Anda di halaman 1dari 1

1.

Menindaklanjuti Perjanjian Kerjasama antara Kementerian Ketenagakerjaan RI


dengan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan Tanggal 15 Februari 2018
 Salah satu fungsi utama Ketenagakerjaan, khususnya di bidang Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan, adalah memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi
pekerja melalui pengaturan, pembinaan dan pengawasan norma jaminan sosial
bagi Tenaga Kerja. Jaminan Sosial yang efektif merupakan unsur penting dalam
membina hubungan industrial yang baik, aman dan dinamis guna menjamin
ketenangan bekerja dan ketenangan berusaha.
 Pengawas Ketenagakerjaan memiliki fungsi dan kewenangan yang sangat besar
terutama mengawasi pelaksanaan norma-norma ketenagakerjaan termasuk norma
jaminan sosial.
 Pengawasan yang dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan bertujuan untuk
melindungi pekerja dan memastikan hak-hak yang harus diterima oleh pekerja
dipenuhi oleh pemberi kerja. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-undang No. 3
tahun 1951 tentang Pengawasan Perburuhan, Undang-undang No. 1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan Kerja dan Undang-undang No. 13 tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 86 tahun 2013 Tentang Tata Cara
Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara
dan Setiap Orang, Selain Pemberi Kerja, Pekerja, dan Penerima Bantuan Iuran Dalam
Penyelenggaraan Jaminan Sosial.

3. Sementara untuk Jaminan Kesehatan Nasional, yang merupakan program strategis


nasional, Pemerintah belum lama ini telah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 8
Tahun 2017 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan, yang
memberikan mandat kepada :
 Menteri Ketenagakerjaan untuk meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan
kepatuhan pemberi kerja selain penyelenggara negara terhadap program jaminan
kesehatan nasional.
 Walikota dalam memberikan sanksi administratif berupa tidak mendapatkan
pelayanan publik tertentu berupa : a) perizinan terkait usaha; b) izin yang
diperlukan dalam mengikuti tender proyek; c) izin memperkerjakan tenaga kerja
asing; d) izin perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh dan e) izin mendirikan
bangunan. Kepada pemberi kerja selain penyelenggara Negara yang tidak patuh
dalam pendaftaran dan pembayaran iuran Peserta Jaminan Kesehatan Nasional di
wilayahnya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai