LAYANAN BK
SMP TERPADU TUREN
TAHUN PELAJARAN 2018/ 2019
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Halaman Pengesahan
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Rasional
B. Visi dan misi bimbingan dan konseling
C. Tujuan Bimbingan dan Konseling
BAB II Pelaksanaan Program Pengembangan Diri
A. Pengembangan diri melalui Bimbingan Konseling
1. Tugas – tugas Perkembangan siswa SMA
2. Bidang Pelayanan Konseling
3. Fungsi Konseling
4. Prinsip dan Asas Konseling
5. Jenis Layanan Konseling
6. Kegiatan Pendukung
7. Pengelompokan Kegiatan
8. Penilaian Kegiatan
9. Sarana prasarana Pelayanan bimbingan konseling
B. Pelaksanaan Program Pengembangan diri melalui
Ekstrakurikuler
1. Struktur Kegiatan Ekstra Kurikuler
a. Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler
b. Paradigma, Visi dan Misi
c. Fungsi kegiatan Ekstrakurikuler
d. Pirisip kegiatan Ekstrakurikuler
e. Jenis kegiatan Ekstrakurikuler
f. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler
2. Perencanaan Kegiatan
3. Pelaksanaan Kegiatan
4. Penilaian Kegiatan
5. Pelaksana Kegiatan
6. Pengawasan
Kegiatan BAB III Penutup
Lampiran-lampiran :
a. Matrik Program tahunan,
b. Matrik Program semester.
c. Satuan Layanan bimbingan dan konseling
d. DLL sesuai kebutuhan.
BAB I
PENDAHULUA
N
A. Rasional
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah
pendidik, Pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik, dan Pasal 4 ayat (4) bahwa
pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun
kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran, dan Pasal 12 Ayat (1b) yang menyatakan bahwa setiap
peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan
pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Bab III Pasal 5 s.d. Pasal 18 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang
memuat pengembangan diri peserta didik dalam struktur kurikulum setiap
satuan pendidikan difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan.
Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah
pengembangan profesi konseling di sekolah dan di luar sekolah.
Pemahaman tentang Bimbingan dan Konseling ( BK ) sebagai
suatu sistem dan kerangka kelembagaan tidak dapat dilepaskan dari
pandangan umum bahwa layanan BK merupakan bagian integral dari
sistem pendidikan.
Tujuan Bk di SMP TERPADU TUREN bersifat kompatibel dengan
tujuan pendidikan, untuk pengembangan potensi-potensi yang ada
disekolah, yang melibatkan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru,
Pegawai, Dewan Sekolah dan pihak-pihak terkait dan dikembangkan
melalui proses perencanaan, pelakanaan, evaluasi dan pelaporan. serta
ditopang oleh anggaran dana yang cukup.
Dalam pendidikan ada standar dan kompetensi tertentu yang harus
dicapai oleh siswa, maka segala aktivitas dan proses dalam layanan BK di
SMP TERPADU TUREN diarahkan pada upaya membantu siswa dalam
pencapaian standar kompetensi sesuai tugas perkembangan siswa.
Program BK SMP TERPADU TUREN bersifat pengembangan yakni
meskipun seorang konselor dimungkinkan mengatasi problem dan
kebutuhan psikologis yang bersifat krisis dan klinis, pada dasarnya fokus
layanan BK lebih diarahkan pada usaha memfasilitasi pengalaman-
pengalaman belajar tertentu yang membantu siswa untuk tumbuh dan
berkembang dan menjadi pribadi yang mandiri.
Program BK SMP TERPADU TUREN bersifat komprehansif
bersandar pada asumsi bahwa tanggung jawab kegiatan bimbingan
melibatkan seluruh personalia yang ada disekolah dengan sentral
koordinasi dan tanggung jawab ada ditangan konselor yang bersertifikasi.
Konselor tidak hanya menyediakan layanan langsung untuk siswa,
melainkan juga bekerja secara konsultatif dengan tim bimbingan yang
lain, staff personil sekolah bahkan orang tua dan masyarakat.
Program BK SMP TERPADU TUREN dikembangkan melalui
serangkaian sistematis sejak dari perencanaan,desain, implementasi,
evaluasi yang berkelanjutan dan ditopang dengan kepemimpinan yang
kokoh sehingga dapat menjamin akuntabilitas dan pencapaian kinerja
program yang optimal.
Program layanan Bimbingan dan Konseling SMP TERPADU
TUREN merupakan suatu sistematika dan prosedur kerja yang memuat
arah, sasaran tujuan serta ruang lingkup pelaksanaan. Program
pelaksanaan Bimbingan dan Konseling SMP TERPADU TUREN disusun
sebagai upaya memperjelas dan mempermudah dalam pencapaian tujuan
yang telah menjadi keputusan atau kesepakatan bersama dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan pada umumnya.
Adapun yang melatarbelakangi penyusunan program kerja
pelayanan Bimbingn dan Konseling SMP TERPADU TUREN ini antara
lain:
1. Kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan pendidikan
2. Tuntutan KTSP
3. Program sekolah
4. Analisa kebutuhan nyata siswa
5. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
B. Visi dan Misi Bimbingan Konseling
a. Visi
Visi pelayanan konseling SMP TERPADU TUREN adalah
terwujudnya kehidupan siswa yang membahagiakan melalui peran
guru BK sehingga peserta didik berkembang secara optimal, mandiri
dan bahagia.
b. Misi
BK SMP TERPADU TUREN memfasilitasi pengembangan
peserta didik melalui pembentukan perilaku afektif-normatif dalam
kehidupan keseharian dan masa depan
1) BK SMP TERPADU TUREN memfasilitasi pengembangan potensi
dan kompetensi siswa baik bakat, minat maupun cita-cita di dalam
lingkungan sekola, keluarga dan masyarakat.
2) BK SMP TERPADU TUREN memfasilitasi pengentasan masalah
siswa baik pribadi, sosial, balajar maupun karir dengan mengacu
pada kehidupan efektif sehari-hari (KES)
b. Bidang Karir
Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui Layanan
Bimbingan Konseling Bidang Karir di SMP TERPADU TUREN
adalah agar siswa mampu merencanakan dan mengembangkan
masa depan karir yang sukses.
Sedangkan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan Layanan
BK bidang Karir adalah :
1) Siswa memiliki orientasi serta informasi karir pada umumnya
dan khususnya karir yang hendak dikembangkan.
2) Siswa memiliki orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan
usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
3) Siswa memahami kecenderungan karir yang akan
dikembangkan sesuai dengan bakat, minat dan potensi yang
dimiliki siswa.
c. Bidang Pribadi.
Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui Layanan
Bimbingan Konseling Bidang Pribadi di SMP TERPADU
TUREN adalah agar siswa dapat mewujudkan pemahaman diri
sebagai pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, serta memiliki potensi bakat dan minat yang mantap
dan mandiri.
Sedangkan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan layanan
BK bidang pribadi adalah :
1) Siswa memiliki sikap dan kebiasaan yang mantap dalam
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Siswa memiliki pemahaman tentang kekuatan diri dan dapat
mengembangkannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
produktif dimasa depan.
3) Siswa dapat mengambil dan melaksanakan keputusan.
d. Bidang Sosial
Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui Layanan
Bimbingan Konseling Bidang Sosial di SMP TERPADU TUREN
adalah agar siswa memiliki kemampuan dalam mengenal dan
berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasi budi
pekerti luhur, tanggungjawab kemasyarakatan dan kenegaraan.
Sedangkan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan layanan
BK bidang Sosial adalah :
1) Agar siswa mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun
tulisan dan bertanggungjawab dalam menerima dan
menyampaikan pendapat.
2) Agar siswa siswa dapat bertingkah laku dengan menjunjung
tinggi tata krama , sopan santun serta nilai-nilai agama , moral,
adat istiadat,hukum dan kebiasaan yang berlaku.
3) Agar siswa dapat memahami kondisi lingkungan sekoalh dan
masyarakat secara dinamis dan bertanggungjawab.
4) Agar siswa memiliki orientasi hidup berkeluarga dan
bermasyarakat yang baik.
3. Fungsi Konseling
a. Pemahaman, yaitu BK di SMP TERPADU TUREN berfungsi untuk
membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya.
b. Pencegahan, yaitu BK di SMP TERPADU TUREN berfungsi untuk
membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan
diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat
perkembangan dirinya.
c. Pengentasan, yaitu BK di SMP TERPADU TUREN berfungsi untuk
membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya.
d. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu BK di SMP TERPADU
TUREN berfungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan
menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang
dimilikinya.
e. Advokasi, yaitu BK di SMP TERPADU TUREN berfungsi untuk
membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau
kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.
b. Pelayanan responsif
1) Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta
didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi
melalui dinamika kelompok.
Materi yang disampaikan al:
a) Pembinaan siswa terlambat
b) Pembinaan bagi siswa yang nilai akademik rendah (di
bawah KKM ).
2) Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan
atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman,
dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani
kondisi dan atau masalah peserta didik.
Materi yang disampaikan :
a) Cara Konsentrasi Belajar
b) Penyesuaian dengan lingkungan
3) Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan
antar mereka.
Materi yang disampaikan :
Membina Hubungan Sosial yang Harmonis Antar Warga
Sekolah
4) Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta
didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan
atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah,
keluarga, dan masyarakat.
Materi yang disampaikan :
Membiasakan Diri Dengan Kebiasaan Yang Baik,
Baik di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Maupun Masyarakat.
5) Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta
didik dalam mengentaskan masalah pribadinya. Mencakup
masalah:
a. Pribadi
b. Belajar
c. Sosial
d. Karir
6) Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan
dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan
secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan
bersifat rahasia.
Meliputi al :
a) Data Nilai Akademik Siswa
b) Data hasil tes Bakat minat
c) Data kelanjutan Studi
7) Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan
peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh
pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang
bersifat terbatas dan tertutup.
Dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang cukup kompleks,
dan memerlukan masukan data dari beberapa pihak.
8) Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah
peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau
keluarganya.
Pemahan terhadap keadaan keluarga, sebagai data
pendukung penyelesaian masalah siswa.
9) Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai
bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar,
dan karir/jabatan.
a) Brosur-brosur
b) Passinggrade PTN
c) Cara belajar efektif
10) Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan
penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai
keahlian dan kewenangannya.
a) Permasalahan Kesehatan jasmani ke dokter.
b) Permasalahan kesehatan jiwa ke Psikiater.
d. Dukungan sistem.
Pengembangan profesi dan menejemen program
merupakan pendukung terciptanya, terselenggaranya dan
tercapainya tujuan pelaksanaan program Bimbingan konseling.
Pengembangan profesi dapat melalui in-service training, aktif
dalam organisasi profesi, aktif dalam kegiatan ilmiah atau
melanjutkan studi keprogram yang lebih tinggi. Manajemen
program yang bermutu dalam arti dilakukan secara jelas,
sistematis dan terarah diperlukan sekali dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling agar mendapatkan hasil yang optimal.
Kegiatan tersebut antara lain :
1) Musyawarah Guru Bimbingan Konseling ( MGBK )
2) Mengikuti Seminar-Seminar
3) Menghadiri Sosialisasi di Perguruan Tinggi
4) Mengikuti Pelatihan-Pelatihan.
7. Pengelompokan Kegiatan
a. Individual, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingang
Konseling yang melayani peserta didik secara perorangan.
b. Kelompok, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan
Konseling yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana
dinamika kelompok.
c. Klasikal, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan
Konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas.
d. Lapangan, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan
Konseling yang melayani seorang atau sejumlah peserta didik
melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.
e. Pendekatan Khusus, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan
Bimbingan Konseling yang melayani kepentingan peserta didik
melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan
kemudahan.
8. Penilaian Kegiatan
a. Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:
1) Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap
jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk
mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani.
2) Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam
waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah
satu jenis layanan dan atau kegiatan pendukung konseling
diselenggarakan untuk mengetahui dampak layanan/kegiatan
terhadap peserta didik.
3) Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam
waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester)
setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung
konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak
layanan dan atau kegiatan pendukung konseling terhadap
peserta didik.
b. Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui
analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum
di dalam SATLAN dan SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas
dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.
1) Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan
dalam LAPELPROG
2) Hasil kegiatan pelayanan konseling secara keseluruhan dalam
satu semester untuk setiap peserta didik dilaporkan secara
kualitatif. Laporan dituliskan dalam kolom pengembangan diri
pada laporan hasil belajar. Hasil penilaian yang dituliskan
adalah ketercapaian anak dalam mencapai tugas
perkembangan
2. Perencanaan Kegiatan
Perencanaan kegiatan ekstra kurikuler mengacu pada jenis-jenis
kegiatan yang memuat unsur-unsur:
a. Sasaran kegiatan
b. Substansi kegiatan
c. Pelaksana kegiatan dan pihak-pihak yang terkait, serta
keorganisasiannya
d. Waktu dan tempat
e. Sarana
3. Pelaksanaan Kegiatan
a. Kegiatan ekstra kurikuler yang bersifat rutin, spontan dan
keteladanan dilaksanakan secara langsung oleh guru, konselor dan
tenaga kependidikan di sekolah/madrasah.
b. Kegiatan ekstra kurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai
dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan
pelaksana sebagaimana telah direncanakan.
4. Penilaian Kegiatan
Hasil dan proses kegiatan ekstra kurikuler dinilai secara kualitatif dan
dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah dan pemangku
kepentingan lainnya oleh penanggung jawab kegiatan.
5. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan ekstra kurikuler adalah pendidik dan atau tenaga
kependidikan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan pada
substansi kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud.
6. Pengawasan Kegiatan
a. Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah/madrasah dipantau,
dievaluasi, dan dibina melalui kegiatan pengawasan.
b. Pengawasan kegiatan ekstra kurikuler dilakukan secara:
1) interen, oleh kepala sekolah/madrasah.
2) eksteren, oleh pihak yang secara struktural/fungsional memiliki
kewenangan membina kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud.
c. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan
ditindaklanjuti untuk peningkatan mutu perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler di sekolah/madrasah.
BAB III
PENUTUP