Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN FARINGITIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPTD
Kartini Ekowati, S.KM
Puskesmas
NIP 19710526 199202 2 001
Bekasi Jaya
1. Pengertian Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang disebabkan oleh
virus (40-60%), bakteri (5-40%), alergi, trauma, iritan, dan lain-lain.
2. Tujuan Untuk menurunkannya angka kesakitan, komplikasi dan kematian dari
faringitis sehingga tidak menjadi masalah masyarakat
3. Kebijakan 1. Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Bekasi Jaya Nomer
440/001/SK/UPTD/PKM-BJ tentang Jenis-jenis Pelayanan yang
tersedia
2. Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Bekasi Jaya Nomer
440/001/SK/UPTD/PKM-BJ tentang Hak dan Kewajiban Pasien
3. Referensi  Adam, G.L. Boies, L.R. Higler. Boies.Buku Ajar Penyakit THT. Ed. ke-
6. Jakarta: EGC. 1997.(Adam dan Boies, 1997)
 Lee, K. Essential Otolaryngology, Head and Neck Surgery. Ed. Ke-8.
McGraw-Hill. 2003.(Lee, 2003)
 Rusmarjono. Soepardi, E.A.Faringitis, Tonsilitis, dan Hipertrofi Adenoid
dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok,
KepaladanLeher. Ed. ke-6.Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. 2007(Hafil, et al., 2007)
4. Prosedur/ 1. Petugas mengucapkan 3S (Senyum, Sapa, Salam)
Langkah- 2. Petugas menerima pasien dengan ramah
langkah 3. Anamnesis (identitas pasien, keluhan, faktor resiko, perjalanan
penyakit)
Faringitis viral (umumnya oleh Rhinovirus): diawali dengan gejala
rhinitis dan beberapa hari kemudian timbul faringitis. Gejala lain
demam disertai rinorea dan mual.
Faringitis bakterial: nyeri kepala hebat, muntah, kadang demam
dengan suhu yang tinggi, jarang disertai batuk, dan seringkali
terdapat pembesaran KGB leher.
5. Pemeriksaan fisik
a) Faringitis viral, pada pemeriksaan tampak faring dengan
atau tanpa tonsil hiperemis, eksudat jarang ditemukan
b) Faringitis bakterial, pada pemeriksaan tampak tonsil
membesar, faring dan tonsil hiperemis dan terdapat
eksudat di permukaannya. Beberapa hari kemudian timbul
bercak petechiae pada palatum dan faring. Kadang
ditemukan kelenjar limfa leher anterior membesar, kenyal
dan nyeri pada penekanan.
c) Faringitis fungal, pada pemeriksaan tampak plak putih di
orofaring dan pangkal lidah, sedangkan mukosa faring
lainnya hiperemis.
6. Penegakan diagnosis
7. Pengobatan :
a) Pada faringitis fungal diberikan Nistatin 100.000-400.000
IU, 2 x/hari.
b) Untuk faringitis akibat bakteri terutama bila diduga
penyebabnya Streptococcus group A, diberikan antibiotik
Amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3 x/hari selama 10 hari
dan pada dewasa 3x500 mg selama 6-10 hari atau
Eritromisin 4x500 mg/hari.
c) Kortikosteroid juga diberikan untuk menekan reaksi inflamasi
sehingga mempercepat perbaikan klinis. Steroid yang
diberikan dapat berupa Deksametason 3 x 0,5 mg pada
dewasa selama 3 hari dan pada anak-anak 0,01
mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 x/hari selama 3 hari.

5. Edukasi :
8. Istirahat cukup
9. Minum air putih yang cukup
10. Berkumur dengan air yang hangat dan berkumur dengan obat
kumur antiseptik untuk menjaga kebersihan mulut.

6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Ruang pemeriksaan lansia & MTBS

Tanggal mulai
NO Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
1

Anda mungkin juga menyukai