.BTKV


Dokter Jantung

Mulai dari Rp 600.000


Chat lebih dari 500 dokter di Aplikasi Alodokter!
Respons Cepat, Jawaban Akurat!

Alodokter
 Tentang Kami
 Karier
 Kontak Kami
 Tim Editorial
 Proteksi Alodokter

Lainnya
 Syarat & Ketentuan
 Privasi
 Iklan
 Gabung di Tim Dokter
 Daftarkan Rumah Sakit Anda
Media Sosial

Bagian dari Alodokter


alomedika.com pobpad.com

Hak Cipta © 2019 Alodokter

 Penyakit & Kanker


o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
 Kehamilan
 Konsultasi
 Kalkulator
o
o
o
o
o
o

 Direktori
o
o

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan –


Dokter Sehat

 Penyakit A-Z

 Obat A-Z

 Herbal A-Z
 Fobia A-Z

 Panduan Puasa

 Panduan Kehamilan

 PENYAKIT & KANKER


 KEHAMILAN
 KONSULTASI
 KALKULATOR
 DIREKTORI

Cari

Beranda Informasi Kesehatan Penyakit Gagal Jantung

 Informasi Kesehatan

 Penyakit & Kanker

 Penyakit Berbahaya

 Penyakit Dalam

 Penyakit Jantung

Penyakit Gagal Jantung


Bagikan
DokterSehat.Com– Penyakit gagal jantung yang dalam istilah medisnya disebut
dengan “Heart Failure atau Cardiac Failure“, merupakan suatu keadaan darurat
medis dimana jumlah darah yang dipompa oleh jantung seseorang setiap
menitnya/ curah jantung (cardiac output) tidak mampu memenuhi kebutuhan
normal metabolisme tubuh.

Dampak dari gagal jantung secara cepat berpengaruh terhadap kekurangan


penyediaan darah, sehingga menyebabkan kematian sel akibat kekurangan
oksigen yand dibawa dalam darah itu sendiri. Kurangnya suplay oksigen ke otak
(Cerebral Hypoxia), menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran dan
berhenti bernafas dengan tiba-tiba yang berujung pada kematian. Gagal
jantung kongestif pada bayi dan anak merupakan kegawatdaruratan yang
sangat sering dijumpai oleh petugas kesehatan dimanapun berada. Keluhan dan
gejala sangat bervariasi sehingga sering sulit dibedakan dengan akibat penyakit
lain di luar jantung.
Kondisi pada penyakit gagal jantung bukanlah berarti bahwa jantung stop
bekerja (cardiac arrest), melainkan jantung tidak lagi mampu memompakan
darah sebagaimana tugasnya sehari-hari bagi tubuh seseorang.

Klasifikasi penyakit gagal jantung


Ruang Jantung terbagi atas empat ruang yaitu serambi kanan dan serambi kiri
yang dipisahkan oleh septum intratrial, kemudian Bilik kanan dan bilik kiri yang
dipisahkan oleh septum interventrikular.
Gagal jantung dapat terjadi pada salah satu sisi bagian jantung, misalnya gagal
jantung bagian sisi kiri atau gagal jantung bagian sisi kanan saja.

Gejala
Tanda serta gejala penyakit gagal jantung dapat dibedakan berdasarkan bagian
mana dari jantung itu yang mengalami gangguan pemompaan darah, lebih
jelasnya sebagai berikut:

Gagal jantung sebelah kiri; menyebabkan pengumpulan cairan di dalam paru-


paru (edema pulmoner), yang menyebabkan sesak nafas yang hebat. Pada
awalnya sesak nafas hanya dirasakan saat seseorang melakukan aktivitas,
tetapi sejalan dengan memburuknya penyakit maka sesak nafas juga akan
timbul pada saat penderita tidak melakukan aktivitas. Sedangkan tanda lainnya
adalah cepat letih (fatigue), gelisah/ cemas (anxiety), detak jantung cepat
(tachycardia), batuk-batuk serta irama degub jantung tidak teratur
(Arrhythmia).

Sedangkan gagal jantung sebelah kanan; cenderung mengakibatkan


pengumpulan darah yang mengalir ke bagian kanan jantung. Sehingga hal ini
menyebabkan pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, tungkai, perut (ascites)
dan hati (hepatomegaly). Tanda lainnya adalah mual, muntah, keletihan, detak
jantung cepat serta sering buang air kecil (urin) dimalam hari (Nocturia).

Penyebab
Gagal jantung dapat disebabkan oleh gangguan primer otot jantung itu sendiri
atau beban jantung yang berlebihan ataupun kombinasi keduanya. Secara garis
besar, faktor kemungkinan yang menyebabkan penyakit gagal jantung adalah
orang-orang yang memiliki penyakit hipertensi, hiperkolesterolemia (kolesterol
tinggi), perokok, diabetes(kencing manis), obesitas (kegemukan) dan
seseorang yang memiliki riwayat keluarga penyakit jantung serta tentunya pola
hidup yang tidak teratur dan kurang ber-olah raga.

Pengobatan
Dalam penatalaksanaan atau perawatan pasien dengan kasus penyakit gagal
jantung, ada tiga hal mendasar yang menjadi acuan, diantaranya: Pengobatan
terhadap gagal jantung sendiri, Pengobatan terhadap penyakit yang mendasari
dan Pengobatan terhadap faktor pencetus.

Termasuk dalam pengobatan medikamentosa yaitu mengurangi retensi cairan


dan garam, meningkatkan kontraktilitas dan mengurangi beban jantung.
Sedangkan penanganan secara umum meliputi istirahat, pengaturan suhu dan
kelembaban, oksigen, pemberian cairan dan diet.

Pemberian obat-obatan, seperti obat inotropik (digitalis, obat inotropik


intravena), obat vasodilator (arteriolar dilator: hidralazin), venodilator (nitrat,
nitrogliserin), mixed dilator (prazosin, kaptopril, nitroprusid), diuretik serta
obat-obatan disritmia.

Tindakan pembedahan, hal ini biasanya dilakukan untuk mengatasi penyakit


jantung bawaan (paliatif, korektif) dan penyakit jantung didapat (valvuloplasti,
penggantian katup).

Pencegahan
Bagi Anda yang merasakan adanya tanda dan gejala seperti yang disebutkan
diatas, sebaiknya segera memeriksaakan diri ke dokter. Mengurangi faktor yang
dapat menyebabkan kondisi gagal jantung, berhenti merokok, kurangi konsumsi
makanan berlemak, upayakan melakukan olah raga, pola atau haya hidup yang
teratur.
Tentunya bagi mereka yang mengalami atau menderita penyakit yang dapat
berakibat menimbulkan serangan gagal jantung sebaiknya rutin meng-
kontrolkan diri ke dokter, misalnya penderita darah tinggi (Hypertension),
kencing manis (Diabetes), penumpukan plak (kolesterol atau lainnya) pada
pembuluh darah jantung (Coronary Artery Disease).

 TOPIK

 Informasi Kesehatan

 Informasi Mengenai Gagal jantung

Bagikan

Artikel sebelumnyaSelama Kehamilan Kurangi Konsumsi Kacang


Artikel selanjutnyaApa Itu Campak?

ARTIKEL TERKAITDARI PENULIS

Informasi Kesehatan
7 Hal Ini Tidak Akan Menularkan Penyakit Hepatitis
Informasi Kesehatan
Efek Tidak Tidur Lebih dari 24 Jam, Bisa Menyebabkan Kematian?

Informasi Kesehatan
Ternyata, Menyeduh Jahe dengan Air Panas Tidak Baik
- Advertisement -
Doktersehat.com merupakan website kesehatan online yang memberikan informasi
kesehatan, tips kesehatan dan konsultasi online segala macam jenis penyakit, kanker,
kesehatan, kehamilan, seksulitas dan kesehatan keluarga.

Disclaimer - Semua data yang ada pada website ini bertujuan untuk informasi belaka.
Selalu konsultasikan penyakit anda ke dokter terdekat untuk kepastian kondisi anda.

INFO SEHAT - BERSAMA DOKTER SEHAT

 Home

 Team DokterSehat

 Survey Kesehatan

 Kontak Kami

 Syarat dan Ketentuan


 Privasi

 Pasang Iklan

© 2018 Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan - Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia. All Rights
Reserved

MENU

 Ramadan 2019 NEW

 Pemilu 2019

 Detikcom

o Most Popular

o Kirim Tulisan

o Live TV NEW
Kategori Berita

 News

 Finance

 Teknologi
 Entertaiment

 Sport

 Sepakbola

 Otomotif

 Travel

 Food

 Health

 Wolipop

 DetikX

 20Detik

 Foto
Layanan
 Pasang Mata

 Ads Smart

 Forum

 detikEvent

 detikPoint

 Trans Snow WorldNEW


Detik Network

 CNN Indonesia

 CNBC Indonesia

 Hai Bunda

 Insertlive NEW

Daftar detikID Masuk



 HOME
 BERITA SEHAT
 DIET
 KONSULTASI
 KEBUGARAN
 SEKS SEHAT
 TRUE STORY
 FOTO
 ASAH OTAK
 VIDEO
 INFOGRAFIS
 INDEKS

TOPIK HANGAT :

 1001 Tips Sehat Ramadan

 Cacar Monyet di Singapura

 Putus Kontrak RS-BPJS

detikHealth Berita Detikhealth Detail Artikel


Rabu, 27 Feb 2019 16:09 WIB

Fakta Penyakit Jantung Koroner: Ketahui Gejala


dan Pengobatannya
Firdaus Anwar - detikHealth

Share 0 Tweet 0 Share 0 0 komentar


Pembuluh darah yang menyempit jadi penyebab penyakit jantung koroner. (Foto: Thinkstock)

Jakarta - Penyakit jantung koroner adalah sebutan untuk salah satu jenis penyakit
kardiovaskuler yang setiap tahunnya diperkirakan Badan Kesehatan Dunia (WHO)
memakan korban 17,9 juta jiwa atau setara dengan 31 persen kematian di dunia.

Menurut WHO kebanyakan kasus penyakit jantung koroner sebetulnya bisa dicegah
karena berhubungan erat dengan gaya hidup.

Nah supaya angka korban meninggal karena penyakit jantung koroner ini tidak terus
bertambah, yuk pelajari fakta-fakta penyakit jantung koroner seperti
dirangkum detikHealth dari berbagai sumber:

Baca juga: Sama-sama Nyeri Dada, Begini Membedakan Aneurisma


Aorta dengan Jantung Koroner

1. Penyebab penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah di jantung mengalami


penyempitan akibat penumpukan lemak dan plak yang lama-lama mengeras. Seiring
berjalannya waktu pembuluh darah yang semakin sempit akan membuat aliran darah
terganggu dan otot jantung tidak bisa mendapatkan oksigen yang dibutuhkannya.

Penyempitan pembuluh darah ini bisa terjadi karena faktor seperti kolesterol tinggi,
hipertensi, merokok, kegemukan, hingga diabetes.

2. Gejala penyakit jantung koroner

Dikutip dari WebMD, saat darah semakin sedikit mengalir ke otot jantung maka
seseorang bisa mengalami gejala nyeri di dada (angina). Biasanya gejala nyeri akan
semakin sering muncul saat seseorang sedang berusaha melakukan aktivitas fisik,
makan, kedinginan, atau stres.

Seseorang dengan penyakit jantung koroner juga bisa memiliki kesulitan untuk
bernapas, mudah lelah.

Saat terjadi penyumbatan pembuluh darah total dampaknya dapat memicu serangan
jantung ditandai dengan perasaan sesak di dada, sulit bernapas, dan tubuh berkeringat.

Baca juga: Berbagai Kondisi yang Meningkatkan Risiko Serangan


Jantung di Usia Muda

3. Pengobatan penyakit jantung koroner

Untuk mengobati penyakit jantung koroner dokter bisa melakukan prosedur memasang
stent atau operasi bypass jantung.

Stent merupakan tabung logam yang dimasukkan ke arteri untuk membuat pembuluh
darah jantung tetap terbuka. Sementara itu operasi bypass jantung dilakukan dengan
dokter berusaha membuat "jalan pintas" pembuluh darah baru agar jantung bisa tetap
mendapatkan suplai darah.

4. Pencegahan penyakit jantung koroner

Ada beberapa faktor risiko untuk penyakit jantung koroner yang tidak bisa kita
kendalikan misalnya usia, kelamin, dan sejarah keluarga. Namun demikian bukan
berarti penyakit jantung koroner ini sama sekali tidak bisa dicegah karena ada faktor
pendukung lain yang bisa dihindari.

Mulai ubah gaya hidup dengan rajin olahraga dan hindari makanan yang tinggi lemak
dan garam. Jangan lupa juga untuk jauhi rokok karena beberapa studi melihat
kebiasaan ini berdampak buruk pada pembuluh darah.

Baca juga: Hati-hati, Terlalu Sering Malas Gerak Bisa Picu Sakit
Jantung

(fds/up)
jantung koroner penyakit jantung sakit jantung gejala sakit jantung nyeri dada cegah penyakit jantung

Share 0 Tweet 0 Share 0 0 komentar

Berita Terkait
 Wajib Tahu! 5 Tanda Flu Sudah Mulai Berbahaya

 Aturan Minum Obat bagi Pasien Jantung yang Ingin Berpuasa Ramadhan

 Nyontek Gaya Hidup Sehat Negara yang Minim Risiko Sakit Jantung

 Jalan Rusak Kemungkinan Jadi Penyelamat Pasien Sakit Jantung Ini

 Nggak Nyangka, Ini 3 Negara Paling Tinggi Pengidap Penyakit Jantung

 5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kesehatan Jantung


 Saran Ridwan Kamil Agar Kejadian Petugas KPPS Meninggal Tak Terulang

 Studi: Stres Berat Tingkatkan Risiko Serangan Jantung Sebanyak 60 Persen

Baca Juga

detikFood
Berapa Cangkir Kopi yang Aman Dikonsumsi Setiap Hari?

detikNews
Bocah Meninggal Akibat Suara Sound System Pernah Minum Cairan Aki

detikNews
Ini Kesaksian Warga Soal Bocah Meninggal Akibat Suara Sound System

detikNews
Kematian Bocah Akibat Suara Sound System Diikhlaskan Keluarga

detikNews
Bocah Meninggal Akibat Suara Sound System Juga Perokok Berat

detikNews
Bocah di Blitar Tewas akibat Suara Sound System Hajatan Tetangga

detikFood
Wah, Rajin Makan Telur Bisa Kurangi Risiko Stroke dan Penyakit Jantung Lho!

detikNews
Ribuan Anak-anak Timor Leste Alami Penyakit Jantung
News Feed

Dinkes DKI Sebut Biaya Perawatan Korban Rusuh 22 Mei Ditanggung


Pemprov
Kamis, 23 Mei 2019 15:00 WIB

Iseng Parah! Usus Meletus Gara-gara Kompresor Dipompakan ke Anus


Kamis, 23 Mei 2019 13:58 WIB

Rusuh 22 Mei Makan Korban Jiwa, Ini Kata Dinkes DKI Soal Penyebab
Kematian
Kamis, 23 Mei 2019 13:25 WIB

Seputar Infeksi Paru, Penyakit yang Juga Diidap Arifin Ilham Sebelum Wafat
Kamis, 23 Mei 2019 12:40 WIB

Dinkes Sumsel Siapkan 86 Posko Kesehatan untuk Mudik Lebaran


Kamis, 23 Mei 2019 11:53 WIB


Dear Andika Kangen Band, Cobain Cara Ini untuk Atasi Sariawan
Kamis, 23 Mei 2019 11:02 WIB

Stres Pemilu Jagoannya Kalah, Hati-hati Picu Kambuhnya Maag


Kamis, 23 Mei 2019 11:00 WIB

Riwayat Penyakit yang Diderita oleh Ustaz Arifin Ilham


Kamis, 23 Mei 2019 10:30 WIB

Ustad Arifin Ilham Lawan Kanker Nasofaring Sebelum Wafat, Kenali


Gejalanya
Kamis, 23 Mei 2019 10:20 WIB

Soal Kepo dan 'Wisata Demo' Saat Ada Kerusuhan


Kamis, 23 Mei 2019 09:44 WIB

MOST POPULAR

 1
Rusuh 22 Mei Makan Korban Jiwa, Ini Kata Dinkes DKI Soal Penyebab Kematian
 2
Dinkes DKI Sebut Biaya Perawatan Korban Rusuh 22 Mei Ditanggung Pemprov

 3
Iseng Parah! Usus Meletus Gara-gara Kompresor Dipompakan ke Anus

 4
Seputar Infeksi Paru, Penyakit yang Juga Diidap Arifin Ilham Sebelum Wafat

 5
Ustad Arifin Ilham Lawan Kanker Nasofaring Sebelum Wafat, Kenali Gejalanya

 6
Alasan Kamu Harus Mulai 'Diet' Kantong Plastik, Sudah Lakukan Belum?

 7
Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening yang Diidap Arifin Ilham Sebelum Wafat

 8
Soal Kepo dan 'Wisata Demo' Saat Ada Kerusuhan
 9
Pekerja di Jakarta Keluhkan Mata Perih, Berapa Lama Efek Gas Air Mata?

 10
Dear Andika Kangen Band, Cobain Cara Ini untuk Atasi Sariawan

 SELENGKAPNYA

Infografis


True Story

Digigit Nyamuk, Bocah Ini Mendadak Tak Mengenali Orang Tuanya

Sampai Lapor Polisi, Wanita Ini Ingin Tegaskan Ia Menikahi Boneka Zombie

Dulu Anaknya Diselamatkan, Giliran Wanita Ini Berikan Ginjal untuk Damkar

Konsultasi Kesehatan

Bercak Terang di Sekitar Mata Terasa Gatal


Konsultasi Kulit dan Kelamin

dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK

Penis Terasa Perih dan Panas, Apakah Terdapat Penyakit?

Konsultasi Seksologi

Dr. Andri Wanananda MS

Testis Bengkak Pasca Operasi Varikokel, Kenapa?

Konsultasi Seksologi

Dr. Andri Wanananda MS

Konsultasikan Masalah Kesehatan Anda Secara GratisKonsultasi Sekarang

Copyright @ 2019 detikcom, All right reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Privacy
Policy · Disclaimer
 Penyakit & Kanker
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
 Kehamilan
 Konsultasi
 Kalkulator
o
o
o
o
o
o
 Direktori
o
o

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan –


Dokter Sehat

 Penyakit A-Z

 Obat A-Z

 Herbal A-Z

 Fobia A-Z

 Panduan Puasa

 Panduan Kehamilan
 PENYAKIT & KANKER
 KEHAMILAN
 KONSULTASI
 KALKULATOR
 DIREKTORI

Cari

Beranda Penyakit & Kanker Penyakit A-Z Jantung Koroner: Penyebab, Gejala, Pengobatan, & Pencegahan

 Penyakit & Kanker

 Penyakit A-Z

Jantung Koroner: Penyebab,


Gejala, Pengobatan, &
Pencegahan
Bagikan
DokterSehat.Com – Anda tentu sudah tidak asing lagi ketika mendengar nama
penyakit jantung koroner. Jantung koroner adalah penyakit jantung yang
disebabkan oleh penumpukan kolesterol, lemak, atau zat lainnya pada dinding
pembuluh darah. Barangkali Anda bertanya-tanya, apakah penyakit jantung
koroner bisa sembuh? Selain itu, mungkin juga Anda penasaran apa penyebab
jantung koroner dan pencegahannya.

Jantung merupakan organ vital pusat aliran darah pada tubuh. Seiring
bertambahnya usia, keelastisan pembuluh darah semakin menurun, diiringi
dengan radikal bebas dan plak lemak yang hinggap di dinding pembuluh darah.

Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang secara medis disebut juga
penyakit jantung iskemik. Penyakit ini termasuk salah satu penyebab kematian
tertinggi di Indonesia. Sekitar 35 persen kematian penduduk Indonesia
disebabkan oleh penyakit jantung. Menurut Federasi Jantung Dunia, angka
kematian akibat penyakit jantung koroner di Asia Tenggara mencapai 1,8 juta
kasus pada 2014.

Setelah Anda mengetahui apa itu jantung koroner, Anda perlu untuk
mengetahui penyebab jantung koroner.
Penyebab Jantung Koroner

Setelah Anda mengetahui apa itu jantung koroner, Anda juga perlu mengetahui
penyebab jantung koroner. Beberapa di antara penyebabnya adalah sebagai
berikut.

1. Aterosklerosis karena penumpukan kolesterol.

Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang terjadi ketika arteri koronaria
(arteri yang memasok darah ke otot jantung) menjadi mengeras dan
menyempit.

Pengerasan dan penyempitan arteri koronaria ini disebabkan karena adanya


penumpukan kolesterol dan bahan lainnya, yang disebut plak, pada dinding
pembuluh darah. Penumpukan ini disebut aterosklerosis. Seiring berjalannya
waktu, plak akan semakin besar sehingga aliran darah ke otot jantung semakin
sedikit dan semakin sulit. Akibatnya, otot jantung tidak bisa mendapatkan
darah atau oksigen yang dibutuhkan.

Ketika jaringan kurang asupan, maka hal itu akan direspons sel sebagai apa
yang kita kenal dengan “nyeri dada khas” yang disebut dengan “angina”, atau
jika arteri koronaria tersumbat total, maka pasien dapat jatuh ke dalam kondisi
“serangan jantung”. Serangan jantung inilah yang merupakan kegawatan medis
karena menyebabkan kerusakan jantung permanen atau bahkan kematian.

2. Kebiasaan Merokok

Penyakit jantung koroner disebabkan karena adanya penumpukan plak pada


dinding pembuluh darah. Namun, selain itu, Anda juga harus tahu bahwa ada
beberapa kondisi atau kebiasaan tertentu yang membuat seseorang memiliki
risiko untuk mengalami penyakit ini dibanding orang lain.
Salah satu kebiasaan yang perlu untuk diwaspadai terkait kemunculan gejala
jantung koroner kebiasaan merokok. Sudah banyak diketahui bahwa rokok
memberikan dampak yang kurang baik untuk jantung. Rokok menyebabkan
peningkatan risiko seseorang terkena penyakit kardiovaskular karena
kandungan nikotin dan karbon monoksida dalam rokok sangat berbahaya untuk
jantung serta pembuluh darah.

Seseorang yang memiliki kebiasaan merokok memaksa jantungnya bekerja


lebih berat karena kandungan karbon monoksida dalam rokok membuat darah
menjadi lebih jenuh. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk
memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini juga bisa menyebabkan kerusakan
pembuluh darah.

3. Diabetes

Barangkali Anda sudah mengetahui bahwa jika seseorang menderita penyakit


diabetes, ia harus senantiasa waspada terhadap munculnya penyakit lain yang
mengiringi diabetes tersebut.

Seseorang yang memiliki riwayat penyakit diabetes harus selalu menjaga


dietnya, karena penyakit diabetes yang tidak terkontrol akan membuat
kolesterol “jahat” menjadi lebih mudah menembus dinding arteri sehingga
membentuk plak pada dinding pembuluh darah tersebut. Jika plak ini terbentuk
pada dinding arteri koroner, seseorang bisa menderita penyakit jantung koroner
atau PJK.

Selain itu, jika dinding arteri sampai pecah dan terjadi penggumpalan darah,
darah yang menggumpal ini juga akan membuat aliran darah menjadi
terhambat yang lambat laun bisa menyebabkan kerusakan pada otot jantung.

Gejala Jantung Koroner


Apakah Anda sudah tahu apa saja gejala penyakit jantung koroner yang perlu
Anda waspadai?

Jika plak belum mengganggu aliran darah, atau belum ada robekan plak, maka
belum tentu ada gejala yang ditimbulkan. Namun, jika plak sudah cukup besar,
maka gejala yang ditimbulkan adalah sebagai berikut:

 Nyeri dada atau ketidaknyamanan pada dada, nyeri ini bisa menjalar ke
leher, rahang, bahu, dan tangan sisi kiri, punggung, perut sisi kiri (sering
dianggap maag). Nyeri ini ringan sampai dengan berat. Nyeri dada ini
disebut dengan “angina” yang dapat bertahan selama beberapa menit.
Jika plak belum menyumbat arteri koronaria secara total, maka angina
akan mereda dengan sendirinya. Jika angina bertahan terus-menerus,
maka segera bawa diri Anda ke dokter.
 Keringat dingin, mual, muntah, atau mudah lelah.
 Irama denyut jantung yang tidak stabil (aritmia) bahkan bisa
menyebabkan henti jantung (sudden cardiac arrest) yang bila tidak
ditangani dengan cepat dapat menyebabkan kematian.

Diagnosa Jantung Koroner

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan terkait diagnosis penyakit jantung
koroner.

Pemeriksaan fisik, riwayat medis dan sejumlah tes dapat membantu


mendiagnosis jantung koroner, termasuk:

 Elektrokardiogram (ECG): Ini merekam aktivitas listrik dan irama


jantung.
 Holter monitor: Ini adalah alat portabel yang dipakai pasien di bawah
pakaian mereka selama 2 hari atau lebih. Ini mencatat semua aktivitas
listrik jantung, termasuk detak jantung.
 Echocardiogram: Ini adalah scan ultrasound yang memeriksa jantung
yang memompa. Ini menggunakan gelombang suara untuk memberikan
gambar video.
 Tes stres: Ini mungkin melibatkan penggunaan treadmill atau obat yang
menekankan hati.
 Kateterisasi koroner: Pewarna disuntikkan ke arteri jantung melalui
kateter yang berulir melalui arteri, sering di kaki atau lengan, ke arteri di
jantung. X-ray kemudian mendeteksi titik-titik sempit atau penyumbatan
yang diungkapkan oleh pewarna.
 CT scan: Ini membantu dokter untuk memvisualisasikan arteri,
mendeteksi kalsium apa pun di dalam endapan lemak yang menyempit
arteri koroner, dan untuk mengkarakterisasi kelainan jantung lainnya.
 Ventrikulografi Nuklir: Ini menggunakan pelacak, atau bahan
radioaktif, untuk menunjukkan ruang jantung. Materi disuntikkan ke
pembuluh darah. Itu menempel pada sel darah merah dan melewati
jantung. Kamera atau pemindai khusus melacak pergerakan material.
 Tes darah: Tes ini dapat mengukur kadar kolesterol darah, terutama
pada orang yang berusia di atas 40 tahun, memiliki riwayat keluarga
dengan jantung atau kondisi terkait kolesterol, kelebihan berat badan,
dan memiliki tekanan darah tinggi atau kondisi lain, seperti kelenjar tiroid
yang kurang aktif atau kondisi apa pun yang dapat meningkatkan kadar
kolesterol dalam darah.

Pengobatan Jantung Koroner

Ada beberapa cara pengobatan jantung koroner yang dapat dicoba oleh
penderita.

Tentunya Anda sudah mengetahui bahwa aritmia maupun serangan jantung


adalah karena kegawatan, maka kasus ini ditangani di unit gawat darurat
(UGD).
Sebagai perawatan awal, pasien akan diberikan oksigen, aspilet sebagai
pengencer darah, morfin sebagai antinyeri, karena sumbatan yang
menyebabkan angina itu sangat nyeri), nitrogliserin sublingual diletakkan di
bawah lidah untuk meredakan gejala.

Terapi definitif yang langsung menuju akar masalah, bisa dengan 2 cara:
operatif dengan cara memasang ring, atau dengan obat r-TPA (Tissue
plasminogen activator), yaitu suatu protein untuk menghancurkan bekuan
darah yang menempel pada dinding pembuluh darah dan hanya diberikan sekali
seumur hidup.

Pada pasien yang mengalami penyakit jantung koroner, penanganan jantung


koroner adalah penanganan pertama di UGD untuk memberikan kestabilan pada
pasien. Setelah itu pengobatan jantung koroner yang wajib dikonsumsi sebagai
obat rawat jalan adalah pengobatan jantung koroner nitrogliserin sublingual dan
obat aspilet.

Dokter akan memberikan pengobatan jantung koroner sesuai dengan kondisi


gangguan kesehatan yang Anda alami dan jangan lupa untuk selalu
berkonsultasi selama menjalani proses pengobatan jantung koroner ini.

Pencegahan Jantung Koroner

Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk pencegahan jantung koroner.
Gaya hidup sehat dan olahraga yang teratur menjadi cara pencegahan jantung
koroner yang sangat efektif. Namun, selain itu, Anda juga harus melakukan
beberapa hal berikut sebagai pencegahan jantung koroner:

 Mengetahui tekanan darah secara rutin dan jaga agar tekanan darah
dalam angka yang normal (<130/90 mmHg)
 Olahraga teratur
 Jangan merokok
 Kontrol kadar gula darah
 Kontrol kadar kolestrol dan trigliserid
 Mengonsumsi banyak buah dan sayuran
 Menjaga berat badan yang sehat
 Hindari stres berlebih

Makanan yang Mencegah Penyakit Jantung Koroner

Dokter mungkin merekomendasikan makanan yang mencegah penyakit jantung


koroner, di antaranya adalah:

 Minum produk susu bebas lemak atau rendah lemak


 Makan ikan tinggi asam lemak omega-3, seperti salmon atau tuna, sekitar
dua kali seminggu
 Buah-buahan, seperti apel, pisang, jeruk, pir, dan plum
 Kacang-kacangan, seperti kacang merah, lentil, buncis, kacang polong,
dan kacang lima
 Sayuran, seperti brokoli, kubis, dan wortel
 Biji-bijian, seperti oatmeal, beras merah, dan jagung tortilla

Pantangan Makanan Penyakit Jantung

Ada pula, pantangan makanan penyakit jantung koroner yang harus Anda
perhatikan, di antaranya adalah:

 Daging merah
 Makanan yang digoreng baik minyak nabati maupun hewani
 Makanan dan minuman bergula

Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang perlu untuk diwaspadai. Maka
dari itu, untuk Anda yang ingin terhindar dari penyakit ini, Anda harus selalu
memerhatikan gaya hidup sehat dan mengurangi hal-hal yang dapat menjadi
penyebab penyakit jantung koroner.

 TOPIK
 diagnosis jantung koroner

 gejala jantung koroner

 jantung koroner

 mengobati jantung koroner

 operasi jantung koroner

 pencegahan jantung koroner

 pengobatan jantung koroner

 Penyakit jantung

 penyebab jantung koroner

Bagikan

Artikel sebelumnyaBerapa Lama Kita Sebaiknya Menonton Televisi?


Artikel selanjutnyaMengucek Mata Dengan Tangan Sangatlah Tidak baik

ARTIKEL TERKAITDARI PENULIS

Penyakit A-Z
Pulpitis – Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan
Penyakit A-Z
Kista Ovarium – Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, & Pencegahannya

Informasi Kesehatan
Keratosis Pilaris: Penyebab, Gejala, Pengobatan
- Advertisement -
Doktersehat.com merupakan website kesehatan online yang memberikan informasi
kesehatan, tips kesehatan dan konsultasi online segala macam jenis penyakit, kanker,
kesehatan, kehamilan, seksulitas dan kesehatan keluarga.

Disclaimer - Semua data yang ada pada website ini bertujuan untuk informasi belaka.
Selalu konsultasikan penyakit anda ke dokter terdekat untuk kepastian kondisi anda.

INFO SEHAT - BERSAMA DOKTER SEHAT

 Home

 Team DokterSehat

 Survey Kesehatan

 Kontak Kami

 Syarat dan Ketentuan


 Privasi

 Pasang Iklan

© 2018 Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan - Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia. All Rights
Reserved

 Penyakit & Kanker


o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
 Kehamilan
 Konsultasi
 Kalkulator
o
o
o
o
o
o

 Direktori
o
o

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan –


Dokter Sehat

 Penyakit A-Z

 Obat A-Z

 Herbal A-Z
 Fobia A-Z

 Panduan Puasa

 Panduan Kehamilan

 PENYAKIT & KANKER


 KEHAMILAN
 KONSULTASI
 KALKULATOR
 DIREKTORI

Cari

Beranda Informasi Kesehatan Gangguan Irama Detak Jantung (Aritma Jantung)

 Informasi Kesehatan

 Penyakit & Kanker

 Penyakit Berbahaya

 Penyakit Dalam

 Penyakit Jantung

Gangguan Irama Detak Jantung


(Aritma Jantung)
Bagikan
DokterSehat.Com – Pernahkah Anda merasa tiba-tiba denyut jantung
meningkat tanpa sebab yang jelas meski tanpa melakukan aktivitas fisik yang
berat? Jika hal itu terjadi, berarti Anda mempunyai penyakit aritmia jantung
atau gangguan irama detak jantung.

Penyakit aritmia jantung disebut juga disaritmia adalah irama jantung yang
abnormal, yakni jantung berdenyut secara tidak teratur, bisa terlalu cepat atau
terlalu lambat. Gangguan irama detak jantung, baik yang denyutnya menjadi
lambat maupun cepat, sebaiknya tidak dianggap sepele. Sebab, penyakit
aritmia jantung ini bisa meningkatkan risiko stroke atau kematian mendadak.

Ketika kita sedang beristirahat, jantung memompa lebih lambat dan teratur,
sekitar 60-80 denyut per menit. Ketika kita sedang berlari, menaiki tangga,
atau melakukan aktivitas fisik yang berat, denyut jantung bisa meningkat
hingga 200 denyut per menit tergantung kerasnya aktivitas fisik yang
dilakukan.
Jantung yang tidak berdenyut normal tentunya tidak mampu memompa darah
secara efisien. Jika sampai aliran darah ke otak tidak mencukupi, penderita
akan pingsan. Sementara itu, jantung yang berdenyut sangat cepat untuk
periode yang lama dapat menjadi lemah dan mengarah pada gagal jantung
kongestif.

Penyebab
Penyebab penyakit aritmia jantung yaitu karena adanya gangguan pada sistem
konduksi listrik di jantung bisa menimbulkan irama jantung yang abnormal.
Banyak hal yang bisa memicu terjadinya kosleting tersebut, misalnya penyakit
jantung koroner, gangguan katup jantung, serta faktor penuaan. Makin tua
umur seseorang, makin tinggi risikonya mengalami aritmia jantung.

Gejala
Beberapa orang memiliki gejala aritmia, termasuk:

 Dada terasa penuh


 Detak jantung cepat (tachycardia)
 Detak jantung lambat (bradycardia)
 Nyeri pada dada
 Sesak napas
 Kepala terasa melayang
 Pusing
 Pingsan (syncope)

Tanda tanda dan gejala ini tidak selalu menunjukan masalah yang serius.
Pada beberapa orang, aritmia bukan merupakan masalah yang serius,
sementara bagi yang lain aritmia jantung bisa mengancam jiwa mereka.

Pengobatan
Kali ini saya sampaikan cara pengobatan Penyakit Aritmia Jantung
menggunakan obat herbal jus kulit manggis. Seperti yang sering diulas di media
bahwa kandungan ANTIOKSIDAN yang ada dalam kulit manggis sangat tinggi
yang mampu mengobati segala ganguan di organ jantung. Seperti penyakit
aritmia jantung ini biasanya terjadi karena ada penyakit jantung koroner yaitu
penyumbatan plak pada pembuluh jantung. XAMthone inilah yang nanti bekerja
untuk membersihkan plak tersebut sehingga peredaran darah kembali lancar
dan semua keluhan jantung akan teratasi.

Baca Juga: Aritmia (Gangguan Irama Jantung) – Penyebab, Gejala, dan


Penegakan Diagnosis

 TOPIK

 darah

 fisik

 gangguan

 penyakit jantung koroner

Bagikan

Artikel sebelumnyaSeberapa Sering Harus Membersihkan Karang Gigi?


Artikel selanjutnyaPengobatan Aritmia Jantung

ARTIKEL TERKAITDARI PENULIS

Informasi Kesehatan
10 Bahaya Vape Bagi Kesehatan Tubuh (No. 5 Mengerikan)

Informasi Kesehatan
6 Kulit Buah dan Sayuran Ini Tinggi Khasiat, Jangan Dibuang!

Berita Kesehatan
Sedang Latihan, Iker Casillas Kena Serangan Jantung
- Advertisement -
Doktersehat.com merupakan website kesehatan online yang memberikan informasi
kesehatan, tips kesehatan dan konsultasi online segala macam jenis penyakit, kanker,
kesehatan, kehamilan, seksulitas dan kesehatan keluarga.

Disclaimer - Semua data yang ada pada website ini bertujuan untuk informasi belaka.
Selalu konsultasikan penyakit anda ke dokter terdekat untuk kepastian kondisi anda.

INFO SEHAT - BERSAMA DOKTER SEHAT

 Home

 Team DokterSehat

 Survey Kesehatan

 Kontak Kami

 Syarat dan Ketentuan


 Privasi

 Pasang Iklan

© 2018 Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan - Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia. All Rights
Reserved

 Arkadia Digital Media:

 Suara.com

 MataMata.com

 BolaTimes.com

 HiTekno.com

 DewiKu.com

 MobiMoto.com

 GuideKu.com

 HiMedik.com


 NEWS
 BISNIS
 BOLA
 SPORT
 LIFESTYLE
 ENTERTAINMENT
 OTOMOTIF
 TEKNO
 HEALTH
 FOTO
 VIDEO
 NETWORKS
 INDEKS
BANTEN |JABAR |JATENG |JATIM |JOGJA Facebook Live Yoursay Cek Fakta
Kamis, 23 Mei 2019
Search this sit

HEALTH
 /
 Women
 /
 Men
 /
 Parenting
 /
 Konsultasi

Beda Penyakit Jantung Koroner dan Gangguan Irama


Jantung
Vania Rossa | Firsta Nodia
Selasa, 30 Januari 2018 | 14:09 WIB

Beda penyakit, beda pula gejala dan penanganannya.


Suara.com - Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu jenis penyakit
jantung, penyakit penyebab kematian yang paling banyak di dunia. Namun, disampaikan dr.
Antono Sutandar, SpJP(K) selaku Wakil Chairman Siloam Heart institute (SHI), penyakit
jantung bukan hanya PJK. Ada banyak jenis penyakit jantung lainnya, dan yang paling
banyak diidap adalah kelainan irama jantung dan PJK.
Gangguan irama jantung atau Atrial Fibrilasi (AF) merupakan keiainan irama jantung
kamar atas (atrium). Salah satu gejala AF yang paling mudah dikenali, kata dr. Antono
adalah detak jantung yang tidak teratur secara tiba-tiba meski seseorang tidak sedang
menjalani aktivitas tertentu.
"Detak jantung ini bisa cepat, lambat, atau kombinasi cepat dan lambat. Kalau detak jantung
120 per menit dalam kondisi tidak ada aktivitas harus diwaspadai," ujar dr. Antono pada
temu media di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Selasa (30/1/2018).

Ia menambahkan, jika gangguan irama jantung itu cepat dapat disertai dengan keluhan gagal
jantung, seperti sesak napas dan cepat lelah. Jika lambat disertai dengan keluhan seperti mau
pingsan dan kehilangan kesadaran sementara.

"Pencetus kelainan irama jantung dapat berupa kelainan tiroid, kelainan atrium y ang
membesar akibat hipertensi, kelainan katup jantung, atau jantung yang lemah; dan sebagian
kecil disebabkan oleh kelainan genetik,” tambah dia.

Sedangkan PJK, lanjut dr. Antono lebih disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan
pembuluh darah koroner jantung yang membuat jantung kekurangan oksigen dan nutrisi
untuk memompa darah. Penyempitan atau penyumbatan ini terjadi karena adanya proses
penumpukan lemak di dinding pembuluh darah yang berlangsung secara bertahap.

"Keluhan penderita penyakit jantung koroner bervariasi, umumnya berupa nyeri dada yang
dirasakan di daerah bawah tulang dada agak ke sebelah kiri dengan rasa seperti beban berat,
ditusuk-tusuk, rasa terbakar yang kadang menjalar ke rahang, lengan kiri, dan ke belakang
punggung, serta disertai keringat yang banyak,” tambah dia.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Maizul Anwar, SpBTKV selaku chaiman SHI mengatakan,
untuk mengatasi penyakit jantung koroner, dapat dilakukan pemasangan stent
atau Percutaneous Coronary intervention (PCI) untuk melebarkan penyempitan pembuluh
darah koroner jantung. Tindakan ini dilakukan melalui kateterisasi.
"Jumlah stent yang dipasang bergantung pada kondisi penyempitan pembuluh darah pasien.
Tindakan ini biasanya dilakukan ketika obat-obatan sudah tidak bisa melebarkan pembuluh
darah yang menyempit," tambah dia.

Namun pada kondisi dimana jumlah pembuluh darah yang menyempit terlalu banyak, dr.
Maizal menganjurkan tindakan operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG) untuk
membuat pembuluh darah baru.
"Pembuluh darah baru akan melewati pembuluh darah koroner yang menyempit sehingga
otot-otot jantung mendapat pasokan darah yang cukup untuk kebutuhan kerja jantung,”
tandas dia.


 # penyakit jantung koroner
 # penyakit jantung
 # gangguan irama jantung

Baca Juga

MPR Apresiasi Jokowi Temui Pengungsi Rohingya di Asia Selatan


News
Menpar Minta Peringkat Daya Saing Indonesia di Kancah Dunia Naik
Bisnis

Siapa Pengacara dan Ibu-ibu yang Disentil Angel Lelga?


Entertainment
BERITA TERKAIT

Toilet Pintar Ini Bisa Deteksi Penyakit Gagal Jantung

Viral Video Elus Dada Bisa Atasi Penyakit Jantung, Ini Kata Pakar

Ramuan Bawang Putih Buat Pasien Jantung Tak Perlu Pasang Ring, Mitos Fakta?

Videonya Viral, Pria Main Bulu Tangkis Mendadak Pingsan lalu Meninggal

Penyakit Jantung Jadi Penyebab Terbanyak Meninggalnya Petugas KPPS

Konsumsi Kafein Bisa Picu Risiko Penyakit Jantung

Viagra, Memberi Kenikmatan Sekaligus Perlindungan Jantung bagi Penderita DE

Studi: Jangan Melewatkan Sarapan Jika Tak Ingin Kena Penyakit Jantung

Waduh, Tinggal Bareng Mertua Bikin Perempuan Rentan Sakit Jantung


TERPOPULER


NEWS | 10:26 WIB
Pegang Selongsong Peluru, Amien Rais Murka: Tito Anda Bertanggung Jawab!


NEWS | 11:42 WIB
Tanah Abang Ricuh, #TangkapPRABOWO Jadi Trending Topic Teratas


JABAR | 10:27 WIB
Satu Pendemo 22 Mei yang Tewas Terkena Peluru Tajam Ternyata Warga Depok


NEWS | 00:47 WIB
Kembali Rusuh Rabu Dini Hari, Pendemo di Bawaslu Lempari Polisi Pakai Batu

NEWS | 18:36 WIB

Bawaslu Ricuh, Pendemo Lempar Botol, Petasan, Batu sampai Bambu ke Polisi

OUR NETWORKS


MONEYSMART
Anjing Malamut Alaska Milik Fadli Zon Super Menggemaskan, Berapa Harganya?


MONEYSMART
Seharga Rumah Mewah di Kemang, Ini 5 Merek Tas Branded Termahal Dunia

MONEYSMART
4 Pedoman Investasi Saat Jakarta Lagi Dilanda Demonstrasi


MONEYSMART
5 Cara Hemat dan Aman Atur Belanja Online Lebaran

KABARMAKASSAR

Kapolda Sulsel Berpesan, Kerusuhan Jakarta tidak Terjadi di Sulsel


Berita Lainnya

FOTO

VIDEO

Sebelum Wafat, Almarhum Ustaz Arifin Ilham Sempat Video Call dengan Anaknya

Begini Suasana Jakarta Fair 2019 di Hari Pertama Dibuka


Begini Makna Berbagi Menurut Zaskia Sungkar
Polisi Tetapkan 257 Tersangka Kerusuhan Aksi 21-22 Mei

BERITA PILIHAN

OTOMOTIF | 16:00 WIB
Tips Mudik Bermotor: Pastikan Ban Sesuai Standar


OTOMOTIF | 15:00 WIB
Bagi Pemudik Bermotor, Yamaha Siapkan Pos Jaga Buat Mengawal Anda!


LIFESTYLE | 14:15 WIB
Hobi Pamer Kemesraan di Media Sosial Tanda Tidak Bahagia, Mitos atau Fakta?


SPORT | 11:00 WIB
Indonesia vs Taiwan di Perempat Final, Susy: Peluang Kami Lebih Besar


OTOMOTIF | 10:15 WIB
Bakal Mudik Bermotor? Inilah Tips dari Polda Kalsel

OTOMOTIF | 08:05 WIB

Pemudik Bermobil Bisa Pilih Pansela Selain Pantura dan Jalur Utama

WOMEN
MAY 23, 2019

Mengapa Rambut Kemaluan Tumbuh Sangat Cepat? Ini Penjelasannya


Rambut kemaluan menjaga organ intim dengan bertindak sebagai penghalang terhadap

MAY 23, 2019

Boleh Dicoba, Tips Olahraga di Bulan Puasa Ala Melanie Putria


Melanie Putria punya tips bagi Anda yang masih ingin olahraga di bulan puasa. Se

MAY 23, 2019

Pernah Minta Ustaz Solmed Nikah Lagi, Ternyata April Jasmine Sempat
Divonis Sulit Punya Anak
April Jasmine, istri Ustaz Solmed sempat divonis susah punya anak ketika awal pe
PARENTING
MAY 23, 2019

Saking Bahagia Punya Anak, Orangtua Ini Turun Taksi Lupa Bawa Anaknya
Cerita tersebut diungkap oleh pihak kepolisian Hamburg melalui akun resmi Facebo

MAY 22, 2019

Cuma Digigit Nyamuk, Anak 7 Tahun Ini Jadi Hilang Ingatan


Seorang anak perempuan mendadak hilang ingatan dan kejang setelah digigit nyamuk

MAY 22, 2019

Idap Tumor Mulut Ganas, Bayi 9 Bulan Ini Jadi Susah Gerakkan Kepala
Bayi 9 bulan ini susah menggerakkan kepala dan tubuh karena mengidap tumor hampi
KONSULTASI
MAY 23, 2019

Ustaz Arifin Ilham Juga Derita Kanker Getah Bening, Cegah Penyakitnya
dengan 2 Bumbu Dapur Ini
Bawang putih dan jahe adalah bumbu dapur yang mampu menurunkan risiko kanker get

MAY 23, 2019

Turunkan Risiko Kanker Nasofaring, Ini Makanan yang Harus Dihindari


Ternyata ini makanan yang harus dihindari dan dianjurkan bagi penderita kanker n

MAY 23, 2019

Trik Agar Mudah Ingat Materi Pelajaran, Endus Bau Lemon atau Pijat Telinga
Ada trik bagus agar para siswa mudah mengingat materi selama belajar, salah satu
TERKINI

Twitwar Admin Pemprov DKI dan Pengelola Taman Mangrove, Vide...

Anies Baswedan Jemput Jenazah Ustaz Arifin Ilham di Bandara Halim

Buat yang Sedang Diet, Ini 5 Pengganti Tepung Terigu untuk K...

Jadi Gelandangan, Ada Lagi Anak Orang Kaya Penasaran Hidup Mis...

Resep Ikan Nila Bakar Sambal Matah untuk Berbuka Puasa


Lawan PSM, Pelatih Badak Lampung Minta Pemainnya Tamp...

Diperiksa KPK untuk Kasus Rommy, Menag Lukman: Pertany...

Raja Salman Kirim Telegram ke Jokowi: Selamat atas Kemenang...

Tips Mudik Bermotor: Pastikan Ban Sesuai Standar

Begini Kondisi Pos Polisi Sabang Pasca Dibakar


Jelang Lebaran, Pemkot Solo Waspadai Kemacetan Akibat 15 P...

Diduga Lakukan Penyiksaan, Kebun Binatang Ini Ditutup Paksa

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda
Your email her

QUOTES OF THE DAY


INFOGRAFIS


© 2019 suara.com - All Rights Reserved.
 Redaksi
 Kontak
 Tentang Kami
 Karir
 Pedoman Media Siber
 Site Map

 Info Kesehatan

 Cari Dokter

 Cari Rumah Sakit

 Tanya Dokter

Masuk
Download Aplikasi

 Virus
 Kanker
 Jantung
 Otak
 Psikologi
 Defisiensi
 Infeksi
 Mata
 Pencernaan
 Semua Penyakit

TANYA DOKTER

Aritmia

Aritmia adalah masalah pada irama jantung ketika organ tersebut berdetak terlalu cepat, terlalu
lambat, atau tidak teratur. Aritmia terjadi karena impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak
jantung tidak bekerja dengan baik. Jenis-jenis aritmia yang paling umum dijumpai antara lain:

 Bradikardia. Kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat atau tidak teratur.
 Blok jantung. Kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat dan bisa menyebabkan
seseorang pingsan.
 Takikardia supraventrikular. Kondisi ketika jantung berdenyut cepat secara tidak
normal.
 Fibrilasi atrium. Kondisi ketika jantung berdetak sangat cepat, bahkan pada saat sedang
beristirahat.
 Fibrilasi ventrikel. Jenis aritmia yang dapat menyebabkan penderitanya kehilangan
kesadaran atau kematian mendadak akibat detak jantung yang terlalu cepat dan tidak
teratur.
Aritmia bisa terjadi tanpa menimbulkan gejala yang disadari oleh penderitanya. Munculnya
gejala pun tidak serta-merta menandakan bahwa kondisi jantung yang dialami sangat parah.
Gejala yang dapat muncul dan dirasakan antara lain:

 Rasa berdebar di dada


 Detak jantung lebih cepat daripada normal (takikardia)
 Detak jantung lebih lambat daripada normal (bradikardia)
 Kelelahan
 Pusing
 Sesak napas
 Nyeri dada
 Pingsan

Berkonsultasi dengan dokter sangat penting jika muncul gejala-gejala seperti yang disebut di
atas. Hal itu bertujuan agar dokter bisa segera mendiagnosis jenis aritmia yang dialami dengan
cepat dan tepat.

Penyebab Aritmia
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya aritmia, di antaranya:
 Ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah. Kadar elektrolit seperti kalium,
natrium, kalsium, dan magnesium mampu mengganggu konduksi impuls listrik di
jantung, sehingga meningkatkan risiko terjadinya aritmia.
 Penggunaan narkoba. Penggunaan obat-obatan terlarang seperti amfetamin dan kokain
dapat memengaruhi kinerja jantung secara langsung sehingga meningkatkan risiko untuk
terjadinya fibrilasi ventrikel dan jenis-jenis aritmia yang lain.
 Efek samping obat-obatan. Beberapa obat batuk dan pilek yang dijual bebas di apotek
dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami aritmia.
 Terlalu banyak mengonsumsi alkohol. Konsumsi alkohol dalam jumlah yang
berlebihan mampu memengaruhi impuls listrik jantung sehingga meningkatkan risiko
terjadinya fibrilasi atrium.
 Terlalu banyak mengonsumsi kafein maupun nikotin (merokok). Kafein dan nikotin
menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dari normal, dan dapat berkontribusi terhadap
terjadinya aritmia.
 Gangguan kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif mampu
meningkatkan risiko terjadinya aritmia.
 Sleep apnea obstruktif. Kelainan ini, di mana pernapasan menjadi terganggu pada saat
tidur, dapat meningkatkan risiko bradikardia, fibrilasi atrium, serta jenis aritmia yang
lainnya.
 Diabetes. Selain meningatkan risiko aritmia, diabetes yang tidak terkontrol juga mampu
meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi.
 Hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi akan menyebabkan dinding bilik kiri
jantung menebal dan menjadi kaku, sehingga aliran listrik jantung akan terganggu.
 Penyakit jantung koroner, gangguan lain pada jantung, atau riwayat operasi
jantung.Penyempitan pembuluh darah arteri jantung, serangan jantung, kelainan pada
katup jantung, gagal jantung, dan kerusakan jantung lainnya merupakan faktor risiko dari
hampir segala jenis aritmia.

Diagnosis Aritmia
Untuk mendiagnosis aritmia dokter akan melakukan beberepa tes, di antaranya:

 Ekokardiogram. Untuk mengevaluasi fungsi katup dan otot jantung serta mendeteksi
penyebab aritmia dengan bantuan gelombang suara ultrasound.
 Elektrokardiogram (EKG). Untuk merekam aktivitas elektrik di dalam jantung dengan
menempelkan elektroda pada permukaan kulit di dada.
 Uji Latih Beban Jantung. Pasien akan diminta untuk melakukan latihan fisik, seperti
mengayuh sepeda statis atau berjalan di atas treadmill. Kemudian tekanan darah dan
denyut jantung pasien diteliti melalui monitor. Metode diagnosis ini dipadukan dengan
elektrokardiogram. Dari tes ini, dokter dapat melihat seberapa jauh tingkat keteraturan
irama jantung sebelum berubah oleh pengaruh aktivitas fisik tadi.
 Monitor Holter. Cara kerja alat ini tidak jauh berbeda dengan elektrokardiogram.
Namun bedanya, alat yang bernama monitor Holter ini bisa dibawa pasien pulang agar
dapat merekam aktivitas jantungnya selama dia melakukan rutinitas tiap hari.
 Studi elektrofisiologi. Lokasi aritmia dan penyebabnya dapat diketahui dengan
menggunakan teknik pemetaan penyebaran impuls listrik di dalam jantung. Dokter akan
memasukkan sebuah kateter yang dilengkapi elektroda ke beberapa pembuluh darah di
dalam jantung. Studi elektrofisiologi juga bisa digunakan serupa seperti metode tes
tekanan, dengan cara merangsang jantung berkontraksi pada tingkat yang dapat memicu
perubahan detak dengan menggunakan elektroda tersebut.
 Kateterisasi jantung. Metode ini menggunakan alat yang sama dengan studi
elektrofisiologi, yaitu kateter. Namun pada kateterisasi jantung, pemeriksaan dilakukan
dengan bantuan zat pewarna khusus dan X-ray untuk mengetahui kondisi beberapa
bagian jantung seperti bilik, koroner, katup, serta pembuluh darah.

Pada beberapa kasus, dokter dapat dengan mudah mendiagnosis aritmia melalui pemeriksaan
denyut jantung biasa. Namun ada beberapa kondisi selain aritmia yang juga memiliki gejala yang
sama. Untuk memastikan pasien menderita aritmia serta penyebabnya, tes-tes yang lebih detil
harus dilakukan. Hasil diagnosis akan memudahkan dokter dalam menentukan jenis pengobatan
yang sesuai.

Pengobatan Aritmia
Ada sebagian pasien aritmia yang tidak membutuhkan pengobatan. Pengobatan biasanya
diberikan dokter jika melihat gejala aritmia pasien berpotensi menjadi lebih buruk atau
menyebabkan komplikasi. Jenis pengobatan yang dilakukan adalah:

 Obat-obatan, misalnya obat-obatan penghambat beta yang dapat menjaga denyut


jantung agar tetap normal. Ada juga obat-obatan antikoagulan seperti aspirin, warfarin,
rivaroxaban, dan debigatran yang menurunkan risiko terjadinya penggumpalan darah dan
stroke.
 Alat picu jantung dan implantable cardioverter defibrillator (ICD). Untuk menjaga
detak jantung tetap normal pada kasus-kasus aritmia tertentu. Alat ini dipasang di bawah
kulit dada bagian atas pasien. Ketika alat ini mendeteksi adanya perubahan ritme jantung,
alat ini akan mengirim sengatan listrik pendek ke jantung guna menghentikan ritme yang
tidak normal tersebut dan membuatnya kembali normal.
 Kardioversi. Jika suatu kasus aritmia tidak bisa ditangani dengan obat-obatan,
kardioversi akan dilakukan. Dokter akan memberikan kejutan listrik ke dada pasien untuk
membuat denyut jantung kembali normal. Kardioversi elektrik biasanya diberikan pada
kasus aritmia fibrilasi atrium dan takikardia supraventrikular.
 Metode ablasi. Untuk mengobati aritmia yang letak penyebabnya sudah diketahui.
Dokter akan memasukkan sebuah kateter dengan panduan X-ray melalui pembuluh darah
di kaki. Ketika kateter berhasil menemukan sumber gangguan ritme jantung, maka alat
kecil itu akan merusak bagian kecil jaringan jantung tersebut.

Pencegahan Aritmia
Aritmia dapat dicegah melalui langkah-langkah berikut ini:

 Menghindari atau mengurangi stres.


 Mengonsumsi makanan sehat.
 Menjaga berat badan ideal.
 Tidak sembarangan mengonsumsi obat tanpa petunjuk obat dari dokter, terutama obat
batuk dan pilek yang mengandung zat stimulan pemicu jantung berdetak cepat.
 Membatasi konsumsi minuman keras dan berkafein.
 Tidak merokok dan berolahraga secara teratur.

Komplikasi Aritmia
Komplikasi terjadi jika aritmia membuat jantung tidak mampu memompa darah secara efektif.
Jika aritmia tidak segera ditangani atau tidak mendapat penanganan yang tepat, maka dalam
jangka panjang pasien bisa mengalami gagal jantung, stroke, bahkan bisa berujung kematian.
Terakhir diperbarui: 3 Juni 2017
Ditinjau oleh: dr. Marianti
Referensi

Diskusi Terkait
Punya pertanyaan seputar kesehatan?
Tanya Dokter
1 Balasan
5 hari yang lalu

Apakah aritmia bisa ditanganin dirumah?


Oleh: anassssstasia

Dijawab oleh Dokter


Halo dok, bagaimana cara penanganan aritmia dirumah? Apa saja pantangan yang harus
dihindari? & Rekomendasi makanan yang bagus dikonsumsi bagi penderita aritmia....
1 Balasan
12 hari yang lalu

Nyeri punggung menjalar ke lengan kiri disertai tubuh lemas


Oleh: Ananta Krisna Pasa
Dijawab oleh Dokter
Bismillah dok,saya mau tanya punggung saya sering merasa nyeri dan kadang menjalar sampai
ke lengan kiri dan kadang detakkan jantung saya biasanya...
1 Balasan
17 hari yang lalu

Denyut jantung seperti berhenti sesaat


Oleh: meiretha

Dijawab oleh Dokter


saya sering kali mengalami dimana detak jantung saya se akan akan hilang tapi hanya 1 detik-an
saja , seolah olah mau mati...
Diskusi Terkait Lainnya
Artikel Terkait

Kesehatan

Ayo, Berapa Denyut Nadi Normal Anda

Kesehatan
Ketahui Alasan Detak Jantung Cepat dan Cara Mengatasinya

Hidup Sehat

Ketahui Pertolongan Pertama Serangan Jantung untuk Menyelamatkan Nyawa

Kesehatan
Kenali Ciri-ciri Sakit Jantung

Kesehatan

Memahami Sinus Aritmia, Gangguan Jantung Tanpa Gejala

Artikel Terkait Lainnya

Dokter Terkait

Assist. Prof. Dr. Aekarach Ariyachaipanich


Dokter Jantung

Mulai dari Rp 450.000

dr. Hariadi Hadibrata, Sp.BTKV


Dokter Jantung

Mulai dari Rp 600.000


dr. Triswan Harapan, Sp.BTKV
Dokter Jantung

Mulai dari Rp 600.000

Chat lebih dari 500 dokter di Aplikasi Alodokter!


Respons Cepat, Jawaban Akurat!

Alodokter
 Tentang Kami
 Karier
 Kontak Kami
 Tim Editorial
 Proteksi Alodokter
Lainnya
 Syarat & Ketentuan
 Privasi
 Iklan
 Gabung di Tim Dokter
 Daftarkan Rumah Sakit Anda

Media Sosial

Bagian dari Alodokter


alomedika.com pobpad.com

Hak Cipta © 2019 Alodokter

Anda mungkin juga menyukai